NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang
Well logging sering disebut juga sebagai borehole logging atau logging geofisik atau
logging, Suatu teknik dalam merekam karakteristik batuan berupa suatu grafik dari satu set
kurva yang menunjukkan parameter yang di ukur secara berkesinambungan didalam sebuah
sumur sebagai fungsi kedalaman.
Pengambilan contoh batuan diperlukan bila pecahan batuan hasil bor dianggap tidak
cukup memberikan data. Mata bor biasa digantikan dengan mata bor yang berlubang
dibagian dalam, dikenal sebagai “coring tool”, dan akan menghasilkan beberapa meter
contoh batuan berbentuk silinder. Pemelajaran contoh batuan ini dapat memberikan
Nama : Muhammad Hadi Pratama
NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang
1. Litologi Log
a. Caliper
Mengukur diameter lubang, menentukan zona-zona retakan, melihat kualitas dan
kestabilan lubang bor, Sebagai “first look” pada lubang bor sebelum alat lain di
operasikan.
b. Spontaneous Potential (SP)
The SP curve is a recording versus depth of the difference between the electrical
potential of a movable electrode in the borehole and the electrical potential of a fixed
surface electrode.
c. Gamma Ray (GR)
The GR Log is a measurement of the natural radioactive of the formation. In
sedimentary formations the log normally reflects the shale content of formation.
Clean formations usually have a very low level of radioactivity.
Pada prinsip dasar Log ini menunjukkan perubahan diameter lubang bor
Lapisan shale atau clay yang permeabilitasnya hampir mendekati nol, tidak terjadi
kerak lumpur sehingga terjadi keruntuhan dinding sumur bor (washed out ) sehingga
dinding sumur bor mengalami perbesaran diameter.
Sedangkan pada lapisan permeabel terjadi pengecilan lubang sumur bor karena
terjadi endapan lumpur pada dindingnya yang disebut kerak lumpur (mud cake).
Pada dinding sumur yang tidak mengalami proses penebalan dinding sumur, diameter
lubang bor akan tetap.
2. Untuk mengetahui perubahan diameter dari lubang bor yang bervariasi akibat
adanya berbagai jenis batuan yang ditembus mata bor
SP muncul dari adanya perbedaan formasi yang disebabkan adanya beban muatan
elektrik pada lubang bor dan fluida formasi, yang memunculkan aliran arus spontan,
dan membentuk beda potensial spontan.
Log SP digunakan:
Mendeteksi lapisan permeabel
Mendeteksi nilai Rw (harga resitivitas air formasi)
Menentukan indikasi sifat keserpihan (shale) suatu formasi
Menentukan batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan batas
lapisan tersebut.
Efek Hidrokarbon:
Adanya cairan hidrokarbon (minyak) tidak mempengaruhi respon alat bilamana memiliki
indek hidrogen yang hampir sama dengan air. Namun, gas hidrogen memiliki indek
hidrokarbon yang lebih rendah akibat dari densitas yang rendah, dan adanya hal ini akan
memberikan under-estimasi terhadap porositas
3. Resistivity Logs
Suatu metode yang mengukur sifat resistivitas elektriknya. Resistivitas merupakan sifat
dasar yang mencerminkan bagaimana kekuatan suatu material melawan aliran arus listrik.
Nama : Muhammad Hadi Pratama
NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang
Logging harus dilakukan dalam lubang bor yang berisi air atau lumpur bersifat konduktif
elektrik (penghantar arus listrik).
Satuan dari resisitivitas adalah ohm-meter.
Nilai resisitivitas suatu batuan tergantung pada Sifat karakter dari batuan tersebut yaitu
porositas, salinitas dan jenis batuan.
Nilai resistivitas pada suatu formasi bergantung dari (Chapman, 1976) :
1. Salinitas air formasi yang ada
2. Jumlah air formasi yang ada
3. Struktur geometri pori-pori.