Pada umumnya semua kita pernah mengalami tidur malam yang larut demi
mengejar target kerjaan yang belum selesai, melakukan tugas kuliah, ataupun bermain
gadget, hal ini tanpa kita sadari secara langsung berdampak pada tubuh kita keesokan
harinya seperti merasa lelah, tidak bersemangat dan bahkan kepala yang ‘tertanduk-tanduk’
saat mengikuti kelas karena mengantuk. Hal di atas kadang kita anggap sepele dan
menanggapi itu sebagai bagian dari kehidupan ‘masyarakat modern’ yang super sibuk
hingga kadang mengorbankan waktu istirahat pada malam hari. Kita semua meyakini bahwa
Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa alasan yang jelas demikian pula pada saat
Tuhan berkata “Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang
dan jadilah pagi...” ada maksud Allah terselip di dalamnya yaitu beristirahatlah pada waktu
malam dan bekerjalah pada waktu siang.
Di balik siklus siang-malam dan segala proses fisiologis yang ada di dalamnya ada
sebuah kelenjar kecil, kelenjar Pineal, yang telah di ciptakan Tuhan kita yang Mahakuasa di
dalam otak untuk mengatur segala proses alami tersebut.
Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin (mengatur produksi zat kimia,hormon, demi
menjaga keseimbangan metabolisme tubuh). Kelenjar yang terletak di tengah-tengah otak
ini mempunyai panjang 8 mm (milimeter) dan lebar 5 mm yang setelah usia tujuh tahun (7)
kelenjar ini akan menyusut menjadi lebih kecil. Kelenjar pineal berada pada puncak
fungsinya untuk menghasilkan hormon pada usia antara satu (1) sampai (5) tahun,
kemudian mengalami penurunan fungsi hingga 75% pada akhir masa pubertas. Kelenjar ini
memproduksi serotonin pada siang hari dan melatonin pada malam hari.1 Yang pada artikel
ini penulis akan lebih banyak membahas tentang melatonin dan fungsinya.
PRODUKSI MELATONIN
Dr. Georges Maestroni dan koleganya dari Swiss telah melakukan beberapa riset
menari yang mencari peran penting yang dilakukan melatonin pada sistem kekebalan. Salah
satu percobaan yang paling mendasar melibatkan dua kelompok tikus. Keduanya terinfeksi
dengan virus yang berbahaya dan kemudian dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan.
Satu-satunya perbedaan adalah bahwa satu kelompok juga disuntik melatonin. Hasilnya
mengejutkan. Di akhir hari ke tiga puluh, 92 persen tikus yang tidak mendapat suntikan
melatonin mati. Dari merek yang mendapat melatonin, hanya 16 persen yang mati.
Terdapat perbedaan menyolok lima kali lipat dalam hal mortalitas.5
Bagaimana Meningkatkan Kadar Melatonin Secara Alami
Small but beautiful, kecil tapi indah, itu adalah ungkapan yang dapat disebutkan untuk
kelenjar pineal yang telah diciptakan Tuhan dan dipercayakan kepada kita manusia untuk
menjaga kita terbebas dari segala penyakit agar kita boleh hidup dengan penuh kelimpahan.
Akhir kata, “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”