Anda di halaman 1dari 3

2Masuk Bui Karena Bahasa Indonesia

Disusun untuk tugas

mata kuliah Bahasa Indonesia

yang di bina oleh Dwi Rajab Januhadi

Disusun oleh:

Ambar Puspaningrum (125070218113007)

Mahardika Dwi Hantoro (125070218113013)

Muchamat Dafit F F (125070218113033)

Reky Sulistiono (125070218113055)

Tri RiskiKurniasari (125070218113069)

Program studi ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya
GagasanPokok:

Beberapa orang masuk bui hanya karena dua masalah yang dianggap
sepele. Mereka didakwa masuk bui karena tidak menyertakan petunjuk berbahasa
Indonesia pada petunjuk penggunaan barang elektronik (ipad) yang dijual.

PresidenjugadisinggungdalammasalahinikarenabeliaumenggunakanBahasa
InggrissaatberpidatodalamFerumGerakanNonblok di
Bali.Itumerupakanpenyimpangan yang dibuatolehbeliausendiri.

Dan saat persidangan bahan yang digunakan adalah Peraturan Menteri


Perdagangan Nomor 19/M-Dag/Per/5/2009 tentang pendaftaran petunjuk
Penggunaan(Manual) dan kartu jaminan dalam Bahasa Indonesia bagi produk
Telematika dan Elektronik dan memang tidak termasuk Ipad.

Karena yang ditonjolkan Bahasa Indonesia,nama-nama barang asing pun


diterjemahkan.Bahasa Inggrisnya sebagian diterjemahkan sebagian
tidak.Meskipunpenerjemahannyahanyasekedarpenyesuaianhurufejaan.Danjugater
dapat kata serapanjugaterdapatpadapenerjemahantersebut.

Peraturan Menteri yang mewajibkan manual Berbahasa Indonesia tidak


sepenuhnya menerjemahkan nama barang menjadi objek aturan.Sanksi masuk bui
sangat bagus untuk diterapkan, dan untuk mencegah penipuanterhadapkonsumen.

Kelanjutan kasus ini sangat


menarik.Karenamunculpernyataanbahwamanual bahasa Indonesia
Ipaddapatdiunduhpadasitusresminya.Memangkelihatansepeledantentunyalangka.
PokokMateri:

HanyakarenaBahasa Indonesia menyebabkanbeberapa orang


masukpenjara.HaliniterjadikarenatersangkasebagaipengecerIpad yang
merupakanbarangimpor,tidakmencantumkan manual
BahasaIndonesia.PadahalMenteriPerdagangantelahmengeluarkanperaturantentang
penerjemahankeBahasa Indonesia pada 45
barangelektronikdantelematikadantidaktermasukIpaddidalamnya.Namunperaturan
itutidaksepenuhnyadijalankan.DankelanjutanmasalahinimenyebutkanbahwaIpadda
patmengunduhterjemahanBahasa Indonesia
padasitusnya.Sanksimasukbuidapatditerapkanuntukmenyelamatkankonsumendari
penipuan.

KOMENTAR :

Menurut kami, kasus ini harus ditangani karena tidak menjujung tinggi bahasa
Nasionalisme meskipun masalah tersebut dianggap sepele. Dalam hal ini Presiden
juga disentil. Masalah Presiden yang dalam berpidato Bahasa Inggris
menyimpang dari peraturan perundang-undangan. Padahal peraturan tersebut
disetujui oleh Presiden sendiri, sebab dalam berpidato Presiden terus
menggunakan Bahasa Inggris.Kemudian Peraturan Menteri yang mengharuskan
manual berbahasa Indonesia pada barang-barang tersebut tidak sepenuhnya
dijalankan. Hal itu menunjukkan ketidak konsistenan oleh peraturan yang dibuat.

SOLUSI :

Menurut kami seharusnya barang-barang elektronik yang masuk ke Indonesia


tidak perlu dibatasi peraturan penerjemahannya seperti Ipad. Presiden maupun
Menteri harus menegakkan peraturan yang telah dibuatnya. Seharusnya distributor
juga memperhatikan barang yang diterima dari luar negeri dan tidak ada
pembatasan barangdengan manual Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai