PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau,
sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah wahan bakal
biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan
kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk system hubungan antar makhluk
hidup tersebut dengan materi dan energy yang mengelilinginya. Terdapat banyak
bukti bahwa 2000 juta tahun keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan
permukaan bumi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara
(atmosfer) terutama terdiri atas gas metan, ammonia, uap air, dan gas hidrogen, serta
unsure oksigen, nitrogen yang sangat reaktif. Yang bersenyawa sebagai oksidasi
nutrida.
Pada permukaan Bumi yang tidak mengandung ozon, maka radiasi sinar tata
surya yang berupa sinar ultraviolet dan semburan badai listrik menimbulkan panas.
Lalu terbentuklah persenyawaan asam-asam amino yang selanjutnya membuat
protein. Stanley L. Miller (1953) membuat percobaan dengan suatu loncatan listrik
yang bertegangan tinggi. Setelah 1 minggu, campuran gas dari tabung itu di analisis
dan terdapat sejumlah asam amino, sekelompok bentuk-bentuk protein. Dalam
hipotesisnya, disebutkan bahwa sekelompok utama dari senyawa itu tertutup pada
kutub yang tidak banyak mengandung oksigen atau hampir tidak ada oksigen. Oleh
karena itu, asam-asam amino cenderung membentuk ikatan peptide, kemudian
membentuk protein. Peristiwa ini memang kecil kemungkinannya, tetapi karena
waktu yang tersedia cukup banyak (Jutaan tahun), maka peristiwa itu tidak dapat
dielakkan.
Demikian juga tidak dihindarkannya terjadinya kombinasi system yang stabil,
sehingga butir-butir senyawa dikelilingi oleh media air, yang selanjutnya akan
terbentuk suatu zat basah yang menarik air, dan terdapat pula yang menolak air.
Akhirnya, protein itu memiliki suatu kebiasaan yang terkendalikan.Oparin (1938)
mengatakan bahwa secara alamiah terjadi pada tingkatn ini,dan butir-butir senyawa
itu mengadakan kompotisi dalam membentuk tetesan materi organik.Beberapa tetes
materi organic dapat melaksanakan reaksi kimia dalam tubuhnya sendiri. Beberapa
reaksi kimia itu merupakan reaksi pemecahan molekul untuk menghasilkan energi.
Sebaliknya,beberapa reaksi menyusun konfigurasi berbentuk semacam ‘‘mesin’’.
Tidak diragukan lagi ,beberapa protein berlaku sebagai katalisator dan dalam hal ini
menjamin kekekalan kombinasi asam amino yang menyebabkan materi organis itu
berhasil membentuk dasar asam nukleat atau menghasilkan kode senyawa berikutnya
.
Suatu ciri makhluk yang hidup adalah adanya aliran energy pada tubuh secara
konstan. Energy itu diperoleh dari luar tubuh, yaitu dari tata surya atau energy-
kimiawi untuk membantu molekul-molekul yang komplek secara
langsung (autotroph) atau dengan menguraikan molekul-molekul yang komplek
dengan jalan mengkonsumir makhluk lain (heterotrophy). Organisme heterotrophy
pertama memakan tumpukan senyawa organis yang terbentuk dari sumber. Pada saat
itu, oksigen masih sedikit sekali, maka pernapasan dilakukan secara anaerob yang
menyebabkan terbentuknya senyawa karbon dioksida. Sebagaimana halnya bila kita
memiliki suatu cairan air kaldu, suatu system benda hidup tidak dapat timbul secara
spontan, karena dalam kenyataannya benda hidup terus dapat hidup bila sumber
energy baru dapat disimpan. Mungkin semua sumber
energy telah dicoba, tetapi yang paling berhasil bagi nmakhluk dalam
memanfaatkan energy berupa sinar Matahari adalah pembentukan zat gula dari karbon
dioksida yang sekarang dihasilkan oleh makhluk autotroph. Sebagai hasil sampingan
fotosintesis adalah oksigen yang memiliki efektivitas yang besar sekali.
Menurut istilah waktu, kita menduga atmosfer pemula timbul antara 2000-
3500 juta tahun yang lalu, sedangkan adanya masa benda hidup yang pertama pada
2000 juta tahun yang lalu dan munculnya oksigen 1000 juta tahun yang lalu.
Pada saat ini, banyak bukti yang menunjukan arah evolusi dan dengan
demikian mengurangi spekulasi. Bentuk butiran atau gumpalan kecil menjadi bentuk
stabil dengan jalan membentuk dinding sel dan organisasi internal meningkat
sehingga membentuk semacam “blue print” geneyis pada nucleus, yang merupakan
factor dalam reproduksi selanjutnya. Kecuali itu, peningkatan organisasi internal
menimbulkan tersusunnya makhluk atau bentuk-bentuk tertentu dalam sel. Sambil
melanjutkan perkembangannya, beberapa sel menjadi seol tunggal (unicellulair),
sedangkan beberapa yang lain membentuk organisasi sel bersama-sama membentuk
suatu kesatuan y6ang membagi tugas seh8ingga terbentuk mahkluk yang bersel
banyak ( multicellulair ).Pada mulanya, konsep diatas adalah spekulasi, tetapi
berdasarkan bukti-bukti geologis, percobaan biokimia dan logika deduksi sebab
akibat, maka sekarang dapat ditunjukkan suatu bagan bagaimana benda-benda hidup
pertama itu timbul secara spontan di muka bumi ini.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan biosfer dan makhluk hidup?
b. Bagaimana asal mula kehidupan di bumi?
c. Bagaimana sejarah dan persebaran makhluk hidup dan perkembangbiakannya?
d. Bagaimana teori evolusi?
e. Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?
3. TUJUAN
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biosfer dan makhluk hidup
b. Mengetahui bagaimana asal mula kehidupan di bumi
c. Mengetahui sejarah dan persebaran makhluk hidup dan perkembangbiakannya
d. Mengetahui bagaimana teori evolusi
e. Mengetahui keanekaragaman makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN
1) Mineral
2) Batuan
3) Fluida
Atmosphere adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang
lebih 1.000 km dari permukaan bumi. Atmosphere terdiri dari:
Pada manusia, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur
yang juga haploid dihasilkan di dalam ovarium.
secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase ), fase pembelahaninti sel
(kariokinesis ), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Interfase
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk
pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat
pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga
tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu
terkondensasi untuk ekspresi informasi genetic
Profase
Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi dan terlihat sebagai
kromosom. Nukleolus menghilang, sentrosom mulai bergerak ke
ujung nukleus yang berlawanan dan suatu benang mikrotubul mulai
memanjang pada sentromer untuk membentuk benang mitosis
(mitotic spindle).
Metafase
Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar pada bagian
tengah sel (disebut keping metafase). Pengaturan ini memastikan
bahwa setiap sel anak menerima satu salinan kromosom.
Telofase
Membran inti mulai terbentuk kembali di sekeliling kromosom.
Nukleolus muncul dan kromosom mulai menghilang. Saat telofase
selesai dan membran sel baru (atau dinding sel pada tanaman tingkat
tinggi) sedang terbentuk, pembentukan nukleus sudah hampir
selesai.
Langkah akhir telofase melibatkan inisiasi pembelahan membran
plasma pada setiap anak sel untuk membentuk dua sel yang terpisah
pada fase pembelahan sel berikutnya yang dikenal sebagai
sitokinesis.
a. Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan
bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma
digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan
pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai
buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah
sepasang.
Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus
seminiferus . Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses
spermatogenesis. Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang
bersifat diploid (2n) yang disebut spermatogonium. Pembentukan
sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami pembelahan mitosis
menjadi spermatosit primer (sel sperma primer). Selanjutnya, sel
spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua spermatosit
sekunder yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel spermatosit
sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel spermatid
yang sama besar dan bersifat haploid. Mula-mula, spermatid berbentuk
bulat, lalu sitoplasmanya se-makin banyak berkurang dan tumbuh
menjadi sel spermatozoa yang berfl agela dan dapat bergerak aktif.
Berarti, satu spermatosit primer menghasilkan dua spermatosit
sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel spermatozoa (jamak =
spermatozoon ) yang masing-masing bersifat haploid dan fungsional
(dapat hidup).
b. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau
gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di
dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut
oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara
meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang
menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada
oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang
berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit
sekunder , sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar
body ).
Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan meiosis
tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Satu sel
yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum.
Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub.Sementara itu, badan
kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekunder.
Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang fungsional
dan tiga badan kutub yang me ngalami degenerasi (mati).
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut
oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari
selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah,
ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan
tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan
hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo
erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap
jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
5. SEJARAH KEHIDUPAN MANUSIA ATAU PERSEBARAN
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
Mempunyai rambut
Mempunyai kelenjar keringat
Menyusui anaknya
Manusia termasuk pada ordo primata dapat kita pelajari hubungan kekerabatannya
dengan mengadakan perbandingan antara manusia dengan primata (kera).
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup
tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu,
Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer .
Suatu ciri makhluk yang hidup adalah adanya aliran energy pada tubuh secara konstan.
Energy itu diperoleh dari luar tubuh, yaitu dari tata surya atau energy-kimiawi untuk
membantu molekul-molekul yang komplek secara langsung (autotroph) atau dengan
menguraikan molekul-molekul yang komplek dengan jalan mengkonsumir makhluk
lain (heterotrophy). Organisme heterotrophy pertama memakan tumpukan senyawa
organis yang terbentuk dari sumber.
Menurut istilah waktu, kita menduga atmosfer pemula timbul antara 2000-3500 juta
tahun yang lalu, sedangkan adanya masa benda hidup yang pertama pada 2000 juta tahun
yang lalu dan munculnya oksigen 1000 juta tahun yang lalu.
Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup agar
keanekaragaman makhluk hidup dapat di pelajari. Makin banyak spesies organisme yang
ditemukan, menyebabkan orang melakukan klasifikasi/pengelompokan berdasarkan
kepada ciri khas organisme tersebut. Makhluk hidup di dunia ini terbagi menjadi 3
kelompok yaitu: dunia Protista, dunia Plantarum dan dunia Animalia.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_X/Bab.K.hayati.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab5-
kehidupan_di_bumi.pdf
http://rajes08predator.blogspot.com/2012/04/biosfer-dan-makhluk-hidup.html
http://nurilmiyati-iad.blogspot.com/2011/03/4-keanekaragaman-makhluk-hidup-dan.html
Depdiknas. 2004. Makalah Pelatihan Dosen Mata Kuliah berkehidupan Bermasyarakat Ilmu
Kealaman Dasar (IAD). Medan: Pelatihan Nasional Dosen Mata Kuliah Ilmu kealaman Dasar
(IAD)
Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta:
Universitas Terbuka.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080724030819AAiWkTN(Online).
http://langitselatan.com/2008/03/14/dari-manakah-asal-kehidupan-di-bumi/(Online).
http://alumnisma4.blogspot.com/2008/10/dari-manakah-asal-kehidupan-di-
bumi.html (Online).
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1881934-faktor-yang-mempengaruhi-
persebaran-makhluk/
Maududi.Asal-usul Kehidupan.Ppt
Heryanto.Biosfer.ppt
materi78.co.nr