Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari
guru mata pelajaran Ekonomi kami. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai Indeks Harga dan Kebijakan
fiksal dan Moneter. Makalah ini disusun berdasarkan kepentingan-kepentingan dan
pembahasan pokok terkait dengan Indeks Harga dan Kebijakan fiksal dan Moneter
Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami tentang
Indeks Harga dan Kebijakan fiksal dan Moneter sebagai salah satu bagian dari laju
pertumbuhan ekonomi dalam kehidupan ekonomi manusia. selain itu, setelah pembaca
mampu memahami, pembaca juga diharapkan mampu menerapkan pemahamannya tentang
Indeks Harga dan Kebijakan fiksal dan Moneter dalam kehidupan ekonomi sehari-hari.

17 Februari 2019

Penulis
A. Apa itu Indeks Harga?
Yang dimaksud dengan indeks harga adalah angka yang berguna untuk menunjukan
mengenai perubahan harga, baik itu harga satu barang maupun harga dari berbagai macam
barang dalam waktu dan tempat yang sama ataupun waktu dan tempat yang berlainan. Atau
pengertian indeks harga yaitu sebagai suatu ukuran yang menunjukan terjadinya perubahan
pada harga barang atau jasa dari waktu ke waktu.
Tentunya indeks harga sangat penting sekali bagi beberapa pihak, terutama pihak
perusahaan dan pemerintahan karena indeks harga memiliki perang penting bagi
perekonomian, misalnya digunakan untuk pertimbangan dalam membeli suatu barang.
Adapun beberapa ciri indeks harga, seperti 1). Di jadikan sebagai standar untuk perbandingan
harga. 2). Di hitung berdasarkan waktu saat kondisi perekonomian stabil. 3). Indeks harga
ditetapkan berdasarkan data-data yang relevan, dan berdasarkan sample.

B. Cara-Cara Dalam Perhitungan Indeks Harga


Dalam melakukan perhitungan indeks harga terdapat beberapa cara, yang diantaranya:
1. Tidak Tertimbang
Merupakan cara dalam perhitungan indeks harga dengan cara menghitung harga
barang atau jasa setiap tahunnya, lalu dibagi dengan harga pada tahun dasar dan dikalikan
100.

2. Tertimbang
Dalam metode ini umumnya terdapat 2 (dua) cara, diantaranya:
a. Laspeyres
Merupakan metode yang menggunakan cara menjumlahkan harga barang atau jasa
setelah dikalikan dengan kuantitasnya pada setiap tahun, lalu di bagi dengan harga barang
dan dikali kuantitasnya pada tahun dasar setelah itu rasionya dikalian 100.
b. Paasche
Merupakan metode yang menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun yang dihitung
harganya indeksnya, lalu di kali 100.

C. Inilah jenis Indeks Harga


Berikut ini jenis-jenis dari Indeks harga, diantaranya:
1. IHK (Indeks Harga Konsumen)
Yaitu angka yang dapat menunjukan suatu perbandingan maupun perubahan harga
barang atau jasa yang dihitung dan dianggap mewakili belanja para konsumen. Jenis dan
kelompok barang atau jasa yang dihitung tentunya dapat berubah karena disesuaikan dengan
pola konsumsi konsumen. Singkatnya Indeks Harga Konsumen menunjukan perubahan-
perubahan harga pada barang eceran yang di konsumsi konsumen dari waktu ke waktu.
2. IHP (Indeks Harga Produsen)
Yaitu angka yang dapat menunjukan suatu perbandingan maupun perubahan harga
barang atau jasa yang dibeli produsen pada waktu tertentu. Produsen biasanya membeli
bahan-bahan mentah atau bahan yang setengah jadi. Tentunya Indeks Harga Produsen
berbeda dengan Indeks Harga Konsumen. Indeks Harga Produsen pengukuran tingkatan
harga barang pada awal distribusi, sedangkan Indeks Harga Konsumen pengukuran harganya
langsung yang dibayar oleh konsumen pada tingkatan harga eceran/satuan barang.
3. Indeks harga yang harus dibayar & diterima oleh petani.
Karena banyaknya orang yang berpofesi sebagai petani maka indeks harga yang
berhubungan dengan petani selalu dihitung. Sehingga pemerintah dapat menetapkan berbagai
kebijakan yang berhubungan dengan pertanian secara tepat. Indeks harga yang harus dibayar
oleh petani yaitu angka yang menunjukan harga yang perlu dibayar oleh petani untuk biaya
selama proses produksi pertaniannya. Sedangkan Indeks harga yang diterima oleh petani
yaitu angka yang menunjukan harga yang dapat diterima oleh petani dari penjualan hasil
produksi pertaniannya.

D. Tujuan Indeks Harga

Adapun beberapa tujuan dari perhitungan indeks harga, yang diantaranya:

a) Berguna sebagai indikator untuk mengukur kegiatan perekonomian secara umum.


b) Dapat memberikan gambaran mengenai tren dalam perdagangan.
c) Berguna bagi para pedagang dalam menentukan harga barang dan penentuan jumlah
barang.
d) Indeks harga Konsumen dan Indeks Harga biaya hidup berguna untuk mengambil
keputusan terutama dalam menetapkan gaji.
e) Indeks harga petani, berguna bagi perintah terutama dalam menggambarkan apakah
petani semakin makmur atau tidak, sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan.
Dll.

E. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa indeks harga yaitu
sebagai suatu ukuran yang menunjukan terjadinya perubahan pada harga barang atau jasa dari
waktu ke waktu. Jenis Indeks harga diantaranya Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga
Produsen, dan Indeks harga yang dibayar & diterima oleh petani.

DAFTARPUSTAKA

http://www.pengertianku.net/2018/05/pengertian-indeks-harga-dan-tujuannya-disertai-
jenisnya.html
KEBIJAKAN FIKSAL DAN KEBIJAKAN MONETER

A. Pengertian Kebijakan Fiskal Menurut Para Ahli

Menurut Ahman (2007: 126), fiscal policy adalah kebijakan dalam ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah yang
lebih baik. Dan Menurut Alam (2007:57), pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan yang
menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja
pemerintah.

Tujuan Kebijakan Fiskal

1. Meratakan Kesejahteraan Masyarakat


2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
3. Meningkatkan Distribusi Pendapatan
4. Meningkatkan Pembangunan Nasional

Jenis-jenis Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif


Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar
dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat
baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih
besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk
menurunkan tekanan permintaan.
Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
3. Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar
dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian
anggaran serta meningkatkan disiplin.

B. Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi


makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang
yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga
dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.

Tujuan Kebijakan Moneter

1) Pertumbuhan Ekonomi
2) Membuka Lapangan Kerja Baru
3) Menciptakan Kestabilan Harga
4) Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran dan Perdagangan

Jenis Jenis Kebijakan Moneter

1. Kebijakan Moneter Ekspansif


Kebijakan ini adalah kebijakan moneter yang bertujuan untuk menambah jumlah uang
beredar. Kebijakan ini digunakan untuk memacu pergerakan ekonomi. Peredaran uang yang
banyak akan mendorong masyarakat untuk menggunakan uangnya. Semakin banyak orang
membeli barang, perusahaanpun akan berusaha mengimbangijumlah produksinya. Dalam
proses peningkatan produksi ini, perusahaan akan meningkatkan jumlah pekerjaanya.
Jadi secara tidak langsung kebijakan ini akan meningkatkan lapangan kerja. Semakin banyak
orang bekerja artinya semakin banyak orang mendapatkan pendapatan dan keluar dari garis
kemiskinan.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan ini digunakan untuk mengerem perkembangan moneter ekspansif di atas. Perlu
diingat bahwa peredaran uang yang banyak juga memacu harga naik. Masyarakat yang
membelanjakan uangnya tentu meningkatkan permintaan barang. Jika permintaan tinggi,
harga barang-pun akan tinggi. Jika tidak dikontrol, hal ini bisa membuat krisis.
Untuk mengurangi inflasi ini, kebijakan moneter kontraktif digunakan. Kebijakan ini
mencoba mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Hal ini dilakukan dengan
menjual surat – surat berharga negara. Jika orang – orang membelinya, otomatis uang yang
diterima dari hasil pembelian dapat disimpan untuk mengurangi uang beredar.

Anda mungkin juga menyukai