Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN RISIKO

Dalam mengaudit suatu perusahaan tentunya seorang auditor memiliki langkah-langkah yang
harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit. Untuk langkah awal yang dilakukan auditor
adalah harus menetapkan risiko pengendalian agar langkah-langkah auditor yang akan
dilakukan dapat berjalan dengan tepat dan benar, yaitu menetapkan pengendalian untuk setiap
asersi penting yang terdapat pada saldo rekening, kelompok transaksi, dan komponen
pengungkapan dalam laporan keuangan.

 Pengertian

Penetapan risiko pengendalian adalah proses penilaian tentang efektifitas suatu perusahaan
dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam penyusunan laporan keuangan.

Dalam menentukan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu melakukan hal-hal
berikut :

- Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk


mendapatkan pemahaman tentang apakah pengendalian yang berhubungan dengan
asersi telah dirancang dan diopersaikan oleh manajemen perusahaan.
- Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi perusahaan.
- Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang mampu untuk mencegah dan
mendeteksi salah saji.
- Melakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk
menetapkan efektivitas rancangan dan pengoperasiannya.
- Mengevaluasi bukti dan menetapkan risiko.

Strategi untuk melaksanakan pengujian pengendalian :

- Menilai risiko pengendalian berdasarkan pengendalian pemakai.


- Merencanakan suatu penilaian yang rendah berdasarkan pengendalian aplikasi.
- Merencanakan suatu penilaian risiko pengendalian yang tinggi berdasarkan pada
pengendalian umum dan tindak lanjut manual.

Merancang pengujian pengendalian :

- Jenis bukti
Pertanyaan, pemeriksaan dokumen atau laporan, pengamatan, pelaksanaan ulang dari
pengendalian, atau teknik audit berbasis komputer.
- Sumber bukti
Berhubungan dengan bagaimana auditor memperoleh bukti.
- Ketepatan waktu
Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana
bukti diterapkan.
- Keberadaan bukti lain.
- Keputusan pemulihan staf.
- Program audit untuk pengujian pengendalian
Keputusan auditor mengenai sifat, luas, dan waktu pengujian pengendalian bersamaan
dengan pemilihan staf audit.
- Menggunakan auditor internal dalam pengujian pengendalian
- Koordinasi audit dengan auditor internal dan bentuk bantuan langsung.

 Perancangan Pengujian Pengendalian

Beberapa jenis pengujian pengendalian tambahan :

1. Pengajuan pertanyaan terhadap pelaksanaan tugas-tugas personil perusahaan.


2. Observasi pelaksanaan tugas para personil.
3. Inspeksi atas dokumen dan laporan tentang pelaksanaan pengendalian.
4. Pengerjaan ulang pengendalian oleh auditor.

Anda mungkin juga menyukai