Anda di halaman 1dari 10

ANDINI PRATIWI PUTRI (17/419771/PTK/11881)

ANDREE ARIEF PRATAMA ( 17/419772/PTK/11882)

Pengelolaan Bandara di Indonesia


 Pengelolaan bandarudara dikelola oleh PT Angkasa Pura merupakan salah satu badan
usaha milik negara di bawah Departemen Perhubungan yang bergerak di bidang
pengelolaan dan pengusahaan jasa bandar udara di Indonesia.

 Pada saat awal berdirinya tahun 1964, bernama Perusahaan Negara "Kemayoran", dan
sejak tahun 1965 namanya berubah menjadi Perusahaan Negara Angkasa Pura. Perubahan
ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan pengelolaan bandar udara selain
Bandar Udara Kemayoran. Pada tahun 1974, kembali berubah nama menjadi Perusahaan
Umum (PERUM) Angkasa Pura.

 Setelah Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng mulai beroperasi pada tahun 1985,
disusul dengan ditutupnya kegiatan operasional Bandar Udara Kemayoran. Hal ini
menandai pemecahan PERUM menjadi dua, yaitu PERUM I dengan Kantor Pusat di bekas
Bandar Udara Kemayoran dengan mengelola bandar udara di luar Jakarta dan PERUM II
yang mengelola Bandar Udara Soekarno Hatta-Cengkareng.

 Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah agar dalam pengelolaan bandar udara lebih
berorientasi pada pencapaian keuntungan, pada tahun 1993, PERUM I berubah bentuk
hukumnya menjadi PT (PERSERO) I. Hingga pada tahun 1993, PT (PERSERO) I
dipercaya Pemerintah untuk mengelola 10 (sepuluh) bandar udara, yakni Bandar Udara
Ngurah Rai-Bali, Polonia-Medan, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Ujung Pandang,
Sepinggan-Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam Ratulangi-Manado, Adisutjipti-
Yogyakarta, Adisumarmo-Surakarta dan Syamsudin Noor-Banjarmasin.

 Mulai Januari 1994, Bandar Udara Polonia Medan pengelolaannya diserahkan kepada PT
(PERSERO) II sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah yang menggariskan agar PT
(PERSERO) I lebih menitikberatkan untuk mengelola bandar udara-bandar udara
dikawasan timur Indonesia.
Profil Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali

Bandara Ngurah Rai Bali merupakan Bandara terbesar yang dikelola oleh Angkasa
Pura Airport. Amgkasa Pura Airport atau PT Angkasa Pura I (Persero) adalah BUMN yang
bergerak dibidang Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan. Angkasa Pura Airport mengelola 13 Bandar
Udara yang tersebar di kawasan Tengah dan Timur Indonesia. Sebagai satu-satunya Bandara di
Pulau Bali, menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai Pintu Gerbang utama menuju Wilayah
Tengah dan Timur Indonesia.
Bandara Ngurah Rai dibangun pada tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats
(semacam Departemen Pekerjaan Umum). Landas pacu berupa airstrip sepanjang 700m dari
rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban. Karena lokasinya berada di Desa tuban,
masyarakat sekitar menamakan airstrip ini sebagai Pelabuhan Udara Tuban.
Lokasi Bandara Ngurah Rai

Bidang Usaha Bandara Ngurah Rai


PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali adalah
perusahaan penyedia jasa kebandarudaraan (airports services). Terbagi atas 2 bidang usaha yaitu
Jasa Aeronautika dan Jasa Non-Aeronautika.
1. Jasa Aeronautika adalah jasa layanan yang diberikan kepada perusahaan penerbangan dan
penumpang, yang terdiri dari:
a. Aircraft Parking adalah jasa penempatan dan penyimpanan pesawat udara. Pelayanan yang
diberikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali
adalah dengan menyediakan tempat parkir pesawat (apron). Apron di Bandar Udara I Gusti
Ngurah Rai dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
b. Apron Utara, seluas 300.200 M2. Memiliki daya tampung 37 parking stand yang
diperuntukkan bagi penerbangan berjadwal (reguler flight). Mampu melayani pesawat
berbadan lebar (wide body) dengan type terbesar B747 seri 400;
Apron Selatan, seluas 74.125 M2. Memiliki daya tampung 16 parking stand. Diperuntukkan
bagi penerbangan tidak berjadwal (unscheduled flight) dan charter. Menampung pesawat
berbadan kecil (narrow body).
c. Passenger Processing, adalah jasa layanan penumpang. Pelayanan yang diberikan oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah dengan
menyediakan gedung terminal penumpang berserta fasilitas penunjang lainnya seperti
fasilitas check in, transit, boarding dan trolley.
d. Gedung terminal penumpang dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
 Terminal Internasional, seluas 120.000 M2. Menampung 16 juta penumpang per
tahun dan dilengkapi dengan 11 garbarata
 Terminal Domestik, seluas 65.800 M2. Mampu menampung 9 juta penumpang per
tahun dan dilengkapi dengan 3 garbarata.
2. Jasa Non-Aeronautika, adalah jasa layanan pendukung kebutuhan perusahaan penerbangan dan
penumpang. Dalam pemenuhannya PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti
Ngurah Rai Bali bekerja sama dengan mitra usaha. Bidang usaha ini dapat dibagi menjadi 6
bagian, antara lain:
a. Food and Beverages, jasa layanan penyedia makanan dan minuman, baik di dalam maupun
di luar terminal penumpang.
b. Retail, layanan jasa penyedia perbelanjaan untuk kebutuhan penumpang (souvenir, buku,
dll), termasuk di dalamnya duty free shops.
c. Advertising, layanan jasa penyedia ruang iklan sebagai media promosi dan publikasi.
d. Property, layanan jasa penyedia sewa ruang usaha (space), di lingkungan Bandar Udara I
Gusti Ngurah Rai.
e. Parkir Kendaraan, layanan jasa penyedia area parkir kendaraan penumpang maupun
penjemput dan pengantar. Terdiri dari gedung parkir 5 lantai dengan kapasitas 1.600 unit
kendaraan roda 4 dan lahan parkir yang mampu penampung 1.963 unit.
f. Cargo Service, layanan pengelolaan pengiriman barang.

Fasilitas Bandara Ngurah Rai


Landasan Pacu
Berukuran 45 M x 3.000 M dengan konstruksi perkerasan beton dan aspal, PCN 83/F/C/X/T, dapat
digunakan pesawat kelas B 747-400 untuk menempuh jarak setara Denpasar – Tokyo tanpa
pembatasan beban.
Fasilitas Sisi Udara
 Aerodome Refference Code : 4E

 Runway Operation Category : Cat I


 Dimensi Runway : (3.000 x 45) M

 Runway Strip : (3.120 x 300) M

 Taxiway

– Perpendicular : 5
– Dimensi : 3 x (148,5 x 23) M (600 x 23) M (600 x 23) M
– Rapid Exit : 2
– Dimensi : 2 x (237,62 x 23) M
 Apron

 F1 : 9 ( F1 = B-747, A-300, A-330, A-340, B-777)


 F2 : 4 ( F2 = DC-10, A-310, A-320, A-319, MD-11, B-767)

 F3 : 25 ( F3 = B-737, DC-9, Fokker-100, MD-82, MD-90)

 F4 : – ( F4 = Fokker-50, Fokker-28, Fokker 27, Cassa-212, ATR-42, ATR-72)

Luas Apron : 269.367 M²


 Apron Cargo : Gabungan dengan pesawat penumpang

 Fire Fighting Category : Cat – IX

 Helipad : 675 M²
 Lahan GSE : 24.490 M²

Fasilitas Sisi Darat (Land Site)


a. Bangunan Terminal
Bangunan terminal penumpang/barang merupakan wadah peralihan aktivitas dari sisi darat
ke bagian sisi udara atau sebaliknya . Di Bandara Internasional Ngurah Rai memiliki luas
bangunan terminal penumpang Internasional seluas 121.785m² 14,3 milion pax/yr.dan
Terminal Penumpang Domestik seluas 67.833 m² untuk kapasitas 9,6 milion pax/yr.

Bangunan terminal dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

1) Kelompok umum yang meliputi lobby/hall, konter tiket, Informasi, taksi, konter
wisata serta telepon umum.

2) Kelompok keberangkatan yang meliputi hall keberangkatan, check in, ruang tamu
bagasi, ruang transit, ruang imigrasi, pintu ruang tunggu keberangkatan dan security.

3) Kelompok kedatangan yang terdiri dari ruang karantina, ruang imigrasi, ruang bea
cukai, ruang pengambilan bagasi, ruang bongkar, ruang tunggu kedatangan, hall
kedatangan serta security.

4) Kelompok penunjang yang didalamnya termasuk kantor administrasi bandara, kantor


airline, ruang jaga, ruang kesehatan, ruang mekanikal dan elektrikal, ruang istirahat,
ruang toilet, anjungan dan lain-lain.
b. Terminal Kargo
Terminal kargo harus direncanakan bersama-sama dengan terminal penumpang .
Kemampuan adaptasi untuk mengantisipasi penigkatan lalu lintas kargo yang cepat,
penentuan pesawat yang dapat menampung unit kargo sesuai dengan kapasitas permintaan,
perkembangan metode penanganan kargo, termasuk penggunaaan kontainer dan peralatan
otomatik.
Terminal kargo direncanakan berdasarkan konsep perencanaan sirkulasi, seperti halnya
perencanaan terminal penumpang. Konsep sirkulasi pada terminal kargo merupakan benda
tak bergerak. Bagi kargo hidup yang berupa binatang atau tumbuhan, penanganannya
harus mempertimbangan faktor-faktor fosiologi dan lingkungan.
Cargo International Area : 3.708 m²

Cargo Domestik Area : 2.574 m²

c. Bangunan operasi dan administrasi


Berfungsi sebagai wadah kegiatan yang menunjang operasional dan keselamatan
penerbangan . Bangunan operasi meliputi ruang komunikasi, ruang meteorology, ruang
briefing, ruang elektrikal, ruang arsip, ruang komputer, raung rapat, ruang istirahat, ruang
peralatan, raung keamanan bandara, toilet, gudang, dapur dan hall.

Bangunan administrasi yang didalamnya termasuk ruang resepsionis, ruang Kepala


Bandara, ruang Kepala Divisi, ruang Kepala Seksi, ruang administrasi, ruang akuntansi,
ruang staff, ruang komputer, dan ruang rapat.

Fasilitas lain yang terdapat di Bandara Ngurah Rai :

1) Ruang VIP I : 633 m²

2) Ruang VIP II : 400 m²

3) Parkir Kendaraan : 51.348 m²

4) Inflight Catering : 5.720 m² (PT. Angkasa Citra Sarana / ACS)

5) Inflight Catering II : 3.040 m² (PT. Jasapura Angkasa Boga)

6) Aircraft Refueling Capacity : (PT. Pertamina (Persero))

7) Fasilitas Search&Rescue (SAR)


Permasalahan pada landside

1. Kerusakan gedung terminal domestic & internasional.


2. Kebocoran pada beberapa titik atap terminal
3. Masuknya air pada sisi kaca terminal saat hujan
4. Kerusakan sensor kran, wastafel, sensor urinoir, kloset pada terminal.
5. Adanya hama.

Penghargaan Yang Diperoleh Bandara Ngurah Rai :


 Penghargaan pelayanan publik dari departemen perhubungan tanggal 6 september 2005

 Bumn terbaik 2005 kategori infrastruktur, konstruksi, perhubungan dan kawasan industri oleh
investor (media investasi & keuangan)

 Bandara internasional terbaik di indonesia dari aspek keamanan & keselamatan tahun 2007
yang diberikan oleh departemen perhubungan republik indonesia.

 Peringkat satu dalam penyediaan dan pengelolaan toilet umum bersih tahun 2007 yang
diberikan oleh menteri kebudayaan dan pariwisata sebagai bandar udara internasional terbersih.

 Penilaian unit pelayanan publik di lingkungan departemen perhubungan tahun 2007

 Wajib pajak terbaik kabupaten badung tahun 2007 (best region tax-payer of badung regency
year 2007)

 Penghargaan kecelakan nihil (zero accident) dalam melaksanakan program kesehatan dan
keselamatan kerja tahun 2008 yang diberikan oleh departemen tenaga kerja & transmigrasi.

 Bandara berkinerja terbaik 2007 kategori Bandara Growth dan Take Off yang diberikan oleh
Direktur Utama PT. (Persero) Angkasa Pura I.
Penghargaan citra pelayanan prima pada tahun 2008 diberikan oleh MENPAN.
DAFTAR ISI

Ditutup, Terjadi Pengelupasan Aspal di Runway 09

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Bandara Internasional Ngurah Rai Ditutup,
Terjadi Pengelupasan Aspal di Runway 09, http://bali.tribunnews.com/2016/05/04/bandara-
internasional-ngurah-rai-ditutup-terjadi-pengelupasan-aspal-di-runway-09.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Aloisius H Manggol
http://bali.tribunnews.com/2016/05/04/bandara-internasional-ngurah-rai-ditutup-terjadi-
pengelupasan-aspal-di-runway-09. Rabu, 4 Mei 2016 19:24

 Sabtu, 2016-04-23 11:27 WIB

Tambah Runway, Bandara Ngurah Rai Berencana Reklamasi Laut. Utari Dwi Rahma S - Covesia
News. https://www.covesia.com/news/baca/24488/tambah-runway-bandara-ngurah-rai-berencana-
reklamasi-laut

Alhamdulillah, Bandara Ngurah Rai Dibuka Lagi

Penulis
Redaksi Telusur
-
Rabu, 29 November 2017 15:37. https://telusur.co.id/2017/11/29/alhamdulillah-bandara-ngurah-
rai-dibuka-lagi/

http://bandara.id/bandara-udara/profil-bandara/profil-bandara-internasional-ngurah-rai-denpasar-
bali. Profil Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali. Mar 15, 2015. admin

Anda mungkin juga menyukai