Anda di halaman 1dari 20

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 4 3M9/R2

1. NENZI SASMITA
2. ISVET NOVERA
3. LENDRA WIJAYA
4. ETMAN PORI
5. ADITYA YORI

DOSEN PEMBIMBING :

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM KERINCI

TAUN AJARAN

2017-2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menulis makalah tentang “ CV DAN
PT”.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan,
namun berkat mencari dari sumber-sumber serta bimbingan dan dorongan dari pihak yang
telah memberikan masukan atas terselesaikannya penulisan makalah ini. Sehubungan dengan
hal tersebut dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak senantiasa penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN .............................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ...........................................................................................

1. Rumusan Masalah ................................................................................................


2. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN ................................................................................................................

A. PENGERTIAN CV DAN PT .................................................................................

1.) Pengertian CV...................................................................................................

2.) Pengertian PT ....................................................................................................

B. Jenis-jenis CV dan PT.............................................................................................


1. Jenis jenis cv .....................................................................................................
2. Jenis jenis PT ....................................................................................................

 PT Tertutup .................................................................................................
 PT Terbuka..................................................................................................
 PT Kosong ..................................................................................................
 PT Asin .......................................................................................................
 PT Domestik ...............................................................................................

C. Prosedur Pendirian CV dan PT ...............................................................................

1. Prosedur Pendirian CV .....................................................................................


2. Prosedur Pendirian PT ......................................................................................

a. Membuat akte perusahaan ............................................................................


b. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha. ........................................
c. Mengurus NPWP perusahaan. .....................................................................
d. Mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan da ri
e. Departemen Hukum dan HAM. ...................................................................
f. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). .......................................
g. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP). ................................................
h. Persyaratan untuk mendapatkan TDP adalah sebagai berikut: ....................

D. Perbedaan persekutuan komanditer (CV) dan (PT) ................................................


a. Dilihat dari Bentuk Perusahaan : ........................................................................
b. Dilihat dari Dasar Hukum Pendirian Perusahaan : .............................................
c. Dilihat dari Pendiri Perseroan : ..........................................................................
d. Dilihat dari Modal Perusahaan :.........................................................................
e. Dilihat dari Pengurus Perseroan :.......................................................................
f. Dilihat dari Proses Pendirian Perusahaan : ........................................................

E. Kelebihan dan kekurangan persekutuan komanditer (CV) dan (PT) ...................

a. . Kelebihan dan kelemahan CV : ......................................................................

b. Kelebihan dan kelemahan PT ..........................................................................

F. Berakhirnya CV dan PT ........................................................................................

1. Berakhirnya CV ................................................................................................

2. Berakhirnya PT ..............................................................................................

BAB III

PENUTUP ..........................................................................................................................

1. KESIMPULAN ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia bisnis telah dikenal bentuk-bentuk badan usaha, baik itu yang perseorangan
maupun yang bekerjasama (corporation). Badan usaha yang bekerjasama (corporation) juga
dikelompok-kelompokan sesuai jenis dan macamnya seperti PT, CV dan lain sebagainya.

Terkadang masih banyak orang yang bingung untuk membedakan masing-masing jenis
bentuk badan usaha corporation, diantaranya PT dan CV. Masih banyak yang bingung
mengenai pemegang kekuasaan, modal, pembagian keuntungan, peran dan tanggung jawab,
dasar hukum dan lain sebagainya.

Secara umum perusahaan artinya tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir demi memuaskan kebutuhan dengan
cara yang menguntungkan. Berdasarka definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur
penting dalam sebuah perusahaan, yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan
dan cara yang menguntungkan. Setiap perusahSaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada
pula yang tidak bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah , mereka mempunyai badan
usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang
terdaftar di pemerintah secara resmi.

Banyak bentuk-bentuk perusahaan seperti perusaahaan perseorangan, pt, cv, firma dll.
Namun saat ini penulis akan membahas mengenai Persekutuan Komanditer (CV) dan
Perseroan Terbatas (PT). Di Indonesia sendiri banyak perusahaan yang menggunakan bentuk
CV dan PT, Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam lagi apa itu CV
dan PT sehingga kita dapat mempertimbangkan bentuk usaha apa yang ingin kita gunakan
jika kita ingin membuka suatu usaha.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian persekutuan komanditer (CV) dan (PT)


2. Apa jenis-jenis persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
3. Bagaimana prosedur pendirian persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
4. Perbedaan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
5. Kelebihan dan kelemahan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)

2. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis.


2. Untuk mengetahui pengertian CV dan PT
3. Untuk mengetahui jenis-jenis CV dan PT
4. Untuk mengetahui proses pendirian dan pembubaran CV dan PT
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan CV dan PT
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CV DAN PT

1.) Pengertian CV

CV atau Commanditaire Vennontschap yang biasa disebut Persekutuan


Komanditer adalah suatu Perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara
tanggung menanggung, bertanggung jawab secara seluruhnya atau secara solider, dengan satu
orang atau lebih sebagai pelepas uang (Geldschieter), dan diatur dalam KUHD.

CV pada konsepnya merupakan permitraan yang terdiri dari satu atau lebih mitra
biasa dan satu atau lebih mitra diam (Komanditer), yang secara pribadi bertanggung jawab
untuk semua utang permitraan, dan bertanggung jawab hanya sebesar kontribusinya.
Kehadiran mitra diam adalah ciri utama dari CV atau permitraan terbatas.

Dalam soal pengurusan Persekutuan, sekutu komanditer dilarang melakukan


pengurusan meskipun dengan surat kuasa. Ia hanya boleh mengawasi pengurusan jika
memang ditentukan demikian di dalam Anggaran Dasar persekutuan. Bila ketentuan ini
dilanggar, Pasal 21 KUHD memberi sanksi dimana sekutu komplementer bertanggung jawab
secara pribadi untuk keseluruhan.

Dalam CV hanya sekutu komplementer yang boleh mengadakan hubungan


terhadap pihak ketiga. Jadi yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga hanya sekutu
komplementer

Persekutuan komanditer mempunyai dua macam sekutu, yaitu:

1) Sekutu Aktif
Sekutu komplementer adalah sekutu aktif yang menjadi pengurus persekutuan.

2) Sekutu Pasif

Sekutu komanditer adalah sekutu pasif yang tidak ikut mengurus persekutuan.

Dua macam sekutu ini menyerahkan pemasukan pada persekutuan secara bersama
untuk memperoleh keuntungan bersama dan kerugian juga dipikul bersama secara berimbang
dengan pemasukan masing-masing.

Apabila dikaji, ketentuan Pasal 19 – Pasal 21 KUHD yang mengatur tentang firma,
jelas bahwa persekutuan komanditer adalah firma dalam bentuk khusus . kekhususan itu
terletak pada eksistensi sekutu komanditer yang tidak ada pada firma. Firma hanya
mempunyai sekutu aktif yang disebut firmant.

2.) Pengertian PT

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham,
yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri
dari saham-saham yang dapat diperjual belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik
perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari
satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung
jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi
kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut
dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut

PT mensyaratkan minimal modal dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di setor ke kas
Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah modal minimal. Jadi,
misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di industri rumah tangga, percetakan, biro jasa,
perdagangan, catering, dll dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV
sebagai alternatif Badan Usaha yang memadai.

Perbedaan yang mendasar antara PT dan CV adalah, PT merupakan Badan Hukum,


yang dipersamakan kedudukannya dengan orang dan mempunyai kekayaan yang terpisah
dengan kekayaan para pendirinya. Jadi, PT dapat bertindak keluar baik di dalam maupun di
muka pengadilan sebagaimana halnya dengan orang, serta dapat memiliki harta kekayaan
sendiri. Sedangkan CV, dia merupakan Badan Usaha yang tidak berbadan hukum, dan
kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.

B. Jenis-jenis CV dan PT

Dilihat dari segi hubungan hukum dengan pihak ketiga, persekutuan komanditer
dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu persekutuan komanditer diam-diam, persekutuan
komanditer terang-terangan, dan persekutuan komanditer atas saham.

1. Jenis jenis cv

 Persekutuan komanditer diam-diam


Pihak ketiga mengetahui persekutuan ini sebagai firma, tetapi mempunyai
sekutu komanditer. Hubungan ke luar menggunakan nama firma, sedangkan
hubungan ke dalam antar sekutu berlaku hubungan sekutu komplementer dan sekutu
komanditer. Persekutuan komanditer diam-diam dapat disimpulkan dari ketentuan
Pasal 19-Pasal 21 KUHD. Dengan demikian, KUHD tidak melarang adanya
persekutuan komanditer diam-diam.

 Persekutuan komanditer terang-terangan


Pihak ketiga mengetahui secara terang-terangan bahwa persekutuan ini adalah
persekutuan komanditer. Hal ini dapat diketahui dari penggunaan nama kantor,
misalnya, CV Musi Jaya, surat keluar dan masuk menggunakan bentuk hukum CV
bukan firma. Persekutuan komanditer terang-terangan tidak diatur secara khusus
dalam KUHD sebab persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah firma dengan
kekhususan mempunyai sekutu komanditer. Jadi,ketentuan-ketentuan yang berlaku
bagi firma dapat diikuti. Sedangkan ketentuan mengenai sekutu komanditer diatur
dalam anggaran dasar.

 Persekutuan komanditer atas saham


Modal persekutuan komanditer dibagi atas saham-saham. Persekutuan
semacam ini tidak diatur dalam KUHD, tetapi tidak dilarang oleh undang-undang.
Pembentukan modal dengan menerbitkan saham diperbolehkan (Pasal 1337 KUHP).
Sifat kepribadian kekeluargaan pada persekutuan komanditer atas saham mulai
mengendor jika dibandingkan dengan persekutuan komanditer terang-terangan yang
pada hakikatnya adalah firma. Hal ini terbukti dari saham yang dapat dialihkan
kepada pihak lain yang bukan keluarga, bukan kerabat dekat, ataupun bukan teman
karib.

2. Jenis jenis PT

Ada 6 macam perseroan terbatas yang umum, Yaitu :

 PT Tertutup

PT Tertutup adalah Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya hanya dimiliki


oleh orang-orang tertentu tetapi setiap orang dapat ikut serta dalam modalnya.
berdasarkan UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.

Biasanya pemegang saham berasal dari famili sendiri atau sahabat karib. Surat
sahamnya dituliskan “atas nama”.

Ini dimaksudkan agar saham-saham tersebut tidak mudah dipindah-tangankan atau


dijual kepada orang lain. Tujuan mendirikan PT semacam ini mempunyai maksud-
maksud tertentu. Apabila pemegang saham berasal dari satu keluarga, pendirian PT
dimaksudkan untuk memelihara harta benda yang digunakan untuk usaha-usaha
tersebut.

 PT Terbuka

PT Terbuka adalah Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya boleh dimiliki


oleh setiap orang. berdasarkan UU No. 40/2007 dan UU No. 8/1995 tentang Pasar
Modal Jadi setiap orang dapat ikut ambil bagian dalam modal perusahaan. Biasanya
saham-saham dari PT Terbuka bukan “atas nama” melainkan saham “atas tunjuk”,
sehingga mudah untuk dipindah-tangankan dengan menjualnya kepada orang lain.

 PT Kosong

PT Kosong adalah Perseroan Terbatas yang sudah tidak menjalankan


usahanya lagi, tinggal namanya saja. Karena masih terdaftar, PT ini dapat dijual untuk
diusahakan lagi. Biasanya PT Kosong menanggung utang yang sulit untuk dibayar
tanpa menjual seluruh saham-sahamnya.

 PT Asing

adalah Perseroan Terbatas yang didirikan di luar negeri menurut hukum yang
berlaku di sana, dan mempunyai tempat kedudukan di luar negeri juga. Menurut pasal
3 Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UUPMA) dinyatakan bahwa perusahaan
asing yang akan melakukan investasi di Indonesia harus berbentuk PT yang didirikan
dan berlokasi di Indonesia, sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

 PT Domestik

PT Domestik adalah Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya


dan berada di dalam negeri, juga mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah setempat.

C. Prosedur Pendirian CV dan PT

3. Prosedur Pendirian CV

Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan Persekutuan
Komanditer (CV).

1. Minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus bertindak
sebagai pemilik perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif.
*minimal 2 artinya bisa lebih dari 2 orang..
2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
3. Para pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia (WNI).
4. Kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya tidak
diperbolehkan adanya keikutsertaan Warga Negara Asing (WNA).

Berikut ini panduan / prosedur mendirikan CV yaitu :


Hal yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah adanya persiapan mengenai :

1. Calon nama yang akan digunakan oleh CV tersebut


2. tempat kedudukan dari CV
3. Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan bertindak selaku
persero diam.
4. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja dapat
mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).

Untuk menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan akta
Notaris tersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya CV tersebut di
daftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan berupa Surat
Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan.

Sebenarnya semua itu tergantung pada kebutuhannya. Dalam menjalankan suatu


usaha yang tidak memerlukan tender pada instansi pemerintahan, dan hanya digunakan
sebagai wadah berusaha, maka dengan surat-surat tersebut saja sudah cukup untuk pendirian
suatu CV.

Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan untuk
keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan surat-surat lainnya yaitu:

1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)


2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.

Pengurusan ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai satu rangkaian


dengan pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan berkas tambahan berupa:

1. Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV


2. Copy NPWP Persero Pengurus (Direktur) CV
3. Copy bukti pemilikan atau penggunaan tempat usaha, dimana
4. Pas photo ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang warna merah.
Jangka waktu pengurusan semua ijin-ijin tersebut dari pendirian sampai dengan
selesai lebih kurang selama 2 bulan.

 apabila milik sendiri, harus dibuktikan dengan copy sertifikat dan copy bukti
pelunasan PBB tahun terakhir.
 apabila sewa kepada orang lain, maka harus dibuktikan dengan adanya
perjanjian sewa menyewa, yang dilengkapi dengan pembayaran pajak sewa
(Pph) oleh pemilik tempat.
*sebagai catatan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta, untuk wilayah Jakarta,
yang dapat digunakan sebagai tempat usaha hanyalah Rumah toko, pasar atau
perkantoran. Namun ada daerah-daerah tertentu yang dapat digunakan sebagai
tempat usaha yang tidak membayakan lingkungan, asalkan mendapat
persetujuan dari RT/RW setempat

3. Prosedur Pendirian PT

Ada lima langkah utama dalam mendirikan PT, yaitu :

a. Membuat akte perusahaan

Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak perlu membuat akte
perusahaan Anda. Biasanya akte ini berisi informasi tentang nama perusahaan,
bergerak di bidang apa, nama para pemilik modal, modal dasar, modal disetor,
pengurus perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para komisaris.

b. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.

Ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala desa di mana
perusahaan Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat
keterangan yang sama.
Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan salinan akte
perusahaan Anda. Selain itu, petugas kelurahan kadang atau sering juga menanya
apakah tempat usaha disewa atau milik sendiri. Bila disewa, mereka menanya copy
perjanjian sewa menyewa. Bila milik sendiri, mereka meminta copy sertifikat tanah
dan IMB. Kadang, ada juga yang minta copy bukti bayar PBB- apakah sudah lunas
atau tidak.Biasanya, mengurus sk domisili dipungut biaya administrasi. Biaya
administrasi ini bervariasi dari satu kelurahan ke kelurahan lain.

c. Mengurus NPWP perusahaan.

Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak. Untuk


mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan surat keterangan
domisili.

Ada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah tertentu meminta copy SK


Menteri tentang Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan. Ada juga yang hanya
meminta akte dan sk domisili.

Biasanya pembuatan NPWP hanya butuh 1/2 jam. Bila Anda memasukkan
berkas di pagi hari ke kantor pajak, pagi itu juga Anda bisa mendapat NPWP.

d. Mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan dari


Departemen Hukum dan HAM.

Untuk mendapatkan ini, diperlukan salinan akte perusahaan dan Surat


Keterangan Domisili.

e. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).

SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan PT agar perusahaan Anda bisa
beroperasi.Mengurus SIUP relatif sama di berbagai tempat.

Secara umum, persyaratan untuk mendapatkan SIUP adalah sebagai berikut:

1. Mengisi Formulir pengajuan SIUP dengan materai dan cap perusahaan


2. Fotocopy Akte Pendirian
3. SK Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Akte Perusahaan
4. Surat Keterangan Domisili Usaha
5. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
6. Fotocopy NPWP Direktur Utama/Direktur
7. Fotocopy Izin Gangguan (HO) untuk usaha-usaha tertentu
8. Pas Photo Direktur Utama/Direktur (berwarna dan berukuran 3×4 sebanyak 2 lembar)

9. Surat Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp6000) dan KTP yang di
beri kuasa.

f. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).


TDP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan. Persyaratannya
relatif sama untuk berbagai daerah.

g. Persyaratan untuk mendapatkan TDP adalah sebagai berikut:

2. Mengisi Formulir pengajuan TDP dengan materai dan cap perusahaan


3. Copy Akte Pendirian
4. Copy SK Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Akte Perusahaan
5. Copy Surat Keterangan Domisili Usaha
6. Copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
7. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
8. Fotocopy NPWP Direktur Utama/Direktur
9. Surat Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp6000) dan KTP yang
diberi kuasa

Itulah langkah-langkah utama untuk mendirikan perusahaan di republik ini secara umum.

D. Perbedaan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)


a. Dilihat dari Bentuk Perusahaan :
 Perseroan Terbatas ( PT )

1. Bentuk Perusahaan Nomor 1 yang paling populer di Indonesia


2. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Kecil, Menengah atau Besar
3. PT adalah bentuk perusahaan yang berbadan hokum

 Perseroan Komanditer ( CV )

1. Bentuk perusahaan Nomor 2 yang banyak digunakan olel UKM “usaha kecil
dan menengah”
2. CV adalah badan usaha bukan badan hukum

b. Dilihat dari Dasar Hukum Pendirian Perusahaan :


 Perseroan Terbatas ( PT )

Pendirian PT harus sesuai dengan Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007


tentang Perseroan Terbatas

 Perseroan Komanditer ( CV )

Tidak ada Undang-Undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang
Pendirian Perseroan Komanditer atau CV

c. Dilihat dari Pendiri Perseroan :


 Perseroan Terbatas ( PT )

1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang


2. Para pendiri Perseroan adalah Warga Negara Indonesia
3. Warga negara asing dapat menjadi pendiri untuk Perseroan yang didirikan
dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA)

 Perseroan Komanditer ( CV )

1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang


2. Para pendiri Perseroan harus warga Negara Indonesia
3. Dilihat dari Nama Perseroan :

 Perseroan Terbatas (PT)

Pemakaian Nama PT diatur dalam pasal 16 Undang-Undang PT nomor 40 tahun


2007

1. Nama Perseroan harus didahulukan dengan frase “PERSEROAN


TERBATAS” atau disingkat “PT”
2. Nama Perseroan tidak boleh sama atau mirip dengan nama “PT” yang sudah
ada dan berdiri di wilayah Republik Indonesia seperti yang diatur oleh
peraturan Pemerintah No.26 Tahun 1998

 Perseroan Komanditer (CV)

Tidak ada Undang-undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang
Pemakaian Nama Perseroan Komanditer atau CVArtinya : Kesamaan atau
kemiripan nama Perseroan diperbolehkan.

d. Dilihat dari Modal Perusahaan :


 Perseroan Terbatas (PT)

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 modal dasar perseroan


ditentukan sebagai berikut ;

1. Modal dasar minimal Rp.50.000.000 (lima puluh juta) kecuali ditentukan lain
oleh Undang-undang atau Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan
kegiatan usaha tersebut di Indonesia
2. Dari modal tersebut minimal 25% atau sebesar Rp.12.500.000 harus sudah
ditempatkan dan disetor oleh para pendiri Perseroan selaku Pemegang Saham
Perseroan

 Perseroan Komanditer (CV)

Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal


titempatkan atau Modal disetor. Artinya:

1. Tidak ada kepemilikan saham di dalam anggaran dasar cv


2. Besarnya penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah
oleh para pendiri.
3. Bukti penyetoran modal oleh para pendiri yang terdiri dari Persero Aktif dan
Persero Pasif dapat dibuat perjanjian sendiri yang disepakati oleh masing-
masing pihak
4. Dilihat dari Maksud dan Tujuan serta Kegiatan usaha :

 Perseroan Terbatas (PT)

PT dapat melakukan semua kegiatan usaha sesuai dengan maksud dan tujuan
sesuai jenis perseroan, seperti :

1. PT non Fasilitas meliputi kegiatan usaha : Perdagangan, Pembangunan


(Kontraktor), Perindustrian, Pertambangan, Pengangkutan Darat, Pertanian,
Percetakan, Perbengkelan dan Jasa
2. PT Fasilitas PMA
3. PT Fasilitas PMDN
4. PT Persero BUMN
5. PT Perbankan
6. PT Lembaga keuangan non Perbankan
7. PT Usaha Khusus meliputi kegiatan usaha, antara lain : Forwarding,
Perusahaan Pers, Perfilman dan Perekaman Video, Radio Siaran Swasta,
Pariwisata, Perusahaan Bongkar Muat, Ekspedisi Muatan Kapal Laut,
Ekspedisi Muatan Kapal Udara dan Pelayaran, dsb.

 Perseroan Komanditer (CV)

CV hanya dapat melakukan kegiatan usaha yang terbatas pada bidang :


Perdagangan, Pembangunan (Kontraktor) s/d Gred 4, Perindustrian,
Perbengkelan, Pertanian, Percetakan dan Jasa.

CV memiliki keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan usaha, karena


beberapa bidang usaha ditetapkan dalam peraturan harus berbentuk Perseroan
Terbatas.

e. Dilihat dari Pengurus Perseroan :


 Perseroan Terbatas (PT)

Pengurus Perseroan Terbatas minimal 2 (dua) orang yang terdiri dari seorang
Direksi dan seorang Komisaris, kecuali untuk Perseroan Terbuka wajib
memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi.

Apabila Direksi dan Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu bisa
diangkat menjadi Direktur Utama dan Komisaris Utama.

Pengurus dapat juga sebagai Pemegang Saham Perseroan, kecuali ditentukan


Pengurus perseroan diangkat dan diberhentikan berdasarkan RUPS.

 Perseroan Komanditer (CV)

Pengurus Perseroan Komanditer minimal 2 (dua) orang yang terdiri dari


Persero Aktif dan Persero Pasif.
Persero Aktif adalah orang yang bertanggung jawab penuh melaksanakan
kegiatan perusahaan, termasuk kerugian yang harus ditanggung oleh harta
pribadinya.

Persero Pasif adalah orang yang bertanggung jawab sebatas pada besarnya
modal yang diberikan kepada perusahaan.

f. Dilihat dari Proses Pendirian Perusahaan :


 Perseroan Terbatas (PT)

1. Relatif lebih lama dari CV


2. Pemakaian Nama PT harus mendapatkan persetujuan dari Menteri terlebih
dahulu untuk bisa digunakan
3. Anggaran Dasar PT harus mendapatkan Pengesahan Menteri Hukum & Hak
Asaso Manusia RI
4. Biaya yang dibutuhkan jauh lebuh besar

 Perseroan Komanditer (CV)

1. Relatif lebih cepat dari PT


2. Nama boleh sama dan tidak perlu mendapatkan persetujuan
3. Tidak perlu mendapatkan pengesahan Menteri dan cukup didaftarkan ke
Pengadilan Negeri setempat.

E. Kelebihan dan kekurangan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)

a. . Kelebihan dan kelemahan CV :

 Kelebihan Persekutuan Komanditer :

1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.


2. Anda lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha
persekutuan komanditer sudah cukup populer di Indonesia.
3. Kemampuan manajemennya lebih besar.
4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan
terbatas (P T).

 Kelemahan Persekutuan Komanditer :

2. Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu di
persekutuan
3. komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
4. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.
5. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu
pimpinan.
b. Kelebihan dan kelemahan PT
 Kelebihan Perseroan Terbatas :

1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-
utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang
sahamdan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung
jawabsebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebabtidak
tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang
lain.
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya,
misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber
modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak
cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.

 Kelemahan Perseroan Terbatas :

1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan


yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para
pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.Tentunya
dari pemegang saham yang bersangkutan.
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebihsulit
dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan
akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur
perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan
harusdilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba
perusahaan.

F. Berakhirnya CV dan PT

1. Berakhirnya CV

Berakhirnya persekutuan komanditer boleh dikatakan sama dengan berakhirnya


persekutuan Firma, yaitu dianggap bubar apabila :

1. Waktu yang ditentukan untuk bekerja telah lampau


2. Barang musnah atau usaha yang menjadi tugas pokok selesai
3. Seorang atau lebih anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia

Dalam prakteknya, pengunduran diri seorang anggota tidak selalu membuat


persekutuan komanditer menjadi bubar. Sering kita lihat bahwa seorang anggota
persekutuan komanditer yang mundur digantikan oleh orang lain dengan tetap
mempertahankan persekutuan yang ada.

Pasal 31 KUHD mengatur bahwa pembubaran persekutuan (firma ataupun


komanditer) sebelum waktu yang ditentukan (karena pengunduran diri atau
pemberhentian) harus dilakukan dengan suatu akta otentik, didaftarkan pada
Pengadilan Negeri, dan diumumkan dalam Berita Negara. Apabila hal ini tidak
dilakukan maka persekutuan tetap dianggap ada terhadap pihak ketiga.
Pasal 32 KUHD mengatur cara penyelesaian pembubaran, yaitu dilakukan atas
nama perseroan oleh anggota-anggota yang telah mengurus perseroan, kecuali
apabila ditunjuk orang lain dalam akte pendirian atau persetujuan kemudian, atau
semua pesero (berdasarkan suara terbanyak) mengangkat seseorang untuk
menyelesaikan pembubaran. KUHD tidak mengatur tugas-tugas mereka, hal itu
diserahkan kepada para pesero. Pasal 1802 KUH Perdata mengatur bahwa orang
yang ditunjuk untuk menyelesaikan pembubaran harus
mempertanggungjawabkan segala usaha dan hasil-hasilnya kepada para pesero
dan berkewajiban mengganti kerugian apabila perseroan menderita kerugian
karena perbuatannya. Setelah urusan dengan orang yang ditugaskan ini selesai,
maka pembagian kepada para pesero dapat dilakukan.

3. Berakhirnya PT

Menurut Pasal 142 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (“UUPT”), berakhirnya perseroan karena:

1. berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”);


2. karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah
berakhir;
3. berdasarkan penetapan pengadilan;
4. dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit perseroan tidak cukup untuk
membayar biaya kepailitan;
5. karena harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam
keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau
6. karena dicabutnya izin usaha perseroan sehingga mewajibkan Perseroan
melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS diajukan oleh Direksi,


Dewan Komisaris atau 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili paling
sedikit 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara. Keputusan RUPS tentang pembubaran perseroan adalah sah apabila
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan/atau paling sedikit dihadiri
oleh ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir
atau diwakili dalam RUPS dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

PT atau Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang didirikan besama-sama dengan


cara menanamkan modal yang biasanya di sebut dengan saham, dan dalam PT (
Perseroan Terbatas ) tersebut, dalam menanamkan modal atau saham memiliki peraturan
yang jelas serta memiliki badan hukum yang jelas. Sedangkan, CV merupakan perusahaan
perorangan yang biasanya dimiliki oleh seorang atau beberapa orang yang berkerja sama
dalam mendirikan perusahaan. Dalam menanamkan modal CV tidak memiliki aturan yg
jelas, baik besarnya modal atau hasil bagi untuk penanam modal.

CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu
alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha
dengan modal yang terbatas. Karena, berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal
modal dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk
CV tidak ditentukan jumlah modal minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin
berusaha di industri rumah tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan, catering, dll dengan
modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV sebagai alternatif Badan Usaha
yang memadai.

.
DAFTAR PUSTAKA

http://duniaombayu.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-cara-pendirian-cv-pt.html

http://ianprofessio.wordpress.com/2012/05/17/kelemahan-dan-kelebihan-cv-pt-firma/

http://ijinusaha.net/perbedaan-pt-dan-cv.html

http://irmadevita.com/2007/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv/

http://pengetahuanoke.blogspot.com/2013/04/persekutuan-komanditer-cv.html

Anda mungkin juga menyukai