1.

Stressor yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi timbul sebagai akibat
dari dampak.....
a. perpisahan
b. kehilangan kontrol
c. pembatalan aktivitas
d. perlukaan tubuh dan nyeri
2. Hospitalisasi pada anak merupakan pengalaman yang dapat menimbulkan trauma
pada......
a. Anak dari keluarga
b. Saudara kandung
c. Teman sebaya
d. Anak
e. Ibu
3. Separation Anxiety merupakan reaksi hospitalisasi yang sering terjadi pada anak
usia...
a. Bayi
b. Toodler
c. Prasekolah
d. Sekolah
e. Remaja
4. Analitic Depression merupakan reaksi hospitalisasi yang sering terjadi pada anak
usia .........
a. Bayi
b. Toodler
c. Prasekolah
d. Sekolah
e. Remaja
5. Respon prilaku anak toodler akibat perpisahan mencakup beberapa tahap
diantaranya ..........
a. Tahap protes
b. Tahap putus asa
c. Tahap menolak
d. Tahap menerima
6. Respon yang dimanifestasikan dengan menangis kuat, menjerit dan memanggil
ibunya atau menggunakan tingkah laku agresif agar orang lain tahu bahwa ia tidak
ingin ditinggalkan orang tuanya, merupakan respon pada tahap......
a. Tahap bargaining
b. Tahap menerima
c. Tahap putus asa
d. Tahap menolak
e. Tahap protes
7. Pada tahap ini secara samar-samar anak menerima perpisahan, membina
hubungan dangkal dengan orang lain serta kelihatan mulai mnyukai lingkungan.
Respon ini dapat terjadi pada tahap.....
a. Tahap bargaining
b. Tahap menerima
c. Tahap putus asa
d. Tahap menolak
e. Tahap protes
8. Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat dirumah sakit adalah
akibat adanya ..
a. Berpisah dengan teman sebayanya
b. Penyakit fisik
c. Kecacatan
d. Kurang privacy
9. Faktor penyebab stress akibat hospitalisasi pada anak adalah.....
a. Lingkungan
b. Berpisah dengan teman sebayanya
c. Kurang informasi
d. Masalah pengobatan
10. Rooming In merupakan salah satu upaya yang dilakukan perawat dengan tujuan....
a. Mencegah kehilangan kontrol
b. Meminimalkan dampak hospitalisasi
c. Member support pada anggota keluarga
d. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
e. Meminimalkan rasa takut terhadap perlakuan