Anda di halaman 1dari 5

MATERI PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tema : “Pentingnya meminum obat secara teratur dan peran serta keluarga dalam mencegahkekambuhan
.”

1. Obat-obatan bagi pasien jiwa


 Definisi Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan
gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
 jenis obat yang sering digunakan bagi pasien jiwa

a. Anti Psikotik:
Fungsi obat: Sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi insomnia, sangat
efektif untuk mengatasi halusinasi, ilusi dan gangguan proses berfikir. Contoh: haloperidol,
Chlopromazide, Trifluperazine (stelazine) dll.
b. Anti maniak
Fungsi Obat: mengurangi hiperaktivitas, mengontrol pola tidur dan perasaan mudahtersinggung.
c. Anti Depresi
Fungsi Obat: mengurangi gejala depresi, penenang, efek samping yaitu mulut kering, penglihatan
kabur, susah buang air besar.
d. Anti cemas
e. Anti insomnia (sulit tidur)
f. Anti panic

2. Pentingnya meminum obat secara teratur untuk mencegah kekambuhan.Obat sangat penting untuk
diminum secara teratur, sehingga perlu diketahui aspek penting terkait minum obat, yaitu;
 Manfaat obat
a. Membantu istirahat
b. Membantu mengendalikan emosi
c. Membantu mengendalikan perilaku
d. Membantu proses pikir (konsntrasi)

 Reaksi Obat efektif jika:


a. Emosional stabil.
b. kemampuan berhubungan interpersonal meningkat
c. halusinasi, agresi, menarik diri menurun
d. perilaku mudah diarahkan
e. proses berfikir kearah logika
f. TTV (tekanan darah, nadi dan nafas) dalam keadaan normal.

 Adapun dampak pemberhentian obat tanpa instruksi dokter Hal yang dapat ditimbulkan adalah
kekambuhan. Adapun tanda-tanda kekambuhanantara lain;
a. Menolak minum obat
b. Sulit tidur dan mondar-mandir
c. Banyak menyendiri dan melamun
d. Malas melakukan aktivitas harian
e. Malas perawatan diri
f. Cemas dan khawatir berlebihan.
g. Cepat marah dan mudah tersinggung
h. Keluyuran/ pergi tanpa tujuan
i. Merusak tanaman dan mengganggu lingkungan
j. Merusak alat-alat rumah tangga
k. Memukul atau melukai orang lain
l. Melukai diri sendiri (mencoba bunuh diri)
m. Mengatakan keinginan untuk mati/ bunuh diri
n. Mengancam orang lain
o. Teriak-teriak
p. Bicara dan tertawa sendiri.

3. Prinsip minum obat yang benar


Dalam meminum obat ada beberapa hal yang wajib ditegakkan, yaitu;
a. Benar pasien
Keluarga harus memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obat.
b. Benar obat
Sebelum memberi obat kepada pasien, keluarga harus memeriksa nama dan labelobat pada
kemasannya. Keluarga juga harus mengingat fungsi obat dan efk sampingobat.
c. Benar dosis
Sebelum member obat, keluarga harus memeriksa dosisnya. Ada beberapa obatmemiliki dosis
yang berbeda setiap pemberiannya.
d. Benar Cara
Obat dapat diberikan dalam beberapa rute:-oral: diberikan melalui mulut-parenteral : diberikan
melalui infuse-Topikal: diberika melalui kulit seperti salep-Rektal : diberikan melalui rectal/ anus
-Inhalasi: diberikan melalui saluran pernafasane.
e. Benar waktu
Obat yang diberikan harus sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya, misalnya
apakah obat tersebut diberikan sebelum atau sesudah makan.

4. Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan


 Definisi Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluargadan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atapdalam keadaan saling
ketergantungan.
 Peran keluarga
Keluarga pada dasarnya berkontribusi terhadap cepat lambatnya kesembuhan pasiengangguan
jiwa selama proses rehabilitasi dan pengobatan, baik yang bersifat medis maupunpsikologis.
Namun dengan derajat kesadaran dan pengetahuan berbeda-beda yang dimiliki setiap keluarga,
menjadikan proses tersebut apakah benar-benar menolong atau tidak. Karena masalah gangguan
jiwa menyangkut persoalan yang bersifat holistik dalam kontek kesehatan fisik, psikis, sosial dan
spiritual individu. Sehingga dibutuhkan konsep danpemahaman yang jelas dalam memahami dan
mengarahkannya ke dalam posisi yang benar-benar normal atau sehat.
Oleh karena itu hal-hal yang harus dilakukan sebagai peran keluarga atau orangtua pada
pasien gangguan jiwa anatara lain;
- Orang tua harus memperlihatkan rasa kasih saying kepada anak-anaknya, apalagikepada anak
yang mengalami gangguan jiwa.
- Orang tua tidak boleh memperlakukan penderita dengan/ secara kasar, marah-marah atau
emosional, justru harus lebih akrab, dekat dan lembut.
- Orang tua tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang kasar, kotor, pedas yangdapat
menyakitkan hati anak yang sedang sakit, sebab hal ini akan memudahkankekambuhan jiwa.
- Orang tua harus menyediakan waktu untuk memperhatikan anak-anak mereka, memperbaiki
komunikasi, dengan sering berbincang-bincang, bercanda, bergurau, bahkan jika mungkin
mengadakan rekreasi bersama seluruh anggota keluarga. Halini dimaksudkan untuk
meringankan beban psikologis yang mungkin diderita olehanak-anak mereka sehingga dapat
membantu dalam penyembuhan ataumengurangi kekambuhan.
- Orang tua harus mendengarkan keluhan-keluhan yang dialami oleh anak, danharus dapat
member jalan keluar atau pertimbangan-pertimbangan agar anak dapat keluar dari
permasalahannya.
- Orang tua harus rajin memeriksakan ulang anaknya yang sakit ke fasilitas-fasilitas kesehatan
terdekat, agar pemberian obat kepada anaknya teratur, tidak segera dihentikan. Sebab untuk
mencapai kesembuhan gangguan jiwa memerlukan waktu yang panjang sehingga orang tua
harus sabar.
- Keluarga sebagai PMO (pengawas minum obat) Dalam hal ini keluarga dapat diartikan
sebagai orang yang ditunjuk untuk mengawasi dan mengingatkan pasien untuk minum obat
untuk menjaminseseorang menyelesaikan pengobatan. Sebaiknya PMO adalah seseorang
yangdekat dan dipercaya oleh klien sehingga menuruti ketika minum obat.
DAFTAR PUSTAKA

Annonim. Preventing relapse and promoting wellness.


http://www.camh.ca/en/education/about/camh_publications/info_guides/bipolar-
info-guide/Pages/Recovery-and-relapse-prevention.aspx diakses pada 25 januari
2017
Dorland, 2012. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media.
Keliat, B.A, 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
Kusumawati et al, 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medik
Ivones. 2013. Pencegahan Kekambuhan Pada Klien Dengan Gangguan Jiwa.
https://nezfine.wordpress.com/2013/06/08/pencegahan-kekambuhan-pada-klien-
dengan-gangguan-jiwa/. diakses pada 25 Januar 2017
Mulim, Rusdi. (2001). Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik . Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa: Unika Atmajaya
Suekarto, Adi. (2004). Manipulasi Keluarga Dalam Pencegahan Kekambuhan Penderita
Skizofrenia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai