Anda di halaman 1dari 2

V.

Patofisiologi

Keselamatan seseorang yang tenggelam dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah

ketahan fisik, kemampuan berenang, keberadaan bantuan alat pelampung, jarak untuk

mencapai tempat yang aman, suhu air, usia, dan lain-lain.3

Serangkaian proses akan terjadi sebagai berikut: pertama terjadi suatu periode

panik dan usaha yang hebat dengan berhenti bernapas selama 1- 2 menit, selajutnya terjadi

refleks menelan sejumlah air diikuti laringospasme, hipoksia menyebabkan apnea,

penurunan kesadaran, lalu relaksasi laring dan air masuk ke dalam paru-paru dalam jumlah

lebih banyak akhirnya menjadi asfiksia dan kematian. Pada sebagian besar kasus, terjadi

aspirasi air yang banyak ke dalam paru, tetapi pada lebih kurang 10% korban tetap terjadi

laringospasme, dan terjadi apa yang disebut dry drowning.

2,3,7,11

Secara teoritis, berdasarkan tonisitas cairan yang masuk ke ruang alveolus, kasus
tenggelam dibedakan menjadi tenggelam di air laut dan di air tawar. Selain itu ada juga

pembagian kasus tenggelam berdasarkan temperatur airnya.2,11

Luas permukaan tubuh anak lebih besar daripada dewasa, dan secara proporsional

memiliki jumlah lemak subkutan yang lebih sedikit. Hal ini akan memudahkan timbulnya

hipotermia. Beberapa teori menyatakan bahwa pada hipotermia atau pada keadaan

tenggelam di air dingin akan terjadi refleks “diving” pada anak. Refleks tersebut terdiri

dari bradikardi, penurunan atau penghentian laju pernapasan, dan perubahan dramatis pada

sirkulasi, sehingga terjadi redistribusi darah ke organ-organ seperti jantung, paru dan

otak.Patofisiologi hampir tenggelam berhubungan erat dengan hipoksemia multiorgan.1,3

Anda mungkin juga menyukai