Anda di halaman 1dari 6

Bayi laki-laki, usia 1 hari, baru lahir dikirim dari Ruang Operasi dengan

diagnosis kurang bulan dan berat badan lahir rendah. Bayi lahir secara per
abdominal atas indikasi perdarahan ante partum karena plasenta previa totalis. Bayi
laki-laki lahir dengan berat badan 1800 gram, panjang badan 45 cm, dengan apgar
score 5/6/7. Bayi menangis setelah diresusitasi. Pergerakan bayi tdak aktif dan
menangis lemah, namun tidak ditemukan kelainan bawaan. Dari riwayat kehamilan,
didapatkan keterangan bahwa ibu pasien sudah memiliki dua anak dan tidak pernah
keguguran (P3A0) yang merasa hamil sekitar 8 bulan dengan hari pertama haid
terakhir (HPHT) sekitar 32 minggu. Berat badan ibu pasien sebelum hamil 48 kg
dengan tinggi badan 158 cm. Kenaikan berat badan selama hamil 7 kg.

Riwayat coitus diakui ibu 1 minggu sebelum timbul perdarahan. Bayi lahir
dengan Sectio Cesarea Trans Profunda atas indikasi hemorragic ante partum et
causa plasenta previa totalis, dengan BB lhir 1800 gram dan PB lahir 45 cm, letak
kepala, menangis setelah diresusitasi, pergerakan lemah. Letak plasenta menutupi
jalan lahir sehingga dilakukan tindakan seksio sesarea. Riwayat ibu empunyai
penyakit berat (DM, jantung, penyakit kuning, tekanan darah tinggi, kelainan
darah) tidak ada. Riwayat ibu pada saat BAK nyeri atau jumlah berkurang serta
frekuensi lebih sering dari biasanya tidak ada. Riwayat keluarga yang mempunyai
penyakit berat tidak ada. Riwayat keluarga melahirkan bayi prematur tidak ada.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB sekarang 1.800 gram, PB 45 cm,


Ballard score 22 (usia gestasi 32 minggu), keadaan tampak sakit berat, kesadaran
compos mentis, suhu per aksila 36,9 °C, frekuensi denyut jantung 138 x/menit,
frekuensi pernapasan 64 x/menit, bayi tampak sianosis, pernapasan cuping hidung
(+), retraksi suprasternal dan subcostal, merintik (+) dengan stetoskop, pernafasan
vesikuler (+). Pemeriksaan laboratorium darah lengkap didapatkan hasil Hb: 16,8
gr/dl; leukosit: 24.400/ul; Trombosit: 255.000?ul; CRP: (-). Pasien didiagnosis
dengan neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan post Sectio Cesarea (SC) atas
indikasi perdarahan ante partum et causa plasenta previa totalis dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) dan respiratory distress syndrome.
Pengkajian

1. Identitas klien
An. BL berjenis kelamin laki-laki
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat maternal
Bayi lahir secara per abdominal atas indikasi perdarahan ante partum
karena plasenta previa totalis, lahir prematur dan berat badan bayi saat
lahir rendah.
b. Status infant saat lahir
Bayi lahir dengan Sectio Cesarea Trans Profunda atas indikasi
hemorragic ante partum et causa plasenta previa totalis, dengan BB lhir
1800 gram dan PB lahir 45 cm, letak kepala, menangis setelah
diresusitasi, pergerakan lemah
3. Data dasar pengkajian
a. Cardiovaskuler
 frekuensi denyut jantung 138 x/menit
b. Neurologis
 Immobilitas, kelemahan
 Suhu per aksila 36,9 °C
c. Pulmonary
Frekuensi pernapasan 64 x/menit, bayi tampak sianosis, pernapasan
cuping hidung (+), Pernafasan vasikuler
d. Status behavioral
 Kesadaran compos mentis

4. Pemeriksaan Doagnostik
a. Sert rontgen dada : untuk melihat densitas atelektasi dan elevasi
diafragma dengan over distensi duktus alveolar
b. Bronchogram udara : untuk menentukan ventilasi jalan napas
c. Data laboratorium :
 Didiagnosis dengan neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan
post Sectio Cesarea (SC)
 Hb: 16,8 gr/dl
 Leukosit: 24.400/ul
 Trombosit: 255.000?ul
 CRP: (-)
3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d takipnea


2. Gangguan pertukaran gas b.d nafas cuping hidung
3. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh b.d berat badan
20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
4. Resiko gangguan termolegulasi b.d gangguan yang mempengaruhi
regulasi suhu
5. Resiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan melalui rute
normal
1

Rencana Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL (NIC)
(NOC)
1 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan asuhan Manajemen Jalan Nafas
nafas b.d takipnea keperawatan selama 2 x 24 jam (3140)
diharapkan masalah - Posisikan pasien
Ketidakefektifan pola nafas untuk
dapat teratasi memaksimalkan
Kriteria hasil: ventilasi
Status pernafasan (0415) - Auskultasi suara
nafas, catat area yang
1.frekuensi pernafasan ventilasinya menurun
dipertahankan pada deviasi berat atau tidak ada dan
dari kisaran normal ditingkatkan adanya suara
ke tidak ada deviasi dari kisaran tambahan
normal - Regulasi asupan
2. Irama pernafasn dipertahankan cairan untuk
pada deviasi berat dari kisaran mengoptimalkan
normal ditingkatkan ke tidak ada keseimbangan cairan
deviasi dari kisaran normal - Monitor status
3. Kepatenan jalan nafas pernapasan dan
dipertahankan pada deviasi berat oksigenasi,
dari kisaran normal ditingkatkan sebagaimana
ke tidak ada deviasi dari kisaran mestinya
normal
2 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan asuhan Monitor Pernapasan
gas b.d nafas cuping keperawatan selama 2 x 24 jam (3350)
hidung diharapkan gangguan pertukaran - Monitor kecepatan,
gas dapat teratasi irama, kedalaman
dan kesulitan
Kriteria hasil: bernafas
Status Pernapasan:Pertukaran - Monitor suara nafas
Gas ( 0402 ) tamabah sperti
1.Saturasi Oksigen ngorok dan bengi
dipertahankan pada deviasi berat - Monitor pola nafas (
dari kisaran normal ditingkatkan misalnya :
ke tidak ada deviasi dari kisaran bradipneu, takipneu,
normal hiperventilasi,
2. Keseimbangan ventilasi dan pernafasan kusmaul,
perfusi dipertahankan pada pernafasan 1:1,
deviasi berat dari kisaran normal apneustik, respirasi
ditingkatkan ke tidak ada deviasi biot, dan pola
dari kisaran normal etaxic)
3 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi
nutrisi:kurang dari keperawatan selama 2 x 24 jam (4120)
kebutuhan tubuh b.d diharapkan masalah - Monitor tanda-tanda
berat badan 20% atau Ketidakseimbangan nutrisi: vital pasien
lebih di bawah rentang kurang dari kebutuhan tubuh - Timbang berat badan
berat badan ideal dapat teratasi setiap hari dan monitor
Kriteria hasil: status pasien
Status Nutrisi Bayi (1020) - Monitor hasil
1. Intake nutrisi dipertahankan laboratorium yang
pada sedikit adekuat relavan dengan retensi
ditingkatkan ke cukup adekuat cairan ( misalnya,
2. Perbandingan berat/ tinggi peningkatan berat
dipertahankan tidak adekuat jenis, peningkatan,
ditingkatkan ke sebagian besar BUN, penurunan
adekuat hematokrit, dan
peningkatan kadar
osmalalitas urin )
4 Resiko gangguan Setelah dilakukan asuhan Monitor Cairan (4130)
termoregulasi b.d keperawatan selama 2 x 24 jam - Monitor berat badan
gangguan yang diharapkan masalah resiko - Monitor tekanan darah,
mempengaruhi gangguan termoregulasi dapat denyut jantung, dan
regulasi suhu teratasi status pernapasan
Kriteria Hasil: - Monitor membran
Termoregulasi (0800) mukosa, turgor kulit,
1. Tingkat pernapasan banyak dan dan respon haus
terganggu ditingkatkan pada
tidak terganggu
2. Melporkan kenyamanan suhu
banyak terganggu ditingkatkan
pada tidak terganggu
5 Resiko kekurangan Setelah dilakukan asuhan Monitor Tanda-tanda
volume cairan b.d keperawatan selama 2 x 24 jam Vital (6680)
kehilangan cairan diharapkan masalah Resiko - Monitor tekanan
melalui rute normal kekurangan volume cairan dapat darah, nadi, suhu, dan
teratasi status pernafasan
Kriteria Hasil : dengan cepat
Keseimbangan Cairan (0601) - Monitor tekanan
1. Denyut nadi radial cukup darah, denyut nadi,
terganggu ditingkatkan ke tidak dan pernapasan,
terganggu sebelum, selama dan
setelah beraktivitas
- Monitor keberadaan
dan kualitas nadi
- Monitor irama dan
tekanan jantung
- Monitor pola
pernapasan abnormal

Anda mungkin juga menyukai