Anda di halaman 1dari 109

FORMULARIUM PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI

1. ANALGETIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI

Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan


1.1 ANALGETIK NON NARKOTIK
Asam Mefenamat Tab 500
Digunakan Bila perlu

a) Dosis dewasa : 3x250-500 mg


b) Dosis anak : tidak direkomendasikan untuk
anak usia di bawah 14 th

DM: maks 7 hari

Pc, segera

Ibuprofen Tab 200 mg, tab 400 mg


Untuk nyeri dan inflamasi: (bila perlu)
a) Dosis dewasa : 1,2-1,8 g/hari dalam dosis
terbagi (dosis pemeliharaan 0,6 mg-1,2 g/hari,)

b) Dosis anak :

≥ 3 bulan dan BB > 5 kg = 30-40 mg/kg BB/hari


dalam dosis terbagi

Untuk demam :
a) Dosis dewasa : 3-4x 200-400 mg
b) Dosis anak :
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB

· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari)

DM:
maks 2,4 g/hari

Pc
b) Dosis anak :
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB
· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari)

DM:
maks 2,4 g/hari

Pc
Parasetamol 1. Tab : 100 mg, 500 mg
2. Syrup : 120 mg/5ml
3. Suppo : 125 mg
4. Tetes : 60mg/0,6 ml

Dosis: Bila perlu

Dewasa : 3-4 x 500 mg

Anak : 10 mg/kg BB

DM: 3 g /hari

pc
Natrium diklofenak tab 25 mg
a. Dosis dewasa : 2-3 x 25-50 mg (75-150 mg/hr)

b. Dosis anak (6-18 th): 3 x 0.3-1 mg/kgBB (max


50mg)
Maks 150 mg/hari (umum)

Page 1
Migraine : maks 200 mg/hari

Pc, segera
Kalium diklofenak Tab 25 mg.
a. Dosis dewasa :2-3x 25-50 mg (maks 75-150
mg/hari)
b. Dosis anak :14-18 th : 2-3x 25-50mg
(maks 75 -100mg/hari)
Pc, segera

1.2 ANTIPIRAI
Alopurinol Tab 100 mg
Tab 300mg
Dosis:
a. Dewasa
1. Dosis awal: 100 mg/hr. Kemudian disesuaikan
dengan kadar asam urat dalam urin dan plasma,
2. Dosis pemeliharaan:
a) Kondisi ringan 100-200 mg/hr
b) Kondisi cukup berat 300-600 mg/hr
c) Kondisi berat 700-900 mg/hr
(Penggunaan di atas 300 mg diberikan dalam dosis
terbagi)

b. Anak
Umur di bawah 15 th (kondisi neoplastik dan
gangguan enzyme) : 10-20 mg/kgBB/hr

DM: Max: 400 mg/hr


Pc
2. ANESTETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
2.1 ANESTETIK LOKAL
Etil Klorida Semprot, botol 88g/100 mL
Semprotkan dengan jarak 30 cm dari kulit sampai
terbentuk lapisan putih pada kulit.

Lidokain Inj Infiltrasi 2%, Jeli 2%, Semprot


Anestesi permukaan mulut dan tenggorokan

Untuk nyeri: Larutan 2%: 300 mg, tidak boleh lebih


dari per 3 jam.

Regional anestesi
50-300 mg (larutan 0.5% tanpa adrenalin)

Anestesi infiltrasi Percutan

Dewasa: Lidokain hydrochloride: 5-300 mg (1-60 ml


dari larutan 0.5% oatau 0.5-30 ml dari larutan 1%).

Topikal: pasta, aerosol (hemoroida, nyeri


perianal dan itching):
Gunakan pada bagian yang sakit sampai 6 x
sehari.
2.2 PROSEDUR PRE OPERATIF
Atropin Inj. i.v/i.m/s.k 0.25 mg/mL
Premedication in balanced anaesthesia
a. Dewasa: 300-600 mcg i.m/s.c sebelum
anestesi atau 300-600 mcg i.v segera sebelum
induksi anestesi.
b. Anak
1) >20 kg: 300-600 mcg
2) 12-16 kg: 300 mcg
3) 7-9 kg: 200 mcg
4) >3 kg: 100 mcg

Diazepam Tab 5 mg

Page 2
Diazepam
Inj i.v/i.m 10 mg/mL

Oral
Pengobatan praanestesi
a. Dewasa:
5-20 mg sebelum anestesi umum

b. Anak (1 bln-8 thn):


200-300 mcg/kgBB, bs diberikan 45-60 mnt
sebelum tindakan. Anak ≤12 th max: 10 mg. 12-18
th max: 20 mg

Parenteral
· Pengobatan praanestesi:
a. Dewasa:
100-200 mcg/kgBB.
b. Anak (>1 bln): 100-200 mcg/kgBB
1 bln-12 th: max 5 mg/hr, 12 – 18 th: 20 /hr.
Ac, pc
3. ANTI ALERGI DAN OBAT UNTUK ANAFILAKSIS
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Klorfeniramin maleat Tab 4 mg
a. Dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam
b. Anak :
1) 1-2 th : 2 x 1 mg
2) 2-6 th : 1 mg tiap 4-6 jam (maks 6 mg/hari)
3) 6-12 th : 2 mg tiap 4-6 jam (maks : 12 mg/hari)
4) 12-18 th : 4 mg tiap 4-6 jam ( maks 24 mg/hari)

DM:
Dewasa : maks 24 mg/hari
Lansia : maks 12 mg perhari

1) 2-6 th : maks 6 mg/hari


2) 6-12 th : maks : 12 mg/hari
3)12-18 th : maks 24 mg/hari

Ac,pc
Cetirizin Tab 10 mg
a. Dewasa : 1x10 mg
b. Anak :
a) 1-2 th :2x250 mcg/kg BB
b) 2-6 th : 2x2,5 mg
c) 6-12 th : 2x5mg
d) 12-18 th : 1x10 mg

Ac, pc

Epinefrin (Adrenalin) injeksi iv/sk/im 0,1%, ampul 1 ml.

Shock Anafilaksis
Intra Vena
a. Dewasa: 0.5 mg (5 mL larutan 1:10,000)
diberikan dengan kecepatan lambat 100 mcg/mnt,
sampai respon tercapai.
b. Anak : 10 mcg/kg. Jika menggunakan
autoinjeksi didasarkan pada BB: 15-30 kg: 150 mcg
dan >30 kg: 300 mcg.
Intramuscular
a. Dewasa: 500 mcg (0.5 ml dari larutan 1:1,000),
diulang tiap 5 mnt sampai kondisi membaik.

b. Anak: 10 mcg/kgBB, larutan1:10, 000 dengan


kecepatan of ≤1 mL (100 mcg)/ minute.

Serangan Asthma Akut (IM atau SC)


a. Dewasa: 0.3-0.5 mL dari larutan 1:1000 (300-
500 mcg).
b. Anak: 0.01 mL/kg (10 mcg/kg)

DM: Max: 0.5 mL(500 mcg)

Page 3
Deksametason Inj iv/im 5mg/ml

1. Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari


2. Dosis anak : 0,024 – 0,34 mg/kg BB/hari dibagi
dlm 3-4 kali/ hari

Loratadine Tab 10mg

Dosis: Dewasa dan >12 th: 10 mg/hr

Anak 6-12 th (BB> 30kg): 10mg/hr

Anak BB< 30kg: 5mg/hr

pc
Difenhidramin Inj iv / im 10 mg/ml (HCl)

Dosis:

Dewasa: im 10-50 mg sekali pemberian, maks


400mg/hr

Anak: im 1,25 mg/kgBB sekali pemberian, maks


300mg/hr

4. ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN

Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan


4.1 KHUSUS
Atropin Inj 0.25 mg/mL
1. Keracunan organopospor
a. Dewasa: 2 mg i.v/i.m tiap 10-30 mnt sampai
efek muskarinik tidak terlihat atau muncul gejala
toksisitas atropin. Pada kasus berat bisa diberikan
tiap 5 mnt dan untuk kasus cukup berat hingga
berat pemberian bisa diberi minimal 2 hari dan
dilanjutkan selama masih ada gejala. b. Anak:
20 mcg/kgBB diberikan tiap 5-10 mnt.

2. Keracunan atau overdosis dengan senyawa


dengan efek muskarinik
Dewasa:
0.6-1 mg i.v/i.m/s.c tiap 2 jam

Natrium Tiosulfat Inj. i.v 25%


Keracunan Sianida:
Dewasa:
Diberikan setelah penggunaan 300 mg natrium nitrit
selama 5-20 mnt. Natrium tiosulfat 12.5 g (50 mL
larutan 25%) diberikan selama 10 mnt. Konsentrasi
methaemoglobin tidak boleh melebihi 30-40%. Jika
gejala toksisitas sianida terjadi lagi, penggunaan
nitrit dan tiosulfat boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.

Anak:
Diberikan setelah penggunaan 4-10 mg/kgBB
natrium nitrit (max:300 mg). Natrium tiosulfat 400
mg/kgBB (max: 12.5 g). Konsentrasi
methaemoglobin tidak boleh melebihi 30-40%. Jika
gejala toksisitas sianida terjadi lagi, penggunaan
nitrit dan tiosulfat boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.

Kalsium glukonat Inj 10% (100mg/ml)

4.2 UMUM

Page 4
Karbon aktif Tablet

a. Dewasa:
2 tablet tiap habis BAB
b. Anak:
1 tablet tiap habis BAB
Ac,pc
Magnesium Sulfat Serbuk
1-2 g

5. ANTIEPILEPSI-ANTIKONVULSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Diazepam Inj. i.m/i.v. 5 mg/mL
Tab 2 mg
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube

Oral
Kecemasan
3x2 mg (max 30 mg/hr)
Insomnia
a. Dewasa : 5-30 mg dalam dosis terbagi (maks 40
mg/hari) Farmakope
b. Anak : (BNF 515), max 40 mg/hr)
1. 1-12 bl : 2x250mcg/kg BB
2. 1-5 th : 2x2,5mg
3. 5-12 th : 2x5 mg
4. 12-18 th : 2x10mg

· Kecemasan:
2-10 mg, bisa diulang tiap 4 jam bila perlu
Rectal
· Adjunct in seizures:
a. Dewasa:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
b. Anak:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
· Muscle spasms
a. Dewasa: 
Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap 12 jam
bila diperlukan
b. Anak:
 >10 kg: Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap
12 jam bila perlu
Ac,pc
Fenobarbital (BNF Tab 30 mg
288) Tab 100 mg

a. Dewasa:
60-180 mg pada malam hari.
b. Anak:

Page 5
5-8 mg/kgBB/hr

Pada malam hari

Karbamazepin Tab 200 mg


Epilepsi

a. Dewasa:
Dosis awal 1-2 x 100-200 mg, tingkatkan perlahan
sampai dosis biasa 0.8-1.2 g/hr dalam dosis
terbagi. Pada Lansia turunkan dosis awal
b. Anak:
≤1 th: 100-200 mg/hr dalam dosis terbagi.

1-5 th: 200-400 mg/hr dalam dosis terbagi


5-10 th: 0.6-1 g/hr dalam dosis terbagi

Magnesium Sulfat Inj. i.v 20%


(BNF 611) Inj. i.v 40%

Eklamsia

Dosis awal: injeksi 4 g selama 5-15 mnt, diikuti


dengan infus i.v 1 g/jm selama 24 jam terhitung dari
munculnya seizure, bila terjadi seizure kembali
tingkatkan kecepatan infus menjadi 1.5-2 g/jm atau
beri tambahan dosis injeksi i.v 2 g
6. ANTIINFEKSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
6.1 ANTI HELMINTIK
Pirantel Tab 125 mg
Susp 125 mg/5 ml

1 x 10 mg/kgBB
1 gram
Ac, pc
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Beta laktam
Amoksisilin Tab scored 500 mg

Syr kering 125mg/5ml;250/5ml

a) Dosis dewasa : 250-500 mg/8 jam atau 500-


875 mg/12 jam
b) Dosis anak :

1. bayi < 3 bl : maks 30 mg/kg BB/hari tiap 12 jam

≤ 10 th : 125-250 mg/8 jam (< 40 kg BB : 20-40


mg/kg BB/hari tiap 8 jam)

Ac, pc
6.2.2 Anti Bakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin

Page 6
Doksisiklin (BNF 348) Kaps 100 mg

1. Uncomplicated gonorrhoea
2 x 100 mg (7 hr)
2. Sifilis

a. Sifilis awal:
2 x 100 mg (14 hr)

b. Sifilis Latent lambat:


2 x 100 mg (28 hr)
c. Neurosifilis
2 x 200 mg (28 hr)
3. Uncomplicated genital chlamydia, non-
gonococcal urethritis,
2 x 100 mg (7 hr)
Inflamasi pelvic (14 hr)
Sebelum atau sesudah makan (Bila ada iritasi GI
minum bersama makanan atau susu). Diminum
dengan segelas air putih dan posisi badan tegak
selama ½ jam.

6.2.2.2 Kloramfenikol
Thiamfenikol Kapsul 500 mg
1. IMS dan infeksi oleh susceptible organisms

a. Dewasa : 1,5 g/hr dalam dosis terbagi (untuk


infeksi berat bisa sampai 3 g/hr)
b. Anak :
30-100 mg/kgBB/hr
2. Gonorrhoea:
2.5g/hr (1-2hr) atau 2.5 g di hari pertama diikuti
2g/hr untuk 4 hari berikutnya.
Perut Kosong
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim
Kotrimoksazol Tab 480 mg :
sulfametoksazol 400 mg dan trimetoprim : 80 mg

Suspensi 240 mg

a) Dewasa: 2 x 960 mg

b) Anak :
1. 6 mgg - 5 bln: 2 x 120 mg

2. 6 bln – 5 thn: 2 x 240 mg


3. 6– 12 thn : 2 x 480 mg
Perut Kosong
(min 1 jm sblm makan atau 2 jm stlh makan)
6.2.2.4 Makrolid
Eritromisin Caps : 500 mg
(Makrolid)
Syr kering: 200 mg/5 ml

a) Dosis dewasa : 4 x 250-500 mg tiap 6 jam


atau 2 x 0.5 - 1 g
b) Dosis anak :
1) Bayi : 4 x 12.5 mg/kg

2) 1-2 thn : 4 x 125 mg

3) 2-8 thn : 4 x 250 mg


4) > 8 thn : idem dosis dewasa
Dewasa:max 4g/hari)
2 jam AC
6.2.2.5 Quinolon
Ciprofloxasin Tab scored :500 mg
(quinolon)
a) Dosis dewasa : 2 x 500-750 mg (untuk UTI, bs
dimulai dengan 250 mg)

Page 7
Dosis anak : Tidak dianjurkan untuk anak di bawah
18 tahun. (DOEN 2011)

Sebelum atau sesudah makan


*Tidak boleh diberikan dengan antasida, Fe dan
olahan susu

6.2.2.6 Penggunaan Khusus


Metronidazole Tablet 500 mg
(penggunaan
khusus) Suppo 500 mg

Lar infus 5mg/ml


1. Invasive intestinal amoebiasis, extra-
intestinal amoebiasis (including liver abcess),

a.dewasa : 800 mg tiap 8 jam selama 5 hruntuk


intestinal infection dan 5–10 days untuk extra-
intestinal infection

b.anak :
1) 1–3 th : 200 mg tiap 8 jam;
2) 3–7 th 200 mg tiap 6 jam;
3) 7–10 th: 400 mg tiap 8 jam

2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg tiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g
b. anak
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm

pc

6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS


6.3.1 Antilepra
Dapson Tablet scored 100 mg,
100 mg/hr, penggunaan sendiri (50 mg/hr atau 1-2
mg/kgBB/hr untuk dewasa dengan BB <35kg)

pc

6.3.2 Antituberkulosis
Isoniasid (BNF 330) Tab 100 mg; Tab 300 mg

Terapi profilaksis selama 6 bulan

a. Dewasa: 300 mg/hr


b. Anak : 5mh/kgBB

Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah


makan). Tp untuk penderita gangguan GI bisa
bersama makanan.

Page 8
Kombinasi untuk dewasa:
Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC)
Rifampisin kapl 150 mg
Isoniasid tab 75 mg
Pirazinamid tab 400 mg
Etambutol tab 275 mg

Kombinasi untuk dewasa:


Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC)
Rifampisin kapl 150 mg
Isoniasid tab 150 mg

Kombinasi untuk anak:


Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC)
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 50 mg

Pirazinamid tab 150 mg

Kombinasi untuk anak:

Paduan dalam bentuk


dosis tetap (KCT/FDC)

Rifampisin
kapl 75 mg
Isoniasid tab
50 mg

Kombinasi untuk
dewasa:
(Paduan dalam bentuk
kombipak)
Rifampisin
kapl 450 mg
Isoniasid tab
300 mg
Pirazinamid tab
500 mg
Etambutol tab 250 mg dan 500 mg

Kombinasi untuk anak:


(Paduan dalam bentuk kombipak)
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 100 mg
Pirazinamid tab 200 mg

Kombinasi untuk anak:


(Paduan dalam bentuk kombipak)
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 100 mg

6.3.3 IMS
Podophyllotoxin Oleskan 2 x sehari selama 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu. Bisa diuang lagi dengan Interval 1
minggu untuk maksimal 5 minggu.
(BNF 730) Max 50 kali aplikasi

Cefixim Gonorrhoea
>12 thn = 1 x 400mg

Sebaiknya sesudah makan

6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi, sistemik
Griseofulvin (BNF Tab scored 250 mg, tab 125 mg
380)

Page 9
1. Infeksi Dermatofit
a. Dewasa: 1 x 500 mg atau 2 x 500 mg dosis
bisa digandakan untuk infeksi berat dan diturunkan
setelah membaik.
7 hr untuk in
b. Anak:
1) >50 kg: Dosis dewasa

2) <50 kg: 10 mg/kgBB/hari, dalam dosis tunggal


atau dosis terbagi.
2. Tinea capitis disebabkan Trichophyton
tonsurans
a. Dewasa: 1 g/hr dalam dosisi tunggal atau dosis
terbagi
b. Anak:
1) >50 kg: Dosis dewasa
2) <50 kg: 15-20 mg/kgBB/hr dalam dosis tunggal
atau dosis terbagi.

· Untuk infeksi rambut dan kulit (2-8 mgg)


· Untuk infeksi kuku tangan (6 bln)
· Untuk Infeksi kuku kaki (1 thn)

Segera sesudah makan


6.4.2 Antifungi topikal
Mikonazol Cream 2 %
Oleskan tipis pada kulit 2 x sehari pagi dan sore
sesudah mandi.

6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamuba dan antigiardiasis
Metronidazol
Tab 250 mg
Tab 500 mg
1. Invasive intestinal amoebiasis, extra-
intestinal
a. dewasa amoebiasis (including
: 800 mg tiap liver abcess),
8 jam selama 5 hruntuk
intestinal
b. anak infection
: dan 5–10 days untuk extra-
intestinal
1) 1–3 thinfection
: 200 mg tiap 8 jam;
2) 3–7 th 200 mg tiap 6 jam;
3) 7–10 th: 400 mg tiap 8 jam
2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg
b. anaktiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm
6.5.2 Antimalaria (Sesuai dengan program DEPKES, Ditjen P2-PL)
Tablet Antimalaria
DOEN, kombinasi:
Sulfamdoksin 500 mg
Pirimetamin 25 mg
Tablet Kombinasi
(kombipak)
Artesunat tab 50
mg
Amodiakuin tab 200 mg
Kuinin Tab 200 mg
Tab 222 mg
Tab 250 mg
Inj i.v 25%
Primakuin Tab 15 mg
Klorokuin Tab 250 mg pc

6.6 ANTI VIRUS


Aciklovir
Tab scored 200 mg
Tab scored 400 mg

Salep 5%

Oral
non-genital herpes simplex, treatment,

a. Dewasa :5 x 200 mg atau 5x400 mg pd pasien


imunokompromi atau absopsi kurang bagus(5hr
atau lbh bila muncul lesi baru selama pengobatan,
atau belum sembuh total)
b. Anak :
1. Anak 1 bln – 2 thn : setengah dosis dewasa

Page 10
2. >2thn : Dosis dewasa
Genital herpes simplex, treatment of first
episode,
a. 5 x 200 mg atau 3 x 400 mg (5hr atau lbh bila
muncul lesi baru selama pengobatan, atau belum
sembuh total). 5 x 400 mg untuk pasien
imunokompromi atau ODA (5-10hr)
b. Pengobatan infeksi ulang: 3 x 800 mg (2hr)
atau 5 x 200 mg atau 3 x 400 mg (3-5hr). 3 x 400
mg (5-10hr) untuk pasien imunokompromi dan
ODA.
Herpes simplex, suppression,
2 x 400 mg atau 4 x 200 mg atau ditingkatkan 3 x
400 mg bila terjadi kekambuhan pada standar
terapi supresi atau untuk supresi herpes genital
pada masa kehamilan yang lebih dari 36 minggu
Herpes simplex, prophylaxis in the
immunocompromised,
a. Dewasa :4 X 200–400 mg
b. Anak :
1. 1-2 bln : 4 x 100-200 mg
2. >2 thn : 4 x 200-400 mg
Varicella and herpes zoster, treatment,
a. Dewasa : 5 x 800 mg (7hr)
b. Anak :
1. 1-2 thn: 4 x 200 mg (5hr)
2. 2-6 thn: 4 x 400 mg (5hr)
3. 6-12 thn: 4 x 800 mg (5hr)
Ac, pc
7. ANTI MIGREN
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
7.2 PROFILAKSIS
Propranolol (BNF 99) Tab 10 mg

Profilaksis Migren

80-240 mg/hr dalam dosis terbagi.

1 jam sebelum makan

7.2 SERANGAN AKUT


Tablet Antimigren
DOEN, kombinasi:
Ergotamin 1 mg
Kafein 50 mg

Ac, Pc
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN DAN OBAT UNTUK TERAPI PALIATIF
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan

9. ANTIPARKINSON
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Triheksifenidil (BNF Tablet 2 mg
307; BNFC 237)
a. Dewasa:
Dosis awal 1 mg/hr, kemudian ditingkatakna secara
bertahap
Dosis pemeliharaan: 5-15 mg dalam dosis terbagi

b. Lansia:
Sebaiknya menggunakan dosis terendah dari dosis
dewasa
c. Anak (3-18 th):

Dosis awal: 1-2 x 1 mg, tingkatatkan 1 mg/hr tiap 3-


7 hari disesuaikan dengan respon dan ES.
Max: 2 mg/kgBB/hr

Paling baik bersama makanan. Kecuali bila mulut


kering bisa diminum sebelum makan
10. DARAH DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
10.1 ANTIANEMI

Page 11
Asam folat Tab 1 mg
Tab 0,5 mg

Dapat digunakan bersamaan atau tidak bersama


makanan.

Besi (II)sulfat Tablet salut 300 mg


Sir 150 mg/5 mL

Dianjurkan agar penggunaan dalam keadaan perut


kosong.

10.2 KOAGULASI DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI


Fitomenadion Tab 10 mg
(Vitamin K1)
Inj. 10 mg/mL

Inj. i.m 2 mg/mL


a. Oral
Defisiensi Vit-K karena obat atau malabsorbsi

Dewasa: 10-40 mg/hr.


Over-antikoagulasi
Dewasa: Bisa digunakan sampai 5 mg. Tergantung
pada INR dan tingkat hemoragi
b. Intravena
Over-antikoagulasi
Dewasa: 0.5-5 mg via I.V lambat inj. Dosis tergantung INR dan tingkat haemorrhage.

Parenteral
Pendarahan kekurangan Vitamin K pada bayi

Bayi: 1 mg injeksi i.v/i.m/s.c, dosis selanjutnya


diberikan bila perlu.
Dari DOEN
a. Dosis untuk bayi baru lahir 1 mg
b. Dosis untuk bayi prematur 0.5 mg

Ac, pc
11. ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
11.1 ANTISEPTIK
Povidon Iodin Larutan

11.2 DESINFEKTAN
Etanol 70% Cairan

Kalsium Hipoklorit Serbuk

12. GIGI DAN MULUT, OBAT DAN BAHAN

12.1 OBAT
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan
Benzocain Pasta, gel
Borax Gliserin Borax Gliserin, larutan 5%
Lidocain Botol 10ml
Lidocain 2%, Ampul 2ml
Spray 5%
Lidocain comp Lidocain HCl 2% + Epinephrin 1: 80.000
Etil klorida Chloraethyl, Botol 100 ml
Eugenol Eugenol 93,4%, Botol 10 ml
Gentian violet Gentian violet larutan 1%. Botol 10 ml
Khlorheksidin Khlorheksidin 2% gargle, Botol 30 ml; 60ml
Oco Tincture untuk membersihkan stain pada gigi,
botol 15 ml
Povidon Iodium Povidon Iodium larutan 1% gargle, Botol 190 ml

Iod Gliserin Iod Gliserin larutan, Botol 100ml


12.2 BAHAN
Alvogyl Pasta alveolar untuk perawatan pasca pencabutan
gigi. Mengandung Iodoform, Butilparaminobenzoat,
Eugenol, dan Penghawar. Kemasan pot berisi 12
gram pasta
Articulating paper Articulating paper
Adper Single Bond Bahan adhesive / bonding gigi. Setiap botol berisi 6
gr bahan bonding. Kekuatan bonding 49 mpa.

Celuloid strip Celuloid strip

Page 12
Calxyl Pasta mengandung kalsium hidroksida murni untuk
perawatan dressing pada gigi yang sudah infeksi
dan tumpatan saluran akar gigi, PH > 12.6,
kemasan pot 20 gram
Caviton Bahan tumpatan sementara (temporary filling
material). Kemasan jar berisi 30 gram,
Cocoa Butter Cocoa Butter
Devitalisasi Pasta Pasta devitalisasi untuk perawatan pulpa,
mengandung Lidokain, arsen dan Fenol.
Kemasan pot berisi 6,5 gr pasta.
Glass Ionomer Glass Ionomer Cement
Cement
Iodoform Iodoform pasta
Kalsium Hidroksida kalsium hydroxyda pasta dengan spesifikasi: bahan
Pasta kalsium hydroxide liner yg terdiri dari 2 komponen
dalam kemasan tube berisi base (13g) dan tube
berisi catalyst (11g) yang rigid setting, selfcuring yg
dipergunakan untuk direct & indirect pulp capping
dan sebagai protective liner dibawah bahan
adhesive gigi, varnish, bahan tumpatan gigi,
cement dan bahan lain. tidak menghambat
polimerisasi akrilik dan restorasi komposit. pasta
linerbase : disalycate ester dari 1,3 butylene glycol,
calcium phosphat, zinc oxyde. pasta liner catalyst :
calcium hydroxyde ethyl toluenesulfonamide, zinc
stearate, zinc oxyde,

Matrix Band Matrix Band


Minyak Boor Minyak Boor

Monoklor kamfer Monoklor kamfer menthol/CHKM, Botol 10ml


menthol/CHKM
Mummifying pasta Pasta untuk perawatan akar gigi, mengandung
Iodoform, thymol, Creosote dan Camphor.
Kemasan pot berisi 7 gram pasta
Scotbond atchant Bahan berbentuk cairan berisi asam fosfat 37 %
digunakan untuk membuat micropit sebelum
dilakukan penambalan composit resin. Kemasan
botol 9 ml
Semen seng fosf Semen seng fosfat untuk sementasi sebelum
serb & cairan menumpat gigi. Tiap set terdiri dari 1 botol berisi 35
g serbuk dan 30 g (18ml) cairan, sendok takaran
untuk serbuk
Spon gelatin cube Spon berbahan gelatin untuk tindakan gigi dengan
ukuran 1x1x1 cm, . Kotak berisi 10 biji
Temp Stopping Bahan penambal gigi terdiri dari serbuk zinc oxyde
Fletch serb & Cairan 100g dan cairan 100ml yg mengandung 1 g Na
Tetraborax dan Zinc Sulfat 42 g
Tri Kresol Formalin Tri Kresol Formalin (TKF), Botol 10 ml
(TKF)
Tri M A 2 Filtex Z250 Bahan tumpatan tetap dengan sinar (komposit
A-2) universal) untuk gigi anterior dan posterior.
Kemasan syringe berisi 4 gram bahan komposit.
Pilihan warna A-2
Tri MA 3 (Filtex250 A- Bahan tumpatan tetap dengan sinar (komposit
3) universal) untuk gigi anterior dan posterior.
Kemasan syringe berisi 4 gram bahan komposit.
Pilihan warna A-3
Themophore Pasta untuk perawatan akar gigi, mengandung
Iodoform, thymol, Creosote dan Camphor.
Kemasan pot berisi 7 gram pasta.
Clinprosealant Bahan tumpatan gigi untuk mencegah terjadinya
caries yang lebih dalam pada fissure gigi

13. DIURETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Furosemid Tablet 40 mg
Injeksi 40mg/ampul
Dosis :
Udema
Dewasa:
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc
Dosis pemeliharaan 20-40 mg/hr pagi hari pc
I.V. perlahan : 20-40 mg
Udema Resisten Dewasa 80-120 mg/hr
Hipertensi Resisten
Dewasa 40-80 mg/hr

Page 13
Hidroklorthiazida Tablet 25 mg
Hipertensi
Dosis awal 12.5 mg/hr, dosis pemeliharaan 25-50
mg/hr
Udema karena Gagal Jantung
Dosis awal 25-100 mg (bisa 200 mg untuk kasus
berat) pada pagi hari. Dosis kemudian dapat
diturunkan menjadi 25-50 mg/hr.

Spironolakton Tablet 25 mg
Hipertensi
Dosis 50-100mg/hr diberikan sebagai dosis terbagi
atau sebagai dosis tunggal
Udema karena Gagal Jantung
Dosis awal 100 mg (bisa 200 mg untuk kasus
berat)/hari. Dosis pemeliharaan biasanya 25-200
mg/hr.

14. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPTIK


14.1 ANTIDIABETIK
ORAL
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Glimepirid Tablet 2 mg
Dosis awal 1 mg/hr, bisa ditingkatkan per 1 mg
dengan interval 1-2 minggu, Max 4mg/hari

Metformin Tablet 500 mg


Dewasa: dimulai dengan 500 mg saat sarapan
minimal 1 minggu, bisa dilanjutkan dengan 2x500
mg saat sarapan dan makan malam minimal 1
minggu dilanjutkan 3x500mg saat sarapan, makan
siang dan makan malam. Max.2 gram/hari terbagi
2-3 dosis
Anak:
>10 thn: sama dengan dosis dewasa
8-10 thn: dosis awal 1x200 mg, dosis bisa
ditingkatkan dengan interval minimal 1 minggu.
Max.2 gram/hari terbagi 2-3 dosis

14.2 HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS


Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Exluton Lynestrenol 0,5mg, strip 28’s
Kontrasepsi Oral untuk Ibu menyusui
Dosis : 1 tablet/ hari pada waktu yang sama tanpa
putus pada hari pertama siklus menstruasi

Mycrogynon Kombinasi : levonorgestrel 150 mcg +


etinilestradiol 30 mcg
strip 21 +7’p
Kontrasepsi oral
Dosis ; 1 tablet/hari selama 28 hari berturut-turut,
dimulai bagian hijau pada hari pertama menstruasi

Cyclovem Kombinasi medroxyprogesteron acetat 50 mg dan


estradiol cypionat 10 mg/ml
Vial 1ml
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal
atau deltoid, interval 1 bulan

Depo Progestin Medroxyprogesteron acetat 150 mg


Vial 3 ml
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal
atau deltoid, dosis diulang tiap 12 minggu

Page 14
IUD Copper T 380 A Alat kontrasepsi dalam rahim ( Intra Uterine
Safe Load Device / IUD ) berbahan polyethylene yang dililit
dengan kawat tembaga berdiameter 0.25 mm dan
dua cincin tembaga, berat 310 mg. Luas
permukaan kawat 380 mm2. Dengan teknologi
Safe-Load. Dapat digunakan untuk interval 4 tahun.

14.3 HORMON TIROID DAN ANTITIROID


Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Propiltiourasil Tablet scored 100 mg
Dosis Hipertiroidisme
Dewasa :
200-400 mg/hari dalam dosis terbagi dosis
pemeliharaan 50-
Anak :
Bayi (0-1bl): dosis awal 2x2,5-5 mg/kgBB.
1bl-1 th : dosis awal 3x2,5 mg/kgBB.
1-5 th : dosis awal 3x25 mg
5-12 th : dosis awal 3x50 mg
12-18 th : dosis awal 3x150 mg

14.4
KORTIKOSTEROID
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Deksametason Tablet 0,5mg
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml
Dosis Oral
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, tunggal atau dibagi
dalam 2-4 kali/hari
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4
kali/ hari
Dosis Intravena
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal
Shok tidak responsif
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40
mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2-
6 jam.

Prednisone Tablet 5 mg
Dosis Dewasa:
Terapi substitusi : 5-7,5 mg/hari, pc
Anti inflamasi : 10 – 60 mg/hari dalam dosis
tunggal atau dibagi 3 kali per hari, pc
Eksaserbasi multipel sklerosis akut : 200mg/hari
selama 1 minggu, dilanjutkan 80 mg setiap 2 hari
selama 1 bulan, pc
Dosis Anak : 1 – 2 mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3-
4 kali

15. KARDIOVASKULER
15.1 ANTIANGINA
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Isosorbid Dinitrat Tablet 5 mg Sub lingual
Dosis
Serangan akut : 5-10 mg Sub lingual, 1 jam ac atau
2 jam pc
Profillaksis : 5-20 mg/hr dalam dosis terbagi 3-4 kali

15.2 ANTIARITMIA

Page 15
Digoksin Tablet 0,25 mg
Dosis:
Dewasa :
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 0,5-0,75 mg,
disusul 0,25 – 0,5 mg tiap 6 jam sampai tercapai
digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-0,75 mg,
dalam dosis terbagi
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari

15.3 ANTI
HIPERTENSI
Kaptopril (ACE Tablet scored 12,5 mg; 25 mg
INHIBITOR) Dosis
Lansia : awal 2 x 6.25 mg, 1 jam ac atau 2 jam pc
Dewasa: awal 2 x 12.5 mg, pemeliharaan 2 x 25
mg, 1 jam ac atau 2 jam pc

Amlodipin Tablet 5 mg
(Antagonis Kalsium) Dosis : 2,5 – 10 mg, tunggal

15.4
ANTIHIPERLIPIDEMI
Simvastatin Tablet 10 mg enteric coated
A
Dosis:
16. KULIT, OBAT TOPIKAL
Awal 5-10 mg/hari, dosis tunggal pada malam hari
Nama Obat menjelang Kekuatan
tidur Sediaan/Dosis/ES
Dapat
16.1 DESINFEKTAN DAN ditingkatkan sampai 40 mg/hari, dosis
ANTISEPTIK
tunggal pada
Hidrogen Peroksida Hidrogen malam30%
Peroksida hari menjelang tidur
cairan, botol
Kalium Permanganat Kristal Kalium Permanganat
Pot 5 gram
Povidon Iodine Povidone Iodine 10%
Botol 30 ml; Botol 300 ml
Etakridin Rivanol 0,1%
Botol 100 ml
Etanol 70% Etanol 70%
Botol 1 liter
Bayclin NaClO3 (Natrium Klorat) 5,25%.
botol 1 liter
Etanol 96% Etanol 96%
Botol 1 liter
16.2 ANTIVIRUS
Asiklovir salep kulit Asiklovir krim 5%
Tube 5 gram

16.4 ANTI FUNGI


Anti fungi salep asam benzoat 6 % + asam salisilat 3 %
DOEN Pot 30 gram
Ketoconazole Ketoconazole krim 2%
Tube 5 gram

Page 16
Miconazole Miconazole 2% krim
Tube 10 gram

Nistatin Tablet vagina 100.000 IU

16.5 ANTI INFLAMASI/ANTIPRURITUS


Betametasone Betametason 0,1% krim
Tube 5 gram
Hidrokortison 2,5% Hidrokortison 2,5 % krim,
16.6 ANTI SCABIES tube 5 g
2-4 zalf asam salisilat 2 % + belerang endap 4%
Pot 30 gram
16.7 LAIN-LAIN

Centabio Ekstrak placenta 10 % + Neomisin sulfat 0,5 %


Salicyl bedak 2% Asam salisilat 2% dalam talk
Tabung 40-60 gram
.

17. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI DAN LAIN-LAIN


17.1 ORAL
Garam oralit Garam oralit, kombinasi:
natrium klorida 0,52 g
kalium klorida 0,30 g
trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,70 g
Sachet untuk diencerkan dengan air matang 200ml.
Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk untuk
menghindari muntah

17.2 PARENTERAL

Page 17
Glukosa larutan infus Glukosa 5%; 10%, 40%
Plabbote 500 ml
Glukosa 5-10% diinfuskan melalui vena besar atau
menggunakan venous catheter untuk menghindari
terjadinya trombosis
KAEN 3B larutan Kombinasi :
infus Na. Klorida 0,875g
K.Klorida 0,75 g
Na. Laktat 1,12 g
Dextrose anhr 13,5 g
Sebagai cairan pemeliharaan

Natrium Klorida Natrium Klorida 0,9%


larutan infus Plabbote 500 ml
Ringer Laktat larutan Komposisi :
infus Indikasi
Na+ : Keracunan
130mEq Br ̄; keracunan I ̄
K+ 4mEq
Ca+ 2,7mEq
Cl ̄ 108,7mEq
Laktat 28 mEQ
Aqua pro injeksi Aqua pro injeksi
Vial 20 ml

18. MATA
Kloramfenikol Kloramfenikol 0,5%, tetes mata, botol 5ml
Kloramfenikol 1%, salep mata, tube 5 g
Oksitetrasiklin Oksitetrasiklin 1%, salep mata, tube 3,5 g
19. OKSITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS

Metil ergometrin Metil ergometrin maleat tablet 0,125 mg


maleat Metil ergometrin maleat injeksi 0,20 mg/ml, Ampul
Oksitoksin Oksitoksin
1 ml injeksi 10IU/ml, Ampul 1ml
Dosis
Dosis : Manajemen aktif Kala III 0,1-0,2 i.m. setelah
Induksi persalinan,
kepala/bahu depan stimulasi kontraksi
keluar; atau uterus 1-5IU
saat terakhir
(dalam 20. PSIKOFARMAKA
segera 500 ml cairan
setalah infus dengan kecepatan
bayi lahir 2-8
20.1 ANTIANSIETAS DANtetes per menit)
0,2 prn.
ANTIINSOMNIA
Atoni uterus Dinaikkan
i.m atau 0,1-0,2tiap
i.v. 30-45 menit
sampai
Promotifefek optimal,
involsi uteri 3max 40 tetes/menit.
x 0,125mg p.o selama 3-4
Post
hari pengeluaran bayi untuk pencegahan
Diazepam pendarahan
Tablet 2 mg pelekatan placenta 2-5 IU i.m/iv/infus
Stimulasi
Dosis laktasi 2 IU, i.m
Dewasa : awali dengan dosis 2-4 x sehari 2-10 mg ,
maksimal 40 mg/hari
Lansia : awali dengan dosis 1-2 x sehari 21.1-2
SALURAN
mg, CERNA
tingkatkan sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 10
21.1 ANTASIDA DAN ANTIULKUS
Antasida DOEN mg/ hari
Tab kunyah
Kombinasi: Suspensi/5 mL
Aluminium ac/pc
Tablet
Hidroksida 200 mg Dewasa:
Magnesium 3-4 x 1-2 tab
Hidroksida 200 mg Anak 6-12 thn:
3-4 x ½ tab.
Syrup
Dewasa:
3-4 x 5-10 mL
Anak 6-12 thn:
3-4 x 2,5 -5 mL
Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam
sesudah makan) dan sebelum tidur

Ranitidin Tablet 150 mg


Kapsul 300 mg
Ulcer Gastric dan Duodenal, Dispepsia episode
Simetidin Kaplet
kronik. 200 mgBenign gastric and duodenal ulcerationDosis awal: 800 mg/hr sebelum tidur. Duodenal ulcers (≥4 minggu), Gastric ulcer (≥6 min
Dewasa dan anak >12 th:
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (4-8
minggu)
Omeprazol (BNF 55) Kapsul 20 mgPeptic
Anak (3-12 th): ulcer 1 x 20 mg. Kasus berat: 40 mg/hr. Durasi: Duodenal ulcer (4 minggu), Gastric ulcer (8 minggu). Dosis pemeliharaan
2 x 2-4 mg/kgBB (2-4 minggu)
Gastro-oesophageal reflux disease
Dewasa dan anak di >12 th:
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (8
minggu). Untuk kasus sedang hinga berat 600
mg/hr dalam 2-4 dosis terbagi (12 minggu).
Anak 3-12 th:
2 x 2.5-5 mg/kgBB (max: 300 mg)
Sebelum atau sesudah makan

21.2 ANTIEMETIK
Domperidon Tab 10 mg
Sir 5 mg/ 5 ml
Metoklopramid Dewasa
Tab 10 mgdan usia lanjut : 3 x sehari 10-20 mg dan
jika perlu 10–20 mg, sekali sebelum tidur
21.3 ANTIHEMOROID Dosis
Obat diminum 15–30 menit sebelum makan dan
sebelum 3tidur
Dewasa x 10malam.
mg
Antihemoroid DOEN, suppositoria
kombinasi :
bismuth subgalat
150mg

Page 18
suppositoria

heksaklorofen 2,5 mg

lidokain 10 mg

seng oksida 120 mg

sup ad 2 g

21.4 ANTI DIARE

Garam oralit,
kombinasi: natrium
klorida 0,52 g
kalium klorida
0,30 g trinatrium
sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat
2,70 g Serbuk untuk
Zincml air
200 Tab dispersible 20 mg

Untuk bayi umur < 6 bln: diberikan 10mg (1/2


21.6 KATARTIK tablet) Zinc per hari, selama 10 hari meskipun diare
sudah berhenti
Bisakodil Tablet 5 mg
Untuk balita 6 bln - 5 tahun: diberikan 20 mg (1
tablet) Zinc per hari selama 10 hari meskipun diare
1 x 5-10 mg pada malam hari
sudah berhenti
Gliserin Tetes 10 mg/mL
Dalam100
Tetes perut kosong dan hindari penggunaan
mg/mL
dalam rentan 1 jam dengan antasida dan 22.produk
SALURAN NAPAS
susu.
22.1 ANTIASMA
Suppositoria 5 mg & 10 mg

Deksametason Tab 0.5 mg


Inj i.v. 5 mg/ml

Oral
Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari
Efedrin 25 mg Tablet 25 mg
Dosis anak : 0,024 - 0,34 mg/kg BB/hari dibagi dlm
metil prednisolon tablet
3-4 kali/8 mg
hari
Dewasa : 3x 10-30 mg maks 150 mg/hari
Intravena dosis : 2 x 4 mg/hari
Anak :
Salbutamol Tablet 2 mg; 4 mg
Shok
4 x tidak
0,2-0,4 responsif
mg/kg
Lar respirator untuk BB 2,5mg/2,5 ml NaCl
nebulizer
Dewasa: Dalam
Sebelum bentuk makan
atau sesudah fosfat: Dosis awal 1 x 40
22.2 ANTITUSIF mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2-
Dosis
Oral (penggunaan melalui inhalasi lebih direkomendasikan) :
6 jam..
Dosis dewasa : 3-4 x 4 mg (lansia dan pasien sensitif bisa
Dekstrometorfan Tab 15dengan
dimulai mg 2 mg), dosis max sekali pemakaian 8 mg.
Sirup
Sesudah 10 mg/5
Dosis anak :makanmL
2-6 th : 3-4 x 1-2 mg/hari
6-12
Dosisth : 3-4 x 2 mg/hari
Dewasa
Inhalasi : 10-20
inhaler (bisamg
jugatiap 4 profilaksis
untuk jam, ataukarena
30 mg tiap atau
alergen 6-8
jam. Extended-release
olahraga oral suspension:
yang memicu bronkospasme) : 2 x 60 mg.
Max 120 :mg/
Dewasa harimcg (1-2 puff) ,untuk gejala persisten bisa
100-200
sampai 4 x sehari
Anak : 100 mcg (1puff)
Anak :
6-12 th powder
Inhalasi : 5-10 (bisa
mg tiap 4 jamprofilaksis
juga untuk atau 15karena
mg tiap 6-8
alergen
jam.olahraga
atau Extended yangrelease oral suspension:
memicu bronkospasme) : 6-12 yr: 2 x
Dewasa:
30 mg 200-400 mcg, untuk gejala persister bisa sampai 4 kali
sehari
Max
Anak :60200mg/
mcg,hari
untuk gejala persister bisa sampai 4 kali sehari

Inhalasi
2-6 th nebulised
: 2.5-5solution:
mg tiap 4 jam atau 7.5 mg tiap 6-8
Dewasa dan anak >5th
jam. Extended release :oral
atau lebih untuk kasus parah
2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x
suspension:
Anak <5th 6-12 yr: ,2bisa
: 2.5 mg x 15mg
diulang sampai 4 x atau lebih
Max
untuk 30 mg/hari
kasus parah

Sebelum atau sesudah makan


Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)

Page 19
22.3 EKSPEKTORAN

Ambroxol Tab 30 mg
Dosis
Dosis dewasa : 2-3 x sehari (60-120 mg/hr)
Max 120 mg
Dosis anak:
<2 th : 2 x 7.5 mg
2 - 5 th : 2-3 x 7.5 mg
6 - 12 th : 2-3 x 15 mg

Sesudah Makan

Gliseryl guaiacolat Tab 100 mg


(GG)
Dewasa:
200-400 mg tiap 4 jam bila perlu
Anak:
anak di bawah 6 th tidak dianjurkan
6-12 th : 100-200mg tiap 4 jam kalau perlu, max 1.2
g/hr

Sebelum atau sesudah makan

Obat Batuk Hitam Sirup 100 mL


OBH)
Tiap 5 mL Sirup 200 mL
mengandung: Dosis
Succus Liquiritae Dewasa
166,66 mg - 4 x 1 sendok makan (15 ml)
Ammonium Chlorida Anak :
100 mg 1 – 4 x 1 sendok teh (5 ml)
Ammonium Anisi Sesudah makan
Spir 100 mg

22.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS


Kombinasi Vial (unit dose) 2.5 mL.
(combivent)
1 vial dengan nebulisasi atau inhalasi 3-4 x sehari.

23. OBAT YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN

23.1 SERUM DAN IMUNOGLOBULIN


Human tetanus  Inj i.m 250 UI
imunoglobulin
Serum anti bisa ular: Inj i.m / i.v
A.B.U.I (khusus ular
Serum antidifteri Inj i.m 10,000 UI/vial
dari luar Papua)
(A.D.S) Inj i.m 20,000 UI/vial
Serum antirabies
A.B.U.II (khusus ular Inj 200 UI/mL
dari Papua)
Page 20
Serum antitetanus Untuk pencegahan:
Inj i.m 1500 UI

Untuk pengobatan:
Inj i.m/i.v 10,000 UI
Inj i.m/i.v 20,000 UI

23.2 VAKSIN
Vaksin BCG Inj i.k

Vaksin campak Inj s.k

Vaksin hepatitis B Inj 20 mcg/mL


rekombinan

Vaksin jerap difteri Inj i.m


tetanus (DT)
Vaksin jerap difteri Inj i.m
tetanus pertusis
(DTP)

Vaksin jerap tetanus Inj i.m


(tetanus adsorbed
toxoid)

Vaksin polio Tetes


Vaksin rabies, untuk Serb inj s.k/i.k + booster
manusia
24. TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN

Hidrogen Peroksida Cairan konsentrat

Karbogliserin Tetes telinga 10%

Page 21
Lidokain Cairan Semprot 10%

Semprotkan sampai 6 kali pada area yang sakit.

Oksimetazolin Tetes hidung 0.025%Tetes hidung 0.050%Nasal congestion 2 x 1-3 tetes

25. VITAMIN DAN MINERAL


Asam askorbat Tablet 50 mg
(Vitamin C) Tablet 250 mg
Fitomenadion Tab 10 mg
Recommended Daily Allowance untuk dewasa
(Vitamin K1), Neo
Kalsium laktat K
(kalk) Intake 500
Tablet yang adekuat
perempuanmg 75 mg, untuk laki-laki 90 mg;
Dosis anak
Anak Reference Intake
Dietary
Untuk Scurvy 100-300 mg/hari dalam dosis terbagi
1-3 bln
0-6 tahun : 0,3
210 mg/hari
mg/hari
Untuk suplemen 35-100mg/hari
4-8
7-12tahun270: 0,55 mcg/hari
Dosisbln
dewasamg/hari
9-13 tahun
1-3tahun : 0,6 mg/hari
500mg/hari
Untuk Scurvy 1-2 x 100-250 mg/hari
14-18
4-8 tahun
tahun : 0,75 mg/hari
800mg/hari
Pencegahan/pengobatan colds 1-3 gram/hari
Dewasa
Untuk suplemen 50-200mg/hari
Perempuan 0,9 mg/hari
Dewasa
Laki-laki
9-18 tahun1,21300mg/hari
mg/hari
10-50 tahun 1000mg/hari
≥51 tahun 1200mg/hari

Kombinasi: Tablet salut 1200mg/hari


Osteoporosis
Besi (III) sulfat 7 H2O 1x 1 tablet sehari
200 mg
Asam Folat
0.25 mg

Piridoksin (Vitamin Tablet 10 mg


B6) Defisiensi
Retinol Kapsul lunak 100,000 UI
Anak 5-25 mg/ hari selama 3 minggu
Kapsul lunak 200,000 UI
Dewasa 10-20 mg/hari selama 3 minggu

Tiamin (Vitamin B1) Tablet 50 mg

Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari selama 2 minggu,
5-10 mg/dosis untuk satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu bulan

Sianokobalamin Tablet 50 mcg


(Vitamin B12) Recommended intake
Anak
1-3 tahun 0,9 mcg/hari
4-8 tahun 1,2 mcg/hari
9-13 tahun 1,8 mcg/hari
Anak > 14 tahun dan dewasa 2,4 mcg/hari
Hamil 2,6 mcg
Menyusui 2,8 mcg/hari
Defisiensi B 12
Dewasa oral 250 mcg/hari

Vitamin B kompleks Tablet 10 mg


Multivitamin yang 1-2 kaplet sehari sesudah makan
mengandung
Kombinasi
Vit C 500 mg, serta Vit
B1 15-50 mg, vit B2
10-25 mg, vit B6 5-10
mg, vit B12 5-100
mcg, nicotinamide
Suplemen 50- 1x 1 kaplet
besi yang
100 mg, pantothenic
mengandung: Dapat ditingkatkan menjadi 2x sehari bila perlu
acid
Fe 25018-20 mg mg,
mg-300
manganese sulfate
Multivitamin yang 1x sehari 1 tab
200-400 mcg, copper
mengandung
•sulfate
Vitamin 200-400
A 4.000mcg,IU •
Vitamin
vit C 50 C
Vitamin Neurotropik
-10050 mg,
mg • 3x 1-2 tab
yang
Vitamin mengandung
asam folat D 4002 mg,IU vit-
• Dapat diberikan bersama makanan untuk
Vitamin
B12 15 mcg,
Vitamin B1
E 10 disulfide
faktor
mg • mengurangi rasa tidak nyaman pada GI
100 mg,
intrisik
Vitamin 25vitmg.
B1 3B6mg200

mg, vit B12
Vitamin B2 3200 mgmcg

Vitamin B6 2 mg •
Vitamin B12 2 mcg •
Nikotinamida 20 mg •
Kalsium pantotenat 5
mg • Asam folat 1 mg • Page 22
Biotin 0,1 mg • Besi (II)
fumarat 20 mg •
Kalsium (sebagai
karbonat) 100 mg •
Tembaga 0,5 mg •
Mangan 0,5 mg •
Sirup multivitamin
untuk balita gizi
Sirup
buruk,multivitamin
mengandung
untuk balitaPer
kombinasi gizi5 ml :
sirup
buruk, antianemia
mengandung
Vit
untuk balitaPervit
A 4,000 IU, B1
kombinasi
2.5 5 ml
mg, vit B2 2.5 mg, :
mengandung
Vit A 2,000 IU, Fe
vit 15
B1 5
vit
mg B6 0.75 mg,
mg, vit B2 2 mg,
nicotinamide vit B6
15 mg,
5 mg, vit B12
panthenol 2mcg,
5 mg, vit C
nicotinamide 10 IU,
60 mg, vit D 200
mg,asam
Fe 3.6 mg. folat 15mcg,
kolin 5mg, inositol
12mg, biotin 100mcg,
vit E 5 IU, Fe 5mg, Zn
2,5mg, Mg 35mg,
copper 300mcg,
selenium 20mcg,
chromium 15mcg,
lysine 100mg, L-
glutamine 50mg.

Page 23
USKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI

IRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI

Keterangan

ES:
Nyeri abdominal, dispepsia, konstipasi, diare, nausea, ulser GI, edema,
bronkospasme, sakit kepala, mengantuk, insomnia, gangguan
penglihatan, gagal jantung kongestif, hipertensi, takikardia, ruam,
urtikaria, trombositopenia, anemia aplastik, agranulositosis, tinitus,
Anemia hemolitik
peningkatan enzim autoimun, konvulsi
hati, gangguan fungsi(overdosis)
ginjal

IO:
Meningkatkan aktivitas antikoagulan oral tetapi tidak signifikan. Risiko
iritasi GI meningkat bersama dengan alkohol. Meningkatkan toksisitas
siklosporin, litium dan konvulsi dengan Siprofloksasin. Absorpsi
meningkat dengan antasida. Efek ACE Inhibitor kemungkinan akan
mengalami antagonisasi

ES:

Dispepsia, muntah, nyeri abdominal, heartburn,mual, diare, nyeri


epigastrik, edema, retensi cairan, pusing, ruam, tinitus.

6 g dapat menyebabkan hepatotoksic,


ES:
Mual, reaksi alergi, ruam kulit, nekrosis tubular renal akut

IO:
Mengurangi absorpsi kolestiramin selama 1 hari setelah pemberian.
Absorpsi terakselerasi dengan metoklopramid. Efek menurun dengan
barbiturat, karbamazepin, hidantoin, rifampisin dan sulfinpirazon.
Parasetamol kemungkinan meningkatkan efek warfarin

Parasetamol meningkatkan risiko kerusakan hati para alkoholik kronis.


Peningkatan risiko toksisitasdengan obat hepatotoksik lain atau obat
yang menginduksi enzin mikrosomal seperti barbiturat, karbamazepin,
hidantoin, rifampisin dan sulfinilpirazon

ES:
Gangguan GI, sakit kepala, pusing, ruam, perdarahan GI, peptik ulser,
abnormalitas fungsi ginjal. Nyeri dan kerusakan jaringan pada tempat
injeksi (IM), iritasi lokal (rektal), rasa terbakar yang transien dan
menyengat (oftalmik), Sindrom Steven-Johnson, dermatitis
eksfoliatif, nekrolisis epidermal toksik

IO:

Page 24
Tidak untuk diberikan IV pada pasien yang menerima AINS lain atau
antikoagulan termasuk heparin dosis rendah. Fungsi renal
kemungkinan menjadi lebih buruk ketika digunakan bersama siklosporin
atau triamteren. Absorpsi bervariasi apabila diberikan bersama
sukralfat, kolestiramin atau kolestipol. Aplikasi oftalmik dari diklofenak
dapat menurunkan efikasi asetilkolin oftalmik dan karbakol.
Meningkatkan risiko ulser GI dan perdarahan ketika digunakan
bersama kortikosteroid, aspirin, atau antikoagulan.

ES:
Lihat Natrium diklofenak

IO:
Lihat Natrium diklofenak

Tidak diberikan saat serangan akut


ES:
Ruam, alopesia, gangguan GI, gangguan indera pengecap, mual,
muntah, nyeri abdominal, diare, parestesia, neuropati periferal, vertigo,
sakit kepala, nekrosis hepatik, mengantuk, neuritis, artalgia, hipertensi
Potentially Fatal: Sindrom Steven-
Johnson atau Lyell (urtikaria, demam, limfadenopati, artalgia).
Sewaktu-waktu, trombositopenia, agranulositosis dan anemia
aplastik

IO:
Peningkatan risiko ruam kulit jika digunakan bersama ampisilin atau
amoksisilin. Dapat memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan
dikumarol. Dapat meningkatkan level serum siklosporin. Dapat
meningkatkan depresi sumsum tulang apabila digunakan bersama
siklofosfamid.
Berpotensi fatal : Meningkatkan efek hematologi dari azatiopin dan
merkaptopurin apabila diberikan bersama allopurinol

2. ANESTETIK
Keterangan

ES:
Serpihan bekuan kimia mungkin muncul jika disemprot terlalu lama
pada kulit. Nefrotoksisitas dan hepatotoksisitas (pemaparan jangka
panjang)
ES:
Pusing, parestesia, mengantuk, bingung, depresi pernapasan dan
konvulsi , Hipotensi dan bradikardia yang mengarah ke gagal
jantung, anafilaksis

IO:
meningkatkan efek kardiak dengan fenitoin IV. Efek diantagonis dengan
hipokalemia akibat asetazolamid, diuretik loop dan tiazid. Dosis
kemungkinan meningkat dengan penggunakan jangka panjang fenitoin
dan induser enzim lain
Simetidin dan propranolol meningkatkan konsentrasi plasma dan
toksisitas. Peningkatan risiko depresi miokardial dengan
pengeblok beta dan antiaritmia lain

ES:

Mulut kering, disfagia, konstipasi, flushing dan kulit kering, takikardia,


palpitasi, aritmia, midriasis, fotofobia, sikloplegia, peningkatan tekanan
intraokuler. Dosis toksik menyebabkan takikardia, hiperpireksia,
ketidaktenangan, bingung, ketertarikan, halusinasi, delirium dan dapat
berkembang ke kegagalan sirkulasi dan depresi pernapasan. Aritmia
atrial, disosiasi AV, ektopik ventrikular multipel

IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan
beberapa antihistamin
ES:

Page 25
Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan,
lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung, depresi, gangguan
GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal,
peningkatan jumlah enzim hati, kelemahan otot, gangguan visual, sakit
kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia,
konstipasi,
Berpotensihipotensi,
Fatal takikardia, perubahan libido, nyeri dan
tromboflebitis di sekitar
Depresi pernafasan dantempat
SSP, injeksi
koma
IO:
Meningkatkan klirens diazepam jika digunakan bersama fenitoin,
karbamazepin dan fenobarbital. Deteriorasi yang bersifat reversibel dari
parkinsonisme dapat muncul jika diberikan bersama levodopa.
Kombinasi dengan litium dapat menyebabkan hipotermia. Diperlukan
pengurangan dosis narkotik jika digunakan secara konkuren

Berpotensi fatal :
Fenotiazin, barbiturat, MAOI, mempotensiasi aksi diazepam.
Penambahan efek depresan SSP dengan alkohol dan depresan
SSP atau pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi sama dengan
analgesik, anestesi dan beberapa antikonvulsan

ERGI DAN OBAT UNTUK ANAFILAKSIS


Keterangan
ES:

Depresi SSP, sedasi, mengantuk, kelesuan, pusing, gangguan GI,


anoreksia atau kenaikan nafsu makan, nyeri epigastrik, pandangan
kabur, disuria, mulut kering, ketat di bagian dada, hipotensi, kelemahan
otot, tinitus, euforia, sakit kepala, stimulasi SSP paradoksikal.

Potentially Fatal: .
Kolaps CV dan kegagalan pernapasan
IO:
Meningkatkan efek sedatif dari obat psikotropik seperti barbiturat,
hipnotis, analgesik opioid, ansiolitik dan antipsikotik. Interaksi dengan
alkohol dapat berbahaya (sedasi, eksitasi)

ES:

insomnia, malaise, sakit kepala, pusing, ketidaknyamanan GI, mulut


kering, nyeri abdominal, diare, nausea, muntah, hipersensitivitas
musiman, epistaksis, faringitis, bronkospasme

IO:
Meningkatkan INR dan epistaksis jika diberikan bersamaan warfarin
Depresan SSP dan antikolinergik dapat mempotensiasi depresi
SSP oleh setirizin
ES:
Efek SSP, gangguan GI, nyeri epigastrik, kelainan CV, kesulitan dalam
mikturisi dan retensi urin, dispnea, hiperglikemia, berkeringat,
hipersalivasi, kelemahan, tremor, ekstrimitas dingin, hipokalemia.
Gangren, nekrosis jaringan, dan penglupasan (ekstravasasi) apabila
digunakan sebagai tambahan anestesi lokal.

IO:
Anestetik inhalasi halogen, alfa dan beta bloker, melildopa, guanetidin,
obat dengan efek vasokonstriktos dan menekan, antihipertensi,
penghalang neuron adrenergik, obat pendeplesi kalium, glikosida
jantung, efedra, yohimbi. TCA dapat menginduksi hipertensi dan aritmia

Page 26
ES: Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum,
glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi vertebral.
Gejala seperti Cushing, disfungsi pankreas dan pankreatitis,
gangguan GI, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan
kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Berpotensi Fatal: HPA supresi, CV kolaps admin IV cepat.


IO:

Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan


obat-obatan yang mendeplesi kalium seperti amfoterisin B dan diuretik
loop. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toksoid.
Peningkatan aktivitas deksametason dan siklosporin bila digunakan
bersama-sama. Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol
dapat menyebabkan peningkatan ES GI.

Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi


dengan efedrin, kolestiramin, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin.

ES:

letih, mual, sakit kepala (jarang terjadi)

P: hamil dan laktasi

ES:

Depresi SSP, sedasi

KI:neonatus

P: pada usia lanjut dosis perlu diturunkan

T DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN

Keterangan

ES: cek

Mulut kering, disfagia, konstipasi, flushing dan kulit kering, takikardia,


palpitasi, aritmia, midriasis, fotofobia, sikloplegia, peningkatan tekanan
intraokuler. Dosis toksik menyebabkan takikardia, hiperpireksia,
ketidaktenangan, bingung, ketertarikan, halusinasi, delirium dan dapat
berkembang ke kegagalan sirkulasi dan depresi pernapasan. Tetes
mata : Toksisitas sistemikumumnya pada anak-anak, dan penggunaan
jangka panjang dapat menyebabkan iritasi, hiperemi, edema dan
konjungtivitis. Peningkatan tekanan intraokular. Inhalasi : mulut kering,
Aritmia atrial, disosiasi AV, ektopik ventrikular multipel

IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan
beberapa antihistamin

ES:
Gangguan osmosis
IO:
Mengurangi toksisitas cisplatin melalui inaktivasi kimia cepat dari
komponen platinanya

untuk antidot MgSO4

Page 27
ES:

IO:
Dapat mempengaruhi absorpsi GI dari tetrasiklin

cek

ES:
Oral : iritasi GI, diare air Parenteral : hipermagnesemia yang
dikarakterisasi dengan nausea, muntah, flushing, haus, hipotensi,
mengantuk, bingung, bicara tidak jelas, pandangan ganda, bradikardia,
kelemahan otot. Hipokalemia, ileus paralitik
IO:
Oral : Menurunkan absorpsi dari tetrasiklin dan bifosfonat.
Penambahan efek penghambat neuromuskuler dengan aminolikosida,
glikosida jantung. Penambahan efek nifedipin dan depresan SSP.
ANTIEPILEPSI-ANTIKONVULSI
Keterangan
ES:
Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan,
lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung, depresi, gangguan
GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal,
peningkatan jumlah enzim hati, kelemahan otot, gangguan visual, sakit
kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia,
konstipasi, hipotensi, takikardia, perubahan libido, nyeri dan
tromboflebitis di sekitar tempat injeksi

Potentially Fatal: Respiratory distress

Depresi pernafasan dan SSP, koma

IO:Meningkatkan klirens diazepam jika digunakan bersama


fenitoin, karbamazepin dan fenobarbital. Deteriorasi yang bersifat
reversibel dari parkinsonisme dapat muncul jika diberikan
bersama levodopa. Kombinasi dengan litium dapat menyebabkan
hipotermia. Diperlukan pengurangan dosis narkotik jika digunakan
secara konkuren Fenotiazin, barbiturat, MAOI, mempotensiasi aksi
diazepam. Penambahan efek depresan SSP dengan alkohol dan
depresan SSP atau pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi sama
dengan analgesik, anestesi dan beberapa antikonvulsan

ES:
Bradikardia, hipotensi, sinkop, mengantuk, lesu, eksitasi atau depresi
SSP, gangguan penilaian, efek mabuk, kebingungan, mengantuk,
agitasi, hyperkinesia, ataksia, gugup, sakit kepala, insomnia, mimpi
buruk, halusinasi, kecemasan, pusing, ruam, dermatitis eksfoliatif; mual,
muntah, sembelit, agranulositosis, trombositopenia, anemia
megaloblastik, sakit di situs injeksi, tromboflebitis (IV), oliguria: spasme
laring, depresi pernafasan, apnea (terutama dengan pemberian IV
cepat), hipoventilasi.

Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-Johnson.

IO:

Page 28
Dapat meningkatkan potensi hepatotoksik dari overdosis paracetemaol.
Dapat menurunkan kadar / efek isoenzim CYP berbagai substrat
misalnya tenoposid, metotreksat, antipsikotik, β-blockers, calcium-
channel blocker, antikonvulsan lainnya, kloramfenikol, simetidin,
kortikosteroid, siklosporin, doksisiklin, estrogen, felbamat, griseofulvin,
takrolimus, furosemid, metadon, kontrasepsi oral, teofilin, TCA,
warfarin. Dapat mengurangi efek guanefesin. Mengurangi metabolisme
dan atau toksisitas meningkat dengan kloramfenikol, felbamat, MAOI,
asam valproik. Dapat meningkatkan efek nefrotoksik dari metoksifluran.

Berpotensi Fatal: penambahan efek sedasi dan / atau depresi


pernafasan dengan etanol, sedatif, antidepresan, analgesik opioid,
benzodiazepin dan depresan SSP lain. Dapat menurunkan kadar /
efek obat antiaritmia misalnya disopiramida, propafenon, kuinidin.

ES:
Pusing, mengantuk, ataksia, mulut kering, sakit perut, mual, muntah,
anoreksia, leukopenia, proteinuria, gagal ginjal, gagal jantung, dan
hiponatremia.
Berpotensi Fatal: agranulositosis, anemia aplastik, gagal hati, dermatitis
eksfoliatif parah dan sindrom Stevens-Johnson.

IO:
Mengurangi toleransi terhadap alkohol, memperpendek T1 / 2 dari
doksisiklin. Penurunan
Berpotensi kemanjuran
Fatal: reaksi kontrasepsi
neurotoksik oral bila digunakan
bila dikombinasikan dengan
dengan
litium. carbamazepine. Peningkatan konsentrasi plasma
karbamazepin oleh propoksifen. Kadar serum menurun dengan fenitoin,
fenobarbital, primidon.

ES:
Oral: iritasi GI, diare berair.
Parenteral: Hipermagnesaemia ditandai dengan mual, muntah, flushing,
haus, hipotensi, mengantuk, kebingungan, bicara cadel, penglihatan
ganda, bradikardia, kelemahan otot. Hipokalsemia, ileus paralitik.

IO:
Oral: Mengurangi penyerapan tetrasiklin dan bifosfonat. Penambahan
efek pengeblok neuromuskuler dengan aminoglikosida, glikosida
digitalis. Penambahan efek dengan nifedipine dan depresi SSP.

6. ANTIINFEKSI
Keterangan

ES:
Anoreksia, mual, muntah, kram perut, mengantuk, insomnia, diare,
tenesmus, peningkatan SGOT, sakit kepala, pusing, ruam.

IO:
Berpotensi Fatal: Saling antagonis dengan piperazine.

ES:
Hiperaktif, agitasi, insomnia, pusing, ruam makulopapular, dermatitis
eksfoliatif, urtikaria, vaskulitis hipersensitivitas, diare, mual, muntah,
anemia, trombositopenia, leukopenia, agranulositosis.

Berpotensi Fatal: hipersensitivitas neuromuskular, kolitis


pseudomembranosa.
IO:

Peningkatan tingkat dengan disulfiram dan probenesid. Penurunan efek


dengan tetrasiklin dan kloramfenikol.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan efek antikoagulan oral.

Page 29
ES:

pewarnaan gigi Tetap, ruam, superinfeksi, mual, gangguan GI, glositis,


disfagia, fotosensitifitas, hipersensitivitas, anemia hemolitik,
trombositopenia, neutropenia dan eosinofilia. Anafilaksis.

IO:
Penurunan penyerapan dan bioavailabilitas bila digunakan dengan
antasida, kalsium, magnesium, dan besi. Konsumsi etanol kronis
mengurangi konsentrasi serum. Metabolisme meningkat induser enzim
hati seperti rifampisin, fenitoin dan karbamazepin. Dapat mengurangi
efektivitas kontrasepsi oral.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan toksisitas digoxin dan efek
antikoagulan oral.

ES:
Hipersensitivitas, gangguan GI, stomatitis, glositis, ensefalopati depresi,
mental dan sakit kepala, ototoksik. Anemia hemolitik (bentuk
Mediterania G6PD), reaksi Jarish-Herxheimer. Penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis perifer dan optik.

Berpotensi Fatal: depresi sumsum tulang, sindrom bayi keabuan,


reaksi anafilaksis.
IO:
Berpotensi Fatal: Obat yang menekan fungsi sumsum tulang

ES:
Gagal ginjal, mual, muntah, diare, anoreksia, ruam kulit, urtikaria.

Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-Johnson, agranulositosis,


nekrolisis epidermal toksik, nekrosis hati.
IO:
Mengurangi konsentrasi siklosporin dalam darah bila digunakan secara
bersamaan. Meningkatkan toksisitas metotreksat. Menghambat izin
fenitoin. Mempotensiasi warfarin dan hipoglikemik oral.

Berpotensi Fatal: Pemberian bersamaan dengan pirimetamin


menyebabkan anemia megaloblastik. Peningkatan kerusakan
ginjal dengan siklosporin.

ES:

Ruam, urtikaria, mual, muntah, ketidaknyamanan GI; ototoksik,


neurotoksisitas pusat; agranulositosis, aritmia, pankreatitis.
Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas, kolestatik ikterus; serum
transaminase naik; eosinofilia.
IO:
Mungkin mengantagonis efek terapi linkomisin dan klindamisin.
Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan peningkatan penyerapan
alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek blocker neuromuskuler,
antikoagulan oral, siklosporin, theophylline.Terfenadine, astemizol,
toksisitas cisapride meningkat.

ES:

gangguan GI, sakit kepala, tremor, kebingungan, kejang, ruam, nyeri


sendi, fototoksisitas. peningkatan kreatinin serum. Hematologis, hati
dan gangguan ginjal. Vaskulitis kolitis, pseudomembranosa dan
takikardia. Fototoksisitas. Reaksi anafilaktoid, penangkapan
cardiopulmonary.

Page 30
* Tidak sebagai pilihan utama untuk infeksi Kuman gram negatif

IO:
Mungkin mengantagonis efek terapi linkomisin dan klindamisin.
Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan peningkatan penyerapan
alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek blocker neuromuskuler,
antikoagulan oral, siklosporin, theophylline.Terfenadine, astemizol,
toksisitas cisapride meningkat.

ES:

gangguan GI misal mual, rasa tidak menyenangkan, lidah terasa logam,


diare atau sembelit. Lidah berbulu, glositis, dan stomatitis karena
pertumbuhan berlebih dari Candida. Jarang, antibiotik terkait kolitis.
Kelemahan, pusing, ataksia, sakit kepala, mengantuk, insomnia,
perubahan mood atau kondisi mental. Mati rasa atau kesemutan pada
kaki, kejang epileptiform (dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang).
Transient leucopenia dan trombositopenia. Reaksi hipersensitivitas.
Uretra ketidaknyamanan dan penggelapan urin. Dibesarkan enzim nilai
hati, hepatitis kolestasis, ikterus. Tromboflebitis (IV).

Berpotensi Fatal: Anafilaksis.

IO:
Akut psikosis atau kebingungan dengan disulfiram. Aditif / efek sinergis
dengan antimikroba lain. Efek berkurang withphenobarbital atau
fenitoin. Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol. Peningkatan risiko ES
antikoagulan kumarin, fenitoin, lithium, ciclosporin, fluorourasil.
Peningkatan risiko efek neurologis dengan simetidin.

ES:
Anemia, neuropati perifer, hemolisis dan methaemoglobinamea
(berhubungan dengan dosis), sindrom nefrotik, perubahan psikologis,
hepatitis. Lainnya: Mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, ruam
makulopapular, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson.
Topikal: Kekeringan, kemerahan, mengelupas, dan sifat manis mulut di
situs aplikasi.

Berpotensi Fatal: agranulositosis, reaksi hipersensitivitas yang


serius pada kutaneus, dermatitis eksfoliatif
IO:
Penurunan konsentrasi serum dapson bila digunakan dengan
rifampisin. Peningkatan plasma konsentrasi dengan probenesid,
trimethoprim. mengantagonis klofazimin

Untuk profilaksis TB pada Anak dan HIV/AIDS


ES:
Periferal neuritis, neuritis optik, reaksi psikotik, kejang-kejang, mual,
muntah, kelelahan, tekanan epigastrium, gangguan penglihatan,
demam, ruam, defisiensi piridoksin.
Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas.
IO:
Dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin diazepam, etosuksimid,
fenitoin, dan triazolam, klorsoksazon, teofilin, klofazimin, sikloserin dan
warfarin. Dapat meningkatkan metabolisme enfluran mengakibatkan
nefrotoksik level fluorid. Mengurangi efektivitas dan peningkatan risiko
neuropati perifer dan hepatotoksisitas dengan alkohol. Mengurangi
absorpsi dengan antasida yang mengandung aluminium, memberikan
setidaknya 1 jam sebelum antasid tersebut. Penurunan kadar serum
dengan ketokonazol, zalcitabin. Peningkatan risiko neuropati perifer
dengan stavudin dan zalcitabin.

Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko hepatotoksisitas dengan


rifampisin dan obat hepatotoksik lainnya.

Page 31
Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
Dengan program TB
Nasional

Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Dengan program TB
Nasional

Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Dengan program TB
Nasional

Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai

Dengan program TB

Nasional

Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai

Dengan program TB

Nasional

Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Dengan program TB
Nasional

Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Dengan program TB
Nasional

ES:
Mengiritasi mata dan selaput lendir, gangguan GI, trombositopenia,
leukopenia, gagal ginjal, hepatotoksisitas, efek SSP, perubahan EEG,
neuropati perifer dan otonom, reaksi lokal.

ES:
Diare, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, pusing, trombositopenia,
eosinofilia.
Berpotensi Fatal: kolitis pseudomembranosa.
IO:
Peningkatan konsentrasi dengan probenesid.
Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan waktu protrombin dengan
antikoagulan.

ES:

Page 32
erosi Oral, tekanan GI, penyimpangan rasa, pusing, kebingungan, sakit
kepala, depresi, insomnia, kelelahan, neuritis perifer, fotosensitifitas,
ruam kulit, urtikaria, eritema multiformis, leukopenia, proteinuria.

Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas; angioedema.

IO:
Mengantagoniskan antikoagulan oral dan kontrasepsi oral. Penurunan
penyerapan GI dengan
Berpotensi Fatal: fenobarbital.
Meningkatkan Konsentrasi
efek plasma
dari alkohol dan berkurang
dengan induser reaksi-seperti
menyebabkan enzim misalnyadisulfiram.
fenilbutazon dan hipnotik.

ES:
Mual, muntah, reaksi demam, ruam, mengantuk, diare, anoreksia dan
penggelontoran,
Berpotensi Fatal: hepatitis. Lokal iritasi
IV: anafilaktik reaksidandan
sensitisasi,
serangan dermatitis
jantung.
kontak.
IO:
Peningkatan toksisitas dilaporkan dengan karbamazepin. Mikonazol
bertindak sebagai
Berpotensi Fatal:inhibitor dari CYP3A4
Mempotensiasi efek dan CYP2D6 dan
antikoagulan darimungkin,
warfarin.
karena itu, berinteraksi
Peningkatan dengan sejumlah
risiko kardiotoksisitas besar cisapride,
dengan obat misalnya statin,
astemizol
HIV
atauprotease inhibitor, siklosporin, takrolimus, sildenafil, kuinidin,
terfenadine.
pimozid, .

ES:
gangguan GI misal mual, rasa tidak menyenangkan, lidah terasa logam,
diare atau sembelit.
Berpotensi Lidah berbulu, glositis, dan stomatitis karena
Fatal: Anafilaksis.
pertumbuhan
IO: berlebih dari Candida. Jarang, antibiotik terkait kolitis.
Kelemahan,
Akut psikosispusing, ataksia, sakit
atau kebingungan kepala,disulfiram.
dengan mengantuk, insomnia,
Aditif / efek sinergis
perubahan mood atau
dengan antimikroba kondisi
lain. mental. Mati
Efek berkurang rasa atau kesemutan
withphenobarbital atau pada
Berpotensi Fatal: Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol.
kaki, kejang
fenitoin. epileptiform (dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang).
Peningkatan risiko ES antikoagulan kumarin, fenitoin, lithium,
Transient leucopenia dan trombositopenia. Reaksi hipersensitivitas.
ciclosporin, fluorourasil. Peningkatan risiko efek neurologis
Uretra ketidaknyamanan dan penggelapan urin. Dibesarkan enzim nilai
dengan simetidin.
hati, hepatitis kolestasis, ikterus. Tromboflebitis (IV).

Hanya untuk malaria yang berat

ES:
Mual, muntah, sakit kepala, diare, ruam, perubahan hematologis
(sesekali), peningkatan enzim hati, terbakar, gatal atau eritema
(penggunaan topikal). Aplikasi mata dapat menimbulkan penyengat,
blefaritis keratopati superfisial, belang-belang atau konjungtivitis.
pemberian IV: Reaksi lokal, nyeri, peradangan, flebitis, ekstravasasi
menyebabkan ulserasi. Peningkatan BUN dan / atau kreatinin. Jarang
gagal, ginjal.

Berpotensi Fatal: Kadang neurotoksisitas setelah digunakan IV:


Kelesuan, kebingungan, agitasi, tremor, kejang, koma.
IO:
Probenesid menurunkan ekskresi urin dan meningkatkan waktu paruh.
Risiko gangguan ginjal meningkat karena obat nefrotoksik lain.

Page 33
7. ANTI MIGREN
Keterangan

ES:

Gastrointestinal: trombosis arteri mesenterika, kolitis iskemik, mual,


muntah, gangguan epigastrium, kram perut, diare, sembelit.
Alergi: spasme laring dan gangguan pernapasan, faringitis dan
agranulositosis, demam dikombinasikan dengan sakit dan sakit
tenggorokan, ruam eritematosa.
Pernapasan: Bronkospasme.
Hematologi: agranulositosis, nonthrombocytopenic purpura,
thrombocytopenic purpura.
Autoimun: Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, lupus eritematosus
sistemik
IO: telah dilaporkan.
Aluminium hidroksida gel sangat mengurangi penyerapan usus propranolol.
Etanol memperlambat tingkat penyerapan propranolol.
Fenitoin, phenobarbitone, dan rifampin mempercepat klirens
Klorpromazin, bila digunakan bersamaan dengan propranolol, menghasilkan peningkatan level plasma kedua obat.
Antipirin dan lidokain mengurangi klirens bila digunakan bersamaan dengan propranolol.
Tiroksin mengakibatkan konsentrasi T3 lebih rendah dari yang diharapkan bila digunakan bersamaan dengan propranolol.
Simetidin menurunkan metabolisme hepatik dari propranolol, eliminasi menunda dan tingkat darah meningkat.
Klirens teofilin berkurang bila digunakan bersamaan dengan propranolol.

UNOSUPRESAN DAN OBAT UNTUK TERAPI PALIATIF


Keterangan

9. ANTIPARKINSON
Keterangan
ES:

Mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, retensi urin, glaukoma,


kebingungan, mengantuk, gelisah, halusinasi.
Berpotensi Fatal: Aritmia, disosiasi AV, ektopik ventrikel multipel.

IO:
Menunda penyerapan obat oral lainnya.

Berpotensi Fatal: penambahan aktivitas antikolinergik dengan


antidepresan trisiklik, obat antiparkinson, antihistamin, fenotiazin
dan kinidina.

AH DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI


Keterangan

Page 34
ES:
gangguan GI, reaksi hipersensitivitas; bronkospasme.
IO:
Antiepilepsi, kontrasepsi oral, obat anti-TB, alkohol, aminopterin,
metotreksat, pirimetamin, trimetoprim dan sulfonamid dapat
mengakibatkan penurunan konsentrasi folat serum. Mengurangi
konsentrasi serum fenitoin.
ES:
iritasi GI, sakit perut dan kram, mual, muntah, sembelit, diare tinja,
gelap dan perubahan warna urin; mulas.
IO:

Penurunan penyerapan zat besi dengan antasid, kolestiramin, trientine,


inhibitor pompa proton. Penurunan penyerapan zat besi dan tetrasiklin
ketika pemberian bersama-sama. Menunda respon terhadap zat besi
pada pasien kloramfenikol sistemik. Mengurangi kemanjuran
levotiroksin dengan besi. Penurunan penyerapan sefdinir, bifosfonat,
entakapon, flouroquinolones, levodopa, metildopa dan penisilamin.

ES:
Anafilaksis, dispnea, sianosis, nyeri, bengkak, flebitis di situs inj,
diaforesis, pusing, hipotensi (jarang), reaksi alergi setelah SC dan IM
inj.
IO:
Penurunan efek antikoagulan oral.

ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN


Keterangan

ES:
Lokal iritasi dan sensitivitas (jarang). Aplikasi untuk kulit gundul daerah
yang luas dapat menghasilkan efek sistemik karena penyerapan
yodium.

GI DAN MULUT, OBAT DAN BAHAN

Keterangan
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi


Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Page 35
Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi


Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi


Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi


Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

13. DIURETIK

ES:
ketidakseimbangan elektrolit dan Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual,
diare, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, hipotensi. Hiperglikemia,
glikosuria, ototoksisitas.

Page 36
ES:
ketidakseimbangan elektrolit, mulut kering, haus, lesu, mengantuk,
nyeri otot dan kram, hipotensi, reaksi hipersensitivitas misalnya ruam,
fotosensitivitas, trombositopenia, penyakit kuning, pankreatitis,
kelelahan, kelemahan, mungkin memicu serangan gout, impotensi,
hiperglikemia, anoreksia, iritasi lambung, mual, muntah, sembelit, diare,
sialadenitis, pusing, mengangkat konsentrasi Ca.
Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas.
IO:
Dapat menyebabkan hiponatremia bila digunakan dengan
karbamazepin. Dapat meningkatkan risiko toksisitas bila digunakan
dengan allopurinol atau tetrasiklin.

ES:
gangguan saluran cerna : impotensi, ginekomastia, menstruasi tidak
teratur, tetargi, sakit kepala, bingung; ruam kulit; hiperkalemia;
hiponatremia; hepatotoksisitas, osteomalasia dan gangguan darah

OBAT ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPTIK

Keterangan
ES:
Muntah, nyeri GI, diare, pruritus, eritema, urtikaria, morbilliform,
leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia
aplastik dan pansitopenia, hiponatremia, perubahan akomodasi,
penglihatan kabur, jaundice.
IO:
NSAID, salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, kumarin, probenesid,
inhibitor CYP2C9, turunan asam fibrik dan β-adrenergik bloker dapat
meningkatkan potensi aksi hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya, kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk,
estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik,
rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat mengurangi efek hipoglikemik
dari glimepiride..

ES:
Anoreksia, mual, muntah, diare, kehilangan berat, perut kembung,
occasional metallic taste, weakness, hipoglikemia, ruam, malabsorpsi
vit B12. Chest discomfort, flushing, palpitasi, menggigil, sakit kepala,
ringan, gangguan pencernaan, perut tidak nyaman.
Berpotensi Fatal: asidosis laktat dalam adanya gagal ginjal dan
alkoholisme.

RUHI FERTILITAS
Keterangan
Kontra Indikasi : Hamil, Ikterik, riwayat ikterik
ES:
perubahan berat badan, sakit kepala, migrain, mual, muntah, sakit
perut, diare, ruam, urtikaria, eritema nodosum, eritema multiforme,
chloasma, retensi cairan; hipersensitivitas; vag discharge, amenorea,
oligomenorea, breast tenderness, perubahan emosi & libido.

Resiko kehamilan dapat terjadi, apabila terlupa terutama pada awal


siklus. ES:
Menstruasi, spotting, menorrhagia,amenorre,perubahan berat badan,
sakit kepala, mual, nyeri perut, breast tenderness, perubahan emosi,
jerawat.

ES
Ketidak teraturan menstruasi,reaksi
anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan,
perubahan warna kulit di tempat suntikan, breast tenderness
Kontra Indikasi :
Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak
diketahui penyebabnya

ES
Ketidak teraturan menstruasi,reaksi
anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan,
perubahan warna kulit di tempat suntikan, breast tenderness
Kontra Indikasi :
Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak
diketahui penyebabnya

Page 37
Keterangan
Perlu perhatian bila ada tanda hipersensitivitas
Pengawasan harus dilakukan dengan ketat untuk mendeteksi
agranulositosis; pasien harus melapor bila ada nyeri tenggorokan
Bila ada neutropenia, obat harus dihentikan.
ES:
leukopenia ringan, sindrom seperti lupus, vaskulitis kulit,
trombositopenia. Ruam kulit, urtikaria, artralgia dan demam.
ketidaknyamanan GI, muntah, sakit kepala.
Berpotensi Fatal: agranulositosis, anemia aplastik, luka hati, dan gagal
hati.
IO:
Dapat meningkatkan potensi aktivitas antikoagulan. Dosis β-bloker,
glikosida digitalis dan teofilin mungkin perlu dikurangi ketika pasien
menjadi eutiroid.

Keterangan
ES:
Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan
katarak subcapsular, fraktur kompresi vertebral.seperti fitur Cushing-,
disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu
makan, meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan
terhadap infeksi.
IO:
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid.
Peningkatan aktivitas deksametason andcyclosporin bila digunakan
bersama-sama.
Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat
menyebabkan peningkatan ES GI.
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan
efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin.

Kontra Indikasi : Tukak Lambung,osteoporosis,


penderita TBC aktif, herpes simplex, herpes zoster
Perhatikan untuk pemakaian jangka panjang : penghentian tidak boleh
mendadak, dosis diturunkan secara bertahap untuk menghindarkan
terjadinya insufisiensi adrenal akut

ES:
Insomnia, gugup, nafsu makan meningkat, gangguan pencernaan,
pusing / ringan, sakit kepala, hirsutisme, hipopigmentasi, diabetes
mellitus, intoleransi glukosa, hiperglikemia, artralgia, katarak, glaukoma,
epistaksis, diaforesis, sindrom Cushing, edema, patah tulang,
halusinasi, hipertensi, muscle-wasting, osteoporosis, pankreatitis,
pituitary-adrenal axis suppression, kejang.
IO:
Substrat dari CYP3A4, menginduksi CYP2C19, 3A4. Peningkatan risiko
ulserasi GI dengan NSAID. Penurunan efek dengan barbiturat, fenitoin,
rifampisin. Penurunan efek salisilat, vaksin dan toxoid. Etanol dapat
meningkatkan iritasi mukosa lambung
Kontra Indikasi : Ulkus Peptikum, Tuberkulosis,
Diabetes, gangguan jiwa dan kehamilan.

15. KARDIOVASKULER

ES:
Hipotensi, takikardia, flushing, sakit kepala, pusing, palpitasi syncope,
confusion. Mual, muntah, sakit perut. Ketakutan, gelisah, kelemahan
dan vertigo.
Berpotensi Fatal: hipotensi berat, kolaps sirkulasi.
IO:
Peningkatan hipotensi efek dengan alkohol atau vasodilator. Hipotensi
ortostatik ditandai dapat terjadi bila digunakan dengan penghambat
kanal kalsium. Efek vasodilator dapat dikurangi dengan
dihydroergotamine. Efek ergotamine dapat ditingkatkan. Mengurangi
efektivitas bentuk sublingual dengan disopyramide.
Berpotensi Fatal: hipotensi signifikan dapat terjadi dengan
fosfodiesterase-5 inhibitor

Page 38
ES :
Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakit kepala., Gejala toksik
pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau
unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia
atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Gejala neurologik : depresi, mengantuk, rasa lemah, letargi, gelisah,
vertigo, bingung
dan halusinasi visual.

IO :
Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan
kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia,
sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu
menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian
bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin.
Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa
obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek
aditif dalam penghambatan konduksiAV.

ES:
Hipotensi, takikardia, nyeri dada, palpitasi, pruritus, hiperkalemia.
Proteinuria, angioedema, ruam kulit, taste disturbance, batuk produktif,
sakit kepala.
Berpotensi Fatal: Neutropenia, biasanya terjadi dalam 3 bln memulai
terapi terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal atau penyakit
kolagen.Hiperkalemia. Reaksi anafilaksis.
IO:
Pengobatan bersamaan dengan diuretik meningkatkan aksi hipotensi
ACE inhibitors maka dosis awal harus tetap rendah.
Berpotensi Fatal: Risiko depresi sumsum tulang meningkat dengan
terapi bersamaan dengan obat imunosupresif. Hiperkalemia dapat
terjadi jika digunakan bersama dengan suplemen kalium dan diuretik
hemat kalium terutama jika fungsi ginjal terganggu. Penggunaan
bersama dengan NSAID dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.

ES:
Sakit kepala, edema perifer, kelelahan, mengantuk, mual, nyeri perut,
flushing, dispepsia, palpitasi, pusing. Jarang pruritus, ruam, dispnea,
asthenia, kram otot.
Berpotensi Fatal: Hipotensi, bradikardi, penundaan sistem konduktif
dan CCF
IO:
Peningkatan metabolisme dengan rifampisin. Mengurangi efek
hipotensi dengan kalsium. Mempotensiasi efek diuretik thiazide dan
inhibitor ACE. Hindari kombinasi dengan β-bloker pada pasien dengan
fungsi ventrikel kiri nyata terganggu. Dapat meningkatkan kadar serum
CYP1A2 substrat misalnya aminofilin, fluvoxamine, ropinirole. CYP3A4
inhibitor (misalnya klaritromisin, doksisiklin, isoniazid, nicardipine) dapat
meningkatkan efek amlodipine.

Tes kadar kolesterol dalam darah secara periodik,


ES:
16. KULIT, OBAT TOPIKAL
Sakit kepala, mual, perut kembung, mulas, sakit perut, diare / sembelit,
dysgeusia, yang berhubungan dengan dosis miopati, hipersensitivitas,
kekeruhan lensa, kabur penglihatan, pusing; disfungsi sexual,
insomnia, depresi dan gejala pernapasan bagian atas.
Berpotensi Fatal: rabdomiolisis berat dengan gagal ginjal akut.
IO:
Dapat menyebabkan elevasi sedikit digoxin serum. Dapat
meningkatkan resiko perdarahan jika digunakan dengan kumarin dan
fluindione. Serum dapat ditingkatkan bila digunakan dengan
Ranolazine, verapamil, diltiazem dan imatinib. Mengurangi kadar serum
bila digunakan dengan karbamazepin dan rifampisin. Peningkatan risiko
miopati bila digunakan dengan siklosporin andgemfibrozil,, colchicine
danazol.
Berpotensi Fatal: Bersamaan dengan penggunaan amiodaron,
itraconazole, ketoconazole, clarithromysin, eritromisin, telithromycin,
nefazodone, niacin atau protease inhibitor dapat meningkatkan risiko
rabdomiolisis dan gagal ginjal akut
Kontra Indikasi
: hamil dan menyusui

Page 39
ES:
Penggunaan Topikal: atrofi Dermal, iritasi lokal, folikulitis, hipertrikosis.

N ELEKTROLIT, NUTRISI DAN LAIN-LAIN

Page 40
18. MATA

SITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS

Perhatian : hati-hati pada penderita hipertensi dan payah jantung.

20. PSIKOFARMAKA

ES:
Koordinasi saraf abnormal, gangguan kognitif, depresi, mengantuk,
kelelahan, sedasi, vertigo, penurunan atau peningkatan nafsu makan,
konstipasi, penurunan produksi air liur, kesulitan berkemih, disarthria.
21. SALURANESCERNA
mengantuk bisa dikurangi bila diminum segera sesudah makan
IO
Meningkatkan
ES: efek depresan SSP, konsetrasi plasma menurun 50%
pada perokok
ES yang aktif,
umum dan klirensnya
adalah sembelit, diturunkan
diare, mual,oleh cimetidin
muntah dandan
gejala-
fluoksetin
gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
IO:
Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi
absorpsi obat tersebut.

ES:
Sakit kepala, pusing. Jarang : hepatitis, thrombocytopaenia, leukopenia,
hipersensitivitas, kebingungan, ginekomastia, impotensi, mengantuk,
ES:
vertigo, halusinasi. Anafilaksis, reaksi hipersensitivitas.
Diare,
Interakipusing,
Obat: kelelahan, ruam, sakit kepala, gangguan SSP, arthralgia,
mialgia,
Antasidaginekomastia,
dapat mengganggu alopoecia, diskrasiaDapat
penyerapan. darah,menurunkan
nefritis, hepatitis,
pankreatitis,
penyerapan GI granulocytopenia,
dari ketoconazole. reaksi hipersensitivitas.
Merokok dapat menurunkan kadar
ES:
IO:
plasma dari ranitidine. Dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas
Diare, mual, kelelahan,
Penyerapan
furosemid sembelit,
dikurangi dengan muntah,Mungkin
antasida. perut kembung, regurgitasi
meningkatkan efek
asam, penyimpangan
antikoagulan,
. fenitoin, rasa, arthralgia,
teofilin, mialgia,β-blocker,
benzodiazepin, urtikaria, mulut kering,
lidokain.
pusing, sakit kepala, parestesia,
Klirens procainamide berkurang. nyeri perut, ruam
Mengurangi kulit, kelemahan,
penyerapan ketokonazol
nyeri punggung, Dapat
dan itrakonazol. infeksimeningkatkan
saluran pernapasan atas, batuk.
iritasi mukosa Anafilaksis.
lambung ketika
IO:
dikonsumsi bersama etanol. Hindari penggunaan bersama dengan
Mengurangi
clopidogrel. penyerapan itraconazole, ketoconazole, dasatinib, garam
besi
. oral. Meningkatkan konsentrasi diazepam, HMG CoA reduktase.

ES :
Sakit kepala, kram perut, mulut kering
ES : Reaksi ekstrapiramidal, mengantuk, susah buang air besar, diare.
IO Antagonis efek Metoklopramida oleh antikolinergik dan analgetik
Domperidone
narkotik, mengurangi
meningkatkan efekjika
sedasi hipoprolaktinemia dari depresan
digunakan dengan bromokriptin.
Pemberian
susunan obat
saraf anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid secara
pusat.
bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone. Pemberian
antasida secara bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas
domperidone.

Page 41
Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk untuk menghindari muntah

Hanya sebagai tambahan pada pemberian oralit untuk balita diare.


Merupakan protokol penangan diare pada anak menurut WHO dan
Depkes RI

ES:
Rasa tidak nyaman pada perut (kolik, kram).
IO:
jangan berikan antasida atau susu dalam rentang 1 jam.

22. SALURAN NAPAS

ES:
Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan
katarak subcapsular, fraktur kompresi vertebral.seperti fitur Cushing-,
disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu
makan, meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan
terhadap
ES: infeksi.
IO: muntah, anoreksia, takikardia (kadang-kadang bradycardia),
mual,
ES:
Peningkatan
aritmia, nyeri risiko
angina,hipokalemia bila digunakan
vasokonstriksi bersamaan
dengan hipertensi, dengan
vasodilatasi
tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid,mual, muntah,
salisilat, penurunan
vaksin dan toxoid.
dengan hipotensi, pusing dan kemerahan, dispnea, sakit kepala,
tekanan
ES darah, kerapuhan
Peningkatan kegelisahan, tulang,
aktivitas deksametason kulit tipis dan
andcyclosporin mudah terkelupas,
bila digunakan
kecemasan, kebingungan, psikosis, insomnia, tremor,
peningkatan
Tremor otot
bersama-sama. berat badan
rangka baik terutama tangan, takikardia,hipersalivasi,
palpitasi, kram
kesulitan dalam berkemih, urin retensi, berkeringat,
otot, sakit
perubahan kepala,
Bersamaanglukosa bronkospasme
dengan darah
penggunaan paradoks,
aspirin
konsentrasi, angioedema,
atau etanol
sangat jarangdapat urtikaria,
sudut tertutup
hipotensi
menyebabkan
glaukoma dan kolaps. hipokalemia
peningkatan ES GI. Berpotensi serius setelah dosis
besar.
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi
IO:
IO:
dengan
Mengurangiefedrin,
efek cholestyramine,
antihipertensi darifenitoin,
bethanidine fenobarbital dan
dan guanethidine.
Diuretik,
rifampisin.kortikosteroidclearance
Dapat meningkatkan dan xanthines dapat meningkatkan
deksametason. Peningkatan hipokalemia.
kejadian
Efek CVdigunakan
ES bila potensial oleh
denganMAOIs, TCAs, simpatomimetik.
teofilin. Meningkatkan
Kontra Indikasi : Tukak
penyerapan
Berpotensi sulfametoksazol
Lambung,osteoporosis,
Fatal: HTN parah bila
penderita digunakan
bila dikombinasikan bersama-sama.
TBC aktif, herpes simplex,
dengan herpes
MAOIs atau
Mengurangi kadar serum digoxin. Hipokalemia yang
zoster 2 minggu dari penghentian pengobatan MAOI. Peningkatan
dalam diinduksi oleh
salbutamol
Perhatikan
risiko meningkatkan
aritmiauntuk
dengan risiko
pemakaian toksisitas
jangka panjang
glikosida jantung, digitalis.
quinidin : penghentian tidak
boleh mendadak, dosis diturunkan secara bertahap untuk
menghindarkan terjadinya insufisiensi adrenal akut

Page 42
ES:
Gangguan GI ringan, reaksi intoleransi, ruam kulit, wajah edema,
dyspnea, demam.
IO:
Kortikosteroid, bronkodilator, antibiotik.

ES:
Rasa tidak nyaman pada GI, mual dan muntah, pusing, mengantuk,
sakit kepala, ruam, penurunan kadar asam urat, batu urine (dosis
besar).

ES:
Mengantuk

S
ES:
Sakit kepala, pusing, gugup, takikardia, tremor otot skeletal dan jantung
berdebar, terutama pada pasien rentan.
Hipokalemia yang serius bisa terjadi akibat β2-agonist terapi.
Seperti dengan penggunaan terapi inhalasi lain, iritasi batuk, lokal dan
kurang umum inhalasi-diinduksi bronkospasme yang kurang umum
dapat terjadi.
mual, muntah, berkeringat, kelemahan otot dan mialgia / kram otot.
aritmia, terutama setelah dosis tinggi,
kekeringan pada mulut dan disfonia.

IO
Hipokalemia dapat terjadi jika diberikan bersama turunan xantin.
Hipokalemia dapat meningkatkan resiko aritmia pada pasien yang
YANG MEMPENGARUHI SISTEM
mengkonsumsi IMUN Pantau kadar kalium serum.
digoksin.
Pemberian bersama beta bloker dapat menurunkan efek bronkodilator.
Hati-hati pada pemberian bersama MAOI dan TCA.

Disimpan pada suhu 2-8º C

Khusus daerah tertentu


Disimpan
Disimpan pada
pada suhu
suhu 2-8º
2-8º C
C
Digunakan untuk pengobatan post-exposure di daerah Rabies
Disimpan pada suhu 2-8º C
Page 43
Disimpan pada suhu 2-8º C
Dikontraindikasikan bagi pasien yang alergi dan memiliki catatan
hiperaktivitas pada komponen tertentu, serta ibu hamil

Disimpan pada suhu <5º C

Disimpan pada suhu 2-8º C


ES yang dapat terjadi antara lain sakit kepala dan nyeri di tempat
injeksi

Disimpan pada suhu 2-8º C


ES yang dapat terjadi antara lain demam dan nyeri di tempat injeksi

Untuk dewasa dan anak >7th


Disimpan pada suhu 2-8º C
Disimpan pada suhu 2-8º C

ES yang dapat terjadi antara lain demam, merah dan nyeri di tempat
injeksi, waspadai reaksi alergi

Disimpan pada suhu 2-8º C

Disimpan pada suhu 20º C


Disimpan pada suhu 2-8º C
Digunakan untuk pengobatan pre-exposure dan post-exposure di
NGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN
daerah rabies
ES yang dapat terjadi antara lain demam, memar, bengkak dan nyeri di
tempat injeksi, sakit kepala, mual, nyeri otot, demam.

Disimpan dalam botol kedap udara, terlindung dari cahaya.


Untuk diencerkan sampai 3%.

Page 44
ES:
Nasal drops or spray: rasa nyeri atau terbakar pada tempat penetesan,
bersin-bersin, rasa kering pada mulut dan tenggorokan, sakit kepala,
insomnia, takikardi, hipertensi, gelisah, mual, pusing, palpitasi, aritmia.
IO:
Potentially
PemakaianFatal: krisi hipertensi
terapeutik dengan MAO Inhibitor.
pada hipokalemia

Dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu hati

Dapat menyebabkan sakit kepala, asidosis, mual, kenaikan AST,


neuropati, parestesia, reaksi alergi

Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung

Page 45
hanya untuk program gizi
hanya untuk program gizi
hanya untuk program gizi

Page 46
Sheet1

GIGI DAN MULUT, OBAT DAN BAHAN


OBAT
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Penggunaan sesuai instruksi
Benzocain Pasta, gel kerja Poliklinik Gigi
Borax Gliserin, larutan 5% Penggunaan sesuai instruksi
Borax Gliserin Botol 10ml kerja Poliklinik Gigi
Lidocain 2%, Ampul 2ml Penggunaan sesuai instruksi
Lidocain Spray 5% kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Lidocain comp Lidocain HCl 2% + Epinephrin 1: 80.000 kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Etil klorida Chloraethyl, Botol 100 ml kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Eugenol Eugenol 93,4%, Botol 10 ml kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Gentian violet Gentian violet larutan 1%. Botol 10 ml kerja Poliklinik Gigi
Khlorheksidin Khlorheksidin 2% gargle, Botol 30 ml; 60ml
Penggunaan sesuai instruksi
Oco Tincture untuk membersihkan stain pada gigi, botol 15 ml kerja Poliklinik Gigi
Povidon Iodium Povidon Iodium larutan 1% gargle, Botol 190 ml
Penggunaan sesuai instruksi
Iod Gliserin Iod Gliserin larutan, Botol 100ml kerja Poliklinik Gigi
BAHAN

Pasta alveolar untuk perawatan pasca pencabutan gigi. Mengandung


Iodoform, Butilparaminobenzoat, Eugenol, dan Penghawar. Kemasan pot Penggunaan sesuai instruksi
Alvogyl berisi 12 gram pasta kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Articulating paper Articulating paper kerja Poliklinik Gigi
Bahan adhesive / bonding gigi. Setiap botol berisi 6 gr bahan bonding. Penggunaan sesuai instruksi
Adper Single Bond Kekuatan bonding 49 mpa. kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Celuloid strip Celuloid strip kerja Poliklinik Gigi

Pasta mengandung kalsium hidroksida murni untuk perawatan dressing


pada gigi yang sudah infeksi dan tumpatan saluran akar gigi, PH > 12.6, Penggunaan sesuai instruksi
Calxyl kemasan pot 20 gram kerja Poliklinik Gigi
Bahan tumpatan sementara (temporary filling material). Kemasan jar berisi Penggunaan sesuai instruksi
Caviton 30 gram, kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Cocoa Butter Cocoa Butter kerja Poliklinik Gigi
Pasta devitalisasi untuk perawatan pulpa, mengandung Lidokain, arsen dan Penggunaan sesuai instruksi
Devitalisasi Pasta Fenol. Kemasan pot berisi 6,5 gr pasta. kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Glass Ionomer Cement Glass Ionomer Cement kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Iodoform Iodoform pasta kerja Poliklinik Gigi

Page 1
Sheet1

kalsium hydroxyda pasta dengan spesifikasi: bahan kalsium hydroxide liner


yg terdiri dari 2 komponen dalam kemasan tube berisi base (13g) dan tube
berisi catalyst (11g) yang rigid setting, selfcuring yg dipergunakan untuk
direct & indirect pulp capping dan sebagai protective liner dibawah bahan
adhesive gigi, varnish, bahan tumpatan gigi, cement dan bahan lain. tidak
menghambat polimerisasi akrilik dan restorasi komposit. pasta linerbase :
disalycate ester dari 1,3 butylene glycol, calcium phosphat, zinc oxyde.
pasta liner catalyst : calcium hydroxyde ethyl toluenesulfonamide, zinc Penggunaan sesuai instruksi
Kalsium Hidroksida Pasta stearate, zinc oxyde, kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Matrix Band Matrix Band kerja Poliklinik Gigi

Penggunaan sesuai instruksi


kerja Poliklinik Gigi

Minyak Boor Minyak Boor


Penggunaan sesuai instruksi
Monoklor kamfer menthol/CHKM Monoklor kamfer menthol/CHKM, Botol 10ml kerja Poliklinik Gigi
Pasta untuk perawatan akar gigi, mengandung Iodoform, thymol, Creosote Penggunaan sesuai instruksi
Mummifying pasta dan Camphor. Kemasan pot berisi 7 gram pasta kerja Poliklinik Gigi

Bahan berbentuk cairan berisi asam fosfat 37 % digunakan untuk membuat


micropit sebelum dilakukan penambalan composit resin. Kemasan botol 9 Penggunaan sesuai instruksi
Scotbond atchant ml kerja Poliklinik Gigi

Semen seng fosfat untuk sementasi sebelum menumpat gigi. Tiap set terdiri
dari 1 botol berisi 35 g serbuk dan 30 g (18ml) cairan, sendok takaran untuk Penggunaan sesuai instruksi
Semen seng fosf serb & cairan serbuk kerja Poliklinik Gigi
Spon berbahan gelatin untuk tindakan gigi dengan ukuran 1x1x1 cm, . Kotak berisi Penggunaan sesuai instruksi
Spon gelatin cube 10 biji kerja Poliklinik Gigi
Bahan penambal gigi terdiri dari serbuk zinc oxyde 100g dan cairan 100ml Penggunaan sesuai instruksi
Temp Stopping Fletch serb & Cairan yg mengandung 1 g Na Tetraborax dan Zinc Sulfat 42 g kerja Poliklinik Gigi
Penggunaan sesuai instruksi
Tri Kresol Formalin (TKF) Tri Kresol Formalin (TKF), Botol 10 ml kerja Poliklinik Gigi

Bahan tumpatan tetap dengan sinar (komposit universal) untuk gigi anterior
dan posterior. Kemasan syringe berisi 4 gram bahan komposit. Pilihan Penggunaan sesuai instruksi
Tri M A 2 Filtex Z250 A-2) warna A-2 kerja Poliklinik Gigi

Bahan tumpatan tetap dengan sinar (komposit universal) untuk gigi anterior
dan posterior. Kemasan syringe berisi 4 gram bahan komposit. Pilihan Penggunaan sesuai instruksi
Tri MA 3 (Filtex250 A-3) warna A-3 kerja Poliklinik Gigi
Pasta untuk perawatan akar gigi, mengandung Iodoform, thymol, Creosote Penggunaan sesuai instruksi
Themophore dan Camphor. Kemasan pot berisi 7 gram pasta. kerja Poliklinik Gigi
Bahan tumpatan gigi untuk mencegah terjadinya caries yang lebih dalam Penggunaan sesuai instruksi
Clinprosealant pada fissure gigi kerja Poliklinik Gigi
DIURETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping

Page 2
Sheet1

Tablet 40 mg
Injeksi 40mg/ampul
Dosis :
Udema
Dewasa:
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc
Furosemid Dosis pemeliharaan 20-40 mg/hr pagi hari pc
I.V. perlahan : 20-40 mg
Udema Resisten Dewasa 80-120 mg/hr
Hipertensi Resisten
Dewasa 40-80 mg/hr
Efek Samping:
ketidakseimbangan elektrolit dan Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual, diare,
penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, hipotensi. Hiperglikemia, glikosuria,
ototoksisitas.

Tablet 25 mg
Hipertensi
Dosis awal 12.5 mg/hr, dosis pemeliharaan 25-50 mg/hr
Udema karena Gagal Jantung
Dosis awal 25-100 mg (bisa 200 mg untuk kasus berat) pada pagi hari.
Dosis kemudian dapat diturunkan menjadi 25-50 mg/hr.
Efek Samping:
ketidakseimbangan elektrolit, mulut kering, haus, lesu, mengantuk, nyeri otot dan
kram, hipotensi, reaksi hipersensitivitas misalnya ruam, fotosensitivitas,
trombositopenia, penyakit kuning, pankreatitis, kelelahan, kelemahan, mungkin
memicu serangan gout, impotensi, hiperglikemia, anoreksia, iritasi lambung, mual,
muntah, sembelit, diare, sialadenitis, pusing, mengangkat konsentrasi Ca.
Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas.
Interaksi Obat:
Dapat menyebabkan hiponatremia bila digunakan dengan karbamazepin. Dapat
meningkatkan risiko toksisitas bila digunakan dengan allopurinol atau tetrasiklin.

Hidroklorthiazida
HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPTIK
ANTIDIABETIK ORAL
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping Keterangan

Tablet 5 mg
DM Tipe 2
Dewasa: dosis awal 1 x 5 mg/ hari bisa ditingkatkan max. 15 mg/hari, pagi
bersama makan
Anak (12-18Tahun): dosis awal 2.5 mg/hari
Efek Samping:
Hipoglikemia, kolestatik jaundice, agranulositosis, anemia aplastik, anemia
hemolitik. diskrasia Darah (reversibel), disfungsi hati, hipoglikemia, gejala GI,
reaksi alergi pada kulit.
Berpotensi Fatal: hipoglikemia berkepanjangan terlihat pada pasien lanjut usia
atau lemah dengan hati atau penyakit ginjal.
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko hipoglikemia bila digunakan dengan β-bloker. Aditif hipoglikemik
efek dengan insulin dan obat antidiabetes lainnya. Metabolisme dapat dikurangi
dengan kloramfenikol dan simetidin. Peningkatan efek hipoglikemik bila digunakan
dengan antidepresan siklik, kortikosteroid, salisilat, turunan sulfonamida (kecuali
sulfasetamid). Metabolisme glibenklamida meningkat bila digunakan bersama
Glibenklamide dengan rifampisin.

Page 3
Sheet1

Tablet 1 mg
Dosis awal 1 mg/hr, bisa ditingkatkan per 1 mg dengan interval 1-2 minggu, Max
4mg/hari
Efek Samping:
Muntah, nyeri GI, diare, pruritus, eritema, urtikaria, morbilliform, leukopenia,
agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik dan
pansitopenia, hiponatremia, perubahan akomodasi, penglihatan kabur, jaundice.
Interaksi Obat:
NSAID, salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, kumarin, probenesid, inhibitor
CYP2C9, turunan asam fibrik dan β-adrenergik bloker dapat meningkatkan potensi
aksi hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya, kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk,
estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik,
rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat mengurangi efek hipoglikemik dari
glimepiride..

Glimepirid

Tablet 500 mg
Dewasa: dimulai dengan 500 mg saat sarapan minimal 1 minggu, bisa dilanjutkan
dengan 2x500 mg saat sarapan dan makan malam minimal 1 minggu dilanjutkan
3x500mg saat sarapan, makan siang dan makan malam. Max.2 gram/hari terbagi
2-3 dosis
Anak:
>10 thn: sama dengan dosis dewasa
8-10 thn: dosis awal 1x200 mg, dosis bisa ditingkatkan dengan interval
minimal 1 minggu. Max.2 gram/hari terbagi 2-3 dosis
Efek Samping:
Anoreksia, mual, muntah, diare, kehilangan berat, perut kembung, occasional
metallic taste, weakness, hipoglikemia, ruam, malabsorpsi vit B12. Chest
discomfort, flushing, palpitasi, menggigil, sakit kepala, ringan, gangguan
pencernaan, perut tidak nyaman.
Berpotensi Fatal: asidosis laktat dalam adanya gagal ginjal dan alkoholisme.
Metformin
HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping Keterangan

Lynestrenol 0,5mg, strip 28’s


Kontrasepsi Oral untuk Ibu menyusui
Dosis : 1 tablet/ hari pada waktu yang sama tanpa putus pada hari pertama
siklus menstruasi
Efek Samping:
perubahan berat badan, sakit kepala, migrain, mual, muntah, sakit perut,
diare, ruam, urtikaria, eritema nodosum, eritema multiforme, chloasma,
retensi cairan; hipersensitivitas; vag discharge, amenorea, oligomenorea, Kontra Indikasi : Hamil, Ikterik,
Exluton breast tenderness, perubahan emosi & libido. riwayat ikterik

Kombinasi : levonorgestrel 150 mcg + etinilestradiol 30 mcg


strip 21 +7’p
Kontrasepsi oral
Dosis ; 1 tablet/hari selama 28 hari berturut-turut, dimulai bagian hijau pada
hari pertama menstruasi
Efek Samping:
Menstruasi, spotting, menorrhagia,amenorre,perubahan berat badan, sakit Resiko kehamilan dapat terjadi,
kepala, mual, nyeri perut, breast tenderness, perubahan emosi, jerawat. apabila terlupa terutama pada
Mycrogynon awal siklus.

Page 4
Sheet1

Kombinasi medroxyprogesteron acetat 50 mg dan estradiol cypionat 10


mg/ml
Vial 1ml
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal atau deltoid, interval 1
bulan
Efek samping
Ketidak teraturan menstruasi,reaksi anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, Kontra Indikasi : Kehamilan,
perubahan berat badan, perubahan warna kulit di tempat suntikan, breast perdarahan di vagina atau
tenderness kelainan patologis yang tidak
Cyclovem diketahui penyebabnya

Medroxyprogesteron acetat 150 mg


Vial 3 ml
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal atau deltoid, dosis diulang
tiap 12 minggu
Efek samping
Ketidak teraturan menstruasi,reaksi anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis,
perubahan berat badan, perubahan warna kulit di tempat suntikan, breast Kontra Indikasi : Kehamilan,
tenderness perdarahan di vagina atau
kelainan patologis yang tidak
Depo Progestin diketahui penyebabnya

Alat kontrasepsi dalam rahim ( Intra Uterine Device / IUD ) berbahan


polyethylene yang dililit dengan kawat tembaga berdiameter 0.25 mm dan
dua cincin tembaga, berat 310 mg. Luas permukaan kawat 380 mm2.
IUD Coper T 380 A Safe Load Dengan teknologi Safe-Load. Dapat digunakan untuk interval 4 tahun.
HORMON TIROID DAN ANTITIROID
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping Keterangan

Tablet scored 100 mg


Dosis Hipertiroidisme
Dewasa :
200-400 mg/hari dalam dosis terbagi dosis pemeliharaan 50-
Anak :
Propiltiourasil Bayi (0-1bl): dosis awal 2x2,5-5 mg/kgBB.
1bl-1 th : dosis awal 3x2,5 mg/kgBB.
1-5 th : dosis awal 3x25 mg
5-12 th : dosis awal 3x50 mg
12-18 th : dosis awal 3x150 mg Perlu perhatian bila ada tanda
Efek Samping:
hipersensitivitas
leukopenia ringan, sindrom seperti lupus, vaskulitis kulit, trombositopenia. Ruam
kulit, urtikaria, artralgia dan demam. ketidaknyamanan GI, muntah, sakit kepala. Pengawasan harus dilakukan
Berpotensi Fatal: agranulositosis, anemia aplastik, luka hati, dan gagal hati. dengan ketat untuk mendeteksi
Interaksi Obat: agranulositosis; pasien harus
Dapat meningkatkan potensi aktivitas antikoagulan. Dosis β-bloker, glikosida melapor bila ada nyeri
digitalis dan teofilin mungkin perlu dikurangi ketika pasien menjadi eutiroid. tenggorokan
Bila ada neutropenia, obat
harus dihentikan.
KORTIKOSTEROID
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping Keterangan

Page 5
Sheet1

Tablet 0,5mg
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml
Dosis Oral
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, tunggal atau dibagi dalam 2-4
kali/hari
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari
Dosis Intravena
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal
Shok tidak responsif
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v,
bisa diulang tiap 2-6 jam.
Efek Samping:
Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak Kontra Indikasi : Tukak
subcapsular, fraktur kompresi vertebral.seperti fitur Cushing-, disfungsi pankreas Lambung,osteoporosis,
dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan penderita TBC aktif, herpes
kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi. simplex, herpes zoster
Interaksi Obat: Perhatikan untuk pemakaian
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
jangka panjang : penghentian
tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan
aktivitas deksametason andcyclosporin bila digunakan bersama-sama. tidak boleh mendadak, dosis
Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan diturunkan secara bertahap
peningkatan efek samping GI. untuk menghindarkan
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, terjadinya insufisiensi adrenal
Deksametason cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin. akut

Tablet 4 mg
Dosis : sesuai dg diagnosis
Methylprednisolone

Tablet 5 mg
Dosis Dewasa:
Terapi substitusi : 5-7,5 mg/hari, pc
Anti inflamasi : 10 – 60 mg/hari dalam dosis tunggal atau
dibagi 3 kali per hari, pc
Eksaserbasi multipel sklerosis akut : 200mg/hari selama 1
minggu, dilanjutkan 80 mg setiap 2 hari selama 1 bulan, pc
Dosis Anak : 1 – 2 mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3-4 kali
Efek Samping:
Insomnia, gugup, nafsu makan meningkat, gangguan pencernaan, pusing / ringan,
sakit kepala, hirsutisme, hipopigmentasi, diabetes mellitus, intoleransi glukosa,
hiperglikemia, artralgia, katarak, glaukoma, epistaksis, diaforesis, sindrom
Cushing, edema, patah tulang, halusinasi, hipertensi, muscle-wasting,
osteoporosis, pankreatitis, pituitary-adrenal axis suppression, kejang.
Interaksi Obat:
Substrat dari CYP3A4, menginduksi CYP2C19, 3A4. Peningkatan risiko ulserasi Kontra Indikasi : Ulkus
GI dengan NSAID. Penurunan efek dengan barbiturat, fenitoin, rifampisin. Peptikum, Tuberkulosis,
Penurunan efek salisilat, vaksin dan toxoid. Etanol dapat meningkatkan iritasi Diabetes, gangguan jiwa dan
Prednisone mukosa lambung kehamilan.
KARDIOVASKULER
ANTIANGINA
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping

Page 6
Sheet1

Tablet 5 mg Sub lingual


Dosis
Serangan akut : 5-10 mg Sub lingual, 1 jam ac atau 2 jam pc
Profillaksis : 5-20 mg/hr dalam dosis terbagi 3-4 kali
Efek Samping:
Hipotensi, takikardia, flushing, sakit kepala, pusing, palpitasi syncope, confusion.
Mual, muntah, sakit perut. Ketakutan, gelisah, kelemahan dan vertigo.
Berpotensi Fatal: hipotensi berat, kolaps sirkulasi.
Interaksi Obat:
Peningkatan hipotensi efek dengan alkohol atau vasodilator. Hipotensi ortostatik
ditandai dapat terjadi bila digunakan dengan penghambat kanal kalsium. Efek
vasodilator dapat dikurangi dengan dihydroergotamine. Efek ergotamine dapat
ditingkatkan. Mengurangi efektivitas bentuk sublingual dengan disopyramide.
Berpotensi Fatal: hipotensi signifikan dapat terjadi dengan fosfodiesterase-5
inhibitor
Isosorbid Dinitrat
ANTIARITMIA

Tablet 0,25 mg
Dosis:
Dewasa :
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 0,5-0,75 mg, disusul 0,25 – 0,5 mg
tiap 6 jam sampai tercapai digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-0,75 mg, dalam dosis terbagi
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari

Digoksin
ANTI HIPERTENSI
Diuretika (HCT & FUROS Lihat diskripsi diuretika

Tablet scored 12,5 mg; 25 mg


Dosis
Lansia : awal 2 x 6.25 mg, 1 jam ac atau 2 jam pc
Dewasa: awal 2 x 12.5 mg, pemeliharaan 2 x 25 mg, 1 jam ac atau 2 jam pc
Efek Samping:
Hipotensi, takikardia, nyeri dada, palpitasi, pruritus, hiperkalemia. Proteinuria,
angioedema, ruam kulit, taste disturbance, batuk produktif, sakit kepala.
Berpotensi Fatal: Neutropenia, biasanya terjadi dalam 3 bln memulai terapi
terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal atau penyakit kolagen.Hiperkalemia.
Reaksi anafilaksis.
Interaksi Obat:
Pengobatan bersamaan dengan diuretik meningkatkan aksi hipotensi ACE
inhibitors maka dosis awal harus tetap rendah.
Berpotensi Fatal: Risiko depresi sumsum tulang meningkat dengan terapi
bersamaan dengan obat imunosupresif. Hiperkalemia dapat terjadi jika digunakan
bersama dengan suplemen kalium dan diuretik hemat kalium terutama jika fungsi
ginjal terganggu. Penggunaan bersama dengan NSAID dapat menyebabkan
Kaptopril (ACE INHIBITOR) kerusakan fungsi ginjal.

Page 7
Sheet1

Tablet 5 mg
Dosis : 2,5 – 10 mg, tunggal
Efek Samping:
Sakit kepala, edema perifer, kelelahan, mengantuk, mual, nyeri perut, flushing,
dispepsia, palpitasi, pusing. Jarang pruritus, ruam, dispnea, asthenia, kram otot.
Berpotensi Fatal: Hipotensi, bradikardi, penundaan sistem konduktif dan CCF
Interaksi Obat:
Peningkatan metabolisme dengan rifampisin. Mengurangi efek hipotensi dengan
kalsium. Mempotensiasi efek diuretik thiazide dan inhibitor ACE. Hindari kombinasi
dengan β-bloker pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri nyata terganggu. Dapat
meningkatkan kadar serum CYP1A2 substrat misalnya aminofilin, fluvoxamine,
ropinirole. CYP3A4 inhibitor (misalnya klaritromisin, doksisiklin, isoniazid,
nicardipine) dapat meningkatkan efek amlodipine.
Amlodipin (Antagonis Kalsium)

Tablet 30 mg
Dosis awal 2 x 60-120 mg, dosis bisa ditingkatkan sampai max 360 mg/hr.
Efek Samping:
Sakit kepala, edema pergelangan kaki, hipotensi, pusing, kelelahan, flushing,
mual, ketidaknyamanan GI, hiperplasia gingiva, ruam, eritema multiforme,
dermatitis eksfoliatif, fotosensitivitas, sesekali hepatitis.
Berpotensi Fatal: blok AV, bradikardi, ada detak jantung, penangkapan sinus. Kontra Indikasi : Sick Sinus
Interaksi Obat:
Syndroma, hipotensi (tekanan
Meningkatkan kadar serum teofilin. Simetidin dapat meningkatkan konsentrasi
plasma diltiazem. Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan kadar darah sistolik < 90mmHg) Hentikan
meningkat siklosporin. pemberian obat bila : terjadi
Berpotensi Fatal: β-bloker menambah kemungkinan hipotensi, gagal jantung dan kelainan pada nilai fungsi hati
gangguan konduksi. Dapat meningkatkan potensi risiko bradikardi dan gangguan (SGOT,SGPT); terjadi jaundice
Diltiazem (Antagonis Kalsium) konduksi propranolol dan risiko neurotoksisitas lithium. atau hepatomegali

Tablet 10 mg
Hanya untuk preeklampsia dan tokolitik
tidak direkomendasikan untuk kasus hipertensi, tapi masih
dibolehkan untuk profilaksis angina dan fenomena raynaud,
dengan dosis tunggal 5-10 mg atau 3 x
5 -10 mg
Efek Samping:
Pusing, flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer, hepatitis, ruam, kram otot,
sindrom nefrotik, psikosis akut, hiperplasia gingiva.
Interaksi Obat:
Penggunaan bersama β-bloker dapat menimbulkan hipotensi berat dan infark
myocard. Bioavailabilitas meningkat pada penggunaan dengan
simetidine,ranitidine.
Nifedipine (Antagonis Kalsium)

Tablet 5 mg
Dosis
2,5-10 mg/hari, dosis tunggal, pagi hari

Efek Samping:
Pusing, sakit kepala, kelelahan, bradikardi. Mual, muntah, diare atau sembelit,
perut tidak nyaman, mata menyengat, yang ringan fotofobia, keratitis, penurunan
kemampuan seksual. Gangguan GI, dispnea, ekstremitas dingin, insomnia,
halusinasi, mengantuk dan perubahan suasana hati.
Berpotensi Fatal: blok AV, bradikardi. Jarang namun dapat terjadi pada pasien
dengan penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya. Termasuk bronkospasme
berat, hipoglikemia, hipotensi, hipotensi ortostatik, bradiaritmia.
Interaksi Obat:
Penurunan efek dengan garam aluminium dan kalsium, barbiturat, kolestiramin,
NSAID, ampisilin, rifampisin. Mungkin menutupi takikardia dari hipoglikemia yang
disebabkan oleh insulin dan hipoglikemia oral. Efek antihipertensi lainnya dapat
diintensifkan.
Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan efek obat yang memperlambat konduksi AV,
α-bloker dan α-adrenergik stimulan. Meningkatkan tindakan agen anestesi,
klonidin, antagonis kalsium, digitalis, agen hipoglikemik dan NSAID. Sarankan obat diminum
Bisoprolol (Beta Blocker) bersama susu atau makanan.

Page 8
Sheet1

Tablet 10 mg; 40 mg
Dosis
3-4 x 10-40 mg/hari
Efek Samping:
ekstremitas Dingin, insomnia, kelelahan, pusing, mimpi buruk, kelelahan, mual,
sembelit atau diare, muntah, anoreksia, ketidaknyamanan perut, impotensi.
Kelemahan, parestesia, mengi, faringitis, bronkospasme. Gangguan SSP pada
dosis yang lebih tinggi dan perubahan emosi. Thrombocytopenic purpura,
agranulositosis, nonthrombocytopenic purpura, trombositopenia. Depresi,
kebingungan, disfungsi kognitif, kelabilan emosional, kelelahan, halusinasi.
Berpotensi Fatal: Gagal jantung, jantung blok dan bronkospasme.
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan kalium-
depleting obat-obatan seperti amfoterisin B dan diuretik loop. Mengurangi
kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan aktivitas
deksametason dan siklosporin bila digunakan bersama-sama. Bersamaan dengan
penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan efek samping
GI. Kontra Indikasi : Tidak Boleh
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, diberikan pada pasien asma
kolestiramin, fenitoin, fenobarbital dan rifampisin. bronchiale, hiperglikemia, hamil
Propranolol (Beta Blocker) atau menyusui.

Tablet 0,15 mg
Dosis
0,15-0,75mg/hari dalam dosis terbagi 2
Klonidin (CENTRALLY ACTING Drug)
ANTIAGREGASI PLATELET

Tablet 100 mg enteric coated


Dosis
75-325 mg/hari, tunggal, pc
Penggunaan Bersama ACE Inhibitor harus dengan dosis rendah
Efek Samping:
gangguan GI, waktu perdarahan berkepanjangan, rhinitis, urtikaria dan
ketidaknyamanan epigastrium, angioedema, salisilism, tinnitus, bronkospasme.
Berpotensi Fatal: erosi lambung, ulserasi dan perdarahan, parah, kadang-kadang
fatal eksaserbasi obstruksi jalan napas pada asma, sindrom Reye (anak <12
tahun). Hepatotoksisitas; depresi SSP yang dapat menyebabkan koma, kolaps CV
dan kegagalan resp, bronkospasme paroksismal dan dispnea.
Interaksi Obat:
Alkohol, kortikosteroid, analgin, fenilbutazon dan oxyphenbutazone dapat
meningkatkan risiko GI ulceration, meningkatkan level fenitoin. Dapat bereaksi
antagonis terhadap uricosurics dan spironolakton.
Asetosal ( asam asetilsalisilat )
ANTIHIPERLIPIDEMIA

Tablet/kapsul 300 mg
Dosis
Dewasa: 0,9-1.2 g/hari dalam dosis terbagi 2.
Hanya untuk hipertrigliserida
Tidak dianjurkan pemberian bersama statin
Efek Samping:
Myositic sindrom, kolelithiasis, gangguan GI, ruam, sakit kepala, diskrasia darah,
mialgia. Impotensi, ekstremitas yang menyakitkan, penglihatan kabur, pruritus,
urtikaria, impotensi, pusing, kolestatik jaundice.
Berpotensi Fatal: hipoplasia sumsum tulang, perdarahan intrakranial,
nefrotoksisitas, neuritis perifer.
Interaksi Obat:
ko-distribusi dengan repaglinida dapat meningkatkan kadar serum repaglinida.
Dapat meningkatkan efek antikoagulan oral. Juga dapat meningkatkan konsentrasi
plasma dari nefrotoksisitas siklosporin dan terkait bila digunakan secara
bersamaan.
Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko miopati dan rabdomiolisis bila digunakan
dengan HMG-CoA reduktase inhibitor.
Gemfibrosil

Page 9
Sheet1

Tablet 10 mg enteric coated


Dosis:
Awal 5-10 mg/hari, dosis tunggal pada malam hari menjelang tidur
Dapat ditingkatkan sampai 40 mg/hari, dosis tunggal pada malam hari
menjelang tidur
Efek Samping:
Sakit kepala, mual, perut kembung, mulas, sakit perut, diare / sembelit, dysgeusia,
yang berhubungan dengan dosis miopati, hipersensitivitas, kekeruhan lensa, kabur
penglihatan, pusing; disfungsi sexual, insomnia, depresi dan gejala pernapasan
bagian atas.
Berpotensi Fatal: rabdomiolisis berat dengan gagal ginjal akut.
Interaksi Obat:
Dapat menyebabkan elevasi sedikit digoxin serum. Dapat meningkatkan resiko
perdarahan jika digunakan dengan kumarin dan fluindione. Serum dapat
ditingkatkan bila digunakan dengan Ranolazine, verapamil, diltiazem dan imatinib.
Mengurangi kadar serum bila digunakan dengan karbamazepin dan rifampisin.
Peningkatan risiko miopati bila digunakan dengan siklosporin andgemfibrozil,,
colchicine danazol.
Berpotensi Fatal: Bersamaan dengan penggunaan amiodaron, itraconazole, Tes kadar kolesterol dalam
ketoconazole, clarithromysin, eritromisin, telithromycin, nefazodone, niacin atau darah secara periodik, Kontra
Simvastatin protease inhibitor dapat meningkatkan risiko rabdomiolisis dan gagal ginjal akut Indikasi : hamil dan menyusui

Kapsul non micronised 100 mg; 300 mg


Dosis
awal 3 x 100mg atau dalam dosis tunggal 300 mg.
Pemeliharaan 2 x 100 mg
Efek Samping:
Sakit kepala, pusing, asthaenia, kelelahan, aritmia, fotosensitivitas, eksim, pusing,
vaginitis, parestesia, rhinitis, batuk, sinusitis, alergi paru alveolitis, poliuria, miopati,
myositis, artralgia, myalgia, myasthenia.
Berpotensi Fatal: Hepatitis, kolesistitis.
Interaksi Obat:
Resin menghambat penyerapan fenofibrate. Dapat meningkatkan konsentrasi
siklosporin dan nefrotoksisitas terkait bila digunakan bersama-sama.
Berpotensi Fatal: Statin meningkatkan risiko rabdomiolisis dan miopati dengan
gagal ginjal. Dapat meningkatkan efek antikoagulan oral Periksa kadar kolesterol darah
Fenofibrat berkala tiap 3 bulan.
KULIT, OBAT TOPIKAL
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Efek Samping
ANTIBAKTERI
basitrasin 500 IU/g + Polimiksin B 10000IU/g
Antibakteri salep DOEN Tube 5 g

Kasa streril mengandung Framisetin sulfat 1%


Lembar steril 10x10 cm
Penggunaan : pada luka bakar, trauma, infeksi sekunder, potong
seluas lesi
Daryant Tulle Tidak untuk luka yang luas, luka bakar > 30%
Oksitetrasiklin HCl 3%
Ositetrasiklin salep kulit Tube 5 gram
DESINFEKTAN DAN ANTISEPTIK
Hidrogen Peroksida Hidrogen Peroksida 30% cairan, botol
Kristal Kalium Permanganat
Kalium Permanganat Pot 5 gram
Povidone Iodine 10%
Povidon Iodine Botol 30 ml; Botol 300 ml
Rivanol 0,1%
Etakridin Botol 100 ml
Etanol 70%
Etanol 70% Botol 1 liter
NaClO3 (Natrium Klorat) 5,25%.
Bayclin botol 1 liter

Page 10
Sheet1

Etanol 96%
Etanol 96% Botol 1 liter
ANTIVIRUS
Asiklovir krim 5%
Tube 5 gram
Asiklovir salep kulit
ANTI FUNGI
asam benzoat 6 % + asam salisilat 3 %
Anti fungi salep DOEN Pot 30 gram
Gentian Violet larutan 1 %
Gentian Violet Botol 10 ml
Ketoconazole krim 2%
Tube 5 gram
Ketoconazole

Miconazole 2% krim
Tube 10 gram
Miconazole
ANTI INFLAMASI/ANTIPRURITUS
Betametason 0,1% krim
Betametasone Tube 5 gram

Hidrokortison 2,5 % krim,


tube 5 g
Efek Samping:
Hidrokortison 2,5% Penggunaan Topikal: atrofi Dermal, iritasi lokal, folikulitis, hipertrikosis.

Asam salisilat 2% dalam talk


Tabung 40-60 gram
Efek Samping:
Iritasi, sensitivitas pengeringan yang berlebihan, efek sistemik pada penggunaan
Salicyl bedak 2% jangka panjang.
ANTI SCABIES
asam salisilat 2 % + belerang endap 4%
Pot 30 gram
2-4 zalf

Lindane 1%; usnic acid 1 %


Tube 10 g
Oleskan tipis ke seluruh area dan jangan terkena air selama 24
Scabicid krim jam, ulangi lagi setelah 1 minggu
LAIN-LAIN
Ekstrak placenta 10 % + Neomisin sulfat 0,5 %
Bioplacenton

Anti infeksi dengan kortikosteroid topikal dengan komposisi tiap


gram mengandung kloramfenikol basa 20 mg dan prednisolone
Chloramphecort-H 2,5 mg
Ichtiol Salep Kulit
Ichtiol Pot 15 gram
Levertran salep
Levertran Pot 30 gram
Preparat untuk flebitis : tiap 100 g salep mengandung Heparin 5000
Thrombophob gel IU dan nicotinic acid benzylester
LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI DAN LAIN-LAIN

Garam oralit, kombinasi:


natrium klorida 0,52 g
kalium klorida 0,30 g
trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,70 g
Sachet untuk diencerkan dengan air matang 200ml. Diminum sedikit demi sedikit
Garam oralit 2-3 teguk untuk menghindari muntah

Page 11
Sheet1

Glukosa 5%; 10%


Plabbote 500 ml
Glukosa 5-10% diinfuskan melalui vena besar atau menggunakan
Glukosa larutan infus venous catheter untuk menghindari terjadinya trombosis

Kombinasi :
Na. Klorida 0,875g
K.Klorida 0,75 g
Na. Laktat 1,12 g
Dextrose anhr 13,5 g
KAEN 3B larutan infus Sebagai cairan pemeliharaan

Natrium Klorida 0,9%


Plabbote 500 ml
Natrium Klorida larutan infus Indikasi : Keracunan Br ̄; keracunan I ̄

Komposisi :
Na+ 130mEq
K+ 4mEq
Ca+ 2,7mEq
Cl ̄ 108,7mEq
Ringer Laktat larutan infus Laktat 28 mEQ

Aqua pro injeksi


Vial 20 ml

Aqua pro injeksi


MATA
Kloramfenikol 0,5%, tetes mata, botol 5ml
Kloramfenikol Kloramfenikol 1%, salep mata, tube 5 g
Oksitetrasiklin Oksitetrasiklin 1%, salep mata, tube 3,5 g
Sulfasetamid Natrium Sulfasetamid Natrium 15% tetes mata, botol 5 ml

OKSITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS

Metil ergometrin maleat tablet 0,125 mg


Metil ergometrin maleat injeksi 0,20 mg/ml, Ampul 1 ml
Dosis : Manajemen aktif Kala III 0,1-0,2 i.m. setelah kepala/bahu
depan keluar; atau saat terakhir segera setalah bayi lahir Perhatian : hati-hati pada
Atoni uterus 0,2 i.m atau 0,1-0,2 i.v. penderita hipertensi dan payah
Metil ergometrin maleat Promotif involsi uteri 3 x 0,125mg p.o selama 3-4 hari jantung.

Oksitoksin injeksi 10IU/ml, Ampul 1ml


Dosis
Induksi persalinan, stimulasi kontraksi uterus 1-5IU (dalam 500 ml
cairan infus dengan kecepatan 2-8 tetes per menit) prn. Dinaikkan
tiap 30-45 menit sampai efek optimal, max 40 tetes/menit.
Post pengeluaran bayi untuk pencegahan pendarahan pelekatan
placenta 2-5 IU i.m/iv/infus
Oksitoksin Stimulasi laktasi 2 IU, i.m

PSIKOFARMAKA
ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA

Page 12
Sheet1

Efek Samping:
Koordinasi saraf abnormal,
gangguan kognitif, depresi,
mengantuk, kelelahan,
sedasi, vertigo, penurunan
atau peningkatan nafsu
makan, konstipasi,
penurunan produksi air liur,
kesulitan berkemih,
disarthria.
Efek samping mengantuk
bisa dikurangi bila diminum
Tab 0,5 mg segera sesudah makan
Dosis Interaksi Obat
Dewasa: Meningkatkan efek
3 x sehari 0,25-0,5 mg, dapat ditingkatkan sampai maksimum 4 g/hr. depresan SSP, konsetrasi
Lansia: plasma menurun 50% pada
diawali dengan dosis 2x sehari 0,25 mg perokok aktif, dan
klirensnya diturunkan oleh
Alprazolam ac/pc cimetidin dan fluoksetin

Efek Samping:
Hipotensi, vasodilatasi,
sedasi, depresi sistem
saraf pusat, gangguan GI,
takikardi, inkontinensi urin,
konstipasi, asma, depresi
pernafasan.
.
Interaksi Obat:
Klirens meningkat saat
digunakan bersama fenitoin,
karbamazepin dan fenobarbital
Efek depresi SSP meningkat
saat digunakan bersama
Penekan SSP atau obat-obatan
psikoaktif,
Tablet 2 mg Peningkatan aksi jika
Dosis digunakan bersama
Dewasa : awali dengan dosis 2-4 x sehari 2-10 mg , maksimal 40 mg/hari analgesik, anestetik dan
Lansia : awali dengan dosis 1-2 x sehari 1-2 mg, tingkatkan sesuai beberapa antikonvulsan
kebutuhan, tidak lebih dari 10 mg/ hari
Pregnancy Risk Factor D
Diazepam ac/pc

Page 13
Sheet1

fek Samping:
Konstipasi, anoreksia, mual,
pusing, tremor halus,
memburuknya gejala
pernafasan pada individu
cenderung, ataksia,
mengantuk, sakit kepala,
kebingungan, kehilangan
libido, disfungsi motor,
ketergantungan, gangguan
visual dan penambahan
berat badan.
Berpotensi Fatal: Depresi
pernafasan
Interaksi Obat:
Peningkatan pembersihan
hati dari Klobasam bila
diberikan dengan fenitoin,
Tablet 10 mg fenobarbital atau
karbamazepin. Simetidin
Lansia: 10-20 mg/hr
dapat meningkatkan kadar
Dewasa: 20-30 mg/hr dalam dosis tunggal atau terbagi Max: 60 mg/hr
Anak 12-18 th:
Klobasam.
Dosis awal 2 x 10 mg, dapat ditingkatkan setelah 5 hari pada dosis Berpotensi Fatal: hipnotik
pemeliharaan 2 x 10-15 mg alkohol Concurrent, dan
antidepresan penenang
Max: 2 x 30 mg dapat mempotensiasi efek
Klobazam (BNF: Sebelum atau sesudah samping SSP Klobasam.
Anti depresi dan antimania

Efek Samping:
Cardiac arrhythmias,
hipotensi postural, takikardi,
mulut kering stomatitis,
konstipasi, retensi urin,
tremor, sakit kepala, sedasi,
neuropati perifer, kelelahan,
urtikaria
Interaksi Obat:
Mengurangi efek
antihipertensi, dapat
meningkatkan serum level
karbamazepin,
meningkatkan resiko
perpanjangan QT dan
aritmia ketika digunakan
bersama Cisapride, efek
samping serius seperti
hiperpireksia, hipertensi ,
Tablet salut 25 mg
Dosis
takikardi, konfusi, kejang
Dewasa : 50-150 mg/ hari pada saat sebelum tidur atau dapat pula dalam dan kematian dapat
dosis terbagi, dosis maksimal 300 mg terjadi bila digunakan
Remaja : 25-50 mg/ hari, dapat diberikan dalam dosis terbagi, maksimal bersama MAO Inhibitor
100mg/hari
Anak : awali dengan dosis 1 mg/kg/hari terbagi 3 dosis
Pregnancy Risk Factor C
Amitriptilin ac/pc

Page 14
Sheet1
mania, hypomania atau
campuran manic negara
melaporkan. Hiponatremia,
peningkatan enzim hati.
Berpotensi Fatal: Jarang,
peristiwa sistemik kemungkinan
berhubungan dengan vaskulitis
telah dilaporkan pada pasien
dengan ruam tetapi mungkin
serius yang melibatkan paru-
paru, ginjal dan hati. Interaksi
Obat: Dapat menyebabkan
pergeseran transien dalam
plasma pekat dari protein obat
erat terikat misalnya warfarin
dan digoxin, mengakibatkan
efek samping. T1 / 2 diazepam
yang berkepanjangan.
Tab 10 mg Berpotensi Fatal: reaksi serius
bila dikombinasikan dengan
Lansia : 1x20 mg MAOIs, setidaknya 14 hari
Dewasa : 1x20 mg harus berlalu setelah penarikan
Dosis ditingkatkan setelah 3-4 mgg bila perlu. MAOIs sebelum memulai
Anak : pengobatan fluoxetine atau
8-18 th : 1x10 mg setidaknya 5 minggu berlalu
Ditingkatkan setelah 1-2 mgg bila perlu. setelah perawatan harus
fluoxetine sebelum memulai
(maks 40 mg) terapi MAOIs. Dua kali lipat
(maks 60 mg) peningkatan kadar plasma dari
antidepresan lain bila
dikombinasikan dengan
(maks 20 mg) fluoxetine. Memantau tingkat
Fluoksetin (SSRI, BNF 249) Sebelum atau sesudah makan lithium bila dikombinasikan.
Antipsikosis

Efek Samping:
Tardive dyskinesia; efek
ekstrapiramidal, agitasi,
kecemasan, mengantuk,
depresi , anoreksia,
takikardi, postural
hipertensi, leukopenia,
retensi urin.
Interaksi Obat:
Gejala depresi SSP dapat
ditingkatkan oleh alkohol,
sdatif-hipnotik, anestetik,
ansiolitik dan opioid. Resiko
aritmia meningkat ketika
digunakan bersama obat
yang memperpanjang QT
Tab 0,5 mg; 1,5 mg; 5 mg interval, atau diuretik yang
Dosis menyebabkan
Dewasa ketidakseimbangan
Dosis awal 2-3 x 0.5-5 mg ; maksimal 30 mg/hari elektrolit. Klorpromazin
Lansia: meningkatkan konsentrasi
Diawali dengan setengah dosis dewasa plasma haloperidol.

Pregnancy Risk Factor C


Haloperidol ac/pc (Bisa sesudah makan untuk menghindari gangguan GI)

Page 15
Sheet1

Efek Samping:

Tardive dyskinesia (pada


terapi jangka panjang),
gejala ekstrapiramidal,
akatsia, mengantuk,
agranulositosis, heat stroke,
gerakan ekstrimitas yang
tidak terkontrol, mulut
kering, kostipasi, agitasi,
midriasis, insomnia,
hipotensi postural,
fotosensitivitas, amenore.
Interaksi Obat:
Memperkuat efek
antikolinergik Anti Parkinson
dan antidepressan trisiklik,
dapat menyebabkan krisis
antikolinergik, memperkuat
Tab salut 25mg; 100 mg efek hipotensi postural jika
Lansia: digunakan bersama MAO
Setengah dosis dewasa inhibitor, memperkuat efek
Dewasa : depresan jika digunakan
rentang dosis 30-2000 mg/ hari dibagi dalam 1-4 kali bersama sedatif-hipnotik,
pemberian, dosis lazim 400-600 mg/hari antihistamin, anestesi
Dosis anak: umum, opiat dan alkohol.
Di atas 6 bulan 0,5 mg-1 mg/kgBB tiap 4-6 jam, untuk anak yang lebih tua
memerlukan 200mg/hari atau lebih.
Sebelum atau sesudah makan (Bisa sesudah makan untuk menghindari Pregnancy Risk Factor C
Klorpromazin gangguan GI)
PROGRAM KETERGANTUNGAN OBAT

Efek Samping: Dyskinesia


tardive, sedasi, kebingungan
mental, hipotensi,
hiperprolaktinemia yang
menyebabkan galaktorea dan
amenorea pada wanita,
kehilangan libido, impotensi
dan kemandulan pada laki-laki.
Reaksi alergi, kolestatik
jaundice, deposito kornea dan
lensa, pigmentasi kulit.
Berpotensi Fatal:
agranulositosis, sindrom
neuroleptik ganas. Interaksi
Obat: Mengurangi efek
antihipertensi dari guanethidine,
metildopa dan clonidine.
Lithium toksisitas. Mengurangi
bioavailabilitas dengan
antasida. Peningkatan risiko
Tab 2,5 mg aritmia bila digunakan dengan
Tab 5 mg obat yang memperpanjang
interval QT. Dapat
2,5-10 mg/hr dalam 2-3 dosis terbagi menyebabkan gangguan
Dosis perawatan 1-5 mg/hr. elektrolit bila digunakan dengan
Dewasa: max 20 mg/hr diuretik. Berpotensi Fatal: CNS
Lansia: Max 10 mg/hr depresan Aditif efek dengan
alkohol, barbiturat, hipnotik,
Flufenazin (228) Sebelum atau sesudah makan sedatif, opiat, dan antihistamin.

Page 16
Sheet1

Efek Samping:

Efek samping yang biasanya


terjadi adalah konstipasi,
mengantuk, berkeringat, mual,
muntah, masalah seksual,
gatal-gatal, jerawat.

Interaksi Obat:
Antagonis opiat harus
dihindari.
Barbiturat, efavirenz, estrogen,
Sirup 10 mg/mL fenitoin, karbamazepin,
nevirapin, rifampisin,
Dosis awal yang dianjurkan adalah 15-30 mg untuk tiga hari pertama. spironolakton, dan verapamil
Kematian sering terjadi bila menggunakan dosis awal yang melebihi 40 mg. akan menurunkan kadar
Pasien harus diobservasi 45 menit setelah pemberian dosis awal untuk metadon dalam darah.
memantau tanda-tanda toksisitas atau gejala putus obat. Sebaliknya, amitriptilin,
flukonazol, flufoksamin, dan
Dosis yang direkomendasikan digunakan dalam fase stabilisasi adalah simetidin akan meningkatkan
dosis awal dinaikkan 5-10 mg tiap 3-5 hari. Hal ini bertujuan untuk melihat kadar metadon dalam darah.
efek dari dosis yang sedang diberikan. Total kenaikan dosis tiap minggu Etanol secara akut akan
tidak boleh lebih 30 mg. meningkatkan efek metadon
dan metadon akan menunda
eliminasi etanol.
Metadon Sebelum atau sesudah makan
Efek Samping: Mengantuk,
mulut kering, penglihatan kabur,
pusing, sedasi, antimuscarinic
mempengaruhi, hipotensi
postural, akatisia, kelemahan
otot, anoreksia, insomnia,
ruam, amenorea, kelelahan,
peningkatan kadar prolaktin,
efek samping ekstrapiramidal.
Berpotensi Fatal: sindrom
ganas Neuroleptic, diskrasia
darah. Interaksi Obat:
Peningkatan depresi CNS
depresan SSP dengan seperti
opiat atau analgesik lainnya,
barbiturat atau obat penenang
lain, anestesi umum, atau
alkohol. Peningkatan risiko efek
samping dengan obat-obatan
dengan sifat antimuscarinic
misalnya TCA, antiparkinson
obat. Antagonised efek obat
dopaminergik seperti levodopa.
Dewasa: 2-4 mg/hr dalam dosis terbagi Peningkatan risiko hipotensi
Anak: dengan antihipertensi,
3-5 thn: sampai 1 mg/hr trazodone. Membalikkan efek
6-12 thn: sampai 4 mg/hr antihipertensi dari guanethidine.
Peningkatan risiko berat
. max: 6 mg/hr ekstrapiramidal efek samping
2. a. Max 1 mg/hr atau neurotoksisitas berat
b. max 4 mg/hr dengan lithium. Kemungkinan
penurunan penyerapan dengan
Trifluoperazin (BNF 221) Sesudah makan antasida.
ANTASIDA DAN ANTIULKUS

Page 17
Sheet1

Tab kunyah
Suspensi/5 mL
Tablet Efek Samping:
Dewasa: Efek samping yang umum
3-4 x 1-2 tab adalah sembelit, diare, mual,
Anak 6-12 thn: muntah dan gejala-gejala
3-4 x ½ tab. tersebut akan hilang bila
Syrup pemakaian obat dihentikan.
Dewasa: Interaksi Obat:
3-4 x 5-10 mL Pemberian bersama Simetidin
Antasida DOEN Anak 6-12 thn: atau Tetrasiklin dapat
Kombinasi: 3-4 x 2,5 -5 mL mengurangi absorpsi obat
Aluminium Hidroksida 200 mg Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan) dan tersebut.
Magnesium Hidroksida 200 mg sebelum tidur
H-2 Bloker

Efek Samping:
Sakit kepala, pusing,
sembelit, diare, mual, ruam,
ketidaknyamanan GI,
kelelahan, ginekomastia,
Tablet 20 mg impotensi.
Tablet 40 mg Interaksi Obat:
Benign gastric and duodenal ulceration Antasida mengurangi
Dewasa: penyerapan famotidin, maka
40 mg pada malam hari (4-8 minggu). Dosis pemeliharaan untuk pemberian harus dipisahkan
ulcer duodenal 20 mg pada malam hari. 2 jam. Mengurangi
Anak: Tidak direkomendasikan. penyerapan ketoconazole
Reflux oesophagitis dan itrakonazol. Hindari
Dewasa: etanol (dapat menyebabkan
2 x 20-40 mg (6-12 minggu). Dosis pemeliharaan 2 x 20 mg iritasi mukosa lambung).
Famotidin Sebelum atau sesudah makan

Page 18
Sheet1

Efek Samping:
Sakit kepala, pusing.
Jarang : hepatitis,
thrombocytopaenia,
leukopenia, hipersensitivitas,
kebingungan, ginekomastia,
impotensi, mengantuk,
Tablet 150 mg
vertigo, halusinasi.
Kapsul 300 mg
Ulcer Gastric dan Duodenal, Dispepsia episode kronik.
Anafilaksis, reaksi
Dewasa dan anak >12 th: hipersensitivitas.
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (4-8 minggu) Interaki Obat:
Anak (3-12 th): Antasida dapat mengganggu
2 x 2-4 mg/kgBB (2-4 minggu) penyerapan. Dapat
Gastro-oesophageal reflux disease menurunkan penyerapan GI
Dewasa dan anak di >12 th: dari ketoconazole. Merokok
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (8 minggu). Untuk kasus dapat menurunkan kadar
sedang hinga berat 600 mg/hr dalam 2-4 dosis terbagi (12 minggu). plasma dari ranitidine. Dapat
Anak 3-12 th: menyebabkan peningkatan
2 x 2.5-5 mg/kgBB (max: 300 mg) bioavailabilitas furosemid
Ranitidin Sebelum atau sesudah makan .

Efek Samping:
Diare, pusing, kelelahan,
ruam, sakit kepala,
gangguan SSP, arthralgia,
mialgia, ginekomastia,
alopoecia, diskrasia darah,
nefritis, hepatitis,
pankreatitis,
granulocytopenia, reaksi
hipersensitivitas.
Interaksi Obat:
Penyerapan dikurangi
dengan antasida. Mungkin
meningkatkan efek
antikoagulan, fenitoin,
teofilin, benzodiazepin, β-
blocker, lidokain. Klirens
procainamide berkurang.
Mengurangi penyerapan
ketokonazol dan itrakonazol.
Dapat meningkatkan iritasi
mukosa lambung ketika
dikonsumsi bersama etanol.
Hindari penggunaan
bersama dengan clopidogrel.
Simetidin (BNF 52) . 800 mg/hr sebelum tidur. Duodenal ulce
Kaplet 200 mgBenign gastric and duodenal ulcerationDosis awal:
PPI

Page 19
Sheet1

Efek Samping:
Diare, mual, kelelahan,
sembelit, muntah, perut
kembung, regurgitasi asam,
penyimpangan rasa,
arthralgia, mialgia, urtikaria,
mulut kering, pusing, sakit
kepala, parestesia, nyeri
perut, ruam kulit, kelemahan,
nyeri punggung, infeksi
saluran pernapasan atas,
batuk. Anafilaksis.
Interaksi Obat:
Mengurangi penyerapan
itraconazole, ketoconazole,
dasatinib, garam besi oral.
Meningkatkan konsentrasi
diazepam, HMG CoA
Omeprazol (BNF 55) reduktase.
Kapsul 20 mgPeptic ulcer 1 x 20 mg. Kasus berat: 40 mg/hr. Durasi: Duodenal ulcer (4 minggu), Gastric ulcer (8 minggu). Dosis p
anti emetik

Efek samping :
Sakit kepala, kram perut, mulut
kering

Interaksi obat
Domperidone mengurangi
efek hipoprolaktinemia dari
bromokriptin. Pemberian
obat anti kolinergik
muskarinik dan analgetik
opioid secara bersamaan
Tab 10 mg
dapat mengantagonisir efek
Sir 5 mg/ 5 ml domperidone. Pemberian
Dewasa dan usia lanjut : 3 x sehari 10-20 mg dan jika perlu 10–20 mg, antasida secara bersamaan
sekali sebelum tidur dapat menurunkan
Obat diminum 15–30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam. bioavailabilitas domperidone.
Domperidon

Efek samping : Reaksi


ekstrapiramidal, mengantuk,
susah buang air besar, diare.
Interaksi obat Antagonis efek
Metoklopramida oleh
antikolinergik dan analgetik
narkotik, meningkatkan
Tab 10 mg sedasi jika digunakan
dengan depresan susunan
Dosis saraf pusat.
Metoklopramid Dewasa 3 x 10 mg
ANTI DIARE

Page 20
Sheet1

Tidak untuk anak


Efek Samping:
Interaksi Obat:
May influence GI absorption of
Atapulgit Tab tetracyclines.

Garam oralit, kombinasi: natrium


klorida 0,52 g kalium klorida
0,30 g trinatrium sitrat dihidrat Diminum sedikit demi sedikit 2-
0,58 g glukosa anhidrat 2,70 g 3 teguk untuk menghindari
Serbuk untuk 200 ml air muntah

Hanya sebagai tambahan pada


Tab dispersible 20 mg pemberian oralit untuk balita
diare.
Untuk bayi umur < 6 bln: diberikan 10mg (1/2 tablet) Zinc per hari, selama Merupakan protokol
10 hari meskipun diare sudah berhenti penangan diare pada
Untuk balita 6 bln - 5 tahun: diberikan 20 mg (1 tablet) Zinc per hari selama anak menurut WHO dan
Zinc 10 hari meskipun diare sudah berhenti Depkes RI
KATARTIK

Tablet 5 mg Efek Samping:


Rasa tidak nyaman pada
1 x 5-10 mg pada malam hari perut (kolik, kram).
Interaksi Obat:
Dalam perut kosong dan hindari penggunaan dalam rentan 1 jam dengan jangan berikan antasida atau
Bisakodil antasida dan produk susu. susu dalam rentang 1 jam.
Tetes 10 mg/mL
Gliserin Tetes 100 mg/mL

Efek Samping:
Diare (berhubungan dengan
dosis), mual, muntah,
Konstipasi hipokalemia, kembung dan
Dewasa: kram perut. Dehidrasi dan
Dosis awal 2 x 15 mL, lalu disesuaikan dengan respon.
hipernatremia pada
Anak:
<1 th: 2 x 2.5 mL
pengobatan agresif.
1-5 th: 2 x2.5-10 mL Interaksi Obat:
5-18 th: 2 x 5-20 mL Dapat mencegah pelepasan
mesalazine di usus besar.
Sebelum atau sesudah makan. Dapat dicampur dengan susu, jus Penurunan efek dengan
Laktulosa (BNF 71) buah atau air untuk meningkatkan rasa. neomisin oral, antasida.
SALURAN NAPAS
ANTIASMA

Page 21
Sheet1

Efek Samping:
Mual, muntah, sakit perut,
diare, sakit kepala,
insomnia, pusing, cemas,
gelisah, tremor, jantung
berdebar. Kejang,
aritmia jantung,
hipotensi.
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko aritmia
jantung dengan
Tab scored 200 mg simpatomimetik dan
Tab 150 mg halotan. Takikardia
Dosis dengan pankuronium. β-
Dewasa : 3x 100-200 mg blocker menghambat
(maks 500mg/dosis) metabolisme. Peningkatan
Anak : risiko kejang dengan
Oral : 5 mg/kg BB tiap 6-8 jam kuinolon, ketamin.
Aminofilin Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan
gemuk pada bagian tubuh
tertentu (wajah, bahu, perut),
menurunkan daya tahan
tubuh sehingga mudah
terkena infeksi,
meningkatkan resiko
hipertensi karena menahan
garam di dalam tubuh,
menyebabkan gangguan
lambung (perdarahan
lambung), dll. Namun efek
samping ini umumnya baru
muncul pada penggunaan
yang cukup lama (lebih dari
sebulan secara rutin).
Interaksi Obat:
Peningkatan risiko
hipokalemia bila digunakan
Tab 0.5 mg bersamaan dengan obat
Inj i.v. 5 mg/ml yang boros-kalium.
Mengurangi kemanjuran
Oral
Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari
isoniazid, salisilat, vaksin
toxoid. Bersamaan dengan
Dosis anak : 0,024 - 0,34 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari penggunaan aspirin atau
Intravena etanol dapat menyebabkan
Shok tidak responsif peningkatan efek samping
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 mg atau 1-6 GI. Mengurangi efek dalam
mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2-6 jam.. kombinasi dengan efedrin,
cholestyramine, fenitoin,
Deksametason Sesudah makan fenobarbital dan rifampisin.

Page 22
Sheet1
anginal pain, vasoconstriction
with hypertension, vasodilation
with hypotension, dizziness and
flushing; dyspnoea; headache,
anxiety, restlessness,
confusion, psychoses,
insomnia, tremor; difficulty in
micturition, urine retention;
sweating, hypersalivation;
changes in blood-glucose
concentration; very rarely
angle-closure glaucoma
Interaksi Obat:
Reduces antihypertensive
effect of bethanidine and
guanethidine . May increase
clearance of dexamethasone
. Increased incidence of
adverse effects when used
with theophylline .
Potentially Fatal: Severe
HTN when combined with
MAOIs or withi 2 wk of
discontinuance of MAOI
treatment. Increased risk of
Tablet 25 mg arrhythmias with cardiac
Dosis glycosides, quinidine or
Dewasa : 3x 10-30 mg maks 150 mg/hari tricyclic antidepressants.
Anak : Increased vasoconstriction
4 x 0,2-0,4 mg/kg BB or pressor effects with ergot
Efedrin 25 mg Sebelum atau sesudah makan alkaloids or oxytocin.
Tablet 2 mg; 4 mg
Lar respirator untuk nebulizer 2,5mg/2,5 ml NaCl

Dosis
Oral (penggunaan melalui inhalasi lebih direkomendasikan) :
Dosis dewasa : 3-4 x 4 mg (lansia dan pasien sensitif bisa Efek samping
dimulai dengan 2 mg), dosis max sekali pemakaian 8 mg. Tremor otot rangka baik
Dosis anak :
terutama tangan, takikardia,
2-6 th : 3-4 x 1-2 mg/hari
palpitasi, kram otot, sakit
6-12 th : 3-4 x 2 mg/hari
kepala, bronkospasme
Inhalasi inhaler (bisa juga untuk profilaksis karena alergen atau olahraga paradoks, angioedema,
yang memicu bronkospasme) : urtikaria, hipotensi dan
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 puff) ,untuk gejala persisten bisa sampai 4 x kolaps. hipokalemia
sehari Berpotensi serius setelah
Anak : 100 mcg (1puff) dosis besar.
Interaksi Obat:
Inhalasi powder (bisa juga untuk profilaksis karena alergen atau Diuretik, kortikosteroid dan
olahraga yang memicu bronkospasme) : xanthines dapat
Dewasa: 200-400 mcg, untuk gejala persister bisa sampai 4 kali sehari meningkatkan hipokalemia.
Anak : 200 mcg, untuk gejala persister bisa sampai 4 kali sehari Efek CV potensial oleh
MAOIs, TCAs,
Inhalasi nebulised solution:
simpatomimetik.
Dewasa dan anak >5th : 2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x atau lebih
untuk kasus parah
Meningkatkan penyerapan
Anak <5th : 2.5 mg , bisa diulang sampai 4 x atau lebih untuk kasus sulfametoksazol bila
parah digunakan bersama-sama.
Mengurangi kadar serum
digoxin. Hipokalemia yang
diinduksi oleh salbutamol
Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan) meningkatkan risiko
Salbutamol toksisitas digitalis.
ANTITUSIF

Page 23
Sheet1

Tab 15 mg
Sirup 10 mg/5 mL

Dosis
Dewasa : 10-20 mg tiap 4 jam, atau 30 mg tiap 6-8 jam. Extended-
Efek Samping:
release oral suspension: 2 x 60 mg. Max 120 mg/ hari
Pusing, gangguan GI
Interaksi Obat:
Anak :
6-12 th : 5-10 mg tiap 4 jam atau 15 mg tiap 6-8 jam. Extended release
Tricyclic antidepressants
oral suspension: 6-12 yr: 2 x 30 mg (TCAs), antipsychotics,
Max 60 mg/ hari anxiolytics and hypnotics,
cimetidine, ciprofloxacin,
2-6 th : 2.5-5 mg tiap 4 jam atau 7.5 mg tiap 6-8 jam. Extended domperidone,
release oral metoclopramide, mexiletine,
suspension: 6-12 yr: 2 x 15mg CYP2D6 inhibitors, ritonavir,
Max 30 mg/hari alcohol.
Potentially Fatal:
Dekstrometorfan Sebelum atau sesudah makan Memantine , moclobemide .
pada wajah, sakit kepala,
vertigo, bradikardia,
takikardia, palpitasi,
hipotensi ortostatik,
hipotermia, gelisah,
perubahan mood, penurunan
libido atau potensi,
halusinasi, miosis,
peningkatan tekanan
intrakranial, kekakuan otot,
depresi pernapasan dan
hipotensi, dengan
kegagalan sirkulasi dan
memperdalam koma
(dosis besar). Kejang
(terutama pada anak-
anak dan bayi).
rhabdomyolysis
Interaksi Obat:
Peningkatan efek depresan
dengan alkohol, obat bius,
anxiolytics, hipnotik, TCA,
Tab 10 mg antipsikotik. Kemungkinan
SSP depresi atau eksitasi
Antitusif
Dewasa : 3-4 x 15-30 mg
dengan MAOIs. Dapat
Max 240 mg mengubah efek dari
Anak : senyawa lain misalnya
1-5 th : 3-4 x 3 mg cyclizine, mexiletine,
5-12 th : 3-4 x 7.5-15 mg cisapride, metoclopramide
Kodein Sebelum atau sesudah makan dan domperidone.
EKSPEKTORAN

Tab 30 mg
Dosis
Efek Samping:
Dosis dewasa : 2-3 x sehari (60-120 mg/hr) Max 120 mg
Dosis anak: Gangguan GI ringan, reaksi
<2 th : 2 x 7.5 mg intoleransi, ruam kulit, wajah
2 - 5 th : 2-3 x 7.5 mg edema, dyspnea, demam.
6 - 12 th : 2-3 x 15 mg Interaksi Obat:
Ambroxol Kortikosteroid, bronkodilator,
Sesudah Makan antibiotik.

Page 24
Sheet1

Tab 100 mg

Dewasa: Efek Samping:


200-400 mg tiap 4 jam bila perlu Rasa tidak nyaman pada GI,
Anak: mual dan muntah, pusing,
anak di bawah 6 th tidak dianjurkan mengantuk, sakit kepala,
6-12 th : 100-200mg tiap 4 jam kalau perlu, max 1.2 g/hr ruam, penurunan kadar
Gliseryl guaiacolat (GG) asam urat, batu urine (dosis
Sebelum atau sesudah makan besar).

Sirup 100 mL

Obat Batuk Hitam Sirup 200 mL


OBH) Dosis
Tiap 5 mL mengandung: Dewasa
Succus Liquiritae 166,66 mg - 4 x 1 sendok makan (15 ml)
Ammonium Chlorida 100 mg Anak :
Ammonium Anisi Spir 100 mg 1 – 4 x 1 sendok teh (5 ml) Efek Samping:
Sesudah makan Mengantuk
OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS batuk, lokal dan kurang
umum inhalasi-diinduksi
bronkospasme yang kurang
umum dapat terjadi.
mual, muntah, berkeringat,
kelemahan otot dan mialgia /
kram otot. aritmia, terutama
setelah dosis tinggi,
kekeringan pada mulut dan
disfonia.

Interaksi obat
Hipokalemia dapat terjadi
jika diberikan bersama
turunan xantin. Hipokalemia
dapat meningkatkan resiko
aritmia pada pasien yang
mengkonsumsi digoksin.
Pantau kadar kalium serum.
Pemberian bersama beta
bloker dapat menurunkan
efek bronkodilator. Hati-
hati pada pemberian
bersama MAOI dan TCA.

Vial (unit dose) 2.5 mL.

Kombinasi (combivent) 1 vial dengan nebulisasi atau inhalasi 3-4 x sehari.


SISTEM IMUN DAN OBAT YANG
MEMPENGARUHI
SERUM DAN IMUNOGLOBULIN
Human tetanus imunoglobulin Inj i.m 250 UI Disimpan pada suhu 2-8º C

Serum anti bisa ular:


A.B.U.I (khusus ular dari luar Papua) Khusus daerah tertentu
A.B.U.II (khusus ular dari Papua) Inj i.m / i.v Disimpan pada suhu 2-8º C
Inj i.m 10,000 UI/vial
Serum antidifteri (A.D.S) Inj i.m 20,000 UI/vial Disimpan pada suhu 2-8º C

Page 25
Sheet1

Digunakan untuk pengobatan


post-exposure di daerah Rabies
Serum antirabies Inj 200 UI/mL Disimpan pada suhu 2-8º C

Untuk pencegahan: Disimpan pada suhu 2-8º C


Inj i.m 1500 UI Dikontraindikasikan bagi pasien
yang alergi dan memiliki
Untuk pengobatan: catatan hiperaktivitas pada
Inj i.m/i.v 10,000 UI komponen tertentu, serta ibu
Serum antitetanus Inj i.m/i.v 20,000 UI hamil
VAKSIN
Vaksin BCG Inj i.k Disimpan pada suhu <5º C

Disimpan pada suhu 2-8º C


Efek samping yang dapat
terjadi antara lain sakit
kepala dan nyeri di tempat
Vaksin campak Inj s.k injeksi

Disimpan pada suhu 2-8º C


Efek samping yang dapat
terjadi antara lain demam dan
Vaksin hepatitis B rekombinan Inj 20 mcg/mL nyeri di tempat injeksi

Untuk dewasa dan anak >7th


Vaksin jerap difteri tetanus (DT) Inj i.m Disimpan pada suhu 2-8º C

Disimpan pada suhu 2-8º C

Efek samping yang dapat


terjadi antara lain demam,
Vaksin jerap difteri tetanus pertusis merah dan nyeri di tempat
(DTP) Inj i.m injeksi, waspadai reaksi alergi
Vaksin jerap tetanus ( tetanus
adsorbed toxoid ) Inj i.m Disimpan pada suhu 2-8º C
Vaksin polio Tetes Disimpan pada suhu 20º C

Disimpan pada suhu 2-8º C


Digunakan untuk pengobatan
pre-exposure dan post-
exposure di daerah rabies
Efek samping yang dapat
terjadi antara lain demam,
memar, bengkak dan nyeri di
tempat injeksi, sakit kepala,
Vaksin rabies, untuk manusia Serb inj s.k/i.k + booster mual, nyeri otot, demam.
TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN

Disimpan dalam botol kedap


udara, terlindung dari cahaya.
Hidrogen Peroksida Cairan konsentrat Untuk diencerkan sampai 3%.
Karbogliserin Tetes telinga 10%

Page 26
Sheet1

Cairan Semprot 10%

Lidokain Semprotkan sampai 6 kali pada area yang sakit.

Efek Samping:
Nasal drops or spray: Local
stinging or burning, sneezing,
dryness of mouth and throat.
Prolonged or frequent use may
cause rebound congestion.
Headache, insomnia,
tachycardia, hypertension,
nervousness, nausea,
dizziness, palpitation,
arrhythmia.
Interaksi Obat:
Potentially Fatal: krisi
hipertensi dengan MAO
Oksimetazolin Tetes hidung 0.025%Tetes hidung 0.050%Nasal congestion 2 x 1-3 tetes Inhibitor.
VITAMIN DAN MINERAL

Tablet 50 mg
Recommended Daily Allowance untuk dewasa perempuan 75 mg, untuk
laki-laki 90 mg;
Dosis anak
Untuk Scurvy 100-300 mg/hari dalam dosis terbagi
Untuk suplemen 35-100mg/hari
Dosis dewasa
Untuk Scurvy 1-2 x 100-250 mg/hari
Pencegahan/pengobatan colds 1-3 gram/hari
Untuk suplemen 50-200mg/hari

Asam askorbat (Vitamin C)


Kapsul 50,000 UI Pemakaian terapeutik pada
Ergokalsiferol (Vitamin D3) Suspensi 10,000 UI/mL hipokalemia

Tab 10 mg
Intake yang adekuat

Anak
1-3 tahun : 0,3 mg/hari
4-8 tahun : 0,55 mcg/hari
9-13 tahun : 0,6 mg/hari
14-18 tahun : 0,75 mg/hari
Dewasa
Perempuan 0,9 mg/hari
Fitomenadion (Vitamin K1), Neo K Laki-laki 1,2 mg/hari

Page 27
Sheet1

Tablet 500 mg

Dietary Reference Intake


0-6 bln 210 mg/hari
7-12 bln 270 mg/hari
1-3tahun 500mg/hari
4-8 tahun 800mg/hari

Dewasa
9-18 tahun 1300mg/hari
10-50 tahun 1000mg/hari
≥51 tahun 1200mg/hari

Kalsium laktat (kalk) Osteoporosis 1200mg/hari

Kombinasi: Dapat menyebabkan mual,


Besi (III) sulfat 7 H2O 200 mg Tablet salut muntah, kram lambung, nyeri
Asam Folat 0.25 mg 1x 1 tablet sehari ulu hati
Tablet 5 mg
Nikotinamid Tablet 20 mg

Tablet 10 mg Dapat menyebabkan sakit


Defisiensi kepala, asidosis, mual,
Anak 5-25 mg/ hari selama 3 minggu kenaikan AST, neuropati,
Piridoksin (Vitamin B6) Dewasa 10-20 mg/hari selama 3 minggu parestesia, reaksi alergi
Kapsul lunak 100,000 UI
Retinol Kapsul lunak 200,000 UI

Tablet 50 mg

Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari selama 2 minggu, 5-10 mg/dosis untuk
satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu bulan
Tiamin (Vitamin B1)

Tablet 50 mcg
Recommended intake
Anak
1-3 tahun 0,9 mcg/hari
4-8 tahun 1,2 mcg/hari
9-13 tahun 1,8 mcg/hari
Anak > 14 tahun dan dewasa 2,4 mcg/hari
Hamil 2,6 mcg
Menyusui 2,8 mcg/hari
Defisiensi B 12
Dewasa oral 250 mcg/hari
Sianokobalamin (Vitamin B12)
Vitamin B kompleks Tablet 10 mg
VITAMIN BRANDED KOMBINASI

Becom-C Kaplet, Kombinasi


Vit B1 50 mg, vit B2 25 mg, vit B6 10 mg,
vit B12 5 mcg, vit C 500 mg, nicotinamide 1-2 kaplet sehari
100 mg, pantothenic acid 18.4 mg Sebelum atau sesudah makan

Page 28
Sheet1

Becefort Tablet, kombinasi:


Vit B1 15 mg, vit B2 10 mg, vit B6 5 mg,
vit B12 100 mcg, vit C 500 mg, vit E 30
mg, Ca pantothenate 20 mg,
nicotinamide 50 mg. Per 5 mL syr Vit B1
10 mg, vit B2 6 mg, vit B6 10 mg, vit B12
10 mcg, vit C 100 mg, nicotinamide 50
mg, niacinamide 50 mg, d-pantothenol satu tablet sehari
10 mg sesudah makan

Biosanbe Kaplet, mengadung:


Fe gluconate 250 mg, manganese
sulfate 200 mcg, copper sulfate 200 Kapsul sehari
mcg, vit C 50 Saat atau sesudah makan

Hemafort kaplet
Tiap tablet: Besi(ll) fumarat 300 mg,
MnS04 0,4 mg, tembaga(ll)-S04 0,4
mg, vit-C 100 mg, asam folat 2 mg, vit- 1x 1 kaplet
B12 15 meg, faktor intrisik 25 mg. Dapat ditingkatkan menjadi 2x sehari bila perlu

Pehavral
• Vitamin A 4.000 IU • Vitamin C 50 mg
• Vitamin D 400 IU • Vitamin E 10 mg •
Vitamin B1 3 mg • Vitamin B2 3 mg •
Vitamin B6 2 mg • Vitamin B12 2 mcg •
Nikotinamida 20 mg • Kalsium
pantotenat 5 mg • Asam folat 1 mg •
Biotin 0,1 mg • Besi (II) fumarat 20 mg
• Kalsium (sebagai karbonat) 100 mg •
Tembaga 0,5 mg • Mangan 0,5 mg •
Magnesium 1 mg • Seng (Zn) 0,25 mg 1x sehari 1 tab

Bioneuron 3x 1-2 tab


Vitamin B1 disulfide 100 mg, vit B6 200 Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman
mg, vit B12 200 mcg pada GI dapat menyebabkan kantuk

Page 29
FORMULARIUM PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI

1. ANALGETIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI

Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan


1.1 ANALGETIK NON NARKOTIK
Asam Mefenamat Tab 500 ES:
Digunakan Bila perlu Nyeri abdominal, dispepsia, konstipasi, diare, nausea, ulser GI, edema, bronkospasme, sakit kepala, mengantuk, insomnia,
gangguan penglihatan, gagal jantung kongestif, hipertensi, takikardia, ruam, urtikaria, trombositopenia, anemia aplastik,
agranulositosis, tinitus, peningkatan enzim hati, gangguan fungsi ginjal
a) Dosis dewasa : 3x250-500 mg Anemia hemolitik autoimun, konvulsi (overdosis)
b) Dosis anak : tidak direkomendasikan untuk
anak usia di bawah 14 th
IO:
DM: maks 7 hari Meningkatkan aktivitas antikoagulan oral tetapi tidak signifikan. Risiko iritasi GI meningkat bersama dengan alkohol.
Meningkatkan toksisitas siklosporin, litium dan konvulsi dengan Siprofloksasin. Absorpsi meningkat dengan antasida. Efek
ACE Inhibitor kemungkinan akan mengalami antagonisasi
Pc, segera

Ibuprofen Tab 200 mg, tab 400 mg


Untuk nyeri dan inflamasi: (bila perlu)
a) Dosis dewasa : 1,2-1,8 g/hari dalam dosis ES:
terbagi (dosis pemeliharaan 0,6 mg-1,2 g/hari,)

b) Dosis anak : Dispepsia, muntah, nyeri abdominal, heartburn,mual, diare, nyeri epigastrik, edema, retensi cairan, pusing, ruam, tinitus.

≥ 3 bulan dan BB > 5 kg = 30-40 mg/kg BB/hari


dalam dosis terbagi

Untuk demam :
a) Dosis dewasa : 3-4x 200-400 mg
b) Dosis anak :
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB

· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari)

DM:
maks 2,4 g/hari

Pc
b) Dosis anak :

Page 30
· 1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB
· 6-12 bl : 3 x 50 mg
· 1-2 th : 3-4x50 mg
· 2-7 th :3-4 x 100 mg
· > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 mg/kg BB/hari) .

DM:
maks 2,4 g/hari

Pc
Parasetamol 1. Tab : 100 mg, 500 mg 6 g dapat menyebabkan hepatotoksic,
2. Syrup : 120 mg/5ml ES:
3. Suppo : 125 mg Mual, reaksi alergi, ruam kulit, nekrosis tubular renal akut
4. Tetes : 60mg/0,6 ml
IO:
Dosis: Bila perlu Mengurangi absorpsi kolestiramin selama 1 hari setelah pemberian. Absorpsi terakselerasi dengan metoklopramid. Efek
menurun dengan barbiturat, karbamazepin, hidantoin, rifampisin dan sulfinpirazon. Parasetamol kemungkinan
meningkatkan efek warfarin
Parasetamol meningkatkan risiko kerusakan hati para alkoholik kronis. Peningkatan risiko toksisitasdengan obat
hepatotoksik lain atau obat yang menginduksi enzin mikrosomal seperti barbiturat, karbamazepin, hidantoin, rifampisin dan
sulfinilpirazon
Dewasa : 3-4 x 500 mg

Anak : 10 mg/kg BB

DM: 3 g /hari

pc
Natrium diklofenak tab 25 mg ES:
a. Dosis dewasa : 2-3 x 25-50 mg (75-150 mg/hr) Gangguan GI, sakit kepala, pusing, ruam, perdarahan GI, peptik ulser, abnormalitas fungsi ginjal. Nyeri dan kerusakan
jaringan pada tempat injeksi (IM), iritasi lokal (rektal), rasa terbakar yang transien dan menyengat (oftalmik), Sindrom
Steven-Johnson, dermatitis eksfoliatif, nekrolisis epidermal toksik
b. Dosis anak (6-18 th): 3 x 0.3-1 mg/kgBB (max
50mg)
Maks 150 mg/hari (umum) IO:
Migraine : maks 200 mg/hari Tidak untuk diberikan IV pada pasien yang menerima AINS lain atau antikoagulan termasuk heparin dosis rendah. Fungsi
renal kemungkinan menjadi lebih buruk ketika digunakan bersama siklosporin atau triamteren. Absorpsi bervariasi apabila
diberikan bersama sukralfat, kolestiramin atau kolestipol. Aplikasi oftalmik dari diklofenak dapat menurunkan efikasi
asetilkolin oftalmik dan karbakol. Meningkatkan risiko ulser GI dan perdarahan ketika digunakan bersama kortikosteroid,
aspirin, atau antikoagulan.
Pc, segera
Kalium diklofenak Tab 25 mg. ES:
a. Dosis dewasa :2-3x 25-50 mg (maks 75-150 Lihat Natrium diklofenak
mg/hari)
b. Dosis anak :14-18 th : 2-3x 25-50mg
(maks 75 -100mg/hari)
Pc, segera IO:
Lihat Natrium diklofenak

Page 31
Kalium diklofenak

1.2 ANTIPIRAI
Alopurinol Tab 100 mg Tidak diberikan saat serangan akut
Tab 300mg ES:
Dosis: Ruam, alopesia, gangguan GI, gangguan indera pengecap, mual, muntah, nyeri abdominal, diare, parestesia, neuropati
a. Dewasa periferal, vertigo, sakit kepala, nekrosis hepatik, mengantuk, neuritis, artalgia, hipertensi
1. Dosis awal: 100 mg/hr. Kemudian disesuaikan Potentially Fatal: Sindrom Steven-Johnson atau Lyell (urtikaria, demam, limfadenopati, artalgia). Sewaktu-waktu,
dengan kadar asam urat dalam urin dan plasma, trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik
2. Dosis pemeliharaan:
a) Kondisi ringan 100-200 mg/hr
b) Kondisi cukup berat 300-600 mg/hr
c) Kondisi berat 700-900 mg/hr
(Penggunaan di atas 300 mg diberikan dalam dosis
terbagi)

IO:
b. Anak Peningkatan risiko ruam kulit jika digunakan bersama ampisilin atau amoksisilin. Dapat memperpanjang waktu paruh
Umur di bawah 15 th (kondisi neoplastik dan klorpropamid dan dikumarol. Dapat meningkatkan level serum siklosporin. Dapat meningkatkan depresi sumsum tulang
gangguan enzyme) : 10-20 mg/kgBB/hr apabila digunakan bersama siklofosfamid.
Berpotensi fatal : Meningkatkan efek hematologi dari azatiopin dan merkaptopurin apabila diberikan bersama
allopurinol
DM: Max: 400 mg/hr
Pc
2. ANESTETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
2.1 ANESTETIK LOKAL
Etil Klorida Semprot, botol 88g/100 mL ES:
Semprotkan dengan jarak 30 cm dari kulit sampai Serpihan bekuan kimia mungkin muncul jika disemprot terlalu lama pada kulit. Nefrotoksisitas dan hepatotoksisitas
terbentuk lapisan putih pada kulit. (pemaparan jangka panjang)

Lidokain Inj Infiltrasi 2%, Jeli 2%, Semprot ES:


Anestesi permukaan mulut dan tenggorokan Pusing, parestesia, mengantuk, bingung, depresi pernapasan dan konvulsi , Hipotensi dan bradikardia yang mengarah
ke gagal jantung, anafilaksis

Untuk nyeri: Larutan 2%: 300 mg, tidak boleh lebih


dari per 3 jam.

Regional anestesi IO:


50-300 mg (larutan 0.5% tanpa adrenalin) meningkatkan efek kardiak dengan fenitoin IV. Efek diantagonis dengan hipokalemia akibat asetazolamid, diuretik loop dan
tiazid. Dosis kemungkinan meningkat dengan penggunakan jangka panjang fenitoin dan induser enzim lain
Anestesi infiltrasi Percutan Simetidin dan propranolol meningkatkan konsentrasi plasma dan toksisitas. Peningkatan risiko depresi miokardial
dengan pengeblok beta dan antiaritmia lain
Dewasa: Lidokain hydrochloride: 5-300 mg (1-60 ml
dari larutan 0.5% oatau 0.5-30 ml dari larutan 1%).

Topikal: pasta, aerosol (hemoroida, nyeri


perianal dan itching):

Page 32
Gunakan pada bagian yang sakit sampai 6 x
sehari.
2.2 PROSEDUR PRE OPERATIF
Atropin Inj. i.v/i.m/s.k 0.25 mg/mL ES:
Premedication in balanced anaesthesia
a. Dewasa: 300-600 mcg i.m/s.c sebelum Mulut kering, disfagia, konstipasi, flushing dan kulit kering, takikardia, palpitasi, aritmia, midriasis, fotofobia, sikloplegia,
anestesi atau 300-600 mcg i.v segera sebelum peningkatan tekanan intraokuler. Dosis toksik menyebabkan takikardia, hiperpireksia, ketidaktenangan, bingung,
induksi anestesi. ketertarikan, halusinasi, delirium dan dapat berkembang ke kegagalan sirkulasi dan depresi pernapasan. Aritmia atrial,
b. Anak disosiasi AV, ektopik ventrikular multipel
1) >20 kg: 300-600 mcg
2) 12-16 kg: 300 mcg
3) 7-9 kg: 200 mcg
4) >3 kg: 100 mcg

IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan beberapa antihistamin
Diazepam Tab 5 mg ES:
Inj i.v/i.m 10 mg/mL Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan, lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung,
depresi, gangguan GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal, peningkatan jumlah enzim hati,
kelemahan otot, gangguan visual, sakit kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia, konstipasi,
hipotensi, takikardia, perubahan libido, nyeri dan tromboflebitis di sekitar tempat injeksi

Oral Berpotensi Fatal


Pengobatan praanestesi Depresi pernafasan dan SSP, koma
a. Dewasa: IO:
5-20 mg sebelum anestesi umum Meningkatkan klirens diazepam jika digunakan bersama fenitoin, karbamazepin dan fenobarbital. Deteriorasi yang bersifat
reversibel dari parkinsonisme dapat muncul jika diberikan bersama levodopa. Kombinasi dengan litium dapat menyebabkan
hipotermia. Diperlukan pengurangan dosis narkotik jika digunakan secara konkuren
b. Anak (1 bln-8 thn): Berpotensi fatal :
200-300 mcg/kgBB, bs diberikan 45-60 mnt Fenotiazin, barbiturat, MAOI, mempotensiasi aksi diazepam. Penambahan efek depresan SSP dengan alkohol dan
sebelum tindakan. Anak ≤12 th max: 10 mg. 12-18 depresan SSP atau pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi sama dengan analgesik, anestesi dan beberapa
th max: 20 mg antikonvulsan
Parenteral
· Pengobatan praanestesi:
a. Dewasa:
100-200 mcg/kgBB.
b. Anak (>1 bln): 100-200 mcg/kgBB
1 bln-12 th: max 5 mg/hr, 12 – 18 th: 20 /hr.
Ac, pc
3. ANTI ALERGI DAN OBAT UNTUK ANAFILAKSIS
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Klorfeniramin maleat Tab 4 mg ES:
a. Dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam
b. Anak : Depresi SSP, sedasi, mengantuk, kelesuan, pusing, gangguan GI, anoreksia atau kenaikan nafsu makan, nyeri epigastrik,
1) 1-2 th : 2 x 1 mg pandangan kabur, disuria, mulut kering, ketat di bagian dada, hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euforia, sakit kepala,
2) 2-6 th : 1 mg tiap 4-6 jam (maks 6 mg/hari) stimulasi SSP paradoksikal.
3) 6-12 th : 2 mg tiap 4-6 jam (maks : 12 mg/hari)
4) 12-18 th : 4 mg tiap 4-6 jam ( maks 24 mg/hari)

Page 33
Klorfeniramin maleat

Potentially Fatal: .
DM: Kolaps CV dan kegagalan pernapasan
Dewasa : maks 24 mg/hari IO:
Lansia : maks 12 mg perhari Meningkatkan efek sedatif dari obat psikotropik seperti barbiturat, hipnotis, analgesik opioid, ansiolitik dan antipsikotik.
Interaksi dengan alkohol dapat berbahaya (sedasi, eksitasi)
1) 2-6 th : maks 6 mg/hari
2) 6-12 th : maks : 12 mg/hari
3)12-18 th : maks 24 mg/hari

Ac,pc
Cetirizin Tab 10 mg ES:
a. Dewasa : 1x10 mg
b. Anak : insomnia, malaise, sakit kepala, pusing, ketidaknyamanan GI, mulut kering, nyeri abdominal, diare, nausea, muntah,
a) 1-2 th :2x250 mcg/kg BB hipersensitivitas musiman, epistaksis, faringitis, bronkospasme
b) 2-6 th : 2x2,5 mg
c) 6-12 th : 2x5mg
d) 12-18 th : 1x10 mg
IO:
Ac, pc Meningkatkan INR dan epistaksis jika diberikan bersamaan warfarin
Depresan SSP dan antikolinergik dapat mempotensiasi depresi SSP oleh setirizin

Epinefrin (Adrenalin) injeksi iv/sk/im 0,1%, ampul 1 ml. ES:


Efek SSP, gangguan GI, nyeri epigastrik, kelainan CV, kesulitan dalam mikturisi dan retensi urin, dispnea, hiperglikemia,
berkeringat, hipersalivasi, kelemahan, tremor, ekstrimitas dingin, hipokalemia. Gangren, nekrosis jaringan, dan
penglupasan (ekstravasasi) apabila digunakan sebagai tambahan anestesi lokal.
Shock Anafilaksis
Intra Vena
a. Dewasa: 0.5 mg (5 mL larutan 1:10,000)
diberikan dengan kecepatan lambat 100 mcg/mnt,
sampai respon tercapai.
b. Anak : 10 mcg/kg. Jika menggunakan
autoinjeksi didasarkan pada BB: 15-30 kg: 150 mcg
dan >30 kg: 300 mcg.
Intramuscular
a. Dewasa: 500 mcg (0.5 ml dari larutan 1:1,000),
diulang tiap 5 mnt sampai kondisi membaik.
IO:
b. Anak: 10 mcg/kgBB, larutan1:10, 000 dengan Anestetik inhalasi halogen, alfa dan beta bloker, melildopa, guanetidin, obat dengan efek vasokonstriktos dan menekan,
kecepatan of ≤1 mL (100 mcg)/ minute. antihipertensi, penghalang neuron adrenergik, obat pendeplesi kalium, glikosida jantung, efedra, yohimbi. TCA dapat
menginduksi hipertensi dan aritmia
Serangan Asthma Akut (IM atau SC)
a. Dewasa: 0.3-0.5 mL dari larutan 1:1000 (300-
500 mcg).
b. Anak: 0.01 mL/kg (10 mcg/kg)

DM: Max: 0.5 mL(500 mcg)

Page 34
Deksametason Inj iv/im 5mg/ml ES: Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi
vertebral. Gejala seperti Cushing, disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan,
meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Berpotensi Fatal: HPA supresi, CV kolaps admin IV cepat.
IO:
1. Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari
2. Dosis anak : 0,024 – 0,34 mg/kg BB/hari dibagi Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan yang mendeplesi kalium seperti amfoterisin
dlm 3-4 kali/ hari B dan diuretik loop. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toksoid. Peningkatan aktivitas deksametason
dan siklosporin bila digunakan bersama-sama. Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan
peningkatan ES GI.
Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, kolestiramin, fenitoin, fenobarbital dan
rifampisin.

Loratadine Tab 10mg ES:

Dosis: Dewasa dan >12 th: 10 mg/hr letih, mual, sakit kepala (jarang terjadi)

Anak 6-12 th (BB> 30kg): 10mg/hr P: hamil dan laktasi

Anak BB< 30kg: 5mg/hr

pc
Difenhidramin Inj iv / im 10 mg/ml (HCl) ES:

Dosis: Depresi SSP, sedasi

Dewasa: im 10-50 mg sekali pemberian, maks KI:neonatus


400mg/hr

Anak: im 1,25 mg/kgBB sekali pemberian, maks P: pada usia lanjut dosis perlu diturunkan
300mg/hr

4. ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN

Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan


4.1 KHUSUS
Atropin Inj 0.25 mg/mL ES:
1. Keracunan organopospor
a. Dewasa: 2 mg i.v/i.m tiap 10-30 mnt sampai Mulut kering, disfagia, konstipasi, flushing dan kulit kering, takikardia, palpitasi, aritmia, midriasis, fotofobia, sikloplegia,
efek muskarinik tidak terlihat atau muncul gejala peningkatan tekanan intraokuler. Dosis toksik menyebabkan takikardia, hiperpireksia, ketidaktenangan, bingung,
toksisitas atropin. Pada kasus berat bisa diberikan ketertarikan, halusinasi, delirium dan dapat berkembang ke kegagalan sirkulasi dan depresi pernapasan. Tetes mata :
tiap 5 mnt dan untuk kasus cukup berat hingga Toksisitas sistemikumumnya pada anak-anak, dan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan iritasi, hiperemi,
berat pemberian bisa diberi minimal 2 hari dan edema dan konjungtivitis. Peningkatan tekanan intraokular. Inhalasi : mulut kering, Aritmia atrial, disosiasi AV, ektopik
dilanjutkan selama masih ada gejala. b. Anak: ventrikular multipel
20 mcg/kgBB diberikan tiap 5-10 mnt.

Page 35
2. Keracunan atau overdosis dengan senyawa
dengan efek muskarinik
Dewasa:
0.6-1 mg i.v/i.m/s.c tiap 2 jam IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan kuinidin, antidepresan dan beberapa antihistamin

4.2 UMUM
5. ANTIEPILEPSI-ANTIKONVULSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Diazepam Inj. i.m/i.v. 5 mg/mL ES:
Tab 2 mg Ketergantungan psikologi dan fisik dengan sindrom ketergantungan, lelah, mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo, bingung,
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube depresi, gangguan GI, perubahan salivasi, amnesia, jaundis, eksitasi paradoksikal, peningkatan jumlah enzim hati,
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube kelemahan otot, gangguan visual, sakit kepala, bicara tak jelas dan disatria, perubahan mental, inkontinensia, konstipasi,
hipotensi, takikardia, perubahan libido, nyeri dan tromboflebitis di sekitar tempat injeksi
Potentially Fatal: Respiratory distress
Depresi pernafasan dan SSP, koma
Oral IO:Meningkatkan klirens diazepam jika digunakan bersama fenitoin, karbamazepin dan fenobarbital. Deteriorasi
·Kecemasan
Kecemasan: yang bersifat reversibel dari parkinsonisme dapat muncul jika diberikan bersama levodopa. Kombinasi dengan
3x2 mg (max 30 mg/hr) litium dapat menyebabkan hipotermia. Diperlukan pengurangan dosis narkotik jika digunakan secara konkuren
2-10 mg, bisa diulang tiap 4 jam bila perlu
Insomnia Fenotiazin, barbiturat, MAOI, mempotensiasi aksi diazepam. Penambahan efek depresan SSP dengan alkohol dan
Rectal
a. Dewasa : 5-30 mg dalam dosis terbagi (maks 40 depresan SSP atau pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi sama dengan analgesik, anestesi dan beberapa
mg/hari) Farmakope antikonvulsan
b. Anak : (BNF 515), max 40 mg/hr)
1. 1-12 bl : 2x250mcg/kg BB
2. 1-5 th : 2x2,5mg
3. 5-12 th : 2x5 mg
4. 12-18 th : 2x10mg

· Adjunct in seizures:
a. Dewasa:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
b. Anak:
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12 jam bila
diperlukan
· Muscle spasms
a. Dewasa: 
Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap 12 jam
bila diperlukan
b. Anak:
 >10 kg: Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang tiap
12 jam bila perlu
Ac,pc
Fenobarbital (BNF 288) Tab 30 mg ES:

Page 36
Fenobarbital (BNF 288)
Tab 100 mg Bradikardia, hipotensi, sinkop, mengantuk, lesu, eksitasi atau depresi SSP, gangguan penilaian, efek mabuk, kebingungan,
mengantuk, agitasi, hyperkinesia, ataksia, gugup, sakit kepala, insomnia, mimpi buruk, halusinasi, kecemasan, pusing,
ruam, dermatitis eksfoliatif; mual, muntah, sembelit, agranulositosis, trombositopenia, anemia megaloblastik, sakit di situs
injeksi, tromboflebitis (IV), oliguria: spasme laring, depresi pernafasan, apnea (terutama dengan pemberian IV cepat),
hipoventilasi.
a. Dewasa: Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-Johnson.
60-180 mg pada malam hari.

b. Anak: IO:

5-8 mg/kgBB/hr Dapat meningkatkan potensi hepatotoksik dari overdosis paracetemaol. Dapat menurunkan kadar / efek isoenzim CYP
berbagai substrat misalnya tenoposid, metotreksat, antipsikotik, β-blockers, calcium-channel blocker, antikonvulsan lainnya,
kloramfenikol, simetidin, kortikosteroid, siklosporin, doksisiklin, estrogen, felbamat, griseofulvin, takrolimus, furosemid,
metadon, kontrasepsi oral, teofilin, TCA, warfarin. Dapat mengurangi efek guanefesin. Mengurangi metabolisme dan atau
toksisitas meningkat dengan kloramfenikol, felbamat, MAOI, asam valproik. Dapat meningkatkan efek nefrotoksik dari
metoksifluran.

Pada malam hari Berpotensi Fatal: penambahan efek sedasi dan / atau depresi pernafasan dengan etanol, sedatif, antidepresan,
analgesik opioid, benzodiazepin dan depresan SSP lain. Dapat menurunkan kadar / efek obat antiaritmia misalnya
disopiramida, propafenon, kuinidin.
Magnesium Sulfat Inj. i.v 20% ES:
(BNF 611) Inj. i.v 40% Oral: iritasi GI, diare berair.
Parenteral: Hipermagnesaemia ditandai dengan mual, muntah, flushing, haus, hipotensi, mengantuk, kebingungan, bicara
cadel, penglihatan ganda, bradikardia, kelemahan otot. Hipokalsemia, ileus paralitik.
IO:
Eklamsia Oral: Mengurangi penyerapan tetrasiklin dan bifosfonat. Penambahan efek pengeblok neuromuskuler dengan
aminoglikosida, glikosida digitalis. Penambahan efek dengan nifedipine dan depresi SSP.
Dosis awal: injeksi 4 g selama 5-15 mnt, diikuti
dengan infus i.v 1 g/jm selama 24 jam terhitung dari
munculnya seizure, bila terjadi seizure kembali
tingkatkan kecepatan infus menjadi 1.5-2 g/jm atau
beri tambahan dosis injeksi i.v 2 g
6. ANTIINFEKSI
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
6.1 ANTI HELMINTIK
Pirantel Tab 125 mg ES:
Susp 125 mg/5 ml Anoreksia, mual, muntah, kram perut, mengantuk, insomnia, diare, tenesmus, peningkatan SGOT, sakit kepala, pusing,
ruam.
1 x 10 mg/kgBB IO:
1 gram Berpotensi Fatal: Saling antagonis dengan piperazine.
Ac, pc
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Beta laktam

Page 37
Amoksisilin Tab scored 500 mg ES:

Hiperaktif, agitasi, insomnia, pusing, ruam makulopapular, dermatitis eksfoliatif, urtikaria, vaskulitis hipersensitivitas, diare,
mual, muntah, anemia, trombositopenia, leukopenia, agranulositosis.
Syr kering 125mg/5ml;250/5ml Berpotensi Fatal: hipersensitivitas neuromuskular, kolitis pseudomembranosa.

a) Dosis dewasa : 250-500 mg/8 jam atau 500- IO:


875 mg/12 jam
b) Dosis anak : Peningkatan tingkat dengan disulfiram dan probenesid. Penurunan efek dengan tetrasiklin dan kloramfenikol.
1. bayi < 3 bl : maks 30 mg/kg BB/hari tiap 12 jam Berpotensi Fatal: Meningkatkan efek antikoagulan oral.

≤ 10 th : 125-250 mg/8 jam (< 40 kg BB : 20-40


mg/kg BB/hari tiap 8 jam)

Ac, pc
6.2.2 Anti Bakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin
Doksisiklin (BNF 348) Kaps 100 mg ES:
pewarnaan gigi Tetap, ruam, superinfeksi, mual, gangguan GI, glositis, disfagia, fotosensitifitas, hipersensitivitas, anemia
1. Uncomplicated gonorrhoea hemolitik, trombositopenia, neutropenia dan eosinofilia. Anafilaksis.
2 x 100 mg (7 hr)
2. Sifilis IO:
Penurunan penyerapan dan bioavailabilitas bila digunakan dengan antasida, kalsium, magnesium, dan besi. Konsumsi
etanol kronis mengurangi konsentrasi serum. Metabolisme meningkat induser enzim hati seperti rifampisin, fenitoin dan
a. Sifilis awal: karbamazepin. Dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral.
2 x 100 mg (14 hr) Berpotensi Fatal: Meningkatkan toksisitas digoxin dan efek antikoagulan oral.
b. Sifilis Latent lambat:
2 x 100 mg (28 hr)
c. Neurosifilis
2 x 200 mg (28 hr)

Page 38
3. Uncomplicated genital chlamydia, non-
gonococcal urethritis,
2 x 100 mg (7 hr)
Inflamasi pelvic (14 hr)

Sebelum atau sesudah makan (Bila ada iritasi GI


minum bersama makanan atau susu). Diminum
dengan segelas air putih dan posisi badan tegak
selama ½ jam.

6.2.2.2 Kloramfenikol
Thiamfenikol Kapsul 500 mg ES:
1. IMS dan infeksi oleh susceptible organisms Hipersensitivitas, gangguan GI, stomatitis, glositis, ensefalopati depresi, mental dan sakit kepala, ototoksik. Anemia
hemolitik (bentuk Mediterania G6PD), reaksi Jarish-Herxheimer. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
perdarahan, neuritis perifer dan optik.
a. Dewasa : 1,5 g/hr dalam dosis terbagi (untuk Berpotensi Fatal: depresi sumsum tulang, sindrom bayi keabuan, reaksi anafilaksis.
infeksi berat bisa sampai 3 g/hr)
b. Anak : IO:
30-100 mg/kgBB/hr Berpotensi Fatal: Obat yang menekan fungsi sumsum tulang
2. Gonorrhoea:
2.5g/hr (1-2hr) atau 2.5 g di hari pertama diikuti
2g/hr untuk 4 hari berikutnya.
Perut Kosong
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim
Kotrimoksazol Tab 480 mg : ES:
sulfametoksazol 400 mg dan trimetoprim : 80 mg Gagal ginjal, mual, muntah, diare, anoreksia, ruam kulit, urtikaria.

Suspensi 240 mg Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-Johnson, agranulositosis, nekrolisis epidermal toksik, nekrosis hati.
a) Dewasa: 2 x 960 mg IO:
Mengurangi konsentrasi siklosporin dalam darah bila digunakan secara bersamaan. Meningkatkan toksisitas metotreksat.
b) Anak : Menghambat izin fenitoin. Mempotensiasi warfarin dan hipoglikemik oral.
1. 6 mgg - 5 bln: 2 x 120 mg Berpotensi Fatal: Pemberian bersamaan dengan pirimetamin menyebabkan anemia megaloblastik. Peningkatan
kerusakan ginjal dengan siklosporin.
2. 6 bln – 5 thn: 2 x 240 mg
3. 6– 12 thn : 2 x 480 mg
Perut Kosong 5
(min 1 jm sblm makan atau 2 jm stlh makan)
6.2.2.4 Makrolid
Eritromisin (Makrolid) Caps : 500 mg ES:
Syr kering: 200 mg/5 ml Ruam, urtikaria, mual, muntah, ketidaknyamanan GI; ototoksik, neurotoksisitas pusat; agranulositosis, aritmia, pankreatitis.
a) Dosis dewasa : 4 x 250-500 mg tiap 6 jam Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas, kolestatik ikterus; serum transaminase naik; eosinofilia.
atau 2 x 0.5 - 1 g

Page 39
b) Dosis anak : IO:
1) Bayi : 4 x 12.5 mg/kg Mungkin mengantagonis efek terapi linkomisin dan klindamisin. Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan peningkatan
penyerapan alkohol.
2) 1-2 thn : 4 x 125 mg Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek blocker neuromuskuler, antikoagulan oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine, astemizol, toksisitas cisapride meningkat.
3) 2-8 thn : 4 x 250 mg
4) > 8 thn : idem dosis dewasa
Dewasa:max 4g/hari)
2 jam AC
6.2.2.5 Quinolon
Ciprofloxasin (quinolon) Tab scored :500 mg ES:
a) Dosis dewasa : 2 x 500-750 mg (untuk UTI, bs gangguan GI, sakit kepala, tremor, kebingungan, kejang, ruam, nyeri sendi, fototoksisitas. peningkatan kreatinin serum.
dimulai dengan 250 mg) Hematologis, hati dan gangguan ginjal. Vaskulitis kolitis, pseudomembranosa dan takikardia. Fototoksisitas. Reaksi
anafilaktoid, penangkapan cardiopulmonary.
Dosis anak : Tidak dianjurkan untuk anak di bawah * Tidak sebagai pilihan utama untuk infeksi Kuman gram negatif
18 tahun. (DOEN 2011)

Sebelum atau sesudah makan IO:


*Tidak boleh diberikan dengan antasida, Fe dan Mungkin mengantagonis efek terapi linkomisin dan klindamisin. Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan peningkatan
olahan susu penyerapan alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek blocker neuromuskuler, antikoagulan oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine, astemizol, toksisitas cisapride meningkat.

6.2.2.6 Penggunaan Khusus

Metronidazole (penggunaan Tablet 500 mg ES:


khusus)
Suppo 500 mg gangguan GI misal mual, rasa tidak menyenangkan, lidah terasa logam, diare atau sembelit. Lidah berbulu, glositis, dan
stomatitis karena pertumbuhan berlebih dari Candida. Jarang, antibiotik terkait kolitis. Kelemahan, pusing, ataksia, sakit
kepala, mengantuk, insomnia, perubahan mood atau kondisi mental. Mati rasa atau kesemutan pada kaki, kejang
epileptiform (dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang). Transient leucopenia dan trombositopenia. Reaksi
hipersensitivitas. Uretra ketidaknyamanan dan penggelapan urin. Dibesarkan enzim nilai hati, hepatitis kolestasis, ikterus.
Tromboflebitis (IV).

Lar infus 5mg/ml Berpotensi Fatal: Anafilaksis.


1. Invasive intestinal amoebiasis, extra-
intestinal amoebiasis (including liver abcess),
IO:
a.dewasa : 800 mg tiap 8 jam selama 5 hruntuk Akut psikosis atau kebingungan dengan disulfiram. Aditif / efek sinergis dengan antimikroba lain. Efek berkurang
intestinal infection dan 5–10 days untuk extra- withphenobarbital atau fenitoin. Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol. Peningkatan risiko ES antikoagulan kumarin,
intestinal infection fenitoin, lithium, ciclosporin, fluorourasil. Peningkatan risiko efek neurologis dengan simetidin.
b.anak :
1) 1–3 th : 200 mg tiap 8 jam;
2) 3–7 th 200 mg tiap 6 jam;
3) 7–10 th: 400 mg tiap 8 jam

2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg tiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g

Page 40
b. anak
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm

pc

6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS


6.3.1 Antilepra
Dapson Tablet scored 100 mg, ES:
100 mg/hr, penggunaan sendiri (50 mg/hr atau 1-2 Anemia, neuropati perifer, hemolisis dan methaemoglobinamea (berhubungan dengan dosis), sindrom nefrotik, perubahan
mg/kgBB/hr untuk dewasa dengan BB <35kg) psikologis, hepatitis. Lainnya: Mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, ruam makulopapular, nekrolisis epidermal toksik,
sindrom Stevens-Johnson. Topikal: Kekeringan, kemerahan, mengelupas, dan sifat manis mulut di situs aplikasi.

pc Berpotensi Fatal: agranulositosis, reaksi hipersensitivitas yang serius pada kutaneus, dermatitis eksfoliatif
IO:
Penurunan konsentrasi serum dapson bila digunakan dengan rifampisin. Peningkatan plasma konsentrasi dengan
probenesid, trimethoprim. mengantagonis klofazimin

6.3.2 Antituberkulosis
Isoniasid (BNF 330) Tab 100 mg; Tab 300 mg Untuk profilaksis TB pada Anak dan HIV/AIDS
ES:
Terapi profilaksis selama 6 bulan Periferal neuritis, neuritis optik, reaksi psikotik, kejang-kejang, mual, muntah, kelelahan, tekanan epigastrium, gangguan
penglihatan, demam, ruam, defisiensi piridoksin.
a. Dewasa: 300 mg/hr Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas.
b. Anak : 5mh/kgBB IO:
Dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin diazepam, etosuksimid, fenitoin, dan triazolam, klorsoksazon, teofilin,
klofazimin, sikloserin dan warfarin. Dapat meningkatkan metabolisme enfluran mengakibatkan nefrotoksik level fluorid.
Mengurangi efektivitas dan peningkatan risiko neuropati perifer dan hepatotoksisitas dengan alkohol. Mengurangi absorpsi
dengan antasida yang mengandung aluminium, memberikan setidaknya 1 jam sebelum antasid tersebut. Penurunan kadar
serum dengan ketokonazol, zalcitabin. Peningkatan risiko neuropati perifer dengan stavudin dan zalcitabin.

Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko hepatotoksisitas dengan rifampisin dan obat hepatotoksik lainnya.
makan). Tp untuk penderita gangguan GI bisa
bersama makanan.

Kombinasi untuk dewasa: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) Dengan program TB
Rifampisin kapl 150 mg Nasional
Isoniasid tab 75 mg
Pirazinamid tab 400 mg
Etambutol tab 275 mg

Kombinasi untuk dewasa: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) Dengan program TB
Rifampisin kapl 150 mg Nasional

Page 41
Isoniasid tab 150 mg

Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) Dengan program TB
Rifampisin kapl 75 mg Nasional
Isoniasid tab 50 mg
Pirazinamid tab 150 mg

Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


Paduan dalam bentuk dosis Dengan program TB
tetap (KCT/FDC)
Rifampisin kapl 75 Nasional
mg
Isoniasid tab 50 mg

Kombinasi untuk dewasa: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


(Paduan dalam bentuk Dengan program TB
kombipak)
Rifampisin kapl 450 Nasional
mg
Isoniasid tab 300
mg
Pirazinamid tab 500
mg
Etambutol tab 250 mg dan 500 mg

Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


(Paduan dalam bentuk kombipak) Dengan program TB
Rifampisin kapl 75 mg Nasional

Isoniasid tab 100 mg

Pirazinamid tab 200 mg

Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai

Page 42
(Paduan dalam bentuk kombipak) Dengan program TB

Rifampisin kapl 75 mg Nasional


Isoniasid tab 100 mg

6.3.3 IMS
Podophyllotoxin Oleskan 2 x sehari selama 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu. Bisa diuang lagi dengan Interval 1
minggu untuk maksimal 5 minggu. ES:
(BNF 730) Max 50 kali aplikasi Mengiritasi mata dan selaput lendir, gangguan GI, trombositopenia, leukopenia, gagal ginjal, hepatotoksisitas, efek SSP,
perubahan EEG, neuropati perifer dan otonom, reaksi lokal.

Cefixim Gonorrhoea ES:


>12 thn = 1 x 400mg Diare, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, pusing, trombositopenia, eosinofilia.
Berpotensi Fatal: kolitis pseudomembranosa.
Sebaiknya sesudah makan IO:
Peningkatan konsentrasi dengan probenesid.
Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan waktu protrombin dengan antikoagulan.

6.3.4 Penggunaan Antibiotik Untuk Ibu Hamil


Infeksi Ringan:
1. Amoksisilin dengan dosis awal 1 g, dilanjutkan
dengan
2. 500 mg/8500
Metronidazol jm. mg/8 jm

Infeksi Berat:
Kombinasi Ampisilin 2 g/6 jm + Gentamisin 5
mg/kgBB/hr + Metronidazol 500 mg/8 jm
6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi, sistemik
Griseofulvin (BNF 380) Tab scored 250 mg, tab 125 mg ES:
erosi Oral, tekanan GI, penyimpangan rasa, pusing, kebingungan, sakit kepala, depresi, insomnia, kelelahan, neuritis
1. Infeksi Dermatofit perifer, fotosensitifitas, ruam kulit, urtikaria, eritema multiformis, leukopenia, proteinuria.
a. Dewasa: 1 x 500 mg atau 2 x 500 mg dosis Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas; angioedema.
bisa digandakan untuk infeksi berat dan diturunkan
setelah membaik.
7 hr untuk in IO:
Mengantagoniskan antikoagulan oral dan kontrasepsi oral. Penurunan penyerapan GI dengan fenobarbital. Konsentrasi
b. Anak: plasma berkurang dengan induser enzim misalnya fenilbutazon dan hipnotik.
1) >50 kg: Dosis dewasa Berpotensi Fatal: Meningkatkan efek dari alkohol dan menyebabkan reaksi-seperti disulfiram.
2) <50 kg: 10 mg/kgBB/hari, dalam dosis tunggal
atau dosis terbagi.
2. Tinea capitis disebabkan Trichophyton
tonsurans
a. Dewasa: 1 g/hr dalam dosisi tunggal atau dosis
terbagi
b. Anak:
1) >50 kg: Dosis dewasa

Page 43
2) <50 kg: 15-20 mg/kgBB/hr dalam dosis tunggal
atau dosis terbagi.

· Untuk infeksi rambut dan kulit (2-8 mgg)


· Untuk infeksi kuku tangan (6 bln)
· Untuk Infeksi kuku kaki (1 thn)

Segera sesudah makan


6.4.2 Antifungi topikal
Mikonazol Cream 2 % ES:
Oleskan tipis pada kulit 2 x sehari pagi dan sore Mual, muntah, reaksi demam, ruam, mengantuk, diare, anoreksia dan penggelontoran, hepatitis. Lokal iritasi dan
sesudah mandi. sensitisasi, dermatitis kontak.
Berpotensi Fatal: IV: anafilaktik reaksi dan serangan jantung.
IO:

Peningkatan toksisitas dilaporkan dengan karbamazepin. Mikonazol bertindak sebagai inhibitor dari CYP3A4 dan CYP2D6
dan mungkin, karena itu, berinteraksi dengan sejumlah besar obat misalnya statin, HIV protease inhibitor, siklosporin,
takrolimus, sildenafil, kuinidin, pimozid, .
Berpotensi Fatal: Mempotensiasi efek antikoagulan dari warfarin. Peningkatan risiko kardiotoksisitas dengan
cisapride, astemizol atau terfenadine.

6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamuba dan antigiardiasis
Metronidazol
Tab 250 mg ES:
Tab 500 mg gangguan GI misal mual, rasa tidak menyenangkan, lidah terasa logam, diare atau sembelit. Lidah berbulu, glositis, dan
stomatitis karena pertumbuhan berlebih dari Candida. Jarang, antibiotik terkait kolitis. Kelemahan, pusing, ataksia, sakit
kepala, mengantuk, insomnia, perubahan mood atau kondisi mental. Mati rasa atau kesemutan pada kaki, kejang
epileptiform (dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang). Transient leucopenia dan trombositopenia. Reaksi
hipersensitivitas. Uretra ketidaknyamanan dan penggelapan urin. Dibesarkan enzim nilai hati, hepatitis kolestasis, ikterus.
Tromboflebitis (IV).

1. Invasive intestinal amoebiasis, extra- Berpotensi Fatal: Anafilaksis.


intestinal
a. dewasa amoebiasis (including
: 800 mg tiap liver abcess),
8 jam selama 5 hruntuk IO:
intestinal
b. anak infection
: dan 5–10 days untuk extra- Akut psikosis atau kebingungan dengan disulfiram. Aditif / efek sinergis dengan antimikroba lain. Efek berkurang
intestinal infection withphenobarbital atau fenitoin.
1) 1–3 th : 200 mg tiap 8 jam; Berpotensi Fatal: Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol. Peningkatan risiko ES antikoagulan kumarin, fenitoin,
2) 3–7 th 200 mg tiap 6 jam; lithium, ciclosporin, fluorourasil. Peningkatan risiko efek neurologis dengan simetidin.
3) 7–10 th: 400 mg tiap 8 jam
2. Urogenital trichomoniasis,
a. dewasa200 mg setiap 8 jam (7hr) atau 400–
500 mg
b. tiap 12 jam ( 5–7 hr) atau 1x2g
anak
1) 1–3 thn: 50 mg tiap 8 jam (7 hr)
2) 3–7 thn: 100 tiap 12 jm;
3) 7–10 thn: 100 mg tiap 8 jm
6.5.2 Antimalaria (Sesuai dengan program DEPKES, Ditjen P2-PL)
Tablet Antimalaria DOEN,
kombinasi:
Sulfamdoksin 500 mg

Page 44
Pirimetamin 25 mg
Tablet Kombinasi
(kombipak)
Artesunat tab 50 mg
Amodiakuin tab 200 mg
Kuinin Tab 200 mg
Tab 222 mg
Tab 250 mg
Inj i.v 25% Hanya untuk malaria yang berat
Primakuin Tab 15 mg
Klorokuin Tab 250 mg pc

6.6 ANTI VIRUS


Asiklovir
Tab scored 200 mg ES:
Tab scored 400 mg Mual, muntah, sakit kepala, diare, ruam, perubahan hematologis (sesekali), peningkatan enzim hati, terbakar, gatal atau
Salep 5% eritema (penggunaan
Berpotensi topikal).
Fatal: Kadang Aplikasi mata dapat
neurotoksisitas menimbulkan
setelah digunakanpenyengat,
IV: Kelesuan, blefaritis keratopatiagitasi,
kebingungan, superfisial, belang-belang
tremor, kejang,
Oral atau
IO: konjungtivitis. pemberian IV: Reaksi lokal, nyeri, peradangan, flebitis, ekstravasasi menyebabkan ulserasi.
koma.
non-genital herpes simplex, treatment, Peningkatan BUN dan / atau kreatinin. Jarang gagal, ginjal.
Probenesid menurunkan ekskresi urin dan meningkatkan waktu paruh. Risiko gangguan ginjal meningkat karena obat
a. Dewasa :5 x 200 mg atau 5x400 mg pd pasien nefrotoksik lain.
imunokompromi
b. Anak : atau absopsi kurang bagus(5hr
atauAnak
1. lbh bila muncul
1 bln lesi
– 2 thn baru selama
: setengah pengobatan,
dosis dewasa
atau belum sembuh total)
2. >2thn : Dosis dewasa
Genital herpes simplex, treatment of first
episode,
a. 5 x 200 mg atau 3 x 400 mg (5hr atau lbh bila
muncul lesi baru infeksi
b. Pengobatan selamaulang:
pengobatan,
3 x 800atau belum
mg (2hr)
sembuh
atau
Herpes total).
5 x simplex,
200 mg 5 xatau
4003mg untuk
x 400
suppression, mgpasien
(3-5hr). 3 x 400
imunokompromi
mg
2 x (5-10hr) atauatau
400 mg untuk ODAmg
4pasien
x 200 (5-10hr)
imunokompromi dan 3 x
atau ditingkatkan
ODA.
400
Herpes simplex, prophylaxis inpada
mg bila terjadi kekambuhan the standar
terapi supresi:4atau
immunocompromised,
a. Dewasa untuk supresi
X 200–400 mg herpes genital
padaAnak
b. masa: kehamilan yang lebih dari 36 minggu
1. 1-2 bln : 4 x 100-200 mg
2. >2 thn : 4 x 200-400 mg
Varicella and herpes zoster, treatment,
a. Dewasa : 5 x 800 mg (7hr)
b. Anak :
1. 1-2 thn: 4 x 200 mg (5hr)
2. 2-6 thn: 4 x 400 mg (5hr)
3. 6-12 thn: 4 x 800 mg (5hr)
Ac, pc
7. ANTI MIGREN

Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan


7.2 PROFILAKSIS
Propranolol (BNF 99) Tab 10 mg ES:
Profilaksis Migren Gastrointestinal: trombosis arteri mesenterika, kolitis iskemik, mual, muntah, gangguan epigastrium, kram perut, diare,
sembelit.

Page 45
80-240 mg/hr dalam dosis terbagi. Alergi: spasme laring dan gangguan pernapasan, faringitis dan agranulositosis, demam dikombinasikan dengan sakit dan
sakit tenggorokan, ruam eritematosa.
Pernapasan: Bronkospasme.
1 jam sebelum makan Hematologi: agranulositosis, nonthrombocytopenic purpura, thrombocytopenic purpura.
Autoimun: Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, lupus eritematosus sistemik telah dilaporkan.
IO:
Aluminium hidroksida gel sangat mengurangi penyerapan usus propranolol.
Etanol memperlambat tingkat penyerapan propranolol.
Fenitoin, phenobarbitone, dan rifampin mempercepat klirens
Klorpromazin, bila digunakan bersamaan dengan propranolol, menghasilkan peningkatan level plasma kedua obat.
Antipirin dan lidokain mengurangi klirens bila digunakan bersamaan dengan propranolol.
Tiroksin mengakibatkan konsentrasi T3 lebih rendah dari yang diharapkan bila digunakan bersamaan dengan propanolol
Simetidin menurunkan metabolisme hepatik dari propranolol, eliminasi menunda dan tingkat darah meningkat.
Klirens teofilin berkurang bila digunakan bersamaan dengan propranolol.

7.2 SERANGAN AKUT


Tablet Antimigren DOEN,
kombinasi:
Ergotamin 1 mg
Kafein 50 mg

Ac, Pc
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN DAN OBAT UNTUK TERAPI PALIATIF
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan

9. ANTIPARKINSON
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan

10. DARAH DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI


Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
10.1 ANTIANEMI
Asam folat Tab 1 mg ES:
Tab 0,5 mg gangguan GI, reaksi hipersensitivitas; bronkospasme.
IO:

Page 46
Dapat digunakan bersamaan atau tidak bersama Antiepilepsi, kontrasepsi oral, obat anti-TB, alkohol, aminopterin, metotreksat, pirimetamin, trimetoprim dan sulfonamid
makanan. dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi folat serum. Mengurangi konsentrasi serum fenitoin.

Besi (II)sulfat Tablet salut 300 mg ES:


Sir 150 mg/5 mL iritasi GI, sakit perut dan kram, mual, muntah, sembelit, diare tinja, gelap dan perubahan warna urin; mulas.
Dianjurkan agar penggunaan dalam keadaan perut IO:
kosong.
Penurunan penyerapan zat besi dengan antasid, kolestiramin, trientine, inhibitor pompa proton. Penurunan penyerapan zat
besi dan tetrasiklin ketika pemberian bersama-sama. Menunda respon terhadap zat besi pada pasien kloramfenikol
sistemik. Mengurangi kemanjuran levotiroksin dengan besi. Penurunan penyerapan sefdinir, bifosfonat, entakapon,
flouroquinolones, levodopa, metildopa dan penisilamin.

10.2 KOAGULASI DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI


Fitomenadion (Vitamin K1) Tab 10 mg
ES:
Inj. 10 mg/mL Anafilaksis, dispnea, sianosis, nyeri, bengkak, flebitis di situs inj, diaforesis, pusing, hipotensi (jarang), reaksi alergi setelah
SC dan IM inj.
Inj. i.m 2 mg/mL IO:
a. Oral Penurunan efek antikoagulan oral.
Defisiensi Vit-K karena obat atau malabsorbsi

Dewasa: 10-40 mg/hr.


Over-antikoagulasi
Dewasa: Bisa digunakan sampai 5 mg. Tergantung
pada INR dan tingkat hemoragi
b. Intravena
Over-antikoagulasi
Dewasa: 0.5-5 mg via I.V lambat inj. Dosis tergantung INR dan tingkat haemorrhage.

Parenteral
Pendarahan kekurangan Vitamin K pada bayi

Bayi: 1 mg injeksi i.v/i.m/s.c, dosis selanjutnya


diberikan bila perlu.
Dari DOEN
a. Dosis untuk bayi baru lahir 1 mg
b. Dosis untuk bayi prematur 0.5 mg

Ac, pc
11. ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
11.1 ANTISEPTIK
Povidon Iodin Larutan ES:
Lokal iritasi dan sensitivitas (jarang). Aplikasi untuk kulit gundul daerah yang luas dapat menghasilkan efek sistemik karena
penyerapan yodium.
11.2 DESINFEKTAN
Etanol 70% Cairan

Page 47
Etanol 70%

12. GIGI DAN MULUT, OBAT DAN BAHAN

12.1 OBAT
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/Penggunaan Keterangan
Lidocain Lidocain 2%, Ampul 2ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Spray 5%
Lidocain comp Lidocain HCl 2% + Epinephrin 1: 80.000 Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Etil klorida Chloraethyl, Botol 100 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Eugenol Eugenol 93,4%, Botol 10 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Gentian violet Gentian violet larutan 1%. Botol 10 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Povidon Iodium Povidon Iodium larutan 1% gargle, Botol 190 ml
Iod Gliserin Iod Gliserin larutan, Botol 100ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

12.2 BAHAN

Caviton Bahan tumpatan sementara (temporary filling Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
material). Kemasan jar berisi 30 gram,

Glass Ionomer Cement Glass Ionomer Cement Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Iodoform Iodoform pasta Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Matrix Band Matrix Band Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
Minyak Boor Minyak Boor Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

Monoklor kamfer Monoklor kamfer menthol/CHKM, Botol 10ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
menthol/CHKM
Spon gelatin cube Spon berbahan gelatin untuk tindakan gigi dengan Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
ukuran 1x1x1 cm, . Kotak berisi 10 biji
Temp Stopping Fletch serb Bahan penambal gigi terdiri dari serbuk zinc oxyde Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi
& Cairan 100g dan cairan 100ml yg mengandung 1 g Na
Tetraborax dan Zinc Sulfat 42 g

Tri Kresol Formalin (TKF) Tri Kresol Formalin (TKF), Botol 10 ml Penggunaan sesuai instruksi kerja Poliklinik Gigi

13. DIURETIK
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Furosemid Tablet 40 mg ES:
Injeksi 40mg/ampul ketidakseimbangan elektrolit dan Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual, diare, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala,
Hidroklorthiazida Tablet 25 mg ES:
Dosis : hipotensi. Hiperglikemia, glikosuria, ototoksisitas.
Spironolakton Hipertensi
Tablet ketidakseimbangan elektrolit, mulut kering, haus, lesu, mengantuk, nyeri otot dan kram, hipotensi, reaksi hipersensitivitas
Udema25 mg ES:
Dosis awal
Hipertensi 12.5 mg/hr, dosis pemeliharaan 25-50 misalnya
gangguan ruam, fotosensitivitas,
saluran cerna trombositopenia,
: impotensi, penyakit
ginekomastia, kuning,
menstruasi pankreatitis,
tidak kelelahan,
teratur, tetargi, kelemahan,
sakit kepala, mungkin
bingung; ruammemicu
kulit;
Dewasa: 14. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN DAN KONTRASEPTIK
mg/hr 50-100mg/hr diberikan sebagai dosis
Dosis terbagi serangan gout,hiponatremia;
hiperkalemia; impotensi, hiperglikemia, anoreksia,
hepatotoksisitas, iritasi lambung,
osteomalasia dan mual, muntah,
gangguan darah sembelit, diare, sialadenitis, pusing,
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc
Udema
atau karena Gagal Jantung mengangkat konsentrasi Ca.
Dosissebagai dosis
pemeliharaan tunggal
20-40 mg/hr pagi hari pc
Dosis awal 25-100 mgJantung
(bisa 200 mg untuk kasus Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas.
Udema
berat)
karena
I.V. perlahan
pada100
Gagal
: 20-40
pagimg
hari.
mg
Dosis kemudian dapat IO:
Page 48
Dosis
Udema awal
Resisten (bisa
Dewasa 200 mg untuk
80-120 mg/hrkasus
diturunkan
berat)/hari. menjadi 25-50 mg/hr.
Dosis pemeliharaan biasanya 25-200 Dapat menyebabkan hiponatremia bila digunakan dengan karbamazepin. Dapat meningkatkan risiko toksisitas bila
Hipertensi Resisten
mg/hr. digunakan dengan allopurinol atau tetrasiklin.
Dewasa 40-80 mg/hr
14.1 ANTIDIABETIK ORAL
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES Keterangan
Glimepirid Tablet 2 mg ES:
Dosis awal 1 mg/hr, bisa ditingkatkan per 1 mg Muntah, nyeri GI, diare, pruritus, eritema, urtikaria, morbilliform, leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia
dengan interval 1-2 minggu, Max 4mg/hari hemolitik, anemia aplastik dan pansitopenia, hiponatremia, perubahan akomodasi, penglihatan kabur, jaundice.
IO:
NSAID, salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, kumarin, probenesid, inhibitor CYP2C9, turunan asam fibrik dan β-adrenergik
bloker dapat meningkatkan potensi aksi hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya, kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat,
simpatomimetik, rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat mengurangi efek hipoglikemik dari glimepiride..

Metformin Tablet 500 mg ES:


Dewasa: dimulai dengan 500 mg saat sarapan Anoreksia, mual, muntah, diare, kehilangan berat, perut kembung, occasional metallic taste, weakness, hipoglikemia, ruam,
minimal 1 minggu, bisa dilanjutkan dengan 2x500 malabsorpsi vit B12. Chest discomfort, flushing, palpitasi, menggigil, sakit kepala, ringan, gangguan pencernaan, perut
mg saat sarapan dan makan malam minimal 1 tidak nyaman.
minggu dilanjutkan 3x500mg saat sarapan, makan Berpotensi Fatal: asidosis laktat dalam adanya gagal ginjal dan alkoholisme.
siang dan makan malam. Max.2 gram/hari terbagi
2-3 dosis
Anak:
>10 thn: sama dengan dosis dewasa
8-10 thn: dosis awal 1x200 mg, dosis bisa
ditingkatkan dengan interval minimal 1 minggu.
Max.2 gram/hari terbagi 2-3 dosis

14.2 HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS


Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES Keterangan
Exluton Lynestrenol 0,5mg, strip 28’s Kontra Indikasi : Hamil, Ikterik, riwayat ikterik ES:
Kontrasepsi Oral untuk Ibu menyusui perubahan berat badan, sakit kepala, migrain, mual, muntah, sakit perut, diare, ruam, urtikaria, eritema nodosum, eritema
Dosis : 1 tablet/ hari pada waktu yang sama tanpa multiforme, chloasma, retensi cairan; hipersensitivitas; vag discharge, amenorea, oligomenorea, breast tenderness,
putus pada hari pertama siklus menstruasi perubahan emosi & libido.

Mycrogynon Kombinasi : levonorgestrel 150 mcg + Resiko kehamilan dapat terjadi, apabila terlupa terutama pada awal siklus. ES:
etinilestradiol 30 mcg Menstruasi, spotting, menorrhagia,amenorre,perubahan berat badan, sakit kepala, mual, nyeri perut, breast tenderness,
strip 21 +7’p perubahan emosi, jerawat.
Kontrasepsi oral
Dosis ; 1 tablet/hari selama 28 hari berturut-turut,
dimulai bagian hijau pada hari pertama menstruasi

Page 49
Cyclovem Kombinasi medroxyprogesteron acetat 50 mg dan ES
estradiol cypionat 10 mg/ml Ketidak teraturan menstruasi,reaksi anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan, perubahan warna
Vial 1ml kulit di tempat suntikan, breast tenderness Kontra Indikasi :
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak diketahui penyebabnya
atau deltoid, interval 1 bulan

Depo Progestin Medroxyprogesteron acetat 150 mg ES


Vial 3 ml Ketidak teraturan menstruasi,reaksi anafilaktik,tromboembolik,tromboflebitis, perubahan berat badan, perubahan warna
Kontrasepsi suntik, i.m. dalam pada otot gluteal kulit di tempat suntikan, breast tenderness Kontra Indikasi :
atau deltoid, dosis diulang tiap 12 minggu Kehamilan, perdarahan di vagina atau kelainan patologis yang tidak diketahui penyebabnya

IUD Copper T 380 A Safe Alat kontrasepsi dalam rahim ( Intra Uterine
Load Device / IUD ) berbahan polyethylene yang dililit
dengan kawat tembaga berdiameter 0.25 mm dan
dua cincin tembaga, berat 310 mg. Luas
permukaan kawat 380 mm2. Dengan teknologi
Safe-Load. Dapat digunakan untuk interval 4 tahun.

14.3 HORMON TIROID DAN ANTITIROID


Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES Keterangan
Propiltiourasil Tablet scored 100 mg Perlu perhatian bila ada tanda hipersensitivitas
Dosis Hipertiroidisme Pengawasan harus dilakukan dengan ketat untuk mendeteksi agranulositosis; pasien harus melapor bila ada nyeri
Dewasa : tenggorokan
200-400 mg/hari dalam dosis terbagi dosis Bila ada neutropenia, obat harus dihentikan.
pemeliharaan 50- ES:
Anak : leukopenia ringan, sindrom seperti lupus, vaskulitis kulit, trombositopenia. Ruam kulit, urtikaria, artralgia dan demam.
Bayi (0-1bl): dosis awal 2x2,5-5 mg/kgBB. ketidaknyamanan GI, muntah, sakit kepala.
1bl-1 th : dosis awal 3x2,5 mg/kgBB. Berpotensi Fatal: agranulositosis, anemia aplastik, luka hati, dan gagal hati.
1-5 th : dosis awal 3x25 mg IO:
5-12 th : dosis awal 3x50 mg Dapat meningkatkan potensi aktivitas antikoagulan. Dosis β-bloker, glikosida digitalis dan teofilin mungkin perlu dikurangi
12-18 th : dosis awal 3x150 mg ketika pasien menjadi eutiroid.

14.4 KORTIKOSTEROID
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES Keterangan

Page 50
Deksametason Tablet 0,5mg ES:
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi
Dosis Oral vertebral.seperti fitur Cushing-, disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan,
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, tunggal atau dibagi meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
dalam 2-4 kali/hari IO:
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg BB/hari dibagi dlm 3-4 Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
kali/ hari tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan aktivitas deksametason andcyclosporin
Dosis Intravena bila digunakan bersama-sama.
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan ES GI.
Shok tidak responsif Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital dan
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 rifampisin.
mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2- Kontra Indikasi : Tukak Lambung,osteoporosis, penderita TBC aktif, herpes simplex, herpes zoster
6 jam. Perhatikan untuk pemakaian jangka panjang : penghentian tidak boleh mendadak, dosis diturunkan secara bertahap untuk
menghindarkan terjadinya insufisiensi adrenal akut

Prednisone Tablet 5 mg ES:


Dosis Dewasa: Insomnia, gugup, nafsu makan meningkat, gangguan pencernaan, pusing / ringan, sakit kepala, hirsutisme,
Terapi substitusi : 5-7,5 mg/hari, pc hipopigmentasi, diabetes mellitus, intoleransi glukosa, hiperglikemia, artralgia, katarak, glaukoma, epistaksis, diaforesis,
Anti inflamasi : 10 – 60 mg/hari dalam dosis sindrom Cushing, edema, patah tulang, halusinasi, hipertensi, muscle-wasting, osteoporosis, pankreatitis, pituitary-adrenal
tunggal atau dibagi 3 kali per hari, pc axis suppression, kejang.
Eksaserbasi multipel sklerosis akut : 200mg/hari IO:
selama 1 minggu, dilanjutkan 80 mg setiap 2 hari Substrat dari CYP3A4, menginduksi CYP2C19, 3A4. Peningkatan risiko ulserasi GI dengan NSAID. Penurunan efek
selama 1 bulan, pc dengan barbiturat, fenitoin, rifampisin. Penurunan efek salisilat, vaksin dan toxoid. Etanol dapat meningkatkan iritasi
Dosis Anak : 1 – 2 mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3- mukosa lambung Kontra Indikasi : Ulkus Peptikum, Tuberkulosis,
4 kali Diabetes, gangguan jiwa dan kehamilan.

15. KARDIOVASKULER
15.1 ANTIANGINA
Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
Isosorbid Dinitrat Tablet 5 mg Sub lingual ES:
Dosis Hipotensi, takikardia, flushing, sakit kepala, pusing, palpitasi syncope, confusion. Mual, muntah, sakit perut. Ketakutan,
Serangan akut : 5-10 mg Sub lingual, 1 jam ac atau gelisah, kelemahan dan vertigo.
2 jam pc Berpotensi Fatal: hipotensi berat, kolaps sirkulasi.
Profillaksis : 5-20 mg/hr dalam dosis terbagi 3-4 kali IO:
Peningkatan hipotensi efek dengan alkohol atau vasodilator. Hipotensi ortostatik ditandai dapat terjadi bila digunakan
dengan penghambat kanal kalsium. Efek vasodilator dapat dikurangi dengan dihydroergotamine. Efek ergotamine dapat
ditingkatkan. Mengurangi efektivitas bentuk sublingual dengan disopyramide.
Berpotensi Fatal: hipotensi signifikan dapat terjadi dengan fosfodiesterase-5 inhibitor

15.2 ANTIARITMIA

Page 51
Digoksin Tablet 0,25 mg ES :
Dosis: Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakit kepala., Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur
Dewasa : multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 0,5-0,75 mg, Gejala neurologik : depresi, mengantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung
disusul 0,25 – 0,5 mg tiap 6 jam sampai tercapai dan halusinasi visual.
digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-0,75 mg, IO :
dalam dosis terbagi Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi digoksin melalui
metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-
peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.

15.3 ANTI HIPERTENSI


Kaptopril (ACE INHIBITOR) Tablet scored 12,5 mg; 25 mg ES:
Dosis Hipotensi, takikardia, nyeri dada, palpitasi, pruritus, hiperkalemia. Proteinuria, angioedema, ruam kulit, taste disturbance,
Lansia : awal 2 x 6.25 mg, 1 jam ac atau 2 jam pc batuk produktif, sakit kepala.
Dewasa: awal 2 x 12.5 mg, pemeliharaan 2 x 25 Berpotensi Fatal: Neutropenia, biasanya terjadi dalam 3 bln memulai terapi terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal
mg, 1 jam ac atau 2 jam pc atau penyakit kolagen.Hiperkalemia. Reaksi anafilaksis.
IO:
Pengobatan bersamaan dengan diuretik meningkatkan aksi hipotensi ACE inhibitors maka dosis awal harus tetap rendah.
Berpotensi Fatal: Risiko depresi sumsum tulang meningkat dengan terapi bersamaan dengan obat imunosupresif.
Hiperkalemia dapat terjadi jika digunakan bersama dengan suplemen kalium dan diuretik hemat kalium terutama jika fungsi
ginjal terganggu. Penggunaan bersama dengan NSAID dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.

Amlodipin (Antagonis Tablet 5 mg , 10 mg ES:


Kalsium) Dosis : 2,5 – 10 mg, tunggal Sakit kepala, edema perifer, kelelahan, mengantuk, mual, nyeri perut, flushing, dispepsia, palpitasi, pusing. Jarang pruritus,
ruam, dispnea, asthenia, kram otot.
Berpotensi Fatal: Hipotensi, bradikardi, penundaan sistem konduktif dan CCF
IO:
Peningkatan metabolisme dengan rifampisin. Mengurangi efek hipotensi dengan kalsium. Mempotensiasi efek diuretik
thiazide dan inhibitor ACE. Hindari kombinasi dengan β-bloker pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri nyata terganggu.
Dapat meningkatkan kadar serum CYP1A2 substrat misalnya aminofilin, fluvoxamine, ropinirole. CYP3A4 inhibitor
(misalnya klaritromisin, doksisiklin, isoniazid, nicardipine) dapat meningkatkan efek amlodipine.

Page 52
Simvastatin Tablet 10 mg enteric coated Tes kadar kolesterol dalam darah secara periodik,
Dosis: ES:
Awal 5-10 mg/hari, dosis tunggal pada malam hari Sakit kepala, mual, perut kembung, mulas, sakit perut, diare / sembelit, dysgeusia, yang berhubungan dengan dosis
menjelang tidur miopati, hipersensitivitas, kekeruhan lensa, kabur penglihatan, pusing; disfungsi sexual, insomnia, depresi dan gejala
Dapat ditingkatkan sampai 40 mg/hari, dosis pernapasan bagian atas.
tunggal pada malam hari menjelang tidur Berpotensi Fatal: rabdomiolisis berat dengan gagal ginjal akut.
IO:
Dapat menyebabkan elevasi sedikit digoxin serum. Dapat meningkatkan resiko perdarahan jika digunakan dengan kumarin
dan fluindione. Serum dapat ditingkatkan bila digunakan dengan Ranolazine, verapamil, diltiazem dan imatinib. Mengurangi
kadar serum bila digunakan dengan karbamazepin dan rifampisin. Peningkatan risiko miopati bila digunakan dengan
siklosporin andgemfibrozil,, colchicine danazol.
Berpotensi Fatal: Bersamaan dengan penggunaan amiodaron, itraconazole, ketoconazole, clarithromysin, eritromisin,
telithromycin, nefazodone, niacin atau protease inhibitor dapat meningkatkan risiko rabdomiolisis dan gagal ginjal akut
Kontra Indikasi : hamil dan
menyusui

16. KULIT, OBAT TOPIKAL


Nama Obat Kekuatan Sediaan/Dosis/ES
16.1 DESINFEKTAN DAN ANTISEPTIK
Hidrogen Peroksida Hidrogen Peroksida 30% cairan, botol
Kalium Permanganat Kristal Kalium Permanganat
Pot 5 gram
Povidon Iodine Povidone Iodine 10%
Botol 30 ml; Botol 300 ml

Etakridin Rivanol 0,1%


Botol 100 ml

Etanol 70% Etanol 70%


Botol 1 liter

Bayclin NaClO3 (Natrium Klorat) 5,25%.


botol 1 liter

Etanol 96% Etanol 96%


Botol 1 liter

16.2 ANTIVIRUS
Asiklovir salep kulit Asiklovir krim 5%
Tube 5 gram

16.4 ANTI FUNGI


Anti fungi salep DOEN asam benzoat 6 % + asam salisilat 3 %
Pot 30 gram

Page 53
Ketoconazole Ketoconazole krim 2%
Tube 5 gram

Miconazole Miconazole 2% krim


Tube 10 gram

Nistatin Tablet vagina 100.000 IU


16.5 ANTI INFLAMASI/ANTIPRURITUS
Betametasone Betametason 0,1% krim
Tube 5 gram
Hidrokortison 2,5% Hidrokortison 2,5 % krim, ES:
tube 5 g Penggunaan Topikal: atrofi Dermal, iritasi lokal, folikulitis, hipertrikosis.

16.6 ANTI SCABIES


2-4 zalf asam salisilat 2 % + belerang endap 4%
Pot 30 gram

16.7 LAIN-LAIN

Centabio Ekstrak placenta 10 % + Neomisin sulfat 0,5 %

Salicyl bedak 2% Asam salisilat 2% dalam talk


Tabung 40-60 gram
.
17. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI DAN LAIN-LAIN

17.1 ORAL

Page 54
Garam oralit Garam oralit, kombinasi:
natrium klorida 0,52 g
kalium klorida 0,30 g
trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,70 g
Sachet untuk diencerkan dengan air matang 200ml.
Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk untuk
menghindari muntah

17.2 PARENTERAL
Glukosa larutan infus Glukosa 5%; 10%, 40%
Plabbote 500 ml
Glukosa 5-10% diinfuskan melalui vena besar atau
menggunakan venous catheter untuk menghindari
terjadinya trombosis

KAEN 3B larutan infus Kombinasi :


Na. Klorida 0,875g
K.Klorida 0,75 g
Na. Laktat 1,12 g
Dextrose anhr 13,5 g
Sebagai cairan pemeliharaan

Natrium Klorida larutan Natrium Klorida 0,9%


infus Plabbote 500 ml
Indikasi : Keracunan Br ̄; keracunan I ̄
Ringer Laktat larutan infus Komposisi :
Na+ 130mEq
K+ 4mEq
Ca+ 2,7mEq
Cl ̄ 108,7mEq
Laktat 28 mEQ

Page 55
Aqua pro injeksi Aqua pro injeksi
Vial 20 ml

18. MATA
Kloramfenikol Kloramfenikol 0,5%, tetes mata, botol 5ml
Kloramfenikol 1%, salep mata, tube 5 g

Oksitetrasiklin Oksitetrasiklin 1%, salep mata, tube 3,5 g

19. OKSITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS


Metil ergometrin maleat Metil ergometrin maleat tablet 0,125 mg Perhatian : hati-hati pada penderita hipertensi dan payah jantung.
Metil ergometrin maleat injeksi 0,20 mg/ml, Ampul
Oksitoksin Oksitoksin injeksi 10IU/ml, Ampul 1ml
1 ml
Dosis
Dosis : Manajemen aktif Kala III 0,1-0,2 i.m. setelah 20. PSIKOFARMAKA
Induksi persalinan, stimulasi kontraksi uterus 1-5IU
kepala/bahu depan keluar; atau saat terakhir
20.1 ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA
(dalam 500 ml cairan infus dengan kecepatan 2-8
segera setalah bayi lahir
Diazepam tetes
Tabletper menit) prn. Dinaikkan tiap 30-45 menit
2 mg ES:
Atoni uterus 0,2 i.m atau 0,1-0,2 i.v.
sampai
Dosis efek optimal, max 40 tetes/menit. Koordinasi saraf abnormal, gangguan kognitif, depresi, mengantuk, kelelahan, sedasi, vertigo, penurunan atau peningkatan
Promotif involsi uteri 3 x 0,125mg p.o selama 3-4
Post
Dewasapengeluaran bayi untuk pencegahan
: awali dengan dosis 2-4 x sehari 2-10 mg , nafsu makan, konstipasi, penurunan produksi air liur, kesulitan berkemih, disarthria.
hari
pendarahan pelekatan
maksimal 40 mg/hari placenta 2-5 IU i.m/iv/infus ES mengantuk bisa dikurangi bila diminum segera sesudah makan
Stimulasi laktasi
Lansia : awali 2 IU, i.m
dengan dosis 1-2 x sehari 1-2 mg, IO
tingkatkan sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 10 Meningkatkan efek depresan SSP, konsetrasi plasma menurun 50% pada perokok aktif, dan klirensnya diturunkan oleh
mg/ hari cimetidin dan fluoksetin

ac/pc

21. SALURAN CERNA


21.1 ANTASIDA DAN ANTIULKUS

Page 56
Antasida DOEN Tab kunyah ES:
Kombinasi: Suspensi/5 mL ES yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat
Aluminium Hidroksida 200 Tablet dihentikan.
mg Dewasa: IO:
Magnesium Hidroksida 200 3-4 x 1-2 tab Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat tersebut.
mg Anak 6-12 thn:
3-4 x ½ tab.
Syrup
Dewasa:
3-4 x 5-10 mL
Anak 6-12 thn:
Ranitidin Tablet 150-5mg
3-4 x 2,5 mL ES:
Kapsul
Perut300 mg (1 jam sebelum atau 2 jam
kosong Sakit kepala, pusing. Jarang : hepatitis, thrombocytopaenia, leukopenia, hipersensitivitas, kebingungan, ginekomastia,
CImetidin Ulcer
KapletGastric
sesudah 200 dandan
Duodenal,
mgBenign
makan) gastricDispepsia
sebelum and episode
duodenal
tidur impotensi,
ulcerationDosis
ES: mengantuk,
awal: 800 mg/hr vertigo,
sebelumhalusinasi. Anafilaksis,
tidur. Duodenal ulcersreaksi hipersensitivitas.
(≥4 minggu), Gastric ulcer (≥6 minggu) Dosis pemeliharaan:1-2 x 400 mg . Stress ulceration of upper GI tract 200-400 mg tiap 4-6 jamGastro-oeso
kronik. Interakipusing,
Diare, Obat: kelelahan, ruam, sakit kepala, gangguan SSP, arthralgia, mialgia, ginekomastia, alopoecia, diskrasia darah,
Dewasa dan anak >12 th: Antasidahepatitis,
nefritis, dapat mengganggu
pankreatitis,penyerapan. Dapatreaksi
granulocytopenia, menurunkan penyerapan GI dari ketoconazole. Merokok dapat
hipersensitivitas.
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (4-8 menurunkan kadar plasma dari ranitidine. Dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas furosemid
IO:
minggu) .
Penyerapan dikurangi dengan antasida. Mungkin meningkatkan efek antikoagulan, fenitoin, teofilin, benzodiazepin, β-
Anak (3-12 th): blocker, lidokain. Klirens procainamide berkurang. Mengurangi penyerapan ketokonazol dan itrakonazol. Dapat
2 x 2-4 mg/kgBB (2-4 minggu) meningkatkan iritasi mukosa lambung ketika dikonsumsi bersama etanol. Hindari penggunaan bersama dengan
Gastro-oesophageal reflux disease clopidogrel.
Omeprazol (BNF 55) Dewasa
Kapsul 20 dan anak di ulcer
mgPeptic >12 th:
1 x 20 mg. Kasus berat: 40.ES:
mg/hr. Durasi: Duodenal ulcer (4 minggu), Gastric ulcer (8 minggu). Dosis pemeliharaan: 1 x 10-20 mg.Eradication of H. pylori infection 1x 20 mg atau 40 mg/hr dalam 1-2 dosis terbagi digunakan bers
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg sebelum tidur (8 Diare, mual, kelelahan, sembelit, muntah, perut kembung, regurgitasi asam, penyimpangan rasa, arthralgia, mialgia,
minggu). Untuk kasus sedang hinga berat 600 urtikaria, mulut kering, pusing, sakit kepala, parestesia, nyeri perut, ruam kulit, kelemahan, nyeri punggung, infeksi saluran
mg/hr dalam 2-4 dosis terbagi (12 minggu). pernapasan atas, batuk. Anafilaksis.
Anak 3-12 th: IO:
2 x 2.5-5 mg/kgBB (max: 300 mg) Mengurangi penyerapan itraconazole, ketoconazole, dasatinib, garam besi oral. Meningkatkan konsentrasi diazepam, HMG
Sebelum atau sesudah makan CoA reduktase.

21.2 ANTIEMETIK

Domperidon Tab 10 mg ES :
Sir 5 mg/ 5 ml Sakit kepala, kram perut, mulut kering
Dewasa dan usia lanjut : 3 x sehari 10-20 mg dan
jika perlu 10–20 mg, sekali sebelum tidur IO
Obat diminum 15–30 menit sebelum makan dan Domperidone mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin. Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan
sebelum tidur malam. analgetik opioid secara bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone. Pemberian antasida secara bersamaan
dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone.

Metoklopramid Tab 10 mg ES : Reaksi ekstrapiramidal, mengantuk, susah buang air besar, diare. IO Antagonis efek Metoklopramida oleh
antikolinergik dan analgetik narkotik, meningkatkan sedasi jika digunakan dengan depresan susunan saraf pusat.
Dosis
Dewasa 3 x 10 mg
21.3 ANTIHEMOROID
Antihemoroid DOEN, suppositoria
kombinasi :

bismuth subgalat 150mg

Page 57
suppositoria

heksaklorofen 2,5 mg

lidokain 10 mg

seng oksida 120 mg


sup ad 2 g
21.4 ANTI DIARE
Garam oralit, kombinasi: Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk untuk menghindari muntah
natrium klorida 0,52
g kalium klorida
0,30 g trinatrium sitrat
dihidrat 0,58 g glukosa
anhidrat 2,70 g
Serbuk untuk 200 ml air

Zinc Tab dispersible 20 mg Hanya sebagai tambahan pada pemberian oralit untuk balita diare.
Merupakan protokol penangan diare pada anak menurut WHO dan Depkes RI
Untuk bayi umur < 6 bln: diberikan 10mg (1/2 22. SALURAN NAPAS
tablet) Zinc per hari, selama 10 hari meskipun diare
sudah berhenti
22.1 ANTIASMA Untuk balita 6 bln - 5 tahun: diberikan 20 mg (1
Deksametason tablet)
Tab 0.5Zincmg per hari selama 10 hari meskipun diare ES:
sudah
Inj i.v. 5berhenti
mg/ml Retardasi pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, glaukoma dan katarak subcapsular, fraktur kompresi
vertebral.seperti fitur Cushing-, disfungsi pankreas dan pankreatitis, gangguan GI, meningkatkan nafsu makan,
Oral meningkatkan kerapuhan kulit. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 mg/hari IO:
Peningkatan risiko hipokalemia bila digunakan bersamaan dengan
Dosis anak : 0,024 - 0,34 mg/kg BB/hari dibagi dlm tiazida. Mengurangi kemanjuran isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid. Peningkatan aktivitas deksametason andcyclosporin
3-4 kali/ hari bila digunakan bersama-sama.
Intravena Bersamaan dengan penggunaan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan ES GI.
Shok tidak responsif Berpotensi Fatal: Mengurangi keberhasilan dalam kombinasi dengan efedrin, cholestyramine, fenitoin, fenobarbital
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: Dosis awal 1 x 40 dan rifampisin.
mg atau 1-6 mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang tiap 2- Kontra Indikasi : Tukak Lambung,osteoporosis, penderita TBC aktif, herpes simplex, herpes zoster
6 jam.. Perhatikan untuk pemakaian jangka panjang : penghentian tidak boleh mendadak, dosis diturunkan secara
bertahap untuk menghindarkan terjadinya insufisiensi adrenal akut
Sesudah makan

Page 58
Efedrin 25 mg Tablet 25 mg ES:
Dosis mual, muntah, anoreksia, takikardia (kadang-kadang bradycardia), aritmia, nyeri angina, vasokonstriksi dengan hipertensi,
Dewasa : 3x 10-30 mg maks 150 mg/hari vasodilatasi dengan hipotensi, pusing dan kemerahan, dispnea, sakit kepala, kecemasan, kegelisahan, kebingungan,
Anak : psikosis, insomnia, tremor, kesulitan dalam berkemih, urin retensi, berkeringat, hipersalivasi, perubahan glukosa darah
4 x 0,2-0,4 mg/kg BB konsentrasi, sangat jarang sudut tertutup glaukoma
Sebelum atau sesudah makan IO:
Mengurangi efek antihipertensi dari bethanidine dan guanethidine. Dapat meningkatkan clearance deksametason.
Peningkatan kejadian ES bila digunakan dengan teofilin.
Berpotensi Fatal: HTN parah bila dikombinasikan dengan MAOIs atau dalam 2 minggu dari penghentian pengobatan MAOI.
Peningkatan risiko aritmia dengan glikosida jantung, quinidin

metil prednisolon tablet 8 mg ES: mual,


dosis : 2 x 4 mg/hari muntah, penurunan tekanan darah, kerapuhan tulang, kulit tipis dan mudah terkelupas, peningkatan berat badan

Salbutamol Tablet 2 mg; 4 mg ES


Lar respirator untuk nebulizer 2,5mg/2,5 ml NaCl
Tremor otot rangka baik terutama tangan, takikardia, palpitasi, kram otot, sakit kepala, bronkospasme paradoks,
22.2 ANTITUSIF Dosis angioedema, urtikaria, hipotensi dan kolaps. hipokalemia Berpotensi serius setelah dosis besar.
Oral (penggunaan melalui inhalasi lebih direkomendasikan) : IO:
22.3 EKSPEKTORAN Dosis dewasa : 3-4 x 4 mg (lansia dan pasien sensitif bisa Diuretik, kortikosteroid dan xanthines dapat meningkatkan hipokalemia. Efek CV potensial oleh MAOIs, TCAs,
dimulai dengan 2 mg), dosis max sekali pemakaian 8 mg.
Dosis anak :
simpatomimetik. Meningkatkan penyerapan sulfametoksazol bila digunakan bersama-sama. Mengurangi kadar serum
2-6 th : 3-4 x 1-2 mg/hari digoxin. Hipokalemia yang diinduksi oleh salbutamol meningkatkan risiko toksisitas digitalis.
6-12 th : 3-4 x 2 mg/hari

Ambroxol Inhalasi
Tab 30inhaler
mg (bisa juga untuk profilaksis karena alergen atau ES:
olahraga yang memicu bronkospasme) :
Dosis
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 puff) ,untuk gejala persisten bisa Gangguan GI ringan, reaksi intoleransi, ruam kulit, wajah edema, dyspnea, demam.
Gliseryl guaiacolat (GG) Tab
Dosis100
sampai 4 xmg
dewasa
sehari : 2-3 x sehari (60-120 mg/hr) ES:
IO:
Anak :120
Max mg (1puff)
100 mcg Rasa tidak nyaman
Kortikosteroid, pada GI, antibiotik.
bronkodilator, mual dan muntah, pusing, mengantuk, sakit kepala, ruam, penurunan kadar asam urat, batu
Obat Batuk Hitam Sirup 100 mL ES:
Dewasa:
Dosis anak: urine (dosis besar).
OBH) Inhalasi powder (bisa juga untuk profilaksis karena alergen Mengantuk
200-400
<2
atauth mg xtiap 4mgjam bronkospasme)
bila perlu
Tiap 5 mL mengandung: Sirup 200: mL
olahraga 2yang7.5
memicu :
Anak:
2 - 5 th 200-400
Dewasa: : 2-3 xmcg,
7.5untuk
mg gejala persister bisa sampai 4 kali
Succus Liquiritae 166,66 Dosis
anak
sehari di bawah 6 th
6 - 12 th : 2-3 x 15 mg tidak dianjurkan
mg Dewasa
Anak
6-12 :th
200 mcg, untuk gejala
: 100-200mg tiappersister
4 jam bisa sampai
kalau 4 kali
perlu, max sehari
1.2
Ammonium Chlorida 100 - 4 x 1 sendok makan (15 ml)
g/hr
Sesudah
Inhalasi Makan
nebulised solution:
mg Anak :
Dewasa dan anak >5th
Ammonium Anisi Spir 100 1 – 4lebih
x 1untuk
sendok teh (5: ml)
2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x
Sebelum
atau ataukasus
sesudah
parah makan
mg Sesudah
Anak <5th makan : 2.5 mg , bisa diulang sampai 4 x atau lebih
untuk kasus parah

22.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS


Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)

Kombinasi (combivent) Vial (unit dose) 2.5 mL. ES:


SakitYANG
23. OBAT kepala, pusing, gugup, takikardia,
MEMPENGARUHI tremor otot skeletal dan jantung berdebar, terutama pada pasien rentan.
SISTEM IMUN
1 vial dengan nebulisasi atau inhalasi 3-4 x sehari. Hipokalemia yang serius bisa terjadi akibat β2-agonist terapi.
23.1 SERUM DAN IMUNOGLOBULIN Seperti dengan penggunaan terapi inhalasi lain, iritasi batuk, lokal dan kurang umum inhalasi-diinduksi bronkospasme yang
Human tetanus  Inj i.m 250 UI kurang
Disimpanumum
padadapat
suhu terjadi.
2-8º C
imunoglobulin mual, muntah, berkeringat, kelemahan otot dan mialgia / kram otot. aritmia, terutama setelah dosis tinggi,
kekeringan pada mulut dan disfonia.
Serum anti bisa ular: Inj i.m / i.v Khusus daerah tertentu
A.B.U.I (khusus ular dari IO
Disimpan pada suhu 2-8º C
luar Papua) Hipokalemia dapat terjadi jika diberikan bersama turunan xantin. Hipokalemia dapat meningkatkan resiko aritmia pada
A.B.U.II (khusus ular dari pasien yang mengkonsumsi digoksin. Pantau kadar kalium serum.
Papua) Pemberian bersama beta bloker dapat menurunkanPage 59 efek bronkodilator. Hati-hati pada pemberian bersama MAOI dan TCA.
Serum antidifteri (A.D.S) Inj i.m 10,000 UI/vial Disimpan pada suhu 2-8º C
Inj i.m 20,000 UI/vial

Serum antirabies Inj 200 UI/mL Digunakan untuk pengobatan post-exposure di daerah Rabies Disimpan pada suhu 2-8º C
Serum antitetanus Untuk pencegahan: Disimpan pada suhu 2-8º C
Inj i.m 1500 UI Dikontraindikasikan bagi pasien yang alergi dan memiliki catatan hiperaktivitas pada komponen tertentu, serta ibu hamil

23.2 VAKSIN Untuk pengobatan:


Inj i.m/i.v 10,000 UI
Inj i.m/i.v 20,000 UI
Vaksin BCG Inj i.k Disimpan pada suhu <5º C

Vaksin campak Inj s.k Disimpan pada suhu 2-8º C


ES yang dapat terjadi antara lain sakit kepala dan nyeri di tempat injeksi

Vaksin hepatitis B Inj 20 mcg/mL Disimpan pada suhu 2-8º C


rekombinan ES yang dapat terjadi antara lain demam dan nyeri di tempat injeksi

Vaksin jerap difteri tetanus Inj i.m Untuk dewasa dan anak >7th
(DT) Disimpan pada suhu 2-8º C
Vaksin jerap difteri tetanus Inj i.m Disimpan pada suhu 2-8º C
pertusis (DTP)
ES yang dapat terjadi antara lain demam, merah dan nyeri di tempat injeksi, waspadai reaksi alergi
Vaksin jerap tetanus Inj i.m Disimpan pada suhu 2-8º C
(tetanus adsorbed toxoid)

Vaksin polio Tetes Disimpan pada suhu 20º C


Vaksin rabies, untuk Serb inj s.k/i.k + booster Disimpan pada suhu 2-8º C
manusia Digunakan untuk pengobatan pre-exposure dan post-exposure di daerah rabies
ES yang dapat terjadi antara lain demam, memar, bengkak dan nyeri di tempat injeksi, sakit kepala, mual, nyeri otot,
demam.
24. TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN

Page 60
Hidrogen Peroksida Cairan konsentrat Disimpan dalam botol kedap udara, terlindung dari cahaya.
Untuk diencerkan sampai 3%.

Karbogliserin Tetes telinga 10%


Lidokain Cairan Semprot 10%

Oksimetazolin Semprotkan
Tetes hidungsampai
0.025%Tetes
6 kali pada
hidung
area
0.050%Nasal
yang sakit. congestion
ES: 2 x 1-3 tetes
Nasal drops or spray: rasa nyeri atau terbakar pada tempat penetesan, bersin-bersin, rasa kering pada mulut dan
tenggorokan, sakit kepala, insomnia, takikardi, hipertensi, gelisah, mual, pusing, palpitasi, aritmia.
IO:
Potentially Fatal: krisi hipertensi dengan MAO Inhibitor.

25. VITAMIN DAN MINERAL

Asam askorbat (Vitamin C) Tablet 50 mg


Tablet 250 mg
Recommended Daily Allowance untuk dewasa
perempuan 75 mg, untuk laki-laki 90 mg;
Dosis anak
Untuk Scurvy 100-300 mg/hari dalam dosis terbagi
Untuk suplemen 35-100mg/hari
Dosis dewasa
Untuk Scurvy 1-2 x 100-250 mg/hari
Pencegahan/pengobatan colds 1-3 gram/hari
Untuk suplemen 50-200mg/hari

Fitomenadion (Vitamin K1), Tab 10 mg Pemakaian terapeutik pada hipokalemia


Neo K Intake yang adekuat

Anak
Kalsium laktat (kalk) 1-3 tahun
Tablet 500: mg
0,3 mg/hari
4-8 tahun : 0,55 mcg/hari
9-13 tahun
Dietary : 0,6 mg/hari
Reference Intake
14-18
0-6 blntahun : 0,75 mg/hari
210 mg/hari
Dewasa
7-12 bln 270 mg/hari
Kombinasi: Tablet salut
Perempuan
1-3tahun 0,9 mg/hari
500mg/hari Dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu hati
Besi (III) sulfat 7 H2O 200 1x 1 tablet
Laki-laki
4-8 tahun1,2sehari
mg/hari
800mg/hari
mg
Asam Folat 0.25 Dewasa
mg 9-18 tahun 1300mg/hari
10-50 tahun 1000mg/hari
≥51 tahun 1200mg/hari

Osteoporosis 1200mg/hari

Page 61
Piridoksin (Vitamin B6) Tablet 10 mg Dapat menyebabkan sakit kepala, asidosis, mual, kenaikan AST, neuropati, parestesia, reaksi alergi
Defisiensi
Anak 5-25 mg/ hari selama 3 minggu
Dewasa 10-20 mg/hari selama 3 minggu

Retinol Kapsul lunak 100,000 UI


Kapsul lunak 200,000 UI

Tiamin (Vitamin B1) Tablet 50 mg

Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari selama 2 minggu,
5-10 mg/dosis untuk satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu bulan

Vitamin B kompleks Tablet 10 mg


Multivitamin yang 1-2 kaplet sehari sesudah makan
mengandung Kombinasi
Vit C 500 mg, serta Vit B1
15-50 mg, vit B2 10-25 mg, vit
B6 5-10 mg, vit B12 5-100
Suplemen besi yang
mcg, nicotinamide 50-100 mg, 1x 1 kaplet
mengandung:
pantothenic acid 18-20 mg Dapat ditingkatkan menjadi 2x sehari bila perlu
Fe 250 mg-300 mg,
manganese sulfate 200-400
mcg, copper sulfate 200-400
mcg, vit C 50 -100 mg, asam
folat 2 mg, vit-B12 15 mcg,
faktor intrisik 25 mg.

Page 62
Page 63

Anda mungkin juga menyukai