BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembaangan. Banyak orang menggunakan istilah
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN secara bergantian.
Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung
satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara
pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas
penggunaaannya. Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan
diantaranya tahan secara moral dan spiritual. Karena pertumbungaan dan perkembangan
peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan
penting untuk dibahas maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik
dari segi teori sampai kaitan nya dengan pengaruh yang ditimbulkan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Pertumbuhan dan Perkembangan?
2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang dialami pada masa bayi umur 3
bulan?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang dialami pada masa bayi umur 4
bulan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas keperawatan anak tentang konsep tumbuh kembang anak usia
3 – 4 bulan .
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3 – 4 bulan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.
(wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun
bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka
keseluruhan.
e. Dapat mengangkat kepala dan dadanya, meskipun belum terlalu kuat dan seimbang
f. Koordinasi antara tangan dan matanya sudah mulai membaik
Pada usia 3 bulan, si Kecil makin sering tersenyum dan menirukan ekspresi wajah Ibu. Ia
juga akan mulai belajar meraih mainan dan berinteraksi dengan orang lain. Ketahui
selengkapnya di sini.
Perkembangan si Kecil akan semakin bertambah di bulan ketiganya. Kami dari Tim Ahli
Nutriclub akan menjelaskan kepada Ibu tentang perkembangan bayi di usia 3 bulan.
Tersenyum dan Ajak Bicara
Saat ini, si Kecil semakin sering tersenyum pada Ibu. Nikmatilah saat-saat ia tersenyum
dan menirukan ekspresi wajah Ibu, juga saat ia mulai mengoceh dan menirukan suara Ibu.
Pada usia 2-3 bulan, si Kecil mulai dapat membuat suara-suara seperti "aah" atau "uuh"
yang dikenal dengan istilah cooing. Si Kecil senang bereksperimen dengan berbagai bunyi
yang dapat dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur. Si Kecil juga mulai
bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara. Ibu bisa merespon dengan baik
tiap kali ia bersuara atau menangis (Mengenal Tangisan Bayi), karena hal ini akan
membuat si Kecil merasa diperhatikan dan disayang.
Mengangkat Kepala
Ibu tidak lagi perlu menyangga kepala si Kecil. Dalam posisi tengkurap, ia bisa
mengangkat kepala dan dadanya seperti push-up. Kelak, kemampuan ini penting untuk
belajar berguling. Ia bisa membuka dan menutup tangannya, memegang mainan,
menggerak-gerakkannya, memasukkan tangan ke mulut, dan menegakkan kakinya saat
berdiri sambil dipegangi.
Koordinasi mata dan tangannya juga mulai berkembang. Si Kecil mulai mengikuti objek
yang menarik dan senang menatap wajah orang. Ia sudah bisa mengenali Ibu sejak Ibu
masuk ke kamarnya.
Belajar Meraih Mainan
Sering tengkurapkan si Kecil agar ia belajar memperkuat otot-ototnya. Taruh mainan
berwarna cerah dan menarik di dekat si Kecil saat ia tengkurap agar ia dapat meraih,
memegang, dan mengeksplorasinya. Beri perhatian yang banyak kepada si Kecil dan ajak
ia bicara setiap waktu. Ceritakan pada si Kecil apa yang Ibu kerjakan dan beri tahu nama-
nama objek di sekitar rumah. Bacakan buku cerita pada si Kecil, dan pujilah usahanya
untuk berguling, memegang mainan, dan "berbicara" pada Ibu.
4
Berikut adalah stimulasi yang bisa Ibu berikan pada si Kecil yang berusia 3 bulan:
1. Kemampuan gerak kasar
Menahan kepala tetap tegak
Gendong si Kecil pada posisi tegak agar ia dapat belajar menahan kepalanya tetap
tegak.
2. Kemampuan gerak halus
Melihat benda-benda kecil
Pangku si Kecil di dekat sebuah meja, kemudian jatuhkan sebuah benda kecil
(misalnya kacang) dari atas meja, tepat di depan si Kecil. Ibu juga dapat memutar
benda itu di atas meja dan melihat apakah si Kecil memerhatikannya. Jaga si Kecil
agar tidak menelan benda itu, karena benda tersebut bisa membuatnya tersedak.
Memegang benda
Letakkan benda atau mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan si
Kecil. Atau, sentuhkan benda tersebut ke punggung jari-jarinya, lalu amati cara ia
memegang benda tersebut. Hal ini berhubungan dengan suatu gerak refleks.
Semakin bertambah umur si Kecil, ia akan semakin mampu menggenggam benda-
benda kecil dengan ujung jarinya (menjimpit). Jaga agar benda itu tidak melukai si
Kecil atau tertelan.
Meraba dan merasakan bentuk permukaan
Ajak si Kecil meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan, seperti mainan
binatang, mainan plastik, kain perca, karet, dan lain sebagainya. Si Kecil mungkin
5
memasukkan benda itu ke mulut, maka pastikan benda tersebut tidak terlalu kecil
atau mudah disobek dan ditelan.
3. Bahasa
Berbicara
Setiap hari, ajak si Kecil bicara sesering mungkin. Gunakan setiap kesempatan
seperti waktu memandikan si Kecil, mengenakan pakaiannya, memberi ASI, di
tempat tidur, ketika ibu sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan lain-lain.
Si Kecil tidak pernah terlalu muda untuk diajak bicara.
4. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
Mengajak si Kecil mengamati benda-benda disekitarnya
Gendong si Kecil berkeliling sambil memperlihatkan atau menunjuk benda-benda
yang berwarna cerah atau bercahaya. Sangga si Kecil pada posisi tegak, sehingga ia
dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya.
Jika si Kecil sudah berusia 3 bulan dan tidak membalas senyuman, berikut ini adalah
stimulasi yang bisa Ibu berikan:
- Ajak si Kecil tersenyum dan bicara sesering mungkin.
- Tunjukkan wajah yang cerah kepada si Kecil.
- Peluk, belai, dan cium si Kecil sesering mungkin.
- Gunakan gerakan lembut penuh kasih sayang.
memegang, dan meremasnya. Ibu juga bisa memberikan mainan kerincingan kepada si
Kecil, dan lihat betapa senangnya si Kecil saat ia menghasilkan suara dengan
menggoyangkan mainannya.
Di usianya saat ini, si Kecil juga senang bermain dengan tangan dan kakinya. Ia senang
melakukan satu hal berulang kali sampai ia menemukan hasilnya. Sehingga, Ibu dapat
menemukan si Kecil sedang asyik bermain di tempat tidurnya. Selain itu, si Kecil juga
mulai senang tertawa. Misalnya, saat wajah Ibu muncul dari bawah selimut, atau saat ia
bermain dengan mainan yang muncul dari kotaknya. Ibu bisa membuat si Kecil
tertawa dengan menciptakan suara-suara lucu atau bersiul di hadapannya.
Did you know?
”Otak bayi tumbuh dan berkembang dengan pesat di tahun pertama kehidupannya.
Pada enam bulan pertamanya, si Kecil secara bertahap menyerap informasi tentang
dunia di sekitarnya. Ketahui selengkapnya di sini.“
Melihat Warna
Waktu baru lahir, si Kecil hanya mampu membedakan dua warna kontras, misalnya hitam
dan putih. Namun, saat ini penglihatannya berkembang dan ia mulai bisa membedakan
warna merah, kuning, dan hijau. Untuk membantu si Kecil mengeksplorasi berbagai
warna, berikan si Kecil mainan yang berwarna-warni, misalnya buku, bola, mainan, dan
pakaian.
Tengkurap dan Mengangkat Dada
Menjelang usia 5 bulan, perkembangan fisik si Kecil bertambah secara pesat. Jika Ibu
menaruh si Kecil pada posisi telentang dan menarik kedua tangannya ke posisi duduk,
maka ia akan menegakkan kepala dan bahunya. Jika Ibu menaruh si Kecil dengan posisi
tengkurap, ia akan mengangkat dadanya, lalu meluruskan lengan dan kakinya hingga
punggungnya melengkung. Hal ini baik untuk mempersiapkan kemampuan si Kecil untuk
bisa duduk sendiri.
Mungkin beberapa minggu yang lalu, jika Ibu menarik si Kecil perlahan ke posisi duduk,
maka kepalanya akan jatuh ke belakang. Tetapi, sekarang si Kecil sudah bisa
mengantisipasi gerakan yang Ibu lakukan, dan kepalanya akan mengikuti tubuhnya
membentuk garis lurus. Saat tulang belakang si Kecil sudah tegak dan bisa duduk tanpa
dibantu, kedua tangannya akan bebas bereksplorasi meraih benda atau mainan yang
menarik perhatiannya. Namun, jika si Kecil belum bisa duduk tanpa dibantu, letakkan si
Kecil di pojok sofa atau di pangkuan Ibu agar posisinya lebih stabil.
8
Berikut ini berbagai stimulasi yang dapat Ibu berikan pada si Kecil yang berusia 4 bulan
untuk mencapai perkembangan optimal:
1. Kemampuan gerak kasar
Menyangga berat
Angkat si Kecil melalui bawah ketiaknya ke posisi berdiri. Perlahan-lahan, turunkan
badan si Kecil hingga kedua kaki menyentuh meja, tempat tidur, atau pangkuan Ibu.
Coba agar si Kecil mau mengayunkan badan dengan gerakan naik turun, serta
menyangga sebagian berat badan si Kecil dengan kedua kakinya.
Mengembangkan kontrol terhadap kepala
Agar otot-otot leher si Kecil kuat, gerakan kepalanya perlu dilatih. Caranya adalah
dengan meletakkan si Kecil pada posisi telentang. Pegang kedua pergelangan
tangannya, tarik perlahan-lahan ke arah Ibu hingga badan si Kecil terangkat ke
posisi setengah duduk. Jika si Kecil belum dapat mengontrol kepalanya (kepala tidak
ikut terangkat), jangan lakukan latihan ini, tunggu sampai otot-otot leher si Kecil
lebih kuat.
2. Kemampuan gerak halus
Memegang benda dengan kuat
Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan si Kecil.
Setelah ia menggenggam mainan tersebut, tarik pelan-pelan untuk melatih si Kecil
memegang dengan kuat.
3. Kemampuan berbicara dan berbahasa
Mencari sumber suara
Ajari si Kecil memalingkan wajahnya ke arah sumber suara. Mula-mula, pegang
muka si Kecil dan palingkan perlahan-lahan ke arah sumber suara. Atau, bawa si
Kecil mendekati sumber suara.
4. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
Bermain cilukba
Pegang kain atau koran untuk menutupi wajah Ibu dari pandangan si Kecil. Katakan
cilukba ketika si Kecil dapat melihat wajah Ibu lagi, dan lakukan hal ini berulang
kali. Intinya, usahakan si Kecil tidak dapat melihat wajah Ibu untuk beberapa saat,
kemudian tiba-tiba wajah Ibu muncul kembali dengan gembira dan berseri-seri.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel
tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan
jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan (development), adalah
perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Ciri-ciri bayi umur 3 bulan :
a. Dapat meregangkan tangan dan kaki
b. Bisa memegang benda lebih lama
c. Kedua matanya mulai dapat mengamati benda yang bergerak
d. Mulai mengoceh
e. Dapat mengangkat kepala dan dadanya, meskipun belum terlalu kuat dan seimbang
f. Koordinasi antara tangan dan matanya sudah mulai membaik
Ciri-ciri bayi umur 4 bulan :
- Dapat berdiri dan menahan beban dengan bantuan
- Duduk dengan tangan disangga
- Dapat meraih benda terdekat di sekitarnya
- Suka mengulang suatu perilaku karena senang atau tertarik dengan respons lingkungan
sekitar
11
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Taufiqur. Stimulasi pada Bayi Umur 0-3 Bulan; 2013. http://taura-
taura.com/stimulasi-pada-bayi-umur-0-3-bulan/
DOKUMENTASI