Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI MUSIK PADA KLIEN SKIZOFRENIA

Disusun Oleh :

1. FATCHUL LAELA 1811040016


2. LOYALIA SABILLA 1811040035
3. SYARAH MUFIDAH 1811040036
4. DHIMAS ANGGIT PRASETYO 1811040082
5. ERLIN NUR ASLIH 1811040008

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TERAPI MUSIK UNTUK KLIEN DENGAN SKIZOFRENIA KRONIS

Pokok Bahasan : Terapi musik untuk klien dengan skizofrenia kronis


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari / Tanggal : Jumat 15 February 2019
Waktu : 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Ruang Bima RSUD Banyumas

1. Latar Belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-
Sosio-Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga
dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan
keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan
kesehatan, pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial
(Sulistiyowati, 2015).
Skizofrenia adalah sekumpulan sindroma klinik yang ditandai
dengan perubahan kognitif, emosi, persepsi, dan aspek lain dari perilaku.
Salah satu macam skizofrenia adalah skizofrenia paranoid (Kaplan &
Saddock, 2008). Gejala dari skizofrenia paranoid meliputi gangguan
proses pikir, gangguan afek dan emosi, waham atau delusi, hallusinasi
(Videbeck, 2008).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penkes selama 30 menit diharapkan klien dan
keluarga mampu memfasilitasi klien skizofrenia dengan terapi musik
yang telah diajarkan di rumah sakit.

2
b. Tujuan Khusus
Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
1. Menjelaskan apa itu terapi musik
2. Menjelaskan jenis-jenis terapi musik
3. Menyebutkan apa saja manfaat terapi musik
4. Memilih jenis-jenis musik yang tepat untuk penderita skizofrenia
5. Mendemonstrasikan cara melakukan terapi musik
3. Pelaksanaan
a. Hari / Tgl : Jumat 15 Februari 2019
b. Waktu : 45 menit
c. Sasaran : Pasien dan Keluarga
d. Tempat : Ruang Bima RSUD Banyumas
4. Pembagian Tugas
a. Presentator : Erlin Nur A
- Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang terapi musik untuk
pasien skizofrenia
- Menjelaskan materi mengenai terapi musik untuk pasien skizofrenia
- Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
b. Moderator : Dhimas Anggit
Rincian tugas :
- Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan disampaikan
- Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
(kontrak waktu)
- Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
- Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
- Mengatur waktu penyuluhan

3
c. Observer : Syarah Mufidah
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan
- Mencatat perilaku verbal maupun non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
- Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
d. Fasilitator : Fatchul Laela, Loyalia Sabilla
- Menyiapkan tempat dan media sebelum dimulai
- Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan
- Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
- Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
- Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
- Membagikan leaflet kepada peserta diakhir penyuluhan
5. Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi
6. Media : Power Point, Leaflet
7. Materi : Terapi musik untuk klien dengan skizofrenia kronis
a. Menjelaskan apa itu terapi musik
b. Menjelaskan jenis-jenis terapi musik
c. Menyebutkan apa saja terapi musik
d. Memilih jenis musik yang tepat untuk penderita skizofrenia
8. Penyajian materi :
Peserta duduk dikursi, anggota kelompok duduk berbaur dengan pasien
dan keluarga pasien, penyaji didepan.

4
9. Rencana kegiatan
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Waktu Media Alat
bantu
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 5 menit Ceramah
2. Menjelaskan tujuan Ceramah
dan kontrak waktu
Ceramah
1. Menjelaskan materi
2. Inti a. Pengertian terapi 15 Ppt
musik menit
b. Menjeaskan jenis-jenis
Ceramah
terapi musik
c. Menyampaikan
manfaat terapi musik
d. Menjelaskan jenis
musik yang tepat
untuk penderita
3. Demonstrasi Ceramah
skizofrenia 15
e. Mendemonstrasikan menit
cara melakukan terapi
musik

1. Mendemonstrasikan
cara melakukan
terapi musik untuk
klien skizofrenia
kronis
a) Cobalah Untuk
Mendengarkan musik
20-30 menit setiap

5
hari
b)Usahakan dalam
keadaan duduk atau
4. Penutup Tanya Leaflet
berbaring sambil 10
jawab
memejamkan mata menit
c) Dalam
mendengarkan musik
aturlah nafas serileks
mungkin.
d)Gunakan
headphone agar tak
terganggu suara
lingkungan sekitar
1. Mengevaluasi secara
lisan dan melihat
tingkat pemahaman
tentang terapi musik
untuk skizofrenia
2. Memberikan leaflet
3. Memberikan salam
penutup

10. Pengorganisasian Tempat

Penyuluh
MODERATOR
mbi
mbi
mbi
mbi
ng

Pe
ng

Pe

Keluarga/ individu

6
FASILITATOR FASILITATOR

OBSERVER

11. Evaluasi
Setelah diberikan penkes klien dan keluarga klien mampu :
a) Menjelaskan apa itu terapi musik
b) Menjelaskan jenis-jenis terapi musik
c) Menyebutkan apa saja manfaat terapi musik
d) Memilih jenis musik yang tepat untuk penderita skizofrenia
e) Mendemonstrasikan cara melakukan terapi musik

7
TERAPI MUSIK UNTUK KLIEN SKIZOFRENIA

1. Pengertian
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan
gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang
bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. yang dapat pula menurunkan
stress yang diderita oleh pasien.
2. Jenis-jenis terapi musik
a) Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main
menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu
singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik.
Untuk melakukan Terapi Musik aktif tentu saja dibutuhkan bimbingan
seorang pakar terapi musik yang kompeten.
b) Terapi Musik Pasif.
Terapi music pasif adalah dimana pasien mendengarkan atau didengarkan
musik dengan alunan nada, ritme dan juga bertempo rendah, yang
memiliki ketukan 60x / mnt.
3. Manfaat terapi musik
a) Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah
perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi
musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami
relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang
sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi,
penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan
dan pikiran mengalami penyegaran. Sehingga sangat baik digunakan
untuk terapi bagi penderita hipertensi.
b) Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf
yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan
fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian,

8
kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita
merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita
menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah.
Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik
dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa
sakit.
c) Meningkatkan kecerdasan
d) Meningkatkan motivasi
e) Meningkatkan kemampuan mengingat
4. Jenis musik yang tepat untuk penderita skizofrenia
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi
musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran.
Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya musik akan memberi
pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik,
komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin kita
capai.
Sehingga, Jenis musik yang bersifat rileks dengan tempo sekitar 60
ketukan per menit, seperti musik klasik karya Mozart. Lagu dengan tempo 60
ketukan/menit akan membuat kita lebih rileks, karena apabila terlalu cepat
stimulus yang masuk akan membuat kita mengikuti irama tsb, sehingga
keadaan istirahat yang optimal tidak akan tercapai.
5. Cara melakukan terapi musik
a) Cobalah Untuk Mendengarkan musik 20-30 menit setiap hari
b) Usahakan dalam keadaan duduk atau berbaring sambil memejamkan
mata
c) Dalam mendengarkan musik aturlah nafas serileks mungkin.
d) Gunakan headphone agar tak terganggu suara lingkungan sekitar

9
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TERAPI MUSIK PADA
PASIEN SKIZOFRENIA KRONIS

A. Struktur Kelompok
a. Moderator : Dhimas Anggit P
b. Presentator : Erlin Nur Asih
c. Observer : Syarah Mufidah
d. Fasilitator : Loyalia Sabilla, Fatchul Laela AP

Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Jum’at/ 15 February 2019
b. Waktu : 08.30-09.15
c. Alokasi waktu : Pembukaan (5 menit)
: Inti (15 menit)
: Demonstrasi (15 menit)
: Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang Bima RSUD Banyumas
e. Jumlah klien : 18 orang

B. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi Struktur
a. Dalam pelaksanaan penkes, ada keterlambatan waktu dalam memulai
acara yaitu terlambat 30 menit dikarenakan banyak klien yang masih ada
kegiatan
b. Dalam pelaksanaan penkes, jumlah klien yang direncanakan 16 orang
tetapi dalam pelaksanaannya klien yang hadir ada 18 orang.
c. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
d. Posisi tempat diruang Bima dekat ners station, klien duduk di kursi yang
sudah ditata membentuk barisan
e. Suasana saat kegiatan menyenangkan, berlangsung aman dan nyaman
namun ada klien yang sedang mengalami gangguan pendengaran
sehingga tidak begitu jelas mendengarkan penyuluhannya
f. Alat yang digunakan dalam kondisi baik dan digunakan sesuai
seharusnya
g. Moderator, presentator, observer dan fasilitator berperan sebagaimana
mestinya

2. Evaluasi Proses
a. Moderator dapat mengkoordinir seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
b. Modertor mampu memimpin acara

10
c. Presentator mampu menyampaikan materi dengan baik
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
e. Fasilitator membantu moderator melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluasi kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

3. Evaluasi Hasil
a. Klien mengikuti demonstrasi terapi musik dan mempraktekannya
b. Setelah mempraktekan terapi musik klien mengatakan lebih tenang dan
nyaman

11
DOKUMENTASI

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). http://www.kaskus.co.id/ /2014/06/24/hubungan-musik-


dengan-fungsi-otak/
Annonim. Preventing relapse and promoting wellness.
http://www.camh.ca/en/education/about/camh_publications/inf
o_guides/bipolar-info-guide/Pages/Recovery-and-relapse-
prevention.aspx diakses pada 25 januari 2017
Dorland, 2012. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
Trans Info Media.
Keliat, B.A, 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
EGC
Kusumawati et al, 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medik
Ivones. 2013. Pencegahan Kekambuhan Pada Klien Dengan Gangguan Jiwa.
https://nezfine.wordpress.com/2013/06/08/pencegahan-
kekambuhan-pada-klien-dengan-gangguan-jiwa/. diakses pada
25 Januar 2017
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC
Putra, Ristianto. (2012). http://musicforlife.co.id/news/musical-insight/efek-
musik- pada-tubuh-manusia
Ruhyanudin, Faqih. (2007). Buku Ajar Dengan Judul Asuhan Keperawatan
Gangguan Kardiovaskuler . Malang: UMM Press ISBN
Mulim, Rusdi. (2001). Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik .
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa: Unika Atmajaya
Suekarto, Adi. (2004). Manipulasi Keluarga Dalam Pencegahan Kekambuhan
Penderita Skizofrenia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

13

Anda mungkin juga menyukai