Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ASI EKLUSIF”

Disusun Oleh:
1. Resling Yulion 1811040022
2. Wahyu H 1811040125
3. Loyalia sabilla 1811040035
4. Syarah Mufidah 1811040036
5. Andik Primayoga 1811040088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asi Eklusif


Sasaran : Orang tua yang memiliki bayi di ruang
perinatology RSUD Banyumas
Tempat : Ruang Perinatology RSUD Banyumas
Hari, tanggal pelaksanaan : Sabtu, 20 April 2019
Waktu : 30 menit (09.00 WIB – 09.30 WIB)

1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
orangtua dapat memahami pengertian Asi Eklusif, mampu menerapkan
langkah-langkah menyusui dengan dengan benar.
2. Tujuan Khusus
a) Peserta dapat memahami dan menyebutkan pengertian Asi ekslusif
setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit
b) Peserta dapat memahami dan menyebutkan manfaat Asi ekslusif
setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit
c) Peserta dapat memahami dan menyebutkan langkah-langkah
menyusi dengan benar setelah mengikuti penyuluhan selama 30
menit
d) Peserta dapat memahami dan menyebutkan pemberian Asi ekslusif
pada ibu bekerja setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit

2. Materi
1. Pengertian Asi eklusif
2. Manfaat Asi eklusif
3. Langkah-langkah menyusui dengan benar
4. Pemberian asi eklusif bagi ibu yang bekerja
3. Metode
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, dan demonstrasi

4. Media
Media yang digunakan adalah leaflet, lembar balik alat peraga

5. Daftar Rencana Proses Penyuluhan


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 09.00- Pembukaan : - menjawab salam
09.10 - Memberi salam - menyimak dan
(10 menit) - Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan
- Menyampaikan
kontrak waktu
penyuluhan
2 09.10- Pelaksanaan penyuluhan - Menyimak dan
09.25 - Menjelaskan materi memperhatikan
(25 menit) penyuluhan secara - Bertanya
berurutan - Menjawab
Materi : pertanyaan
1. Pengertian Asi
eklusif
2. Manfaat Asi
eklusif
3. Langkah-
langkah
menyusui
dengan benar
4. Pemberian asi
eklusif bagi
ibu yang
bekerja
- mendemonstrasikan cara
menyusui yang benar
3 09.25- - Penutupan - Menjawab salam
09.30 - Menyampaikan
(5 menit) terima kasih dan
mengucapkan
salam

6. Pengorganisasian
a. Pembimbing Institusi : Ns. Atika Dhiah A., M.Kep
b. Pembimbing Klinik : Asfi
c. Moderator :
Tugas : - membuka acara penyuluhan
- mengatur jalannya penyuluhan
- menyampaikan judul materi penyuluhan
- menutup acara penyuluhan
d. Penyaji :
Tugas : - memberikan dan menjelaskan materi
- menjawab pertanyaan
- memberikan pertanyaan
e. Demonstrator :
Tugas : - memeragakan peraga penyuluhan
- menjawab dan memberi pertanyaan
f. Observer :
Tugas : - mengevaluasi jalannya penyuluhan
- mengobsevasi ketepatan waktu penyuluhan
g. Notulen :
Tugas : - mencatat semua peserta yang hadir
- mencatat semua pertanyaan peserta
- menyimpulkan penjelasan dan jawaban hasil
penyuluhan
h. Fasilitator : Seluruh anggota kelompok
Tugas : - Menyiapkan perlengkapan saat penyuluhan
- Menghubungi pembimbing ruangan maupun pendidikan
saat penyuluhan
- Membimbing peserta penyuluhan untuk bertanya ketika
belum jelas
7. Kegiatan Evaluasi
1. Kriteria Hasil
a. 100% dari peserta yang menghadiri penyuluhan mampu
memahami tentang Pengertian dan manfaat Asi eklusif
b. 100% dari peserta yang menghadiri mampu menyebutkan
persiapan dan langkah-langkah pemberian asi eklusif dan
pemberian asi eklusif pada ibu bekerja
2. Antisipasi masalah
a. Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita
ajukan, kita menjelaskan kembali secara lebih singkat, padat,
dan jelas materi yang belum dipahami peserta dan menanyakan
pada yang lain apakah sudah jelas dengan penjelasan yang di
berikan.
b. Jika peserta tidak memperhatikan kita memberikan stimulasi
dengan cara mengajaknya berinteraksi dengan kita yaitu dengan
memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana yang sekiranya dapat
diketahui oleh peserta.
MATERI PENYULUHAN
“ASI ESKLUSIF”

A. Pengertian Asi Esklusif


ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan makanan ( pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll )
maupun cairan ( susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dll ) kecuali
vitamin, mineral dan obat.
Berdasarkan waktu produksinya, ASI dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
mamae yang mengandung tissue debris dan redual material, yang
terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mammae sebelum dan
sesudah melahirkan anak. Kolostrum diproduksi pada beberapa hari
pertama setelah bayi dilahirkan. Kolostrum banyak mengandung protein
dan antibody. Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit.
Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri,
serta sanggup mencukupi nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya.
Secara berangsur-angsur, produksi kolostrum berkurang saat air susu
keluar pada hari ketiga sampai hari kelima.
2. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal (foremilk ). Air
susu ini hanya mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer, serta
tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak
dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.

3. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui
hamper selesai. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak
bervitamin. Air susu ini memberikan sebagian besar energy yang
dibutuhkan oleh bayi.
(Siti, Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda
Ketahui. Yogyakarta : FlashBooks. Hal : 48-51)

B. Manfaat Asi Esklusif


1. Manfaat ASI bagi ibu
a. Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan (
dapat digunakan sebagai KB alami ).
b. Mempercepat proses pemulihan rahim.
c. Mempercepat proses pembentukan tubuh ke ukuran semula.
d. Murah, lebih mudah, lebih ramah lingkungan.
e. Lebih praktis, Ibu dapat melakukannya dimana saja.
f. Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, infeksi
saluran kencing, dan osteoporosis.
g. Memberikan kesenangan dan kepuasan bagi ibu.
h. Mencegah perdarahan setelah persalinan.
i. Mengurangi anemia.
2. Manfaat ASI bagi Bayi
a. Merangsang panca indra manusia.
b. Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi.
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus,
dan sembelit.
d. Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar.
e. Mudah dicerna.
f. Perkembangan otak dan meningkatkan IQ.
g. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
h. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
i. Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler,
penyakit kuning, diabetes mellitus dan gigi berlubang.
C. Langkah - langkah Menyusi yang benar
a. Cara menyusui yang benar

Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu
dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004)
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu
senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap
2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi
akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12
bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu
lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)

b. Posisi menyusui

1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini
membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar
kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong
kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian
sisinya (Saryono ,2008; h. 34).
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki
payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya
atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi
dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu
(Saryono, 2008; h; 35).
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan
caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari
pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas
(Saryono, 2008; h. 35).
c. Fungsi menyusui yang benar

1. Puting susu tidak lecet


2. Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3. Bayi menjadi tenang
4. Tidak terjadi gumoh

d. Akibat tidak menyusui dengan benar


1. Puting susu menjadi lecet
2. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
3. Bayi enggan menyusu
4. Bayi menjadi kembung

e. Tanda bayi menyusu dengan benar


1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak
6. Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala bayi agak menengadah

f. Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup


1. Bayi akan terlihat puas setelah menyusu

2. Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu

3. pertama (100-200 gr setiap minggu)

4. Puting dan payudara tidak luka atau nyeri

5. Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari dan
buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari

6. Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi
dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap
harinya.

g. Langkah-langkah menyusui yang benar


1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes

2. Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu

3. Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi).
4. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting
dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan
dan menjaga kelembaban puting susu).
6. Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan,
kepala bayi menghadap payudara

8. Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada
garis lurus
9. Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang
lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya

10. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh pipi
dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi
Cara yang benar

Cara yang salah

11. Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan cepat
kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta sebagian
besar areola ke mulut bayi)
12. Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau
menyangga payudara lagi
13. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
14. Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke mulut
bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
15. Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI
pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya

cara menyusui yang benar

16. Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi :


§ Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung
ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu
10 – 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan
Cara menyendawakan bayi

h. Upaya memperbanyak ASI


1) Untuk Bayi

a. Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui
antra 10-15 menit disetiap payudara

b. Bangunkan bayi, lepas baju bayi yang menyebabkan rasa gerah

c. Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan


mendengarkan suara menelan yang aktif.

d. Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali
menyusui.

2) Untuk Ibu

a.Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum


b.Makan makanan yang bergizi

c.Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya


dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.

d.Susukan bayinya sesering mungkin (Anggraini, 2010; h. 22).

A. ASI pada Ibu Bekerja


a. Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk memberikan
makan yang terbaik agi buah hati anda yaitu ASI
b. Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi kita.
c. Susuilah bayi sebelum berangkat.
d. Pada saat di rumah, usahakan sesering mungkin menyusui bayi anda.
e. Selama cuti dan hari libur usahakan langsung susui bayi jika dia tampak
lapar. Jangan menambah stok ASI.
f. Pompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bila
berada di kantor setiap 3-4 jam sekali, berapapun hasilnya.
g. Bila di rumah langsung simpan dalam botol ASI yang terbuat dari kaca
karena bila di simpan dalam botol plastic lemaknya sering tertinggal di
dalam botol tersebut.
h. Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan
pada saat ibu tidak di rumah.
i. Bawalah cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari
pendingin/freezer.
j. Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72
jam (3 hari). Bila tidak dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI dapat
bertahan sampai 6 bulan bila dibekukan dlaam suhu di bawah -20 derajat
celcius.
k. Sedangkan dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup ASI masih baik
diberikan dengan tenggat waktu selama 6-8 jam.
l. ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya.
Terlebih lagi jangan dipanaskan di microwave karena selain nutrisinya akan
rusak, ada bahaya pemnasan yang berlebihan.
m. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup
dihangatkan dengan merendamnya dalam air hangat atau dibiarkan dalam
suhu ruangan 25° C
n. Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh
disimpan kembali kedalam lemari pendingin, sehingga sebaiknya hanya
menghangatkan ASI sejumlah yang dapat dihabiskan oleh bayi dlam sekali
minum.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai