Anda di halaman 1dari 6

Upaya Perusahaan Dalam Menghadapi Perubahan Peta Bisnis Era Revolusi Industry 4.

Faris Eka Wahyudi


1661201009
Progam Studi Manajemen
Universitas Islam Raden Rahmat Malang
Fariseka48@gmail.com

Pendahuluan

Atmosfir perubahan hubungan antara manusia mengalami perubahan yang cukup cepat
dengan hadirnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang mampu merubah pola
hubungan antara manusia disegala aspek kehidupan bermasyarakat baik dari aspek sosial,
ekonomi, hukum, politik dan budaya serta keamanan. Perubahan dari sentuhan kulit, face to face
menuju kepada sentuhan layar, screen to screen, relasi virtual dengan berbagai macam window
dressing yang dijalankan secara otomatis dan robotik. Sebuah perubahan yang mau tidak mau
harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana agar menghasilkan output yang positif. Atmosfir yang
meniscayakan adanya perubahan mindset, cara kerja, dan pola membangun hubungan yang
harmonis antar kelompok masyarakat maupun organisasi.

Fase perubahan yang kemudian dikenal dengan Revolusi Industri 4.0, sebuah fase yang
secara umum tentang otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi pabrik, robotic dan
artificial intellegence. Fase yang pada akhirnya menghasilkan "Smart Process". Di dalam Smart
Process tersusun moduler, algoritma, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan
salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan secara desentralisasi. Kecanggihan
teknologi yang tidak bisa kita negasikan dalam kehidupan bermasyarakat apalagi dalam dunia
usaha. Dalam dunia usaha perubahan ini perlu disikapi secara cepat dan persiapan yang matang.
Langkah antisipatif menjadi keharusan untuk segera dilakukan baik dari sisi bisnis proses
maupun hubungan dalam perusahaan agar eksistensi perubahan tetap terjaga. Bisnis proses yang
perlu menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar secara efektif dan efisien agar
mampu memberikan added value yang signifikan bagi perusahaan. Treatment terhadap sumber
daya manusia juga menjadi perhatian yang sangat penting bagi perusahaan. Selain itu, Perubahan
hubungan industrial juga perlu dibangun secara harmonis agar pencapaian tujuan perusahaan
dapat secara bersama -- sama dijalankan.

Baik Bisnis proses, pengelolaan Sumber daya manusia maupun hubungan industrial perlu
dijalankan secara paralel. Mengingat dampak dari revolusi industry 4.0 sangat erat kaitan dengan
tiga aspek tersebut. Bagaimana bisnis proses dapat disesuaikan dengan target yang hendak
dicapai secara efektif dan efisien. Bagaimana sumber daya manusia yang tersedia mampu
menjalankan bisnis proses tersebut sesuai dengan kompetensi yang dimiliki secara professional.
Dan bagaimana relasi antara pekerja dengan perusahaan dapat berjalan seirama untuk
menyesuaikan perkembangan zaman. Hubungan yang saling kait mengkait ini disebabkan karena
proses tersebut akan segera menegasikan peran manusia dalam setiap proses yang dilakukan
Perusahaan. Proses yang bersifat repetisi, duplikasi,periodik akan tersimpan dalam bank data
yang kemudian didesain dengan alogaritma tertentu agar mampu dijalankan secara robotik. Bagi
Perusahaan perubahan tersebut tentu sangat menguntungkan, tetapi dari aspek sumber daya
manusia akan membawa dampak yang cukup berbahaya apabila tidak dikelola dengan baik.
Penyesuaian kerja manusia menjadi robotik tentunya membawa dampak pada pengurangan
jumlah tenaga kerja yang ada dalam perusahaan. Akan banyak aktivitas manusia yang punah
karena telah digantikan oleh mesin -- mesin melalui artificial intelligence.

Secara culture akan berdampak pada perubahan hubungan dan aktivitas manusia dan atau
robot di dalam Perusahaan. Jika hubungan industrial sudah terbangun secara harmonis tentu akan
sangat membantu tetapi apabila kondisi tersebut tidak terjadi maka akan menjadi persoalan baru
bagi perusahaan. Alih - alih ingin menyesuaikan perkembangan zaman berakibat pada rumitnya
proses penyelesaian hubungan industrial.1

Kajian Teori

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli
dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam
bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratosatau tentara dan egoatau pemimpin. Suatu
strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada
dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Marrus (2002:31) strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan
strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama,
kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan
yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan
pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan
dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan
kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan
yang dilakukan oleh mata-mata musuh.Dari kedua pendapat diatas, maka strategi dapat
diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai

1
Revolusi industri 4.0 dan dampak terhadap sumber daya manusia
https://www.kompasiana.com/suparjono46018/5b3fa2fecaf7db4f2b538085/revolusi-industri-4-0-dan-
dampak-terhadap-sumber-daya-manusia diakses pada tanggal 3 Februari 2019
tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi : tujuan, kebijakan, dan tindakan yang
harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan
menenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memilki keunggulan
kompetitif. Hal ini seperti yang diungkap kan Ohmae (1999:10) bahwa strategi bisnis, dalam
suatu kata, adalah mengenai keunggulan kompetitif. Satu-satunya tujuan dari perencanaan
strategis adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin, keunggulan yang
dapat mempertahankan atas saingan mereka. Strategi koorperasi dengan demikian
mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan perusahaan relatif terhadap saingan dengan
seefisien mungkin.2

Realita ( Contoh Kasus )

Revolusi industri 4.0 memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan nilai


tambah produk manufaktur. Teknologi digital digunakan untuk melakukan produksi lebih cepat
dibandingkan sebelumnya. Produksi produk yang cepat pun diikuti dengan kualitas yang tinggi.
Konsumen industri 4.0 pun menuntut produk premium dengan waktu produksi yang singkat.
Penggunaan teknologi tinggi pun mempermudah target produksi tercapai, baik waktu produksi
yang singkat, kualitas produk, dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi juga akan memperluas
inovasi produk dan efisiensi produksi. Inovasi industri tekstil bukan hanya pada tahap
produktifitas, akan tetapi perkembangan produk. Seperti pemanfaatan Internet of things (IoT)
akan membantu industri tekstil untuk mengembangkan tshirt yang memiliki fungsi, seperti
measuring calories burned, movement sensing, heart rate, dan lain-lain. Jadi suatu produk tidak
hanya memenuhi kebutuhan pakaian saja, akan tetapi ada nilai tambah lain yang dapat diberikan
oleh suatu produk. Nilai tambah tersebut dapat dicapai dengan isu kesehatan, preferensi pribadi
konsumen atau customer engagement dalam proses desain produk, dan lain-lain. Permintaan
pasar akan produk tekstil dengan teknologi tinggi akan terus meningkat di masa depan. Negara
berkembang, khususnya Indonesia pun perlu berbenah untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
Kekhawatiran paling besar muncul terkait isu ketenagakerjaan, bahwa akan terjadi pengurangan
jumlah tenaga kerja sektor tekstil apabila ada automasi dan integrasi big data analisis. Maka
sangat penting bagi tiap negara dan pelaku usaha untuk mempersiapkan strategi melakukan
transformasi bisnis.

Saat ini industri di negara berkembang berada pada tahap mengamati perubahan industri
di beberapa negara maju dari manufaktur tradisional menjadi penggunaan smart technology
dalam sektor tekstil. Revolusi industri 4.0 bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor
swasta. Dukungan dari pemerintah pun dibutuhkan agar proses transformasi akan lebih mudah
terjadi. Salah satu bentuknya yaitu masterplan revolusi industri 4.0. Seperti Italia yang memiliki

2
Kajian Teori https://eprints.uny.ac.id/8632/3/BAB%202%20-%2008417141011.pdf diakses pada
tanggal 3 Februari 2019
rencana strategis menghadapi revolusi industri 4.0. The Italian Ministry of Economic
Development mengeluarkan the Piano Nazionale Industria 4.0 atau Strategi Industri Nasional
4.0. Strategi tersebut mencakup strategi dan alat ukur untuk mendukung unit usaha di Italia.
Serta mendukung investasi dalam membuat inovasi dan penelitian.

Upaya negara berkembang untuk mencapai revolusi industri 4.0 lebih berat di
bandingkan negara maju. Perbedaan kualitas sumber daya manusia dan kesenjangan teknologi
menjadi beberapa tantangan utamanya. Revolusi industri yang berbasis teknologi tinggi pun
harus diiringi dengan kemampuan sumber daya manusia untuk memanfaatkannya. Serta
machinery industry yang perlu ditingkatkan. Semua pihak memiliki peran penting dalam
mempermudah proses revolusi industri, baik pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan,
tenaga kerja, hingga masyarakat umum selaku konsumen. Industri tekstil di negara berkembang
didominasi oleh tenaga kerja yang bekerja secara konvensional, maka perlu ada persiapan
perubahan struktur kerja dari konvensional menuju smart technology. Transfer teknologi baik
melalui pengembangan research and development (RnD) dan pengembangan industri teknologi
perlu didukung. Selain mempersiapkan infrastruktur teknologi, sektor swasta dan tenaga kerja
perlu bersiap dengan perubahan budaya kerja. Kesadaran negara berkembang akan revolusi
industri 4.0 perlu di tingkatkan. Kesadaran tersebut perlu diikuti dengan praktik kebijakan dan
implementasi agar tidak tertinggal dari negara lainnya. Seperti Vietnam yang pada tahun 2017
telah mulai melakukan konsolidasi antara elit pemerintah dengan pelaku industri untuk membuat
kajian dan implementasi industri 4.0 di industrinya, salah satunya di sektor tekstil. Vietnam pun
mulai mendukung pengembangan start-up yang akan berkontribusi pada pengembangan
infrastruktur teknologi dan penggunaan internet. Indonesia juga saat ini sedang mengalami
pengembangan pada industri berbasis start-up, maka perlu memanfaatkannya untuk
mempercepat revolusi industri 4.0.3

Kesimpulan

Dari ulasan diatas kita bisa memberikan kesimpulan bahwa perusahaan perlu melakukan
strategi dan upaya untuk menghadapi era revolusi industry 4.0. salah satu upaya atau strategi
yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghadapi era digital saat ini adalah melakukan strategi
pengembangan sumber daya manusia (SDM). Strategi pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) perlu dilakukan di era globalisasi seperti sekarang ini. Pengembangan SDM dilakukan
untuk membentuk personal yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan
loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Strategi pengembangan SDM tidak

3
Memahami Sektor Tekstil dalam Revolusi Industri 4.0: Bagaimana Peluangnya?
https://forbil.org/v2/id/article/152/memahami-sektor-tekstil-dalam-revolusi-industri-40-bagaimana-
peluangnya diakses pada tanggal 3 Februari 2019
hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk
mengembangkannya antara lain :

a. Pelatihan

Pelatihan dapat dilakukan dengan mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan


keterampilan, pengetahuan dan sikap. Pelatihan tidak hanya berguna untuk karyawan, tapi juga
perushaan. Di mana, perusahaan tidak akan berkembang jika karyawannya tidak memiliki
keterampilan dan minat kerja yang tinggi. Melalui pelatihan inilah, perusahaan dapat menggali
potensi karyawannya dengan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.

b. Pendidikan

Pengembangan SDM melalui pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan


kerja, dalam arti pengembangan yang bersifat formal dan berkaitan dengan karir mereka.

c. Kesempatan

Memberikan kesempatan pada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasannya. Dengan
begitu, karyawan akan lebih berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan. Hal ini juga bisa
membuat karyawan merasa lebih dihargai dan dapat membuat mereka lebih berkembang.

d. Penghargaan

Memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi merupakan salah satu strategi
pengembangan SDM. Dengan begitu, karyawan lain akan termotivasi untuk menjadi lebih baik,
dan berdampak besar dalam perkembangan perusahaan.4

4
Oleh Novia Widya Utami “Strategi Tepat untuk Pengembangan SDM dalam Perusahaan”
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-strategi-tepat-untuk-pengembangan-sdm-dalam-perusahaan/
diakses pada tanggal 3 Februari 2019
Daftar Pustaka

Revolusi industri 4.0 dan dampak terhadap sumber daya manusia


https://www.kompasiana.com/suparjono46018/5b3fa2fecaf7db4f2b538085/revolusi-industri-4-0-dan-
dampak-terhadap-sumber-daya-manusia diakses pada tanggal 3 Februari 2019

Kajian Teori https://eprints.uny.ac.id/8632/3/BAB%202%20-%2008417141011.pdf diakses pada tanggal


3 Februari 2019

Memahami Sektor Tekstil dalam Revolusi Industri 4.0: Bagaimana Peluangnya?


https://forbil.org/v2/id/article/152/memahami-sektor-tekstil-dalam-revolusi-industri-40-bagaimana-
peluangnya diakses pada tanggal 3 Februari 2019

Oleh Novia Widya Utami “Strategi Tepat untuk Pengembangan SDM dalam Perusahaan”
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-strategi-tepat-untuk-pengembangan-sdm-dalam-perusahaan/
diakses pada tanggal 3 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai