Pendahuluan
Shalat merupakan ibadah fardu umat Islam yang dilaksanakan lima kali sehari. Di samping
sebagai ibadah fardu, shalat juga dikerjakan sebagai ibadah sunat, baik pada siang maupun pada
malam hari. Dengan demikian, shalat merupakan ibadah yang secara kuantitas sering dilakukan
oleh umat Islam dan penting dalam keberagamaan sebagai pilar agama.
Ibadah salat di samping mempunyai gerakan, juga mempunyai bacaan yang sudah ditentukan
dalam agama Islam. Bacaan shalat dimulai dengan takbir pada awal shalat dan berakhir dengan
ucapan salam. Di antara awal dan penutup itu ada bacaan iftitah, alfatiha, bacaan saat rukuk,
bacaan saat iktidal, bacaan saat sujud, doa di antara dua sujud, dan doa tasyahud yang semuanya
dalam bentuk bahasa Arab. Oleh karena bentuknya dalam bahasa Arab maka tidak jarang remaja
berlatar bahasa Indonesia tidak memahami kandungan makna bacaan shalat tersebut.
Mercemati kenyataan yang demikian maka perlu dilakukan penjelasan bagaimana supaya remaja
mengerti dan memahami arti bacaan shalat tersebut agar shalat yang dilakukan meresap ke dalam
pemahaman yang lebih baik dan khusuk. Memang, jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa
yg kita lafadzkan saat kita sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika
kita resapi kita akan mendapatkan apa itu khusyuk dalam melaksanakan shalat. Rasulullah SAW
bersabda yang terjemahannya “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan
sedang melihatmu” (Rukun Ihsan).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan shalat kita. Karena shalat merupakandzikir yang
sempurna.
1 1. Takbir
Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
(Allah Maha Besar)
2 2. Bacaan Iftitah
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah
sepanjang pagi, dan petang).
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya
kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat
bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
4 4. Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
5 5. I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar
bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari
ruku’ beliaumengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal
beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun
mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah
gerangan yang mengucap“Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para
malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.
6 6. Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a sujud seperti yang
telah dicontohkan Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih
daripada itu.
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas
kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir
mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua
telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau
mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita
lebih mudah untuk khusyuk)
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat
mengucapkan :
Assalaamu ‘alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan
lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan
kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan
beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa, aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)
1 10. Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta
berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau
mengucapkan :Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat
Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama)
lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )