Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN ASET TETAP

PADA BPKAD KOTA PEKANBARU

Virna Museliza
Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim Riau
email: virna@uin-suska.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pelaksanaan Penatausahaan Aset


Tetap Pada BPKAD Kota Pekanbaru dan kendala dalam Pelaksanaannya. Jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan ada 3 (tiga) Pelaksanaan
Penatausahaan yaitu Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan. Pada Pembukuan dan
Pelaporan sudah terlaksana dengan baik tetapi Inventarisasi belum terlaksana dengan baik
karena tidak adanya pembuktian kertas kerja pada setiap aset. Dinas Pendidikan adalah SKPD
yang memiliki Aset yang terbanyak sehingga terlambat menyelesaikan laporan inventarisasinya
karena belum selesainya setiap sekolah melakukan inventarisasi dan belum melaporkannya ke
Dinas Pendidikan laporan inventarisasi itulah yang sering terlambat karena mindset
menginventarisasi aset yang belum tinggi. Neraca sudah balance tapi pembuktian kertas kerja
yang tidak bisa dibuktikan. Kendala dalam Pelaksanaan Penatausahaan Aset Tetap Pada
BPKAD Kota Pekanbaru yaitu pertama, Sumber Daya Manusia yang tidak sesuai antara
beban kerja dengan jumlah sumber daya manusia dan kurangnya sumber daya manusia yang
memiliki keahlian di bidang pengelolaan aset, kedua Tekhnologi yang masih manual dengan
menggunakan exsel, ketiga Keterbatasan waktu pelaksanaan inventarisasi yang hanya efektif
selama 6 (enam) bulan yang dirasakan kurang maksimal. keempat, Dokumen Pendukung
yang belum dapat dibutikan dan kelima Komitmen Pimpinan yang selalu komit tetap
melaksanakan inventarisasi setiap tahunnya disertai dengan bukti kertas kerja dan sesuai
antara laporan, neraca dan fisik.

Kata Kunci : Aset Tetap, Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan

I. PENDAHULUAN Selain berfungsi sebagai alat kontrol, sistim


Aset tetap merupakan salah satu penatausahaan juga harus memenuhi
unsur yang harus dikelola dengan baik agar kebutuhan manajemen pemerintah di dalam
menghasilkan informasi yang andal dalam perencanaan, pengadaan, pemeliharaan
laporan keuangan daerah. Pengelolaan aset maupun penghapusan. Dengan langkah
tetap merupakan upaya peningkatan inventarisasi dan penilaian barang milik
efisiensi, efektivitas dan menciptakan nilai daerah tersebut, diproyeksikan kedepan
tambah dalam mengelola aset, menjadi akan dapat terwujud database barang milik
modal awal bagi pemerintah daerah untuk daerah yang akurat, sehingga dapat
melakukan pengembangan kemampuan dipergunakan bagi kepentingan penyusunan
keuangannya serta dapat menunjang peran rencana kebutuhan dan penganggaran atas
dan fungsi pemerintah daerah sebagai belanja barang dan/atau belanja modal pada
pelayanan publik kepada masyarakat. Lembaga Negara.
Dalam rangka pengamanan barang Menurut Peraturan Menteri Dalam
milik daerah dibutuhkan sistim Negeri Nomor 19 Tahun 2016,
penatausahaan yang dapat menciptakan Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan
pengendalian atas barang milik daerah. yang meliputi pembukuan, inventarisasi,

38
dan pelaporan barang milik daerah sesuai Pekanbaru dengan mengerahkan tim
dengan ketentuan yang berlaku. Fenomena pelaksana pada masing-masing SKPD.
yang terjadi di Pemerintahan Kota Dari total 44 SKPD pada Pemerintah Kota
Pekanbaru yaitu Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun 2014, tersisa 3 SKPD
Pekanbaru tahun 2008 dapat memperoleh yang masih mempunyai catatan dari hasil
opini Wajar Tampa Pengecualian (WTP). audit BPK RI. “Adapun 3 (tiga) SKPD
Namun setelah itu, sejak tahun 2009 hingga yang dimaksud adalah Dinas Pendidikan,
sekarang opini BPK RI terhadap validitas Dinas Kesehatan, Sekretariat Daerah
laporan keuangan pemerintah kota Secara umum, kendala-kendala yang
Pekanbaru turun menjadi Wajar Dengan menyebabkan SKPD dimaksud belum
Pengecualian (WDP) dengan point dapat menyelesaikan inventarisasi adalah
“pengelolaan aset” yang menjadi salah satu keterbatasan waktu pelaksanaan
permasalahan dan kendala yang dihadapi. inventarisasi terhitung hanya efektif selama
Oleh karena itu, Pemerintah Kota 6 bulan pada tahun 2014, dan minimnya
Pekanbaru melalui BPKAD pada tahun (ketiadaan) dokumen pendukung dalam hal
2014 melakukan inventarisasi menyeluruh pencatatan aset selama ini (banyak
terhadap aset atau barang milik daerah kota dokumen aset yang belum ditemukan).
Tabel 1.
Daftar Aset Tetap Pemerintah Kota Pekanbaru
No. Jenis Aset Nilai Aset
1. Tanah Rp 1.269.920.663.451,00,-
2. Peralatan dan Mesin Rp 583.481.208.767,00,-
3. Gedung dan Bangunan Rp 1.090.951.560.584,72,-
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 3.302.888.725.955,00,-
5. Aset Tetap Lainnya Rp 40.809.660.002,00,-
6. Kontruksi Dalam Pengerjaan Rp 480.216.832.772,00,-
Total Aset Tetap sampai Tahun 2015 Rp 6.247.242.158.757,00,-
Sumber : BPKAD Kota Pekanbaru

Dari tabel 1. tentang Daftar Aset Rp.3.302.888.725.955,- sedangkan aset


Tetap Pemerintah Kota Pekanbaru dapat yang nilainya paling rendah adalah aset
dilihat Aset yang nilainya terbesar adalah tetap lainnya Rp. 40.809.660.002,-
aset jalan, irigasi dan jaringan yaitu
Tabel 2.
Daftar Aset Tetap Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
No. Jenis Aset Nilai Aset
1. Tanah Rp 434.007.207.145,00,-
2. Peralatan dan Mesin Rp 147.201.922.416,71,-
3. Gedung dan Bangunan Rp 562.183.392.541,72,-
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 6.920.905.137,00,-
5. Aset Tetap Lainnya Rp 26.565.565.177,60,-
6. Kontruksi Dalam Pengerjaan Rp 69.665.959.897,00,-
Total Aset Tetap sampai Tahun 2016 Rp1. 246.544.952.315,03,-
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru

Dari tabel 2 di atas dapat dilihat


gedung dan bangunan merupakan nilai aset
yang tertinggi yaitu Rp.
562.183.392.541,72,- dan yang terendah
yaitu jalan Rp 6.920.905.137,00,- .

39
Tabel 3. Daftar Aset Tetap Gedung dan 2. Apa saja kendala dalam Pelaksanaan
Bangunan Dinas Pendidikan Kota Penatausahaan Aset Tetap Pada BPKAD
Pekanbaru Kota Pekanbaru?
Tujuan Penelitian
No. Jenis Aset Tetap Gedung Jumlah 1. Untuk mengetahui Analisis Pelaksanaan
dan Bangunan Aset Penatausahaan Aset Tetap Pada BPKAD
1. Gedung dan Bangunan 3 Kota Pekanbaru;
Sekolah TK 2. Untuk mengetahui kendala dalam
2. Gedung dan Bangunan 194 Pelaksanaan Penatausahaan Aset Tetap
Sekolah SD
Pada BPKAD Kota Pekanbaru.
3. Gedung dan Bangunan 40
Sekolah SMP
4. Gedung dan Bangunan 16 II. TINJAUAN PUSTAKA
Sekolah SMA 2.1. Penatausahaan
5. Gedung dan Bangunan 7 Menurut Peraturan Menteri Dalam
Sekolah SMK Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang
6. Gedung dan Bangunan 2 Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan
Sanggar kesenian Budaya yang meliputi pembukuan, inventarisasi,
7. Gedung dan Bangunan 10 dan pelaporan barang milik daerah sesuai
UPTD dengan ketentuan yang berlaku.
Total Aset Tetap sampai Tahun 272 2.2. Aset Tetap
2016 Definisi aset tetap menurut PP No.71
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pekanbaru Pemerintah adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12
Barang milik Pemerintah Kota (dua belas) bulan untuk digunakan, atau
Pekanbaru dalam kerangka dimaksudkan untuk digunakan, dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Kota setiap kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
tahunnya secara kuantitatif dan kualitatif oleh masyarakat umum.
memang terus meningkat baik dalam 2.3. Penatausahaan Aset Tetap
penyelenggaraan Pemerintahan, Penatausahaan berdasarkan
Pembangunan dan Kemasyarakatan. Permendagri No. 19 Tahun 2016 mengatur
Dengan demikian, diperlukan kebijakan mengenai kewajiban dan tanggungjawab
dan langkah yang terkoordinasi serta Pengelola dan Kepala SKPD sebagai
terpadu mengenai Pengelolaan Barang Pengguna dalam pelaksanaan pendaftaran,
Milik Daerah oleh Pemerintah Kota pencatatan, pembukuan, inventarisasi
Pekanbaru. dengan cara sensus barang daerah, cara
Dari uraian di atas penulis tertarik pembuatan Buku Inventaris dan Buku
untuk melakukan penelitian tentang Induk Inventaris dan pembuatan Kartu
“Analisis Pelaksanaan Penatausahaan Aset Inventaris Ruangan dan Kartu Inventaris
Tetap Pada BPKAD Kota Pekanbaru” Barang serta sistem pelaporan.
Rumusan Masalah 2.4. Penggolongan Barang Milik Daerah
Dari latar belakang permasalahan Barang milik daerah digolongkan ke
penelitian, peneliti merasa perlu dalam 6 (enam) kelompok yaitu:
merumuskan permasalahan tersebut 1. Tanah;
dengan rumusan masalah adalah sebagai 2. Peralatan dan Mesin;
berikut : 3. Gedung dan bangunan;
1. Bagaimana Analisis Pelaksanaan 4. Jalan, irigasi dan jaringan;
Penatausahaan Aset Tetap Pada BPKAD 5. Aset tetap lainnya;
Kota Pekanbaru? 6. Kontruksi dalam pengerjaan.
2.5. Pelaksanaan Sensus Barang Daerah

40
Untuk mendapatkan data barang yang
benar dan dapat dipertanggung jawabkan Berdasarkan kerangka berpikir pada
secara akurat (up to date), harus melalui gambar 1 dirumuskan konsep sebagai
sensus barang daerah. Barang yang akan di berikut :
sensus adalah seluruh barang milik 1. Penatausahaan adalah rangkaian
Pemerintah yang dapat dikelompokkan kegiatan yang meliputi pembukuan,
sebagai berikut : inventarisasi, dan pelaporan barang
1. Barang milik daerah (Provinsi dan milik daerah sesuai dengan ketentuan
Kabupaten/Kota). Termasuk barang yang berlaku;
yang dipisahkan pada Perusahaan 2. Aset Tetap adalah aset berwujud yang
Daerah/Badan Usah Milik mempunyai masa manfaat lebih dari 12
Daerah/Yayasan Milik Daerah; (dua belas) bulan untuk digunakan
2. Barang milik/kekayaan Negara yang dalam kegiatan pemerintah atau
dipergunakan oleh Pemerintah daerah. dimanfaatkan oleh masyarakat umum;
2.6. Pengelolaan Barang Milik Daerah 3. Pembukuan adalah proses pencatatan
Peraturan Menteri dalam Negeri barang milik daerah kedalam daftar
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 barang pengguna dan kedalam kartu
Pengelolaan Barang Milik Daerah adalah inventaris barang serta dalam daftar
keseluruhan kegiatan yang meliputi barang milik daerah yang berrti :
perencanaan kebutuhan dan penganggaran, a) Pengelola Barang harus melakukan
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pendaftaran dan pencatatan barang
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, milik daerah yang berada di bawah
pemindahtanganan, pemusnahan, penguasaannya ke dalam Daftar
penghapusan, penausahaan dan pembinaan, Barang Pengelola menurut
pengawasan dan pengendalian penggolongan dan kodefikasi barang;
2.7. Pandangan Islam b) Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Hak milik Negara pada dasarnya juga Barang harus melakukan pendaftaran
merupakan hak milik umum, tetapi hak dan pencatatan barang milik daerah
pengelolaannya menjadi wewenang yang status penggunaannya berada
pemerintah. Sebagaimana dalam firman pada Pengguna Barang/Kuasa
Allah SWT dalam Jenis harta ini dijelaskan Pengguna Barang ke dalam Daftar
dalam hadith nabi yang berkaitan dengan Barang Pengguna/Daftar Barang
sarana umum: Kuasa Pengguna menurut
‫ث ِِف الْ َك ََِل َوالْ َم ِاء َوالنَّا ِر‬
ٍ ‫الْمسلِمو َن ُشرَكاء ِِف ثَََل‬
ُ َ ُ ُْ
penggolongan dan kodefikasi barang;
c) Pengelola Barang menghimpun daftar
Artinya:
barang Pengguna/daftar barang
"Manusia berserikat (bersama-sama
Kuasa Pengguna menurut
memiliki) dalam tiga hal: air, padang
penggolongan dan kodefikasi;
rumput dan api " (HR Ahmad dan Abu
d) Pengelola Barang menyusun daftar
Dawud) dan dalam hadith lain terdapat
barang milik daerah berdasarkan
tambahan: "...dan harganya haram" (HR
himpunan daftar barang
Ibn Majah dari Ibn Abbas).
Pengguna/daftar barang Kuasa
2.8. Kerangka Berpikir
Pengguna dan daftar barang
Pengelola menurut penggolongan dan
kodefikasi barang;
e) Dalam daftar barang milik daerah
termasuk barang milik daerah yang
dimanfaatkan oleh pihak lain.
4. Inventarisasi merupakan kegiatan atau
tindakan untuk melakukan perhitungan,
Gambar 1. Kerangka Berpikir

41
pengurusan, penyelenggaraan, Pengelola sebagai bahan penyusunan
pengaturan, pencatatan data dan laporan barang milik daerah;
pelaporan barang milik daerah dalam f) Laporan barang milik daerah
unit pemakaian; yang berarti : digunakan sebagai bahan untuk
a) Pengguna Barang melakukan menyusun neraca pemerintah daerah.
inventarisasi barang milik daerah
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 III. METODOLOGI
(lima) tahun; Penelitian ini berjenis penelitian
b) Dalam hal barang milik daerah deskrtiptif kualitatif. Lokasi penelitian Pada
berupa persediaan dan konstruksi BPKAD Kota Pekanbaru. Tehnik
dalam pengerjaan, inventarisasi pengumpulan data dengan observasi,
dilakukan oleh Pengguna Barang wawancara dan dokumentasi. Informan
setiap tahun; dalam penelitian ini adalah kepala BPKAD,
c) Pengguna Barang menyampaikan Kepala bidang aset BPKAD, Sub Bidang
laporan hasil Inventarisasi kepada Analisis Pengadaan Aset BPKAD, Sub
Pengelola Barang paling lama 3 (tiga) Bidang Inventarisasi dan Pemanfaatan Aset
bulan setelah selesainya Inventarisasi; Proses BPKAD dan Kepala Bagian
d) Pengelola Barang melakukan Pengelolaan Aset Dinas Pendidikan Kota
inventarisasi barang milik daerah Pekanbaru. Analisis data dimulai dari
berupa tanah dan/atau bangunan yang pengumpulan data, reduksi data, penyajian
berada dalam penguasaannya paling data dan penarikan kesimpulan.
sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun. IV. HASIL PENELITIAN DAN
5. Pelaporan adalah proses penyusunan PEMBAHASAN
laporan barang semester dan setiap 4.1. Pelaksanaan Penatausahaan Aset
tahun setelah dilakukan inventarisasi dan Tetap Pada BPKAD Kota
pencatatan. Yang berarti : Pekanbaru
a) Kuasa Pengguna Barang harus Penelitian ini dilakukan di Badan
menyusun laporan barang Kuasa Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Pengguna Semesteran dan laporan (BPKAD) Kota Pekanbaru dan Dinas
barang Kuasa Pengguna Tahunan Pendidikan sebagai salah satu SKPD yang
untuk disampaikan kepada Pengguna belum selesai melaksanakan inventarisasi
Barang; Barang Milik Daerah.
b) Pengguna Barang menghimpun Hasil Wawancara dengan Bapak Ir
laporan barang Kuasa Pengguna Dino Prima sebagai Kepala Bidang Aset
Semesteran dan Tahunan sebagai tentang mengapa Dinas Pendidikan belum
bahan penyusunan laporan barang selesai melaksanakan inventarisasi sesuai
Pengguna semesteran dan tahunan; dengan jadwal yang telah ditentukan ?
c) Laporan barang Pengguna digunakan maka jawaban hasil wawancaranya adalah
sebagai bahan untuk menyusun karena Dinas Pendidikan sebagai salah satu
neraca SKPD untuk disampaikan SKPD yang mempunyai aset paling banyak
kepada Pengelola barang; belum selesai melaksanakan inventarisasi
d) Pengelola Barang harus menyusun disebabkan sebagian aset tidak bisa
laporan barang Pengelola semesteran dibuktikan dengan pembuktian kertas kerja
dan laporan barang Pengelola walaupun laporan neraca sudah sesuai dan
tahunan; Dinas Pendidikan diberikan batas akhir
e) Pengelola Barang harus menghimpun pelaksanaan inventarisasi pada bulan
laporan barang Pengguna semesteran Desember 2016.
dan laporan barang Pengguna Kemudian keterangan dari Bapak Z.
tahunan disertai laporan barang Bastian selaku Kepala Bagian Pengelolaan

42
Aset Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru tahun akan tetapi karena banyaknya aset
adalah Inventarisasi belum selesai pemerintah kota yang bermasalah maka
dilaksanakan di Dinas Pendidikan karena walikota mengadakan program sensus yang
begitu banyaknya aset yang harus tidak resmi yang dilaksanakan satu kali
diinventarisasi yaitu terdiri dari Gedung dalam satu tahun berdasarkan keterangan
Sekolah TK 3 gedung, Gedung Sekolah SD informan Devino Efka,SH,M.Si. Sub
194 gedung, Gedung Sekolah SMP 40 Bidang Analisis Aset. Dalam Pelaksanaan
gedung, Gedung Sekolah SMA 16 gedung, Sensus/Inventarisasi barang, yang
Gedung Sekolah SMK 7 gedung, Gedung bertanggung jawab penuh dalam
SKB 2 Gedung serta 10 UPTD. setiap pelaksanaannya adalah masing-masing
sekolah melaksanakan inventarisasi Pengguna BMD. Sedangkan Pengelola
kemudian dilaporkan ke bagian terlibat selaku Pembina Tim Inventarisasi
penatausahaan, laporan setiap sekolah BMD. Untuk barang persediaan, pengguna
itulah yang terlambat. Aset yang masuk barang berkewajiban melakukan stock
dari APBD Provinsi Riau dan dari Pusat opname setiap tahunnya. Untuk kontruksi
melalui APBN belum didaftarkan ke dinas dalam pengerjaan, pengguna barang akan
kota. melakukan update/merubah menjadi aset
Keterangan dari bapak Z. Bastian tetap golongan C atau D jika kontruksi
sebagai Kepala Bagian Pengelolaan Aset dalam pengerjaan yang dimaksud telah
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru bahwa selesai pelaksanaannya berdasarkan
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru keterangan E.Zikra Habibah, SP, M.Si. Sub
menerima berita acara serah terima dari Bidang Inventarisasi dan Pemanfaatan
BPKAD Kota Pekanbaru berupa daftar aset Aset.
yang akan disampaikan kepada setiap Data sekunder yang diberikan oleh
sekolah. Setelah setiap sekolah menerima E.Zikra Habibah, SP, M.Si sebagai Sub
daftar aset dan sekolah langsung Bidang Invetarisasi dan pemanfaatan Aset
melaksanakan pembukuan. Dalam BPKAD Kota Pekanbaru tentang
dokumen pelaksanaan ada kegiatan belanja a. Tim Pelaksana Inventarisasi bertugas :
modal dan belanja barang/jasa yang 1. Menyediakan dan menyerahkan data
dilaksanakan oleh bidang sarana dan BMD di unit kerja masing-masing
prasarana Dinas pendidikan. Bidang sarana kepada Tim Pusat Inventarsisasi
dan prasarana yang melaksanakan kegiatan untuk dilakukan sinkronisasi;
di tahun 2015 setelah aset diterima 2. Mengikuti sosialisasi mekanisme
dilaporkan ke bagian penatausahaan aset pelaksanaan inventarisasi;
langsung dicatat dan setiap sekolah 3. Petugas inventarisasi di UPTD,
melaksanakan inventarisasi kemudian Kelurahan, Sekolah dan puskesmas
dilaporkan ke bagian penatausahaan melaksanakan inventarisasi di unit
laporan, laporan setiap sekolah itulah yang kerja masing-masing berdasarkan
terlambat karena mindset yang belum data BMD hasil Sinkronisasi dan
tinggi, aset yang masuk dari APBD menyerahkan Hardcopy dan Softcopy
Provinsi Riau dan dari Pemerintahan Pusat Hasil Inventarisasi kepada Pembantu
melalui APBN belum didaftarkan ke dinas. Pengurus Barang di UPTD atasnya,
Selain itu pengelola Barang harus setelah ditanda tangani Kepala Unit
melakukan pendaftaran dan pencatatan Kerja masing-masing, bersama Berita
barang milik daerah yang berada di bawah Acar Inventarisasi dan Surat
penguasaannya ke dalam Daftar Barang Pernyataan;
Pengelola menurut penggolongan dan 4. Pembantu Pengurus Barang di UPTD
kodefikasi barang. Inventarisasi dilakukan melaksanakan inventarisasi di unit
secara sensus, sensus yang resmi kerja masing-masing berdasarkan
dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima)

43
data BMD hasil Sinkronisasi dan bersama tim fasilitator (tim
mengkompilasi hasil; pendamping);
5. Inventarisasi di unitnya dengan hasil 6. Menyelenggarakan sosialisasi
inventarisasi unit kerja bawahnya mekanisme pelaksanaan
(Sekolah/Puskesmas). Selanjutnya inventarisasi.
menyerahkan Hardcopy dan Softcopy 7. Melaksanakan supervisi
Hasil Inventarisasi kepada Pengurus pelaksanaan inventarisasi oleh Tim
Barang di SKPD atasnya, setelah Pelaksana bersama Tim fasilitator
ditanda tangani Kepala Unit Kerja (tim pendamping);
masing-masing, bersama Berita 8. Mengumpulkan Hardcopy dan
Acara Inventarisasi di lingkup UPTD Softcopy Hasil Inventarisasi di
bersangkutan; tingkat SKPD beserta unit kerja
6. Penyimpanan dan Pengurus Barang dibawahnya dan melaksanakan
di SKPD melaksanakan inventarisasi kompilasinya didampingi Tim
di unit kerja masing-masing fasilitator (tim pendamping);
berdasarkan data BMD hasil 9. Menyerahkan dan menerima
Sinkronisasi dan mengkompilasi hasil kembali secara bertahap hasil
inventarisasi di unit kerjanya inventarisasi yang telah dikompilasi
bawahnya (UPTD). Selanjutnya kepada Tim Penilai untuk
menyerahkan Hardcopy dan Softcopy mendapatkan nilai atas barang yang
Hasil Inventarisasi dan unit kerjanya belum dilengkapi dengan nilai;
sendiri kepada Tim Pusat 10. Melaksanakan pengolahan Data
Inventarisasi , setelah ditanda tangani Final Hasil Inventarisasi untuk
kepala SKPD masing-masing, menjadi Buku Induk Inventaris
bersama Berita Acara Inventarisasi, Pemerintah Kota Pekanbaru;
Surat Pernyataan dan Kompilasi 11. Menyusun Draft SK Walikota
Hasil Inventarisasi di lingkup SKPD Pekanbaru untuk Penetapan Hasil
bersangkutan. Inventarisasi BMD.
b. Tugas Tim Pusat Inventaris bertugas : Kegiatan Pelaporan yang merupakan
1. Menyelenggarakan rapat koordinasi proses penyusunan laporan barang semester
di tingkat tim pusat inventarisasi dan setiap tahun setelah dilakukan
bersama tim fasilitator (tim inventarisasi dan pencatatan. Adapun
pendamping); kegiatan pelaporan dilakukan mulai dari
2. Menyelenggarakan rapat teknis Kuasa Pengguna Barang di Pemerintahan
bersama tim pelaksana dan tim adalah Kepala Dinas dan di Pemerintahan
fasilitator (tim pendamping); ada UPTD atau Badan Layanan Umum
3. Melaksanakan sinkronisasi data aset Daerah (BLUD) dianggap Kuasa Pengguna
tetap menurut laporan keuangan Barangnya adalah Kepala Dinas Misalnya
audited sampai dengan tahun 2013 Puskesmas menjadi Kuasa pengguna
dari bagian keuangan dengan data barang setiap semester BLUD harus
aset tetap menurut hasil melapor kepada kepala dinas Puskesmas
inventarisasi; setelah itu Kepala Dinas Puskesmas
4. Melaksanakan ekspose hasil melapor kepada Sekretariat Daerah
sinkronisasi data aset tetap bersama (SEKDA). (Devino Efka,SH,M.Si. Sub
Badan Pengelola Keuangan dan Bidang Analisis Aset). Pelaporan aset pada
Aset Daerah Kota Pekanbaru dan Dinas Pendidikan dilaporkan setiap tahun
Tim fasilitator (tim pendamping); sekali (Z.Bastian, Kepala Bagian
5. Melakukan konsultasi hasil Pengelolaan Aset Dinas Pendidikan Kota
sinkronisasi data aset tetap kepada Pekanbaru).
BPK RI Perwakilan Provinsi Riau

44
Data sekunder yang diberikan oleh 5. Telah melakukan Focus Group
E.Zikra Habibah, SP, M.Si sebagai Sub Discussion (FGD) dan pendampingan
Bidang Invetarisasi dan pemanfaatan Aset oleh pihak perwakilan BPKP Provinsi
BPKAD Kota Pekanbaru tentang bentuk Riau dan Tim Inventarisasi BMD kota
laporan hasil inventarisasi kepada Pekanbaru mengenai kelanjutan
pengelola adalah : inventarisasi pada beberapa SKPD yang
1. Tim Pusat Inventarisasi melaksanakan dianggap belum dapat menyelesaikan
pengolahan Data Final Hasil inventarisasi dan menyajikan data
Inventarisasi untuk menjadi Buku Induk asetnta secara wajar.
Inventaris Pemerintah Kota Pekanbaru; 4.2. Kendala Pelaksanaan
2. Melaksanakan ekspose Buku Induk 1. Sumber Daya Manusia
Inventaris; Kurangnya sumber daya manusia
3. Mengkonsultasikan Buku Induk yang berkualitas dan memiliki keahlian
Inventaris Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal pelaksanaan pembukuan,
kepada BPK RI Perwakilan Provinsi inventarisasi dan pelaporan aset tetap dan
Riau; sumber daya manusia yang tidak sesuai
4. Melaksanakan ekspose akhir dengan antara jumlah pegawai yang ada dengan
Sekretaris Daerah dan Kepala beban pekerjaan pelaksanaan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai penatausahaan aset tetap seperti di Dinas
laporan inventarisasi untuk selanjutnya Pendidikan bagian pengelolaan asetnya
dapat ditetapkan dalam SK Walikota dibantu 2 (dua) orang tenaga honorer untuk
Pekanbaru sebagai Penetapan Hasil mengelola Gedung Sekolah TK 3 Gedung,
Inventarisasi BMD. Gedung Sekolah Dasar (SD) 194 Gedung,
Langkah-langkah yang dilakukan Gedung Sekolah SMP 40 Gedung, Gedung
BPKAD untuk seluruh SKPD Kota Sekolah SMA 16 gedung, Gedung Sekolah
Pekanbaru terkait sebagai tindak lanjut SMK 7 gedung, Gedung SKB 2 Gedung
inventarisasi hingga nantinya dapat serta 10 UPTD. (Z.Bastian Kepala Bagian
menyajikan data aset yang wajar pada pengelolaan Aset Dinas Pendidikan).
penyusunan laporan keuangan Pemerintah 2. Teknologi
Kota Pekanbaru Tahun 2015 adalah : Dalam melakukan pembukuan,
1. Pembentukan Tim Inventarisasi BMD inventarisasi dan pelaporan dibutuhkan
Kota Pekanbaru Tahun 2015. Tim ini perangkat berbasis teknologi sehingga lebih
mencakup seluruh pihak yang terkait mempermudah untuk melaksanakan
mulai dari Walikota Pekanbaru hingga penatausahaan aset tetap. Pada Dinas
Petugas Inventarisasi di unit-unit terkecil Pendidikan Kota Pekanbaru teknologi yang
di SKPD Pengguna BMD; digunakan masih manual yaitu dengan
2. Telah menyusun rancangan Perwako menggunakan exsel. (Z.Bastian Kepala
tentang SOP Pengelolaan BMD kepada Bagian Pengelolaan Aset Dinas
Walikota Pekanbaru melalui bagian Pendidikan).
hukum Sekretaris Daerah Kota 3. Waktu
Pekanbaru; Keterbatasan waktu pelaksanaan
3. Tetap melaksanakan kerjasama dengan inventaris yang hanya efektif selama 6
pihak perwakilan BPKP Provinsi Riau (enam) bulan yang diarasakan kurang
untuk kelanjutan pelaksanaan maksimal.
inventarisasi BMD Kota Pekanbaru; 4. Dokumen Pendukung
4. Melaksanakan kerjasama dengan pihak Setiap SKPD belum terbiasa dengan
KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan adanya Dokumen Pendukung untuk setiap
Negara dan Lelang) yang ditunjuk aset tetap yang ada. Sehingga pada saat
sebagai Tim Penilai Pengelolaan Barang melakukan pembukuan, inventarisasi dan
Milik Daerah Kota Pekanbaru; pelaporan jadi sulit menemukan dokumen

45
aset tetap yang diperlukan tersebut. Seperti masih manual dengan menggunakan eksel,
keterangan dari Bapak Ir. Dino Prima ketiga Keterbatasan waktu pelaksanaan
sebagai Kepala Bidang Aset Di BPKAD Inventarisasi yang hanya efektif selam 6
Kota Pekanbaru, kita terbiasa melakukan (enam) bulan yang dirasakan kurang
pembelian tetapi kita tidak terbiasa untuk maksimal, keempat Dokumen Pendukung
membuat surat pendukung dan melakukan yang belum dapat dibutikan dan kelima
pembukuan. Komitmen Pimpinan yang selalu komit
5. Komitmen dari Pimpinan tetap melaksanakan inventarisasi setiap
Diperlukan komitmen pemimpin tahunnya disertai dengan bukti kertas kerja
untuk melaksanakan pembukuan, dan sesuai antara laporan, neraca dan fisik
inventarisasi dan pelaporan. Pada Dinas 5.2. Saran
Pendidikan diperlukan komitmen sekolah 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
untuk tetap melaksanakan pembukuan, yang berkualitas dan mempunyai
inventarisasi dan pelaporan keahlian di bidang penatusahaan aset
serta menambah jumlah sumber daya
V. PENUTUP manusia baik untuk Di BPKAD Kota
5.1. Kesimpulan Pekanbaru maupun di Dinas Pendidikan
Pada Analisis Pelaksanaan Kota Pekanbaru.;
Penatausahaan Aset Tetap Pada BPKAD 2. Disarankan setiap penerimaan aset baik
Kota Pekanbaru kesimpulannya adalah melalui APBN atau APBD
Pelaksanaan Penatausahaan Aset Tetap ada 3 diinventarisasi kemudian dibuktikan
(tiga) kegiatan yaitu Pembukuan, dengan bukti kertas kerja dan dilaporkan
Inventarisasi dan Pelaporan.Pada jadi sesuai antara laporan, neraca dan
Pembukuan dan Pelaporan sudah terlaksana fisik.
dengan baik tetapi Inventarisasi belum
terlaksana dengan baik karena tidak adanya DAFTAR PUSTAKA
pembuktian kertas kerja pada setiap aset.
BPKAD Kota Pekanbaru Mahmudi, 2010, Manajemen Keuangan
merekapitulasi seluruh laporan yang diterima Daerah, Jakarta : Erlangga
dari 44 (empat puluh empat) SKPD yang ada Yusuf, 20011, Langkah Pengelolaan Aset
di kota Pekanbaru. Sedangkan Dinas Daerah Menuju Pengelolaan
Pendidikan adalah SKPD yang memiliki Keuangan Daerah Menuju
Aset yang terbanyak sehingga terlambat Pengelolaan Keuangan Daerah
menyelesaikan laporan inventarisasinya Terbaik, Jakarta : Salemba
karena belum selesainya setiap sekolah Empat
melakukan inventarisasi dan belum Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17
melaporkannya ke Dinas Pendidikan laporan Tahun 2007 tentang
inventarisasi itulah yang sering terlambat Pengelolaan Barang Milik
karena mindset menginventarisasi aset yang Daerah
belum tinggi. Neraca sudah balance tapi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 14
pembuktian kertas kerja yang tidak bisa Tahun 2008 tentang
dibuktikan. Pengelolaan Barang Milik
Kendala dalam Pelaksanaan Daerah
Penatausahaan Aset Tetap Pada BPKAD Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
Kota Pekanbaru yaitu pertama, Sumber tentang Standar Akuntansi
Daya Manusia yang tidak sesuai antara Pemerintah
beban kerja dengan jumlah sumber daya Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 19
manusia dan kurangnya sumber daya Tahun 2016 tentang
manusia yang memiliki keahlian di bidang Pengelolaan Barang Milik
pengelolaan aset, kedua Tekhnologi yang Daerah.

46

Anda mungkin juga menyukai