PENYAKIT ASMA
OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
jalan atau saluran napas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan
rongga dada yang melindunginya. Normalnya manusia butuh kurang lebih 300
liter oksigen per hari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2
yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali
lipat. Namun dalam pernapasan juga dapat mengalami gangguan atau kelainan
menyimpan oksigen. Asma merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap sepele.
Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan
225 ribu penderita meninggal karena asma di seluruh dunia. Angka kejadian asma
persen untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol dengan baik.
asma tidak dapat disembuhkan, namun dalam penggunaan obat-obat yang ada
saat ini hanya berfungsi untuk menghilangkan gejala saja. Kontrol yang baik
diperlukan oleh penderita untuk terbebas dari gejala serangan asma dan bisa
menjalani aktivitas hidup sehari-hari. Untuk mengontrol gejala asma secara baik,
maka penderita harus bisa merawat penyakitnya, dengan cara mengenali lebih
dan mengisinya dengan cairan lengket yang diproduksi oleh dinding bagian
dalam yang menyebabkan jalan udara menyempit dan mengurangi aliran keluar
gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-
hari.
ratusan ribu orang meninggal karena asma pada tahun 2005. Banyaknya penderita
asma yang meninggal dunia, dikarenakan oleh kontrol asma yang kurang atau
namun penyakit ini kurang begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari
asma khususnya bronkodilator. Maka timbul kebiasaan dari dokter atau perawat
dan pasien untuk mengatasi gejala penyakit asma saja, bukannya mengelola asma
secara lengkap. Khususnya terhadap gejala sesak nafas dan mengi dengan
penyakit asma, faktor yang mempengaruhinya serta hal-hal apa yang dilakukan
1.2 Tujuan
asma
asma
penyakit asma
PEMBAHASAN
Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa
yunani yang berarti “sukar bernapas”. Penyakit asma dikenal karena adanya gejala
sesak napas, batuk yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Asma juga
Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran napas,
peradangan, rasa nyeri, pembengkakan dan iritasi pada saluran napas di paru-paru.
Hal lain disebut juga bahwa asma adalah penyakit yang disebabkan oleh
yang di tandai dengan penyempitan bronkus atau bronkiolus dan sekresi berlebih
pada National Institute of Health (NIH) Amerika, asma (dalam hal ini asma
napas. Kadang dinding saluran napas dilumuri oleh lendir yang lengket sehingga
dapat menyebabkan sesak napas yang lebih parah. Jika tidak dapat ditangani
yaitu :
1. Ekstrinsik (alergik)
spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan
aspirin) dan spora jamur yang tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap mereka
yang sehat.
terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada alegren spesifik seperti yang disebutkan
di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik. Reaksi yang timbul pada
asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan
antigen spesifikasinya. Pada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast
yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody IgE orang
tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel
mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat,
Antibodi ini mencari dan menempelkan dirinya pada sel-sel batang. Peristiwa ini
disebut mediator. Salah satu unsur mediator ini adalah histamin. Dan akibat
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap faktor
yang tidak spesifik atau tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen.
Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti
cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas olahraga
yang berlebihan. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan
berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema.
tubuh, terutama pada mereka yang memiliki riwayat kesehatan paru-paru yang
Penderita diabetes mellitus golongan lansia juga mudah terkena asma intrinsik.
3. Asma Campuran
Asma campuran adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini
mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau non
alergik.
Asma)
berikut :
1. Intermiten
Intermitten ialah derajat asma yang paling ringan. Pada tingkatan derajat
asma ini, serangannya biasanya berlangsung secara singkat. Dan gejala ini juga
bisa muncul di malam hari dengan intensitas sangat rendah yaitu ≤ 2x sebulan.
2. Persisten Ringan
Persisten ringan ialah derajat asma yang tergolong ringan. Pada tingkatan
derajat asma ini, gejala pada sehari-hari berlangsung lebih dari 1 kali seminggu,
tetapi kurang dari atau sama dengan 1 kali sehari dan serangannya biasanya dapat
3. Persisten Sedang
Persisten sedang ialah derajat asma yang tergolong lumayan berat. Pada
tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya di atas 1 x seminggu dan
malam hari.
4. Persisten Berat
keparahannya. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya
hampir setiap hari, terus menerus, dan sering kambuh. Membutuhkan
Secara umum gejala penyakit asma adalah sesak napas, batuk berdahak,
dan suara napas yang berbunyi dimana serinya gejala ini timbul pada pagi hari
Penderita asma akan mengeluhkan sesak napas karena udara pada waktu bernapas
tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran napas yang sempit hal ini juga
yang menyebabkan timbulnya bunyi pada saat bernapas. Pada penderita asma,
penyempitan saluran napas yang terjadi dapat berupa pegerutan dan tertutupnya
saluran oleh dahak yang diproduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk
Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan diluar serangan. Artinya, pada saat
serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak
napas, hebat bahkan sampai tercekik) tetapi diluar serangan penderita sehat-sehat
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma
tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi
antigen spesifikasinya.
Pada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus
meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan
lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam
tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat Pada asma , diameter bronkiolus
Selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa
biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali
dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat
kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan
barrel chest.
2.5 Manifestasi Klinis
bengek, tapi gambaran klinik asma beragam. Pasien dapat mengeluhkan sempit
dada, betuk atau bunyi saat bernapas. Hal ini sering terjadi saat latihan fisik yang
dapat terjadi secara spontan atau berhubungan dengan allergen tertentu. Tanda-
kering yang berulang atau tanda atopi. Asma dapat bervariasi dari gejala harian
kronik sampai gejala yang berselang. Terdapat keparahan dan remisi berulang dan
interval antar gejala mingguan, bulanan atau tahunan. Keparahan ditentukan oleh
fungsi paru-paru dan gejala sebelum terapi disamping jumlah obat dalam
mengontrol gejala. Pasien dapat menunjukkan gejala berselang ringan yang tidak
inhalasi.
dan mengeluhkan dispnea parah, nafas pendek, sempit dada atau rasa terbakar.
Penderita mungkin hanya dapat mengucapkan kata dalam satu napas. Gejala tidak
dengan auskultasi saat inspirasi dan ekspirasi, batuk kering yang berulang,
takhipnea, kulit pucat atau kebiruan dan dada yang mengembang disertai dengan
retraksi interkostal dan supra klavilar. Bunyi nafas dapat hilang bila obstruksi
sangat parah.
normal, bebas dari serangan asma serta memiliki faal paru senormal mungkin,
angka kematian akibat asma Suatu kesalahan dalam penatalaksanaan asma dalam
Untuk pengobatan asma perlu diketahui juga perjalanan penyakit, pemilihan obat
yang tepat cara untuk menghindari faktor pencetus Dalam penanganan pasien
asma penting diberikan penjelasan tentang cara penggunaan obat yang benar,
pengenalan dan pengontrolan faktor alergi. Faktor alergi banyak ditemukan dalam
rumah seperti tungau debu rumah alergen dari hewan, jamur, dan alergen di luar
rumah seperti zat yang berasal dari tepung sari, ja mur, polusi udara. Obat aspirin
dan anti inflamasi non steroid dapat menjadi faktor pencetus asma. Olah raga dan
sebagai berikut:
a. Pengetahuan
b. Monitor
Memonitor asma secara teratur kepada tim medis yang menangani penyakit asma.
Memonitor perkembangan gejala, hal-hal apa saja yang mungkin terjadi terhadap
Hal yang paling mungkin dilakukan penderita asma dalam mengurangi gejala
asma adalah menhindari faktor pencetus yang dapat meningkatkan gejala asma.
Faktor resiko ini dapat berupa makanan, obat-obatan, polusi, dan sebagainya
(GINA, 2005).
tingkat keparahan terhadap gejala asma tersebut. Pada penderita asma intermitten,
tidak ada pengobatan jangka panjang. Pada penderita asma mild intermitten,
asma :
Glukokortikosteroid Inhalasi
Jenis obat ini digunakan selama satu bulan atau lebih untuk mengurangi
gejala inflamasi asma. Obat ini dapat meningkatkan fungsi paru, mengurangi
menimbulkan iritasi pada bagian saluran napas atas dan dapat memberikan efek
sistemik, menekan kerja adrenal atau mengurangi aktivitas osteoblast (GINA,
2005).
Glukokortikosteroid Oral
Mekanisme kerja obat dan fungsi obat ini sama dengan obat
Obat ini dapat menurunkan jumlah eosin bronchial pada gejala asma.
Obat ini dapat menurunkan gejala dan menurunkan reaksi hiperresponsive pada
imun nonspecific. Obat ini dapat menimbulkan batuk-batuk pada saat pemakaian
β2-Agonist Inhalasi
pemakaian. Obat ini dapat mengurangi gejala asma pada waktu malam,
meningkatkan fungsi paru. Obat ini dapat menimbulkan tremor pada bagian
2005).
β2-Agonist Oral
Obat ini sebagai bronkodilator dan dapat mengontrol gejala asma pada
waktu malam. Obat ini dapat menimbulkan anxietas, meningkatkan kerja jantung,
Teofiline
Obat ini digunakan untuk menghilangkan gejala atau pencegahan asma
bronkial dengan merelaksasi secara langsung otot polos bronki dan pembuluh
darah pulmonal. Obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa mual, muntah,
diare, sakit kepala, insomnia dan iritabilitas. Pada level yang lebih dari 35
Leukotriens
Obat ini berfungsi sebagai anti inflamasi. Obat ini berfungsi untuk
β2-Agonist Inhalasi
mengontrol gejala asma, variabilitas peak flow, hiperresponsive jalan napas. Obat
ini dapat menstimulasi kerja jantung, tremor otot skeletal dan hipokalemia (GINA,
2005).
β2-Agonist Oral
Antikolinergic
Obat ini sebagai bronkodilator. Obat ini dapat meningkatkan fungsi paru.
Obat ini dapat menyebabkan mulut kering dan pengeluaran mucus (GINA, 2005)
selain itu memperbaiki gejala yang ditimbulkan asma. Buteyko ini merupakan
tehnik bernapas yang dirancang khusus untuk penderita asma dengan prinsip
kepada pasien yang mempunyai pengalaman buruk terhadap gejala asma, dan
g. Pemeriksaan Teratur
Dalam penatalaksanaan asma, pola hidup sehat sangat dianjurkan. Pola hidup
nutrisi yang memadai, menghindari stress, dan olahraga atau yang biasa disebut
latihan fisik teratur sesuai toleransi tubuh (The Asthma Foundation of Victoria,
2002).
penderita asma dari serangan infeksi dari luar yang dapat memperburuk asma
dengan tetap menjaga kestabilan imunitas tubuh penderita asma (The Asthma
Latihan fisik dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar, sehingga tubuh
tidak menjadi lemas. Latihan fisik dapat merubah psikologis penderita asma yang
tubuh tetap terjaga dan asupan oksigen dapat ditingkatkan sejalan dengan
h. Inhaler
ke dalam tubuh melalui paru-paru. Hal ini terutama digunakan dalam pengobatan
asma. Yang paling umum adalah MDI (Metered Dose Inhaler) yang diberi
tekanan udara dan diukur dosis pengisapnya. Pada MDI, obat-obatan biasanya
disimpan dalam bentuk larutan yang diberi tekanan udara dalam tabung kecil yang
berisi propellan, meskipun mungkin juga bisa dalam bentuk suspensi. Prosedur
yang benar untuk menggunakan MDI adalah pertama, mengambil nafas dan
1. MDI menghasilkan kadar tertentu obat PPOK dalam bentuk aerosol. MDI
lebih, atau itu adalah pertama kalinya anda menggunakan inhaler, semprot
3. Ambil napas panjang beberapa kali dan kemudian bernapas keluar dengan
lembut.
gigi itu (tidak di depan dan jangan digigit), dan segel bibir Anda di sekitar
tabung inhaler untuk melepaskan obat. Satu siaran pers satu kali
6. Tahan nafas Anda selama 10 detik atau selama Anda nyaman bisa,
mengganggu.
i. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada pasien asma adalah sebagai berikut :
a. Riwayat kesehatan dahulu
b. Aktifitas
c. Aktifitas sehari-hari
d. Pernafasan
membantu pernafasan.
e. Hidung
f. Sirkulasi
g. Integrita Ego
Ansietas
Ketakutan
Peka rangsangan
Gelisah
h. Asupan Nutrisi
i. Hubungan Sosial
Susah bicara
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mengurangi gejala yang timbul. Pengobatan asma memerlukan kerja sama antara
pasien, keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma dan keluarganya
dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek samping yang mungkin timbul. Pasien
Selain itu, pasien harus diingatkan untuk selalu membawa obat asma kemanapun
kadaluarsa obat tersebut. Hal ini perlu diperhatikan agar semakin hari kualitas
3.2 Saran
Dengan mengetahui apa dan bagaimana penyakit asma maka dapat lebih
Anonim, 1998. Buku Saku Kedokteran Dorland edisi 25, Penerbit ECG, Jakarta
Boushey H.A., 2001. Obat-obat Asma dalam Katzung, B.G., Farmakologi Dasar
& Klinik, Ed.I, diterjemahkan oleh Sjbana, D., dkk, Salemba
Medika, Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ( 2008). Pedoman Penaggulangan
nasional TBC. Jakarta: Depkes RI.
GINA, 2005. Global Strategy For Asthma Management and Prevention Update August
2014. Global Initative for Asthma, Toronto.