Nabi Muhammad SAW. Telah melaksanakan dakwah di mekkah
selama kurang lebih 13 tahun, akan tetapi yang beriman di antara mereka hanya beberapa saja, mereka masih tetap pada kemusrikanya dan selalu mengganggu jalannya dakwah islam dengan beragam cara, bahkan mereka juga berusaha untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Serta para pengikutnya. Kota Mekkah tempat dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan, tidak memberikan harapan bagi dakwah islam dan ternyata Yatsrib (Madinah) merupakan yang paling baik untuk dijadikan pusat kegiatan dakwah islam. Nabi Muhammad SAW tiba di kota Yatsrib pada tanggal 16 Rabi’ul awwal, bertepatan dengan 2 Juli 622M. Sebelum memasuki kota Yatsrib,beliau singgah di desa quba’ selama 4 hari dan mendirikan masjid diatas tanah milik khultsum bin hamdan, keturunan keluarga bani Amr bin auf dari golongan aus, yang sakarang masjid itu dikenal dengan masjid quba’ dalam al-qur’an di sebut juga masjid taqwa dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad SAW. setelah Nabi Muhammad SAW memasuki kota Yatsrib maka kota Yatsrib diubah namanya dengan “al- Madinahal-Munawarah”. Artinya kota yang bercahaya atau lebih di kenal dengan sebutan madinah. Kata Hijrah sendiri dari istilah Hajara yang berarti pindah. Bagi umat islam Hijrah merujuk pada sejarah berpindahnya Nabi Muhammad dengan umat Islam Mekah menuju ke Madinah pada tahun 622 M. Hijrah dalam konteks lain dapat diartikan perpindahan dari zaman Jahiliah menuju Zaman Islam. Peristiwa inilah yang menjadi titik tolak perkembangan islam semakin meluas. Adapun faktor-faktor penyebab Hijrahnya Rasulullah SAW adalah: 1. Bai’ah Aqabah Saat Bai’ah Aqabah ke-2 ada permintaan dari para pemimpin madinah supaya Nabi Muhammad menjadi pemimpin utama mereka. Dalam ikrar tersebut mereka juga berjanji akan berjuang bersama Nabi dan akan mempertahankan Nabi Muhammad. Sehingga, nabi merasa bahwa waktunya sudah tiba bagi umat Islam untuk hijrah meninggalkan kota mekah yang penuh kejahilliyahan. 2. Penentangan Dakwah Di Mekah Nabi Muhammad merasa bahwa Kota Mekah sudah tidak kondusif untuk perkembangan Islam, karena dalam 13 tahun Rasullulah berdakwah selalu menerima berbagai penentangan. 3. Penyiksaan Terhadap Umat Islam Perlakuan kaum Quraisy terhadap umat Islam semakin kejam, terutama pada golongan budak atau hamba yang telah memeluk islam. Bahkan Rasullulah sendiri terkandang menjadi sasaran mereka. Mulai tahun 617 M sampai 620 M seluruh muslim dan kaum Bani Hasyim di diskriminasi dari segi sosial, ekonomi, dan politik. Mereka dikucilkan dan dilarang berhubungan dengan seluruh masyarakat Mekah diluar musim haji. Disinilah umat Islam mendapatkan Ujian dan Penderitaan yang sangat pedih. 4. Gagalnya Seruan Islam di Thaqif Rasullulah bersama Zaid bin Haritshah pernah menyampaikan dakwah tentang agama Isalam ke Thaqif. Namun tanggapannya sangat buruk, yaitu hinaan, ejekan hingga lemparan batu yang diterima. Hal tersebut dilatar belakangi kedekatan pemimpin Bani Thaqif dengan pimpinan Quraisy di Mekah. Kegagalan dakwah tersebut membuat nabi Muhammad memindahkan tujuan Hijrah menuju Madinah 5. Wafatnya Dua Tokoh Pendukung Dakwah Tahun 10 kenabian, Rasullulah kehilangan 2 tokoh utama yang mendukung dakwahnya, yaitu istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib yang disegani kaum Quraisy. Hal tersebut menybabkan kaum Quraisy di mekah semakin berani menentang dakwah nabi. Sehingga kedudukan nabi semakin terancam dan menjadi sasaran niat buruk kaum Quraisy. 6. Banyak Umat Islam Di Madinah Peristiwa bai’ah aqabah melatarbelakangi penyebaran islam di madinah secara cepat, karena mereka yang terlibat berdakwah dan menyebarkan islam pada keluarga mereka. Sehingga Madinah cocok sebagai pusat penyebaran dan dakwah agama islam. 7. Masyarakat Madinah Mudah Menerima Ajaran Islam Masyarakat madinah yang memeluk agama samawi yang telah mengenal konsep ketuhanan dan mengenal norma baik dan buruk. Selain itu Keluarga dari Nabi Muhammad dari keluarga ibu tinggal di Madinah, yaitu Abdul Muttalib dan Bani Najjar. Itulah yang melatar belakangi masyarakat Madianh lebih mudah menerima ajaran Islam. 8. Lokasi Madinah Yang Strategis Madinah berada di jalur perdagangan antara Yaman yang berada di selatan dengan Syam yang berada di utara. Lokasi inilah yang dapat menjadidkan Madinah menyaingi kota Mekah sebagai pusat perdagangan. Hingga para kafilah Quroisy terpaksa melaui kota Madinah jika ada urusan dengan Syam (Palestina). 9. Pimpinan Quraisy Akan Membunh Nabi Hal utama yang menjadi latar belakang nabi Muhammad hijrah ke Madinah adalah persekongkolan para pemimpin Quraisy yang mengadakan perundingan di Darul Nadwah dengan keputusan untuk membunuh nabi. Tentu hal ini sangat mengancam Rasullulah jika terus berada di mekah.