Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

TRAUMATOLOGI MODUL 2
KESADARAN MENURUN
Adli W. 2012730002 Hamal H. 2012730048
Ardy O. 201273010 Lara M A. 2012730056
Carindha A. 2012730019 Mauliza R N. 2012730061
Dessy A D. 2012730027 Putri Y H. 2012730078
Faza F I. 2012730042 Zia’ul F A. 2012730113

Tutor : dr. Maria Eka

Fakultas Kedokteran & Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Jakarta
Perempuan 21 tahun dibawa ke
 Tidak ditemukan kata sulit
puskesmas dalam keadaan tidak sadar.
 Kata/Kalimat Kunci
Setelah diletakkan ditempat tidur dan
1. Perempuan 21 tahun
diperiksa, penderita tidak memberi
tidak sadar
respon dan tetap mendengkur dengan
2. Tidak merespon dan
irama napas 40kali/menit. Muka
mendengkur
kelihatan pucat, nadi radial tidak teraba.
3. RR 40x/menit, nadi
Ditemukan jejas pada pelipis kanan,
radial tidak teraba
bahu kanan, dan perut kiri bawah. Dari
4. Muka pucat, jejas pada
beberapa orang yang mengantar tidak
pelipis kanan, bahu
satupun yang tinggal dan dapat memberi
kanan dan perut kiri
keterangan tentang keadaan dan apa
bawah
yang terjadi pada penderita tersebut.
Perempuan 21 tahun Kesadaran menurun

Anamnesis : Non
Trauma
Tidak ada keterangan Trauma
Pemeriksaan Fisik :
 Tidak merespon,
mendengkur
 RR 40x/menit, nadi radial
tidak teraba
 Muka pucat, jejas pada
pelipis kanan, bahu kanan
dan perut kiri bawah

Analisa Masalah Primary Survey

Secondary Survey

Differential Diagnose
PERTANYAAN
1. Jelaskan penyebab dan patomekanisme penurunan kesadaran pada koma intrakranial maupun koma
ekstrakranial!
2. Bagaimana gejala dan tanda penurunan kesadaran pada koma intrakranial maupun koma
ekstrakranial?
3. Bagaimana primary survey pada penderita penurunan kesadaran?
4. Bagaimana secondary survey pada penderita penurunan kesadaran?
5. Bagaimana hubungan wajah pucat, nadi radial tidak teraba, timbulnya jejas, irama pernafasan
40x/menit, tidak merespon dan mendengkur yang timbul pada pasien dengan penurunan kesadaran?
6. Jelaskan cara pemakaian obat-obat kegawatdaruratan yang sesuai pada pasien dengan penurunan
kesadaran!
7. Bagaimana cara melakukan tindakan khusus pada pasien dengan penurunan kesadaran akibat
trauma maupun non trauma?
8. Jelaskan cara transportasi dan rujukan yang tepat pada pasien dengan penurunan kesadaran!
9. Jelaskan pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran!
10.Differential Diagnose
Gejala & Tanda Penurunan Kesadaran
pada Koma Intrakranial & Ekstrakranial
Gejala & Tanda Penurunan Kesadaran
pada Koma Intrakranial & Ekstrakranial

Trauma SSP
Infeksi
Perdarahan serebral
Meningitis
Hematoma subdural
Ensefalitis
Hematoma epidural
Malaria serebral
Perdarahan pontin
Perdarahan subarachnoid
Non Infeksi
Infark batang otak
Kejang
Tumor batang otak
Epilepsi
Abses serebral
Penyakit degeneratif
Komosio
Tumor SSP
Kontusio
Primary Survey pada Pasien
dengan Penurunan Kesadaran

• Primary Survey
– Periksa kesadaran dengan AVPU / GCS
– Periksa Airway dan Spine Cervical control
– Periksa Breathing
– Periksa Circulation
– Disability
– Exposure
Secondary Survey pada Pasien
dengan Penurunan Kesadaran

1. Anamnesis (aloanamnesis) 3. Pemeriksaan tambahan


A : alergi • CT-Scan kepala, abdomen
M : mekanisme dan sebab trauma • USG abdomen
M : medikasi • Foto ekstremitas
P : past illness • Foto vertebra tambahan
L : last meal • Urografi dengan kontras
E : event/environment yang
berhubungan dengan kejadian 4. Re-evaluasi pasien
• Penilaian ulang terhadap perubahan
2. Pemeriksaan fisik Head to Toe kondisi dan respon resusitasi
• Tingkat kesadaran (Skor GCS) • Monitoring tanda-tanda vital dan
• Inspeksi jumlah urin
• Palpasi • Pemakaian analgetik yang tepat
• Perkusi
• Auskultasi
Mekanisme Nadi Lemah & Wajah Pucat pada
Penurunan Kesadaran
Mekanisme Jejas
dengan Penurunan Kesadaran

Trauma pada Arteri


Perdarahan
pelipis, bahu meningea
epidural
dan abdomen media

Penurunan Peningkatan
kesadaran TIK
Mekanisme mendengkur dengan irama napas
40x/menit pada penurunan kesadaran

Tertekannya
Luka pada Rusak pada
fungsi retikulo
ARAS kedua hemisfer
serebral

Tonus otot KOMA/penuru


mendengkur
menurun nan kesadaran

Pe kerja
Pernapasan
pernapasan Koma
tidak maks
(kompensasi)
Obat Kegawatdaruratan dengan Indikasi
Penurunan Kesadaran

Tujuan utama : mencegah terjadinya cedera sekunder


Cairan intravena.
Cairan yang dianjurkan, yaitu cairan larutan garam fisiologis atau ”RL”
(Ringer’s Lactate).

Manitol Furosemid Barbiturat


menurunkan tekanan diberikan bersama manitol untuk menurunkan TIK
intrakranial (TIK), untuk menurunkan TIK. yang refrakter terhadap
biasanya dengan Dosis : 0,3-0,5 mg/kg BB, obat-obat atau prosedur
konsentrasi cairan 20% yang biasa
Onset kerja : penurunan *refrakter : tidak mempan
tekanan intrakranial : ~15- pada terapi
30 menit manitol/furosemid
Prinsip Penatalaksanaan pada Pasien
dengan Penurunan Kesadaran

 Mempertahankan fungsi vital dan mencukupi


kebutuhan akan O2 cairan dan kalori
• Pelihara jalan napas
• Pemebrian cairan dan kaori
 Jumlah maintanance kira-kira 2000 ml/hari
 Bila koma lebih dari 2-3 hari, berikan makanan personde
agar intake dapat lebuh banyak .
 Pemeliharaan kebersihan tubuh
• Mata : ditetesi borwater/larutan garam faal
• Mulut : boraks-gliserin, alkohol tiap pagi
• Klisma : larutan gliserin 2-3x sehari
• Mandi dengan air dan sabun min 2x1
Prinsip Penatalaksanaan pada Pasien
dengan Penurunan Kesadaran

 Mencegah infeksi sekunder dan dekubitus


• Untuk mengurangi kemungkinan pneumonia dan
dekubitus posis berbaring harus diubah-ubah tiap
hari
• Mengeluarkan sekret dengan ditepuk-tepuk dada dan
punggung tiap pagi hari
 Pengobatan simtomatik
• Bila kejang atau gelisah berikan sedatif yang efek
depresifnya minimal (mis: diazepam)
• Untuk menurunkan tek.intrakranial gunakan
kortikosteroid dan larutan hipertonik
Pemeriksaan Penurunan Kesadaran
• Pemeriksaan Tingkat kesadaran (kualitatif dan kuantitatif)
• Pemeriksaan fungsi brain stem
• Pemeriksaan pola pernapasan

Pemeriksaan fungsi Pemeriksaan pola


brain stem pernapasan
KUALITATIF KUANTITATIF • Pemeriksaan pupil • Respirasi cheyne
• Kompos mentis Glasglow Coma Scale • Pergerakan mata stoke
• Somnolen  Eye : 4 spontan • Respirasi
 Verbal : 5 • Refleks kornea hiperventilasi
• Stupor  Motorik : 6
• Semikoma • Refleks neurogen sentral
• Koma occulocephalic • Respirasi apneustik
• Refleks • Respirasi kluster
occulovestibular • Respirasi ataksik
(irregular)
Differential Diagnose
TRAUMA ABDOMEN TRAUMA CAPITIS FRAKTUR SERVIKAL
cedera pada abdomen, bentuk trauma yang dapat cedera pada tulang belakang
berupa trauma tumpul dan menimbulkan perubahan servikal dan medulla spinalis
Definisi
tembus serta trauma yang pada fungsi otak
disengaja/ tidak disengaja
Trauma tembus kecelakaan lalu lintas dan Kecelakaan lalulintas,
Trauma tumpul terjatuh olahraga, industry, Jatuh,
Etiologi
Luka tusuk, Luka tembak,
Kejatuhan benda keras
Laserasi, memar,ekimosis, Gejala yang muncul Lesi C1-C4 : Otot diafragma
Hipotensi, Tidak adanya bergantung pada jumlah dan otot interkostal
bising usus, dan distribusi cedera otak. mengalami partalisis
Hemoperitoneum,Mual Penurunan kesadaran, Lesi C5 : paralisis intestinal
Tanda dan
dan muntah,Nyeri, Nyeri setempat, Sukar dan dilatasi lambung
gejala
Pendarahan, Penurunan bangun dan bicara, Lesi C6 :paralisis intestinal
kesadaran Muntah, Pembengkakan dan edema asenden dari
pada daerah fraktur, medulla spinalis
Abnormalitas pupil
TRAUMA ABDOMEN TRAUMA CAPITIS FRAKTUR SERVIKAL
Segera : hemoragi, syok, dan Edema cerebral Syok neurogenik
Komplikasi cedera. Herniasi Syok spinal
Lambat : infeksi Hipoventilasi
Foto thoraks, Pemeriksaan Rontgen tengkorak Sinar X spinal
darah rutin, foto polos Ct scan kepala CT scan
abdomen, urin, VP Angiografi serebral MRI
Pemeriksaan
(Intravenous Darah Lengkap Mielografi
Penunjang
Pyelogram,laparoskopi, Foto rontgen torak
Diagnostic Peritoneal Lavage
(DPL)
A,B,C,D, E PRIMARY SURVEY : ABCDE
PRIMARY SURVEY ABCDE PRIMARY SURVEY
Stop makanan dan minuman, 5B yaitu : Stabilisasi tulang servikal
Imobilisasi. Kirim kerumah - Breathing : SECONDARY SURVE
sakit. SECONDARY - Blood Reevaluasi neurologis
SURVEY - Brain : Ukur GCS Obat : mannitol
Penanganan
Laparotomi - Bladder : Kosongkan PCO2 35mmHg
bladder Anti konvulsan
-Bower : Kosongkan
dengan alasan dapat
meningkatkan TIK
Analgetik
Syarat-syarat melakukan Transportasi
pada pasien penurunan kesadaran
• ABC hrs stabil
• Jgn memindahkan pasien sendirian dan
lakukan dgn hati2.
• Sediakan bidai , long spine board,& neck
collar jk dibutuhkan(untuk pasien trauma dan
mencegah terjadinya trauma)
• Infus &NGT serta kateterisasi.
Syarat- syarat melakukan rujukan
• Dokter lebih baik berbicara langsung dgn dokter yg akan dirujuk
dan menceritakan semua kejadian sblm initial care dan terapi yg sdh
diberikan serta responnya.
• Pencatatan dan pelaporan tentang konndisi pasien
• Pengantar pasien harus diberitahukan tentang kondisi pasien.
• Kondisi pasien harus stabil
• Bila pernafasan tidak adekuat  ETT
• Bila trauma cervical  collar neck
• Pemerikaan penunjang harus dikerjakan tanpa memperlambat proses
transfer pasien.
• Luka /pendarahan hrs dikontrol.
• Penanganan dengan multipel trauma harus mengacu pada ABCDE.

Anda mungkin juga menyukai