Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis ini meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT)
dan minat belajar siswa dengan judul “Pengaruh Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) terhadap
minat belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) di SMP N 2 Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon”. Dari
pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan kedalam tiga poin, yakni:
1. Dari hasil penelitian yang telah dikerjakan, peneliti menemukan bahwa
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
(TGT) di SMP N 2 Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon tergolong
kategori baik, terbukti dari hasil angket penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT)adalah 3,50 dalam rumus
rata-rata:
karena berada pada rentang 4,00–2,68.
2. Dari hasil penelitian mengenai minat belajar siswa kelas VII di SMP N
2 Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon tergolong kategori baik,
tergolong baik, terbukti dari hasil angket minat belajar siswa adalah
3,45 dalam rumus rata-rata:
karena berada pada rentang 4,00–2,68.
3. Adapun “Pengaruh Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT) terhadap minat belajar kolerasi kuat atau
tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari perhitungan koefisien dengan nilai
0,78 yang berada pada rentang 0,70-0,90. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa pengaruh Penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe team games tournament (TGT) terhadap minat belajar di SMP N 2
Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon mempunyai kolerasi kuat atau
tinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil ini, maka peneliti menyampaikan saran
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dan guru
dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan kondusif. Adapun saran-sarannya sebagai berikut :
1. Bagi guru
a. Guru hendaknya melakukan inovasi dalam menggunakan metode
pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Metode Pembelajaran
Role Playing merupakan salah satu variasi metode pembelajaran yang
dapat digunakan guru dalam mengelola proses pembelajaran.
b. Guru sebagai motivator sebaiknya mampu memberikan dorongan
belajar kepada siswa untuk menumbuhkan motivasi belajar khususnya
motivasi eksternal sehingga dinamika dalam pembelajaran dapat
tercipta.
2. Bagi siswa
a. Siswa diharapkan dapat mulai menumbuhkan keuletannya dengan
belajar dengan tidak mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan
dalam belajar. Siswa dapat mencari jawaban dari berbagai sumber, baik
dari buku maupun bertanya kepada guru maupun teman.
b. Siswa seharusnya lebih percaya diri ketika berpendapat ataupun
mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Karena nantinya dalam
dunia kerja keterampilan akademis saja belum cukup. Oleh karena itu
keterampilan dalam berbicara di depan umum dan mengemukakan
pendapat perlu ditingkatkan lagi.
3. Penelitian Lanjutan
Penelitian ini terbatas pada penerapan metode role playing hubungannya
dengan motivasi belajar pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) untuk itu digunakan penelitian lebih lanjut dengan penerapan
metode lain atau variabel terbaik lainnya dalam rangka meningkatkan
hasil belajar optimal.

Anda mungkin juga menyukai