Pc, segera
b) Dosis anak :
Untuk demam :
a) Dosis dewasa : 3-4x 200-400 mg
b) Dosis anak :
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB
· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari)
DM:
maks 2,4 g/hari
Pc
b) Dosis anak :
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB
· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari)
DM:
maks 2,4 g/hari
Pc
Parasetamol 1. Tab : 100 mg, 500 mg
2. Syrup : 120 mg/5ml
3. Suppo : 125 mg
4. Tetes : 60mg/0,6 ml
Anak : 10 mg/kg BB
DM: 3 g /hari
pc
Natrium diklofenak tab 25 mg
a. Dosis dewasa : 2-3 x 25-50 mg (75-150 mg/hr)
Page 1
Migraine : maks 200 mg/hari
Pc, segera
Kalium diklofenak Tab 25 mg.
a. Dosis dewasa :2-3x 25-50 mg (maks 75-150
mg/hari)
b. Dosis anak :14-18 th : 2-3x 25-50mg
(maks 75 -100mg/hari)
Pc, segera
1.2 ANTIPIRAI
Alopurinol Tab 100 mg
Tab 300mg
Dosis:
a. Dewasa
1. Dosis awal: 100 mg/hr. Kemudian disesuaikan
dengan kadar asam urat dalam urin dan plasma,
2. Dosis pemeliharaan:
a) Kondisi ringan 100-200 mg/hr
b) Kondisi cukup berat 300-600 mg/hr
c) Kondisi berat 700-900 mg/hr
(Penggunaan di atas 300 mg diberikan dalam dosis
terbagi)
b. Anak
Umur di bawah 15 th (kondisi neoplastik dan
gangguan enzyme) : 10-20 mg/kgBB/hr
Regional anestesi
50-300 mg (larutan 0.5% tanpa adrenalin)
Diazepam Tab 5 mg
Page 2
Diazepam
Inj i.v/i.m 10 mg/mL
Oral
Pengobatan praanestesi
a. Dewasa:
5-20 mg sebelum anestesi umum
Parenteral
· Pengobatan praanestesi:
a. Dewasa:
100-200 mcg/kgBB.
b. Anak (>1 bln): 100-200 mcg/kgBB
1 bln-12 th: max 5 mg/hr, 12 – 18 th: 20 /hr.
Ac, pc
3. ANTI ALERGI DAN OBAT UNTUK ANAFILAKSIS
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Klorfeniramin maleat Tab 4 mg
a. Dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam
b. Anak :
1) 1-2 th : 2 x 1 mg
2) 2-6 th : 1 mg tiap 4-6 jam (maks 6 mg/hari)
3) 6-12 th : 2 mg tiap 4-6 jam (maks : 12 mg/hari)
4) 12-18 th : 4 mg tiap 4-6 jam ( maks 24 mg/hari)
DM:
Dewasa : maks 24 mg/hari
Lansia : maks 12 mg perhari
Ac,pc
Cetirizin Tab 10 mg
a. Dewasa : 1x10 mg
b. Anak :
a) 1-2 th :2x250 mcg/kg BB
b) 2-6 th : 2x2,5 mg
c) 6-12 th : 2x5mg
d) 12-18 th : 1x10 mg
Ac, pc
Shock Anafilaksis
Intra Vena
a. Dewasa: 0.5 mg (5 mL larutan 1:10,000)
diberikan dengan kecepatan lambat 100 mcg/mnt,
sampai respon tercapai.
b. Anak : 10 mcg/kg. Jika menggunakan
autoinjeksi didasarkan pada BB: 15-30 kg: 150 mcg
dan >30 kg: 300 mcg.
Intramuscular
a. Dewasa: 500 mcg (0.5 ml dari larutan 1:1,000),
diulang tiap 5 mnt sampai kondisi membaik.
Page 3
Deksametason Inj iv/im 5mg/ml
pc
Difenhidramin Inj iv / im 10 mg/ml (HCl)
Dosis:
Anak:
Diberikan setelah penggunaan 4-10 mg/kgBB
natrium nitrit (max:300 mg). Natrium tiosulfat 400
mg/kgBB (max: 12.5 g). Konsentrasi
methaemoglobin tidak boleh melebihi 30-40%. Jika
gejala toksisitas sianida terjadi lagi, penggunaan
nitrit dan tiosulfat boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.
4.2 UMUM
Page 4
Karbon aktif Tablet
a. Dewasa:
2 tablet tiap habis BAB
b. Anak:
1 tablet tiap habis BAB
Ac,pc
Magnesium Sulfat Serbuk
1-2 g
5. ANTIEPILEPSI-ANTIKONVULSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Diazepam Inj. i.m/i.v. 5 mg/mL
Tab 2 mg
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube
Oral
Kecemasan
3x2 mg (max 30 mg/hr)
Insomnia
a. Dewasa : 5-30 mg dalam dosis terbagi (maks 40
mg/hari) Farmakope
b. Anak : (BNF 515), max 40 mg/hr)
1. 1-12 bl : 2x250mcg/kg BB
2. 1-5 th : 2x2,5mg
3. 5-12 th : 2x5 mg
4. 12-18 th : 2x10mg
· Kecemasan:
2-10 mg, bisa diulang tiap 4 jam bila perlu
Rectal
· Adjunct in seizures:
a. Dewasa:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
b. Anak:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
· Muscle spasms
a. Dewasa:
Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap 12 jam
bila diperlukan
b. Anak:
>10 kg: Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap
12 jam bila perlu
Ac,pc
Fenobarbital (BNF Tab 30 mg
288) Tab 100 mg
a. Dewasa:
60-180 mg pada malam hari.
b. Anak:
Page 5
5-8 mg/kgBB/hr
a. Dewasa:
Dosis awal 1-2 x 100-200 mg, tingkatkan perlahan
sampai dosis biasa 0.8-1.2 g/hr dalam dosis
terbagi. Pada Lansia turunkan dosis awal
b. Anak:
≤1 th: 100-200 mg/hr dalam dosis terbagi.
Eklamsia
1 x 10 mg/kgBB
1 gram
Ac, pc
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Beta laktam
Amoksisilin Tab scored 500 mg
Ac, pc
6.2.2 Anti Bakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin
Page 6
Doksisiklin (BNF 348) Kaps 100 mg
1. Uncomplicated gonorrhoea
2 x 100 mg (7 hr)
2. Sifilis
a. Sifilis awal:
2 x 100 mg (14 hr)
6.2.2.2 Kloramfenikol
Thiamfenikol Kapsul 500 mg
1. IMS dan infeksi oleh susceptible organisms
Suspensi 240 mg
a) Dewasa: 2 x 960 mg
b) Anak :
1. 6 mgg - 5 bln: 2 x 120 mg
Page 7
Dosis anak : Tidak dianjurkan untuk anak di bawah
18 tahun. (DOEN 2011)
b.anak :
1) 1–3 th : 200 mg tiap 8 jam;
2) 3–7 th 200 mg tiap 6 jam;
3) 7–10 th: 400 mg tiap 8 jam
2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg tiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g
b. anak
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm
pc
pc
6.3.2 Antituberkulosis
Isoniasid (BNF 330) Tab 100 mg; Tab 300 mg
Page 8
Kombinasi untuk dewasa:
Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC)
Rifampisin kapl 150 mg
Isoniasid tab 75 mg
Pirazinamid tab 400 mg
Etambutol tab 275 mg
Rifampisin
kapl 75 mg
Isoniasid tab
50 mg
Kombinasi untuk
dewasa:
(Paduan dalam bentuk
kombipak)
Rifampisin
kapl 450 mg
Isoniasid tab
300 mg
Pirazinamid tab
500 mg
Etambutol tab 250 mg dan 500 mg
6.3.3 IMS
Podophyllotoxin Oleskan 2 x sehari selama 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu. Bisa diuang lagi dengan Interval 1
minggu untuk maksimal 5 minggu.
(BNF 730) Max 50 kali aplikasi
Cefixim Gonorrhoea
>12 thn = 1 x 400mg
6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi, sistemik
Griseofulvin (BNF Tab scored 250 mg, tab 125 mg
380)
Page 9
1. Infeksi Dermatofit
a. Dewasa: 1 x 500 mg atau 2 x 500 mg dosis
bisa digandakan untuk infeksi berat dan diturunkan
setelah membaik.
7 hr untuk in
b. Anak:
1) >50 kg: Dosis dewasa
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamuba dan antigiardiasis
Metronidazol
Tab 250 mg
Tab 500 mg
1. Invasive intestinal amoebiasis, extra-
intestinal
a. dewasa amoebiasis (including
: 800 mg tiap liver abcess),
8 jam selama 5 hruntuk
intestinal
b. anak infection
: dan 5–10 days untuk extra-
intestinal
1) 1–3 thinfection
: 200 mg tiap 8 jam;
2) 3–7 th 200 mg tiap 6 jam;
3) 7–10 th: 400 mg tiap 8 jam
2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg
b. anaktiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm
6.5.2 Antimalaria (Sesuai dengan program DEPKES, Ditjen P2-PL)
Tablet Antimalaria
DOEN, kombinasi:
Sulfamdoksin 500 mg
Pirimetamin 25 mg
Tablet Kombinasi
(kombipak)
Artesunat tab 50
mg
Amodiakuin tab 200 mg
Kuinin Tab 200 mg
Tab 222 mg
Tab 250 mg
Inj i.v 25%
Primakuin Tab 15 mg
Klorokuin Tab 250 mg pc
Salep 5%
Oral
non-genital herpes simplex, treatment,
Page 10
2. >2thn : Dosis dewasa
Genital herpes simplex, treatment of first
episode,
a. 5 x 200 mg atau 3 x 400 mg (5hr atau lbh bila
muncul lesi baru selama pengobatan, atau belum
sembuh total). 5 x 400 mg untuk pasien
imunokompromi atau ODA (5-10hr)
b. Pengobatan infeksi ulang: 3 x 800 mg (2hr)
atau 5 x 200 mg atau 3 x 400 mg (3-5hr). 3 x 400
mg (5-10hr) untuk pasien imunokompromi dan
ODA.
Herpes simplex, suppression,
2 x 400 mg atau 4 x 200 mg atau ditingkatkan 3 x
400 mg bila terjadi kekambuhan pada standar
terapi supresi atau untuk supresi herpes genital
pada masa kehamilan yang lebih dari 36 minggu
Herpes simplex, prophylaxis in the
immunocompromised,
a. Dewasa :4 X 200–400 mg
b. Anak :
1. 1-2 bln : 4 x 100-200 mg
2. >2 thn : 4 x 200-400 mg
Varicella and herpes zoster, treatment,
a. Dewasa : 5 x 800 mg (7hr)
b. Anak :
1. 1-2 thn: 4 x 200 mg (5hr)
2. 2-6 thn: 4 x 400 mg (5hr)
3. 6-12 thn: 4 x 800 mg (5hr)
Ac, pc
7. ANTI MIGREN
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
7.2 PROFILAKSIS
Propranolol (BNF 99) Tab 10 mg
Profilaksis Migren
Ac, Pc
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN DAN OBAT UNTUK TERAPI PALIATIF
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
9. ANTIPARKINSON
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Triheksifenidil (BNF Tablet 2 mg
307; BNFC 237)
a. Dewasa:
Dosis awal 1 mg/hr, kemudian ditingkatakna secara
bertahap
Dosis pemeliharaan: 5-15 mg dalam dosis terbagi
b. Lansia:
Sebaiknya menggunakan dosis terendah dari dosis
dewasa
c. Anak (3-18 th):
Page 11
Asam folat Tab 1 mg
Tab 0,5 mg
Parenteral
Pendarahan kekurangan Vitamin K pada bayi
Ac, pc
11. ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
11.1 ANTISEPTIK
Povidon Iodin Larutan
11.2 DESINFEKTAN
Etanol 70% Cairan
12.1 OBAT
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Benzocain Pasta, gel
Borax Gliserin Borax Gliserin, larutan 5%
Lidocain Botol 10ml
Lidocain 2%, Ampul 2ml
Spray 5%
Lidocain comp Lidocain HCl 2% + Epinephrin 1: 80.000
Etil klorida Chloraethyl, Botol 100 ml
Eugenol Eugenol 93,4%, Botol 10 ml
Gentian violet Gentian violet larutan 1%. Botol 10 ml
Khlorheksidin Khlorheksidin 2% gargle, Botol 30 ml; 60ml
Oco Tincture untuk membersihkan stain pada gigi,
botol 15 ml
Povidon Iodium Povidon Iodium larutan 1% gargle, Botol 190 ml
Page 12
Calxyl Pasta mengandung kalsium hidroksida murni untuk
perawatan dressing pada gigi yang sudah infeksi
dan tumpatan saluran akar gigi, PH > 12.6,
kemasan pot 20 gram
Caviton Bahan tumpatan sementara (temporary filling
material). Kemasan jar berisi 30 gram,
Cocoa Butter Cocoa Butter
Devitalisasi Pasta Pasta devitalisasi untuk perawatan pulpa,
mengandung Lidokain, arsen dan Fenol.
Kemasan pot berisi 6,5 gr pasta.
Glass Ionomer Glass Ionomer Cement
Cement
Iodoform Iodoform pasta
Kalsium Hidroksida kalsium hydroxyda pasta dengan spesifikasi: bahan
Pasta kalsium hydroxide liner yg terdiri dari 2 komponen
dalam kemasan tube berisi base (13g) dan tube
berisi catalyst (11g) yang rigid setting, selfcuring yg
dipergunakan untuk direct & indirect pulp capping
dan sebagai protective liner dibawah bahan
adhesive gigi, varnish, bahan tumpatan gigi,
cement dan bahan lain. tidak menghambat
polimerisasi akrilik dan restorasi komposit. pasta
linerbase : disalycate ester dari 1,3 butylene glycol,
calcium phosphat, zinc oxyde. pasta liner catalyst :
calcium hydroxyde ethyl toluenesulfonamide, zinc
stearate, zinc oxyde,
13. DIURETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Furosemid Tablet 40 mg
Injeksi 40mg/ampul
Dosis :
Udema
Dewasa:
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc
Dosis pemeliharaan 20-40 mg/hr pagi hari pc
I.V. perlahan : 20-40 mg
Udema Resisten Dewasa 80-120 mg/hr
Hipertensi Resisten
Dewasa 40-80 mg/hr
Page 13
Hidroklorthiazida Tablet 25 mg
Hipertensi
Dosis awal 12.5 mg/hr, dosis pemeliharaan 25-50
mg/hr
Udema karena Gagal Jantung
Dosis awal 25-100 mg (bisa 200 mg untuk kasus
berat) pada pagi hari. Dosis kemudian dapat
diturunkan menjadi 25-50 mg/hr.
Spironolakton Tablet 25 mg
Hipertensi
Dosis 50-100mg/hr diberikan sebagai dosis terbagi
atau sebagai dosis tunggal
Udema karena Gagal Jantung
Dosis awal 100 mg (bisa 200 mg untuk kasus
berat)/hari. Dosis pemeliharaan biasanya 25-200
mg/hr.
Page 14
IUD Copper T 380 A Alat kontrasepsi dalam rahim ( Intra Uterine
Safe Load Device / IUD ) berbahan polyethylene yang dililit
dengan kawat tembaga berdiameter 0.25 mm dan
dua cincin tembaga, berat 310 mg. Luas
permukaan kawat 380 mm2. Dengan teknologi
Safe-Load. Dapat digunakan untuk interval 4 tahun.
14.4
KORTIKOSTEROID
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Deksametason Tablet 0,5mg
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml
Dosis Oral
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, tunggal atau dibagi
dalam 2-4 kali/hari
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4
kali/ hari
Dosis Intravena
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal
Shok tidak responsif
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40
mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2-
6 jam.
Prednisone Tablet 5 mg
Dosis Dewasa:
Terapi substitusi : 5-7,5 mg/hari, pc
Anti inflamasi : 10 – 60 mg/hari dalam dosis
tunggal atau dibagi 3 kali per hari, pc
Eksaserbasi multipel sklerosis akut : 200mg/hari
selama 1 minggu, dilanjutkan 80 mg setiap 2 hari
selama 1 bulan, pc
Dosis Anak : 1 – 2 mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3-
4 kali
15. KARDIOVASKULER
15.1 ANTIANGINA
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Isosorbid Dinitrat Tablet 5 mg Sub lingual
Dosis
Serangan akut : 5-10 mg Sub lingual, 1 jam ac atau
2 jam pc
Profillaksis : 5-20 mg/hr dalam dosis terbagi 3-4 kali
15.2 ANTIARITMIA
Page 15
Digoksin Tablet 0,25 mg
Dosis:
Dewasa :
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 0,5-0,75 mg,
disusul 0,25 – 0,5 mg tiap 6 jam sampai tercapai
digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-0,75 mg,
dalam dosis terbagi
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari
15.3 ANTI
HIPERTENSI
Kaptopril (ACE Tablet scored 12,5 mg; 25 mg
INHIBITOR) Dosis
Lansia : awal 2 x 6.25 mg, 1 jam ac atau 2 jam pc
Dewasa: awal 2 x 12.5 mg, pemeliharaan 2 x 25
mg, 1 jam ac atau 2 jam pc
Amlodipin Tablet 5 mg
(Antagonis Kalsium) Dosis : 2,5 – 10 mg, tunggal
15.4
ANTIHIPERLIPIDEMI
Simvastatin Tablet 10 mg enteric coated
A
Dosis:
16. KULIT, OBAT TOPIKAL
Awal 5-10 mg/hari, dosis tunggal pada malam hari
Nama Obat menjelang Kekuatan
tidur Sediaan/Dosis/ES
Dapat
16.1 DESINFEKTAN DAN ditingkatkan sampai 40 mg/hari, dosis
ANTISEPTIK
tunggal pada
Hidrogen Peroksida Hidrogen malam30%
Peroksida hari menjelang tidur
cairan, botol
Kalium Permanganat Kristal Kalium Permanganat
Pot 5 gram
Povidon Iodine Povidone Iodine 10%
Botol 30 ml; Botol 300 ml
Etakridin Rivanol 0,1%
Botol 100 ml
Etanol 70% Etanol 70%
Botol 1 liter
Bayclin NaClO3 (Natrium Klorat) 5,25%.
botol 1 liter
Etanol 96% Etanol 96%
Botol 1 liter
16.2 ANTIVIRUS
Asiklovir salep kulit Asiklovir krim 5%
Tube 5 gram
Page 16
Miconazole Miconazole 2% krim
Tube 10 gram
17.2 PARENTERAL
Page 17
Glukosa larutan infus Glukosa 5%; 10%, 40%
Plabbote 500 ml
Glukosa 5-10% diinfuskan melalui vena besar atau
menggunakan venous catheter untuk menghindari
terjadinya trombosis
KAEN 3B larutan Kombinasi :
infus Na. Klorida 0,875g
K.Klorida 0,75 g
Na. Laktat 1,12 g
Dextrose anhr 13,5 g
Sebagai cairan pemeliharaan
18. MATA
Kloramfenikol Kloramfenikol 0,5%, tetes mata, botol 5ml
Kloramfenikol 1%, salep mata, tube 5 g
Oksitetrasiklin Oksitetrasiklin 1%, salep mata, tube 3,5 g
19. OKSITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS
21.2 ANTIEMETIK
Domperidon Tab 10 mg
Sir 5 mg/ 5 ml
Metoklopramid Dewasa
Tab 10 mgdan usia lanjut : 3 x sehari 10-20 mg dan
jika perlu 10–20 mg, sekali sebelum tidur
21.3 ANTIHEMOROID Dosis
Obat diminum 15–30 menit sebelum makan dan
sebelum 3tidur
Dewasa x 10malam.
mg
Antihemoroid DOEN, suppositoria
kombinasi :
bismuth subgalat
150mg
Page 18
suppositoria
heksaklorofen 2,5 mg
lidokain 10 mg
sup ad 2 g
Garam oralit,
kombinasi: natrium
klorida 0,52 g
kalium klorida
0,30 g trinatrium
sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat
2,70 g Serbuk untuk
Zincml air
200 Tab dispersible 20 mg
Oral
Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari
Efedrin 25 mg Tablet 25 mg
Dosis anak : 0,024 - 0,34 mg/kg BB/hari dibagi dlm
metil prednisolon tablet
3-4 kali/8 mg
hari
Dewasa : 3x 10-30 mg maks 150 mg/hari
Intravena dosis : 2 x 4 mg/hari
Anak :
Salbutamol Tablet 2 mg; 4 mg
Shok
4 x tidak
0,2-0,4 responsif
mg/kg
Lar respirator untuk BB 2,5mg/2,5 ml NaCl
nebulizer
Dewasa: Dalam
Sebelum bentuk makan
atau sesudah fosfat: Dosis awal 1 x 40
22.2 ANTITUSIF mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2-
Dosis
Oral (penggunaan melalui inhalasi lebih direkomendasikan) :
6 jam..
Dosis dewasa : 3-4 x 4 mg (lansia dan pasien sensitif bisa
Dekstrometorfan Tab 15dengan
dimulai mg 2 mg), dosis max sekali pemakaian 8 mg.
Sirup
Sesudah 10 mg/5
Dosis anak :makanmL
2-6 th : 3-4 x 1-2 mg/hari
6-12
Dosisth : 3-4 x 2 mg/hari
Dewasa
Inhalasi : 10-20
inhaler (bisamg
jugatiap 4 profilaksis
untuk jam, ataukarena
30 mg tiap atau
alergen 6-8
jam. Extended-release
olahraga oral suspension:
yang memicu bronkospasme) : 2 x 60 mg.
Max 120 :mg/
Dewasa harimcg (1-2 puff) ,untuk gejala persisten bisa
100-200
sampai 4 x sehari
Anak : 100 mcg (1puff)
Anak :
6-12 th powder
Inhalasi : 5-10 (bisa
mg tiap 4 jamprofilaksis
juga untuk atau 15karena
mg tiap 6-8
alergen
jam.olahraga
atau Extended yangrelease oral suspension:
memicu bronkospasme) : 6-12 yr: 2 x
Dewasa:
30 mg 200-400 mcg, untuk gejala persister bisa sampai 4 kali
sehari
Max
Anak :60200mg/
mcg,hari
untuk gejala persister bisa sampai 4 kali sehari
Inhalasi
2-6 th nebulised
: 2.5-5solution:
mg tiap 4 jam atau 7.5 mg tiap 6-8
Dewasa dan anak >5th
jam. Extended release :oral
atau lebih untuk kasus parah
2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x
suspension:
Anak <5th 6-12 yr: ,2bisa
: 2.5 mg x 15mg
diulang sampai 4 x atau lebih
Max
untuk 30 mg/hari
kasus parah
Page 19
22.3 EKSPEKTORAN
Ambroxol Tab 30 mg
Dosis
Dosis dewasa : 2-3 x sehari (60-120 mg/hr)
Max 120 mg
Dosis anak:
<2 th : 2 x 7.5 mg
2 - 5 th : 2-3 x 7.5 mg
6 - 12 th : 2-3 x 15 mg
Sesudah Makan
Untuk pengobatan:
Inj i.m/i.v 10,000 UI
Inj i.m/i.v 20,000 UI
23.2 VAKSIN
Vaksin BCG Inj i.k
Page 21
Lidokain Cairan Semprot 10%
Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari selama 2 minggu,
5-10 mg/dosis untuk satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu bulan
Page 23
USKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI
Keterangan
ES:
Nyeri abdominal, dispepsia, konstipasi, diare, nausea, ulser GI, edema,
bronkospasme, sakit kepala, mengantuk, insomnia, gangguan
penglihatan, gagal jantung kongestif, hipertensi, takikardia, ruam,
urtikaria, trombositopenia, anemia aplastik, agranulositosis, tinitus,
Anemia hemolitik
peningkatan enzim autoimun, konvulsi
hati, gangguan fungsi(overdosis)
ginjal
IO:
Meningkatkan aktivitas antikoagulan oral tetapi tidak signifikan. Risiko
iritasi GI meningkat bersama dengan alkohol. Meningkatkan toksisitas
siklosporin, litium dan konvulsi dengan Siprofloksasin. Absorpsi
meningkat dengan antasida. Efek ACE Inhibitor kemungkinan akan
mengalami antagonisasi
ES:
IO:
Mengurangi absorpsi kolestiramin selama 1 hari setelah pemberian.
Absorpsi terakselerasi dengan metoklopramid. Efek menurun dengan
barbiturat, karbamazepin, hidantoin, rifampisin dan sulfinpirazon.
Parasetamol kemungkinan meningkatkan efek warfarin
ES:
Gangguan GI, sakit kepala, pusing, ruam, perdarahan GI, peptik ulser,
abnormalitas fungsi ginjal. Nyeri dan kerusakan jaringan pada tempat
injeksi (IM), iritasi lokal (rektal), rasa terbakar yang transien dan
menyengat (oftalmik), Sindrom Steven-Johnson, dermatitis
eksfoliatif, nekrolisis epidermal toksik
IO:
Page 24
Tidak untuk diberikan IV pada pasien yang menerima AINS lain atau
antikoagulan termasuk heparin dosis rendah. Fungsi renal
kemungkinan menjadi lebih buruk ketika digunakan bersama siklosporin
atau triamteren. Absorpsi bervariasi apabila diberikan bersama
sukralfat, kolestiramin atau kolestipol. Aplikasi oftalmik dari diklofenak
dapat menurunkan efikasi asetilkolin oftalmik dan karbakol.
Meningkatkan risiko ulser GI dan perdarahan ketika digunakan
bersama kortikosteroid, aspirin, atau antikoagulan.
ES:
Lihat Natrium diklofenak
IO:
Lihat Natrium diklofenak
IO:
Peningkatan risiko ruam kulit jika digunakan bersama ampisilin atau
amoksisilin. Dapat memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan
dikumarol. Dapat meningkatkan level serum siklosporin. Dapat
meningkatkan depresi sumsum tulang apabila digunakan bersama
siklofosfamid.
Berpotensi fatal : Meningkatkan efek hematologi dari azatiopin dan
merkaptopurin apabila diberikan bersama allopurinol
2. ANESTETIK
Keterangan
ES:
Serpihan bekuan kimia mungkin muncul jika disemprot terlalu lama
pada kulit. Nefrotoksisitas dan hepatotoksisitas (pemaparan jangka
panjang)
ES:
Pusing, parestesia, mengantuk, bingung, depresi pernapasan dan
konvulsi , Hipotensi dan bradikardia yang mengarah ke gagal
jantung, anafilaksis
IO:
meningkatkan efek kardiak dengan fenitoin IV. Efek diantagonis dengan
hipokalemia akibat asetazolamid, diuretik loop dan tiazid. Dosis
kemungkinan meningkat dengan penggunakan jangka panjang fenitoin
dan induser enzim lain
Simetidin dan propranolol meningkatkan konsentrasi plasma dan
toksisitas. Peningkatan risiko depresi miokardial dengan
pengeblok beta dan antiaritmia lain
ES:
IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan
beberapa antihistamin
ES:
Page 25
Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan,
lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung, depresi, gangguan
GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal,
peningkatan jumlah enzim hati, kelemahan otot, gangguan visual, sakit
kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia,
konstipasi,
Berpotensihipotensi,
Fatal takikardia, perubahan libido, nyeri dan
tromboflebitis di sekitar
Depresi pernafasan dantempat
SSP, injeksi
koma
IO:
Meningkatkan klirens diazepam jika digunakan bersama fenitoin,
karbamazepin dan fenobarbital. Deteriorasi yang bersifat reversibel dari
parkinsonisme dapat muncul jika diberikan bersama levodopa.
Kombinasi dengan litium dapat menyebabkan hipotermia. Diperlukan
pengurangan dosis narkotik jika digunakan secara konkuren
Berpotensi fatal :
Fenotiazin, barbiturat, MAOI, mempotensiasi aksi diazepam.
Penambahan efek depresan SSP dengan alkohol dan depresan
SSP atau pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi sama dengan
analgesik, anestesi dan beberapa antikonvulsan
Potentially Fatal: .
Kolaps CV dan kegagalan pernapasan
IO:
Meningkatkan efek sedatif dari obat psikotropik seperti barbiturat,
hipnotis, analgesik opioid, ansiolitik dan antipsikotik. Interaksi dengan
alkohol dapat berbahaya (sedasi, eksitasi)
ES:
IO:
Meningkatkan INR dan epistaksis jika diberikan bersamaan warfarin
Depresan SSP dan antikolinergik dapat mempotensiasi depresi
SSP oleh setirizin
ES:
Efek SSP, gangguan GI, nyeri epigastrik, kelainan CV, kesulitan dalam
mikturisi dan retensi urin, dispnea, hiperglikemia, berkeringat,
hipersalivasi, kelemahan, tremor, ekstrimitas dingin, hipokalemia.
Gangren, nekrosis jaringan, dan penglupasan (ekstravasasi) apabila
digunakan sebagai tambahan anestesi lokal.
IO:
Anestetik inhalasi halogen, alfa dan beta bloker, melildopa, guanetidin,
obat dengan efek vasokonstriktos dan menekan, antihipertensi,
penghalang neuron adrenergik, obat pendeplesi kalium, glikosida
jantung, efedra, yohimbi. TCA dapat menginduksi hipertensi dan aritmia
Page 26
ES: Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum,
glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi vertebral.
Gejala seperti Cushing, disfungsi pankreas dan pankreatitis,
gangguan GI, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan
kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
ES:
ES:
KI:neonatus
Keterangan
ES: cek
IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan
beberapa antihistamin
ES:
Gangguan osmosis
IO:
Mengurangi toksisitas cisplatin melalui inaktivasi kimia cepat dari
komponen platinanya
Page 27
ES:
IO:
Dapat mempengaruhi absorpsi GI dari tetrasiklin
cek
ES:
Oral : iritasi GI, diare air Parenteral : hipermagnesemia yang
dikarakterisasi dengan nausea, muntah, flushing, haus, hipotensi,
mengantuk, bingung, bicara tidak jelas, pandangan ganda, bradikardia,
kelemahan otot. Hipokalemia, ileus paralitik
IO:
Oral : Menurunkan absorpsi dari tetrasiklin dan bifosfonat.
Penambahan efek penghambat neuromuskuler dengan aminolikosida,
glikosida jantung. Penambahan efek nifedipin dan depresan SSP.
ANTIEPILEPSI-ANTIKONVULSI
Keterangan
ES:
Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan,
lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung, depresi, gangguan
GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal,
peningkatan jumlah enzim hati, kelemahan otot, gangguan visual, sakit
kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia,
konstipasi, hipotensi, takikardia, perubahan libido, nyeri dan
tromboflebitis di sekitar tempat injeksi
ES:
Bradikardia, hipotensi, sinkop, mengantuk, lesu, eksitasi atau depresi
SSP, gangguan penilaian, efek mabuk, kebingungan, mengantuk,
agitasi, hyperkinesia, ataksia, gugup, sakit kepala, insomnia, mimpi
buruk, halusinasi, kecemasan, pusing, ruam, dermatitis eksfoliatif; mual,
muntah, sembelit, agranulositosis, trombositopenia, anemia
megaloblastik, sakit di situs injeksi, tromboflebitis (IV), oliguria: spasme
laring, depresi pernafasan, apnea (terutama dengan pemberian IV
cepat), hipoventilasi.
IO:
Page 28
Dapat meningkatkan potensi hepatotoksik dari overdosis paracetemaol.
Dapat menurunkan kadar / efek isoenzim CYP berbagai substrat
misalnya tenoposid, metotreksat, antipsikotik, β-blockers, calcium-
channel blocker, antikonvulsan lainnya, kloramfenikol, simetidin,
kortikosteroid, siklosporin, doksisiklin, estrogen, felbamat, griseofulvin,
takrolimus, furosemid, metadon, kontrasepsi oral, teofilin, TCA,
warfarin. Dapat mengurangi efek guanefesin. Mengurangi metabolisme
dan atau toksisitas meningkat dengan kloramfenikol, felbamat, MAOI,
asam valproik. Dapat meningkatkan efek nefrotoksik dari metoksifluran.
ES:
Pusing, mengantuk, ataksia, mulut kering, sakit perut, mual, muntah,
anoreksia, leukopenia, proteinuria, gagal ginjal, gagal jantung, dan
hiponatremia.
Berpotensi Fatal: agranulositosis, anemia aplastik, gagal hati, dermatitis
eksfoliatif parah dan sindrom Stevens-Johnson.
IO:
Mengurangi toleransi terhadap alkohol, memperpendek T1 / 2 dari
doksisiklin. Penurunan
Berpotensi kemanjuran
Fatal: reaksi kontrasepsi
neurotoksik oral bila digunakan
bila dikombinasikan dengan
dengan
litium. carbamazepine. Peningkatan konsentrasi plasma
karbamazepin oleh propoksifen. Kadar serum menurun dengan fenitoin,
fenobarbital, primidon.
ES:
Oral: iritasi GI, diare berair.
Parenteral: Hipermagnesaemia ditandai dengan mual, muntah, flushing,
haus, hipotensi, mengantuk, kebingungan, bicara cadel, penglihatan
ganda, bradikardia, kelemahan otot. Hipokalsemia, ileus paralitik.
IO:
Oral: Mengurangi penyerapan tetrasiklin dan bifosfonat. Penambahan
efek pengeblok neuromuskuler dengan aminoglikosida, glikosida
digitalis. Penambahan efek dengan nifedipine dan depresi SSP.
6. ANTIINFEKSI
Keterangan
ES:
Anoreksia, mual, muntah, kram perut, mengantuk, insomnia, diare,
tenesmus, peningkatan SGOT, sakit kepala, pusing, ruam.
IO:
Berpotensi Fatal: Saling antagonis dengan piperazine.
ES:
Hiperaktif, agitasi, insomnia, pusing, ruam makulopapular, dermatitis
eksfoliatif, urtikaria, vaskulitis hipersensitivitas, diare, mual, muntah,
anemia, trombositopenia, leukopenia, agranulositosis.
Page 29
ES:
IO:
Penurunan penyerapan dan bioavailabilitas bila digunakan dengan
antasida, kalsium, magnesium, dan besi. Konsumsi etanol kronis
mengurangi konsentrasi serum. Metabolisme meningkat induser enzim
hati seperti rifampisin, fenitoin dan karbamazepin. Dapat mengurangi
efektivitas kontrasepsi oral.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan toksisitas digoxin dan efek
antikoagulan oral.
ES:
Hipersensitivitas, gangguan GI, stomatitis, glositis, ensefalopati depresi,
mental dan sakit kepala, ototoksik. Anemia hemolitik (bentuk
Mediterania G6PD), reaksi Jarish-Herxheimer. Penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis perifer dan optik.
ES:
Gagal ginjal, mual, muntah, diare, anoreksia, ruam kulit, urtikaria.
ES:
ES:
Page 30
* Tidak sebagai pilihan utama untuk infeksi Kuman gram negatif
IO:
Mungkin mengantagonis efek terapi linkomisin dan klindamisin.
Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan peningkatan penyerapan
alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek blocker neuromuskuler,
antikoagulan oral, siklosporin, theophylline.Terfenadine, astemizol,
toksisitas cisapride meningkat.
ES:
IO:
Akut psikosis atau kebingungan dengan disulfiram. Aditif / efek sinergis
dengan antimikroba lain. Efek berkurang withphenobarbital atau
fenitoin. Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol. Peningkatan risiko ES
antikoagulan kumarin, fenitoin, lithium, ciclosporin, fluorourasil.
Peningkatan risiko efek neurologis dengan simetidin.
ES:
Anemia, neuropati perifer, hemolisis dan methaemoglobinamea
(berhubungan dengan dosis), sindrom nefrotik, perubahan psikologis,
hepatitis. Lainnya: Mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, ruam
makulopapular, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson.
Topikal: Kekeringan, kemerahan, mengelupas, dan sifat manis mulut di
situs aplikasi.
Page 31
Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
Dengan program TB
Nasional
Dengan program TB
Nasional
Dengan program TB
Nasional
ES:
Mengiritasi mata dan selaput lendir, gangguan GI, trombositopenia,
leukopenia, gagal ginjal, hepatotoksisitas, efek SSP, perubahan EEG,
neuropati perifer dan otonom, reaksi lokal.
ES:
Diare, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, pusing, trombositopenia,
eosinofilia.
Berpotensi Fatal: kolitis pseudomembranosa.
IO:
Peningkatan konsentrasi dengan probenesid.
Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan waktu protrombin dengan
antikoagulan.
ES:
Page 32
erosi Oral, tekanan GI, penyimpangan rasa, pusing, kebingungan, sakit
kepala, depresi, insomnia, kelelahan, neuritis perifer, fotosensitifitas,
ruam kulit, urtikaria, eritema multiformis, leukopenia, proteinuria.
IO:
Mengantagoniskan antikoagulan oral dan kontrasepsi oral. Penurunan
penyerapan GI dengan
Berpotensi Fatal: fenobarbital.
Meningkatkan Konsentrasi
efek plasma
dari alkohol dan berkurang
dengan induser reaksi-seperti
menyebabkan enzim misalnyadisulfiram.
fenilbutazon dan hipnotik.
ES:
Mual, muntah, reaksi demam, ruam, mengantuk, diare, anoreksia dan
penggelontoran,
Berpotensi Fatal: hepatitis. Lokal iritasi
IV: anafilaktik reaksidandan
sensitisasi,
serangan dermatitis
jantung.
kontak.
IO:
Peningkatan toksisitas dilaporkan dengan karbamazepin. Mikonazol
bertindak sebagai
Berpotensi Fatal:inhibitor dari CYP3A4
Mempotensiasi efek dan CYP2D6 dan
antikoagulan darimungkin,
warfarin.
karena itu, berinteraksi
Peningkatan dengan sejumlah
risiko kardiotoksisitas besar cisapride,
dengan obat misalnya statin,
astemizol
HIV
atauprotease inhibitor, siklosporin, takrolimus, sildenafil, kuinidin,
terfenadine.
pimozid, .
ES:
gangguan GI misal mual, rasa tidak menyenangkan, lidah terasa logam,
diare atau sembelit.
Berpotensi Lidah berbulu, glositis, dan stomatitis karena
Fatal: Anafilaksis.
pertumbuhan
IO: berlebih dari Candida. Jarang, antibiotik terkait kolitis.
Kelemahan,
Akut psikosispusing, ataksia, sakit
atau kebingungan kepala,disulfiram.
dengan mengantuk, insomnia,
Aditif / efek sinergis
perubahan mood atau
dengan antimikroba kondisi
lain. mental. Mati
Efek berkurang rasa atau kesemutan
withphenobarbital atau pada
Berpotensi Fatal: Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol.
kaki, kejang
fenitoin. epileptiform (dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang).
Peningkatan risiko ES antikoagulan kumarin, fenitoin, lithium,
Transient leucopenia dan trombositopenia. Reaksi hipersensitivitas.
ciclosporin, fluorourasil. Peningkatan risiko efek neurologis
Uretra ketidaknyamanan dan penggelapan urin. Dibesarkan enzim nilai
dengan simetidin.
hati, hepatitis kolestasis, ikterus. Tromboflebitis (IV).
ES:
Mual, muntah, sakit kepala, diare, ruam, perubahan hematologis
(sesekali), peningkatan enzim hati, terbakar, gatal atau eritema
(penggunaan topikal). Aplikasi mata dapat menimbulkan penyengat,
blefaritis keratopati superfisial, belang-belang atau konjungtivitis.
pemberian IV: Reaksi lokal, nyeri, peradangan, flebitis, ekstravasasi
menyebabkan ulserasi. Peningkatan BUN dan / atau kreatinin. Jarang
gagal, ginjal.
Page 33
7. ANTI MIGREN
Keterangan
ES:
9. ANTIPARKINSON
Keterangan
ES:
IO:
Menunda penyerapan obat oral lainnya.
Page 34
ES:
gangguan GI, reaksi hipersensitivitas; bronkospasme.
IO:
Antiepilepsi, kontrasepsi oral, obat anti-TB, alkohol, aminopterin,
metotreksat, pirimetamin, trimetoprim dan sulfonamid dapat
mengakibatkan penurunan konsentrasi folat serum. Mengurangi
konsentrasi serum fenitoin.
ES:
iritasi GI, sakit perut dan kram, mual, muntah, sembelit, diare tinja,
gelap dan perubahan warna urin; mulas.
IO:
ES:
Anafilaksis, dispnea, sianosis, nyeri, bengkak, flebitis di situs inj,
diaforesis, pusing, hipotensi (jarang), reaksi alergi setelah SC dan IM
inj.
IO:
Penurunan efek antikoagulan oral.
ES:
Lokal iritasi dan sensitivitas (jarang). Aplikasi untuk kulit gundul daerah
yang luas dapat menghasilkan efek sistemik karena penyerapan
yodium.
Keterangan
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Page 35
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
13. DIURETIK
ES:
ketidakseimbangan elektrolit dan Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual,
diare, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, hipotensi. Hiperglikemia,
glikosuria, ototoksisitas.
Page 36
ES:
ketidakseimbangan elektrolit, mulut kering, haus, lesu, mengantuk,
nyeri otot dan kram, hipotensi, reaksi hipersensitivitas misalnya ruam,
fotosensitivitas, trombositopenia, penyakit kuning, pankreatitis,
kelelahan, kelemahan, mungkin memicu serangan gout, impotensi,
hiperglikemia, anoreksia, iritasi lambung, mual, muntah, sembelit, diare,
sialadenitis, pusing, mengangkat konsentrasi Ca.
Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas.
IO:
Dapat menyebabkan hiponatremia bila digunakan dengan
karbamazepin. Dapat meningkatkan risiko toksisitas bila digunakan
dengan allopurinol atau tetrasiklin.
ES:
gangguan saluran cerna : impotensi, ginekomastia, menstruasi tidak
teratur, tetargi, sakit kepala, bingung; ruam kulit; hiperkalemia;
hiponatremia; hepatotoksisitas, osteomalasia dan gangguan darah
Keterangan
ES:
Muntah, nyeri GI, diare, pruritus, eritema, urtikaria, morbilliform,
leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia
aplastik dan pansitopenia, hiponatremia, perubahan akomodasi,
penglihatan kabur, jaundice.
IO:
NSAID, salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, kumarin, probenesid,
inhibitor CYP2C9, turunan asam fibrik dan β-adrenergik bloker dapat
meningkatkan potensi aksi hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya, kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk,
estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik,
rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat mengurangi efek hipoglikemik
dari glimepiride..
ES:
Anoreksia, mual, muntah, diare, kehilangan berat, perut kembung,
occasional metallic taste, weakness, hipoglikemia, ruam, malabsorpsi
vit B12. Chest discomfort, flushing, palpitasi, menggigil, sakit kepala,
ringan, gangguan pencernaan, perut tidak nyaman.
Berpotensi Fatal: asidosis laktat dalam adanya gagal ginjal dan
alkoholisme.
RUHI FERTILITAS
Keterangan
Kontra Indikasi : Hamil, Ikterik, riwayat ikterik
ES:
perubahan berat badan, sakit kepala, migrain, mual, muntah, sakit
perut, diare, ruam, urtikaria, eritema nodosum, eritema multiforme,
chloasma, retensi cairan; hipersensitivitas; vag discharge, amenorea,
oligomenorea, breast tenderness, perubahan emosi & libido.
ES
Ketidak teraturan menstruasi,reaksi
anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan,
perubahan warna kulit di tempat suntikan, breast tenderness
Kontra Indikasi :
Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak
diketahui penyebabnya
ES
Ketidak teraturan menstruasi,reaksi
anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan,
perubahan warna kulit di tempat suntikan, breast tenderness
Kontra Indikasi :
Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak
diketahui penyebabnya
Page 37
Keterangan
Perlu perhatian bila ada tanda hipersensitivitas
Pengawasan harus dilakukan dengan ketat untuk mendeteksi
agranulositosis; pasien harus melapor bila ada nyeri tenggorokan
Bila ada neutropenia, obat harus dihentikan.
ES:
leukopenia ringan, sindrom seperti lupus, vaskulitis kulit,
trombositopenia. Ruam kulit, urtikaria, artralgia dan demam.
ketidaknyamanan GI, muntah, sakit kepala.
Berpotensi Fatal: agranulositosis, anemia aplastik, luka hati, dan gagal
hati.
IO:
Dapat meningkatkan potensi aktivitas antikoagulan. Dosis β-bloker,
glikosida digitalis dan teofilin mungkin perlu dikurangi ketika pasien
menjadi eutiroid.
Keterangan
ES:
Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan
katarak subcapsular, fraktur kompresi vertebral.seperti fitur Cushing-,
disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu
makan, meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan
terhadap infeksi.
IO:
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid.
Peningkatan aktivitas deksametason andcyclosporin bila digunakan
bersama-sama.
Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat
menyebabkan peningkatan ES GI.
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan
efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin.
ES:
Insomnia, gugup, nafsu makan meningkat, gangguan pencernaan,
pusing / ringan, sakit kepala, hirsutisme, hipopigmentasi, diabetes
mellitus, intoleransi glukosa, hiperglikemia, artralgia, katarak, glaukoma,
epistaksis, diaforesis, sindrom Cushing, edema, patah tulang,
halusinasi, hipertensi, muscle-wasting, osteoporosis, pankreatitis,
pituitary-adrenal axis suppression, kejang.
IO:
Substrat dari CYP3A4, menginduksi CYP2C19, 3A4. Peningkatan risiko
ulserasi GI dengan NSAID. Penurunan efek dengan barbiturat, fenitoin,
rifampisin. Penurunan efek salisilat, vaksin dan toxoid. Etanol dapat
meningkatkan iritasi mukosa lambung
Kontra Indikasi : Ulkus Peptikum, Tuberkulosis,
Diabetes, gangguan jiwa dan kehamilan.
15. KARDIOVASKULER
ES:
Hipotensi, takikardia, flushing, sakit kepala, pusing, palpitasi syncope,
confusion. Mual, muntah, sakit perut. Ketakutan, gelisah, kelemahan
dan vertigo.
Berpotensi Fatal: hipotensi berat, kolaps sirkulasi.
IO:
Peningkatan hipotensi efek dengan alkohol atau vasodilator. Hipotensi
ortostatik ditandai dapat terjadi bila digunakan dengan penghambat
kanal kalsium. Efek vasodilator dapat dikurangi dengan
dihydroergotamine. Efek ergotamine dapat ditingkatkan. Mengurangi
efektivitas bentuk sublingual dengan disopyramide.
Berpotensi Fatal: hipotensi signifikan dapat terjadi dengan
fosfodiesterase-5 inhibitor
Page 38
ES :
Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakit kepala., Gejala toksik
pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau
unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia
atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Gejala neurologik : depresi, mengantuk, rasa lemah, letargi, gelisah,
vertigo, bingung
dan halusinasi visual.
IO :
Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan
kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia,
sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu
menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian
bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin.
Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa
obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek
aditif dalam penghambatan konduksiAV.
ES:
Hipotensi, takikardia, nyeri dada, palpitasi, pruritus, hiperkalemia.
Proteinuria, angioedema, ruam kulit, taste disturbance, batuk produktif,
sakit kepala.
Berpotensi Fatal: Neutropenia, biasanya terjadi dalam 3 bln memulai
terapi terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal atau penyakit
kolagen.Hiperkalemia. Reaksi anafilaksis.
IO:
Pengobatan bersamaan dengan diuretik meningkatkan aksi hipotensi
ACE inhibitors maka dosis awal harus tetap rendah.
Berpotensi Fatal: Risiko depresi sumsum tulang meningkat dengan
terapi bersamaan dengan obat imunosupresif. Hiperkalemia dapat
terjadi jika digunakan bersama dengan suplemen kalium dan diuretik
hemat kalium terutama jika fungsi ginjal terganggu. Penggunaan
bersama dengan NSAID dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
ES:
Sakit kepala, edema perifer, kelelahan, mengantuk, mual, nyeri perut,
flushing, dispepsia, palpitasi, pusing. Jarang pruritus, ruam, dispnea,
asthenia, kram otot.
Berpotensi Fatal: Hipotensi, bradikardi, penundaan sistem konduktif
dan CCF
IO:
Peningkatan metabolisme dengan rifampisin. Mengurangi efek
hipotensi dengan kalsium. Mempotensiasi efek diuretik thiazide dan
inhibitor ACE. Hindari kombinasi dengan β-bloker pada pasien dengan
fungsi ventrikel kiri nyata terganggu. Dapat meningkatkan kadar serum
CYP1A2 substrat misalnya aminofilin, fluvoxamine, ropinirole. CYP3A4
inhibitor (misalnya klaritromisin, doksisiklin, isoniazid, nicardipine) dapat
meningkatkan efek amlodipine.
Page 39
ES:
Penggunaan Topikal: atrofi Dermal, iritasi lokal, folikulitis, hipertrikosis.
Page 40
18. MATA
20. PSIKOFARMAKA
ES:
Koordinasi saraf abnormal, gangguan kognitif, depresi, mengantuk,
kelelahan, sedasi, vertigo, penurunan atau peningkatan nafsu makan,
konstipasi, penurunan produksi air liur, kesulitan berkemih, disarthria.
21. SALURANESCERNA
mengantuk bisa dikurangi bila diminum segera sesudah makan
IO
Meningkatkan
ES: efek depresan SSP, konsetrasi plasma menurun 50%
pada perokok
ES yang aktif,
umum dan klirensnya
adalah sembelit, diturunkan
diare, mual,oleh cimetidin
muntah dandan
gejala-
fluoksetin
gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
IO:
Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi
absorpsi obat tersebut.
ES:
Sakit kepala, pusing. Jarang : hepatitis, thrombocytopaenia, leukopenia,
hipersensitivitas, kebingungan, ginekomastia, impotensi, mengantuk,
ES:
vertigo, halusinasi. Anafilaksis, reaksi hipersensitivitas.
Diare,
Interakipusing,
Obat: kelelahan, ruam, sakit kepala, gangguan SSP, arthralgia,
mialgia,
Antasidaginekomastia,
dapat mengganggu alopoecia, diskrasiaDapat
penyerapan. darah,menurunkan
nefritis, hepatitis,
pankreatitis,
penyerapan GI granulocytopenia,
dari ketoconazole. reaksi hipersensitivitas.
Merokok dapat menurunkan kadar
ES:
IO:
plasma dari ranitidine. Dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas
Diare, mual, kelelahan,
Penyerapan
furosemid sembelit,
dikurangi dengan muntah,Mungkin
antasida. perut kembung, regurgitasi
meningkatkan efek
asam, penyimpangan
antikoagulan,
. fenitoin, rasa, arthralgia,
teofilin, mialgia,β-blocker,
benzodiazepin, urtikaria, mulut kering,
lidokain.
pusing, sakit kepala, parestesia,
Klirens procainamide berkurang. nyeri perut, ruam
Mengurangi kulit, kelemahan,
penyerapan ketokonazol
nyeri punggung, Dapat
dan itrakonazol. infeksimeningkatkan
saluran pernapasan atas, batuk.
iritasi mukosa Anafilaksis.
lambung ketika
IO:
dikonsumsi bersama etanol. Hindari penggunaan bersama dengan
Mengurangi
clopidogrel. penyerapan itraconazole, ketoconazole, dasatinib, garam
besi
. oral. Meningkatkan konsentrasi diazepam, HMG CoA reduktase.
ES :
Sakit kepala, kram perut, mulut kering
ES : Reaksi ekstrapiramidal, mengantuk, susah buang air besar, diare.
IO Antagonis efek Metoklopramida oleh antikolinergik dan analgetik
Domperidone
narkotik, mengurangi
meningkatkan efekjika
sedasi hipoprolaktinemia dari depresan
digunakan dengan bromokriptin.
Pemberian
susunan obat
saraf anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid secara
pusat.
bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone. Pemberian
antasida secara bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas
domperidone.
Page 41
Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk untuk menghindari muntah
ES:
Rasa tidak nyaman pada perut (kolik, kram).
IO:
jangan berikan antasida atau susu dalam rentang 1 jam.
ES:
Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan
katarak subcapsular, fraktur kompresi vertebral.seperti fitur Cushing-,
disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu
makan, meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan
terhadap
ES: infeksi.
IO: muntah, anoreksia, takikardia (kadang-kadang bradycardia),
mual,
ES:
Peningkatan
aritmia, nyeri risiko
angina,hipokalemia bila digunakan
vasokonstriksi bersamaan
dengan hipertensi, dengan
vasodilatasi
tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid,mual, muntah,
salisilat, penurunan
vaksin dan toxoid.
dengan hipotensi, pusing dan kemerahan, dispnea, sakit kepala,
tekanan
ES darah, kerapuhan
Peningkatan kegelisahan, tulang,
aktivitas deksametason kulit tipis dan
andcyclosporin mudah terkelupas,
bila digunakan
kecemasan, kebingungan, psikosis, insomnia, tremor,
peningkatan
Tremor otot
bersama-sama. berat badan
rangka baik terutama tangan, takikardia,hipersalivasi,
palpitasi, kram
kesulitan dalam berkemih, urin retensi, berkeringat,
otot, sakit
perubahan kepala,
Bersamaanglukosa bronkospasme
dengan darah
penggunaan paradoks,
aspirin
konsentrasi, angioedema,
atau etanol
sangat jarangdapat urtikaria,
sudut tertutup
hipotensi
menyebabkan
glaukoma dan kolaps. hipokalemia
peningkatan ES GI. Berpotensi serius setelah dosis
besar.
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi
IO:
IO:
dengan
Mengurangiefedrin,
efek cholestyramine,
antihipertensi darifenitoin,
bethanidine fenobarbital dan
dan guanethidine.
Diuretik,
rifampisin.kortikosteroidclearance
Dapat meningkatkan dan xanthines dapat meningkatkan
deksametason. Peningkatan hipokalemia.
kejadian
Efek CVdigunakan
ES bila potensial oleh
denganMAOIs, TCAs, simpatomimetik.
teofilin. Meningkatkan
Kontra Indikasi : Tukak
penyerapan
Berpotensi sulfametoksazol
Lambung,osteoporosis,
Fatal: HTN parah bila
penderita digunakan
bila dikombinasikan bersama-sama.
TBC aktif, herpes simplex,
dengan herpes
MAOIs atau
Mengurangi kadar serum digoxin. Hipokalemia yang
zoster 2 minggu dari penghentian pengobatan MAOI. Peningkatan
dalam diinduksi oleh
salbutamol
Perhatikan
risiko meningkatkan
aritmiauntuk
dengan risiko
pemakaian toksisitas
jangka panjang
glikosida jantung, digitalis.
quinidin : penghentian tidak
boleh mendadak, dosis diturunkan secara bertahap untuk
menghindarkan terjadinya insufisiensi adrenal akut
Page 42
ES:
Gangguan GI ringan, reaksi intoleransi, ruam kulit, wajah edema,
dyspnea, demam.
IO:
Kortikosteroid, bronkodilator, antibiotik.
ES:
Rasa tidak nyaman pada GI, mual dan muntah, pusing, mengantuk,
sakit kepala, ruam, penurunan kadar asam urat, batu urine (dosis
besar).
ES:
Mengantuk
S
ES:
Sakit kepala, pusing, gugup, takikardia, tremor otot skeletal dan jantung
berdebar, terutama pada pasien rentan.
Hipokalemia yang serius bisa terjadi akibat β2-agonist terapi.
Seperti dengan penggunaan terapi inhalasi lain, iritasi batuk, lokal dan
kurang umum inhalasi-diinduksi bronkospasme yang kurang umum
dapat terjadi.
mual, muntah, berkeringat, kelemahan otot dan mialgia / kram otot.
aritmia, terutama setelah dosis tinggi,
kekeringan pada mulut dan disfonia.
IO
Hipokalemia dapat terjadi jika diberikan bersama turunan xantin.
Hipokalemia dapat meningkatkan resiko aritmia pada pasien yang
YANG MEMPENGARUHI SISTEM
mengkonsumsi IMUN Pantau kadar kalium serum.
digoksin.
Pemberian bersama beta bloker dapat menurunkan efek bronkodilator.
Hati-hati pada pemberian bersama MAOI dan TCA.
ES yang dapat terjadi antara lain demam, merah dan nyeri di tempat
injeksi, waspadai reaksi alergi
Page 44
ES:
Nasal drops or spray: rasa nyeri atau terbakar pada tempat penetesan,
bersin-bersin, rasa kering pada mulut dan tenggorokan, sakit kepala,
insomnia, takikardi, hipertensi, gelisah, mual, pusing, palpitasi, aritmia.
IO:
Potentially
PemakaianFatal: krisi hipertensi
terapeutik dengan MAO Inhibitor.
pada hipokalemia
Page 45
hanya untuk program gizi
hanya untuk program gizi
hanya untuk program gizi
Page 46
Sheet1
Page 1
Sheet1
Semen seng fosfat untuk sementasi sebelum menumpat gigi. Tiap set terdiri
dari 1 botol berisi 35 g serbuk dan 30 g (18ml) cairan, sendok takaran untuk Penggunaan sesuai instruksi
Semen seng fosf serb & cairan serbuk kerja Poliklinik Gigi
Spon berbahan gelatin untuk tindakan gigi dengan ukuran 1x1x1 cm, . Kotak berisi Penggunaan sesuai instruksi
Spon gelatin cube 10 biji kerja Poliklinik Gigi
Bahan penambal gigi terdiri dari serbuk zinc oxyde 100g dan cairan 100ml Penggunaan sesuai instruksi
Temp Stopping Fletch serb & Cairan yg mengandung 1 g Na Tetraborax dan Zinc Sulfat 42 g kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Tri Kresol Formalin (TKF) Tri Kresol Formalin (TKF), Botol 10 ml kerja Poliklinik Gigi
Bahan tumpatan tetap dengan sinar (komposit universal) untuk gigi anterior
dan posterior. Kemasan syringe berisi 4 gram bahan komposit. Pilihan Penggunaan sesuai instruksi
Tri M A 2 Filtex Z250 A-2) warna A-2 kerja Poliklinik Gigi
Bahan tumpatan tetap dengan sinar (komposit universal) untuk gigi anterior
dan posterior. Kemasan syringe berisi 4 gram bahan komposit. Pilihan Penggunaan sesuai instruksi
Tri MA 3 (Filtex250 A-3) warna A-3 kerja Poliklinik Gigi
Pasta untuk perawatan akar gigi, mengandung Iodoform, thymol, Creosote Penggunaan sesuai instruksi
Themophore dan Camphor. Kemasan pot berisi 7 gram pasta. kerja Poliklinik Gigi
Bahan tumpatan gigi untuk mencegah terjadinya caries yang lebih dalam Penggunaan sesuai instruksi
Clinprosealant pada fissure gigi kerja Poliklinik Gigi
DIURETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping
Page 2
Sheet1
Tablet 40 mg
Injeksi 40mg/ampul
Dosis :
Udema
Dewasa:
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc
Furosemid Dosis pemeliharaan 20-40 mg/hr pagi hari pc
I.V. perlahan : 20-40 mg
Udema Resisten Dewasa 80-120 mg/hr
Hipertensi Resisten
Dewasa 40-80 mg/hr
Efek Samping:
ketidakseimbangan elektrolit dan Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual, diare,
penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, hipotensi. Hiperglikemia, glikosuria,
ototoksisitas.
Tablet 25 mg
Hipertensi
Dosis awal 12.5 mg/hr, dosis pemeliharaan 25-50 mg/hr
Udema karena Gagal Jantung
Dosis awal 25-100 mg (bisa 200 mg untuk kasus berat) pada pagi hari.
Dosis kemudian dapat diturunkan menjadi 25-50 mg/hr.
Efek Samping:
ketidakseimbangan elektrolit, mulut kering, haus, lesu, mengantuk, nyeri otot dan
kram, hipotensi, reaksi hipersensitivitas misalnya ruam, fotosensitivitas,
trombositopenia, penyakit kuning, pankreatitis, kelelahan, kelemahan, mungkin
memicu serangan gout, impotensi, hiperglikemia, anoreksia, iritasi lambung, mual,
muntah, sembelit, diare, sialadenitis, pusing, mengangkat konsentrasi Ca.
Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas.
Interaksi Obat:
Dapat menyebabkan hiponatremia bila digunakan dengan karbamazepin. Dapat
meningkatkan risiko toksisitas bila digunakan dengan allopurinol atau tetrasiklin.
Hidroklorthiazida
HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPTIK
ANTIDIABETIK ORAL
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping Keterangan
Tablet 5 mg
DM Tipe 2
Dewasa: dosis awal 1 x 5 mg/ hari bisa ditingkatkan max. 15 mg/hari, pagi
bersama makan
Anak (12-18Tahun): dosis awal 2.5 mg/hari
Efek Samping:
Hipoglikemia, kolestatik jaundice, agranulositosis, anemia aplastik, anemia
hemolitik. diskrasia Darah (reversibel), disfungsi hati, hipoglikemia, gejala GI,
reaksi alergi pada kulit.
Berpotensi Fatal: hipoglikemia berkepanjangan terlihat pada pasien lanjut usia
atau lemah dengan hati atau penyakit ginjal.
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko hipoglikemia bila digunakan dengan β-bloker. Aditif hipoglikemik
efek dengan insulin dan obat antidiabetes lainnya. Metabolisme dapat dikurangi
dengan kloramfenikol dan simetidin. Peningkatan efek hipoglikemik bila digunakan
dengan antidepresan siklik, kortikosteroid, salisilat, turunan sulfonamida (kecuali
sulfasetamid). Metabolisme glibenklamida meningkat bila digunakan bersama
Glibenklamide dengan rifampisin.
Page 3
Sheet1
Tablet 1 mg
Dosis awal 1 mg/hr, bisa ditingkatkan per 1 mg dengan interval 1-2 minggu, Max
4mg/hari
Efek Samping:
Muntah, nyeri GI, diare, pruritus, eritema, urtikaria, morbilliform, leukopenia,
agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik dan
pansitopenia, hiponatremia, perubahan akomodasi, penglihatan kabur, jaundice.
Interaksi Obat:
NSAID, salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, kumarin, probenesid, inhibitor
CYP2C9, turunan asam fibrik dan β-adrenergik bloker dapat meningkatkan potensi
aksi hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya, kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk,
estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik,
rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat mengurangi efek hipoglikemik dari
glimepiride..
Glimepirid
Tablet 500 mg
Dewasa: dimulai dengan 500 mg saat sarapan minimal 1 minggu, bisa dilanjutkan
dengan 2x500 mg saat sarapan dan makan malam minimal 1 minggu dilanjutkan
3x500mg saat sarapan, makan siang dan makan malam. Max.2 gram/hari terbagi
2-3 dosis
Anak:
>10 thn: sama dengan dosis dewasa
8-10 thn: dosis awal 1x200 mg, dosis bisa ditingkatkan dengan interval
minimal 1 minggu. Max.2 gram/hari terbagi 2-3 dosis
Efek Samping:
Anoreksia, mual, muntah, diare, kehilangan berat, perut kembung, occasional
metallic taste, weakness, hipoglikemia, ruam, malabsorpsi vit B12. Chest
discomfort, flushing, palpitasi, menggigil, sakit kepala, ringan, gangguan
pencernaan, perut tidak nyaman.
Berpotensi Fatal: asidosis laktat dalam adanya gagal ginjal dan alkoholisme.
Metformin
HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping Keterangan
Page 4
Sheet1
Page 5
Sheet1
Tablet 0,5mg
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml
Dosis Oral
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, tunggal atau dibagi dalam 2-4
kali/hari
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari
Dosis Intravena
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal
Shok tidak responsif
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v,
bisa diulang tiap 2-6 jam.
Efek Samping:
Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak Kontra Indikasi : Tukak
subcapsular, fraktur kompresi vertebral.seperti fitur Cushing-, disfungsi pankreas Lambung,osteoporosis,
dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan penderita TBC aktif, herpes
kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi. simplex, herpes zoster
Interaksi Obat: Perhatikan untuk pemakaian
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
jangka panjang : penghentian
tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan
aktivitas deksametason andcyclosporin bila digunakan bersama-sama. tidak boleh mendadak, dosis
Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan diturunkan secara bertahap
peningkatan efek samping GI. untuk menghindarkan
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, terjadinya insufisiensi adrenal
Deksametason cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin. akut
Tablet 4 mg
Dosis : sesuai dg diagnosis
Methylprednisolone
Tablet 5 mg
Dosis Dewasa:
Terapi substitusi : 5-7,5 mg/hari, pc
Anti inflamasi : 10 – 60 mg/hari dalam dosis tunggal atau
dibagi 3 kali per hari, pc
Eksaserbasi multipel sklerosis akut : 200mg/hari selama 1
minggu, dilanjutkan 80 mg setiap 2 hari selama 1 bulan, pc
Dosis Anak : 1 – 2 mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3-4 kali
Efek Samping:
Insomnia, gugup, nafsu makan meningkat, gangguan pencernaan, pusing / ringan,
sakit kepala, hirsutisme, hipopigmentasi, diabetes mellitus, intoleransi glukosa,
hiperglikemia, artralgia, katarak, glaukoma, epistaksis, diaforesis, sindrom
Cushing, edema, patah tulang, halusinasi, hipertensi, muscle-wasting,
osteoporosis, pankreatitis, pituitary-adrenal axis suppression, kejang.
Interaksi Obat:
Substrat dari CYP3A4, menginduksi CYP2C19, 3A4. Peningkatan risiko ulserasi Kontra Indikasi : Ulkus
GI dengan NSAID. Penurunan efek dengan barbiturat, fenitoin, rifampisin. Peptikum, Tuberkulosis,
Penurunan efek salisilat, vaksin dan toxoid. Etanol dapat meningkatkan iritasi Diabetes, gangguan jiwa dan
Prednisone mukosa lambung kehamilan.
KARDIOVASKULER
ANTIANGINA
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping
Page 6
Sheet1
Tablet 0,25 mg
Dosis:
Dewasa :
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 0,5-0,75 mg, disusul 0,25 – 0,5 mg
tiap 6 jam sampai tercapai digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-0,75 mg, dalam dosis terbagi
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari
Digoksin
ANTI HIPERTENSI
Diuretika (HCT & FUROS Lihat diskripsi diuretika
Page 7
Sheet1
Tablet 5 mg
Dosis : 2,5 – 10 mg, tunggal
Efek Samping:
Sakit kepala, edema perifer, kelelahan, mengantuk, mual, nyeri perut, flushing,
dispepsia, palpitasi, pusing. Jarang pruritus, ruam, dispnea, asthenia, kram otot.
Berpotensi Fatal: Hipotensi, bradikardi, penundaan sistem konduktif dan CCF
Interaksi Obat:
Peningkatan metabolisme dengan rifampisin. Mengurangi efek hipotensi dengan
kalsium. Mempotensiasi efek diuretik thiazide dan inhibitor ACE. Hindari kombinasi
dengan β-bloker pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri nyata terganggu. Dapat
meningkatkan kadar serum CYP1A2 substrat misalnya aminofilin, fluvoxamine,
ropinirole. CYP3A4 inhibitor (misalnya klaritromisin, doksisiklin, isoniazid,
nicardipine) dapat meningkatkan efek amlodipine.
Amlodipin (Antagonis Kalsium)
Tablet 30 mg
Dosis awal 2 x 60-120 mg, dosis bisa ditingkatkan sampai max 360 mg/hr.
Efek Samping:
Sakit kepala, edema pergelangan kaki, hipotensi, pusing, kelelahan, flushing,
mual, ketidaknyamanan GI, hiperplasia gingiva, ruam, eritema multiforme,
dermatitis eksfoliatif, fotosensitivitas, sesekali hepatitis.
Berpotensi Fatal: blok AV, bradikardi, ada detak jantung, penangkapan sinus. Kontra Indikasi : Sick Sinus
Interaksi Obat:
Syndroma, hipotensi (tekanan
Meningkatkan kadar serum teofilin. Simetidin dapat meningkatkan konsentrasi
plasma diltiazem. Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan kadar darah sistolik < 90mmHg) Hentikan
meningkat siklosporin. pemberian obat bila : terjadi
Berpotensi Fatal: β-bloker menambah kemungkinan hipotensi, gagal jantung dan kelainan pada nilai fungsi hati
gangguan konduksi. Dapat meningkatkan potensi risiko bradikardi dan gangguan (SGOT,SGPT); terjadi jaundice
Diltiazem (Antagonis Kalsium) konduksi propranolol dan risiko neurotoksisitas lithium. atau hepatomegali
Tablet 10 mg
Hanya untuk preeklampsia dan tokolitik
tidak direkomendasikan untuk kasus hipertensi, tapi masih
dibolehkan untuk profilaksis angina dan fenomena raynaud,
dengan dosis tunggal 5-10 mg atau 3 x
5 -10 mg
Efek Samping:
Pusing, flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer, hepatitis, ruam, kram otot,
sindrom nefrotik, psikosis akut, hiperplasia gingiva.
Interaksi Obat:
Penggunaan bersama β-bloker dapat menimbulkan hipotensi berat dan infark
myocard. Bioavailabilitas meningkat pada penggunaan dengan
simetidine,ranitidine.
Nifedipine (Antagonis Kalsium)
Tablet 5 mg
Dosis
2,5-10 mg/hari, dosis tunggal, pagi hari
Efek Samping:
Pusing, sakit kepala, kelelahan, bradikardi. Mual, muntah, diare atau sembelit,
perut tidak nyaman, mata menyengat, yang ringan fotofobia, keratitis, penurunan
kemampuan seksual. Gangguan GI, dispnea, ekstremitas dingin, insomnia,
halusinasi, mengantuk dan perubahan suasana hati.
Berpotensi Fatal: blok AV, bradikardi. Jarang namun dapat terjadi pada pasien
dengan penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya. Termasuk bronkospasme
berat, hipoglikemia, hipotensi, hipotensi ortostatik, bradiaritmia.
Interaksi Obat:
Penurunan efek dengan garam aluminium dan kalsium, barbiturat, kolestiramin,
NSAID, ampisilin, rifampisin. Mungkin menutupi takikardia dari hipoglikemia yang
disebabkan oleh insulin dan hipoglikemia oral. Efek antihipertensi lainnya dapat
diintensifkan.
Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan efek obat yang memperlambat konduksi AV,
α-bloker dan α-adrenergik stimulan. Meningkatkan tindakan agen anestesi,
klonidin, antagonis kalsium, digitalis, agen hipoglikemik dan NSAID. Sarankan obat diminum
Bisoprolol (Beta Blocker) bersama susu atau makanan.
Page 8
Sheet1
Tablet 10 mg; 40 mg
Dosis
3-4 x 10-40 mg/hari
Efek Samping:
ekstremitas Dingin, insomnia, kelelahan, pusing, mimpi buruk, kelelahan, mual,
sembelit atau diare, muntah, anoreksia, ketidaknyamanan perut, impotensi.
Kelemahan, parestesia, mengi, faringitis, bronkospasme. Gangguan SSP pada
dosis yang lebih tinggi dan perubahan emosi. Thrombocytopenic purpura,
agranulositosis, nonthrombocytopenic purpura, trombositopenia. Depresi,
kebingungan, disfungsi kognitif, kelabilan emosional, kelelahan, halusinasi.
Berpotensi Fatal: Gagal jantung, jantung blok dan bronkospasme.
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan kalium-
depleting obat-obatan seperti amfoterisin B dan diuretik loop. Mengurangi
kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan aktivitas
deksametason dan siklosporin bila digunakan bersama-sama. Bersamaan dengan
penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan efek samping
GI. Kontra Indikasi : Tidak Boleh
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, diberikan pada pasien asma
kolestiramin, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin. bronchiale, hiperglikemia, hamil
Propranolol (Beta Blocker) atau menyusui.
Tablet 0,15 mg
Dosis
0,15-0,75mg/hari dalam dosis terbagi 2
Klonidin (CENTRALLY ACTING Drug)
ANTIAGREGASI PLATELET
Tablet/kapsul 300 mg
Dosis
Dewasa: 0,9-1.2 g/hari dalam dosis terbagi 2.
Hanya untuk hipertrigliserida
Tidak dianjurkan pemberian bersama statin
Efek Samping:
Myositic sindrom, kolelithiasis, gangguan GI, ruam, sakit kepala, diskrasia darah,
mialgia. Impotensi, ekstremitas yang menyakitkan, penglihatan kabur, pruritus,
urtikaria, impotensi, pusing, kolestatik jaundice.
Berpotensi Fatal: hipoplasia sumsum tulang, perdarahan intrakranial,
nefrotoksisitas, neuritis perifer.
Interaksi Obat:
ko-distribusi dengan repaglinida dapat meningkatkan kadar serum repaglinida.
Dapat meningkatkan efek antikoagulan oral. Juga dapat meningkatkan konsentrasi
plasma dari nefrotoksisitas siklosporin dan terkait bila digunakan secara
bersamaan.
Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko miopati dan rabdomiolisis bila digunakan
dengan HMG-CoA reduktase inhibitor.
Gemfibrosil
Page 9
Sheet1
Page 10
Sheet1
Etanol 96%
Etanol 96% Botol 1 liter
ANTIVIRUS
Asiklovir krim 5%
Tube 5 gram
Asiklovir salep kulit
ANTI FUNGI
asam benzoat 6 % + asam salisilat 3 %
Anti fungi salep DOEN Pot 30 gram
Gentian Violet larutan 1 %
Gentian Violet Botol 10 ml
Ketoconazole krim 2%
Tube 5 gram
Ketoconazole
Miconazole 2% krim
Tube 10 gram
Miconazole
ANTI INFLAMASI/ANTIPRURITUS
Betametason 0,1% krim
Betametasone Tube 5 gram
Page 11
Sheet1
Kombinasi :
Na. Klorida 0,875g
K.Klorida 0,75 g
Na. Laktat 1,12 g
Dextrose anhr 13,5 g
KAEN 3B larutan infus Sebagai cairan pemeliharaan
Komposisi :
Na+ 130mEq
K+ 4mEq
Ca+ 2,7mEq
Cl ̄ 108,7mEq
Ringer Laktat larutan infus Laktat 28 mEQ
PSIKOFARMAKA
ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA
Page 12
Sheet1
Efek Samping:
Koordinasi saraf abnormal,
gangguan kognitif, depresi,
mengantuk, kelelahan,
sedasi, vertigo, penurunan
atau peningkatan nafsu
makan, konstipasi,
penurunan produksi air liur,
kesulitan berkemih,
disarthria.
Efek samping mengantuk
bisa dikurangi bila diminum
Tab 0,5 mg segera sesudah makan
Dosis Interaksi Obat
Dewasa: Meningkatkan efek
3 x sehari 0,25-0,5 mg, dapat ditingkatkan sampai maksimum 4 g/hr. depresan SSP, konsetrasi
Lansia: plasma menurun 50% pada
diawali dengan dosis 2x sehari 0,25 mg perokok aktif, dan
klirensnya diturunkan oleh
Alprazolam ac/pc cimetidin dan fluoksetin
Efek Samping:
Hipotensi, vasodilatasi,
sedasi, depresi sistem
saraf pusat, gangguan GI,
takikardi, inkontinensi urin,
konstipasi, asma, depresi
pernafasan.
.
Interaksi Obat:
Klirens meningkat saat
digunakan bersama fenitoin,
karbamazepin dan fenobarbital
Efek depresi SSP meningkat
saat digunakan bersama
Penekan SSP atau obat-obatan
psikoaktif,
Tablet 2 mg Peningkatan aksi jika
Dosis digunakan bersama
Dewasa : awali dengan dosis 2-4 x sehari 2-10 mg , maksimal 40 mg/hari analgesik, anestetik dan
Lansia : awali dengan dosis 1-2 x sehari 1-2 mg, tingkatkan sesuai beberapa antikonvulsan
kebutuhan, tidak lebih dari 10 mg/ hari
Pregnancy Risk Factor D
Diazepam ac/pc
Page 13
Sheet1
fek Samping:
Konstipasi, anoreksia, mual,
pusing, tremor halus,
memburuknya gejala
pernafasan pada individu
cenderung, ataksia,
mengantuk, sakit kepala,
kebingungan, kehilangan
libido, disfungsi motor,
ketergantungan, gangguan
visual dan penambahan
berat badan.
Berpotensi Fatal: Depresi
pernafasan
Interaksi Obat:
Peningkatan pembersihan
hati dari Klobasam bila
diberikan dengan fenitoin,
Tablet 10 mg fenobarbital atau
karbamazepin. Simetidin
Lansia: 10-20 mg/hr
dapat meningkatkan kadar
Dewasa: 20-30 mg/hr dalam dosis tunggal atau terbagi Max: 60 mg/hr
Anak 12-18 th:
Klobasam.
Dosis awal 2 x 10 mg, dapat ditingkatkan setelah 5 hari pada dosis Berpotensi Fatal: hipnotik
pemeliharaan 2 x 10-15 mg alkohol Concurrent, dan
antidepresan penenang
Max: 2 x 30 mg dapat mempotensiasi efek
Klobazam (BNF: Sebelum atau sesudah samping SSP Klobasam.
Anti depresi dan antimania
Efek Samping:
Cardiac arrhythmias,
hipotensi postural, takikardi,
mulut kering stomatitis,
konstipasi, retensi urin,
tremor, sakit kepala, sedasi,
neuropati perifer, kelelahan,
urtikaria
Interaksi Obat:
Mengurangi efek
antihipertensi, dapat
meningkatkan serum level
karbamazepin,
meningkatkan resiko
perpanjangan QT dan
aritmia ketika digunakan
bersama Cisapride, efek
samping serius seperti
hiperpireksia, hipertensi ,
Tablet salut 25 mg
Dosis
takikardi, konfusi, kejang
Dewasa : 50-150 mg/ hari pada saat sebelum tidur atau dapat pula dalam dan kematian dapat
dosis terbagi, dosis maksimal 300 mg terjadi bila digunakan
Remaja : 25-50 mg/ hari, dapat diberikan dalam dosis terbagi, maksimal bersama MAO Inhibitor
100mg/hari
Anak : awali dengan dosis 1 mg/kg/hari terbagi 3 dosis
Pregnancy Risk Factor C
Amitriptilin ac/pc
Page 14
Sheet1
mania, hypomania atau
campuran manic negara
melaporkan. Hiponatremia,
peningkatan enzim hati.
Berpotensi Fatal: Jarang,
peristiwa sistemik kemungkinan
berhubungan dengan vaskulitis
telah dilaporkan pada pasien
dengan ruam tetapi mungkin
serius yang melibatkan paru-
paru, ginjal dan hati. Interaksi
Obat: Dapat menyebabkan
pergeseran transien dalam
plasma pekat dari protein obat
erat terikat misalnya warfarin
dan digoxin, mengakibatkan
efek samping. T1 / 2 diazepam
yang berkepanjangan.
Tab 10 mg Berpotensi Fatal: reaksi serius
bila dikombinasikan dengan
Lansia : 1x20 mg MAOIs, setidaknya 14 hari
Dewasa : 1x20 mg harus berlalu setelah penarikan
Dosis ditingkatkan setelah 3-4 mgg bila perlu. MAOIs sebelum memulai
Anak : pengobatan fluoxetine atau
8-18 th : 1x10 mg setidaknya 5 minggu berlalu
Ditingkatkan setelah 1-2 mgg bila perlu. setelah perawatan harus
fluoxetine sebelum memulai
(maks 40 mg) terapi MAOIs. Dua kali lipat
(maks 60 mg) peningkatan kadar plasma dari
antidepresan lain bila
dikombinasikan dengan
(maks 20 mg) fluoxetine. Memantau tingkat
Fluoksetin (SSRI, BNF 249) Sebelum atau sesudah makan lithium bila dikombinasikan.
Antipsikosis
Efek Samping:
Tardive dyskinesia; efek
ekstrapiramidal, agitasi,
kecemasan, mengantuk,
depresi , anoreksia,
takikardi, postural
hipertensi, leukopenia,
retensi urin.
Interaksi Obat:
Gejala depresi SSP dapat
ditingkatkan oleh alkohol,
sdatif-hipnotik, anestetik,
ansiolitik dan opioid. Resiko
aritmia meningkat ketika
digunakan bersama obat
yang memperpanjang QT
Tab 0,5 mg; 1,5 mg; 5 mg interval, atau diuretik yang
Dosis menyebabkan
Dewasa ketidakseimbangan
Dosis awal 2-3 x 0.5-5 mg ; maksimal 30 mg/hari elektrolit. Klorpromazin
Lansia: meningkatkan konsentrasi
Diawali dengan setengah dosis dewasa plasma haloperidol.
Page 15
Sheet1
Efek Samping:
Page 16
Sheet1
Efek Samping:
Interaksi Obat:
Antagonis opiat harus
dihindari.
Barbiturat, efavirenz, estrogen,
Sirup 10 mg/mL fenitoin, karbamazepin,
nevirapin, rifampisin,
Dosis awal yang dianjurkan adalah 15-30 mg untuk tiga hari pertama. spironolakton, dan verapamil
Kematian sering terjadi bila menggunakan dosis awal yang melebihi 40 mg. akan menurunkan kadar
Pasien harus diobservasi 45 menit setelah pemberian dosis awal untuk metadon dalam darah.
memantau tanda-tanda toksisitas atau gejala putus obat. Sebaliknya, amitriptilin,
flukonazol, flufoksamin, dan
Dosis yang direkomendasikan digunakan dalam fase stabilisasi adalah simetidin akan meningkatkan
dosis awal dinaikkan 5-10 mg tiap 3-5 hari. Hal ini bertujuan untuk melihat kadar metadon dalam darah.
efek dari dosis yang sedang diberikan. Total kenaikan dosis tiap minggu Etanol secara akut akan
tidak boleh lebih 30 mg. meningkatkan efek metadon
dan metadon akan menunda
eliminasi etanol.
Metadon Sebelum atau sesudah makan
Efek Samping: Mengantuk,
mulut kering, penglihatan kabur,
pusing, sedasi, antimuscarinic
mempengaruhi, hipotensi
postural, akatisia, kelemahan
otot, anoreksia, insomnia,
ruam, amenorea, kelelahan,
peningkatan kadar prolaktin,
efek samping ekstrapiramidal.
Berpotensi Fatal: sindrom
ganas Neuroleptic, diskrasia
darah. Interaksi Obat:
Peningkatan depresi CNS
depresan SSP dengan seperti
opiat atau analgesik lainnya,
barbiturat atau obat penenang
lain, anestesi umum, atau
alkohol. Peningkatan risiko efek
samping dengan obat-obatan
dengan sifat antimuscarinic
misalnya TCA, antiparkinson
obat. Antagonised efek obat
dopaminergik seperti levodopa.
Dewasa: 2-4 mg/hr dalam dosis terbagi Peningkatan risiko hipotensi
Anak: dengan antihipertensi,
3-5 thn: sampai 1 mg/hr trazodone. Membalikkan efek
6-12 thn: sampai 4 mg/hr antihipertensi dari guanethidine.
Peningkatan risiko berat
. max: 6 mg/hr ekstrapiramidal efek samping
2. a. Max 1 mg/hr atau neurotoksisitas berat
b. max 4 mg/hr dengan lithium. Kemungkinan
penurunan penyerapan dengan
Trifluoperazin (BNF 221) Sesudah makan antasida.
ANTASIDA DAN ANTIULKUS
Page 17
Sheet1
Tab kunyah
Suspensi/5 mL
Tablet Efek Samping:
Dewasa: Efek samping yang umum
3-4 x 1-2 tab adalah sembelit, diare, mual,
Anak 6-12 thn: muntah dan gejala-gejala
3-4 x ½ tab. tersebut akan hilang bila
Syrup pemakaian obat dihentikan.
Dewasa: Interaksi Obat:
3-4 x 5-10 mL Pemberian bersama Simetidin
Antasida DOEN Anak 6-12 thn: atau Tetrasiklin dapat
Kombinasi: 3-4 x 2,5 -5 mL mengurangi absorpsi obat
Aluminium Hidroksida 200 mg Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan) dan tersebut.
Magnesium Hidroksida 200 mg sebelum tidur
H-2 Bloker
Efek Samping:
Sakit kepala, pusing,
sembelit, diare, mual, ruam,
ketidaknyamanan GI,
kelelahan, ginekomastia,
Tablet 20 mg impotensi.
Tablet 40 mg Interaksi Obat:
Benign gastric and duodenal ulceration Antasida mengurangi
Dewasa: penyerapan famotidin, maka
40 mg pada malam hari (4-8 minggu). Dosis pemeliharaan untuk pemberian harus dipisahkan
ulcer duodenal 20 mg pada malam hari. 2 jam. Mengurangi
Anak: Tidak direkomendasikan. penyerapan ketoconazole
Reflux oesophagitis dan itrakonazol. Hindari
Dewasa: etanol (dapat menyebabkan
2 x 20-40 mg (6-12 minggu). Dosis pemeliharaan 2 x 20 mg iritasi mukosa lambung).
Famotidin Sebelum atau sesudah makan
Page 18
Sheet1
Efek Samping:
Sakit kepala, pusing.
Jarang : hepatitis,
thrombocytopaenia,
leukopenia, hipersensitivitas,
kebingungan, ginekomastia,
impotensi, mengantuk,
Tablet 150 mg
vertigo, halusinasi.
Kapsul 300 mg
Ulcer Gastric dan Duodenal, Dispepsia episode kronik.
Anafilaksis, reaksi
Dewasa dan anak >12 th: hipersensitivitas.
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (4-8 minggu) Interaki Obat:
Anak (3-12 th): Antasida dapat mengganggu
2 x 2-4 mg/kgBB (2-4 minggu) penyerapan. Dapat
Gastro-oesophageal reflux disease menurunkan penyerapan GI
Dewasa dan anak di >12 th: dari ketoconazole. Merokok
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (8 minggu). Untuk kasus dapat menurunkan kadar
sedang hinga berat 600 mg/hr dalam 2-4 dosis terbagi (12 minggu). plasma dari ranitidine. Dapat
Anak 3-12 th: menyebabkan peningkatan
2 x 2.5-5 mg/kgBB (max: 300 mg) bioavailabilitas furosemid
Ranitidin Sebelum atau sesudah makan .
Efek Samping:
Diare, pusing, kelelahan,
ruam, sakit kepala,
gangguan SSP, arthralgia,
mialgia, ginekomastia,
alopoecia, diskrasia darah,
nefritis, hepatitis,
pankreatitis,
granulocytopenia, reaksi
hipersensitivitas.
Interaksi Obat:
Penyerapan dikurangi
dengan antasida. Mungkin
meningkatkan efek
antikoagulan, fenitoin,
teofilin, benzodiazepin, β-
blocker, lidokain. Klirens
procainamide berkurang.
Mengurangi penyerapan
ketokonazol dan itrakonazol.
Dapat meningkatkan iritasi
mukosa lambung ketika
dikonsumsi bersama etanol.
Hindari penggunaan
bersama dengan clopidogrel.
Simetidin (BNF 52) . 800 mg/hr sebelum tidur. Duodenal ulce
Kaplet 200 mgBenign gastric and duodenal ulcerationDosis awal:
PPI
Page 19
Sheet1
Efek Samping:
Diare, mual, kelelahan,
sembelit, muntah, perut
kembung, regurgitasi asam,
penyimpangan rasa,
arthralgia, mialgia, urtikaria,
mulut kering, pusing, sakit
kepala, parestesia, nyeri
perut, ruam kulit, kelemahan,
nyeri punggung, infeksi
saluran pernapasan atas,
batuk. Anafilaksis.
Interaksi Obat:
Mengurangi penyerapan
itraconazole, ketoconazole,
dasatinib, garam besi oral.
Meningkatkan konsentrasi
diazepam, HMG CoA
Omeprazol (BNF 55) reduktase.
Kapsul 20 mgPeptic ulcer 1 x 20 mg. Kasus berat: 40 mg/hr. Durasi: Duodenal ulcer (4 minggu), Gastric ulcer (8 minggu). Dosis p
anti emetik
Efek samping :
Sakit kepala, kram perut, mulut
kering
Interaksi obat
Domperidone mengurangi
efek hipoprolaktinemia dari
bromokriptin. Pemberian
obat anti kolinergik
muskarinik dan analgetik
opioid secara bersamaan
Tab 10 mg
dapat mengantagonisir efek
Sir 5 mg/ 5 ml domperidone. Pemberian
Dewasa dan usia lanjut : 3 x sehari 10-20 mg dan jika perlu 10–20 mg, antasida secara bersamaan
sekali sebelum tidur dapat menurunkan
Obat diminum 15–30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam. bioavailabilitas domperidone.
Domperidon
Page 20
Sheet1
Efek Samping:
Diare (berhubungan dengan
dosis), mual, muntah,
Konstipasi hipokalemia, kembung dan
Dewasa: kram perut. Dehidrasi dan
Dosis awal 2 x 15 mL, lalu disesuaikan dengan respon.
hipernatremia pada
Anak:
<1 th: 2 x 2.5 mL
pengobatan agresif.
1-5 th: 2 x2.5-10 mL Interaksi Obat:
5-18 th: 2 x 5-20 mL Dapat mencegah pelepasan
mesalazine di usus besar.
Sebelum atau sesudah makan. Dapat dicampur dengan susu, jus Penurunan efek dengan
Laktulosa (BNF 71) buah atau air untuk meningkatkan rasa. neomisin oral, antasida.
SALURAN NAPAS
ANTIASMA
Page 21
Sheet1
Efek Samping:
Mual, muntah, sakit perut,
diare, sakit kepala,
insomnia, pusing, cemas,
gelisah, tremor, jantung
berdebar. Kejang,
aritmia jantung,
hipotensi.
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko aritmia
jantung dengan
Tab scored 200 mg simpatomimetik dan
Tab 150 mg halotan. Takikardia
Dosis dengan pankuronium. β-
Dewasa : 3x 100-200 mg blocker menghambat
(maks 500mg/dosis) metabolisme. Peningkatan
Anak : risiko kejang dengan
Oral : 5 mg/kg BB tiap 6-8 jam kuinolon, ketamin.
Aminofilin Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan
gemuk pada bagian tubuh
tertentu (wajah, bahu, perut),
menurunkan daya tahan
tubuh sehingga mudah
terkena infeksi,
meningkatkan resiko
hipertensi karena menahan
garam di dalam tubuh,
menyebabkan gangguan
lambung (perdarahan
lambung), dll. Namun efek
samping ini umumnya baru
muncul pada penggunaan
yang cukup lama (lebih dari
sebulan secara rutin).
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko
hipokalemia bila digunakan
Tab 0.5 mg bersamaan dengan obat
Inj i.v. 5 mg/ml yang boros-kalium.
Mengurangi kemanjuran
Oral
Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari
isoniazid, salisilat, vaksin
toxoid. Bersamaan dengan
Dosis anak : 0,024 - 0,34 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari penggunaan aspirin atau
Intravena etanol dapat menyebabkan
Shok tidak responsif peningkatan efek samping
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 mg atau 1-6 GI. Mengurangi efek dalam
mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2-6 jam.. kombinasi dengan efedrin,
cholestyramine, fenitoin,
Deksametason Sesudah makan fenobarbital dan rifampisin.
Page 22
Sheet1
anginal pain, vasoconstriction
with hypertension, vasodilation
with hypotension, dizziness and
flushing; dyspnoea; headache,
anxiety, restlessness,
confusion, psychoses,
insomnia, tremor; difficulty in
micturition, urine retention;
sweating, hypersalivation;
changes in blood-glucose
concentration; very rarely
angle-closure glaucoma
Interaksi Obat:
Reduces antihypertensive
effect of bethanidine and
guanethidine . May increase
clearance of dexamethasone
. Increased incidence of
adverse effects when used
with theophylline .
Potentially Fatal: Severe
HTN when combined with
MAOIs or withi 2 wk of
discontinuance of MAOI
treatment. Increased risk of
Tablet 25 mg arrhythmias with cardiac
Dosis glycosides, quinidine or
Dewasa : 3x 10-30 mg maks 150 mg/hari tricyclic antidepressants.
Anak : Increased vasoconstriction
4 x 0,2-0,4 mg/kg BB or pressor effects with ergot
Efedrin 25 mg Sebelum atau sesudah makan alkaloids or oxytocin.
Tablet 2 mg; 4 mg
Lar respirator untuk nebulizer 2,5mg/2,5 ml NaCl
Dosis
Oral (penggunaan melalui inhalasi lebih direkomendasikan) :
Dosis dewasa : 3-4 x 4 mg (lansia dan pasien sensitif bisa Efek samping
dimulai dengan 2 mg), dosis max sekali pemakaian 8 mg. Tremor otot rangka baik
Dosis anak :
terutama tangan, takikardia,
2-6 th : 3-4 x 1-2 mg/hari
palpitasi, kram otot, sakit
6-12 th : 3-4 x 2 mg/hari
kepala, bronkospasme
Inhalasi inhaler (bisa juga untuk profilaksis karena alergen atau olahraga paradoks, angioedema,
yang memicu bronkospasme) : urtikaria, hipotensi dan
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 puff) ,untuk gejala persisten bisa sampai 4 x kolaps. hipokalemia
sehari Berpotensi serius setelah
Anak : 100 mcg (1puff) dosis besar.
Interaksi Obat:
Inhalasi powder (bisa juga untuk profilaksis karena alergen atau Diuretik, kortikosteroid dan
olahraga yang memicu bronkospasme) : xanthines dapat
Dewasa: 200-400 mcg, untuk gejala persister bisa sampai 4 kali sehari meningkatkan hipokalemia.
Anak : 200 mcg, untuk gejala persister bisa sampai 4 kali sehari Efek CV potensial oleh
MAOIs, TCAs,
Inhalasi nebulised solution:
simpatomimetik.
Dewasa dan anak >5th : 2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x atau lebih
untuk kasus parah
Meningkatkan penyerapan
Anak <5th : 2.5 mg , bisa diulang sampai 4 x atau lebih untuk kasus sulfametoksazol bila
parah digunakan bersama-sama.
Mengurangi kadar serum
digoxin. Hipokalemia yang
diinduksi oleh salbutamol
Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan) meningkatkan risiko
Salbutamol toksisitas digitalis.
ANTITUSIF
Page 23
Sheet1
Tab 15 mg
Sirup 10 mg/5 mL
Dosis
Dewasa : 10-20 mg tiap 4 jam, atau 30 mg tiap 6-8 jam. Extended-
Efek Samping:
release oral suspension: 2 x 60 mg. Max 120 mg/ hari
Pusing, gangguan GI
Interaksi Obat:
Anak :
6-12 th : 5-10 mg tiap 4 jam atau 15 mg tiap 6-8 jam. Extended release
Tricyclic antidepressants
oral suspension: 6-12 yr: 2 x 30 mg (TCAs), antipsychotics,
Max 60 mg/ hari anxiolytics and hypnotics,
cimetidine, ciprofloxacin,
2-6 th : 2.5-5 mg tiap 4 jam atau 7.5 mg tiap 6-8 jam. Extended domperidone,
release oral metoclopramide, mexiletine,
suspension: 6-12 yr: 2 x 15mg CYP2D6 inhibitors, ritonavir,
Max 30 mg/hari alcohol.
Potentially Fatal:
Dekstrometorfan Sebelum atau sesudah makan Memantine , moclobemide .
pada wajah, sakit kepala,
vertigo, bradikardia,
takikardia, palpitasi,
hipotensi ortostatik,
hipotermia, gelisah,
perubahan mood, penurunan
libido atau potensi,
halusinasi, miosis,
peningkatan tekanan
intrakranial, kekakuan otot,
depresi pernapasan dan
hipotensi, dengan
kegagalan sirkulasi dan
memperdalam koma
(dosis besar). Kejang
(terutama pada anak-
anak dan bayi).
rhabdomyolysis
Interaksi Obat:
Peningkatan efek depresan
dengan alkohol, obat bius,
anxiolytics, hipnotik, TCA,
Tab 10 mg antipsikotik. Kemungkinan
SSP depresi atau eksitasi
Antitusif
Dewasa : 3-4 x 15-30 mg
dengan MAOIs. Dapat
Max 240 mg mengubah efek dari
Anak : senyawa lain misalnya
1-5 th : 3-4 x 3 mg cyclizine, mexiletine,
5-12 th : 3-4 x 7.5-15 mg cisapride, metoclopramide
Kodein Sebelum atau sesudah makan dan domperidone.
EKSPEKTORAN
Tab 30 mg
Dosis
Efek Samping:
Dosis dewasa : 2-3 x sehari (60-120 mg/hr) Max 120 mg
Dosis anak: Gangguan GI ringan, reaksi
<2 th : 2 x 7.5 mg intoleransi, ruam kulit, wajah
2 - 5 th : 2-3 x 7.5 mg edema, dyspnea, demam.
6 - 12 th : 2-3 x 15 mg Interaksi Obat:
Ambroxol Kortikosteroid, bronkodilator,
Sesudah Makan antibiotik.
Page 24
Sheet1
Tab 100 mg
Sirup 100 mL
Interaksi obat
Hipokalemia dapat terjadi
jika diberikan bersama
turunan xantin. Hipokalemia
dapat meningkatkan resiko
aritmia pada pasien yang
mengkonsumsi digoksin.
Pantau kadar kalium serum.
Pemberian bersama beta
bloker dapat menurunkan
efek bronkodilator. Hati-
hati pada pemberian
bersama MAOI dan TCA.
Page 25
Sheet1
Page 26
Sheet1
Efek Samping:
Nasal drops or spray: Local
stinging or burning, sneezing,
dryness of mouth and throat.
Prolonged or frequent use may
cause rebound congestion.
Headache, insomnia,
tachycardia, hypertension,
nervousness, nausea,
dizziness, palpitation,
arrhythmia.
Interaksi Obat:
Potentially Fatal: krisi
hipertensi dengan MAO
Oksimetazolin Tetes hidung 0.025%Tetes hidung 0.050%Nasal congestion 2 x 1-3 tetes Inhibitor.
VITAMIN DAN MINERAL
Tablet 50 mg
Recommended Daily Allowance untuk dewasa perempuan 75 mg, untuk
laki-laki 90 mg;
Dosis anak
Untuk Scurvy 100-300 mg/hari dalam dosis terbagi
Untuk suplemen 35-100mg/hari
Dosis dewasa
Untuk Scurvy 1-2 x 100-250 mg/hari
Pencegahan/pengobatan colds 1-3 gram/hari
Untuk suplemen 50-200mg/hari
Tab 10 mg
Intake yang adekuat
Anak
1-3 tahun : 0,3 mg/hari
4-8 tahun : 0,55 mcg/hari
9-13 tahun : 0,6 mg/hari
14-18 tahun : 0,75 mg/hari
Dewasa
Perempuan 0,9 mg/hari
Fitomenadion (Vitamin K1), Neo K Laki-laki 1,2 mg/hari
Page 27
Sheet1
Tablet 500 mg
Dewasa
9-18 tahun 1300mg/hari
10-50 tahun 1000mg/hari
≥51 tahun 1200mg/hari
Tablet 50 mg
Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari selama 2 minggu, 5-10 mg/dosis untuk
satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu bulan
Tiamin (Vitamin B1)
Tablet 50 mcg
Recommended intake
Anak
1-3 tahun 0,9 mcg/hari
4-8 tahun 1,2 mcg/hari
9-13 tahun 1,8 mcg/hari
Anak > 14 tahun dan dewasa 2,4 mcg/hari
Hamil 2,6 mcg
Menyusui 2,8 mcg/hari
Defisiensi B 12
Dewasa oral 250 mcg/hari
Sianokobalamin (Vitamin B12)
Vitamin B kompleks Tablet 10 mg
VITAMIN BRANDED KOMBINASI
Page 28
Sheet1
Hemafort kaplet
Tiap tablet: Besi(ll) fumarat 300 mg,
MnS04 0,4 mg, tembaga(ll)-S04 0,4
mg, vit-C 100 mg, asam folat 2 mg, vit- 1x 1 kaplet
B12 15 meg, faktor intrisik 25 mg. Dapat ditingkatkan menjadi 2x sehari bila perlu
Pehavral
• Vitamin A 4.000 IU • Vitamin C 50 mg
• Vitamin D 400 IU • Vitamin E 10 mg •
Vitamin B1 3 mg • Vitamin B2 3 mg •
Vitamin B6 2 mg • Vitamin B12 2 mcg •
Nikotinamida 20 mg • Kalsium
pantotenat 5 mg • Asam folat 1 mg •
Biotin 0,1 mg • Besi (II) fumarat 20 mg
• Kalsium (sebagai karbonat) 100 mg •
Tembaga 0,5 mg • Mangan 0,5 mg •
Magnesium 1 mg • Seng (Zn) 0,25 mg 1x sehari 1 tab
Page 29
FORMULARIUM PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI
b) Dosis anak : Dispepsia, muntah, nyeri abdominal, heartburn,mual, diare, nyeri epigastrik, edema, retensi cairan, pusing, ruam, tinitus.
Untuk demam :
a) Dosis dewasa : 3-4x 200-400 mg
b) Dosis anak :
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB
· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari)
DM:
maks 2,4 g/hari
Pc
b) Dosis anak :
Page 30
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB
· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari) .
DM:
maks 2,4 g/hari
Pc
Parasetamol 1. Tab : 100 mg, 500 mg 6 g dapat menyebabkan hepatotoksic,
2. Syrup : 120 mg/5ml ES:
3. Suppo : 125 mg Mual, reaksi alergi, ruam kulit, nekrosis tubular renal akut
4. Tetes : 60mg/0,6 ml
IO:
Dosis: Bila perlu Mengurangi absorpsi kolestiramin selama 1 hari setelah pemberian. Absorpsi terakselerasi dengan metoklopramid. Efek
menurun dengan barbiturat, karbamazepin, hidantoin, rifampisin dan sulfinpirazon. Parasetamol kemungkinan
meningkatkan efek warfarin
Parasetamol meningkatkan risiko kerusakan hati para alkoholik kronis. Peningkatan risiko toksisitasdengan obat
hepatotoksik lain atau obat yang menginduksi enzin mikrosomal seperti barbiturat, karbamazepin, hidantoin, rifampisin dan
sulfinilpirazon
Dewasa : 3-4 x 500 mg
Anak : 10 mg/kg BB
DM: 3 g /hari
pc
Natrium diklofenak tab 25 mg ES:
a. Dosis dewasa : 2-3 x 25-50 mg (75-150 mg/hr) Gangguan GI, sakit kepala, pusing, ruam, perdarahan GI, peptik ulser, abnormalitas fungsi ginjal. Nyeri dan kerusakan
jaringan pada tempat injeksi (IM), iritasi lokal (rektal), rasa terbakar yang transien dan menyengat (oftalmik), Sindrom
Steven-Johnson, dermatitis eksfoliatif, nekrolisis epidermal toksik
b. Dosis anak (6-18 th): 3 x 0.3-1 mg/kgBB (max
50mg)
Maks 150 mg/hari (umum) IO:
Migraine : maks 200 mg/hari Tidak untuk diberikan IV pada pasien yang menerima AINS lain atau antikoagulan termasuk heparin dosis rendah. Fungsi
renal kemungkinan menjadi lebih buruk ketika digunakan bersama siklosporin atau triamteren. Absorpsi bervariasi apabila
diberikan bersama sukralfat, kolestiramin atau kolestipol. Aplikasi oftalmik dari diklofenak dapat menurunkan efikasi
asetilkolin oftalmik dan karbakol. Meningkatkan risiko ulser GI dan perdarahan ketika digunakan bersama kortikosteroid,
aspirin, atau antikoagulan.
Pc, segera
Kalium diklofenak Tab 25 mg. ES:
a. Dosis dewasa :2-3x 25-50 mg (maks 75-150 Lihat Natrium diklofenak
mg/hari)
b. Dosis anak :14-18 th : 2-3x 25-50mg
(maks 75 -100mg/hari)
Pc, segera IO:
Lihat Natrium diklofenak
Page 31
Kalium diklofenak
1.2 ANTIPIRAI
Alopurinol Tab 100 mg Tidak diberikan saat serangan akut
Tab 300mg ES:
Dosis: Ruam, alopesia, gangguan GI, gangguan indera pengecap, mual, muntah, nyeri abdominal, diare, parestesia, neuropati
a. Dewasa periferal, vertigo, sakit kepala, nekrosis hepatik, mengantuk, neuritis, artalgia, hipertensi
1. Dosis awal: 100 mg/hr. Kemudian disesuaikan Potentially Fatal: Sindrom Steven-Johnson atau Lyell (urtikaria, demam, limfadenopati, artalgia). Sewaktu-waktu,
dengan kadar asam urat dalam urin dan plasma, trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik
2. Dosis pemeliharaan:
a) Kondisi ringan 100-200 mg/hr
b) Kondisi cukup berat 300-600 mg/hr
c) Kondisi berat 700-900 mg/hr
(Penggunaan di atas 300 mg diberikan dalam dosis
terbagi)
IO:
b. Anak Peningkatan risiko ruam kulit jika digunakan bersama ampisilin atau amoksisilin. Dapat memperpanjang waktu paruh
Umur di bawah 15 th (kondisi neoplastik dan klorpropamid dan dikumarol. Dapat meningkatkan level serum siklosporin. Dapat meningkatkan depresi sumsum tulang
gangguan enzyme) : 10-20 mg/kgBB/hr apabila digunakan bersama siklofosfamid.
Berpotensi fatal : Meningkatkan efek hematologi dari azatiopin dan merkaptopurin apabila diberikan bersama
allopurinol
DM: Max: 400 mg/hr
Pc
2. ANESTETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
2.1 ANESTETIK LOKAL
Etil Klorida Semprot, botol 88g/100 mL ES:
Semprotkan dengan jarak 30 cm dari kulit sampai Serpihan bekuan kimia mungkin muncul jika disemprot terlalu lama pada kulit. Nefrotoksisitas dan hepatotoksisitas
terbentuk lapisan putih pada kulit. (pemaparan jangka panjang)
Page 32
Gunakan pada bagian yang sakit sampai 6 x
sehari.
2.2 PROSEDUR PRE OPERATIF
Atropin Inj. i.v/i.m/s.k 0.25 mg/mL ES:
Premedication in balanced anaesthesia
a. Dewasa: 300-600 mcg i.m/s.c sebelum Mulut kering, disfagia, konstipasi, flushing dan kulit kering, takikardia, palpitasi, aritmia, midriasis, fotofobia, sikloplegia,
anestesi atau 300-600 mcg i.v segera sebelum peningkatan tekanan intraokuler. Dosis toksik menyebabkan takikardia, hiperpireksia, ketidaktenangan, bingung,
induksi anestesi. ketertarikan, halusinasi, delirium dan dapat berkembang ke kegagalan sirkulasi dan depresi pernapasan. Aritmia atrial,
b. Anak disosiasi AV, ektopik ventrikular multipel
1) >20 kg: 300-600 mcg
2) 12-16 kg: 300 mcg
3) 7-9 kg: 200 mcg
4) >3 kg: 100 mcg
IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan beberapa antihistamin
Diazepam Tab 5 mg ES:
Inj i.v/i.m 10 mg/mL Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan, lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung,
depresi, gangguan GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal, peningkatan jumlah enzim hati,
kelemahan otot, gangguan visual, sakit kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia, konstipasi,
hipotensi, takikardia, perubahan libido, nyeri dan tromboflebitis di sekitar tempat injeksi
Page 33
Klorfeniramin maleat
Potentially Fatal: .
DM: Kolaps CV dan kegagalan pernapasan
Dewasa : maks 24 mg/hari IO:
Lansia : maks 12 mg perhari Meningkatkan efek sedatif dari obat psikotropik seperti barbiturat, hipnotis, analgesik opioid, ansiolitik dan antipsikotik.
Interaksi dengan alkohol dapat berbahaya (sedasi, eksitasi)
1) 2-6 th : maks 6 mg/hari
2) 6-12 th : maks : 12 mg/hari
3)12-18 th : maks 24 mg/hari
Ac,pc
Cetirizin Tab 10 mg ES:
a. Dewasa : 1x10 mg
b. Anak : insomnia, malaise, sakit kepala, pusing, ketidaknyamanan GI, mulut kering, nyeri abdominal, diare, nausea, muntah,
a) 1-2 th :2x250 mcg/kg BB hipersensitivitas musiman, epistaksis, faringitis, bronkospasme
b) 2-6 th : 2x2,5 mg
c) 6-12 th : 2x5mg
d) 12-18 th : 1x10 mg
IO:
Ac, pc Meningkatkan INR dan epistaksis jika diberikan bersamaan warfarin
Depresan SSP dan antikolinergik dapat mempotensiasi depresi SSP oleh setirizin
Page 34
Deksametason Inj iv/im 5mg/ml ES: Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi
vertebral. Gejala seperti Cushing, disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan,
meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Berpotensi Fatal: HPA supresi, CV kolaps admin IV cepat.
IO:
1. Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari
2. Dosis anak : 0,024 – 0,34 mg/kg BB/hari dibagi Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan yang mendeplesi kalium seperti amfoterisin
dlm 3-4 kali/ hari B dan diuretik loop. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toksoid. Peningkatan aktivitas deksametason
dan siklosporin bila digunakan bersama-sama. Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan
peningkatan ES GI.
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, kolestiramin, fenitoin, fenobarbital dan
rifampisin.
Dosis: Dewasa dan >12 th: 10 mg/hr letih, mual, sakit kepala (jarang terjadi)
pc
Difenhidramin Inj iv / im 10 mg/ml (HCl) ES:
Anak: im 1,25 mg/kgBB sekali pemberian, maks P: pada usia lanjut dosis perlu diturunkan
300mg/hr
Page 35
2. Keracunan atau overdosis dengan senyawa
dengan efek muskarinik
Dewasa:
0.6-1 mg i.v/i.m/s.c tiap 2 jam IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan beberapa antihistamin
4.2 UMUM
5. ANTIEPILEPSI-ANTIKONVULSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Diazepam Inj. i.m/i.v. 5 mg/mL ES:
Tab 2 mg Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan, lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung,
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube depresi, gangguan GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal, peningkatan jumlah enzim hati,
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube kelemahan otot, gangguan visual, sakit kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia, konstipasi,
hipotensi, takikardia, perubahan libido, nyeri dan tromboflebitis di sekitar tempat injeksi
Potentially Fatal: Respiratory distress
Depresi pernafasan dan SSP, koma
Oral IO:Meningkatkan klirens diazepam jika digunakan bersama fenitoin, karbamazepin dan fenobarbital. Deteriorasi
·Kecemasan
Kecemasan: yang bersifat reversibel dari parkinsonisme dapat muncul jika diberikan bersama levodopa. Kombinasi dengan
3x2 mg (max 30 mg/hr) litium dapat menyebabkan hipotermia. Diperlukan pengurangan dosis narkotik jika digunakan secara konkuren
2-10 mg, bisa diulang tiap 4 jam bila perlu
Insomnia Fenotiazin, barbiturat, MAOI, mempotensiasi aksi diazepam. Penambahan efek depresan SSP dengan alkohol dan
Rectal
a. Dewasa : 5-30 mg dalam dosis terbagi (maks 40 depresan SSP atau pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi sama dengan analgesik, anestesi dan beberapa
mg/hari) Farmakope antikonvulsan
b. Anak : (BNF 515), max 40 mg/hr)
1. 1-12 bl : 2x250mcg/kg BB
2. 1-5 th : 2x2,5mg
3. 5-12 th : 2x5 mg
4. 12-18 th : 2x10mg
· Adjunct in seizures:
a. Dewasa:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
b. Anak:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
· Muscle spasms
a. Dewasa:
Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap 12 jam
bila diperlukan
b. Anak:
>10 kg: Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap
12 jam bila perlu
Ac,pc
Fenobarbital (BNF 288) Tab 30 mg ES:
Page 36
Fenobarbital (BNF 288)
Tab 100 mg Bradikardia, hipotensi, sinkop, mengantuk, lesu, eksitasi atau depresi SSP, gangguan penilaian, efek mabuk, kebingungan,
mengantuk, agitasi, hyperkinesia, ataksia, gugup, sakit kepala, insomnia, mimpi buruk, halusinasi, kecemasan, pusing,
ruam, dermatitis eksfoliatif; mual, muntah, sembelit, agranulositosis, trombositopenia, anemia megaloblastik, sakit di situs
injeksi, tromboflebitis (IV), oliguria: spasme laring, depresi pernafasan, apnea (terutama dengan pemberian IV cepat),
hipoventilasi.
a. Dewasa: Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-Johnson.
60-180 mg pada malam hari.
b. Anak: IO:
5-8 mg/kgBB/hr Dapat meningkatkan potensi hepatotoksik dari overdosis paracetemaol. Dapat menurunkan kadar / efek isoenzim CYP
berbagai substrat misalnya tenoposid, metotreksat, antipsikotik, β-blockers, calcium-channel blocker, antikonvulsan lainnya,
kloramfenikol, simetidin, kortikosteroid, siklosporin, doksisiklin, estrogen, felbamat, griseofulvin, takrolimus, furosemid,
metadon, kontrasepsi oral, teofilin, TCA, warfarin. Dapat mengurangi efek guanefesin. Mengurangi metabolisme dan atau
toksisitas meningkat dengan kloramfenikol, felbamat, MAOI, asam valproik. Dapat meningkatkan efek nefrotoksik dari
metoksifluran.
Pada malam hari Berpotensi Fatal: penambahan efek sedasi dan / atau depresi pernafasan dengan etanol, sedatif, antidepresan,
analgesik opioid, benzodiazepin dan depresan SSP lain. Dapat menurunkan kadar / efek obat antiaritmia misalnya
disopiramida, propafenon, kuinidin.
Magnesium Sulfat Inj. i.v 20% ES:
(BNF 611) Inj. i.v 40% Oral: iritasi GI, diare berair.
Parenteral: Hipermagnesaemia ditandai dengan mual, muntah, flushing, haus, hipotensi, mengantuk, kebingungan, bicara
cadel, penglihatan ganda, bradikardia, kelemahan otot. Hipokalsemia, ileus paralitik.
IO:
Eklamsia Oral: Mengurangi penyerapan tetrasiklin dan bifosfonat. Penambahan efek pengeblok neuromuskuler dengan
aminoglikosida, glikosida digitalis. Penambahan efek dengan nifedipine dan depresi SSP.
Dosis awal: injeksi 4 g selama 5-15 mnt, diikuti
dengan infus i.v 1 g/jm selama 24 jam terhitung dari
munculnya seizure, bila terjadi seizure kembali
tingkatkan kecepatan infus menjadi 1.5-2 g/jm atau
beri tambahan dosis injeksi i.v 2 g
6. ANTIINFEKSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
6.1 ANTI HELMINTIK
Pirantel Tab 125 mg ES:
Susp 125 mg/5 ml Anoreksia, mual, muntah, kram perut, mengantuk, insomnia, diare, tenesmus, peningkatan SGOT, sakit kepala, pusing,
ruam.
1 x 10 mg/kgBB IO:
1 gram Berpotensi Fatal: Saling antagonis dengan piperazine.
Ac, pc
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Beta laktam
Page 37
Amoksisilin Tab scored 500 mg ES:
Hiperaktif, agitasi, insomnia, pusing, ruam makulopapular, dermatitis eksfoliatif, urtikaria, vaskulitis hipersensitivitas, diare,
mual, muntah, anemia, trombositopenia, leukopenia, agranulositosis.
Syr kering 125mg/5ml;250/5ml Berpotensi Fatal: hipersensitivitas neuromuskular, kolitis pseudomembranosa.
Ac, pc
6.2.2 Anti Bakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin
Doksisiklin (BNF 348) Kaps 100 mg ES:
pewarnaan gigi Tetap, ruam, superinfeksi, mual, gangguan GI, glositis, disfagia, fotosensitifitas, hipersensitivitas, anemia
1. Uncomplicated gonorrhoea hemolitik, trombositopenia, neutropenia dan eosinofilia. Anafilaksis.
2 x 100 mg (7 hr)
2. Sifilis IO:
Penurunan penyerapan dan bioavailabilitas bila digunakan dengan antasida, kalsium, magnesium, dan besi. Konsumsi
etanol kronis mengurangi konsentrasi serum. Metabolisme meningkat induser enzim hati seperti rifampisin, fenitoin dan
a. Sifilis awal: karbamazepin. Dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral.
2 x 100 mg (14 hr) Berpotensi Fatal: Meningkatkan toksisitas digoxin dan efek antikoagulan oral.
b. Sifilis Latent lambat:
2 x 100 mg (28 hr)
c. Neurosifilis
2 x 200 mg (28 hr)
Page 38
3. Uncomplicated genital chlamydia, non-
gonococcal urethritis,
2 x 100 mg (7 hr)
Inflamasi pelvic (14 hr)
6.2.2.2 Kloramfenikol
Thiamfenikol Kapsul 500 mg ES:
1. IMS dan infeksi oleh susceptible organisms Hipersensitivitas, gangguan GI, stomatitis, glositis, ensefalopati depresi, mental dan sakit kepala, ototoksik. Anemia
hemolitik (bentuk Mediterania G6PD), reaksi Jarish-Herxheimer. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
perdarahan, neuritis perifer dan optik.
a. Dewasa : 1,5 g/hr dalam dosis terbagi (untuk Berpotensi Fatal: depresi sumsum tulang, sindrom bayi keabuan, reaksi anafilaksis.
infeksi berat bisa sampai 3 g/hr)
b. Anak : IO:
30-100 mg/kgBB/hr Berpotensi Fatal: Obat yang menekan fungsi sumsum tulang
2. Gonorrhoea:
2.5g/hr (1-2hr) atau 2.5 g di hari pertama diikuti
2g/hr untuk 4 hari berikutnya.
Perut Kosong
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim
Kotrimoksazol Tab 480 mg : ES:
sulfametoksazol 400 mg dan trimetoprim : 80 mg Gagal ginjal, mual, muntah, diare, anoreksia, ruam kulit, urtikaria.
Suspensi 240 mg Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-Johnson, agranulositosis, nekrolisis epidermal toksik, nekrosis hati.
a) Dewasa: 2 x 960 mg IO:
Mengurangi konsentrasi siklosporin dalam darah bila digunakan secara bersamaan. Meningkatkan toksisitas metotreksat.
b) Anak : Menghambat izin fenitoin. Mempotensiasi warfarin dan hipoglikemik oral.
1. 6 mgg - 5 bln: 2 x 120 mg Berpotensi Fatal: Pemberian bersamaan dengan pirimetamin menyebabkan anemia megaloblastik. Peningkatan
kerusakan ginjal dengan siklosporin.
2. 6 bln – 5 thn: 2 x 240 mg
3. 6– 12 thn : 2 x 480 mg
Perut Kosong 5
(min 1 jm sblm makan atau 2 jm stlh makan)
6.2.2.4 Makrolid
Eritromisin (Makrolid) Caps : 500 mg ES:
Syr kering: 200 mg/5 ml Ruam, urtikaria, mual, muntah, ketidaknyamanan GI; ototoksik, neurotoksisitas pusat; agranulositosis, aritmia, pankreatitis.
a) Dosis dewasa : 4 x 250-500 mg tiap 6 jam Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas, kolestatik ikterus; serum transaminase naik; eosinofilia.
atau 2 x 0.5 - 1 g
Page 39
b) Dosis anak : IO:
1) Bayi : 4 x 12.5 mg/kg Mungkin mengantagonis efek terapi linkomisin dan klindamisin. Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan peningkatan
penyerapan alkohol.
2) 1-2 thn : 4 x 125 mg Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek blocker neuromuskuler, antikoagulan oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine, astemizol, toksisitas cisapride meningkat.
3) 2-8 thn : 4 x 250 mg
4) > 8 thn : idem dosis dewasa
Dewasa:max 4g/hari)
2 jam AC
6.2.2.5 Quinolon
Ciprofloxasin (quinolon) Tab scored :500 mg ES:
a) Dosis dewasa : 2 x 500-750 mg (untuk UTI, bs gangguan GI, sakit kepala, tremor, kebingungan, kejang, ruam, nyeri sendi, fototoksisitas. peningkatan kreatinin serum.
dimulai dengan 250 mg) Hematologis, hati dan gangguan ginjal. Vaskulitis kolitis, pseudomembranosa dan takikardia. Fototoksisitas. Reaksi
anafilaktoid, penangkapan cardiopulmonary.
Dosis anak : Tidak dianjurkan untuk anak di bawah * Tidak sebagai pilihan utama untuk infeksi Kuman gram negatif
18 tahun. (DOEN 2011)
2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg tiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g
Page 40
b. anak
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm
pc
pc Berpotensi Fatal: agranulositosis, reaksi hipersensitivitas yang serius pada kutaneus, dermatitis eksfoliatif
IO:
Penurunan konsentrasi serum dapson bila digunakan dengan rifampisin. Peningkatan plasma konsentrasi dengan
probenesid, trimethoprim. mengantagonis klofazimin
6.3.2 Antituberkulosis
Isoniasid (BNF 330) Tab 100 mg; Tab 300 mg Untuk profilaksis TB pada Anak dan HIV/AIDS
ES:
Terapi profilaksis selama 6 bulan Periferal neuritis, neuritis optik, reaksi psikotik, kejang-kejang, mual, muntah, kelelahan, tekanan epigastrium, gangguan
penglihatan, demam, ruam, defisiensi piridoksin.
a. Dewasa: 300 mg/hr Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas.
b. Anak : 5mh/kgBB IO:
Dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin diazepam, etosuksimid, fenitoin, dan triazolam, klorsoksazon, teofilin,
klofazimin, sikloserin dan warfarin. Dapat meningkatkan metabolisme enfluran mengakibatkan nefrotoksik level fluorid.
Mengurangi efektivitas dan peningkatan risiko neuropati perifer dan hepatotoksisitas dengan alkohol. Mengurangi absorpsi
dengan antasida yang mengandung aluminium, memberikan setidaknya 1 jam sebelum antasid tersebut. Penurunan kadar
serum dengan ketokonazol, zalcitabin. Peningkatan risiko neuropati perifer dengan stavudin dan zalcitabin.
Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko hepatotoksisitas dengan rifampisin dan obat hepatotoksik lainnya.
makan). Tp untuk penderita gangguan GI bisa
bersama makanan.
Page 41
Isoniasid tab 150 mg
Page 42
(Paduan dalam bentuk kombipak) Dengan program TB
6.3.3 IMS
Podophyllotoxin Oleskan 2 x sehari selama 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu. Bisa diuang lagi dengan Interval 1
minggu untuk maksimal 5 minggu. ES:
(BNF 730) Max 50 kali aplikasi Mengiritasi mata dan selaput lendir, gangguan GI, trombositopenia, leukopenia, gagal ginjal, hepatotoksisitas, efek SSP,
perubahan EEG, neuropati perifer dan otonom, reaksi lokal.
Infeksi Berat:
Kombinasi Ampisilin 2 g/6 jm + Gentamisin 5
mg/kgBB/hr + Metronidazol 500 mg/8 jm
6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi, sistemik
Griseofulvin (BNF 380) Tab scored 250 mg, tab 125 mg ES:
erosi Oral, tekanan GI, penyimpangan rasa, pusing, kebingungan, sakit kepala, depresi, insomnia, kelelahan, neuritis
1. Infeksi Dermatofit perifer, fotosensitifitas, ruam kulit, urtikaria, eritema multiformis, leukopenia, proteinuria.
a. Dewasa: 1 x 500 mg atau 2 x 500 mg dosis Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas; angioedema.
bisa digandakan untuk infeksi berat dan diturunkan
setelah membaik.
7 hr untuk in IO:
Mengantagoniskan antikoagulan oral dan kontrasepsi oral. Penurunan penyerapan GI dengan fenobarbital. Konsentrasi
b. Anak: plasma berkurang dengan induser enzim misalnya fenilbutazon dan hipnotik.
1) >50 kg: Dosis dewasa Berpotensi Fatal: Meningkatkan efek dari alkohol dan menyebabkan reaksi-seperti disulfiram.
2) <50 kg: 10 mg/kgBB/hari, dalam dosis tunggal
atau dosis terbagi.
2. Tinea capitis disebabkan Trichophyton
tonsurans
a. Dewasa: 1 g/hr dalam dosisi tunggal atau dosis
terbagi
b. Anak:
1) >50 kg: Dosis dewasa
Page 43
2) <50 kg: 15-20 mg/kgBB/hr dalam dosis tunggal
atau dosis terbagi.
Peningkatan toksisitas dilaporkan dengan karbamazepin. Mikonazol bertindak sebagai inhibitor dari CYP3A4 dan CYP2D6
dan mungkin, karena itu, berinteraksi dengan sejumlah besar obat misalnya statin, HIV protease inhibitor, siklosporin,
takrolimus, sildenafil, kuinidin, pimozid, .
Berpotensi Fatal: Mempotensiasi efek antikoagulan dari warfarin. Peningkatan risiko kardiotoksisitas dengan
cisapride, astemizol atau terfenadine.
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamuba dan antigiardiasis
Metronidazol
Tab 250 mg ES:
Tab 500 mg gangguan GI misal mual, rasa tidak menyenangkan, lidah terasa logam, diare atau sembelit. Lidah berbulu, glositis, dan
stomatitis karena pertumbuhan berlebih dari Candida. Jarang, antibiotik terkait kolitis. Kelemahan, pusing, ataksia, sakit
kepala, mengantuk, insomnia, perubahan mood atau kondisi mental. Mati rasa atau kesemutan pada kaki, kejang
epileptiform (dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang). Transient leucopenia dan trombositopenia. Reaksi
hipersensitivitas. Uretra ketidaknyamanan dan penggelapan urin. Dibesarkan enzim nilai hati, hepatitis kolestasis, ikterus.
Tromboflebitis (IV).
Page 44
Pirimetamin 25 mg
Tablet Kombinasi
(kombipak)
Artesunat tab 50 mg
Amodiakuin tab 200 mg
Kuinin Tab 200 mg
Tab 222 mg
Tab 250 mg
Inj i.v 25% Hanya untuk malaria yang berat
Primakuin Tab 15 mg
Klorokuin Tab 250 mg pc
Page 45
80-240 mg/hr dalam dosis terbagi. Alergi: spasme laring dan gangguan pernapasan, faringitis dan agranulositosis, demam dikombinasikan dengan sakit dan
sakit tenggorokan, ruam eritematosa.
Pernapasan: Bronkospasme.
1 jam sebelum makan Hematologi: agranulositosis, nonthrombocytopenic purpura, thrombocytopenic purpura.
Autoimun: Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, lupus eritematosus sistemik telah dilaporkan.
IO:
Aluminium hidroksida gel sangat mengurangi penyerapan usus propranolol.
Etanol memperlambat tingkat penyerapan propranolol.
Fenitoin, phenobarbitone, dan rifampin mempercepat klirens
Klorpromazin, bila digunakan bersamaan dengan propranolol, menghasilkan peningkatan level plasma kedua obat.
Antipirin dan lidokain mengurangi klirens bila digunakan bersamaan dengan propranolol.
Tiroksin mengakibatkan konsentrasi T3 lebih rendah dari yang diharapkan bila digunakan bersamaan dengan propanolol
Simetidin menurunkan metabolisme hepatik dari propranolol, eliminasi menunda dan tingkat darah meningkat.
Klirens teofilin berkurang bila digunakan bersamaan dengan propranolol.
Ac, Pc
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN DAN OBAT UNTUK TERAPI PALIATIF
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
9. ANTIPARKINSON
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Page 46
Dapat digunakan bersamaan atau tidak bersama Antiepilepsi, kontrasepsi oral, obat anti-TB, alkohol, aminopterin, metotreksat, pirimetamin, trimetoprim dan sulfonamid
makanan. dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi folat serum. Mengurangi konsentrasi serum fenitoin.
Parenteral
Pendarahan kekurangan Vitamin K pada bayi
Ac, pc
11. ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
11.1 ANTISEPTIK
Povidon Iodin Larutan ES:
Lokal iritasi dan sensitivitas (jarang). Aplikasi untuk kulit gundul daerah yang luas dapat menghasilkan efek sistemik karena
penyerapan yodium.
11.2 DESINFEKTAN
Etanol 70% Cairan
Page 47
Etanol 70%
12.1 OBAT
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Lidocain Lidocain 2%, Ampul 2ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Spray 5%
Lidocain comp Lidocain HCl 2% + Epinephrin 1: 80.000 Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Etil klorida Chloraethyl, Botol 100 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Eugenol Eugenol 93,4%, Botol 10 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Gentian violet Gentian violet larutan 1%. Botol 10 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Povidon Iodium Povidon Iodium larutan 1% gargle, Botol 190 ml
Iod Gliserin Iod Gliserin larutan, Botol 100ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
12.2 BAHAN
Caviton Bahan tumpatan sementara (temporary filling Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
material). Kemasan jar berisi 30 gram,
Glass Ionomer Cement Glass Ionomer Cement Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Iodoform Iodoform pasta Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Matrix Band Matrix Band Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Minyak Boor Minyak Boor Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Monoklor kamfer Monoklor kamfer menthol/CHKM, Botol 10ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
menthol/CHKM
Spon gelatin cube Spon berbahan gelatin untuk tindakan gigi dengan Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
ukuran 1x1x1 cm, . Kotak berisi 10 biji
Temp Stopping Fletch serb Bahan penambal gigi terdiri dari serbuk zinc oxyde Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
& Cairan 100g dan cairan 100ml yg mengandung 1 g Na
Tetraborax dan Zinc Sulfat 42 g
Tri Kresol Formalin (TKF) Tri Kresol Formalin (TKF), Botol 10 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
13. DIURETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Furosemid Tablet 40 mg ES:
Injeksi 40mg/ampul ketidakseimbangan elektrolit dan Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual, diare, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala,
Hidroklorthiazida Tablet 25 mg ES:
Dosis : hipotensi. Hiperglikemia, glikosuria, ototoksisitas.
Spironolakton Hipertensi
Tablet ketidakseimbangan elektrolit, mulut kering, haus, lesu, mengantuk, nyeri otot dan kram, hipotensi, reaksi hipersensitivitas
Udema25 mg ES:
Dosis awal
Hipertensi 12.5 mg/hr, dosis pemeliharaan 25-50 misalnya
gangguan ruam, fotosensitivitas,
saluran cerna trombositopenia,
: impotensi, penyakit
ginekomastia, kuning,
menstruasi pankreatitis,
tidak kelelahan,
teratur, tetargi, kelemahan,
sakit kepala, mungkin
bingung; ruammemicu
kulit;
Dewasa: 14. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPTIK
mg/hr 50-100mg/hr diberikan sebagai dosis
Dosis terbagi serangan gout,hiponatremia;
hiperkalemia; impotensi, hiperglikemia, anoreksia,
hepatotoksisitas, iritasi lambung,
osteomalasia dan mual, muntah,
gangguan darah sembelit, diare, sialadenitis, pusing,
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc
Udema
atau karena Gagal Jantung mengangkat konsentrasi Ca.
Dosissebagai dosis
pemeliharaan tunggal
20-40 mg/hr pagi hari pc
Dosis awal 25-100 mgJantung
(bisa 200 mg untuk kasus Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas.
Udema
berat)
karena
I.V. perlahan
pada100
Gagal
: 20-40
pagimg
hari.
mg
Dosis kemudian dapat IO:
Page 48
Dosis
Udema awal
Resisten (bisa
Dewasa 200 mg untuk
80-120 mg/hrkasus
diturunkan
berat)/hari. menjadi 25-50 mg/hr.
Dosis pemeliharaan biasanya 25-200 Dapat menyebabkan hiponatremia bila digunakan dengan karbamazepin. Dapat meningkatkan risiko toksisitas bila
Hipertensi Resisten
mg/hr. digunakan dengan allopurinol atau tetrasiklin.
Dewasa 40-80 mg/hr
14.1 ANTIDIABETIK ORAL
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES Keterangan
Glimepirid Tablet 2 mg ES:
Dosis awal 1 mg/hr, bisa ditingkatkan per 1 mg Muntah, nyeri GI, diare, pruritus, eritema, urtikaria, morbilliform, leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia
dengan interval 1-2 minggu, Max 4mg/hari hemolitik, anemia aplastik dan pansitopenia, hiponatremia, perubahan akomodasi, penglihatan kabur, jaundice.
IO:
NSAID, salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, kumarin, probenesid, inhibitor CYP2C9, turunan asam fibrik dan β-adrenergik
bloker dapat meningkatkan potensi aksi hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya, kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat,
simpatomimetik, rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat mengurangi efek hipoglikemik dari glimepiride..
Mycrogynon Kombinasi : levonorgestrel 150 mcg + Resiko kehamilan dapat terjadi, apabila terlupa terutama pada awal siklus. ES:
etinilestradiol 30 mcg Menstruasi, spotting, menorrhagia,amenorre,perubahan berat badan, sakit kepala, mual, nyeri perut, breast tenderness,
strip 21 +7’p perubahan emosi, jerawat.
Kontrasepsi oral
Dosis ; 1 tablet/hari selama 28 hari berturut-turut,
dimulai bagian hijau pada hari pertama menstruasi
Page 49
Cyclovem Kombinasi medroxyprogesteron acetat 50 mg dan ES
estradiol cypionat 10 mg/ml Ketidak teraturan menstruasi,reaksi anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan, perubahan warna
Vial 1ml kulit di tempat suntikan, breast tenderness Kontra Indikasi :
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak diketahui penyebabnya
atau deltoid, interval 1 bulan
IUD Copper T 380 A Safe Alat kontrasepsi dalam rahim ( Intra Uterine
Load Device / IUD ) berbahan polyethylene yang dililit
dengan kawat tembaga berdiameter 0.25 mm dan
dua cincin tembaga, berat 310 mg. Luas
permukaan kawat 380 mm2. Dengan teknologi
Safe-Load. Dapat digunakan untuk interval 4 tahun.
14.4 KORTIKOSTEROID
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES Keterangan
Page 50
Deksametason Tablet 0,5mg ES:
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi
Dosis Oral vertebral.seperti fitur Cushing-, disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan,
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, tunggal atau dibagi meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
dalam 2-4 kali/hari IO:
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4 Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
kali/ hari tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan aktivitas deksametason andcyclosporin
Dosis Intravena bila digunakan bersama-sama.
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan ES GI.
Shok tidak responsif Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 rifampisin.
mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2- Kontra Indikasi : Tukak Lambung,osteoporosis, penderita TBC aktif, herpes simplex, herpes zoster
6 jam. Perhatikan untuk pemakaian jangka panjang : penghentian tidak boleh mendadak, dosis diturunkan secara bertahap untuk
menghindarkan terjadinya insufisiensi adrenal akut
15. KARDIOVASKULER
15.1 ANTIANGINA
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Isosorbid Dinitrat Tablet 5 mg Sub lingual ES:
Dosis Hipotensi, takikardia, flushing, sakit kepala, pusing, palpitasi syncope, confusion. Mual, muntah, sakit perut. Ketakutan,
Serangan akut : 5-10 mg Sub lingual, 1 jam ac atau gelisah, kelemahan dan vertigo.
2 jam pc Berpotensi Fatal: hipotensi berat, kolaps sirkulasi.
Profillaksis : 5-20 mg/hr dalam dosis terbagi 3-4 kali IO:
Peningkatan hipotensi efek dengan alkohol atau vasodilator. Hipotensi ortostatik ditandai dapat terjadi bila digunakan
dengan penghambat kanal kalsium. Efek vasodilator dapat dikurangi dengan dihydroergotamine. Efek ergotamine dapat
ditingkatkan. Mengurangi efektivitas bentuk sublingual dengan disopyramide.
Berpotensi Fatal: hipotensi signifikan dapat terjadi dengan fosfodiesterase-5 inhibitor
15.2 ANTIARITMIA
Page 51
Digoksin Tablet 0,25 mg ES :
Dosis: Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakit kepala., Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur
Dewasa : multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 0,5-0,75 mg, Gejala neurologik : depresi, mengantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung
disusul 0,25 – 0,5 mg tiap 6 jam sampai tercapai dan halusinasi visual.
digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-0,75 mg, IO :
dalam dosis terbagi Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi digoksin melalui
metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-
peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.
Page 52
Simvastatin Tablet 10 mg enteric coated Tes kadar kolesterol dalam darah secara periodik,
Dosis: ES:
Awal 5-10 mg/hari, dosis tunggal pada malam hari Sakit kepala, mual, perut kembung, mulas, sakit perut, diare / sembelit, dysgeusia, yang berhubungan dengan dosis
menjelang tidur miopati, hipersensitivitas, kekeruhan lensa, kabur penglihatan, pusing; disfungsi sexual, insomnia, depresi dan gejala
Dapat ditingkatkan sampai 40 mg/hari, dosis pernapasan bagian atas.
tunggal pada malam hari menjelang tidur Berpotensi Fatal: rabdomiolisis berat dengan gagal ginjal akut.
IO:
Dapat menyebabkan elevasi sedikit digoxin serum. Dapat meningkatkan resiko perdarahan jika digunakan dengan kumarin
dan fluindione. Serum dapat ditingkatkan bila digunakan dengan Ranolazine, verapamil, diltiazem dan imatinib. Mengurangi
kadar serum bila digunakan dengan karbamazepin dan rifampisin. Peningkatan risiko miopati bila digunakan dengan
siklosporin andgemfibrozil,, colchicine danazol.
Berpotensi Fatal: Bersamaan dengan penggunaan amiodaron, itraconazole, ketoconazole, clarithromysin, eritromisin,
telithromycin, nefazodone, niacin atau protease inhibitor dapat meningkatkan risiko rabdomiolisis dan gagal ginjal akut
Kontra Indikasi : hamil dan
menyusui
16.2 ANTIVIRUS
Asiklovir salep kulit Asiklovir krim 5%
Tube 5 gram
Page 53
Ketoconazole Ketoconazole krim 2%
Tube 5 gram
16.7 LAIN-LAIN
17.1 ORAL
Page 54
Garam oralit Garam oralit, kombinasi:
natrium klorida 0,52 g
kalium klorida 0,30 g
trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,70 g
Sachet untuk diencerkan dengan air matang 200ml.
Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk untuk
menghindari muntah
17.2 PARENTERAL
Glukosa larutan infus Glukosa 5%; 10%, 40%
Plabbote 500 ml
Glukosa 5-10% diinfuskan melalui vena besar atau
menggunakan venous catheter untuk menghindari
terjadinya trombosis
Page 55
Aqua pro injeksi Aqua pro injeksi
Vial 20 ml
18. MATA
Kloramfenikol Kloramfenikol 0,5%, tetes mata, botol 5ml
Kloramfenikol 1%, salep mata, tube 5 g
ac/pc
Page 56
Antasida DOEN Tab kunyah ES:
Kombinasi: Suspensi/5 mL ES yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat
Aluminium Hidroksida 200 Tablet dihentikan.
mg Dewasa: IO:
Magnesium Hidroksida 200 3-4 x 1-2 tab Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat tersebut.
mg Anak 6-12 thn:
3-4 x ½ tab.
Syrup
Dewasa:
3-4 x 5-10 mL
Anak 6-12 thn:
Ranitidin Tablet 150-5mg
3-4 x 2,5 mL ES:
Kapsul
Perut300 mg (1 jam sebelum atau 2 jam
kosong Sakit kepala, pusing. Jarang : hepatitis, thrombocytopaenia, leukopenia, hipersensitivitas, kebingungan, ginekomastia,
CImetidin Ulcer
KapletGastric
sesudah 200 dandan
Duodenal,
mgBenign
makan) gastricDispepsia
sebelum and episode
duodenal
tidur impotensi,
ulcerationDosis
ES: mengantuk,
awal: 800 mg/hr vertigo,
sebelumhalusinasi. Anafilaksis,
tidur. Duodenal ulcersreaksi hipersensitivitas.
(≥4 minggu), Gastric ulcer (≥6 minggu) Dosis pemeliharaan:1-2 x 400 mg . Stress ulceration of upper GI tract 200-400 mg tiap 4-6 jamGastro-oeso
kronik. Interakipusing,
Diare, Obat: kelelahan, ruam, sakit kepala, gangguan SSP, arthralgia, mialgia, ginekomastia, alopoecia, diskrasia darah,
Dewasa dan anak >12 th: Antasidahepatitis,
nefritis, dapat mengganggu
pankreatitis,penyerapan. Dapatreaksi
granulocytopenia, menurunkan penyerapan GI dari ketoconazole. Merokok dapat
hipersensitivitas.
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (4-8 menurunkan kadar plasma dari ranitidine. Dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas furosemid
IO:
minggu) .
Penyerapan dikurangi dengan antasida. Mungkin meningkatkan efek antikoagulan, fenitoin, teofilin, benzodiazepin, β-
Anak (3-12 th): blocker, lidokain. Klirens procainamide berkurang. Mengurangi penyerapan ketokonazol dan itrakonazol. Dapat
2 x 2-4 mg/kgBB (2-4 minggu) meningkatkan iritasi mukosa lambung ketika dikonsumsi bersama etanol. Hindari penggunaan bersama dengan
Gastro-oesophageal reflux disease clopidogrel.
Omeprazol (BNF 55) Dewasa
Kapsul 20 dan anak di ulcer
mgPeptic >12 th:
1 x 20 mg. Kasus berat: 40.ES:
mg/hr. Durasi: Duodenal ulcer (4 minggu), Gastric ulcer (8 minggu). Dosis pemeliharaan: 1 x 10-20 mg.Eradication of H. pylori infection 1x 20 mg atau 40 mg/hr dalam 1-2 dosis terbagi digunakan bers
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (8 Diare, mual, kelelahan, sembelit, muntah, perut kembung, regurgitasi asam, penyimpangan rasa, arthralgia, mialgia,
minggu). Untuk kasus sedang hinga berat 600 urtikaria, mulut kering, pusing, sakit kepala, parestesia, nyeri perut, ruam kulit, kelemahan, nyeri punggung, infeksi saluran
mg/hr dalam 2-4 dosis terbagi (12 minggu). pernapasan atas, batuk. Anafilaksis.
Anak 3-12 th: IO:
2 x 2.5-5 mg/kgBB (max: 300 mg) Mengurangi penyerapan itraconazole, ketoconazole, dasatinib, garam besi oral. Meningkatkan konsentrasi diazepam, HMG
Sebelum atau sesudah makan CoA reduktase.
21.2 ANTIEMETIK
Domperidon Tab 10 mg ES :
Sir 5 mg/ 5 ml Sakit kepala, kram perut, mulut kering
Dewasa dan usia lanjut : 3 x sehari 10-20 mg dan
jika perlu 10–20 mg, sekali sebelum tidur IO
Obat diminum 15–30 menit sebelum makan dan Domperidone mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin. Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan
sebelum tidur malam. analgetik opioid secara bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone. Pemberian antasida secara bersamaan
dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone.
Metoklopramid Tab 10 mg ES : Reaksi ekstrapiramidal, mengantuk, susah buang air besar, diare. IO Antagonis efek Metoklopramida oleh
antikolinergik dan analgetik narkotik, meningkatkan sedasi jika digunakan dengan depresan susunan saraf pusat.
Dosis
Dewasa 3 x 10 mg
21.3 ANTIHEMOROID
Antihemoroid DOEN, suppositoria
kombinasi :
Page 57
suppositoria
heksaklorofen 2,5 mg
lidokain 10 mg
Zinc Tab dispersible 20 mg Hanya sebagai tambahan pada pemberian oralit untuk balita diare.
Merupakan protokol penangan diare pada anak menurut WHO dan Depkes RI
Untuk bayi umur < 6 bln: diberikan 10mg (1/2 22. SALURAN NAPAS
tablet) Zinc per hari, selama 10 hari meskipun diare
sudah berhenti
22.1 ANTIASMA Untuk balita 6 bln - 5 tahun: diberikan 20 mg (1
Deksametason tablet)
Tab 0.5Zincmg per hari selama 10 hari meskipun diare ES:
sudah
Inj i.v. 5berhenti
mg/ml Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi
vertebral.seperti fitur Cushing-, disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan,
Oral meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari IO:
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
Dosis anak : 0,024 - 0,34 mg/kg BB/hari dibagi dlm tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan aktivitas deksametason andcyclosporin
3-4 kali/ hari bila digunakan bersama-sama.
Intravena Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan ES GI.
Shok tidak responsif Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 dan rifampisin.
mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2- Kontra Indikasi : Tukak Lambung,osteoporosis, penderita TBC aktif, herpes simplex, herpes zoster
6 jam.. Perhatikan untuk pemakaian jangka panjang : penghentian tidak boleh mendadak, dosis diturunkan secara
bertahap untuk menghindarkan terjadinya insufisiensi adrenal akut
Sesudah makan
Page 58
Efedrin 25 mg Tablet 25 mg ES:
Dosis mual, muntah, anoreksia, takikardia (kadang-kadang bradycardia), aritmia, nyeri angina, vasokonstriksi dengan hipertensi,
Dewasa : 3x 10-30 mg maks 150 mg/hari vasodilatasi dengan hipotensi, pusing dan kemerahan, dispnea, sakit kepala, kecemasan, kegelisahan, kebingungan,
Anak : psikosis, insomnia, tremor, kesulitan dalam berkemih, urin retensi, berkeringat, hipersalivasi, perubahan glukosa darah
4 x 0,2-0,4 mg/kg BB konsentrasi, sangat jarang sudut tertutup glaukoma
Sebelum atau sesudah makan IO:
Mengurangi efek antihipertensi dari bethanidine dan guanethidine. Dapat meningkatkan clearance deksametason.
Peningkatan kejadian ES bila digunakan dengan teofilin.
Berpotensi Fatal: HTN parah bila dikombinasikan dengan MAOIs atau dalam 2 minggu dari penghentian pengobatan MAOI.
Peningkatan risiko aritmia dengan glikosida jantung, quinidin
Ambroxol Inhalasi
Tab 30inhaler
mg (bisa juga untuk profilaksis karena alergen atau ES:
olahraga yang memicu bronkospasme) :
Dosis
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 puff) ,untuk gejala persisten bisa Gangguan GI ringan, reaksi intoleransi, ruam kulit, wajah edema, dyspnea, demam.
Gliseryl guaiacolat (GG) Tab
Dosis100
sampai 4 xmg
dewasa
sehari : 2-3 x sehari (60-120 mg/hr) ES:
IO:
Anak :120
Max mg (1puff)
100 mcg Rasa tidak nyaman
Kortikosteroid, pada GI, antibiotik.
bronkodilator, mual dan muntah, pusing, mengantuk, sakit kepala, ruam, penurunan kadar asam urat, batu
Obat Batuk Hitam Sirup 100 mL ES:
Dewasa:
Dosis anak: urine (dosis besar).
OBH) Inhalasi powder (bisa juga untuk profilaksis karena alergen Mengantuk
200-400
<2
atauth mg xtiap 4mgjam bronkospasme)
bila perlu
Tiap 5 mL mengandung: Sirup 200: mL
olahraga 2yang7.5
memicu :
Anak:
2 - 5 th 200-400
Dewasa: : 2-3 xmcg,
7.5untuk
mg gejala persister bisa sampai 4 kali
Succus Liquiritae 166,66 Dosis
anak
sehari di bawah 6 th
6 - 12 th : 2-3 x 15 mg tidak dianjurkan
mg Dewasa
Anak
6-12 :th
200 mcg, untuk gejala
: 100-200mg tiappersister
4 jam bisa sampai
kalau 4 kali
perlu, max sehari
1.2
Ammonium Chlorida 100 - 4 x 1 sendok makan (15 ml)
g/hr
Sesudah
Inhalasi Makan
nebulised solution:
mg Anak :
Dewasa dan anak >5th
Ammonium Anisi Spir 100 1 – 4lebih
x 1untuk
sendok teh (5: ml)
2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x
Sebelum
atau ataukasus
sesudah
parah makan
mg Sesudah
Anak <5th makan : 2.5 mg , bisa diulang sampai 4 x atau lebih
untuk kasus parah
Serum antirabies Inj 200 UI/mL Digunakan untuk pengobatan post-exposure di daerah Rabies Disimpan pada suhu 2-8º C
Serum antitetanus Untuk pencegahan: Disimpan pada suhu 2-8º C
Inj i.m 1500 UI Dikontraindikasikan bagi pasien yang alergi dan memiliki catatan hiperaktivitas pada komponen tertentu, serta ibu hamil
Vaksin jerap difteri tetanus Inj i.m Untuk dewasa dan anak >7th
(DT) Disimpan pada suhu 2-8º C
Vaksin jerap difteri tetanus Inj i.m Disimpan pada suhu 2-8º C
pertusis (DTP)
ES yang dapat terjadi antara lain demam, merah dan nyeri di tempat injeksi, waspadai reaksi alergi
Vaksin jerap tetanus Inj i.m Disimpan pada suhu 2-8º C
(tetanus adsorbed toxoid)
Page 60
Hidrogen Peroksida Cairan konsentrat Disimpan dalam botol kedap udara, terlindung dari cahaya.
Untuk diencerkan sampai 3%.
Oksimetazolin Semprotkan
Tetes hidungsampai
0.025%Tetes
6 kali pada
hidung
area
0.050%Nasal
yang sakit. congestion
ES: 2 x 1-3 tetes
Nasal drops or spray: rasa nyeri atau terbakar pada tempat penetesan, bersin-bersin, rasa kering pada mulut dan
tenggorokan, sakit kepala, insomnia, takikardi, hipertensi, gelisah, mual, pusing, palpitasi, aritmia.
IO:
Potentially Fatal: krisi hipertensi dengan MAO Inhibitor.
Anak
Kalsium laktat (kalk) 1-3 tahun
Tablet 500: mg
0,3 mg/hari
4-8 tahun : 0,55 mcg/hari
9-13 tahun
Dietary : 0,6 mg/hari
Reference Intake
14-18
0-6 blntahun : 0,75 mg/hari
210 mg/hari
Dewasa
7-12 bln 270 mg/hari
Kombinasi: Tablet salut
Perempuan
1-3tahun 0,9 mg/hari
500mg/hari Dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu hati
Besi (III) sulfat 7 H2O 200 1x 1 tablet
Laki-laki
4-8 tahun1,2sehari
mg/hari
800mg/hari
mg
Asam Folat 0.25 Dewasa
mg 9-18 tahun 1300mg/hari
10-50 tahun 1000mg/hari
≥51 tahun 1200mg/hari
Osteoporosis 1200mg/hari
Page 61
Piridoksin (Vitamin B6) Tablet 10 mg Dapat menyebabkan sakit kepala, asidosis, mual, kenaikan AST, neuropati, parestesia, reaksi alergi
Defisiensi
Anak 5-25 mg/ hari selama 3 minggu
Dewasa 10-20 mg/hari selama 3 minggu
Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari selama 2 minggu,
5-10 mg/dosis untuk satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu bulan
Page 62
Page 63