1. Deskripsi
Nickel silver, juga dikenal sebagai German silver, Argentann, paktong, new
silver, nickel brass, or alpacca (or alpaca), adalah paduan tembaga dengan nikel dan
sering seng. Komposisi paduannya biasa terdiri dari 55% tembaga, 18% nikel dan 27%
seng. Paduan berbasis tembaga ini dapat mengandung seng dari 10% hingga 45% dan
dari 5% hingga 30% nikel (Orbel, 2008).
Gambar 1. Sifat Fisika, Kimia dan Mekanik dari Paduan Nickel Silver 770
(Sumber : National Electronic Alloys, 2013)
3. Keunggulan Nickel Silver
Nickel Silver termasuk dalam kategori paduan elektronik. Memiliki sifat mekanik
yang sangat baik, umumnya memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi, dan
sangat tahan terhadap korosi. Nickel Silver rentan terhadap korosi karena terdapat
kandungan seng yang membuat paduannya peka terhadap asam dan bahan kimia
lainnya. Selain itu, ketika terpapar oksigen untuk penambahan waktu yang lebih lama,
nickel silver dapat mengembangkan oksida pelindung atau patina yang berubah
menjadi hijau kecoklatan (National Electronic Alloys, 2013).
Dibandingkan dengan Nikel Tembaga, paduan ini mengandung lebih banyak kadar
seng. Kandungan nickel silver sebagian besar terdiri dari tembaga, nikel dan seng (yang
menyebabkan penampilan keperakannya), paduan ini dinamai nickel silver karena
penampilan keperakannya tetapi, pada kenyataannya, tidak mengandung perak. Nickel
Silver memiliki banyak kesamaan dengan kuningan dan perunggu. Paduan ini dapat
ditempa dan digulung. Dengan adanya kandungan timbal, paduan ini juga dapat
menjadi proaktif dengan solder atau pengelasan (National Electronic Alloys, 2013).