Anda di halaman 1dari 3

Nama : Inas Tri Ramadhanti

NIM : G1D116119

Kelas : 6 Epidemiologi

Critical Review

Review Jurnal

Judul Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan


Jurnal Jurnal Skala Husada
Volume dan Halaman Vol 10. No 2, Halaman 144-148
Tahun September 2013
Penulis I Made Suarjana dan A.A. Gde Agung
Tanggal Review 18 Maret 2019

Latar Belakang Penilitian Penulisan jurna lini di latar belakangi karena penyakit dan
kematian di indonesia sekian besar disebabkan oleh makanan.
Karena makanan diketahui sebagai jalur penyebaran patogen
dan toksin. Ptogen dan toksin ini diproduuksi oleh suatu
miroorganisme yang mana dapat menimbulakan keracunnan
makanan jika terjadinya infeksi bateri yang disebabkan oeh
sanitasi, penyimpanan, dan pengoahan makanan yng dapat
mengakibatkan Kejadian Luar biasa.
Tujuan Penilitian Untuk memastikan bahwa peristiwa pada penilitian ini
merupakan KLB dan mengetauibesaran masalah dan faktor
risiko penularan
Metode Penilitian Metode yang digunakan oleh penuis dalam peniitian ini adalah
dengan rancangan case control, yaitu untuk mengetahui sumber
yang berpotensi sebagai penyebab keracunan makanan.
Sampel Peniitian Sampel kasus yaitu siswa yang mengaami gejala mua, muntah,
sakit kepala, sakit perut, dan diare setelah mengonsumsi
maanan dari antin sekolah. Sedangkan sampel kontrol adalah
siswa yang ikut mengkonsumsi maanan dari kantin seolah tetapi
tidak mengaami gejala sakit .
Bahan pendukung Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman
penilitian penyelidikan KLB Penyait Menular dan Keracunan Drijen
P2MPL Depkes RI. Dan penilitian ini didukung oeh data primer
(mellalui Observasi) dan data sekunder (laporan puskesmas)
Hasil Penilitian Hasil penilitian kejadian KLB keracunan makanan ini
didapatkan masa inkubasi kearacunan maanan yang terjadi di
SD 3 Sungeh ini berlangsung sangat singkat. Dan berdasarkan
masa inubasi 2 sampai dengan 6 jam bakteri yang paing yg
mungin sebagai penyebab keracunan adalah Bacilus Cerreus
atau Staphyococcus aureus. Dan sedangkan berdasarkn gejaa
kinis disebabkan oleh staphylococcus aureus. Berdasarkan
gejala klinis yang dirasakan oleh hampirsemua penderita adalah
Mual (87,9 %), Muntah (66,7%), sakit perut (42,4%), sakit
kepala (45,5%), diare (27,3%), dan demam(45,5%). Dan
berdasarkan jenis kelamin penderita keracunan makanan paling
tinggi pada perempuan (66,7%) dan laki-laki 11 orang ( 33,3%).
Sedangkan berdasarkan umur, umur terbanyak pada 9-10 tahun
(54,5%). Pada faktor resiko KLB setelah diteliti dipatkan pada
uju bivariate yaitu hampir semua jenis makanan berpengaruh
terhadap kejadian KLB. Dan didapatkan yang paling
bermaknan atau berhubungan yaitu pada makanan Nasi Kuning
(p<0,05)
Kesimpulan Peristiwa keracunan makanan di Sd 3 Sangeh kabupaten
Bandung pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan Kejadian Luar
Biasa, yaitu yang disebabkan oleh makanan dikantik yang telah
terkontaminasi oleh bakteri patogen, dengan pola penularan
common source.
Komentar Instansi dan petugas petugas peayanan kesehatan perlu lebih
meningkatakan pembinaan dan pengawasan terhadap keamanan
pangan yaitu termasuk personal Hygeine pada kantin sekolah.
Critical Review

Secara kesuluruhan yang menjadi critical review pada artikel ini adalah yang pertama
yaitu teori. Dimana pada artikel ini tidak dicantumkan landasan teori sehingga artikel ini
kurang dukungan untuk meakukan penilitian. Pada meetode penilitian sudah cukup baik
dengan mencantumkan metode, tahapan analisis, serta teknik dalam pengambilan sampling
sedangkan pada hasil dan pembahasan masih kurang baik, karna penulisan yang kurang rapi
dan tidak terstruktur, serta hasil dan pembahasan susah dipahami. Pada variabel tidak
dijeleaskan variabel apa saja yang diteliti dan variabel karektiristik responden yang tidak
lengkap. Sehingga informasi yang didapatkan darihasil sedikit ambigu dan susah dimengerti.
Jadi akan lebih baik apabila dalam menuliskan hasil penilitianya berdasarkan karakteristik
responden. Selain itu kurangnya rujukan oleh peniitian sebelumnya sehingga tidak ada
pembanding .

Anda mungkin juga menyukai