Anda di halaman 1dari 3

Era R Sinuraya

21100116120015

1. Perubahan yang mengidentifikasi jenis fluida berdasarkan nilai CBE dan juga
Komposisi nya sebagai berikut
a. WK 1- WK 2
Hasil CBE dari kedua sumur dengan nilai yang lebih kecil dari 5%, yaitu
0,60% dengan suhu 240C pada WK1, diinterpretasikan air reservoir. Pada
WK 2, 2,68% dengan suhu 95C menunjukkan bahwa sampel tersebut
merupakan air manifestasi di permukaan sebagai mata air panas yang
terbentuk.

b. NG 1 – NG 2
Hasil CBE dari kedua sumur memiliki nilai yang lebih kecil dari 5%, yaitu
NG 1 14,92% dengan suhu 220C, memiliki kandungan SO4 dan HCO3 yang
tinggi yang diindikasikan sebagai air meteoric. NG 2, 4,56% dengan suhu
80C menunjukkan bahwa sampel tersebut merupakan air discharge atau air
manifestasi di permukaan sebagai mata air panas.

c. ZU 1 – ZU 2
Data perhitungan CBE dari kedua sumur memiliki nilai yang lebih kecil dari
5%, yaitu ZU 1, 0,61% dengan suhu 300C. tidak merupakan air reservoir.
Sedangkan dan ZU 2, 4,92% dengan suhu 87C, sampel tersebut merupakan
air manifestasi di permukaan sebagai mata air panas terbentuk dari hasil.

d. MV 1 – MV 2
Hsil CBE memiliki nilai yang lebih kecil dari 5%, 1, 41,93% dengan suhu
245C pada MV1, tidak merupakan air reservoir, dan memiliki komposisi
SO4 dan HCO3 yang tinggi dapat diindikasikan sebagai air dari zona
kondensat berasosiasi dengan air meteorik. Sedangkan dan MV 2, 0,71%
dengan suhu 73C menunjukkan bahwa sampel tersebut merupakan air
manifestasi di permukaan sebagai mata air panas.
Era R Sinuraya
21100116120015

2. T – Reservoar
Dilihat dari perhitungan suhu reservoir dengan hasil perhitungan silika
geothermometer, menunjukan:
a. Reservoir pada MV 1 dengan suhu 240C, dari hasil kandungan silikanya
sesuai dengan Chalchedony (Arnorsson et al, 1983) yaitu sekitar 237, 63 C,
temperatur ini dikontrol kuarsa yang mengalami ekuiblirium dengan
kalsedon.
b. Reservoir pada NG 1 dengan suhu 230C, dari hasil kandungan silikanya
sesuai dengan Quartz no steam loss (Fournier, 1977) yaitu sekitar 229,43C,
temperatur ini dikontrol kelarutan berbagai mineral silikat dalam batuan.
c. Reservoir pada ZV 1 dengan suhu 300C, dari hasil perhitungan kandungan
silikanya sesuai dengan Chalchedony (Arnorsson et al, 1983) yaitu sekitar
294,02C, temperatur ini dikontrol kuarsa yang mengalami ekuiblirium
dengan kalsedon.
d. Reservoir pada ZV 1 yaitu 245C, berdasarkan perhitungan kandungan
silikanya sesuai dengan Chalchedony (Arnorsson et al, 1983) yaitu sekitar
246,8C, temperatur ini dikontrol kuarsa yang mengalami ekuiblirium
dengan kalsedon.
Era R Sinuraya
21100116120015

Anda mungkin juga menyukai