Manajemen Risiko
Salah satu upaya untuk menurunkan KTD adalah dengan menerapkan manajemen risiko.
Risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pada suatu waktu atau kegiatan. Manajemen
risiko dapat didefinisikan sebagai proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
Manajemen risiko efektif untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu terjadinya KTD, dan
apabila manajemen dapat merespon/menindaklanjuti secara tepat waktu maka angka KTD
akan dapat diturunkan secara signifikan.
Kita sebelumnya harus membedakan dulu antara Risk dengan Hazard. Risiko adalah kejadian
yang tidak diharapkan yang mungkinterjadi pada suatu waktu atau suatu kegiatan. Sedangkan
hazard adalah Sesutu yang bisa menimbulkan kerugian atau korban. Sesuatu yang terpapar
hazard akan menimbulkan risiko.
Apabila kita merujuk pada multi causal theory dengan menggunakan Swiss Cheese diagram
(Reason, 1991) maka trigger atau pemicu terjadinya KTD adalah lack of procedures, punitive
policies, mixed message, production pressures, sporadic training, clumsy technology, zero
fault tolerance, attention distraction, deferred maintenance. Hal-hal yang bisa dilakukan
untuk menangkal pemicu-pemicu tersebut adalah kebijakan dan prosedur, profesionalisme,
team, invididual, lingkungan dan equipment.
Secara umum risiko-risiko tersebut dapat digolongkan menurut proses sebagai berikut:
Langkah awal yang harus kita lakukan adalah risk analysis yaitu kegiatan menentukan
estimasi risiko secara kuantitatif dan kualitatif. Proses mengenali hazard yang mungkin
terjadi dan potensi kegawatan dari hazard tersebut. Lingkup dari analisis risiko
1. Risk analysis
3. Pengendalian risiko
1. Risk reduction
2. Risk acceptance
4. Output
5. Review
6. Risk Management Tools
7. Risk Documentation
1. Severity Assessment
2. RCA (root caused analysis)
3. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
Severity Assessment
Severity assessment menentukan tingakt keparahan risiko, variable yang digunakan untuk
menilai keparahan adalah dampak risiko dan probabilitas.
1. Extreme
2. Major
3. Moderate
4. Minor
5. Minimal
Kedua hal tersbut kalau dikombinasikan akan menghasilkan tingkatan keparahan yang dibagi
menjadi 4 yaitu
1. Extreme risk
2. High risk
3. Moderate risk
4. Low risk
Berikut ini adalah table yang menggambarkan tingkat risiko dan contohnya
Tingkat
Deskripsi Dampak
Risiko
1 Minimal Tidak ada cedera
Cedera Ringan misalnya luka lecet,
2 Minor
dapat diatasi dengan P3K
· Cedera sedang, missal: luka robek
· Berkurangnya fungsi
motoric/sensorik/psikologis atau
3 Moderat intelektual (reversible, tidak
berhubungan dengan penyakit
Matrik risiko gabungan yaitu perkalian dampak dan probability akan terlihat seperti matriks
berikut ini:
Tak
MINOR Moderat Mayor Katatrospik
Dampak Significant
2 3 4 5
Probabilitas 1
Sangat sering
terjadi
5
Sering terjadi
(bbrp
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
kali/tahun)
4
Mungkin
terjadi
3
Jarang terjadi
(> 2 – < 5
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
th/kali)
2
Sangat jarang
terjadi
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali)
1
Berdasarkan tingkatan risiko tersebtu akan diambil tindak lanjut, seperti yang terlihat
dibawah ini:
LEVEL/BANDS TINDAKAN
Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling
EKSTREM
lama 45 hari, membutuhkan tindakan
(SANGAT TINGGI)
segera, perhatian sampai ke Direktur RS
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama
HIGH 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan
(TINGGI) segera, serta membutuhkan tindakan top
manajemen
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana paling lama 2 minggu.
MODERATE
Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya
(SEDANG)
menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko
Risiko rendah dilakukan investigasi
LOW
sederhana paling lama 1 minggu
(RENDAH)
diselesaikan dng prosedur rutin