Atas
• melalui incisura jugularis sternii
dan clavicula
Bawah
• Linea mammilaris iga VI
• Linea axillaries iga VIII
• Linea scapularis iga X
• 2 cm lateral linea mediana posterior
corpus vertebra thoracalis X
Dinding pulmo terdiri atas:
• facies costalis: pada bagian ventral, dorsal, lateral
• acies mediastinalis: pada bagian medial
Pada facies mediastinalis paru kanan terdapat:
• hillus pulmonus
• impression cardiaca
• sulcus VCS
• sulcus A. Subclavia
• sulcus V. Azygos
Facies mediastinal paru kiri terdapat:
• hillus pulmonis
• impression cardiaca
• sulcus arcus aorta
• aulcus aorta descendens
lobus • segmen apicale
• segmen posterius
superior • segmen anterius
• segmen apicale
lobus •
•
segmen anterobasal
segmen posterobasal
inferior • segmen mediobasal
• segmen laterobasal
lobus •
•
segmen apicoposterior
segmen anterius
superior •
•
segmen linguale inferius
segmen linguale superius
• segmen apicale
lobus •
•
segmen mediobasale
segmen laterobasale
inferior •
•
segmen anterobasale
segmen poosterobasale
Seluruh paru diliputi oleh pleura kecuali hillus pada
facies mediastinalis.Pleura dibagi menjadi 2, yaitu
• pleura visceralis yang melekat erat dengan jaringan paru
• pleura parietalis yang memungkinkan paru untuk bergerak bebas
• Antara kedua pleura terdapat rongga pleura yang terisi sedikit
cairan yang juga membantu pergerakan pulmo pada inspirasi dan
ekspiras
refleks refleks
makrofag menelan dan
alveolus bronchoko refleks
nstriksi muntah
ventilasi
collateral melalui
pori-pori kohn
yang mencegah
atelektasis
Proses fisiologis pernafasan dapat dibagi menjadi 4 stadium:
ventilasi
difusi
perfusi
respirasi
sel
VENTILASI PARU
INSPIRASI
INSPIRASI EKSPIRASI
EKSPIRASI
INSERT
VOLUME VOLUME
INTRATORAK PRESSURE
PRESSURE
Difusi
Difusi gas-gas melintasi membran alveolus kapiler karena selisih
tekanan partial antara gas dan fase gas
UDARA BEBAS:
PiO2 : 20.9 % x 760 = 159 mmHg
PiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg
PiN2 : 78.6 % x 760 = 597mmHg ALVEOLUS
O2 O2 CO2 O2
PaO2:
PaO2: 104 mmHg
40 mmHg CO2
CO2
PaCO2: PaCO2:
40 mmHg
45 mmHg
DEFINISI KANKER PARU
• Semua penyakit keganasan di paru, mencakup
baik yang berasal dari paru sendiri maupun dari
luar paru
• Paparan polusi
• genetik
FAKTOR RESIKO
• Jenis kelamin
• Ras
Unmodifiable • Predisposisi genetik
risk factor
• Kebiasaan merokok
• Lingkungan perokok
Modifiable • Exposure dr lingkungan pekerjaan
risk factor • Bahan-bahan karsinogenik : arsenic, asbestos, dll
PATOFISIOLOGI
Bmenembus ruang
pleura, bisa timbul efusi
pleura, dan bisa diikuti metaplasia, hiperplasia
invasi langsung pada dan displasia
kosta dan korpus
vertebra
Klasifikasi (1)
Lama:
• Ca paru epidermoid (squamous cell lung cancer): sel kanker
mirip epitel saluran penapasan atas
• Ca paru adeno-karsinoma (adeno-carcinoma of the lung): sel
kanker mirip sel kelenjar mukus paru
• Ca paru dengan sel-sel berdiferensiasi rendah
- Ca paru dengan sel-sel besar (large cell lung cancer)
- Ca paru dengan sel-sel kecil (small cell lung cancer)
Baru:
• Ca Paru jenis Sel Kecil (=Small Cell Lung Cancer / SCLC)
• Ca Paru Bukan Sel Kecil (=Non ----------”---------- / NSCLC)
Klasifikasi (2)
• Primer metastase ke otak/tulang/hati
• Sekunder berasal dari Ca mammae/
cervix & korpus
uteri/testis/hati/usus/tulang/ tiroid
Klasifikasi (3)
Kanker paru yang khas
Carsinoma insitu = Ca yg msh terbatas pd mukosa
bronkus, blm menembus membrana basalis
JENIS TUMOR
Non Small Cell
Lung Cancer
Carcinoma
Bronkoalveolar
Carcinoma Sel
Besar
Jenis Tumor Gambaran Histologis
SCLC Dominasi sel-sel kecil, terisi oleh mucus
Oat Cell, bentuk mirip dengan gandum, cenderung
berkumpul di sekeliling pembuluh darah halus
menyerupai pseudroset
Banyak ditemukan gambaran nekrosis
DNA yang terlepas menyebabkan warna gelap di sekitar
pembuluh darah
NSCLC Adanya proses kreatinisasi dengan pembentukan bridge
intersellular, perubahan dari displasia skuamosa ke
karsinoma in situ
Adeno Carcinoma Formasi glandular dan kecendrungan ke arah
pembentukan konfigurasi papilar tumor marker CEA
(carcinoma embrionic antigen)
Carcinoma Subtipe Adeno Carcinoma, meliputi permukaan alveolar
Bronkoalveolar tanpa menginvasi atau merusak jaringan paru
Carcinoma Sel Subtipe yang secara histologis dibuat secara eklusion,
besar termasuk NSCLC namun tidak terdapat diferensiasi
skuamosa sel glandular, sel bersifat anaplastik, tak
berdiferensiasi, biasa disertai dengan infiltrasi sel neutrofil
Deteksi Dini Kanker Paru
Protap D/ Protap D/
Hasil (-)
Untuk menentukan Lokasi dan Untuk menentukan Jenis Kanker Pemeriksaan Tumor Marker
Staging (TNM)
Sitologi Sputum
Foto Thorax PA/Lateral
Sitologi Bilasan/Sikatan Bronkus
CT-Scan Thorax
Sitologi TTB, Sitologi Cairan Pleura
Bronkoskopi
Sitologi BJH KGB/Nodul Superficial
Pemeriksaan lain
• CEA, Cyfra 21-1, NSE
• Biologi molekuler
Gambaran Radiologis
• Foto toraks PA dan lateral • Golongan risiko tinggi
• Massa > 1 cm dengan follow up yang teliti
• Tidak bisa menentukan • Pengobatan pnemonia tidak
KGB ada perbaikan
• Efusi pleura • OAT 1 bulan tidak
membaik/memburuk
Lung Cancer
Radiography