A. Latar Belakang
Berkembangnya islam dengan sangat pesat dibeberapa negara menjadikan sebuah
keistimawaan tersendiri tentunya bagi pemeluk islam dan para penganut islam sejati. Hal
ini menandakan bahwa agama islam adalah agama yang murni dari tuhan, bukan buatan
atau ciptaan manusia dengan tujuan-tujuan keindviduan. Dengan berkembangnya islam
juga dapat diartikan islam tidak akan mengalami kemunduran, juga hal tersebut adalah
mustahil dan susah direalisasikan. Agama islam berkembang juga bukan hanya pada
negara yang mayoritas warga negaranya memeluk agama islam, akan tetapi agama islam
juga lahir dan berkembang pesat yang mayoritas penduduk negaranya adalah penganut
non islam atau non muslim. Oleh karena itu, agama islam bukanlah agama yang
diciptakan, dikembangkan, dibudidayakan, dan dipelihara ataupun dijaga oleh manusia,
melainkan agama islam adalah agama yang diciptakan, dikembangkan, dijaga dan dijamin
sepenuhnya oleh Allah S.W.T.
Dari hal diatas, tentunya menjadi sebuah benteng bagi setiap umat muslim yang
sering dikritik pedas oleh bangsa-bangsa amerika atau oknum yang sangat anti sekali
terhadap islam dengan kata-kata islamofobia, islamradikal, islamekstrim, islam=monster,
untuk tidak terpancing amarah yang nantinya sangat rentan memnimbulkan perang. Toh,
pada kenyataannya islam sudah ada yang menjaganya, melebihi kekuatan manusia yang
ada dimuka bumi ini. hal tersebut bukanlah pesimisme terhadap laju penyebaran islam,
akan tetapi memilih solusi yang lebih baik dan pas yang sekiranya tidak akan
menimbulkan banyak kerugian dikalangan umat islam dan senada dengan tujuan islam
yaitu menciptakan perdamaian dimuka bumi dan relasi yang baik antara hamba dengan
tuhannya(Hablum Minallah), dan sesama hambanya(Hablum Minannas).1
untuk membentu islam sebagai pusat pranata sosial-agama yang baik dan sempurna,
maka perlunya pemahaman terhadap agama islam secara mendalam bagi setiap
pemeluknya. Pemahaman secara mendalam ini adalah mempelajari islam secara
keseluruhan, artinya tidak hanya setengah-setengah. Sehingga nantinya berakibat kepada
umat islam yang toleran, berakhlaq baik, ramah, dan jauh dari kata ekstirim. Untuk
merealisasikan itu semua maka hal yang paling utama ditanamkan adalah islam dan iman
terhadap para anak-anak sebagai generasi penerus agama islam kelak. hal ini diharapkan
sebagai pondasi yang kuat yang tertanam sejak dini dalam dada anak-anak sehingga
kompleks bangunan islam yang dibangun oleh mereka nantinya tidak mudah goyah
ataupun roboh. Karena mereka telah dibekali rasa super keislaman dan keimanan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi iman
2. Menyebutkan rukun-rukun iman dan menjelaskan definisinya
3. Menjelaskan definisi islam
4. Menyebutkan rukun-rukun islam dan menjelaskan definisinya
5. Menyebutkan atau menemukan teory
1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), cet. Ke-3, hlm. 92.
Nabi Muhammad Saw juga pernah bertanya kepada Malaikat Jibril tentang Rukun
Iman dan beliau (Malaikat Jibril) menjawab : “ Iman itu adalah kamu beriman kepada
Allah Swt, Malaikat-Malaikatnya, Kitab – Kitabnya, Rosul – Rosulnya, Hari akhir serta
kamu beriman kpd Qadha’ dan Qadhar nya Allah baik itu merupakan hal-hal yag bagus
atau baik maupun yg buruk (HR. Muslim)”.
Namun keberadaan iman sendiri tidak ada seorang pun yang tahu, dan tidak bisa
dinilai atau diprosentasekan dengan angka terhadap kadar keimanan seseorang. Artinya
bahwa iman terletak dalam hati atau lubuk hati manusia yang paling dalam dan tiada
seorang pun yang mampu mengetahuinya kecuali dirinya sendiri dan yang
menciptakannya yaitu Allah SWT. Karena yang dinilai oleh Allah bukanlah wujudnya,
wajahnya, ototnya, bentuk fisiknya, akan tetapi yang dinilai oleh Allah adalah hatinya.
Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW tentang keimanan seseorang
dalam kitab Riyadhus Shalihin karangan Syekh Ibn Hajar : “Sesungguhnya Allah SWT
tidak akan menilai badan mu, dan tidak pula menilai wajahmu, akan tetapi Allah SWT
akan menilai hatimu.”
Jika diatas telah disebutkan pengertian-pengertian iman maka hal selanjutnya adalah
macam-macam iman. Secara spesifik rukun iman ada enam macam atau butir, hal ini
adalah sebuah kewajiban umat islam untuk mengembannya dan mengaplikasikannya
dalam bentuk real. Sehingga hal tersebut ialah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar
untuk melebihkannya ataupun mengurangkannya.
Adapun macam-macam rukun iman yang akan disebutkan sebagai berikut :
1. Iman kepada Allah S.W.T.
2. Iman kepada Malaikat Allah S.W.T
3. Iman kepada Rosul-Rosul Allah S.W.T.
4. Iman kepada Kitab-Kitab Allah S.W.T.
Ke-Enam butir iman tersebut bukan hanya bisa dihafalkan dalam rangka menghadapi
ujian atau lomba dan mendapatkan sebuah nilai serta tujuan-tujuan individual tertentu.
Akan tetapi sebagai pemeluk agama islam yang sejati diharapkan mampu
mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari dan menjadi pedoman hidup atau
langkah-langkah kita untuk mengambil sebuah tindakan. Tindakan tersebut pada akhirnya
bisa menjadi tindakan-tindakan yang bermanfaat dan memiliki nilai guna tinggi serta jauh
dari hal-hal yang bersifat negatif bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Islam, jika ditinjau dari segi bahasa islam berasal dari kata aslama, yuslimu, islaman,
yang berarti submission (ketundukan), resignation (pengunduran), dan reconciliation
(perdamaian)2. Kata aslama ini berasal dari kata salima yang berarti peace, yaitu damai,
aman dan sentosa3. Pengertian islam yang seperti itu sejalan dengan ajaran agama islam
sendiri, yaitu mendorong manusia sebagai hamba untuk patuh dan tunduk secara totalitas
kepada tuhan, sehingga terwujud keselamatan, kedamaian, aman dan sentosa, serta
sejalan pula dengan misi ajaran islam, yaitu menciptakan perdamaian dimuka bumi
dengan cara mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada tuhan. Islam yang
sedemikian itu sejalan dengan islam yang dibawa oleh para nabi, dari sejak Nabi Adam
hingga Nabi Muhammad SAW.
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani. Akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus, lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali
bukanlah dia termasuk golongan orang yang musyrik. (QS. Ali ‘Imran (3):67)
Katakanlah hai orang-orang Mukmin: “kami beriman kepada Allah dan apa yang
telah diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa
serta apa yang diberikan Nabi-Nabi dari tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadan-Nya”. (QS. Al-
Baqarah (2): 136)
Berdasarkan ayat-ayat diatas, islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh para nabi
dan juga merupakan sebuah misi yang dibawa para nabi, yaitu misi suci, agar manusia
patuh dan tunduk untuk berseah diri kepada Allah SWT.
Tidak hanya itu, islam juga bisa berarti sebagai membimbing kedalam jalan yang lurus.
Allah SWT. berfirman dalam (QS. 6: 153)
“Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu bertakwa”.
Dalam QS Al-Fatihah, umat islam membaca do’a “Tunjukkanlah kami kejalan yang
lurus”. Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah menjelaskan, ada empat kategori perkataan
ulama tentang makna jalan yang lurus (Shiratal Mustaqim).
1. Kitabullah al-Qur’an. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan sahabat ‘ali dari
Nabi Shallallahu alaihi wasallam.
2. Agama Islam. Ini merupakan pendapat Ibn Mas’ud, Ibn Abbas, Al-Hasan, dan Abul
‘Aliyah Rahimahullahu Ta’ala.
3. Jalan petunjuk menuju agama Allah. Ini merupakan pendapat Abu Shalih dari Ibn
Abbas Rahimahullahu Ta’ala.
4. Jalan menuju surga. Pendapat ini juga dinukil dari Ibn Abbas, r.a.
2
Lihat John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Opcit., hlm. 47; Lihat pula Hans Wehr, A
Dictionary of Modern Written Arabic, hlm. 462.
3
Lihat Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, hlm. 426
“Dan dirikanlah shalat sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan
munkar”
3. Berpuasa Dibulan Suci Ramadhan
Puasa adalah menahan diri dari lapar yaitu makan dan menahan diri dari haus
yaitu minum. Puasa ini dimulai sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Perintah puasa oleh Allah kepada hambanya disebutkan dalam al-Qur’an surat al-
Baqoroh ayat 183 : 4.
Rukun islam yang terakhir adalah melaksanakan ibadah haji. Ini dikhususkan
bagi orang-orang yang sudah mampu dari segi hartanya.
Perintah melaksanakan haji dalam Al-quran Surat Ali imran ayat 97:
Pada makalah ini yang spesifik pembelarannya adalah Strategi Belajar Mengajar
dengan judul pengertian rukun iman dan pengertian rukun islam, sangat diharapkan bisa
praktek untuk mengajar melalui bahan ajar tersebut dengan menerapkan beberapa teori
yang telah ada dalam mata kuliah strategi belajar mengajar. Oleh karena tujuan intinya
adalah bagaimana siswa bisa memahami pelajaran dengan mudah, dan para praktisi
pendidikan dapat mengembangkan wawasannya agar ketika mengajar tidak terkesan
monoton atau membuat boring terhadap peserta didik, maka penulis atau kelompok yang
bertugas pada kesempatan ini, akan menerapkan gabungan teori antara teori Every One Is
A Teacher Here dan Poster Comment. Sebenarnya penulis menamakan teori ini sebagai
Every One Is Well And Analytical Together, dari pengembangan dan turunan sebuah teori
Every One Is A Teacher Here Dan Poster Comment. Adapun langkah-langkahnya akan
dijelaskan dalam teory Every One Is Well And Analytical Together, sebagaimana berikut :
1. Membentuk group yang terdiri dari 4 atau lima group (Sesuai yang diinginkan).
2. Setiap siswa diperkenankan duduk bersama anggota kelompoknya, setelah itu guru
menerangkan materi yang hendak diajarkan.
3. Membagikan kertas kosong pada setiap group atau masing-masing group
mendapatkan satu kertas kosong.
4. Meminta siswa untuk membuat pertanyaan minimal satu pertanyaan tentang materi
yang telah disampaikan.
10 | M A K A L A H SBM
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Rukun Iman menurut Al-qur’an adalah membenarkan dengan penuh
keyakinan bahwa Allah SWT mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-
hambanya dengan kebenaran yang sangat nyata serta petunjuk yang jelas. Kemudian Rukun
iman menurut Hadist ialah iman yg merupakan pembenaran batin dan Nabi
Muhammad Saw menyebutkan hal-hal lain sebagai bagian dari iman seperti Akhlak yang
baik, bermurah hati, sabar, cinta rosul, cinta sahabat rosul, mempunyai rasa malu dan
lain sebagainya. Bisa disimpulkan bahwa Rukun Iman merupakan pilar yg sangat
penting yg menjadi pedoman hidup bagi seorang Muslim atau Muslimah selain lima
Rukun Islam. adapun macam-macam rukun iman ada enam sebagai berikut:
1. Iman kepada Allah S.W.T.
2. Iman kepada Malaikat Allah S.W.T
3. Iman kepada Rosul-Rosul Allah S.W.T.
4. Iman kepada Kitab-Kitab Allah S.W.T.
5. Iman Kepada Hari Akhir atau Hari Kiyamat
6. Iman Kepada Qadha’ dan Qadhar Allah S.W.T.
Sedangkan rukun islam adalah syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh
manusia untuk memeluk agama islam, jika seandainya dia tidak melaksanakannya
maka dia tidak bisa dikategorikan sebagai umat islam atau penganut agama islam.
adapun macam-macam rukun islam sebagai berikut :
1. Membaca Dua Kalimat Syahadat
2. Melaksanakan Sholat Fardhu Lima Waktu
3. Berpuasa Dibulan Suci Ramadhan
4. Membayar Zakat Fitrah
5. Menunaikan Ibadah Haji Bagi Yang mampu
11 | M A K A L A H SBM
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, (2010) Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Prenada Media Group.
Abuddin Nata, (2016) Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana.
Departemen Agama, (1999) Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta, Departemen Agama.
Departemen Agama, (2014) Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Jakarta, Departemen
Agama
Harun Nasution, (1997) Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI Press.
12 | M A K A L A H SBM