Anda di halaman 1dari 8

NASKAH ROLEPLAY

PERTOLONGAN PERSALINAN

Anggota Kelompok:

Elysabeth Sembiring : Ibu Jannah

Intan Permata Sari : Asisten Bidan

Khairun Nisa : Ibu Kinah/Narrator

Meri Septiani Hamidi : Bapak Agus

Verence Rapita Indah : Bidan Melly

Pada saat subuh, seorang ibu hamil yang bernama ibu jannah merasakan mules pada
perutnya, ia juga melihat ada cairan lendir yang keluar dari dari vaginanya. Ia pun
memanggil suaminya bapak agus dan mertuanya ibu kinah. Ketika suami dan mertuanya
datang, ia pun menceritakan semuanya.

Bapak agus : kenapa ma ?

Ibu jannah : ini pa , Mama ngerasa mules.

Ibu kinah : oh, sepertinya udah mau lahiran ini, pagi nanti kita ke klinik bidan melly.
ayo siap-siap.

Mereka bertiga pun segera siap-siap untuk pergi keklinik bidan melly

Paginya di klinik bidan melly

Ibu jannah : selamat pagi bu, bu bidannya ada ?

Asisten bidan : selamat pagi, oh ya bu bidannya ada di dalam, mari silahkan masuk, silahkan
duduk. Tunggu sebentar ya bu, saya panggilkan ibu bidannya dulu.

Ibu jannah : iya bu.

Bidan melly : pagi bu, ada yang bisa saya bantu bu ?


Bapak agus : ya bu, saya ingin memeriksakan kehamilan istri saya yang masuk usia 9
bulan sekarang.

Bidan melly : oh iya pak, tapi sebelumnya boleh saya tau nama ibu dan bapak? dan asalnya
dari mana ? baru pertama kali kan datang ketempat saya? Soalnya tidak pernah lihat gitu.

Bapak agus : nama saya bapak Agus dan istri saya ibu jannah. Kami dari Bumi Ayu. Iya
bu kami biasanya periksa di klinik Bumi Ayu, tapi tadi belum ada bidannya, karena saya
khawatir dengan istri saya jadi saya ajak istri saya kesini.

Bidan melly : oh gitu yaa. usia ibu berapa ?

Ibu jannah : usia saya 23 tahun.

Bidan melly : pekerjaan bapak sama ibu apa ?

Bapak agus : saya bekerja sebagai guru dan istri saya sebagai ibu rumah tangga.

Bidan melly : lalu apa yang ibu rasakan sekarang ?

Ibu jannah : saya merasakan perut saya mules-mules, terus keluar lendir campur darah bu.

Bapak agus : saya sangat khawatir bu, saya takut terjadi sesuatu dengan istri saya ?

Bidan melly : ya pak, kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa sama ibu. Oh iya bu
sejak kapan ibu merasakan mulesnya ?

Ibu jannah : sejak tadi subuh sekitar jam 5 subuh bu bidan.

Bidan melly : sekarang masih mules bu ?

Ibu bidan : iya bu, tapi tidak seperti tadi subuh, sekarang masih sakit tapi saya masih
bisa tahan.

Bidan melly : maaf bu, kalau boleh tahu. Ini kahamilan yang keberapa ya bu ? dan apakah
ibu pernah mengalami keguguran.

Ibu jannah : ini kahamilan saya yang pertama bu. Dan saya tidak pernah keguguran.

Bidan melly : bu sebelumnya pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ?

Ibu jannah : pernah bu, di klinik bersalin di Bumi Ayu.


Bidan melly : berapa kali bu ?

Ibu jannah : 3 kali bu bidan.

Bidan melly : oh iya bu, apakah sebelumnya dalam keluarga ibu ada riwayat penyakit
menurun seperti diabetes, hipertensi, asma. Atau penyakit menular seperti tbc, hepatitis. Dan
penyakit berat seperti jantung dan ginjal.

Ibu jannah : Alhamdulillah dalam keluarga saya dan saya tidak pernah menderita penyakit
yang seperti ibu sebutkan tadi.

Bidan melly : bu, apakah selama kehamilan ini tidak pernah mengalami sakit kepala berat
dan penglihatan buram ?

Ibu jannah : tidak pernah bu.

Bidan melly : kalau begitu asisten saya akan memeriksa tekanan darah ibu dulu ya bu.
Apakah ibu bersedia ?

Ibu jannah : ya bu silahkan.

Asisten bidan tersebut pun segera memeriksa tekanan darah ibu jannah. Setelah selesai,
asisten bidan pun memberi tahu hasilnya kepada bidan melly.

Ibu jannah : bagaimana bu tekanan darah saya ?

Bidan melly : tekanan darah ibu normal 120/80 mmHg. Bagaimana perasaannya bu dengan
kehamilan pertama ini ?

Ibu jannah : bahagia sekali bu, sudah tidak sabar ingin gendong, tapi takut juga
bagaimana nanti menghadapi persalinan saya.

Bidan melly : tidak usah takut bu, persalinan merupakan proses yang alamiah terjadi pada
semua ibu. Saya periksa keadaan ibu dan janin ibu ya. Sementara saya siap-siap, ibu silahkan
ikut asisten saya masuk kedalm ruangan pemeriksaan.

Asisten bidan pun mengantar kan ibu ke ruangan pemeriksaan.

Asisten bidan : ayo bu silahkan berbaring di kasur, saya tutup pintu dan jedelanya dulu ya
bu.
Setelah menutup pintu dan jendela.

Asisten bidan : sambil menunggu bidan melly, mari bu saya bantu ibu memilih posisi yang
nyaman.

Ibu jannah : ya bu silahkan.

Bidan melly pun datang memasuki ruangan untuk melakukan pemeriksaan.

Bidan melly : bu , saya periksa keadaan janin ibu dulu ya bu ?

Ibu jannah : iya bu silahkan.

Bidan melly : ibu , keadaan janin ibu baik dan sudah berada pada posisinya, ibu tidak usah
khawatir ya ? sekarang giliran ibu yang saya periksa, ibu bersedia ?

Ibu jannah : iya bu

Bidan melly : permisi ya bu.

Ibu jannah : ya bu silahkan.

Bidan melly pun melakukan pemeriksaan fisik ibu jannah. Setelah selesai, bidan melly
pun menjelaskan hasil pemeriksaannya kepada ibu dan keluarga.

Bidan melly : ibu, bapak berdasarkan hasil pemeriksaan yang saya lakukan, ini baru
pembukaan dua, nanti kita tunggu sampe pembukaan 10 atau lengkap bu, pak. Baru saya
pimpin untuk mengeran, ibu tidak boleh mengeran sampe pembukaan lengkap atau sebelum
ibu merasakan seperti ingin buang air besar ya bu, nanti mungkin semakin bertambah
pembukaanya mungkin rasa sakit atau nyeri akan semakin bertambah. Tapi ibu, bapak tidak
usah khawatir itu normal terjadi pada ibu bersalin.

Ibu jannah : berarti ibu berhenti memriksa saya ?

Bidan melly : tidak bu, saya akan tetap memeriksa keadaan ibu dan janin ibu. Ibu tidak
usah khawatir ya ? nah ada lagi bu yang ingin ibu tanyakan.

Ibu jannah : ibu apabila saya mau kencing atau BAB boleh bu ?

Bidan melly : boleh kok bu, nanti dibantu sama bapak tetapi apabila rasa sakitnya semakin
kuat dan ibu sudah merasakan seperti ingin BAB sebaiknya bapak agus langsung memnaggil
saya karena itu sudah waktunya ibu mau melahirkan. Ibu boleh memilih posisi yang nyaman
buat ibu, tidur miring kiri boleh bu, yang penting ibu tidak tidur terlentang atau miring
kekanan.

Ibu jannah : kenapa bu ?

Bidan melly : karena kalau ibu tidur terlentang atau miring kekanan ibu bisa merasakan
sesak nafas, karena ibu kekurangan oksigen dan berbahaya juga bagi janin. Bapak agus, nanti
kalau ibu mengeluh terlalu sakit, bapak bisa menggosok punggung ibu dengan menggunakan
tangan memutar searah dengan arah jarum jam untuk mengurangi rasa nyeri si ibu. Bapak
juga jangan lupa memberi ibu makan secukupnya, supaya ada tenaga untuk mengedan nanti.
Makanannya apa saja boleh, tapi kalu ibu tidak bisa makan, kasih minum air teh atau susu
beruang, jus, soup atau yang cair-cair saja pak biar bisa cepat diserap oleh tubuh ibu. Bapak
ada yang ingin ditanyakan lagi ? atau yang belum dimengerti ?

Bapak agus : tidak ada bu , terima kasih ya.

Bidan melly : iya bapak, terima kasih atas kerjasamanya. Dan pak persiapan ibu dan
bayinya seperti pakaian bersih ibu, kain-kain bekas, baju bayi, bedong, alat mandi, pembalut
untuk ibu, dan buku pinknya ibu yang selalu di bawa waktu periksa kehamilan sudah ada
semua pak?

Bapak Agus : sudah ada bu, tapi yang pembalut itu gimana bu?

Bidan melly : yang pembalut itu beli saja di toko atau mini market di depan sini ada pak,
bilang aja mau beli pembalut untuk ibu melahirkan. Dan suruh keluarga bapak yang lain saja
yang beli pak, karena bapak harus selalu jagain ibunya disini pak.

Bapak agus : oh iya bu bidan, saya telepon keluarga saya dulu bu.

Bidan melly : iya pak, Kalau begitu saya tinggal dulu ya bu, pak, nanti kalau ada keluhan,
bapak bisa panggil saya di ruang jaga.

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya pembukaan pun sudah lengkap.

Kala II

Bidan melly : apakah ibu merasa ingin mengeran ?

Ibu jannah : iya bu , saya merasa sakit pada daerah anus dan vagina saya.
Setelah melihat tanda- tanda persalinan. bidan beserta asistennya pun segera menyiapkan
pertolongan persalinan seperti peralatan, bahan, obat-obatan esensial untuk persalinan
dan menata laksanakan komplikasi ibu dan BBL yaitu mematahkan ampul oksitosin 10
unit dan menempatkan tabung spuit steril kedalam partus set. Setelah perlengkapan siap,
bidan melly pun memakai celemek sebagai perlindungan diri dan melepas semua
perhiasan yang di pakai dan mencuci tangan lalu memasang sarung tangan DTT. Bidan
melly pun melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah pembukaan serviks
sudah lengkap namun sebelumnya melakukan vulva hygene terlebih dahulu.

Bidan melly : bu, saya akan melakukan pemeriksaan dalam, permisi ya bu ?

Ibu jannah : iya bu.

Bidan melly : ibu, ini pembukaannya sudah lengkap dan keadaan janin juga baik-baik saja.
Bapak terus dukung ibu dan beri semangat agar pesalinannya bisa berjalan dengan baik ya pa.
ibu, gimana sudah sangat ingin meneran?

Ibu jannah : huhh iya bu bidan, saya sudah tidak tahan.

Bidan melly : bapak tolong bantu ibu siapkan posisi yang nyaman ibu yah pak untuk
meneran. Caranya ibu Berbaring dengan lutut berlipat dan kedua kaki dibuka. Kedua tangan
memeluk paha dengan cara melingkarkannya ke bawah paha. Atau bisa juga dengan
berbaring mengiring sama ada sebelah kiri ataupun kanan. Ibu saya pimpin ya untuk
meneran, ibu tarik nafas yang panjang lalu tahan dengan mulut tertutup dan kemudian ibu
meneran yah kearah bawah. Coba ibu lakukan.

Ibu jannah : hmmppphh hahhhh.

Bidan melly : iya, ibu pintar sekali, ibu bisa istirahat ditengah-tengah kontraksi. Kalau
belum ada dorongan ibu bisa berjalan atau berjongkok. Bapak, terus beri semangat untuk
ibunya ya pak.

Bidan melly pun memberikan cairan peroral dan menilai djj setiap kontraksi uterus
selesai. Pertolongan kelahiran bayi pun sudah siap dilakukan. Bidan melly meletakkan
handuk bersih pada perut ibu untuk mengeringkan bayi dan meletakkan kain bersih bi
bagian bawah bokong lalu membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali
kelengkapan alat.
Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungin perineum dengan
kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala. Bidan melly pun menganjurkan ibu untuk
meneran perlahan.

Bidan melly : ayo bu tarik nafas dalam dan meneran seperti yang sudah saya ajarkan tadi.

Ibu jannah : hhhmmmpphhh huuuffhh

Ibu jannah terus mengeran menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.

Bidan melly : ayo bu terusss … tarik nafass dan meneran ..

Setelah beberapa menit, bayi pun segera lahir.

Kala III

Bidan melly melakukan penilaian selintas. apakah bayi cukup bulan? apakah air ketuban
jernih dan tidak tercampur mekonium? apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa
kesulitan? Apakah bayi bergerak secara aktif ?.

Setelah melakukan penilaian ternyata bayi dalam keadaan normal. Setelah itu bidan
melly mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka hingga bagian tubuh yang lainnya. Dan
meletakkan bayi di atas perut ibu.

Bidan melly : ibu , ini bayinya sudah lahir dengan selamat, sehat pula.

Ibu jannah : (tersenyum melihat bayinya).

Setelah itu, bidan melly memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi atau
kehamilan tunggal, dan memberitahu bahwa ibu akan disuntik.

Bidan melly : ibu , saya akan melakukan penyuntikan oksitosin 10 unit IM, rasanya akan
sedikit sakit , permisi ya bu.

Setelah dilakukan penyuntikan, bidan melly pun melakukan pemotongan tali pusat bayi.
Dan setelah itu meletakkan bayi di atas dada ibu di antara payudara ibu. Lalu menyelimuti
ibu dan juga bayi.
Setelah itu bidan melly pun melahirkan placenta. Setelah placenta lahir , bidan melly
melakukan prosedur pasca persalinan. Dan megajarkan pada ibu dan keluarga
bagaimana melakukan massase dan memeriksa kontraksi uterus.

Bidan melly : ibu, sering-sering masase perutnya ya bu caranya menggosok bagian perut
ibu (fundus uteri) secara jarum jam menggunakan tangan ibu sampai ibu merasakan perut ibu
terasa keras ya bu, karena kalau keras tandanya kontraksi perut ibu bagus. Ibu bisa minta
tolong sama ibu mertua ibu, atau suami ibu ya bu.

Ibu jannah : iya bu saya mengerti.

Setelah selesai, Bidan melly pun merapikan dirinya dan alatnya kembali dan membuang
bahan-bahan yang sudah terkontaminasi. Setelah itu bidan melly melakukan pengisian
partograf depan belakang dan memeriksa TTV.

Anda mungkin juga menyukai