Anda di halaman 1dari 2

PERBANDINGAN KLASIFIKASI ZONA

NO KODEFIKASI PERMEN PU 20/2011 KODEFIKASI PERMEN ATR 16/2018


A ZONA LINDUNG ZONA LINDUNG
1. Zona Hutan Lindung (HL) 1. Zona Hutan Lindung (HL)
2. Zona Perlindungan Terhadap 2. Zona yang memberikan perlindungan
Kawasan Bawahannya (PB) terhadap zona di bawahnya (PB):
3. Zona Perlindungan Setempat (PS) a. Zona Lindung Gambut (LG).
4. Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) b. Zona Resapan Air (RA).
5. Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya 3. Zona Perlindungan Setempat (PS):
(SC) a. Zona sempadan pantai (SP).
6. Zona Rawan Bencana Alam (RB) b. Zona sempadan sungai (SS).
c. Zona sekitar danau atau waduk
(DW).
d. Zona sekitar mata air (MA).
4. Zona RTH kota (RTH):
a. Hutan kota (RTH-1).
b. Taman kota (RTH-2).
c. Taman kecamatan (RTH-3).
d. Taman Kelurahan (RTH-4).
e. Taman RW (RTH-5).
f. Taman RT (RTH-6).
g. Pemakaman (RTH-7).
5. Zona Konservasi (KS) yang meliputi:
a. Cagar alam (KS-1).
b. Suaka margasatwa (KS-2).
c. Taman nasional (KS-3).
d. Taman hutan raya (KS-4).
e. Taman wisata alam (KS-5).
6. Zona lindung lainnya.
B ZONA BUDIDAYA ZONA BUDIDAYA
1. Zona Perumahan (R) 1. Zona Perumahan (R)
a. Kepadatan sangat tinggi (R-1). (tingkat kepadatan bangunan)
b. Kepadatan tinggi (R-2). a. Kepadatan sangat tinggi (R-1).
c. Kepadatan sedang (R-3). b. Kepadatan tinggi (R-2).
d. Kepadatan rendah (R-4). c. Kepadatan sedang (R-3).
e. Kepadatan sangat rendah (R-5). d. Kepadatan rendah (R-4).
2. Zona Perdagangan dan Jasa (K) e. Kepadatan sangat rendah (R-5).
a. Perdagangan dan jasa tunggal 2. Zona Perdagangan dan Jasa (K)
(K-1). a. Perdagangan dan jasa skala kota
b. Perdagangan dan jasa kopel (K-1).
(K-2). b. Perdagangan dan jasa skala
c. Perdagangan dan jasa deret BWP (K-2).
(K-3). c. Perdagangan dan jasa skala Sub
3. Zona Perkantoran BWP (K-3).
a. Pemerintah (KT-1). 3. Zona Perkantoran (KT).
NO KODEFIKASI PERMEN PU 20/2011 KODEFIKASI PERMEN ATR 16/2018
b. Swasta (KT-2). 4. Zona Industri (I)
4. Zona Industri (I) a. Kawasan industri (KI).
a. Industri kimia dasar (I-1). b. Sentra industri kecil menengah
b. Industri mesin dan logam dasar (SIKM).
(I-2). 5. Zona Sarana Pelayanan Umum
c. Industri kecil (I-3). (SPU)
d. Aneka industri (I-4). a. SPU skala kota (SPU-1).
5. Zona Sarana Pelayanan Umum b. SPU skala kecamatan (SPU-2).
(SPU) c. SPU skala kelurahan (SPU-3).
a. Pendidikan (SPU-1). d. SPU skala RW (SPU-4).
b. Transportasi (SPU-2). 6. Zona lainnya
c. Kesehatan (SPU-3). a. Pertanian (PL-1)
d. Olahraga (SPU-4). b. Pertambangan (PL-2)
e. Sosial Budaya (SPU-5). c. RTNH (PL-3)
f. Peribadatan (SPU-6). d. Tempat Evakuasi Sementara
6. Zona Peruntukan Lainnya (PL) (PL-4)
a. Pertanian (PL-1). e. Tempat Evakuasi Akhir (PL-5)
b. Pertambangan (PL-2). f. Sektor Informal (PL-6)
c. Pariwisata (PL-3). g. Pertahanan dan keamanan
7. Zona Peruntukan Khusus (KH) (PL-7)
a. Pertahanan dan keamanan h. IPAL (PL-8)
(KH-1) i. Tempat Pemrosesan Akhir (PL-9)
b. TPA (KH-2) j. Pengembangan nuklir (PL-10)
c. IPAL (KH-3) k. Pembangkit listrik (PL-11)
8. Zona Peruntukan Campuran (C) l. Pergudangan (PL-12)
a. Perumahan dan m. Pariwisata (PL-13)
perdagangan/jasa (C-1) (pengkodean diatur sesuai
b. Perumahan dan perkantoran kebutuhan)
(C-2) 7. Zona Campuran (C)
c. Perkantoran dan a. Perumahan dan
perdagangan/jasa (C-3) perdagangan/jasa (C-1)
b. Perumahan dan perkantoran
(C-2)
c. Perdagangan/jasa dan
perkantoran (C-3)

Catatan :
PERMEN PU 16/2018
 Pengkodean zona dan subzona lainnya diatur sendiri oleh masing-masing daerah
sesuai dengan kebutuhan.
 Subzona dari zona tertentu dapat menjadi zona sendiri JIKA :
 Hanya terdapat satu subzona dari zona tertentu; dan
 Subzona tersebut memiliki luas yang signifikan atau memiliki presentase yang
besar terhadap luas BWP.

Anda mungkin juga menyukai