Anda di halaman 1dari 7

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN DAN PENGENDALIAN

BIAYA

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

KELAS : I

NAMA KELOMPOK : 9

1. Evi Lestia Wati (2016310376)


2. Rara Basanta (2016310453)
3. Alfian Yahya Prasetia (2016310464)
4. Fariz Hari Rivaldi (2016310479)

STIE PERBANAS SURABAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembang dan meningkatnya konsumsi masyarakat turut mempengaruhi
kehidupan sebuah organisasi. Maraknya perusahaan-perusahaan yang mulai muncul dengan
produk-produk yang sejenis membuat beberapa perusahaan lainnya terpaksa gulung tikar karena
tidak mampu bersaing dalam produknya. Manajemen di tuntut untuk selalu siaga dan kreatif
dalam melaksanakan fungsinya baik dengan memrapkan cara-cara pengendaliannya hingga
penekanan atas biaya guna memperoleh produk yang berkualitas dan berdaya guna serta dengan
biaya yang murah untuk memproleh keuntungan dan melanjutkan kehidupan entitas .dalam
penentuan biaya baik dari pengakumulasian dan pengendaliannya tidak terlepas dari peran atas
aspek perilaku seseorang. Oleh karena itu, pentingnya untuk diketahui lebih lanjut aspek-aspek
keperilakuan yang mendasari pada pengakumulasian serta pengendalian biaya yang dilakukan
oleh entitas tersebut dalam mempertahankan kegiatan organisasinya. Selain itu penulisan ini di
latar belakangi oleh tugas yang di berikan kepada kelompok guna untuk di bahas lebih lanjut
pada mata kuliah akuntansi keperilakuan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut
1. Biaya-biaya apa saja yang terkandung didalam fungsi manajemen suatu perusahaan ?
2. Jelaskan pentingnya manjamen biaya ?
3. Jelaskan apa yang di maksud dengan sistem biaya tradisional dan sistem biaya
standar?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar dapat menjelaskan serta
mengetahui biaya yang terkandung didalam fungsi manajemen suatu perusahaan,
pentingnya manajemen biaya, sistem biaya tradisional dan sistem biaya standar,pengaruh
pengendalian biaya dalam perusahaan dapat mengetahui apa itu pengambilan keputusan
dan aspek keperilakuan dalam langkah akuntansi biaya yang dipilih , serta untuk
pemenuhan nialai salah satu mata kuliah akuntansi keperilakuan .
BAB II
PEMBAHASAN

Biaya Dengan Fungsi Manajemen


Dalam suatu perusahan manufaktur, biaya menjadi dua kategori utama berdasarkan
aktivitas fungsionalnya menjadi biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur yang juga
sering di sebut biaya operasi. Biaya manufaktur merupakan seluruh biaya yang
berhubungan dengan aktivitas pabrikasi perusahaan. Biaya manufaktur dibagi lagi
menjadi tiga kategori , yaitu bahan baku langsung , tenaga kerja langsung , dan overhead
pabrik.
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian integral dari
produk jadi . contohnya adalah baja yang digunakan untuk membuat rangka mobil dan
kayu yang digunakan untuk membuat furnitur . lem, paku dan bahan-bahan kecil lainya
di sebut bahan baku tidak lansung dan digolongkan sebagai bagian dari overhead pabrik.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam
pembuatan produk. Contoh dari biaya tenaga kerja langsung adalah gaji dari pekerja
perikatan pada suatu lini perakitan dan gaji dari operator alat-alat mesin pada suatu
pabrik.
Tenaga kerja tidak langsung seperti gaji dari penyelia dan penjaga bangunan,
digolongkan sebagai bagian dari biaya overhead pabrik .
Biaya overhead pabrik dapat di definisikan sebagai seluruh biaya manufaktur , kecuali
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung .beberapa contoh biaya overhead
meliputi penyusutan, sewa , pajak, asuransi , keuntungan tambahan , pajak penghasilan ,
dan biaya waktu menganggur. Sub kategori dari biaya kualitas adalah biaya pencegahan ,
biaya penilaian , dan biaya kegagalan .
Biaya pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah di hasilkanya produk
cacat. Jumlah yang di belanjakan untuk program pelatihan kualitas, penilitian kebutuhan
pelanggan , siklus kualitas , dan perbaikan alat-alat perlengkapan produksi merupakan
biaya pencegahan. Biaya yang dikeluarkan untuk pencegahan akan memperkecil biaya
yang terjadi untuk penilaian dan kegagalan .
Biaya penilaian merupakan biaya yang di buat untuk melakukan pemantauan atau
inspeksi . biaya ini dikeluarkan untuk mendeteksi kegagalan produk.
Biaya kegagalan internal merupakan biaya kegagalan yang terjadi selama proses
manufaktur atau proses produksi, seperti biaya bahan baku sisa, biaya pengerjaan
kembali dan inspeksi ulang. Biaya kegagalan eksternal merupakan biaya kegagalan yang
terjadi setelah produk tersebut dijual, seperti biaya pengembalian produk, biaya garansi,
dan kehialangan penjualan sehubungan dengan kinerja produk yang buruk.
Biaya non-manufaktur (atau biaya operasi ) dibagi lagi menjadi biaya penjualan serta
biaya umum dan administrasi.
Biaya penjualan adalah adalah semua biaya yang dihubungkan dengan aktivitas
penjualan dan pengiriman dari produk . contohnya adalah biaya iklan dan komisi
penjualan.
Biaya umum dan administrasi mencakup semua biaya yang terjadi dalam kaitanya
dengan pelaksanaan aktivitas umum dan administrasi . contohnya adalah biaya gaji
eksekusif .

Pentingnya Manajemen Biaya


Kebanyakan pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan dihasilkan dengan
mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, manajemen biaya adalah penting .Anggaran biaya
dan analisis biaya adalah salah satu cara mengendalikan dan mengatur biaya guna
memperbaiki laba bersih. Cara lain untuk memperbaiki laba bersih adalah mengurangi
biaya , tanpa memedulikan konsekuensinya. Tindakan ini mungkin tidaklah bijaksana .
barangkali, cara yang paling baik adalah meninjau setiap biaya (beban ) dan melihat
kontribusinya terhadap laba bersih, sementara jika tidak beriklan juga akan menciptakan
masalah, maka sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap biaya iklan .satu dari cara
terbaik untuk mengatur biaya adalah memahami bahawa terdapat banyak jenis biaya .
jika satu biaya dapat dikenali dari jenis biaya yang sedang dipertimbangkan , keputusan
yang lebih baik dapat dibuat .
Sistem Biaya Tradisional versus biaya standar

Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasikan, mengakumulasikan, dan
melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau
penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk
penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna
eksternal. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu
dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu. Data biaya juga
memainkan peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat
diinginkannya suatu alternatif keputusan.

Sistem Biaya Tradisional (Historis)


Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya
historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit
produk atau jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus pada identifikasi
dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk
menghitung nilai persediaan dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang
diberikan untuk pelaporan keuangan eksternal. Sistem biaya tradisional tidaklah sesuai
untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi dta biaya historis semata-
mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya
tidaklah sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer. Salah satu kelemahan utama
dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar
biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua biaya; baik yang dapat
ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu periode waktu
tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya. Kelemahan lainnya yang berkaitan dengan
penggunaan sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendalian adalah bahwa satu-
satunya dasar untuk pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja
dari periode sebelumnya. Semakin jelas, bahwa informasi yang diberikan oleh sistem
biaya tradisional adalah tidak sesuai dengan tujuan pengendalian modern. Sistem tersebut
juga memberikan sedikit informasi yang bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan manajerial. Kelemahannya yang terbesar adalah sistem tersebut berbahaya
karena mendorong respons yang tidak diinginkan dan dsetruktif ketika digunakan dalam
mengevaluasi kinerja dari individu yang diberikan tugas untuk melaksanakan berbagai
aktivitas dalam batasan anggaran tersebut

Sistem Biaya Standar

Ruang Lingkup Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif
dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar
adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara
alamiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Aspek pengendalian
yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya untuk
membandingkan, sebagai bagian dari arus data reguler, kinerja aktual dengan standar
yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan atau tidak
menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut. Untuk menghasilkan manfaat
pengendalian yang optimal dan untuk mempertahankan relevansi, biaya standar harus
diperbaharui secar kontinu.

Sistem Biaya Standar Dan Anggaran Fleksibel


Terdapat hubungan yang penting antara penganggaran fleksibel dan sistem biaya standar .
Taksiran sistem biaya standar sebenarnya menginventarisasi sepanjang periode pada
jumlah anggaran fleksibel . ingat bahwa anggaran fleksibel adalah anggaran biaya per
unit dikalikan dengan jumlah unit aktual . oleh karena itu, sistem biaya standar menjawab
pertanyan seperti apa pelaporan laba rugi dan neraca akan terlihat jika biaya-biaya dan
input per unit harus direncanakan dengan tepat pada tingkat output aktual yang dicapai (
unit yang dibuat dan unit yang dijual .

Kompabilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern


Menurut Edwin Caplain, langkah-langkah pengendalian berikut ini adalah penting dalam
mengembangkan kerangka kerja untuk biaya standar yang sesuai dengan konsep teori
organisasi modern:
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
3. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang mewakili
kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya.
4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi
lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal.
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi relevan,
dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.
6. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi
kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuaian
yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.

Sistem biaya standar dirancang untuk berfungsi secara simultan sebagai suatu
sumber informasi , jalur komunikasi, serta alat pengendalian dan evaluasi kinerja.
Sebagai sumber informasi untuk pusat pertanggung jawaban . sistem biaya standar
menginformasikan kepada individu yang bertanggung jawab mengenai harapan mereka
dalam hal biaya.

Anda mungkin juga menyukai