SEISMIK
Disusun Oleh:
Era Reformis Sinuraya
21100116120015
SEMARANG
APRIL 2019
BAB II
PEMBAHASAN
Foto 2.1 Kenampakan onlap pada inline 500 (kiri) dan gambar 2.1 sketsa dari onlap
(kanan)
Dari data seismic juga ditrmukan donnlap. Downlap adalah lapisan miring
yang berakhir secara downdip pada permukaan horisontal/miring
(dominan karena non deposisi). Kemudian terlihat juga Sequence
Boundary yang terlihat jelas dan menandakan adanya batas pada saat
terendapkan. Kemudian juga terdapat toplap dimana toplap merupakan
pengakhiran up-dip lapisan pada permukaan yang menutupinya (karena
non deposisi atau erosi minor). Toplap diakibatkan karena tidak adanya
peristiwa sedimentasi dan tidak ada peristiwa erosi. Kenampakan seperti
di gambar berikut.
Foto 2.2 Kenampakan seismic
Onlap
Toplap Sequence Boundary
Foto 2.2 Kenampakan pola parallel pada crossline 500 (kiri) dan gambar 2.2 sketsa dari
parallel (kanan)
2.3 Fault yang berkembang
Konfigurasi refleksi seismik yang nampak pada inline dan crossline ini
terlihat cukup komplek. Konfigurasi refleksi paralel dan sub paralel nampak
dominan serta chaotic refleksi di beberapa bagian. Pola-pola refleksi seismik
yang nampak tersebut terlihat tidak selaras akibat dari aktifitas tektonik yang
menyebabkan terjadinya struktur sesar mayor dan sesar minor serta
terbentuknya beberapa struktur lipatan.
Struktur sesar mayor berupa graben nampak tegas antara bidang naik dan
turunannya, struktur ini memiliki bidang strike di sepanjang cekungan.
Beberapa struktur sesar minor berupa sesar normal terlihat memotong pola-pola
refleksi seismik.
Pada lintasan ini terlihat pula struktur lipatan yang membentuk sinklin dan
antiklin. Salah satu struktur lipatan yang membentuk antiklik ini diindikasi
merupakan jenis lipatan bending, yaitu lipatan yang terjadi akibat dari gaya
tekanan yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. Akibat
dari gaya tekanan ini juga menyebabkan terjadinya pola refleksi chaotic.
Beberapa sesar minor berupa sesar normal terlihat memotong garis-garis
refleksi dengan arah cenderung vertikal. Tiga garis sesar yang memotong pola
reflleksi mulai dari lapisan yang paling bawah sampai lapisan paling atas
menunjukan bahwa gaya tektonik yang mengakibatkan terbentuknya sesar
tersebut terjadi setelah proses sedimentasi akhir.
Pada peta kontur dengan TWT orange interval 20 ditunjukan dengan adanya
pola-pola pelurusan pada daerah penelitian. Hal ini akibat dari pengaruh
struktur berupa antiklin dan sesar-sesar normal yang berkembang pada daerah
penlitian. Kemudian ditemukan bagian yang landai pada daerah Utara peta
kontur. Yang dapat disimpulkan peta kontur dengan pengaruh struktur lebih
banyak berkembang di daerah Selatan dan pada daerah Utara pengaruh struktur
cenderung rendah.