ASPEK LABORATORIUM
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI
Hilma Yuniar Thamrin
Pendahuluan
Penyakit yg lazim di daerah tropis & subtropis.
Faktor yg
mempengaruhi yaitu
lingkungan, host
(pejamu) dan agen
penyebab.
Pendahuluan
Udara (airborne)
Saluran Cerna
Kontak langsung
Menular
Kontak seksual
Gigitan serangga
darah
Pendahuluan
Peny. infeksi oleh bakteri : TBC, leptospirosis,
difteria, pertusis, tetanus neonatorum, demam
tifoid, dll.
3. Uji serologis
Widal
Deteksi Immunoglobulin
• Tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif
• Enzyme Immunoassay Dot
• Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
(ELISA)
• Dipstik mendeteksi antibodi IgM spesifik
terhadap antigen LPS S. typhi
PEM. LABORATORIUM
Widal reaksi antara antibodi aglutinin serum penderita
yg telah mengalami pengenceran terhadap antigen
somatik (O) dan flagela (H) yg ditambahkan aglutinasi
PEM. LABORATORIUM
Deteksi Immunoglobulin
• Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
• Dipstik mendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap
antigen LPS S. typhi
A
L
G
O
R
I
T
M
E
TETANUS
• keadaan toksemia akut o/ bakteri Clostridium Tetani
yang ditandai dengan spasme otot yang periodik dan
berat.
• bersifat basil gram positif dgn spora pada ujungnya
pemukul genderang atau raket tenis, obligat anaerob,
bergerak dgn flagella, menghasilkan neurotoksin
(tetanospasmin) yg
menyebabkan tetanus,
membentuk spora
(terminal spore)
tahan suhu tinggi, kekeringan dan desinfektan.
PEM. LABORATORIUM
• Nilai hitung leukosit dapat tinggi
• Pemeriksaan cairan serebrospinal dapat menunjukkan
hasil yang normal
• SGOT dapat meningkat
• Creatinin kinase dapat meningkat
• Pemeriksaan rapid tes tetanus yang mendeteksi
antibodi tetanus, IgG.
• Kultur Clostridium tetani Tes indol (+), tes katalase
(-) dan tes lipase bisa (-) / (+) lemah.
• Pada tes motilitas bakteri dengan cara Craig
didapatkan pergerakan positif yang bersifat anaerob.
PEM. LABORATORIUM
a b c
Pemeriksaan urinalisis
• proteinuria dan leukosituria.
• Bilirubinuria disertai piuria dan hematuria.
Tes lepromin
kemampuan individu bereaksi scr seluler thd M. leprae
lepromin : suspensi steril dr jaringan yg dihancurkan & sbg
tes kulit secara intradermal
a. lepromin Mitsuda : lepromin dr suspensi jaringan,
mengandung kuman M. leprae yg sdh disterilkan dlm
autoklaf (manusia / binatang)
b. Lepromin Dharmendra : dr ekstraksi fraksi protein dgn
kloroform eter (tipe lepromatous)
PEM. LABORATORIUM
Tes lain:
1. Tes pengeluaran keringat
• mengetahui integritas saraf kulit
• tergantung pd saraf parasimpatik
• respon kelenjar keringat thd obat kolinergik
berkurang
2. Tes pilokarpin
• melihat perubahan warna pada kulit setelah
ditaburi tepung amilum
• warna amilum tetap (ada kerusakan saraf)
DIFTERI
• penyakit infeksi akut yg sgt menular -
Corynebacterium diphteriae
• pembentukan pseudomembran pada kulit dan atau
mukosa.
• Infeksi biasanya terdapat pada faring, laring, hidung
dan kadang-kadang pada kulit, konjungtiva, genitalia
dan telinga gejala lokal dan sistemik.
• Efek sistemik terutama karena eksotoksin yang
dikeluarkan oleh mikroorganisme pada tempat infeksi.
DIFTERI
PEM. LABORATORIUM
• Hematologi leukositosis
• Isolasi dan Identifikasi Corynebacterium diphteriae
pada medium Tellurite Plate
PEM. LABORATORIUM
• Isolasi dan Identifikasi Corynebacterium diphteriae
pada medium Blood
agar
PEM. LABORATORIUM
• Isolasi dan Identifikasi Corynebacterium diphteriae
pada medium loeffler’s
PEM. LABORATORIUM
• Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram
PEM. LABORATORIUM
• Deteksi toksin bakteri dengan tes elek
ALGORITME
INFEKSI DENGUE
• Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD)
adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypty.
• Manifestasi klinis mulai dari tanpa gejala
(asimtomatik), hingga bergejala (simptomatik) yang
terdiri dari demam dengue dan demam berdarah
dengue (severe dengue).
• Dengue penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk
dan ditemukan pada daerah tropis dan subtropis di
seluruh dunia.
INFEKSI DENGUE
INFEKSI DENGUE
INFEKSI DENGUE
INFEKSI DENGUE
PEM. LABORATORIUM
1. Tes Rumple Leede (Uji Tourniquet) menilai ada
tidaknya gangguan vaskuler petekhie pada bagian
volar tangan yang timbul dalam lingkaran berdiameter
2,8 inci di bawah siku berjumlah ± 10 petekhie.
2. Darah rutin
• Leukosit N – leukopenia selama fase demam.
• Trombositopenia umumnya terjadi pada hari ketiga
sampai ketujuh.
• Kadar Hematokrit > 20% / hemokonsentrasi
perembesan plasma..
PEM. LABORATORIUM
3. Isolasi virus kultur sel, diambil selama periode
viremia ( sebelum hari kelima demam). Bahan
spesimen dapat berupa serum, plasma atau lapisan
buffy-coat darah-heparinized.