PENGDAHULUAN
Penentuan bobot jenis dan massa jenis zat cair yaitu minyak
minyak goreng, gliserol, minyak tanah, kloform, aquades, dan
alkohol dengan menggunakan hydrometer dimana hydrometer
akan mengembang dan terlihat dari nilai pada permukaan zat
terakhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
massa
ƿ=
volume
𝑚
ƿ= 𝑉
Mx
𝑆𝑥 =
M𝑎
ƿx
𝑆𝑥 =
ƿ𝑎
Keterangan:
II .2 URAIAN BAHAN
Kegunaan : Pembilas
3. Glycerol ( Depkes, FI edisi III hal. 271)
Nama resmi : GLYCEROLUM
Nama lain : Glycerol, gliserin
Rumus molekul : C3H8O3
BJ/BM : 1,25/92,10
Pemerian : Cairan seperti sirup, jenuh tidak berwarna,
tidak Berbau, diikuti rasa hangat,
higroskopis, jika di simpan beberapa lama
pada suhu rendah dapat memadat.
Kelaruatan : Dapat bercampur dengan air dengan air
etanol 95% praktis tidak larut dalam
kloroform dalam eter dan dalam minyak
lemak
Kegunaan : Sampel
4. Minyak kelapa ( Depkes, FI edisi III hal.456 )
Nama resmi : OLEUM COCOS
Nama lain : Minyak kelapa
Pemerian : Cairan jernih tidak tidak berwarna, atau
kekuningan, bau khas, tidak tengik.
Kelaruatan : Larut dalam dua bagian etanol (95%) pada
suhu 60ºC sangat mudah larut dalam
kloroform dan dalam eter
Bobot jenis : 0,9
Kegunaan : Zat tambahan ( sebagai sampel)
5. Minyak tanah ( Depkes, FI edisi III hal. 739 )
Nama resmi : OLEUM MIRECACA
Nama lain : Minyak tanah
Bobot jenis : 0.8
Pemerian : Cairan berminyak, jernih tidak berwarna,
bebas atau praktis bebas. Dan berforesensi,
dalam keadaan dingin, tidak berbau, tidak
berasa, dan jika dipanaskan berbau minyak
tanah
Kelaruatan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut
dalam minyak menguap, dapat bercampur
dengan minyak serat .
Kegunaan : Sampel.
6. Kloroform (Depkes, FI edisi III hal. 151 )
Nama resmi : CHOLOFORM
Nama lain : Kloroform
BM/RM : 119,38/CHCL3
Bobot jenis : 1,48
Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau
khas, rasa manis dan membakar.
Kelaruatan : Larut dalam etanol mutlak p, mudah larut
dalam eter p, dalam sebagian pelarut organik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tersumbat kaca,
terlindung dari cahaya
Kegunaan : Sampel.
BAB III
METODE PERCOBAAN
B. Bahan
a. Aquadest
b. Alkohol
c. Es batu
d. Gliserol
e. Kloroform
f. Minyak kelapa
g. Minyak tanah
h. Tissue
III.2 Prosedur kerja
A. Mengukur massa jenis menggunakan piknometer
I. a. Dibersihkan piknometer 25 ml hingga tidak
mengandalkan bebas tetesan air. Setelah
dibersihkan dengan aquadest dibilas dengan etanol
95%.
b. Piknometer dipanaskan dalam oven dengan suhu
100ºC selama 10-15 menit. Kemudian dinginkan
dalam eksikator sampai dingin.
c. Kemudian ditimbang piknometer kosong di neraca
analitik.
II. a. Piknometer diisi dengan minyak tanah hinggah penuh
b. Piknometer yang berisi minyak tanah di dinginkan
didalam gelas piala yang berisi es batu hingga
suhu didalam piknometer 25ºC, suhu pada sampul
di dalam piknometer diukur menggunakan
thermometer .
c. Setelah mencapai 25ºC piknometer ditutupkan
dikeringkan dengan kain lap. Kemudian ditimbang
secara teliti menggunakan neraca analitik
d. Diulangi cara kerja pada sampel ke2 dan seterusnya
dimulai dari cara kerja kedua dan seterusnya .
e. Kemudian dihitung mj sampel .
B. Mengukur mj dengan menggunakan hydrometer manual
a. Mengambil gelas ukur 500ml kurang lebih sebanyak 5
buah lalu diisi
dengan masing-masing sampel yang akan dukur
b. Diambil hydrometer langsung dan manual dan dibersihkan
dahulu, lalu dimasukkan hydrometer langsung dan manual
secara bergantian kedalam gelas ukur berisi sampel .
c. Dicatat skala yang tertera pada permukaan cairan sampel
yang dilihat hydrometer lalu diukur suhunya lalu dicatat
d. Dilakukan hal yang sama untuk sampel kedua dan sampel
yang lainnya lalu dihitung mj sampel.
DAFTAR PUSTAKA