Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SPIP HALUSINASI

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seorang laki-laki yang
mengajaknya bercanda sehingga dia tersenyum sendiri
DO:
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu :
Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Fase Orientasi.
Salam terapeutik : Assalamualaikum..!!! selamat pagi Ny. “N”…
Ny. “N” masih ingat sama saya?

Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan Ny. “N” hari ini ?


Kontrak :
Topik : Baiklah Ny. “N” bagaimana kalau hari ini melanjutkan SP 1
(menghardik halusinasi)?
Waktu : Berapa lama Ny. “N” mau berapa berlatih cara menghardik
halusinasi? Bagaimana kalau 30 menit?
Tempat : Ny. “N” mau berlatih dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah Ny. “N”

2. Fase Kerja .
“Mengingat yang kemarin saya tawarkan, gimana Ny. “N” mau saya
ajarkan cara menghardik halusinasi?” “syukurlah kalau Ny. “N” mau,
nanti jika bisikan itu datang lagi Ny. “N” harus bisa mengusirnya dengan
cara mengatakan [pergi... pergi... saya tidak mau dengar... kamu suara
palsu] coba Ny. “N” ulangi” “iya benar seperti itu, di coba sekali lagi
bapak” “jadi nanti jika suara itu datang lagi Ny. “N” harus bilang seperti
itu”

3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan Tn. “H” setelah belajar cara menghardik
halusinasi? Seperti yang telah kita perlajari bila suara-suara itu
muncul Tn. “H” bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau
dengar kamu suara palsu”
b. RTL :
Tn. “H” lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, jadi jangan
lakukan itu jika suara- suara itu muncul kembali.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baik lah Ny. “N” bagaimana kalau besok kita berlatih cara
kedua untuk mengontrol suara-suara atau halusinasi Ny. “N” yaitu
dengan cara berbincang-bincang, apakah Ny. “N” bersedia?
Waktu : Ny. “N” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ?
Berapa lama Ny. “N” mau berlatih cara mengontrol halusinasi dengan
berbincang-bincang?
Tempat : Ny. “N” maunya dimana kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Ny. “N” besok saya akan
kesini jam 11:00 sampai jumpa besok Ny. “N” saya permisi
Assalamualaikum WR,WB.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SPIIP HALUSINASI : BERCAKAP-CAKAP

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seorang laki yang
mengajaknya bercanda sehingga membuat dia tersenyum sendiri
DO:
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal
kegiatan harian klien

A. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi.
Salam Terapeutik.
Asalamualaikum Ny. “N” selamat pagi..
Evaluasi/validasi.
Bagaimana perasaan Ny. “N” hari ini? Apakah Halusinasinya masih
muncul? Apakah Ny. “N” Tn. “H” telah melakukan cara yang telah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya
lihat jadwal kegiatan harian Ny. “N” bagus sekali Ny. “N” latihan
menghardik suara-suara sudah dilakukan dengan teratur. Sekarang coba
ceritakan pada saya apakah dengan cara tadi suara-suara yang Ny. “N”
dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-
suara yang telah kita pelajari. Bagus sekali Ny. “N”
Kontrak.
Topik : Baiklah Ny. “N” sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan
belajar cara kedua dari empat cara mengendalikan suara-suara yang
muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang lain, Apakah bersedia?
Waktu : Berapa lama Ny. “N” mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
20 menit?
Tempat : Ny. “N” mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ny. “N”

2. Fase Kerja.
Caranya adalah jika Ny. “N” mulai mendengar suara-suara, langsung saja
Tn. “H” cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman Ny. “N” untuk
berbicara dengan Ny. “N” contohnya begini Ny. “N” tolong berbicara
dengan saya.. saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan
saya! Atau Ny. “N” minta pada ibu/bpk perawat untuk berbicara
dengannya seperti “ buk/pak tolong berbicara dengan saya karena saya
mulai mendengar suara-suara:. Coba Ny. “N” praktekkan, bagus sekali Ny.
“N”
3. Fase Terminasi.
Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Bagaimana perasaan Ny. “N” setelah kita berlatih tentang cara mengontrol
suara-suara dengan bercakap-cakap. Jadi sudah berapa cara yang telah kita
pelajari untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus sekali Ny.
“N”.mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya Ny. “N”
RTL :
Tn. harus bercakap-cakap ketika suara itu muncul. Jangan lupa Ny.
“N” Lakukan juga cara yang pertama agar suara-suara yang Ny. “N”
dengarkan tidak mengganggu Ny. “N” lagi.
Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “N” bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara untuk mengontrol
halusinasi yang ketiga Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan
cara melakukan kegiatan. apakah Ny. “N” bersedia?
Waktu : Ny. “N” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ?
Tempat : Ny. “N” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Baiklah Ny. “N” besok saya akan kesini jam 11:00
sampai jumpa besok Ny. “N” saya permisi Assalamualaikum WR,WB.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SPIIIP HALUSINASI

A. Proses Keperawatan.

1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seorang laki-laki yang
mengajaknya bercanja sehingga membuat pasien tersenyum sendiri
DO:
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
yang mampu klien lakukan.
c. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-
hari klien

Startegi Komunikasi Tindakan Keperawatan

1. Fase Orientasi.
Salam Terapeutik.
Asalamualaikum Ny. “N” selamat pagi.. masih ingat dengan saya?
Evaluasi validasi.
Bagaimana perasaan Ny. “N” hari ini? Apakah masih ada halusinasinya?
Apakah Ny. “N” telah melakukan dua cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal
kegiatan hariannya? Bagus sekali Ny. “N” apakah latihan cara menghardik
dan bercakap-cakap dengan teman atau perawat sudah dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan kedua cara tadi
membuat suara-suara yang Ny. “N” dengarkan berkurang? Bagus sekali ,
dengan suara-suara itu sudah berkurang. Coba sekarang Ny. “N”
praktekkan lagi bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah kita
pelajari dan dengan siapa bisa bercakap-cakap. Bagus sekali Ny. “N”, Ny.
“N” sudah bisa mempraktekkannya.
Kontrak.
Topik : Baiklah Ny. “N” sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan
cara yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar
tujuannya kalau Ny. “N” sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan
berkurang. Apakah bersedia?
Waktu : Bagaimana kalau 20 menit? Ny. “N” mau berbincang-bincang
dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu? Baiklah Ny. “N”
Tempat : Berapa lama Ny. “N” mau berbincang-bincang?
2. Fase Kerja.
Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar Ny. “N” dapat
mengalihkan suara yang didengar. Diaman kamar tidur Ny. “N” nah kalau
kita akan merapika tempati tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan
selimutnya. Bagus sekali sekarang kita pasang sepraynya lagi, kita mulai
dari arah atas.. ya sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian
pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas
kepala selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah
kaki. Bagus sekali Ny. “N” Ny. “N” dapat melakukannya dengan baik dan
rapi.
3. Fase Terminasi.
Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Ny. “N” setelah kita
membereskan tempat tidur apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara
itu datang? O bagus sekali Ny. “N” jadi selama latihan suara-suara itu tidak
ada ya Ny. “N” jadi Ny. “N” dapat melakukan kegiatan untuk
menghilangkan suara-suara nah sekarang coba ulangi langkah-langkah
yang tadi telah kita lakukan!
RTL : Bagus sekali Ny. “N” sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan
harian. Bagus sekali Ny. “N””. Jam berapa akan melakuan kegiatan ini?
Baiklah Ny. “N” jam 06:00 dan jam 15:00 setelah bangun tidur ya? Bagus.
Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “N” bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang kebersihan diri. apakah bersedia?
Waktu : Ny. “N” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ? Berapa
lama mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat : Ny. “N” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Baiklah Ny. “N” besok saya akan kesini jam 11:00
sampai jumpa besok Ny. “N” saya permisi Assalamualaikum WR,WB.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SPIVP ISOLASI SOSIAL

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
DS:
Klien mengatakan sering mendangar suara bisikan seorang laki-laki yang
mengajaknya bercanda sehingga membuatnya tersenyum.
DO:
Mengarahkan telinganya pada suatu titik
Sering memandang satu arah.
2. Diagnosa Keperawatan.
a. Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar
minum obat

4. Tindakan Keperawatan.

Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien

a. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.


b. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
c. Jelaskan akibat bila putus obat.
d. Jelaskan cara mendapatkan obat.
e. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar
obat, benar pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis dan
kontinuitas.

B. Startegi Komunikasi Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi.

Salam Terapeutik.
Assalamualaikum Ny. “N” bagaimana perasaan Ny. “N” hari ini?
Evaluasi/validasi.
Apakah masih ada halusinasinya? Apakah Ny. “N” telah melakukan tiga
cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali Ny.
“N”
Kontrak.
Topik : Baiklah Ny. “N” sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan
cara yang keempat dari empat cara mengendalikan suara-suara yang
muncul yaitu cara minum obat yang benar, Apakah bersedia?Waktu :
Berapa lama Ny. “N” mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Temapat : Ny. “N” mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ny. “N”
2. Fase Kerja.
Tn. “H” sudah dapat obat dari bapak Perawat? Ny. “N” perlu meminum
obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi
nyenyak. Obatnya ada 1 macam yaitu namanya Haloperidol minum 2 kali
sehari gunanya supaya tenang, berkurang rasa marah dan mondar
mandirnya, itu harus Ny. “N” minum 2 kali sehari. Bila nanti mulut Ny.
“N” terasa kering, untuk membantu mengatasinya Ny. “N” bisa
menghisap es batu yang bisa diminta pada perawat. Bila Ny. “N” merasa
mata berkunang-kunang, Ny. “N”sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya Ny. “N” Sebelum Ny. “N” meminum obat
lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama Ny.
“N” yang tertulis disitu. Selain itu Ny. “N” perlu memperhatikan jenis
obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam
berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obanya. Ny. “N”
harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa
konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu meminum obat
kedalam jadwal ya Ny. “N”
2. Fase Terminasi.
Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Ny. “N” setelah kita
berbincang-bincang tentang obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol suara-suara? Coba Ny. “N” sebutkan.
RTL : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00 dan 19:00 pada
jadwal kegiatan Ny. “N” Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal
minum obat yang telah kita buat ya Ny. “N” jangan lupa laksanakan semua
dengan teratur ya Ny. “N”
Kontrak yang akan datang :
Topik : Baiklah Ny. “N” bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
melihat manfaat minum obat.
Waktu : Ny. “N” mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 Lagi ?
Tempat : Ny. “N” maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Baiklah Ny. “N” besok saya akan kesini jam 11:00
sampai jumpa besok Ny. “N” saya permisi Assalamualaikum WR,WB.

Anda mungkin juga menyukai