Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Kurnia Nasution

NIM : E14140022
Kelas : MNH Senin Pagi

TUGAS PRAKTIKUM MATAKULIAH INVENTARISASI HUTAN

PETA DAN PEMETAAN

A. Definisi Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi pada bidang datar keseluruhan atau
sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan atau skala
tertentu. Menurut ICA (International Cartographic Association) peta adalah
gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari
pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan
penggambaran permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan
atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun
hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster.

B. Fungsi Peta

a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya
dengan tempat lain ) di permukaan bumi
b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya
bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta.
c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah.
d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-
jarak di atas permukaan bumi.
C. Komponen Peta

1. Judul peta
Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta.
Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen
yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang te rlebih
dahulu membaca judulnya.

2. Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol
beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta.

3. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000. Skala ini artinya 1 cm
jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya.

4. Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam
atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah
dimengerti, dan bersifat umum.

5. Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada
peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat
penting keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah.

6. Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis
astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan
garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke
selatan.
7. Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk
menunjukkan batas peta tersebut.

8. Tahun pembuatan peta


Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun
pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk
digunakan saat ini.

9. Inset peta
Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di
luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga
peta sisipan.

10. Tata warna


Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu
dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau
menunjukkan dataran rendah dan biru untuk menunjukkan wilayah perairan.

D. Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Kategori tertentu

1. Berdasarkan Sumber Datanya

a. Peta Induk (Basic Map)


Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta
induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi,
sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah
yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
b. Peta Turunan
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah
ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini
tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

a. Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di
permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta
menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum
dibagi menjadi tiga yaitu:

 Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan


reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam
bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

 Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian


permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh
peta chorografi adalah atlas.

 Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah
yang sangat luas.
b. Peta Tematik

Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema


tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran
objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta
Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus
menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan.
Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

3. Berdasarkan Skalanya

a. Peta Kadaster/teknik
Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster
ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya
untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya.
b. Peta skala besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta
ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
c. Peta skala sedang
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta skala kecil
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Dunia
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000
E. Tahap-Tahap Pemetaan

1. Perencanaan
Dalam merencanakan, suatu proyek pengukuran dan pemetaan suatu wilayah
harus diperhatikan:
 Letak daerah, bagaimana daerah akan diukur letaknya terhadap titik-titik tetap
(titik triangulasi, titik poligon) sds tidaknya jalan lalu lintas dan sebagainya.
 Tujuan pengukuran dan pemetaan wilayah apakah untuk meletakkan suatu
bangunan, untuk menetapkan batas-batas hutan, batas tanah milik, untuk
pembuatan profil dan sebagainya.
 Tingkat ketelitian yang diinginkan ini berhubungan dengan butir b diatas, untuk
menentukan lokasi bangunan diperlukan ketelitian tinggi daripada penentuan
batas hutan.

Berdasarkan ketiga faktor diatas maka dapat direncanakan kebutuhan tenaga


kerja, alat-alat kerja dan waktu yang diperlukan.

2. Pengukuran Lapangan

Pelaksanaan pengukuran harus dilakukan oleh juru ukur yang baik yang
memenuhi syarat-syarat :
 Mempunyai dasar pengetahuan taknik.
 Mempunyai keterampilan dan pengalaman.
 Mempunyai ketelitian, kesungguhan dan keuletan kerja.
 Mempunyai kejujuran dan tanggung jawab kerja.

Hal-hal tersebut harus dimiliki ole setiap juru ukur sebab dalam pekerjaan ini
diperlukan kebenaran setiap masalah tanah merupakan masalah yang rumi yang
sering menimbulkan pertengkaran. Disamping itu regu ukur di lapangan berjalan
sendiri tanpa ada yang mengawasi sehingga bila tidak didasari kejujuran mereka
dapat berbuat sekehendak hati sehingga hasilnya tidak sesuai kenyataan.

Hasil pengukuran dilapangan dinyatakan dalam bentuk tabel, sketsa,


keterangan-keterangan. Dan pembuatan laporan ini harus teliti, sempurna, tersusun
rapi, mudah dibaca dan bersih sebab laporan ini merupakan bahan bagi pengolah data
yang akan dikerjakan oleh orang lain.

3. Pengolahan Hasil Pengukuran

Perhitungan-perhitungan hasil pengukuran dilapangan dikerjakan oleh orang


lain di kantor. Perhitungan ini meliputi kegiatan pengisian kolom-kolom kosong yang
harus di hitung berdasarkan pengukuran lapangan sehingga siap dikerjakan.

4. Penggambaran

Setelah hasil pengukuran diolah dan siap dipakai maka kemusian dilakukan
penggambaran peta. Penggambaran ini dimulai dengan membuat draft, penempatan
lokasi pada peta dasar (bila perlu), pembuatan klise, pemberian judul, pembuatan
legenda, arah, pembesaran dan pengecilan. Pada penggambaran (pemetaan) ini
diperlukan tenaga-tenaga yang teliti, sabar karena kesalahan penggambaran ini dapat
berakibat fatal bagi seluruh kegiatan.

5. Penggandaan Peta

Dalam pekerjaan ini termasuk di dalamnya penentuan obat-obat yang


diperlukan untuk pencetakan agar peta yang diperoleh peta yang tahan lama, tidak
mudah luntur.
F. Jenis-Jenis Alat dalam Pemetaan

1. Kompas
Kompas merupakan alat navigasi penunjuk arah sesuai dengan magnetik bumi
secara akurat. Digunauntuk mengukur kedudukan suatu unsur struktur geologi,
mengukur strike/dip dari kemiringan lapisan batuan, dan tentunya sebagai
penunjuk arah.

2. Klinometer
Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar
dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut
dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk
mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi.
Dengan kata lain fungsi atau kegunaannya adalah untuk menentukan besar sudut
elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung.

3. GPS
Global Positioning System atau yang biasa disebut GPS adalah suatu sistem
untuk menentukan kordinat letak di permukaan bumi dengan bantuan dari
satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan gelombang
mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS yang ada dibumi. GPS digunakan untuk
menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah dan waktu saat survey. GPS juga
berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak tersesat.

4. Pita Ukur
Pita atau tali ukur biasanya digunakan untuk mengukur panjang lintasan atau
ketebalan suatu lapisan. Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah dibawa

5. Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.

6. Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk
mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut
ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan
ke rambu-rambu ukur yang vertikal.

7. Rambu Ukur
Rambu ukur berguna untuk membantu theodolit dalam menetukan jarak secara
optis. Bentuk rambu ukur mirip dengan mistar kayu yang besar,dilengakpi dengan
skala pembacaan tiap sentimeter dan skala besarnya merupakan huruf E. Panjang
rambu ukur adalah tiga meter atau 30d esimeter. Rambu ukur ada yang terbuat
dari kayu maupun alumunium. Hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan
rambu ukur,rambu ukur harus tegak lurus terhadap titik yang ditinjau.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. Tahapan Tahapan Pemetaan.


...........[http://coretantanpakuas.blog.com/2013/09/11/tahapan-tahapan-pemetaan/]
...........(diunduh 28 Februari 2016).

Malik A. 2012. Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta. [http://farid-


.........rizky.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-fungsi-dan-jenis-peta.html] (diunduh
.........28 Februari 2016).

Royen A. 2015. Pengertian, Syarat, Manfaat, Unsur dan Jenis Peta.


.........[http://www.eventzero.org/2015/04/pengertian-syarat-manfaat-unsur-dan-
.........jenis-peta.html] (diunduh 28 Februari 2016).
Tubagus R. 2014. Alat dan Langkah Pemetaan.
..........[https://www.academia.edu/18092274/Alat_dan_Langkah_Pemetaan]
..........(diunduh 28 Februari 2016).

Anda mungkin juga menyukai