Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTROENTERITIS ACUTE PADA PASIEN

DI RUANG IGD RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Disusun Oleh :

YUVITA DWI RAHMASARI

1501470038

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN LAWANG

POLTEKKES KEMENKES MALANG

2018
LAPORAN PENDAHULUAN

GASTROENTERITIS ACUTE

A. Definisi

Gastroenteritis Acute (Diare Akut) adalah buang air besar (defekasi) dengan
tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak daripada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain
memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air
tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.

Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan : (Sudoyo Aru,dkk 2009)


1. Lama waktu diare :
 Akut : berlangsung kurang dari 2 minggu
 Kronik : berlangsung lebih dari 2 minggu
2. Mekanisme patofisiologis : osmotik atau sekretorik
3. Berat ringan diare : kecil atau besar
4. Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
5. Penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional

Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak
(Djuanda Adhi)

Kebutuhan Cairan Rehidrasi Oral Selama 4 Jam Pertama Menurut Usia


Usia S/D 4 Bulan 4-12 Bulan 12 Bulan s/d 4 Tahun 2-5 Tahun
BB < 6 kg 6-12 kg 10-12 kg 12-19 kg
Jumlah CRO 200-400 ml 400-700 ml 700 -900 ml 900-1400 ml
B. Etiologi

1. Diare Akut
Virus, protozoa; Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica;
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aerus, C perfringens, E coli, V
cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella,
Salmonella sp, Yersinia), iskemia intestinal, Inflammatory Bowel Diasase (acute
on chronic), colitis radiasi.
2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis
terjadinya :
 Diare osmotik
 Diare sekretorik
 Diare karena gangguan motilitas
 Diare inflamatorik
 Malabsorbsi
 Infeksi kronik

C. Manisfestasi Klinis

1. Diare Akut
 Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
 Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa
tidak enak, nyeri perut
 Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
 Demam
2. Diare kronik
 Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
 Penurunan BB dan nafsu makan
 Demam indkasi terjadi infeksi
 Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah (Yulianti elin,
2009)
Bentuk klinis diare

Klasifikasi Tanda-tanda atau gejala Pengobatan


Dehidrasi Terdapat 2 atau lebih tanda : Beri cairan untuk diare
Berat  Letargis/tidak saadar dengan dehidrasi berat (
 Tidak bisa minum/malas minum lihat rencana terapi C
 Cubitan kulit perut kembali untuk diare dirumah
sangat lambat ≥ 2 detik sakit)
Dehidrasi Terdapat 2 atau lebih tanda :  Beri anak cairan
Ringan atau  Rewel, gelisah dengan makanan
Sedangt  Mata cekung untuk dehidrasi
 Minum dengan lahap, haus ringan ( lihat
 Cubitan kulit kembali dengan rencana terapi B)
lambat  Setelah rehidrasi
nasehati ibu
untuk
penanganan
dirumah
Tanpa Tidak terdapat cukup tanda untuk  Beri cairan dan
Dehidrasi diklasifikasikan sebagai dehidrasi makanan untuk
ringan atau berat menangani diare
dirumah (lihat
rencana terapi A)

D. Pemeriksaandiagnostik

1. Pemeriksaantinja (1-3 kali)


harusdiperiksasegerauntukkulturdanpemeriksaanadanyaseltelurcacing, kista,
danparasit. Biladiareberlangsunglebihdari 1 minggu,
makaperludilakukaninvestigasi. Investigasi yang
diperlukanyaiturektosigmoidoskopidan biopsy PA atau radiology.
2. Pemeriksaantinjarutin :pemeriksaaninipentinguntukmenemukanpenyebabdiare.
3. Proktosigmoidoskopi
:pemeriksaaninibergunauntukmendiagnosisadanyainflamasimukosaataukeganasan
.
4. Pemeriksaankadarlemaktinjakuantitatif :tinja yang dikumpulkanselama 72 jam
harusdiperiksakadarlemaktinjajikadicurigaimalabsorbsilemak.
5. Pemeriksaanvolumatinja 24 jam ; volume lebihdari 500
ml/hrjarangditemukanpadasindromususiritabel.
6. Bilaadadehidrasi, perluperiksaelektrolit serum, ureum (BUN), kreatinin serum
danberatjenis urine.

E. PenatalaksanaanUmum

1. Terapi
a. Akut
 Hindarimakanan yang merangsang
 Diit yang bergizibilaperluberikancairang parenteral
 Obatpengencerdanpenetralagenpenyebab
 obatantibiotikditujukanuntukinfeksinya
 obatantioda yang menetralkanasamlambung
 obatnoborantia
b. Kronis
 Modifikasidiit
 Meningkatkanistirahat
 Mengurangi stress
 Farmakologi
 Intoleransikarbohidrat
 malabsorbsilemak

2. Perawatan
a. Istirahat di tempattidur
b. Alatalatperawatanharusdidisinfeksi
c. Penderitatidakbolehkedinginan
d. Diet :
 Puasa
 lamanyatergantungdariumurdandefekasi
 kalaudiarehebat, berikaninfuse

F. Komplikasi
a. Asidosis Metabolik
b. Syok Hipovolumik
c. Kembung (hipokalemia)
d. Kejang (hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia)
e. Kematian

G. Patofisiologi

Penyakitinibiasanyatimbulsecaratibatibadisertai nausea, muntahmuntah,diare,


malaise, kejang abdominal, mialgiadandemam.Dehidrasiseringterjadipadaanak-
anak.Sebagianbesar virus, bakteri, atauorganisme protozoa dapatmenyebabkan
gastroenteritis infektif.Diarepadabayiseringdisebabkanoleh virusatauenteropatologik.

1. Meningkatnyamortalitasdancepatnyapengosonganpada intestinal
merupakanakibatdarigangguanabsorbsidanekskresidarielektrolit yang berlebihan.
2. Cairan, sodium, potassium
danbikarbonatberpindahdarironggaekstraselulerkedalamtinjasehinggamengakibatk
andehidrasikekuranganelektrolitdandapatterjadiasidosis metabolic.

Diare yang terjadimerupakan proses dari :

 Transport
aktifakibatrangsangantoksinbakteriterhadapelektrolitkedalamusushalus.
Seldalammukosa intestinal
mengalamiiritasidanmeningkatnyasekresicairandanelektrolit.
Mikroorganismemasukdanmerusakselmukosa intestinal sehinggamenurunkan
area permukaan intestinal, perubahankapasitas intestinal
danterjadigangguanabsorbsicairandanelektrolit.
 Peradanganakanmenurunkankemampuan intestinal
untukmengabsorbsicairandanelektrolitdanbahanbahanmakanan.
Initerjadipadasindrommalabsorbsi.
 Meningkatnyamotilitas intestinal dapatmengakibatkangangguanabsorbsi
intestinal.
H. Pathway

Infeksi makanan Psikologi

Toksik tak dapat diserap Ansietas


Berkembang diusus

Malabsorbsi KH,
Hipersekresi air dan elektrolit hiperperistaltik
Protein, Lemak

Penyerapan makanan
Isi usus diusus menurun ↑ tekanan osmotik

Pergeseran air dan


elektrolit ke usus

Diare

Distensi Abdomen
↑ frekuensi
BAB
Mual, Muntah

Hilang cairan Gangguan integritas Nafsu makan menurun


dan lektrolit kulit
Gangguan keseimbangan Asidosis metabolik
cairan &elektrolit Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Dehidrasi Sesak

Gangguan Pertukaran gas

Kurang volume Resiko Syok


cairan Hipovolemik
I. Diagnosa Keperawatan (Masalah yang Lazim Muncul)
1. Diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
3. Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake
makanan
5. Resiko (syok hipovolemi)
6. Gangguan pertukaran gas
7. Ansietas b.d perubahan status kesehatan

J. Rencana Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul serta intervensinya adalah sebagai
berikut :
1. Diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien tidak
mengalami diare dibuktikan dengan kriteria hasil :
 Feses berbentuk, BAB sehari sekali – tiga hari sekali
 Menjaga daerah sekitar rectal agar tidak iritasi
 Tidak mengalami diare

Intervensi :

 Ajarkan pasien untuk menggunakkan obat anti diare


 Instruksikan pasien untuk mencatat warna, jumlah, frekuensi dan
konsistensi dari feses
 Evaluasi intake makanan yang masuk
 Identifikasi faktor penyebab diare
 Monitor tanda dan gejala diare

2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif

Intervensi :
 Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
 Monitor status hidrasi
 Monitor vital sign
 Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
 Kolaborasikan pemberian cairan IV
 Dorong masukan oral
 Monitor status nutrisi

3. Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering

Intervensi :
 Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
 Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
 Monitor kulit akan adanya kemerahan
 Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Memandikan atau menyeka pasien dengan sabun atau air hangat

K. Discharge Planning

1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan
miniman misalanya, pemberian oralit
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi
3. Banyak minum air
4. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping, dan kegunaannya
5. Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan
gizi yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif , Amin Huda dan Hardhi Kusuma . 2013 . Panduan Penyusunan Asuhan
Keperawatan Profesional . Yogyakarta : Mediaction .

Kartasasmita, Cissy. B. 1998 . Bagian Ilmu Keperawatan Anak. Bandung : FKUP/


RSHS.

Ngastiah. 1995 . Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC .

Anda mungkin juga menyukai