Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Hadi Pratama

NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang

Well logging sering disebut juga sebagai borehole logging atau logging geofisik atau
logging, Suatu teknik dalam merekam karakteristik batuan berupa suatu grafik dari satu set
kurva yang menunjukkan parameter yang di ukur secara berkesinambungan didalam sebuah
sumur sebagai fungsi kedalaman.

Pengaplikasian Metode Well Logging adalah

1. Melakukan korelasi zona zona prospektif


2. Sumber data untuk membuat peta kontur struktur dan isopach
3. Menentukan karakteristik fisik batuan seperti litologi, porositas, geometri pori dan
permeabilitas
4. Mengidentifikasi zona-zona produktif
5. Menentukan kandungan fluida dalam reservoir
6. Memperkirakan cadangan hidrocarbon

Log hasil pengukuran, terdiri dari tiga bagian:


LOG HEADER: mencantumkan informasi tentang loging sumur pemboran, dan
mencantumkan informasi tentang lingkungan dari lubang yang diukur (misal: parameter
lumpur pemboran), termasuk pula sketsa alat, dan catatan hal-hal khusus selama
operasional pengukuran.
MAIN LOG: display utama hasil pengukuran
LOG TRAILER: menyajikan rekaman kalibrasi, termasuk tabel parameter hitungan
komputasi /alat.

Pengambilan contoh batuan diperlukan bila pecahan batuan hasil bor dianggap tidak
cukup memberikan data. Mata bor biasa digantikan dengan mata bor yang berlubang
dibagian dalam, dikenal sebagai “coring tool”, dan akan menghasilkan beberapa meter
contoh batuan berbentuk silinder. Pemelajaran contoh batuan ini dapat memberikan
Nama : Muhammad Hadi Pratama
NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang

informasi genesa, kemiringan, struktur, permeabilitas, porositas, kandungan fluida,


kehadiran fosil, dll.

Macam-Macam Well Logging adalah :

1. Log Litolog  litologi keadaan lubangbor / permeable zone


- Log Caliper
- Log SP
- Log GR
2. Log Porosity mengetahui keadaan porous suatu batuan
- Log Density
- Log Neutron
- Log Sonic
3. Log Resistivity nilai tahanan jenis batuan/ resistivity of the uninvaded zone
- Induction log
- Lateral log

1. Litologi Log
a. Caliper
Mengukur diameter lubang, menentukan zona-zona retakan, melihat kualitas dan
kestabilan lubang bor, Sebagai “first look” pada lubang bor sebelum alat lain di
operasikan.
b. Spontaneous Potential (SP)
The SP curve is a recording versus depth of the difference between the electrical
potential of a movable electrode in the borehole and the electrical potential of a fixed
surface electrode.
c. Gamma Ray (GR)
The GR Log is a measurement of the natural radioactive of the formation. In
sedimentary formations the log normally reflects the shale content of formation.
Clean formations usually have a very low level of radioactivity.
Pada prinsip dasar Log ini menunjukkan perubahan diameter lubang bor

Lapisan shale atau clay yang permeabilitasnya hampir mendekati nol, tidak terjadi
kerak lumpur sehingga terjadi keruntuhan dinding sumur bor (washed out ) sehingga
dinding sumur bor mengalami perbesaran diameter.

Sedangkan pada lapisan permeabel terjadi pengecilan lubang sumur bor karena
terjadi endapan lumpur pada dindingnya yang disebut kerak lumpur (mud cake).

Pada dinding sumur yang tidak mengalami proses penebalan dinding sumur, diameter
lubang bor akan tetap.

2. Log caliper (CALI) digunakan:


1. Untuk mencari ada atau tidaknya lapisan permeabel.
Nama : Muhammad Hadi Pratama
NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang

2. Untuk mengetahui perubahan diameter dari lubang bor yang bervariasi akibat
adanya berbagai jenis batuan yang ditembus mata bor

3. Spontaneous potensial log (SP)


Spontaneous potensial log (SP) mengukur secara alamiah atau perbedaan antara
elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dengan elektroda di permukaan.

Satuan: milivolts (mV).

SP muncul dari adanya perbedaan formasi yang disebabkan adanya beban muatan
elektrik pada lubang bor dan fluida formasi, yang memunculkan aliran arus spontan,
dan membentuk beda potensial spontan.

Log SP digunakan:
 Mendeteksi lapisan permeabel
 Mendeteksi nilai Rw (harga resitivitas air formasi)
 Menentukan indikasi sifat keserpihan (shale) suatu formasi
 Menentukan batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan batas
lapisan tersebut.

4. Log Gamma Ray


Digunakan untuk :
Mengestimasi kandungan serpih (shale) sehingga dapat ditentukan base linenya
dengan koreksi dari metode lain.
Mengukur sifat-sifat radioaktif dari formasi batuan
Mengetahui batas litologi dasar secara garis besar dan perlu dikorelasikan dengan
metode lainnya.
Lapisan-lapisan yang mempunyai kurva karakteristik sesuai dengan jenisnya
sehingga dapat dipakai untuk korelasi, dan untuk mengenal top formasi.
Kelebihan Gamma Ray:
 Sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka log GR dapat dilakukan
pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun telah dilakukan cementing.
 log gamma ray memiliki kapabilitas untuk mengukur derajat kandungan shale di
dalam lapisan batuan, maka didalam industri HC log GR kerap kali digunakan untuk
memprediksi besaran volume shale atau dikenal dengan Vshale dengan formulasi:
Kekurangan GR :
 Tidak dapat membaca fluida
 Tidak dapat membaca porosity
Nama : Muhammad Hadi Pratama
NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang

Log Kepadatan (Mass Density)


Alat kepadatan memiliki sumber radioaktif yang mengeluarkan GR energi menengah
ke dalam formasi. GR ini dapat dianggap sebagai partikel berkecepatan tinggi yang
bertabrakan dengan elektron dalam formasi. Pada setiap tumbukan, GR kehilangan
sebagian energinya ke elektron dan berlanjut dengan energi yang berkurang. GR
yang tersebar akan mencapai detektor pada alat, dihitung sebagai indikasi
kepadatan formasi.

Aplikasi Log Kepadatan:


Tentukan porositas formasi ketika litologi diketahui
Identifikasi litologi ketika dijalankan dengan alat porositas lainnya
Tunjukkan gas dan tentukan saturasi gas saat dijalankan dengan log neutron
Tunjukkan shale

Efek Hidrokarbon:

Adanya cairan hidrokarbon (minyak) tidak mempengaruhi respon alat bilamana memiliki
indek hidrogen yang hampir sama dengan air. Namun, gas hidrogen memiliki indek
hidrokarbon yang lebih rendah akibat dari densitas yang rendah, dan adanya hal ini akan
memberikan under-estimasi terhadap porositas

3. Resistivity Logs

Suatu metode yang mengukur sifat resistivitas elektriknya. Resistivitas merupakan sifat
dasar yang mencerminkan bagaimana kekuatan suatu material melawan aliran arus listrik.
Nama : Muhammad Hadi Pratama
NIM : 1031611040
Mata Kuliah : Geofisika Tambang

Logging harus dilakukan dalam lubang bor yang berisi air atau lumpur bersifat konduktif
elektrik (penghantar arus listrik).
Satuan dari resisitivitas adalah ohm-meter.
Nilai resisitivitas suatu batuan tergantung pada Sifat karakter dari batuan tersebut yaitu
porositas, salinitas dan jenis batuan.
Nilai resistivitas pada suatu formasi bergantung dari (Chapman, 1976) :
1. Salinitas air formasi yang ada
2. Jumlah air formasi yang ada
3. Struktur geometri pori-pori.

Anda mungkin juga menyukai