P17020274
PROGRAM PASCASARJANA
MAKASSAR
2019
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
Era global yang terjadi saat ini telah membuka kesadaran banyak orang
bahwa Rumah Sakit yang hidup di tengah-tengah persaingan bisnis Rumah
Sakit yang kompetitif ini, teknologi menjadi daya tarik sekaligus simbol sebuah
modernitas yang disebut sebagai era teknologi informasi. Kecanggihan
bioteknologi dan teknologi alat kedokteran yang lahir dan direspon oleh pasar
selalu diikuti terus oleh lahirnya bioteknologi baru dan teknologi alat
kedokteran baru yang lebih canggih. Kompetisi dalam melahirkan berbagai
layanan kesehatan dan kedokteran seperti tidak ada akhirnya sehingga
konsumen sangat dimanjakan oleh banyaknya pilihan yang bervariasi.
Pada era global sekarang untuk mencapai tujuan dalam menyediakan SDM
Rumah Sakit maupun untuk proyeksi di masa datang dalam merencanakan
SDM Rumah Sakit tidak boleh mengesampingkan fenomena perubahan
lingkungan bisnis Rumah Sakit yang sangat cepat seperti sekarang ini.
Kelangsungan eksistensi Rumah Sakit yang hidup, tumbuh, dan berkembang di
tengah-tengah lingkungan bisnis Rumah Sakit yang kompetitif memerlukan
SDM Rumah Sakit yang berkualitas. Dalam era teknologi dan informasi,
tuntutan kualitas SDM Rumah Sakit harus disesuaikan dengan kebutuhan
Rumah Sakit terutama dalam hal kualitasnya. Hal ini penting karena kemajuan
dan kecanggihan teknologi yang tidak diimbangi ketersediaan SDM Rumah
Sakit yang mumpuni dalam mengoperasikan peralatan modern yang dimiliki
oleh Rumah Sakit, maka hal itu akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Minimnya SDM Rumah
Sakit baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu Rumah Sakit akibat
salah dalam perencanaan/proyeksi SDM Rumah Sakit di masa datang dapat
menghambat kecepatan pencapaian tujuan.
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
Satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam praktek Rumah Sakit adalah
pentingnya integrasi atau keterpaduan antara perencanaan bisnis Rumah Sakit
dengan perencanaan SDM Rumah Sakit. Perencanaan bisnis Rumah Sakit yang
diikuti dengan perencanaan SDM Rumah Sakit yang baik akan menghasilkan
tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan Rumah Sakit. Sebaliknya,
perencanaan bisnis Rumah Sakit yang tidak dibarengi dan diikuti perencanaan
SDM Rumah Sakit yang baik akan mempengaruhi tujuan Rumah Sakit.
Adapun cara menghitung tenaga perawat di rumah sakit dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode, diantaranya :
1. Cara rasio
Metoda ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal
yang diperlukan.Metoda ini paling sering digunakan karena sederhana dan
mudah.Metoda ini hanya mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak
bisa mengetahui produktivitas SDM rumah sakit,da kapan personal tersebut
dibutuhkan oleh setiap unit atau bagian rumah sakit yang mebutuhkan.Bisa
digunakan bila: kemampuan dan sumber daya untuk prencanaan personal
terbatas,jenis,tipe, dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.Cara rasio
yang umumnya digunakan adalah berdasarkan surat keputusan menkes R.I.
Nomor 262 tahun 1979 tentang ketenagaan rumah
sakit,dengan standar sebagai berikut :
Tipe RS TM/TT TPP/TT TPNP/TT TNM/TT
A& B 1/(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1
C 1/9 1/1 1/5 3/4
D 1/15 1/2 1/6 2/3
Khusus Disesuaikan
Keterangan :
TM = Tenaga Medis
TT = Tempat Tidur
TPP = Tenaga Para Medis Perawatan
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
Cara perhitungan ini masih ada yang menggunakan, namun banyak rumah sakit
yang lambat laun meninggalkan cara ini karena adanya beberapa alternatif
perhitungan yang lain yang lebih sesuai dengan kondisi rumah sakit dan
profesional.
2. Cara Need
Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang
diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi. Untuk menghitung
seluruh kebutuhan tenaga,diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis
pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Misalnya saja
untuk klien yang berobat jalan,ia akan melalui/mendapatkan pelayanan, antara
pembelian karcis, pemeriksaan perawat/dokter, penyuluhan, pemeriksaan
laboratorium, apotik dan sebagainya. Kemudian dihitung standar waktu yang
diperlukan agar pelayanan itu berjalan dengan baik. Hundgins (1992)
menggunakan standar waktu pelayanan pasien sebagai berikut:
Lama waktu ( menit) untuk pasien
Tugas
Baru Lama
Pendaftaran 3 4
Pemeriksaan Dokter 15 11
Pemeriksaan Asisten 18 11
Dokter
Penyuluhan 51 0
Laboratorium 5 7
Diketahui :
Rata –rata pasien RS Hermina Balikpapan dengan tipe RS kelas B memberikan
pelayanan = 250 orang/ hari dimana 50 % adalah pasien baru
Ditanyakan : Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan pimpinan keperawatan?
Penyelesaian :
Tenaga yang diperlukan untuk bertugas di bagian pendaftaran adalah :
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
Untuk pasien rawat inap, Douglas (1984) menyampaikan standar waktu pelayanan
pasien rawat inap sebagai berikut :
o Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
o Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
o Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas
adalah sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak
ada reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian
shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel
b. Kategori II : intermediet care/perawatan sedang
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu,mengatur pisisi waktu
makan.meberidorogan agar mau makan,eliminasi dan kebutuhan diri juga
dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar mandi.Penampilan pasien sakit
sedang. Tindakan perawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital,periksa
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
Contoh
Diketahui :
Di ruang bedah RS “ Hermina Balikpapan” dirawat 20 orang pasien dengan kategori
sebaga berikut: 5 pasien dengan perawatan minimal, 10 pasien dengan perawatan
parsial dan 5 pasien dengan perawatan total.
Ditanyakan : Berapa kebutuhan tenaga perawatan di ruang tersebut ?
3. Cara Demand
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang
memang
nyata dilakukan oleh perawat. Menurut Tutuko (1992) setiap klien yang masuk
ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut:
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
4. Cara gilles
Metode ini dibuat berdasarkan riset, pengalaman dan komponen-komponen :
produktivitas, pembobotan, bor, jumlah tt, sensus harian.
Rumus :
Keterangan :
A = jam perawatan/24 jam : nursing time
B = sensus harian= BOR x jumlah TT
C = jumlah hari libur
Keterangan :
TP = Tenaga perawat
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
6. Formulasi ilyas
Metode hitung perawat dengan menggunakan formula ilyas dijabarkan dalam
rumusan sebagai berikut :
Keterangan :
A = Jumlah jam perawatan /24 jam
B = Sensus harian
365 = Jumlah hari kerja selama setahun
255 = Hari kerja efektif perawat pertahun
Dimana, {365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4} = 255 hari
Tugas Individual Makassar, 13 april 2019
HUMAN RESOURCE STRATEGIC
KESIMPULAN
Sumberdaya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya dientukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan perestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen sumber daya
manusia RS karena dengan perencanaan sumberdaya manusia akan memberikan petunjuk
masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan
dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.