Anda di halaman 1dari 10

B) ditusuk dan dipukul dengB) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas

Sugapa," ujar Anggota Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi,
Selasa. Kejadian tersebut, terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang
didapat dari Pemilu yang menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya
Papua Gelar Pemilu Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi
aksi kekerasan terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan
kepada pelaku. Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih
dirawat, sikunya, belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini
(korban) meninggal, tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu
Intan Jaya untuk segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah
mengumpulkan massa untuk balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan
Jaya segera berusaha menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga:
Logistik Pemilu di Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald
memastikan kejadian tersebut termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana.
"Kami langsung berbagi tugas, Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan
kepada keluarga korban bahwa masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
B) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut,
terang Ronald, dikarenakan kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang
menggunakan sistem Noken. Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu
Susulan Namun, karena tidak juga didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan
terhadap AB. Menurut dia, dari pihak korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku.
Namun, hal itu dapat dicegah oleh Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya,
belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal,
tapi setelah kami periksa ternyata pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk
segera lakukan tindakan pencegahan karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk
balas dendam," kata Ronald. Menurut dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha
menenangkan massa agar aksi kekerasan lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di
Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut
termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas,
Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada keluarga korban bahwa
masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
an batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa," ujar Anggota Komisioner Bawaslu Papua,
Ronald Michael Manoach, saat dihubungi, Selasa. Kejadian tersebut, terang Ronald, dikarenakan
kedua caleg memperebutkan suara yang didapat dari Pemilu yang menggunakan sistem Noken.
Baca juga: Hari Ini Satu Distrik di Intan Jaya Papua Gelar Pemilu Susulan Namun, karena tidak juga
didapatkan kesepakatan, akhirnya terjadi aksi kekerasan terhadap AB. Menurut dia, dari pihak
korban sudah siap melakukan aksi balasan kepada pelaku. Namun, hal itu dapat dicegah oleh
Bawaslu dan aparat keamanan. "Korban masih dirawat, sikunya, belakang kepala dan dekat perut
ditikam dan dipukul pakai batu. Isunya di sini (korban) meninggal, tapi setelah kami periksa ternyata
pingsan dan saya langsung minta Bawaslu Intan Jaya untuk segera lakukan tindakan pencegahan
karena keluarga korban sudah mengumpulkan massa untuk balas dendam," kata Ronald. Menurut
dia, Komisioner Bawaslu Intan Jaya segera berusaha menenangkan massa agar aksi kekerasan
lebih luas tidak terjadi. Baca juga: Logistik Pemilu di Distrik Wandae, Intan Jaya Papua Dihancurkan
Oknum Caleg Ronald memastikan kejadian tersebut termasuk pelanggaran Pemilu dan juga masuk
ke ranah pidana. "Kami langsung berbagi tugas, Ketua Bawaslu Intan Jaya turun ke lapangan untuk
menjelaskan kepada keluarga korban bahwa masalah ini sudah dilaporkan ke Gakkumd

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Caleg Ditikam Saat Rekapitulasi
Tingkat Distrik di Intan Jaya
Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/04/23/14373371/seorang-caleg-ditikam-saat-
rekapitulasi-tingkat-distrik-di-intan-jaya-papua.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Editor : Robertus Belarminus
Pasangan calon nomor pemilihan 3, Natalis Tabuni dan Yann Robert Kobogoyauw, dinyatakan
memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Intan Jaya, Papua. Kemenangan tersebut diperoleh
Natalis dan Yann setelah dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) di tujuh tempat pemungutan
suara dan penghitungan ulang formulir C1-KWK. Ketetapan ini disampaikan Ketua Mahkamah
Konstitusi (MK) Arief Hidayat, dalam sidang putusan perselisihan hasil pemilihan Bupati Intan Jaya
yang digelar di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (29/8/2017). "Natalis Tabuni dan Yan
Kobogoyauw, sebanyak 36,883 suara," kata Arief di persidangan. Ketetapan ini juga menganulir
hasil yang sebelumnya ditetapkan oleh KPU setempat. KPU sebelumnya menetapkan bahwa
pasangan calon nomor pemilihan 2, yakni Yulius Yapugau dan Yunus Kalabetme, sebagai
pemenang. Pasangan itu memperoleh 33.958 suara. (Baca: Kapolres Paniai Bantah Tidak Netral
dalam Pilkada Intan Jaya) Namun, hasil tersebut digugat oleh Natalis dan Yann yang mendapatkan
31.476 suara. Adapun hasil akhir perolehan suara bagi Yulius dan Yunus di bawah perolehan
Natalis dan Yann setelah penghitungan suara ulang. "Yulius Yapugau dan Yunus Kalabetme,
sebanyak 34.395 suara," kata Arief. Dalam pertimbangannya, MK menerima permohonan yang
diajukan dan memerintahkan dilakukan PSU di tujuh TPS serta penghitungan ulang formulir C1-
KWK lantaran meragukan hasil akhir yang ditetapkan KPU. Hakim Konstitusi Suhartoyo
mengatakan, penetapan hasil perolehan suara yang dilakukan oleh Termohon (KPU) melalui
beberapa surat keputusannya menunjukkan tidak adanya konsistensi yang berujung pada diragukan
validitas perolehan hasil penghitungan suara pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya
Tahun 2017. Terlebih, pada persidangan tanggal 2 Agustus 2017 Termohon memohon secara
khusus agar MK melakukan penghitungan kembali perolehan hasil penghitungan suara yang
didasarkan pada formulir C1-KWK. "Sehingga dengan uraian fakta hukum tersebut, Termohon
sendiri sesungguhnya tidak meyakini hasil penetapan penghitungan perolehan suara yang telah
ditetapkannya," kata Suhartoyo. Untuk diketahui, Natalis Tabuni m

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasangan Natalis Tabuni-Yann Robert
Menang Pilkada Intan Jaya", https://nasional.kompas.com/read/2017/08/29/19203961/pasangan-
natalis-tabuni-yann-robert-menang-pilkada-intan-jaya.
Penulis : Fachri Fachrudin

Anda mungkin juga menyukai