Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERTAMANAN

KONSEP DASAR GAMBAR, DENAH DAN POTONGAN

OLEH
NAMA : RAI JUNI ARTINI
NIM : 1513041028
KELAS : VII B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2018

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
dan kerja keras kamilah makalah yang berjudul “Konsep Dasar Gambar, Denah Dan Potongan”
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas mata kuliah Pertamanan.

Terima kasih pula kami sampaikan kepada Yth. Ibu Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,
S.Si., M. Kes selaku dosen mata kuliah Pertamanan yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk mengerjakan tugas ini, tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman jurusan Pendidikan Biologi, kepada kedua orang tua kami, serta kepada semua pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak tetap kami harapkan demi penyempurnaan pada
karya kami yang selanjutnya. Tak lupa kami juga minta maaf jika terdapat kesalahan dan
kekurangan pada penulisan kata di dalam makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Singaraja, 3 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3. Tujuan............................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1. Pengertian Bangunan ........................................................................................ 3
2.2. Pengertian Pohon .............................................................................................. 6
2.3. Pengertian Perdu dan penutup tanah dalam konsep dasar gambar denah dan
potongan ........................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 10
3.1. Simpulan .......................................................................................................... 10
3.2. Saran ................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang
saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam
kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. (Soeseno : 1993)
Arsitektural lansekap atau pertamanan adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari
tata cara dan aspek-aspek dalam pengaturan ruang dan massa guna didapatkannya suatu
lingkungan hidup yang harmonis, baik secara fungsional maupun secara estetika atau
keindahan. Sedangkan taman itu sendiri adalah dalam sebuah areal atau ruang dalam suatu
kondisi. Taman adalah landscape yang didesain menggunakan elemen-elemen fisik yang unik,
serta memiliki niat dan tujuan yang jelas yang berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan. Elemen
pembentuk taman terdiri dari dua elemen, yaitu hard materials dan soft materials. Elemen hard
materials terdiri atas: bangunan taman, material batu-batuan, perkerasan, dan lain sebagainya.
Bangunan menjadi bukti fisik keberadaan taman, sedangkan pohon menjadi bagian penghias
padan taman, dan juga diperlukan tanaman penutup taman.
Jenis tanaman yang dapat ditanam sangat bergantung dengan iklim dan mikrohabitat
karena iklim membawa unsur-unsur dari cuaca yang terdiri atas intensitas cahaya, suhu udara,
angin, tekanan udara, kelembaban udara, awan dan curah hujan. Dalam sebuah pertamanan
diklasifikasikan yaitu terdiri dari pohon, perdu dan penutup tanah. Pohon merupakan tanaman
kayu keras dan tumbuh tegak, berukuran besar dengan percabangan yang kokoh. Yang
termasuk dalam jenis pohon ini adalah asam kranji, lamtoro, gung, akasia, dan lainnya. Menurut
kamus kehutanan, Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai sebuah batang utama
dengan dahan dan ranting yang jauh dari permukaan tanah sedangkan Perdu merupakan Jenis
tanaman seperti pohon terapi berukuran kecil, batang cukup berkayu tetapi kurang tegak dan
kurang kokoh . Yang termasuk dalam jenis perdu adalah bougenville, kol banda, kembang
septu, dan lainnya. Serta tanaman penutup tanah merupakan tanaman yang lebih tinggi
rumputnya, berdaun dan berbunga indah dan yang termasuk dalam jenis ini adalah krokot,
nanas hias dan lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk mengkaji lebih dalam terkait konsep dasar
unsur perancangan taman, maka disusunlah makalah yang berjudul, “Konsep Bangunan,
Pohon, Perdu, dan Penutup Tanah dalam Konsep Dasar Gambar Denah dan Potongan”.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1.2.1 Bagaimanakah konsep bangunan ?
1.2.2 Apakah pengertian pohon ?
1.2.3 Apakah pengertian perdu dan penutup tanah ddalam konsep dasar gambar denah
dan potongan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.2.1 Dapat mengetahui tentang pengertian bagunan
1.2.2 Dapat mengetahui tentang pengertian pohon
1.2.3 Dapat mengetahui tentang pengertian perdu dan penutup tanah dalam konsep
dasar gambar denah dan potongan

1.4 Manfaat
Manfaat bagi penulis
Adapun manfaat bagi penulis yang dapat dari menyelesaikan makalah ini yaitu, penulis
dapat mengetahui lebih jauh mengenai konsep bangunan, pohon, perdu, dan penutup tanah
dalam konsep dasar gambar denah dan potongan.

Manfaat bagi pembaca.

Adapun manfaat yang pembaca dapat setelah membaca makalah ini yaitu, pembaca
dapat mengetahui lebih jauh mengenai konsep bangunan, pohon, perdu, dan penutup tanah
dalam konsep dasar gambar denah dan potongan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bangunan

Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang
didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah
dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau
kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam
bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi
tanah, dan alasan estetika.
Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai
tempat berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan
barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia
khususnya sebagai sarana pemberi rasa aman, dan nyaman.
Contoh bangunan yang paling sering kita lihat yaitu jembatan beserta konstruksi, dan
rancangannya, jalan, serta sarana telekomunikasi. Secara umum, peradaban suatu bangsa
dapat dilihat dari teknik-teknik bangunan maupun sarana, dan prasarana yang dibuat
maupun ditinggalkan oleh warisan manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Pada awalnya, manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana,
dan prasarana serta infrastruktur dalam kehidupannya. Sebagai contoh yaitu pemanfaatan
gua sebagai tempat tinggal. Kemudian peradaban manusia berkembang dengan
memanfaatkan apa yang ada di alam, seperti batu, tanah, dan kayu, sebagai bahan baju
untuk membuat suatu infrastruktur. Pada masa berikutnya, peradaban berkembang lagi
dengan ditemukannya bahan-bahan tambang yang bisa digunakan untuk membuat alat
maupun benda yang mampu menopang sebuah bangunan, seperti halnya barang logam,
serta mengolah bahan- bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir, dan tanah.
Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan-bahan bangunan dari hasil industri
atau buatan manusia yang bahan-bahan bakunya diambil dari alam. (Budiman, 2015)
Sejak ditemukannya lukisan-lukisan di dalam dinding gua, sejak itulah manusia juga
menjadikan bangunan sebagai objek kanvas dalam mengekspresikan suatu keindahan.
Dalam beberapa tahun terakhir, faktor keindahan juga menjadi poin penting dalam
pendirian suatu bangunan.
Bangunan gedung adalah bangunan yang didirikan atau diletakkan dalam suatu
lingkungan sebagian atau seluruhnya pada,diatas,atau di dalam tanah dan atau perairan
3
secara tetap yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya (Kepmen
no.10/KPTS/2000). Berdasarkan definisi bangunan di atas, maka bangunan dibagi
menjadi beberapa kelas bangunan sesuai dengan peruntukan atau penggunaan bangunan
sebagai berikut:
a) Kelas 1 : Bangunan hunian biasa, adalah satu atau lebih bangunan yang merupakan :
1. Kelas 1a : bangunan hunian tunggal yang berupa:
 satu rumah tunggal.
 satu atau lebih bangunan hunian gandeng, yang masing-masing bangunannya
dipisahkan dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret, rumah
taman, unit town house, dan villa.
2. Kelas 1b : rumah asrama/kost, rumah tamu, hotel, atau sejenisnya dengan luas total
lantai kurang dari 300 m2 dan tidak ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan
tidak terletak di atas atau di bawah bangunan hunian lain atau bangunan kelas lain
selain tempat garasi pribadi.
b) Kelas 2 : Bangunan hunian yang terdiri atas 2 atau lebih unit hunian yang masing-
masing merupakan tempat tinggal terpisah.
c) Kelas 3 : Bangunan hunian di luar bangunan kelas 1 atau 2, yang umum digunakan
sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlahorang yang tidak
berhubungan, termasuk:
 Rumah asrama, rumah tamu, losmen
 Bagian untuk tempat tinggal dari suatu hotel atau motel
 Bagian untuk tempat tinggal dari suatu sekolah
 Panti untuk orang berumur, cacat, atau anak-anak
 Bagian untuk tempat tinggal dari suatu bangunan perawatan kesehatan yang
menampung karyawan-karyawannya.
d) Kelas 4 : Bangunan Hunian Campuran, adalah tempat tinggal yang berada di dalam
suatu bangunan kelas 5, 6, 7, 8, atau 9 dan merupakan tempat tinggal yang ada dalam
bangunan tersebut.
e) Kelas 5 : Bangunan Kantor, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk
tujuan-tujuan usaha profesional, pengurusan administrasi, atau usaha komersial, di
luar bangunan kelas 6, 7, 8, atau 9.
f) Kelas 6 : Bangunan Perdagangan, adalah bangunan toko atau bangunan lain yang
dipergunakan untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran atau pelayanan
kebutuhan langsung kepada masyarakat, termasuk:

4
 Ruang makan, kafe, restoran.
 Ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari suatu hotel
atau motel
 Tempat potong rambut/salon, tempat cuci umum.
 Pasar, ruang penjualan, ruang pamer, atau bengkel
g) Kelas 7 : Bangunan Penyimpanan/Gudang, adalah bangunan gedung yang
dipergunakan untuk penyimpanan, termasuk: Tempat parkir umum.Gudang, atau
tempat pamer barang-barang produksi untuk dijual atau cuci gudang.
h) Kelas 8 : Bangunan Laboratorium/Industri/Pabrik, adalah bangunan gedung
laboratorium dan bangunan yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu
produksi, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan
barang-barang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.
i) Kelas 9 : Bangunan Umum, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk
melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu:
1. Kelas 9a : bangunan perawatan kesehatan, termasuk bagian-bagian dari
bangunan tersebut yang berupa laboratorium.
2. Kelas 9b : bangunan pertemuan, termasuk bengkel kerja, laboratorium atau
sejenisnya di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, hall, bangunan peribadatan,
bangunan budaya atau sejenis, tetapi tidak termasuk setiap bagian dari
bangunan yang merupakan kelas lain.
j) Kelas 10 : adalah bangunan atau struktur yang bukan hunian:
1. Kelas 10a : bangunan bukan hunian yang merupakan garasi pribadi, carport,
atau sejenisnya.
2. Kelas 10b : struktur yang berupa pagar, tonggak, antena, dinding penyangga
atau dinding yang berdiri bebas, kolam renang, atau sejenisnya.
k) Bangunan-bangunan yang tidak diklasifikasikan secara khusus, bangunan atau bagian
dari bangunan yang tidak termasuk dalam klasifikasi bangunan 1 s.d. 10 tersebut,
dalam Pedoman Teknis ini dimaksudkan dengan klasifikasi yang mendekati sesuai
peruntukannya.
l) Bangunan yang penggunaannya insidentil, bagian bangunan yang penggunaannya
insidentil dan sepanjang tidak mengakibatkan gangguan pada bagian bangunan
lainnya, dianggap memiliki klasifikasi yang sama dengan bangunan utamanya.
m) Klasifikasi jamak, bangunan dengan klasifikasi jamak adalah bila beberapa bagian
dari bangunan harus diklasifikasikan secara terpisah, dan:

5
1. Bila bagian bangunan yang memiliki fungsi berbeda tidak melebihi 10 % dari
luas lantai dari suatu tingkat bangunan, dan bukan laboratorium, klasifikasinya
disamakan dengan klasifikasi bangunan utamanya.
2. Kelas-kelas 1a, 1b, 9a, 9b, 10a dan 10b adalah klasifikasi yang terpisah.
3. Ruang-ruang pengolah, ruang mesin, ruang mesin lif, ruang boiler atau
sejenisnya diklasifikasikan sama dengan bagian bangunan di mana ruang
tersebut terletak.

2.2 Pengertian Pohon


Pohon adalah salah satu tumbuhan berkayu yang terdiri dari akar batang dan daun.
Jumlah pohon di muka bumi ini tak terhitung karena ada di hampir semua penjuru bumi.
Manfaat pohon sangatlah banyak, kemampuannya memproduksi oksigen membuatnya
serasa vital. Kita bisa membanyangkan jika tidak ada pepohonan di bumi! Panas, sesak dan
tentu akan semakin memanas suhu di bumi ini. ( Candra : 2014) Pengertian pohon menurut
para ahli sebagai berikut:
1) Dengler: Pohon adalah suatu tumbuhan yang mempunyai akar, batang dan tajuk yang
jelas dan tinggi minimal 5 meter
2) Baker: Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang yang jelas bentuk
dan tingginya tidak kurang dari 8 kaki
3) Menurut Badan Standar Indonesia tumbuhan berkayu yang batang utamanya
mempunyai diameter lebih dari 20 cm
4) Dirjen Pengusahaan Hutan(DPH)Juga mengklasifikasikan tumbuhan menurut tingkat
pertumbuhanya sebagai berikut:
 Semai: berkecambah sampai tinggi 1,5 cm
 Sepihan: diameter 1,5 cm sampai 10 cm
 Tiang: diameter 20 cm sampai 49 cm
 Pohon: diameter lebih dari 50 cm
5) Menurut Nazaruddin (1996) bahwa banyak jenis pohon yang awalnya tumbuh liar di
belantara dapat dimanfaatkan untuk penghijauan kota, bahkan dapat dijadikan pohon
pelindung. Sosok pohon pelindung yang besar dan teduh menjadikan kota sejuk dan
indah. Suatu kota yang dipenuhi pohon pelindung akan memberikan kesan tersendiri
bagi pengunjung kota tersebut. Syarat pohon pelindung antara lain berbatang besar dan
tinggi, berpenampilan segar dan menarik, berfungsi sebagai penyerap polusi, berfungsi
sebagai peneduh jalan, bebas hama penyakit, percabangannya kuat dan daunnya tidak

6
mudah gugur, tidak menimbulkan alergi, tidak merusak lingkungan, perawatannya
mudah, tidak berpenampilan seperti perdu atau semak dan tidakberbahaya.
Nazaruddin (1996) juga menambahkan manfaatmanfaat yang bisa dirasakan dari
suatu keberadaan pohon antara lain adalah:
a. Manfaat Estetis
Warna hijau dan aneka bentuk dedaunan serta bentuk susunan tajuk berpadu
menjadi suatu pemandangan yang menyejukkan dan menonjolkan keindahan.
b. Manfaat Orologis
Pepohonan yang tumbuh di atas tanah akan mengurangi erosi, mengurangi tingkat
kerusakan tanah, dan menjaga kestabilan tanah.
c. Manfaat Hidrologis
Struktur akar tanaman mampu menyerap kelebihan air apabila turun hujan sehingga
tidak mengalir dengan sia-sia melainkan dapat terserap olehtanah.
d. Manfaat Klimatologis
Keberadaan tanaman dapat menunjang keselarasan faktor-faktor iklim, seperti
kelembaban, curah hujan dan sinar matahari, dan jugadapat mengurangi efek
rumahkaca.
e. Manfaat Edaphis
Berhubungan erat dengan lingkungan hidup satwa di perkotaan yang semakin
terdesak lingkungannya, sehingga dapat memberikan lingkungan yang nyaman
bagi satwa.
f. Manfaat Ekologis
Menjaga keseimbangan hidup antar makhluk hidup yang saling ketergantungan satu
sama lain.
g. Manfaat Protektif
Pohon dapat menjadi pelindung dari teriknya sinar matahari di siang hari sehingga
manusia memperoleh keteduhan dari sinar matahari, pohon juga dapat menjadi
pelindung dari terpaan angin kencang dan peredam dari suarakebisingan.
h. Manfaat Hygienis
Tanaman mampu mengurangi bahaya polusi, karena dedaunan tanaman mampu
menyaring debu dan mengisap kotoran di udara, dan bahkan mampu menghasilkan
gas oksigen yang sangat dibutuhkanmanusia.
i. Manfaat Edukatif
Penanaman kembali pepohonan di perkotaan dapat dimanfaatkan sebagai
laboratoriumalam
7
Pembagian Pohon
1) Pohon Tinggi adalah pohon yang tinggi lebih dari 15 m. Tajuk pohon yang
beragam dan lebar dimanfaatkan sebagai tanaman-tanaman peneduh atau
central point pad ataman yang luas. Penanaman pohon dengan pola sejajar di
sepanjang jalan bisa pula dijadikan sebagai pengarah jalan yang cukup efektif.
Bunga pada pohon tinggi umumnya kurang menarik sehingga tajuknyalah yang
digunakan sebagai dayatarik.
2) Pohon Sedang adalah pohon yang tingginya antara 6-15 m. Sosok tanamanya
yang unik sering kali dimanfaatkan sebagai focal point taman terutama jika
ditanam secara individu. Pohon sedang efektif pula sebagai tanaman peneduh
atau pengarah bila ditanam sepanjang tepi jalan dengan pola membentuk
barisan. Banyak jenis ini yang memiliki bunga dan buah dengan warna menarik
sehingga tidak jarang digunakan sebagai penyemaraktaman.
3) Pohon Rendah adalah pohon yang tingginya kurang dari 6 m. Bentuk pohon
yang cukup mendominasi senantiasa dimanfaatkan sebagai focal point (daya
tarik utama) taman atau tanaman peneduh. Tidak jarang jenis ini difungsikan
pula sebagai tanaman pengarah jalan atau pembatas taman massif. Bentuknya
nan unik dan mempesona membuat banyak tanaman jenis ini dilirik sebagai
penyemarak dalamtaman.

2.3 Perdu Dan Penutup Tanah Dalam Konsep Dasar Gambar Denah Dan Potongan

Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20
kaki). Sebuah Semak dibedakan dari pohon dengan tinggi lebih pendek, biasanya di bawah
6 m (20 kaki). Tanaman dari banyak spesies dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon,
tergantung pada kondisi mereka tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari 2 m,
seperti lavender dan varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering disebut pohon
tinggi.

Suatu daerah semak dibudidayakan di taman atau taman dikenal sebagai semak-semak.
Ketika dipotong sebagai topiary, spesies yang cocok atau varietas semak mengembangkan
dedaunan lebat dan banyak cabang-cabang berdaun kecil yang tumbuh berdekatan. Banyak
semak merespon dengan baik untuk pemangkasan pembaharuan.

Tanaman penutup tanah atau yang lebih dikenal dengan sebutan cover crop adalah
tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman
kerusakan oleh erosi, memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah, dapat menyumbang
8
bahan organik serta dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Penggunaan
tanaman penutup tanah merupakan suatu usaha untuk menunjang keberhasilan dalam
sistem pertanian berkelanjutan.

Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam
meningkatkan keuntungan harmonisasai produktivitas pertanian dalam jangka panjang,
meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat tani
adalah sebagai berikut: (1) pengendalian hama terpadu, (2) aplikasi sistem rotasi dan
budidaya rumput, (3) konservasi lahan, (4) menjaga kualitas air/lahan basah, (5) aplikasi
tanaman pelindung, (6) diversifikasi lahan dan tanaman, (7) pengelolaan nutrisi tanaman,
(8) agroforestri (wana tani), (9) manajemen pemasaran, dan (10) audit dan evaluasi
manajemen pertanian secara terpadu dan holistik.

Manfaat Tanaman Penutup Tanah

Tanaman penutup tanah dapat menekan pertumbuhan gulma seperti alang-alang, tanah
menjadi lebih gembur, meningkatkan pori aerasi dan pori air tersedia, serta meningkatkan
produktivitas tanah. Sebagai contoh biomassa mucuna (salah satu jenis tanaman penutup
tanah) mampu menyumbang hara 23,2 kg N; 2,0 kg P; dan 19,7 kg K dalam setiap ton
bahan kering.

Tanaman penutup tanah juga dapat melindungi permukaan tanah dari erosi percikan
(splash erosion) akibat jatuhnya tetesan air hujan, meningkatkan kandungan bahan organik
tanah, dan memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia tanah, serta meminimumkan perubahan-
perubahan iklim mikro dan suhu tanah, sehingga dapat menyediakan lingkungan hidup
yang lebih baik bagi tanaman.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Adapun simpulan dari makalah ini yaitu :

3.1.1 Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang
didirikan secara permanen di suatu tempat.

3.1.2 Pohon adalah salah satu tumbuhan berkayu yang terdiri dari akar batang dan daun.
Jumlah pohon di muka bumi ini tak terhitung karena ada di hampir semua penjuru
bumi.

3.1.3 Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20
kaki). Tanaman penutup tanah dapat menekan pertumbuhan gulma seperti alang-alang,
tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan pori aerasi dan pori air tersedia, serta
meningkatkan produktivitas tanah.

3.2 Saran

Penulis membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. kami menyadari makalah
yang kami buat jauh dari kata sempurna, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan
kekurangan, maka penulis sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila
pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara
lengkap.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, P. 2015. “Konsep Perancangan”. Terdapat dalam


http://teknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp/content/uploads/sites/29/2015/06/bab-5-
pahala-budiman.pdf. Diunduh pada 3 Oktober 2018.
Candra, R. dan M. S. Karim. 2014. “Sistem Kendali Sirkulasi Udara Berdasarkan Kondisi
Lingkungan Sekitar untuk Kenyamanan Ruangan”. (makalah) Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) . ISSN: 2089-9813.
Jakarta: Universitas Gunadarma Jakarta
Soeseno, S., 1993. Taman Indah Halaman Rumah. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai