Jun
18
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
SERTA KESEIMBANGAN ASAM BASA
RESUME PATOLOGI
JURUSAN KEPERAWATAN
2012/2013
Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk yang memiliki fungsi
siologis tertentu. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua
parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ektrasel. Ginjal
mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan urine
sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan
garam tersebut. Tubuh manusia tersusun kira-kira 50%-60% cairan.
a. Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung
beberapa hal antara lain :
1) Umur
Mengandung sedikit air, air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh.
Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibanding pada pria, kerena
jumlah lemak dalam tubuh wanita dewasa lebih banyak dibandingkan dengan pria.
Fungsi Cairan
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
1) Senyawa bergerak lebih cepat dan mudah
c. Pelicin
e. Pelindung
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
b. Nutrien yang berasal dari saluran pencernaan
d. Ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa atau molekul yang disebut juga
elektrolit. Seperti misalnya sodium klorida dipecah menjadi satu ion Natrium atau
sodium (Na+) dan satu ion klorida (Cl–). Ion yang bermuatan positif disebut kation,
sedangkan yang bermuatan negatif disebut anion
Cairan tubuh berada pada dua kompartemen yaitu Cairan Intraselular (CIS) dan Cairan
Ektraselular (CES)
Cairan intrasel merupakan cairan yang berada dalam sel di seluruh tubuh. Cairan ini
berfungsi sebagai media penting dalam proses kimia. Jumlahnya sekitar 2/3 dari jumlah
cairan tubuh atau 40% dari berat badan. Elektrolit kation terbanyak adalah K+, Mg+,
sedikit Na+. Elektolit anion terbanyak adalah HPO42-, protein-protein, sedikit HCO3–,
SO42-, Cl–
Cairan ekstrasel merupakan cairan yang berada diluar sel, jumlahnya sekitar 1/3 dari total
cairan tubuh atau sekita 20% dari berat badan. Cairan ekstrasel berperan dalam transport
nutrient, elektrolit dan okseigen ke sel dan membersihkan hasil metabolisme untuk
kemudian dikeluluarkan dari tubuh, regulasi panas, sebagai pelumas pada persendian
dan membran mukosa, penghancuran makanan dalam proses pencernaan.
Cairan Interstisial merupakan cairan yang berada disekitar sel misalnya cairan limfe,
jumlahnya sekitar 10%-15% dari cairan ekstrasel. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume
ISF adalah sekitar 2 kali lipat pada bayi baru lahir dibandingkan orang dewasa.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2) Cairan intavaskuler
Cairan Intravaskuler adalah cairan yang terkandung dalam pembuluh darah misalnya
plasma, jumlahnya sekitar 5% dari cairan ekstrasel. Hingga saat ini belum ada alat yang
tepat/pasti untuk mengukur jumlah darah seseorang, tetapi jumlah darah tersebut dapat
diperkirakan sesuai dengan jenis kelamin dan usia, komposisi darah terdiri dari kurang
lebih 55%plasma, dan 45% sisanya terdiri dari komponen darah seperti sel darah merah,
sel darah putih dan platelet.
Cairan Transelular merupakan cairan yang berada pada ruang khusus seperti cairan
serebrospinalis, perikardium, pleura, sinova, air mata, intaokuler dan sekresi lambung,
jumlahnya sekitar 1%-3%.
Didalam cairan ekstrasel terdapat elektrolit kation terbanyak Na+,sedikit K+, Ca2+, Mg2+
serta elektrolit anion terbanyak Cl– , HCO3–, protein pada plasma, sedikit HPO42-SO42-.
Human Body:
1. Tissue (40%)
2. Fluid (60%)
» Ekstraselular (20%)
» Intraselular (40%) -> Interstisial (10-15%), Intravaskluler (5%), dan Transeluler (1-
3%)
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti
karbondioksida), yang semuanya disebut ion. Beberpa jenis garam akan dipecah menjadi
elektrolit. Contohnya NaCl akan dipecah menjadi Na+ dan Cl–. Pecahan elektrolit tersebut
merupakan ion yang dapat mengahantarkan arus litrik. Elektrolit adalah substansi ion-
ion yang bermuatan listrik yang terdapat pada cairan. Satuan pengukuran elektrolit
menggunakan istilah milliequivalent (mEq). Satu milliequivalent adalah aktivitass secara
kimia dari 1 mg dari hidrogen.
Ion-ion positif disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium,
dan magnesium
ion-ion negatif disebut anion. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan
fosfat.
Natrium merupakan kation paling banyak pada cairan ekstrasel serta sangat berperan
dalam keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Ion natrium didapat
dari saluran pencernaan, makanan atau minuman kemudian masuk ke dalam cairan
ekstrasel melalui proses difusi. Pengeluaran ion natrium melalui ginjal, pernapasan,
saluran pencernaan dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion natrium dilakukan oleh ginjal,
jika konsentrasi natrium serum menurun maka ginjal akan mengeluarkan cairan sehingga
konsentrasi natrium akan meningkat. Sebaliknya jika terjadi peningkatan konsentrasi
natrium serum maka akan merangsang pelepasan ADH sehingga ginjal akan menahan
air. Jumlah normal 135-148 mEq/Lt
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2) Keseimbangan kalium/potassium (K+)
Kalium adalah kation yang paling banyak pada intraseluler. Ion kalium 98% berada pada
cairan intasel, hanya 2% berada pada cairan ekstrasel. Kalium dapat diperoleh melalaui
makanan seperti daging, buah-buahan dan sayuran. Jumlah normal 3,5-5,5 mEq/Lt.
Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, terutama berikatan dengan
fosfor membentuk mineral untuk pembentukan tulang dan gigi. Diperoleh dari
reabsorpsi usus dan reabsorpsi tulang. Dikeluarkan melalui ginjal, sedikit melalui
keringat dan disimpan dalam tulang. Pengaturan konsentrasi kalsium dilakukan hormon
kalsitonin yang dihasilkan oleh kelnjar tiroid dan hormon paratiroid. Jika kadar kalsium
rendah maka hormon paratiroid dilepaskan sehingga terjadi peningkatan reabsorpsi
kalsium pada tulang dan jika terjadi peningkatan kadar kalsium maka hormon kalsitonin
dilepaskan untuk menghambat reabsorpsi tulang. Jumlah normal 4-5mEq/Lt.
Magnesium biasanya ditemukan pada cairan intrasel dan tulang, berperan dalam
metabolisme sel, sintesis DNA, regulasi neuromuscular dan fungsi jantung. Sumbernya
didapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging dan ikan. Magnesium Diabsorpsi dari
usus halus, peningkatan absorpsi dipengaruhi oleh vitamin D dan hormon paratiroid.
Fosfor merupakan anion utama cairan intasel, ditemukan juga di cairan ekstrasel, tulang,
otot rangka dan jaringan saraf. Fosfor sangat berperan dalam berbagai fungsi kimia,
terutama fungsi otot, sel darah merah, metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,
pembentukan tulang dan gigi, regulasi asam basa, regulassi kadar kalsium. Di reabsorpsi
dari usus halus dan banyak ditemukan dari makanan daging, ikan dan susu. Disekresi
dan reabsorpsi melalui ginjal. Pengaturan konsentrasi fosfor oleh hormon paratiroid dan
berhubungan dengan kadar kalsium. Jika kadar kalsium meningkat akan menurunkan
kadar fosfat demikian sebaliknya. Jumlah normal sekitar 2,5-4,5 mEq/Lt.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
6) Keseimbangan Klorida (Cl–)
Klorida merupakan anion utama pada cairan ekstrasel. Klorida berperan dalam
pengaturan osmolaritas serum dan volume darah bersama natrium, regulasi asam basa,
berperan dalam bu fer pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sel darah merah.
Disekresi dan direabsorpsi bersama natrium diginjal. Pengaturan klorida oleh hormon
aldosteron. Kadar klorida yang normal dalam darah orang dewasa adalah 95-108mEq/Lt.
Bikarbonat berada di dalam cairan intrasel maupun di dalam ekstrasel dengan fungsi
utama yaitu regulasi keseimbangan asam basa. Disekresi dan direabsorpsi oleh ginjal.
Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk
menurunkan PH. Nilai normal sekitar 25-29mEq/Lt.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
» Aldosteron meningkatkan
pengeluaran
» Pemindahan dalam dan luar
sel
» Insulin membantu
memindahkan ke dalam sel
dan luar sel,jaringan yang
rusak
» Mempertahankan
osmolaritas dan cairan
intrasel
» Transmisi saraf dan impuls
elektrik
» Pengaturan transmisi
impuls jantung dan kontraksi
otot
» Pengaturan asam basa
» Kontraksi tulang dan otot
polos
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
» Mempertahankan pace
maker jantung
» Pembekuan darah
» Aktivitas enzim
pancreas,seperti lipase
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
» Paratiroid hormon
menurunkan kadar serum
dengan meningkatkan sekresi
ginjal
» Pembentukan tulang dan
gigi
» Metabolism
karbohidrat,lemak,dan
protein
» Metabolisme seluler
produksi ATP dan DNA
» Fungsi otot,saraf,dan sel
darah merah
» Pengaturan asam-basa
» Pengaturan kadar kalsium
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap.
Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik
disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan. Contohnya:
a. Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl–, dan Ca2+
b. Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl–, Ca2+, dan HCO3–
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
c. Cairan Bu fer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl–, dan HCO3–
a. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah
yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/Lt, mual,
muntah dan diare.
b. Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi
yang ditandai dengan addanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan
permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi,
suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/Lt. kondisi
demikian dapat disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan, air yang berlebihan
sedangkan asupan garamnya sedikit.
c. Hipokalemia
d. Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi,
sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pembe:rian
kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual,
hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine sedikit sekali, diare,
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
adanya kecemasan dan irritable (peka rangsang), serta kadar kalium dalam plasma
mencapai lebih dari 5 mEq/L.
e. Hipokalsemia
Hipokalsemia me:rupakan keekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai
de:ngan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma
kurang dari 4,3 mEq/L dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan
oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium karena
sekresi intestinal.
f. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu ke;adaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang
dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan
vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot,
batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.
g. Hipomagnesia
h. Hipermagnesia
Ilipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah yang
ditandai dengan adanya, koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari
2,5 mEq/L.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara
lain :
a. Umur
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh
pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih
mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia
lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal
atau jantung.
b. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah
memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan
seseorang yang berakti tas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai
dengan 5 L per hari.
c. Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
d. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen
otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh. Misalnya :
Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya
secara mandiri.
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g. Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan
dan elektrolit tubuh.
h. Pembedahan
Disamping air dan elektrolit cairan tubuh juga mengandung asam-basa, seperti asam
karbonat ( ). Keadaan asam dan basa ditentukan oleh adanya pH cairan tubuh. pH adalah
sImbol dari adanya ion hydrogen dalam larutan pH netral adalah 7, jika dibawah 7 maka
disebut asam dan diatas 7 disebut basa. Sedangkan pH plasma normal aldalah 7,35-7,45.
Untuk memperthankan pH plasma normal dalam tubuh terdapat bu fer asam-basa yaitu
larutan yang terdiri dari dua atau lebih zat kimia untuk mencegah terjadinya perubahan
ion hydrogen.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Bu fer membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan menetralisir
kelebihan asam melalui pemindahan atau pelepasan ion hydrogen. Jika terjadi kelebihan
ion hydrogen pada cairan tubuh maka bu fer akan meningkat ion hydrogen sehingga
perubahan pH dapat diminimalisir. Sistem bu fer utama pada cairan ekstraseluler adalah
bikarbonat ) dan asam karbonat ( ). Selain itu untuk mempertahankan keseimbangan pH
juga berperan plasma protein,hemoglobin,dan posfat.
Paru-Paru Ginjal
(asam karbonat)
Pengaturan keseimbangan asam-basa oleh ginjal relative lebih lama dibandingkan dengan
pernapasan dan sistem bu fer yaitu beberapa jam atau beberapa hari stelah adanya
ketidak-seimbangan asam-basa. Ginjal mempertahankan keseimbangan asam-basa
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
dengan pengeluaran selektif bikarbonat dan ion hydrogen. Ketika kelebihan hydrogen
terjadi dan pH menjadi turun (asidosis) maka ginjal mereabsorpsi bikarbonat dan
mengeluarkan ion hydrogen. Pada keadaaan alkalosis atau pH tinggi,maka ginjal akan
mengeluarkan bikarbonat dan menahan ion hydrogen. Normalnya kadar serum
bikarbonat 22-26 mEq/L.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit
bikarbonat.
3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus
menerus yang dihasilkan oleh sel.
Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut
dikeluarkan (dihembuskan).
Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan
mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan.
Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksidadarah menurun dan darah menjadi
lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah
menjadi lebih asam.
Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan
paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu
asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu
akibat dari sejumlah penyakit.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah
metabolisme yang serius.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-
paru atau kelainan pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat
tidur yang kuat, yang menekan pernafasan Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila
penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme
pernafasan.
3. Gejala
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk. Jika keadaannya memburuk,
rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma. Stupor
dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika pernafasan
sangat terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu. Ginjal
berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses
ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.
4. Diagnose
5. Pengobatan
Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu
diberikan pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.
B. Asidosis Metabolik
1. Pengertian
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem
penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat
sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara
mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan
keadaan koma.
2. Penyebab
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).Overdosis
aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
b. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.Tubuh dapat
menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah
satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan
baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang
berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari
metabolisme gula.
c. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus
renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang
mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
1. Penyebab utama dari asidois metabolik : Gagal ginjal
2. Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
3. Ketoasidosis diabetikum
4. Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
5. Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid,
asetazolamid atau amonium klorida
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
6. Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare,
leostomi atau kolostomi.
3. Gejala
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita
merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit
lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini.
Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar
biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis
semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian.
4. Diagnosa
Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya
menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah
menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau
overdosis. Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan
pengukuran pH air kemih.
5. Pengobatan
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati
overdosis atau keracunan yang berat.
Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.Bila terjadi asidosis ringan, yang
diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya.
Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi
bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.
C. Alkalosis Respiratorik
1. Pengertian
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah.
2. Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab lain dari
alkalosis respiratorik adalah :
a. Rasa nyeri
b. Sirosis hati
c. Kadar oksigen darah yang rendah
d. Demam
e. Overdosis aspirin.
3. Gejala
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan
rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi
kejang otot dan penurunan kesadaran.
4. Diagnosa
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali
karbondioksida yang dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin,
kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal
ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar
karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi
kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
D. Alkalosis Metabolic
1. Pengertian
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat.
2. Penyebab
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh
adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang
dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi
terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam
jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan
keseimbangan asam basa darah.
3. Gejala
4. Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.
5. Pengobatan
Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan
kalium) . Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Cairan dan elektrolit pada masa kehamilan sangat penting dipertahankan,karena pada
awal kehamilan sering mengalami mual dan muntah serta diare yang berakibat pada
kekurangan cairan dan elektrolit. Perasaan mual dan muntah pada awal kehamilan
disebabkan karena peningkatan hormon human Chorionic Gonadotropin ( hCG). Selama
kehamilan sekitar 500-900 mEq sodium dipertahankan untuk kebutuhan fetus. Untuk
mencegah pengeluaran sodium yang berlebihan,ginjal meningkatkan reabsorpsi tubular.
Pada ibu hamil sering disertai penimbunan cairan pada ekstremitas bawah karena
terhambatnya aliran darah sehingga menyebabkan ltrasi glomerulus rate menurun,hal
ini menyebabkan edema.
a. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari adalah sekitar 6-8
gelas (1500-2000 ml).
b. Pada wanita hamil kebutuhan air akan meningkat sampai 10-12 gelas per hari. atau
paling tidak minum setiap 15 menit sekali.
c. Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketubah.
d. Jika mual-mual dan muntah di trimester pertama tidak diimbangi dengan usaha
memasukkan kembali makanan dan minuman, maka terjadi dehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aris, Setiawan dkk. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mhasiswa Kebidanan. Jakarta: TIM
Uliyah, Musrifatul dkk. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Kuntarti. 2005. Keseimbangan Cairan, Elektrolit Asam dan Basa. Diunduh dari
http://sites.google.com/site/asidosis/Home/keseimbangan-cairan-elektroli (Diakses 14
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
November 2011)
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kekuatan-asam-dan-
basa/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/konsep-ph-poh-
dan-pkw/
http://www.smkn1bandung.com/modul/adaptip/adaptif_kimia/larutan_asam_dan_basa.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifat-sifat-asam-
basa-dan-garam/
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Advertisements
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
Share this:
Twitter Facebook 34
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Like
Leave a Reply
Search …
GO
Recent Posts
KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN
ELEKTROLIT SERTA
KESEIMBANGAN
ASAM BASA
Recent Comments
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Archives
June 2013
Categories
Uncategorized
Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
Blog at WordPress.com.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD