STATISTIKA DESKRIPTIF
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Rumus Modus
1) Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah
ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus
dilambangkan Mo.
2) Data yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan
dihitung dengan rumus:
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2
Dengan : Mo= Modus
L= Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi
tertinggi (kelas modus)
P= Interval kelas
b1= Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
kelas interval terdekat sebelumnya
b2= Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
kelas interval terdekat sesudahnya
c. Rumus Median ( Nilai Tengah )
1) Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan
terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar lalu
dicari data yang berada di tengah misal terdapat 21 data,
yang berarti memiliki median pada data ke 11. Jika jumlah
datanya genap contohnya 20, maka data ke 10 dan ke 11
ditambahkan dan dibagi 2.
2) Rumus Data yang Dikelompokkan
𝑖
4
𝑛 −𝐹
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑓
Dengan : Ki= Kuartil ke-i
i = 1,2,3
b = Tepi bawah kelas K1
p = interval kelas
F = Frekuensi kumulatif kelas sebelumnya
f = Frekuensi kelas Ki
n = jumlah frekuensi
b. Standard deviation
Standar deviasi adalah akar (positif) dari variance.
Rumus untuk standar deviasi dari suatu sampel adalah:
S = √𝑠 2
3. Mencari ukuran Central tendency dan dispersion
Selain central tendency dan dispersion, ukuran lain yang di
pakai adalah skewnees dan kurtosis untuk mengetahui
keruncingan/kelandaian data.
a. Skewness
Skewness dihitung dan dilaporkan sebagai angka yang
mungkin positif, negatif atau nol. Skewness nol
mengindikasikan distribusi simetrik. Skewness positif
mengindifikasikan distribusi yang condong kekanan. Skewness
negatif mengindifikasikan distribusi yang condong ke kiri.
Rumus dari Skewness adalah :
𝑛 𝑥𝑖 – x̄ 3
𝑆𝑘 = ∑( )
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2) 𝑠
b. Kurtosis
Kurtosis adalah pengukuran keruncingan distribusi.
Semakin besar kurtosis, semakin keruncingan akan
didistribusikan. Kurtosis di hitung dan dilaporkan baik sebagai
absolute maupun nilai relative. Nilai absolute selalu angka
positif.
Rumus dari kurtosis adalah:
𝑛(𝑛+1) 𝑥𝑖 –x̄ 4
Kc= ∑( )
(𝑛−1)(𝑛−2)(𝑛−3) 𝑠
1. Ukuran Pemusatan
Ʃ𝑋𝑖 2395,1
a. Mean = x̄ = = = 64,73
𝑛 37
Me = 59,6(nilai tengah)
2. Ukuran Penyebaran
a. R = Xmax – Xmin = 106,1 – 43,6 = 62,5
∑( xi−x̄ )2 10008,86
b. Variansi sampel 𝑠 2 = = = 278,02
𝑛−1 36
b. Kuartil 2
2
Letak Q2 = 4 𝑥 (37 + 1) = 19
c. Kuartil 3
3
Letak Q3 = 4 𝑥 (37 + 1) = 28,5
d. Desil 5
5
Letak D5 = 𝑥 (37 + 1)= 1,9
10
e. Desil 7
7
Letak D7 = 𝑥 (37 + 1)=26,6
10
Nilai D7 =69+0,6(69,9-69)=69,54
f. Persentil 10
10
Letak P10 = 𝑥 (37 + 1) = 3,8
100
90
Letak P90 = 𝑥 (37 + 1) = 33,3
100
5
𝑛−𝐹 33,3−32
Nilai P90= Tb + c (100𝑓 ) = 87,5 + 11 ( )
2
99
Letak P99 = 𝑥 (37 + 1) = 36,63
100
50
𝑛−𝐹 36,63−34
Nilai P99 = Tb + c (100𝑓 ) = 98,05 + 11 ( )
3
b. Kurtosis ( Keruncingan )
𝑛(𝑛+1) 𝑥𝑖 –x̄ 4 37(38)
Kc= ∑( ) = 𝑥 17,467 = 0,535
(𝑛−1)(𝑛−2)(𝑛−3) 𝑠 (36)(35)(34)
B. Data Kelompok
Berikut merupakan data yang telah kami kelompokkan
berdasarkan data dari data tunggal kelas A.
1. Range
2. Kelas
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 37 = 1 + 5,17 = 6,17 = 6 atau 7
3. Interval Kelas
65,5
P= = 10,61 yaitu 10 atau 1
6,17
1 1
𝑛−𝐹 37−12
c. Median Me = tb + c ( 2
) = 54,65 + 11( 2
)
𝑓 9
6,5
= 54,65 + 11( 9 ) = 62,594
2. Ukuran Penyebaran
a. Range= data terbesar - data terkecil = 109,1-43,6= 65,5
∑ f ( Mi−xi ) 2 2865,76
b. Variansi= 𝜎 2 = = = 77,453
𝑁 37
1
Letak Q1 = 4 𝑥 37 = 9,25
1 1
𝑛−𝐹 37 – 0
Q1 = Tb + c ( 4
) = 43,55 + 12( 4
)
𝑓 12
9,25 − 0
= 43,55 + 11( ) = 52,029
12
b. Kuartil 2
2
Letak Q2 = 4 𝑥 37 = 18,5
2 2
𝑛−𝐹 37 −0
Q2 = Tb + c (4 ) = 54,65 + 11(4 )
𝑓 9
18,5
= 54,65 + 11( )= 77,26
9
c. Kuartil 3
3
Letak Q3 = 4 𝑥 37 = 27,75
3 3
𝑛−𝐹 37 − 21
Q3 = Tb + c ( 4
) = 65,75 + 11( 4
)
𝑓 11
27,75 − 21
= 65,75 + 11( ) = 72,5
11
d. Desil 5
5
Letak D5 = 𝑥 37= 18,5
10
5 5
𝑛−𝐹 37 − 12
D5 = Tb + c ( 10
) = 54,65 + 11( 10
)
𝑓 9
18,5 − 12
= 54,65+ 11( )= 62,594
9
e. Desil 7
7
Letak D7 = 𝑥 37 = 25,9
10
Letak D7 = 25,9
7 7
𝑛−𝐹 37 − 21
D7 = Tb + c ( 10
) = 65,75 + 11( 10
)
𝑓 9
25,9 − 21
= 65,75 + 11( )= 71,38
9
36,9 − 39 − 2,1
= 76,85 + 12( )= 76,85 + 12( ) = 51,65
1 1
f. Persentil 10
10
Letak P1 = 𝑥 37 = 3,7
100
Letak P1 = 3,7
10 10
𝑛−𝐹 37 − 0
P10 = Tb + c (100𝑓 ) = 43,55 + 11(100 12 )
= 46,941
g. Persentil 90
90
Letak P90 = 𝑥 37 = 33,3
100
Letak P90 = 33,3
90 90
𝑛−𝐹 37 − 32
P5 = Tb + c ( 100
) = 87,5 + 11( 100
)
𝑓 2
= 94,65
h. Persentil 99
99
Letak P99 = 𝑥 37 = 36,63
100
99 99
𝑛−𝐹 37 − 34
P1 = Tb + c (100𝑓 ) = 98,05 + 11(100 )
3
= 107,693
1 𝑘
∑𝑖=1 𝑓𝑖(𝑀𝑖−𝑥𝑖)3 4443,866
𝛼3 = 𝑛 𝑠3
= 99024,62 = 0,0448
b. Kurtosis ( Keruncingan )
1 𝑘
∑𝑖=1 𝑓𝑖(𝑀𝑖−𝑥𝑖)4 231114,86
𝛼4 = 𝑛 𝑠4
= 4581323,54 = 0,0504
5. Grafik Data Kelompok Kelas A
a. Grafik histogram dan poligon
14
12
10
0
43,6 - 54,6 54,7 - 65,7 65,8 - 76,8 76,9 - 87,9 88 - 98 98,1 - 109,1
Interpretasi:
Pada grafik diatas dapat diketahui interval kelas paling tinggi
jumlah datanya adalah 43,6 – 54,6 dengan frekuensi 12 data
ini mengikuti perhitungan kelompok yang terdapat di
perhitungan cara manual Modus yang didapat sebesar 52,35.
b. Grafik Ogive
Ogive
40
35
30
25
20
15
10
5
0
43,6 - 54,6 54,7 - 65,7 65,8 - 76,8 76,9 - 87,9 88 - 98 98,1 - 109,1
1. Ukuran Pemusatan
Ʃ𝑋𝑖 2515,3
a. Mean= x̄ = = = 61,34
𝑛 41
Me = 57,1(nilai tengah)
2. Ukuran Penyebaran
a. Range= R = Xmax – Xmin = 112,1 – 41,4 = 70,7
b. Variansi Sampel
∑( xi − x̄ )2 2 9490,34 2
𝑠2 = 𝑠 = 𝑠 = 237,25
𝑛−1 40
c. Simpangan Baku Sampel
∑( xi − x̄ )2 9490,34
𝜎 = √ =√ = √2515,3 = 15,214
𝑛 41
3. Ukuran Letak
a. Kuartil 1
1
Letak Q1 = 4 𝑥 (41 + 1) =10,5
Nilai D7 =63,6+0,4(64,4-63,6)=63,9
f. Persentil 10
10
Letak P10 = 𝑥 (41 + 1)=4,2
100
b. Kurtosis ( Keruncingan )
B. Data Kelompok
1. Ukuran Pemusatan
Ʃ𝐹𝑖𝑋𝑖 2566,7
a. Mean= x̄ = = = 62,60
Ʃ𝐹𝑖 41
𝑑1 11−0
b. Modus= Mo = Tb + c (𝑑1+𝑑2) = 52,45 + 12 ((11−0)+(16−8))
11
= 52,45 + 12 (11+8) = 200,95
1 1
𝑛−𝐹 41−11
c. Median= Me = tb + c ( 2
) = 52,45 + 12( 2
)
𝑓 16
9,5
= 52,45 + 12( 16 ) = 59,57
2. Ukuran Penyebaran
a. Range= R = Xmax – Xmin = 119 – 41,4 = 77,6
∑ f ( Mi−xi ) 2 10343,63
b. Variansi= 𝜎 2 = = = 252,28
𝑁 41
c. Simpangan Baku
∑ f ( Mi − xi ) 2 10343,63
𝜎 = √ = √ = √252,28 = 15,88
𝑁 41
3. Ukuran Letak
a. Kuartil 1
1
Letak Q1 = 4 𝑥 41 = 10,25
1 1
𝑛−𝐹 41 – 0
Q1 = Tb + c (4 ) = 41,35 + 12(4 )
𝑓 11
10,25 − 0
= 41,35 + 12( ) = 52,53
11
b. Kuartil 2
2
Letak Q2 = 4 𝑥 41 = 20,5
2 2
𝑛−𝐹 41 −11
Q2 = Tb + c ( 4
) = 52,45 + 12( 4
)
𝑓 16
20,5 − 11
= 52,45 + 12( )= 59,57
16
c. Kuartil 3
3
Letak Q3 = 4 𝑥 41 = 30,75
3 3
𝑛−𝐹 41 − 27
Q3 = Tb + c (4 ) = 63,55 + 12( 4 )
𝑓 8
30,75 − 27
= 63,55 + 12( ) = 69,17
8
d. Desil 5
5
Letak D5 = 𝑥 41
10
5 5
𝑛−𝐹 41 − 11
D5 = Tb + c (10 𝑓 ) = 52,45 + 12(10 )
16
20,5 − 11 9,5
= 52,45+ 12( )= 52,45+ 12( 16 ) = 59,57
16
e. Desil 7
7
Letak D7 = 𝑥 41
10
Letak D7 = 28,7
7 7
𝑛−𝐹 41 − 27
D7 = Tb + c ( 10
) = 63,55 + 12( 10
)
𝑓 8
28,7 − 27 1,7
= 63,55 + 12( )= 63,55 + 12( 8 ) = 66,1
8
f. Persentil 10
10
Letak P1 = 𝑥 41 = 4,1
100
Letak P1 = 1,1
10 10
𝑛−𝐹 41 − 0
P1 = Tb + c (100𝑓 ) = 41,35 + 12(100 11 )
1,1−0 1,1
= 41,35 + 12( )= 41,35 + 12( 11 )= 45,82
11
g. Persentil 90
90
Letak P90 = 𝑥 41
100
90 90
𝑛−𝐹 41 − 36
P5 = Tb + c ( 100
) = 85,75 + 12( 100
)
𝑓 3
36,5 − 36 0,5
= 85,75 + 12( )= 85,75 + 12( 3 )= 89,35
3
h. Persentil 99
99
Letak P99 = 𝑥 41 = 40,59
100
Interpretasi:
Pada grafik diatas dapat diketahui interval kelas paling tinggi
jumlah datanya adalah 52,5-63,5 dengan frekuensi 16 data ini
mengikuti perhitungan kelompok yang terdapat di perhitungan
cara manual Modus yang didapat sebesar 59,39.
b. Ogive
Interpretasi:
∑( xi − x̄ )2 6967,49
𝜎 = √ =√ = √211,13 = 14,315
𝑛 34
3. Ukuran Letak
a. Kuartil 1
1
Letak Q1 = 4 𝑥 (34 + 1) =8,75
b. Kuartil 2
2
Letak Q2 = 4 𝑥 (34 + 1) = 17,5
3
Letak Q3 = 4 𝑥 (34 + 1) = 26,25
d. Desil 5
5
Letak D5 = 𝑥 (34 + 1)=17,5
10
Nilai D5 =59,4+0,5(60,7-59,4)=60,05
e. Desil 7
7
Letak D7 = 𝑥 (34 + 1)=24,5
10
Nilai D7 =66,8+0,5(69-66,8)=67,9
f. Persentil 10
10
Letak P10 = 𝑥 (34 + 1)=3,5
100
g. Persentil 90
90
Letak P90 = 𝑥 (34 + 1)= 31,5
100
99
Letak P99 = 𝑥 (34 + 1) =34,65
100
b. Kurtosis ( Keruncingan )
𝑛(𝑛+1) 𝑥𝑖 –x̄ 4 34(35)
Kc= ∑( ) =(33)(32)(31)x 52,74= 1,925
(𝑛−1)(𝑛−2)(𝑛−3) 𝑠
C. Data Kelompok
Berikut merupakan data yang telah kami kelompokkan
berdasarkan data dari data tunggal kelas B.
Yang pertama harus di buat adalah table distribusi frekuensi.
1. Ukuran Pemusatan
a. Range,R = Xmax – Xmin= R = 117,7 – 40,1 = 77,6
b. Kelas
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 34 = 1 + 5,05 = 6,05 = 6 atau 7
c. Interval Kelas
77,6
P= = 12,82 yaitu 12 atau 13
6,05
1. Ukuran Pemusatan
Ʃ𝐹𝑖𝑋𝑖 2262
a. Mean= x̄ = = = 66,52
Ʃ𝐹𝑖 34
𝑑1 14−6
b. Modus= Mo = Tb + c (𝑑1+𝑑2) = 51,15 + 12 ((14−6)+(14−7))
8
= 51,15 + 12 (8+7) = 57,55
c. Median
1 1
𝑛−𝐹 34 − 6
Me = tb + c (2 ) = 51,15 + 12 (2 )
𝑓 14
11
= 51,15 + 12 (14) = 60,57
2. Ukuran Penyebaran
a. Range= R = Xmax – Xmin = 117,7 – 40,1 = 77,6
∑ f ( Mi−xi ) 2 47975,56
b. Variansi= 𝜎 2 = = = 1411,04
𝑁 34
c. Simpangan Baku
∑ f ( Mi − xi ) 2 47975,56
𝜎 = √ = √ = √ 1411,04 = 37,56
𝑁 34
3. Perhitungan Letak
a. Kuartil 1
1
Letak Q1 = 4 𝑥 (34 + 1) =8,75
b. Kuartil 2
2
Letak Q2 = 4 𝑥 (34 + 1) = 17,5
c. Kuartil 3
3
Letak Q3 = 4 𝑥 (34 + 1) = 26,25
d. Desil 5
5
Letak D5 = 𝑥 (34 + 1)=17,5
10
Nilai D5 =59,4+0,5(60,7-59,4)=60,05
e. Desil 7
7
Letak D7 = 𝑥 (34 + 1)=24,5
10
Nilai D7 =66,8+0,5(69-66,8)=67,9
10
Letak P10 = 𝑥 (34 + 1)=3,5
100
g. Persentil 90
90
Letak P90 = 𝑥 (34 + 1)= 31,5
100
h. Persentil 99
99
Letak P99 = 𝑥 (34 + 1) =34,65
100
d. Kurtosis ( Keruncingan )
1
∑ f( Mi−xi )4 18332101
𝛼4 = n = 647476,77 = 28,31
𝑆4
5. Grafik Data Kelompok Kelas C
a. Grafik Histogram dan poligon
Interpretasi:
Pada grafik diatas dapat diketahui interval kelas paling tinggi
jumlah datanya adalah 51,2 – 62,2 dengan frekuensi 14 data
ini mengikuti perhitungan kelompok yang terdapat di
perhitungan cara manual Modus yang didapat sebesar 57,55
b. Grafik Ogive
40
35
30
25
20
15
10
5
0
40,1 - 51,1 51,2 - 62,2 62,3 - 73,3 73,4 - 84,4 84,5 - 95,5 95,6 - 106,6 106,7 -
117,7
Fi kurang lebih
2. Setelah itu, klik kolom C4 lalu pilih menu stat pilih option Basic
Statistic lalu pilih Store Description Statistic…
Gambar 2.2 Store Descriptive Statistic
4. Lalu klik pada Button Statistic dan akan muncul dialog box dan
beri tanda pada option yang dibutuhkan seperti pada gambar
Gambar 2.4 Statistic yang dipilih
5. Setelah itu, akan muncul hasil Mean, Variasi, dll sesuai dengan
option yang tadi telah dipilih
8. Akan muncul dialog box, pilih option sesuai dengan gambar lalu klik
OK
Interpretasi:
Pada grafik diatas grafik tunggal kelas A diketahui Grafik
tersebut menggambarkan distribusi data dengan mean 64,73
dengan n sebanyak 37 serta standart deviasi 16,67 ,polygon
yang terbentuk tidak mengikuti histogram karena ini grafik data
tunggal.
Grafik 2.8 Boxplot kelas A
Interpretasi:
Box atau diagram yang berarti adalah nilai tengah data.
Menurut grafik diatas, maka nilai Q1= 52,5, nilai Q2= 59,6, dan
nilai Q3= 73,45
2. Kelas B
Interpretasi:
Box atau diagram yang berarti adalah nilai tengah data.
Menurut grafik diatas, maka nilai Q1= 52,1, nilai Q2= 57,1, dan
nilai Q3= 66,1. Data-data yang nilai kurang dari 52,1*IQR
terhadap Q1 dan nilai yang lebih dari 66,1*IQR terhadap Q2,
biasa disebut data pencilan (outlier).
3. Kelas C
Interpretasi:
Pada grafik diatas grafik tunggal kelas C diketahui Grafik
tersebut menggambarkan distribusi data dengan mean 63,31
dengan n sebanyak 34 serta standart deviasi 14,315 ,polygon
yang terbentuk tidak mengikuti histogram karena ini grafik data
tunggal.
Interpretasi:
Metode Penyajian data dengan menggunakan bantuan software
sangat memudahkan penenliti untuk menyajikan data baik itu
secara grafis maupun numeric. Seperti yang kami lakukan pada data
sampel hasil proporsi ketiga kelas. Dimana, penyajian data secara
grafis ditunjukkan adanya grafik histogram, histogram polygon dan
boxplot. Sedangkan untuk numerik dapat dilihat hasilnya pada tabel
2.13.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Praktikan mampu melakukan penyajian data statistic descriptive data
tunggal dan data kelompok dalam dua bentuk yaitu :
a. Grafis
1) Histogram
Histogram adalah grafik dari distribusi frekuensi suatu
variabel, yang tampilannya berupa balok.
2) Pie Chart
Diagram yang dimana sebuah lingkaran yang dibagi menjadi
beberapa sektor. Tiap sektor menyatakan besarnya
presentase atau bagian untuk masing – masing kelompok.
3) Poligon
Poligon adalah grafik dari distribusi frekuensi tergolong suatu
variabel, yang tampilannya berupa garis – garis patah yang
diperoleh dengan cara menghubungkan puncak masing –
masing nilai kelas.
4) Ogive
Ogive adalah bentuk gambar dari distribusi frekuensi kumulatif
suatu variabel.
5) Diagram Batang Daun (Steam and Leaf)
Diagram batang daun memperlihatkan nilai – nilai
pengamatan asli. Di diagram ini ditampilkan bilangan –
bilangan sebagai batang dan di sebelah kanannya ditulis
bilangan sisanya.
b. Numerik
Penyajian data secara numerik terdiri :
1) Central Tredency (ukuran pemusatan) merupakan pusat
sekumpulan data.
a) Mean atau nilai tengah populasi secara umum merupakan
jumlah seluruh nilai – nilai data dibagi dengan banyaknya
data.
b) Modus merupakan nilai yang terjadi palin gsering atau
yang mempunyai frekuensi paling tinggi dari suati
populasi.
c) Median suatu populasi yang telah diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar atau dari yang terbesar sampai
ke terkecil jika pengamatan ganjil maka median berada di
tengah – tengah, sedangkan jika data genap maka median
terletak antara rata– rata pengamatan.
2) Dispersion (ukuran penyebaran) untuk mengetahui seberapa
jauh pengamatan – pengamatan yang kita peroleh menyebar
dari rata – ratanya.
a) Range adalah beda antara pengamatan terbesar dan
terkecil dalam kumpulan data.
b) Standar baku merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan deviasi standar pengamtan terhadap rata –
ratanya.
c) Varians adalah kuadrat dari standar deviasi.
3) Fractile (ukuran lokasi)
a) Kuartil adalah nilai – nilai yang membagi sebuah populasi
pengamatan menjadi empat bagian besar,.
b) Desil adalah nilai – nilai yang membagi populasi
pengamtan menjadi sepuluh bagian yang sama.
c) Persentil adalah nilai – nilai yang membagi segugus
pengamatan menjadi seratus bagian yang sama.
4) Skewness
Skewness menunjukkan kemiringan dari sebuah data yang
ditampilkan dalam bentuk histogram.
a) Simetris adalah bentuk sebaran yang dapat dilipat
sepanjang sumbu tegak sehingga kedua belahannnya
saling menutupi.
b) Menjulur positif adalah bentuk sebaran yang menjulur ke
kanan.
c) Menjulur negatif adalah bentuk sebaran yang menjulur ke
kiri.
5) Pengukuran Keruncingan (kurtosis)
Kurtosis merupakan derajat keruncingan atau kedataran dari
suatu distribusi relatif terhadap distribusi normal.
a) Leptokutis jika kurva puncak relatif tinggi. Jika k>0
b) Platikurtis jika kurva yang puncaknya rata. Jika k=0
c) Mesokurtis jika kurva yang tidak terlalu runcing atau tidak
terlalu datar. Jika k<0
2. Praktikan mampu menghitung ukuran pemusatan yang terdiri dari
mean, modus, dan median. Dapat menghitung ukuran penyebaran
yang terdiri dari range, standar baku, dan variansi. Dapat
menghitung ukuran lokasi yaitu kuartil, desil, dan presentil,
menghitung skewness dan kurtosis. Misalnya data yang kita masukan
adalah data dari kelas A. Berikut perhitungan data pengamatan dari
kelas A bisa dilihat di subab 3.1.1.
DAFTAR PUSTAKA