Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG


SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA DAN WANITA DI SMP SWASTA
KARTIKA 1-2 MEDAN
TAHUN 2017

A. Latar Belakang
Istilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata
“produksi” yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ
reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia
(Lestari, 2015)
Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi
manusia. Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat
reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk menghasilkan generasi
generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat reproduksi sangat mustahil akan
terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Ada dua jenis alat reproduksi
yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis yaitu alat
reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. Bagi laki laki terdiri dari penis dan
skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis,
prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai
alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana,
labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi
bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau
Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam (Lestari, 2015)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan siswa/i dapat mengerti dan
memahami tentang sistem reproduksi pada pria dan wanita.

1
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan ini siswa/i diharapkan mampu
memahami :
1. Memahami pengertian reproduksi dan memahami organ-organ
reproduksi pria dan wanita
2. Memahami Masa Pubertas
3. Memahami masalah-masalah reproduksi pada pria dan wanita
4. Memahami kelainan-kelainan seksual
5. Memahami cara mencegah masalah-masalah reproduksi
C. Pelaksanaan
1. Topik Kegiatan
a. Pengertian reproduksi dan organ-organ reproduksi pria dan wanita
b. Masa Pubertas
c. Masalah-masalah reproduksi pada pria dan wanita
d. Kelainan-kelainan seksual
e. Cara mencegah masalah-masalah reproduksi
2. Sasaran Kegiatan
Siswa dan Siswi SMP Swasta Kartika 1-2 Medan
3. Strategi
a. Penyaji memberi informasi tentang pengertian reproduksi dan organ-
organ reproduksi pria dan wanita
b. Penyaji memberi informasi tentang Masa Pubertas
c. Penyaji memberi informasi tentang Masalah-masalah reproduksi pada
pria dan wanita
d. Penyaji memberi informasi tentang Kelainan-kelainan reproduksi pada
pria dan wanita
e. Penyaji memberi informasi tentang cara mencegah masalah-masalah
reproduksi
4. Metode
Ceramah

2
5. Media/Alat
a. Alat Pembelajaran
1. Infokus
2. Laptop
b. Media Pembelajaran
1. Powerpoint
2. Leaflet
3. Video
6. Waktu dan Tanggal
Hari : Rabu
Tanggal : 13 Desember 2017
Waktu : 08.00-11.00 WIB
7. Pengorganisasian Waktu
a. Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara :
Bambang Wibowo
b. Penyuluhan tentang masalah-masalah reproduksi pada pria dan wanita
selama 60 menit disampaikan oleh :
1. Sriana F. Sianturi
2. Wahyuli Rohayati
3. Endang rotua pakpahan
4. Meri Natalia Simare mare
5. Bika Utami
6. Ryza Tiara
c. Penutupan oleh pembawa acara : Bambang Wibowo
8. Organisasi Keanggotaan
Ketua Panitia : Swasti Telaumbanua
Sekretaris : Meri Natalia Simare mare
Bendahara : Dhea Pirdayanti Purba
Penyaji/ Leader : 1. Sriana F. Sianturi
2. Wahyuli Rohayati
3. Endang Rotua Pakpahan
4. Meri Natalia Simare mare

3
5. Bika Utami
6. Ryza Tiara

Pembawa acara : Bambang Wibowo


Moderator : Ns. Lasma Rina Sinurat, M.kep
Seksi Peralatan : 1. Bambang Wibowo
2. Alex Tumanggor
3. Dirman Laia
4. Teuku Hamdi

Seksi Dokumentasi : 1. Risma Rafika Sinaga


2. Maythen G. Daeli
3. Shintiya P. Tarigan
4. Mellin Widya Hutagalung

Seksi Konsumsi : 1. Kristin Situmeang


2. Alisya
3. Asri Mirdani Hia
4. Elika Sitinjak
5. Debora Sirait
6. Merry Aprianti Sinulingga
7. Delvin
9. Uraian Tugas
a. Ketua Panitia
Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, hingga berakhirnya kegiatan serta
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
b. Sekretaris
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan
(perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi).
c. Bendahara
Bertanggung jawab mempersiapkan dana untuk kegiatan

4
d. Penyaji
Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses acara,
merencanakan pertemuan berikutnya dan menutup acara.
e. Pembawa Acara
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi siswa dan siswi untuk
menggali informasi yang berhubungan dengan kesehatan, membuka
dan menutup acara selesai
f. Peralatan
Bertanggung jawab sepenuhnya atas semua perlengkapan yang dipakai
dari awal hingga berakhirnya kegiatan
g. Dokumentasi
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan penyuluhan
dari awal mulai sampai selesai
h. Konsumsi
Bertanggung jawab mengatur konsumsi semua peserta yang mengikuti
penyuluhan baik makan maupun minum.
10. Susunan Acara
a. Pembukaan oleh MC
b. Kata sambutan dari Kepala sekolah / mewakili
c. Kata sambutan dari Dosen Pembimbing
d. Kata sambutan dari Ketua Panitia : Swasti Telaumbanua
e. Pembukaan materi oleh moderator : Ns. Lasma Rina Sinurat, M.kep
f. Penyampaian Materi : 1. Sriana F. Sianturi
2. Wahyuli Rohayati
3. Endang Rotua Pakpahan
4. Meri Natalia Simare mare
5. Bika Utami
6. Ryza Tiara
g. Penutupan oleh MC
h. Penyerahan cendramata oleh Ketua Panitia

5
1. Setting Tempat

Keterangan :
= Mahasiswa

= Siswa Siswi

11. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
12. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Waktu pelaksanaan sudah ditentukan yaitu :
Hari : Rabu, 13 Desember 2017
Waktu : 08.00 s/d selesai
b. Evaluasi Proses
100 % siswa dan siswi mengerti diadakannya penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Siswa dan siswi mampu memahami Sistem reproduksi pada pria dan
wanita

6
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyuluhan Tentang Sistem Reproduksi pada pria


dan wanita
Lama Pertemuan : 120 Menit
Sasaran : SMP Swasta Kartika 2 Medan
Hari/ Tanggal : Rabu, 13 Desember 2017
Sub Pokok Bahasan : Pengertian reproduksi dan organ-organ reproduksi
pria dan wanita, masa pubertas, masalah-masalah
reproduksi pada pria dan wanita, kelainan-kelainan
seksual cara mencegah masalah reproduksi

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan siswa dan siswi dapat
mengerti dan memahami tentang Sistem reproduksi pada pria dan wanita

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini siswa dan siswi dapat :
1. Memahami Pengertian Reproduksi dan Organ-Organ Reproduksi Pria
dan Wanita
2. Memahami Masa Pubertas
3. Memahami Masalah-Masalah Reproduksi Pada Pria dan Wanita
4. Memahami kelainan-kelainan seksual
5. Memahami Cara Mencegah Masalah-Masalah Reproduksi

C. Pokok Materi Penyuluhan


1. Pengertian Reproduksi dan Organ-Organ Reproduksi Pria dan Wanita
2. Masa Pubertas
3. Masalah-Masalah Reproduksi Pada Pria dan Wanita
4. Kelainan-kelainan seksual
5. Cara Mencegah masalah-masalah reproduksi

7
D. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Peserta Waktu
Penyuluhan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
5
Pendahuluan 3. Menjelaskan TIU dan TIK 3. Memperhatikan
menit
4. Apersepsi 4. Menjawab dan
menjelaskan
Menjelaskan :
1. Pengertian Reproduksi dan 1. Mendengarkan
Organ-Organ Reproduksi
Pria Dan Wanita
2. Masa Pubertas 2. Mendengarkan
3. Masalah-Masalah 3. Mendengarkan
Penyajian Reproduksi Pada Pria Dan 60
Materi Wanita Menit
4. Kelainan-kelainan seksual 4. Mendengarkan
5. Cara Mencegah Masalah 5. Mendengarkan
Reproduksi

1. Mengevaluasi (memberikan
pertanyaan)
a. Menyebutkan bagian Menjawab pertanyaan
luar dan bagian dalam dengan lisan
15
Penutup organ reproduksi wanita
menit
b. Menyebutkan dari umur Menjawab pertanyaan
berapa tahapan pubertas dengan lisan
dan ciri-ciri pubertas
secara umum

8
c. Menyebutkan hormon Menjawab pertanyaan
apa yang terdapat pada dengan lisan
laki-laki dan perempuan
d. Menyebutkan apa-apa Menjawab pertanyaan
saja penyakit pada dengan lisan
sistem reproduksi?
e. Menyebutkan apa Menjawab pertanyaan
penyebab dari orang dengan lisan
lesbian?
f. Menyebutkan apa akibat Menjawab pertanyaan
yang terjadi jika kita dengan lisan
tidak melakukan
pencegahan terhadap
masalah-masalah
reproduksi
2. Menyimpulkan isi materi Mendengarkan
yang disampaikan
3. Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
Leaflet, Powerpoint, Video, Infokus, Laptop

9
MATERI
1. PENGERTIAN REPRODUKSI
Istilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata
“produksi” yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ
reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia(Lestari,
2015)

2. ORGAN-ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


1. Organ Reproduksi Wanita
Genetalia pada wanita terpisah dari uteria yang mempunyai saluran
tersendiri alat reproduksi wanita ada 2 bagian(Syaifudin,2015) :
1. Alat Genetalia Luar
Alat genetalia luar terdiri dari:
1. Tundun (Monsveneris ). bagian yang menonjol meliputi bagian
simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, daerah ini ditutupi
bulu pada masa pubertas.
2. Labia mayora (Bibir besar). Dua lipatan dari kulit diantara bagian
atas labiya mayora banyak mengandung urat saraf.
3. Labia minora (Bibir kecil). Berada disebelah dalam labia mayora.
4. Klitoris (Klentit). Sebuah jaringan erektil kecil kira-kira sebesar
kacang hijau dimana mengeras dan tegang (erektil) yang
mengandung urat saraf.
5. Vestibulum (Serambi). Merupakan rongga yang berada diantara
bibir kecil atau labia minora, muka belakang dibatasi oleh klitoris
dan perineum, dalam vestinulum terapat muara-muara dari :
a) Liang senggama (Introetus vagina)
b) Uretra
c) Kelenjar bortolini
d) Kelenjar Skene kiri dan kanan (Syaifudin,2015)

10
6. Himen (Selaput dara). Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar
adri liang senggama ditengahnya berlubang supaya kotoran
mensturasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut vagina pada
bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit,
konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari (Syaifudin,2015)
7. Herineum (Kerampang), terletak diantara vulva, panjangnya lebih
kurang 4cm(Syaifudin,2015)
2. Alat Genetalia Dalam
Alat genitalia dalam terdiri dari :
1. Vagina (Liang kemaluan). Tabung yang dilapisi membran dari
jenis epithelium bergaris khusus di alir banyak pembuluh darah
dan serabut saraf(Syaifudin,2015)
2. Uterus (Rahim). Organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir,
terletak didalam pelvis antara rektum dibelakang dan kandung
kemih didepan, ototnya disebut miometrium(Syaifudin,2015)
Uterus terdiri dari :
a) Fundus Uteri (dasar rahim), Bagian uterus yang terletak antara
kedua pangkal saluran telur (Syaifudin,2015)
b) Korpus uteri .Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan
bagian ini berfungsi sebagai tempat janin berkembang, rongga
yang terdapat pada korpus uteri kavum uteri atau rongga
rahim(Syaifudin,2015)
c) Servik uteri, Ujung yang menuju puncak vagina disebut
porsio, hubungan antara kavum uteri atau rongga rahim.
Fungsi uterus : untuk menahan ovum yang telah dibuahi
selama perkembngan, sebutir ovum telah keluar dari ovarium
dihantarkan oleh tuba ovarian ke uterus. pembuahan ovum
secara normal terjadi didalam tuba uterine, endomatrium
disiapkan untuk merima ovum yang telah dibuahi dan ovum
tertanam dalam ovum endometrium. pada waktu hamil uterus
bertambah besar dinding nya menjadi tipis tetapi kuat dan

11
besar sampai keluar pelvis masuk kedalam rongga abdomen
pada masa pertumbuhan janin pada saat melahirkan uterus
berkontraksi mendorang bayi dan plasenta keluar
(Syaifudin,2015)
Dingding uterus terdiri dari :
1) Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh
darah). merupakan lapisan dalam uterus yang mempu nyai
anti penting dalam siklus haid. seorang wanita pada masa
reproduksi, pada kehamilan endometrium akan menebal,
pembuluh darah bertambahn banyak, hal ini diperlukan
untuk memberikan makan pada janin (Syaifudin,2015)
2) Miometrium (lapisan otot polos). tersusun sedemikian
rupa sehingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu
persalinan. sesudah plasenta lahir akan mengalami
pengecilan sampai keukuran normal sebelumnya.
(Syaifudin,2015)
3) Lapisan serosa (Peritomeum visceral ). terdiri atas liga
mentum yang menguatkan uterus. (Syaifudin,2015)
d) Ovarium, merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak
kiri dan kanan uterus dibawah tuba uterine dan terikat disebelah
belakang oleh ligamentum latum uterus setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira
kira pertengahan (hari ke 14 )siklus menstruasi. Ovulasi yaitu
pematangan folikel graf dan mengeluarkan ovum bila folikel
graf robek maka terjadi perdarahan yang kemudian terjadi
penggumpalan darah pada ruang folikel ovarium mempunyai 3
fungsi (Syaifudin,2015) :
1) mempunyai ovum
2) memproduksi hormone estrogen
3) memproduksi progesteron

12
2. Organ Reproduksi Laki –Laki
Genetalia pada laki- laki tidak terpisah dengan saluran uretra, berjalan
sejajar pada kelamin luar laki-laki terbagi atas 3 bagian (Syaifudin,2015) :
a. Kelenjar yang termasuk kelenjar ialah
1) Testis, merupakan organ kelamin laki-kali tempat spermatozoa
dan hormone laki laki dibentuk
2) vesika seminalis, kelenjar yang panjang 5-10 cm berupa kantong
seperti huruf S berbelok-belok sekaratnya yang alkalis bersama
dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang
mengandung ruktosa yang merupakan sumber energy untuk
sperma tozoa
3) kelenjar prostat, merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika
urinaria melekat pada dinding bawah vesika urinaria disekita
uretra bagian bawah, kelenjar prostat kira kira sebesar buah kenari
letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri
dari kelenjar majemuk, saluran –saluran dan otot polos
4) kelenjar bolbouretalis, terletaak desebelah bawah kelenjarprostat
panjangnnya 2-5 cm, fungsinya hamper sama dengan kelenjar
prostat (Syaifudin,2015)
b. Kelenjar duktuli, yang termasuk kelenjar duktuli adalah
1) Epididimis, merupakan saluran halus yang panjangnya kurang dari
6 cm terletak disepanjang atas tepi dan belakang dari testis
2) duktus deminalis, merupakan kelanjutan dari epidimis selanjutnya
ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk kedakam
rongga perut trus kekandung kemih akhirnya bergabung dengan
saluran vesika dan selanjutnya menbentuk ejakulatori dan bermuara
diprostat, panjang duktus semunalis 50-60cm berjalan sampai ke
pembuluh darah dan saraf dalam punukulus sepermatikus melalui
kanalis inguinalis memanjang pada bagian akhir berbentuk
kumparan disebut amvula duktus seminalis terletak dalam duktus
seminalis terletak dalam osteum vesika seminalis berlanjut sebagi
duktus ejakulatorius yang menembus prostat

13
3) uretra, merupakan saluran kemih pada pria yang sekalis gus
merupakan saluran ejakulasi atau mani. pengeluaran urine tidak
bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi
prostat (Syaifudin,2015)
c. Bangun penyambung
1) Skrotum, merupakan kantong yang menggantung didasar pelvis,
dimana sepasang testis tersimpan, didepan skrotum terletak penis
debelakang skrotum terletak anus. skrotum (kandung buah
pelir),berupa kantung yang terdiri atas kulit tampa lemak

2) penikulus spermatikus, merupakan bangun penyambung yang


berisi duktus seminalis, pembuluh limfe dan serabut –serabut saraf

3) penis terletak menggantung didepan skrotum bagian ujung penis


disebut glanvenis. Bagian tengah disebut korpus penis dan
pangkalnya disebut radikpenis, glanpenis tertutup oleh kulit
korpus penis, kulit penutup ini disebut preputium (Syaifudin,2015)

3. MASA PUBERTAS
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa. Istilah pubertas berasal dari kata “pubes”, yaitu bagian tubuh
yang menutupi bagian depan tulang pinggul dan di dalam area itu terdapat alat
kelamin. Tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak dan awal
masa pubertas, tetapi dapat dikatakan bahwa masa pubertas diawali dengan
berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi
dengan mantap dan teratur. Dengan demikian, pubertas dapat diartikan sebagai
tahap ketika organ reproduksi mulai berfungsi(Lestari,2015)
Masa pubertas pada anak laki-laki dan perempuan tidak sama. Ada
yang lebih dulu mengalami dan ada yang lambat. Biasanya anak perempuan
mengalami masa pubertas pada usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki-laki pada
usia 10-15 tahun(Lestari,2015)

14
Pada masa pubertas, tubuh laki-laki dan perempuan mengalami
perubahan. ada dua jenis perubahan yang terjadi pada masa pubertas, yaitu
perubahan primer dan perubahan sekunder. Perubahan primer disebut juga
perubahan utama yang terjadi di dalam tubuh. Perubahan tersebut
memungkinkan seorang laki-laki dan perempuan pada masa pubertas
menghasilkan bayi. perubahan primer diiringi perubahan sekunder. Perubahan
sekunder disebut perubahan fisik atau perubahan yang ciri-cirinya tampak
pada tubuh laki-laki dan perempuan(Lestari,2015)

A. Perubahan Pada Anak Laki-laki


1. Perubahan Utama (Primer) Pada Anak Laki-Laki :
Perubahan utama (primer) pada anak laki-laki sebagai tanda memasuki
masa pubertas adalah diproduksinya sel sperma (sel kelamin jantan)
oleh alat tubuh laki-laki yang disebut testis. adapun tanda telah
diproduksinya sel-sel sperma adalah terjadinya mimpi basah pada laki-
laki(Lestari,2015)
2. Perubahan Sekunder (Fisik) Pada Laki-Laki :
Perubahan sekunder (fisik) pada laki-laki pada masa pubertas sebagai
berikut :
a. Ukuran kemaluan bertambah.
b. Suara berubah menjadi besar.
c. Kumis mulai tumbuh
d. Jakun mulai tampak
e. Tumbuh bulu halus pada ketiak dan daerah kemaluan
f. Dada pria lebih bidang dan lebar(Lestari,2015)
B. Perubahan Pada Anak Perempuan
1. Perubahan utama (primer) pada anak perempuan :
Perubahan utama (primer) pada anak perempuan pada masa pubertas
adalah ditandai dengan mestruasi yang menandakan ovarium telah
dapat menghasilkan sel telur. menstruasi pertama terjadi pada usia 10
sampai 14 tahun, berlangsung selama 3 sampai 7 tahun. Namun hal ini
tidak sama pada setiap perempuan(Lestari,2015)

15
2. Perubahan sekunder (fisik) pada perempuan pada masa pubertas
sebagai berikut :
a. payudara mulai tumbuh
b. pinggul membesar dan tubuh mulai terbentuk
c. tumbuh rambut halus di ketiak dan kemaluan.
d. muncul jerawat dan timbulnya bau badan karena
hormon(Lestari,2015)

4. MASALAH-MASALAH REPRODUKSI PADA PRIA DAN WANITA


SERTA FAKTOR PENYEBABNYA
1. Penyakit Gonore
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit
ini adalah kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ
kemih. Selain itu, akan menyerangan selaput lendir mulut, mata, anus, dan
beberapa organ tubuh lainnya, bakteri yang membawa penyakit ini
dinamakan Gonococcus(Dianawati, 2016)
Penyebabnya adalah Neisseria Gonorhoe, tergolong bakteri diplokokus
berbentuk buah kopi. Masa inkubasi (waktu sebelum terjadi gejala)
berkisar antara 3-5 hari setelah infeksi. Berdasarkan anatomi alat kelamin,
gejala klinis pada Pria dan Wanita berbeda seperti diuraikan dibawah
ini(Dianawati, 2016)
a) Infeksi Gonore pada Pria
Bentuk yang paling sering adalah uretritis gonore anterior akuta yang
dalam bahasa awam disebut juga kencing nanah. Gejala umumnya
adalah rasa gatal dan panas diujung kemaluan, rasa sakit saat
kencing dan banyak kencing, di ikuti pengeluaran nanah diujung
kemaluan dapat bercampur darah. Pada pemeriksaan akan dijumpai
ujung kemaluan merah, membengkak, dan menonjol, di ujung bila
dipijat akan keluar nanah. Penyakit ini bila tidak didapatkan
pengobatan yangt tepat dapat menyebar kebagian alat kelamin
lainnya seperti kandung kencing, prostat sampai buah jakar dan
saluranannya. Pada laki-laki, penyakit ini dapat terlihat setelah 3-7

16
hari melakukan hubungan seksual. Gejala yang terlihat sebagai
berikut : (Dianawati, 2016)
1. Mengeluarkan nanah dan merasa sakit ketika kencing
2. Ujung kepala penih terlihat merah karena meradang
b) Infeksi Gonore pada Wanita
Infeksi pertama adalah mulut rahim, apalagi bila telah terdapat
perlukaan sehingga penyebaran kebagian bawah dan bagian atas alat
kelamin semakin cepat. Infeksi mulut rahim disebut servisitis yang
bersamaan dengan infeksi vagina (liang senggama) trikomonas maka
gejala klinis semakin menonjol yaitu rasa nyeri pada daerah
punggung, mengeluarkan keputihan encer seperti nanah.
Pemeriksaan serviks akan tampak berwarna merah, membengkak,
perlukaan, dan tertutup oleh lendir bernanah. Lendir yang
dikeluarkan sangat infeksius (bersifat menginfeksi), sehingga dapat
menyebarkan penyakitnya, menuju liang kencing (uretritis) dengan
gejala rasa sakit sakit kencing, banyak kencing dapat bercampur
nanah, pemeriksaan pada saluran kencing menunjukan bewarna
merah, bengkak, bila diurut keluar nanah(Dianawati, 2016)
c) Gejala infeksi Gonore menahun :
1. Rasa nyeri sekitar perut bagian bawah
2. Terdapat keputihan
3. Perasaan tidak enak dibagian perut bawah
4. Sakit saat berhubungan seksual (dispareunia)
5. Keluhan tidak mendapatkan keturunan

2. Penyakit Sifilis
Penyakit sipilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit ini
sangat berbahaya. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunaan barang-barang dari seseorang yang tertular (seperti baju,
handuk, dan jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adanya
kuman Treponema pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ penting

17
tubuh lainnya, seperti selaput lendir, anus, bibir lidah, dan mulut
(Dianawati, 2016)
Penularan dan gejala yang terlihat terbagi dalam 3 tingkatan, dan dalam
setiap tingkatan berbeda-beda.
a) Tingkat I
1. Penularannya sudah terdeteksi sekitar 10-90 hari setelah melakukan
hubungan seksual
2. Gejala yang terlihat adalah adanya luka kecil bernanah di sertai
rasa sakit yang amat sangat, selanjutnya terjadi pembengkakan
kelenjar bening yang mengeras disekitar luka, seperti dilipatan
paha(Dianawati, 2016)
b) Tingkat II
1. Terjadi sekitar 40 hari setelah masuk pada tingkat pertama
2. Gejala yang terlihat adalah adanya luka-luka kecil berwarna merah
disekitar permukaan kulit, dari kulit kepala hingga telapak tangan
dan kaki.luka-luka ini timbul karena kuman telah menyebar melalui
peredarah darah.
3. Gejala lainnya adalah keluhan sakit tenggorokan, pusing , lesu,
nyeri otot, terjadi kerontokan rambut, dan kulit kepala terasa
gatal(Dianawati, 2016)
c) Tingkat III
1. Terjadi setelah 10-15 tahumn kemudian
2. Gejalanya antara lain ditemukannya benjolan pada bagian tubuh
yang terserang, pada akhirnya benjolan tersebut melunak dan pecah
sehingga mengeluarkan cairan . bagian tubuh yang terserang akan
mengalami terserang. jika kuman mulai menyerang otak, orang
yang terserang akan mengalami gangguan kejiwaan atau gila.
3. Perempuan yang hamil bisa saja terserang penyakit ini, sehingga
bayi akan mengalami kelumpuhan fisik dan mental, itupun mereka
dapat bertahan hidup.bayi-bayi ini akan meninggal dalam
kandungan jika kuman akan menyerang uterus(Dianawati, 2016)

18
3. Penyakit Herpes
Penyakit herpes termasuk jenis penyakit tua karena sudah ada sejak lama,
ditularkan oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Lois. Herpes termasuk jenis
penyakit biasa, disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus herpes
terbagi menjadi 2 yaitu herpes 1 dan herpes 2. Herpes 1 menyerang dan
menginfeksi bagian mulut dan bibir, sedangkan herpes 2 disebut genital
herpes menyerang dan menginfeksi bagian organ seksual (penis dan
vagina ). gejala biasanya penderita mengtalami keletian, gatal, demam dan
sakit kepala.virus herpes ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
diobatin(Dianawati, 2016)
4. Klamidia
Klamidia berasal dari kata chlamydia, sejenis organism miskrokopik yang
dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim, rahim, saluran indung telur
dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai pada penderita penyakit
ini adalah keluar cairan dari vagina yang berwarna kuning yang disertai
rasa panas seperti terbakar ketika kencing(Dianawati, 2016)
5. Candida
Penyakit ini biasanya disebut infeksi ragi. Gejala yang dapat terlihat pada
perempuan adalah keluarnya cairan kental berwarna putih disertai dengan
pembengkakan dan gatal-gatal pada vagina. Pada laki-laki, infeksi ini
dapat menyebabkan rasa panas, seperti terbakar dan gatal pada saluran
kencingnya(Dianawati, 2016)
6. Chandroid
Sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan kecil
bernana. Jika luka pecah, bakteri akan menjalar kedaerah pubik dan
kelamin. Luka ini menyerang melalui 2 cara yaitu sebagai berikut :
a) Cara 1
Luka akan berlubang didalam kulit. Pada laki-laki, menyerang melalui
penis menuju kesaluran kencing, selanjutnya air kencing tidak akan
dapat terkendali

19
b) Cara 2
Luka akan menyebar ke permukaan kulit menutupi bagian perut,
pinggang, dan paha(Dianawati, 2016)
7. Granuloma Inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian
yang terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris, dan
anus, yang akan berubah bentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan
bau tidak sedap. Selanjutnya akan tejadi pembesaran yang bersifat
permanen atau terlihat sesekali pada penis, klitoris, dan kantung kelir.
Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala-gejala awal, sehingga penderita
tidak mengetahui bahwa dirinya telah tertular. Memasuki masa tiga bulan,
barulah terlihat adanya infeksi yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan
kepada orang lain(Dianawati, 2016)
8. Lymphhogranuloma Venereum
Penyakit ini biasanya disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat
mempengaruhi seluruh organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena
antibiotik tidak dapat menanggulanginya. Gejala awalnya berupa luka
kecil yang tidak biasa terjadi disekitar organ seksual selam tiga minggu.
Dua minggu kemudian, luka tersebut membengkak sebesar telur yang
menyebar dibagian pangkal paha. Munculnya luka-luka baru tersebut
disertai dengan keluhan seperti demam dan rasa sakit yang hebat.
Perubahan yang lain yang timbul seperti penderita akan mengalami
kelumpuhan jika infeksi mulai menyebar melalui kelenjar getah bening
melalui kelenjar getah bening (pangkal paha) menuju anus. Pada tingkatan
ini terjadi penyempitan anal sehingga jaringan luka akan menghambat
anus sepenuhnya(Dianawati, 2016)
9. HIV/AIDS
Aids adalah sebuah singkatan dari acquired Immuno Deficiency
Syndrome. Artinya, suatu gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh
seseorang. Sebenarnya AIDS ini adalah suatu gejala penyakit atau
syndrome. Dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang, orang
itu akan mudah terserang berbagai penyakit tersebut. AIDS disebabkan

20
oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang sampai sekarang
belum dapat diketahui asal usulnya. HIV ini menyerang sel-sel darah putih
dalam tubuh, sejenis jumlah sel darah putih semakin berkurang dan
menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Funsi sel darah
putih adalah sebagai pelindung tubuh dari serangan luar, seperti kuman,
virus atau penyakit yang masuk kedalam tubuh. Selain itu, sel darah putih
berfunsi untuk memproduksi zat antibody untuk membasmi serangan-
serangan dari luar tadi (Dianawati, 2016)
Proses penuularan AIDS melalui hubungan seksual dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Melakukan aktivitas seksual seperti anal seks atau oral seks. Aktivitas
seks seperti ini menyebabkan penularan HIV bukan hanya melalui
sperma dan cairan vagina, melainkan dapat juga melalui darah jika
terdapat kemungkinan luka-luka kecil disekitar anus, rongga mulut,
dan organ seksual yang tidak diketahui sebelumnya(Dianawati, 2016)
b. Melakukan aktivitas seksual melalui hubungan seksual umumnya
dapat menyebabkan seseorang tertular virus ini. Aktivitas tersebut
dapat memungkinkan terjadinya infeksi pada dinding organ seksual
sehingga memudahkan penularannya melalui darah(Dianawati, 2016)
Cara mencegahan penularan HIV/AIDS melalui hubungan atau
aktivitas seksua sebagai berikut :
a. Tidak melakukan hubungan atau aktivitas seksual sama sekali
b. Tidak melakukan hubungan atau aktivitas seksual dengan pekerja
seks, baik laki-laki maupun perempuan.
c. Tidak berganti-ganti pasangan(Dianawati, 2016)
10. ARC
Merupakan singkatan dari AIDS related Complex, menyebabkan
timbulnya pembengkakkan pada kelenjar disekitar pangkal paha dan
daerah lainnya. Gejala ini juga terjadi pada seseorang yang terinfeksi HIV,
sebelum berkembang menjadi AIDS(Dianawati, 2016)

21
11. Scabies
Penyakit ini desebabkan oleh jenis serangga yang disebut “mite”.
Serangga tersebut dapat masuk melalui daerah kelamin dan dapat
berkembang biak dengan cepat. Biasanya daerah yang menjadi tempat
favoritnya adalah didalam kulit dan terlihat membentuk sebuah barisan
dibawah permukaannya. Gejalanya gatal-gatal dan iritasi(Dianawati, 2016)
12. PID
Merupakan singkatan dari Pelvic Inflammatory diseaxe, yaitu suatu
penyakit infeksi sitem produksi perempuan, seperti gonorea atau clamydia.
Gejalanya menyerang bagian perut dan bersifat menetap(Dianawati, 2016)
13. Trichomonas Infection
Penyakit ini merupakan suatu penyakit yang menyerang vagina perempuan
dan menyebabkan terjadinya indeksi dengan mengeluarkan busa disertai
dengan rasa gatal dan panas pada vagina tersebut. Penyakit ini jelas
disebabkan adanya hubungan seksual. Penyakit ini bersifat menipu, artinya
sebagian perempuan tidak merasakan gejala adanya penyakit yang
menyerang dirinya tersebut(Dianawati, 2016)
14. Venereal warts
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin
seseorang. Pada laki-laki,virus ini menyerang bagian kepala penis. Pada
perempuan, virus ini biasanya menyerang bibir vagina dan area anus
(perineum).
Untuk mencegah seseorang khususnya para remaja dari penyakit menular
seksual, informasi yang tepat yang harus diberikan sejak dini(Dianawati,
2016)
5. KELAINAN-KELAINAN SEKSUAL
Kelainan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang
untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya,
cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks
yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau
kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan dan
faktor genetik(Lestari,2015)

22
Pengalaman waktu kecil bisa saja seperti pengalaman traumatis.
Dimana mungkin si anak pernah dilecehkan sewaktu kecil. Contohnya “X”
yang berjenis kelamin laki-laki pernah dilecehkan oleh pamannya, yang pada
awalnya mungkin X merasa kesakitan dan akhirnya menjadi ketagihan dan
masuk ke dalam lubang yang salah(Lestari,2015)
Kalau faktor pergaulan lebih ke arah pertemanan. Mungkin pada
awalnya, si “A” normal. Ketika di ajak salah satu teman ceweknya yang
lesbian keperkumpulan para lesbi dan akhirnya si “A” di ajak untuk
melakukan hubungan seks. Mungkin pada awalnya si “A” merasa asing dan
kegiatan mereka dianggap tidak normal. Akan tetapi, faktor sosial lebih
mengerikan. Faktor genetik, lebih mengarah kepada hormon yang
berlebihan(Lestari,2015)
1. Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan
seksualnya, homoseksual juga didefinisikan sebagai suatu keinginan
membina hubungan romantis atau hasrat seksual dengan sesama jenis.
Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita
perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara
homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas
dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual
terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi
dibandingkan mereka yang tidak(Lestari,2015)
2. Pedofilia
Pedofilia berasal dari bahasa Yunani: paidophilia. Pais "anak-anak" dan
philia "cinta yang bersahabat" atau "persahabatan". Pedofilia adalah
kelainan pada orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks /
kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur(Lestari,2015)
3. Zoophilia
Zoofilia berasal dari bahasa yunani “zoon” artinya hewan dan filia artinya
cinta. Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan
melakukan hubungan seks dengan hewan seperti kambing, kerbau, sapi,
kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, maupun makhluk lainnya yang

23
dikategorikan sebagai binatang, baik secara anal, vaginal, maupun
oral(Lestari,2015)
4. Gerontopilia
Geronthopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang
pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah
berusia lanjut usia (nenek-nenek atau kakek-kakek). Gerontopilia termasuk
dalam salah satu diagnosis gangguan seksual. Keluhan awalnya adalah
merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya,
karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya
maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya
kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah
bertemu dengan idamannya (kakek/nenek) (Lestari,2015)
5. Necrophilia/Necrofil
Necrophilia adalah suatu kelainan seks dimana seseorang lebih memilih
mayat sebagai partner seksnya. Kadang kita berpikiran bahwa penyakit ini
hanya terjadi pada pria saja. Tidak sepenuhnya salah sebab selama ini
berita tentang oknum yang menyetubuhi mayat memang selalu didominasi
oleh pria. Padahal sebenarnya wanita juga bisa mengidap penyakit ini.
Hanya saja 90% kasus necrophilia memang diidap oleh pria(Lestari,2015)
Necrophilia terbagi dalam 3 macam, yakni :
a) Necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu
untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual.
b) Regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan mayat yang
sudah mati untuk memperoleh kepuasan seksual.
c) Necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan
mayat, tetapi tidak melakukannya(Lestari,2015)
6. Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis
yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan
memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang
lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual.
Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan

24
tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip
atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi
setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain,
kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi
penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita
perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau
konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar
dapat membantu mengatasi keadaan mereka(Lestari,2015)

6. CARA MENCEGAH MASALAH-MASALAH SISTEM REPRODUKSI


Perawatan alat kelamin adakalanya perlu perawatan yang lain,
dibandingkan yang lainnya. Selain lokasinya yang tidak terlihat secara
langsung sehingga pengamatannya lebih susah. Tetapi perawatannya tetap
harus dilakukan dan berikut ini mengenai tips merawat alat kelamin, baik pria
atau wanita.
Pria dan wanita memiliki alat kelamin yang berbeda termasuk bentuk,
struktur kegunaan dan fungsinya. Tentu saja perawatannya juga berbeda.
Vagina yang dimiliki oleh wanita mudah terkena infeksi dan iritasi, berbeda
dengan penis yang dimiliki oleh pria karena sebagian besar kulit penis cukup
tebal sehingga lebih tahan terhadap iritasi dan infeksi. Didalam merawatnya
seringkali salah, seperti contoh, wanita sering membersihkan alat kelaminnya
menggunakan sabun biasa atau cairan pembersih yang tidak jelas komposisi
kandungannya, atau menaburi bedak, bahkan menyemprotkan parfum didalam
vagina. Bagi pria juga misal menggunakan celana dalam yang ketat, hal ini
dapat menimbulkan permasalahan lainnya. Berikut ini beberapa tips merawat
alat kelamin kita :
1. Membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil
Usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan
sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang
dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari
dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air
bersih(Syaifudin,2015)

25
2. Jaga kebersihan pakaian dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua
kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam
yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa
menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam
dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang
memiliki kondisi kelamin yang berbeda(Syaifudin,2015)
3. Perhatikan kebersihan sebelum menggunakan toilet umum
Siramlah sebelum menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah
penularan jika ada pengguna lainnya adalah penderita penyakit kelamin.
Sebaiknya gunakan selalu air yang keluar melalui keran atau tissu dan
hindari penggunaan dari bak/ember, karena menurut penelitian air yang
tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur candida albicans
(penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina) (Syaifudin,2015)
4. Merawat rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut
karena akan ada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi
jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan
iritasi dan penyakit kulit. Perawatan bulu itu disarankan untuk dirapikan
saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur tetapi
sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan
alat cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan
air panas. Perlu diketahui setelah menggunakan simpan dalam tempat yang
bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab dan jangan
menggunakannya secara bergantian bahkan dengan suami/isteri.
Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu
berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan
bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam
vagina, menjaga alat kelamin tetap hangat dan merupakan bantalan ketika
berhubungan seksual dan melindungi dari gesekan. Sehingga perlu rajin
menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur(Syaifudin,2015)

26
5. Jangan gunakan pantyliner setiap hari
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya
Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika
membawa celana dalam pengganti daripada menggunakan pantyliner tiap
hari(Syaifudin,2015)
6. Hindari menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat
ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah
selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya
dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena
jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat
peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam
keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian
yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma(Syaifudin,2015)
7. Setia pada pasangan sendiri
Sudah sangat lazim bahwa orang yang berganti-ganti pasangan memiliki
risiko tertular PMS lebih tinggi. Hal ini terjadi karena orang yang menjadi
partner seksualnya juga melakukan hubungan seksual dengan berbagai
orang yang mungkin saja memiliki penyakit menular seksual. Sehingga
memungkinkannya penularan PMS yang berantai kepada siapapun yang
menjadi partner seksual penderita PMS(Syaifudin,2015)
8. Jangan malas mengganti pembalut
Bagi para wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas
mengganti pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk
masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat
berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4
jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan lupa
bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut(Syaifudin,2015)
9. Pemeriksaan rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin;
Bagi pria, pemeriksaan testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan
cara:

27
1. Kenali ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis
2. Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis
3. Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau
sepanjang testis. Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera
periksakan diri ke dokter.
4. Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa
nyaman, segera konsultasikan ke dokter juga.
Jika ada perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap
dan gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter
(Syaifudin,2015)

10. Menghindari penggunaan jarum yang sama secara bergantian


Virus penyebab HIV dan hepatitis B tidak hanya hidup di cairan mani
penderitanya. Virus juga terdapat di semua cairan tubuh penderita seperti
ASI dan darah. Pemakaian benda tajam seperti jarum suntik dan jarum
untuk memasang tattoo secara bersamaan beresiko menularkan PMS
seperti HIV dan hepatitis B. Jarum yang melukai kulit penderita PMS akan
membawa darah yang mengandung bakteri atau virus penyebab PMS, dan
akan menularkan kepada orang lain jika jarum tersebut digunakan kembali.
Sebelum menerima tindakan invasif seperti suntikan atau memasang
tattoo, pastikan jarum yang digunakan adalah jarum baru dan
steril(Syaifudin,2015)

28
DAFTAR PUSTAKA

Dianawati, Ajen.2016.Pendidikan seks untuk remaja.Jakarta:Kawasan Pustaka

Lestari, tri dkk.2015.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Berbasis


Kompetensi.Jakarta:Buku kedokteran EGC

Syaifudin.2015.Anatomi Fisiolofi Untuk Siswa Perawat.Jakarta:EGC

Manuaba, Ida bagus.1998.Memahami Kesehatan Reproduksi


Wanita.Jakarta:Arean

Pearce, Evelyn C.2013.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta:Prima


Grafika

French, Kathy.2014.Keterampilan klinik penting untuk perawat Kesehatan seksual

29

Anda mungkin juga menyukai