Anda di halaman 1dari 2

C.

M3-METODE (metode pemberian asuhan keperawatan)


1. Penerapan pemberian asuhan keperawatan (MPKP)
Model yang diterapkan di ruang IRNA I adalah MPKP TIM dimana kepala ruangan
membagi menjadi 3 Tim, tim pagi, siang dan malam dengan masing-masing ketua tim
membawahi 2-3 perawat.
2. Timbang terima
Timbang terima berdasarkan hasil observasi 11-13 maret 2019 timbang terima IRNA I
dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh semua perawat yang bertugas di
masing-masing shift. Beberapa kelemahan pelaksanaan timbang terima di IRNA I adalah
terkadang timbang terima dilaksanakan di nurse station saja tanpa kunjungan ke pasien.
Proses timbang terima yang efektif dan struktur akan memeperkuat status professional
perawat dalam pelayanan kesehatan era modern (Davies dan Priestly 2006)
Adanya interaksi dan klasifikasi tentang timbang terima yang dilakukan terhadap pasien
saat di lakukannya validasi ke kamar masing-masing pasien menambah keauratan kondisi
pasien. Namun, timbang terima yang dilaksanakan di ruang IRNA I masih banyak
membahas medis dan tindakan medis yang akan dilakukan sedangkan masalah
keperawatan masih kurang di bahas.
3. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan belum pernah dilakukan sebelumnya karna keterbatasan waktu yang
dimiliki oleh masing-masing tim kesehatan yang terkait, ronde keperawatan belum dapat
dilaksanakan secara berkelanjutan namun ronde keperawatan pernah dilakukan saat ada
mahasiswa praktik manajemen.
4. Supervise keperawatan
Supervise dilakukan oleh petugas management rumah sakit secara berkala dan kepala
ruangan secara langsung melalui pengamatan terhadap pelaksanaan tugas perawat kepala
ruangan mengamati pekerjaan yang dilakukan perawat kemudian memberikan evaluasi
kepada perawat yang bersangkutan. Belum ada instrument yang tersendiri dalam
melakukan supervise sehingga belum ada alat ukur yang jelas dalam kegiatan pencatatan
hasil evaluasi.
5. Discharge planning
Discharge planning sudah dilaksanakan tetapi pelaksanaannya belum optimal, perawat
ruangan memberikan penyuluhan kesehatan pada pasien dan keluarga saat merawat pasien
dan pada saat pasien pulang tanpa adanya leaflet dan dokumentasinya di dalam buku rekam
medis pasien. Hal-hal yang disampaikan meliputi: obat, control dan nutrisi
6. Pendokumentasian keperawatan
System pendokumentasian diruang IRNA I berdasarkan SOR (source oriented record) yaitu
suatu system pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan
misalnya dokter, perawat, ahli gizi, dll. Pendokumentasian yang dilakukan perawat belum
optimal karena keterbatasan sumber daya manusia dan catatan perkembangan hanya
mengikuti catatan perkembangan pasien sebelumnya.

D. M4 Money
Pegawai perawat Rumah Sakit Umum Daerah Patuh Patut Patju Gerung di ruang
IRNA I mendapatkan pendapatan dari rumah sakit dan pendapat tambahan dari jasa
pelayanan medic seperti pendapatan jasa pelayanan BPJS dan umum. Setiap bulan akan
berubah-ubah sesuai dengan jumlah pasien yang menggunakan jasa pelayanan medic di
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai