Disusun Oleh :
1501470038
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS ACUTE
A. Definisi
Gastroenteritis Acute (Diare Akut) adalah buang air besar (defekasi) dengan
tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak daripada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain
memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air
tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak
(Djuanda Adhi)
1. Diare Akut
Virus, protozoa; Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica;
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aerus, C perfringens, E coli, V
cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella,
Salmonella sp, Yersinia), iskemia intestinal, Inflammatory Bowel Diasase (acute
on chronic), colitis radiasi.
2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis
terjadinya :
Diare osmotik
Diare sekretorik
Diare karena gangguan motilitas
Diare inflamatorik
Malabsorbsi
Infeksi kronik
C. Manisfestasi Klinis
1. Diare Akut
Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa
tidak enak, nyeri perut
Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
Demam
2. Diare kronik
Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
Penurunan BB dan nafsu makan
Demam indkasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah (Yulianti elin,
2009)
Bentuk klinis diare
D. Pemeriksaandiagnostik
E. PenatalaksanaanUmum
1. Terapi
a. Akut
Hindarimakanan yang merangsang
Diit yang bergizibilaperluberikancairang parenteral
Obatpengencerdanpenetralagenpenyebab
obatantibiotikditujukanuntukinfeksinya
obatantioda yang menetralkanasamlambung
obatnoborantia
b. Kronis
Modifikasidiit
Meningkatkanistirahat
Mengurangi stress
Farmakologi
Intoleransikarbohidrat
malabsorbsilemak
2. Perawatan
a. Istirahat di tempattidur
b. Alatalatperawatanharusdidisinfeksi
c. Penderitatidakbolehkedinginan
d. Diet :
Puasa
lamanyatergantungdariumurdandefekasi
kalaudiarehebat, berikaninfuse
F. Komplikasi
a. Asidosis Metabolik
b. Syok Hipovolumik
c. Kembung (hipokalemia)
d. Kejang (hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia)
e. Kematian
G. Patofisiologi
1. Meningkatnyamortalitasdancepatnyapengosonganpada intestinal
merupakanakibatdarigangguanabsorbsidanekskresidarielektrolit yang berlebihan.
2. Cairan, sodium, potassium
danbikarbonatberpindahdarironggaekstraselulerkedalamtinjasehinggamengakibatk
andehidrasikekuranganelektrolitdandapatterjadiasidosis metabolic.
Transport
aktifakibatrangsangantoksinbakteriterhadapelektrolitkedalamusushalus.
Seldalammukosa intestinal
mengalamiiritasidanmeningkatnyasekresicairandanelektrolit.
Mikroorganismemasukdanmerusakselmukosa intestinal sehinggamenurunkan
area permukaan intestinal, perubahankapasitas intestinal
danterjadigangguanabsorbsicairandanelektrolit.
Peradanganakanmenurunkankemampuan intestinal
untukmengabsorbsicairandanelektrolitdanbahanbahanmakanan.
Initerjadipadasindrommalabsorbsi.
Meningkatnyamotilitas intestinal dapatmengakibatkangangguanabsorbsi
intestinal.
H. Pathway
Malabsorbsi KH,
Hipersekresi air dan elektrolit hiperperistaltik
Protein, Lemak
Penyerapan makanan
Isi usus diusus menurun ↑ tekanan osmotik
Diare
Distensi Abdomen
↑ frekuensi
BAB
Mual, Muntah
J. Rencana Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul serta intervensinya adalah sebagai
berikut :
1. Diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien tidak
mengalami diare dibuktikan dengan kriteria hasil :
Feses berbentuk, BAB sehari sekali – tiga hari sekali
Menjaga daerah sekitar rectal agar tidak iritasi
Tidak mengalami diare
Intervensi :
Intervensi :
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Monitor status hidrasi
Monitor vital sign
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Kolaborasikan pemberian cairan IV
Dorong masukan oral
Monitor status nutrisi
Intervensi :
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Memandikan atau menyeka pasien dengan sabun atau air hangat
K. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan
miniman misalanya, pemberian oralit
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi
3. Banyak minum air
4. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping, dan kegunaannya
5. Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan
gizi yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif , Amin Huda dan Hardhi Kusuma . 2013 . Panduan Penyusunan Asuhan
Keperawatan Profesional . Yogyakarta : Mediaction .