Anda di halaman 1dari 31

ners

The greatest WordPress.com site in all the land!

Jun
18

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
SERTA KESEIMBANGAN ASAM BASA
RESUME PATOLOGI

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

SERTA KESEIMBANGAN ASAM BASA

Disusun oleh        : HARMOKO

Tingkat                  : I.B. 1

Dosen Pembimbing : Drs.M.Nasir A.hamid,S.pd.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2012/2013

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

SERTA KESEIMBANGAN ASAM BASA

 De nisi cairan tubuh

Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk yang memiliki fungsi
siologis tertentu. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua
parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ektrasel. Ginjal
mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan urine
sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan
garam tersebut. Tubuh manusia tersusun kira-kira 50%-60% cairan.  

Prosentase cairan tubuh

a.       Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung
beberapa hal antara lain :

1)      Umur

Cairan tubuh menurun dengan bertambahnya usia.

2)      Kondisi lemak tubuh

Mengandung sedikit air, air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh.

3)      Jenis Kelamin

Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibanding pada pria, kerena
jumlah lemak dalam tubuh wanita dewasa lebih banyak dibandingkan dengan pria.

b.      Jumlah normal air pada tubuh manusia


1. Bayi (baru lahir): 75 % Berat Badan
2. Dewasa :

·  Wanita dewasa (20-40 tahun): 50 – 55% Berat Badan

·  Pria dewasa (20-40 tahun): 55 – 60% Berat Badan

·  Usia lanjut : 45-50% Berat Badan

Fungsi Cairan

a.      Pelarut universal

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
1)      Senyawa bergerak lebih cepat dan mudah

2)      Berperan dalam reaksi kimia.

Contoh: Glukosa larut dalam darah dan masuk ke sel

3)      Sebagai medium untuk reaksi metabolisme dalam sel

4)      Transport nutrient, membersihkan produk metabolisme dan substansi        lain

b.      Pengaturan suhu tubuh

1)      Mampu menyerap panas dalam jumlah besar

2)      Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas

Contoh: Otot-otot selama excercise

c.       Pelicin

1)      Mengurangi gesekkan (sebagai pelumas)

.      Reaksi- d reaksi kimia

1)      Pemecahan karbohidrat

2)      Membentuk protein

e.       Pelindung

1)      Cairan Cerebro-spinal, cairan amniotic

Komposisi Cairan Tubuh

Cairan  tubuh berisikan:

a.       Oksigen yang berasal dari paru-paru

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
b.      Nutrien yang berasal dari saluran pencernaan

c.       Produk metabolisme seperti karbondiokasida

d.      Ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa atau molekul yang disebut juga
elektrolit. Seperti misalnya sodium klorida dipecah menjadi satu ion Natrium atau
sodium (Na+) dan satu ion klorida (Cl–). Ion yang bermuatan positif disebut kation,
sedangkan yang bermuatan negatif disebut anion

Cairan tubuh berada pada dua kompartemen yaitu Cairan Intraselular (CIS) dan Cairan
Ektraselular (CES)

a.       Cairan Intraselular

Cairan intrasel merupakan cairan yang berada dalam sel di seluruh tubuh. Cairan ini
berfungsi sebagai media penting dalam proses kimia. Jumlahnya sekitar 2/3 dari jumlah
cairan tubuh atau 40% dari berat badan. Elektrolit kation terbanyak adalah K+, Mg+,
sedikit Na+. Elektolit anion terbanyak adalah HPO42-, protein-protein, sedikit HCO3–,
SO42-, Cl–

b.      Cairan Ekstrasel

Cairan ekstrasel merupakan cairan yang berada diluar sel, jumlahnya sekitar 1/3 dari total
cairan tubuh atau sekita 20% dari berat badan. Cairan ekstrasel berperan dalam transport
nutrient, elektrolit dan okseigen ke sel dan membersihkan hasil metabolisme untuk
kemudian dikeluluarkan dari tubuh, regulasi panas, sebagai pelumas pada persendian
dan membran mukosa, penghancuran makanan dalam proses pencernaan.

Cairan ekstrasel terdiri dari:

1)      Cairan interstisial

Cairan Interstisial merupakan cairan yang berada disekitar sel misalnya cairan limfe,
jumlahnya sekitar 10%-15% dari cairan ekstrasel. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume
ISF adalah sekitar 2 kali lipat pada bayi baru lahir dibandingkan orang dewasa.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2)      Cairan intavaskuler

Cairan Intravaskuler adalah cairan yang terkandung dalam pembuluh darah misalnya
plasma, jumlahnya sekitar 5% dari cairan ekstrasel. Hingga saat ini belum ada alat yang
tepat/pasti untuk mengukur jumlah darah seseorang, tetapi jumlah darah tersebut dapat
diperkirakan sesuai dengan jenis kelamin dan usia, komposisi darah terdiri dari kurang
lebih 55%plasma, dan 45% sisanya terdiri dari komponen darah seperti sel darah merah,
sel darah putih dan platelet.

3)      Cairan transelular

Cairan Transelular merupakan cairan yang berada pada ruang khusus seperti cairan
serebrospinalis, perikardium, pleura, sinova, air mata, intaokuler dan sekresi lambung,
jumlahnya sekitar 1%-3%.

Didalam cairan ekstrasel terdapat elektrolit kation terbanyak Na+,sedikit K+, Ca2+, Mg2+
serta elektrolit anion terbanyak Cl– , HCO3–, protein pada plasma, sedikit HPO42-SO42-.

Human Body:

1. Tissue (40%)
2.  Fluid (60%)

»   Ekstraselular (20%)
»  Intraselular (40%)      -> Interstisial (10-15%), Intravaskluler (5%), dan   Transeluler (1-
3%)

De nisi Elektrolit dan kebutuhan elektrolit

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti
karbondioksida), yang semuanya disebut ion. Beberpa jenis garam akan dipecah menjadi
elektrolit. Contohnya NaCl akan dipecah menjadi Na+ dan Cl–. Pecahan elektrolit tersebut
merupakan ion yang dapat mengahantarkan arus litrik. Elektrolit adalah substansi ion-
ion yang bermuatan listrik yang terdapat pada cairan. Satuan pengukuran elektrolit
menggunakan istilah milliequivalent (mEq). Satu milliequivalent adalah aktivitass secara
kimia dari 1 mg dari hidrogen.

         Ion-ion positif disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium,
dan magnesium

         ion-ion negatif disebut anion. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan
fosfat.

a.      Keseimbangan Elektrolit

Keseimbangan elektrolit sangat penting, karena total konsentrasi elektrolit akan


mempengaruhi  keseimbangan cairan dan konsentrasi elektrolit berpengaruh pada fungsi
sel. Elektrolit berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan, regulasi asam
basa, memfasilitasi reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromuscular. Ada 2 elektrolit
yang sangat berpengaruh terhadap konsentrasi cairan intasel dan ekstrasel yaitu natrium
dan kalium.

1)      Keseimbangan Natrium/sodium (Na+)

Natrium merupakan kation paling banyak pada cairan ekstrasel serta sangat berperan
dalam keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Ion natrium didapat
dari saluran pencernaan, makanan atau minuman kemudian masuk ke dalam cairan
ekstrasel melalui proses difusi. Pengeluaran ion natrium melalui ginjal, pernapasan,
saluran pencernaan dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion natrium dilakukan oleh ginjal,
jika konsentrasi natrium serum menurun maka ginjal akan mengeluarkan cairan sehingga
konsentrasi natrium akan meningkat. Sebaliknya jika terjadi peningkatan konsentrasi
natrium serum maka akan merangsang pelepasan ADH sehingga ginjal akan menahan
air. Jumlah normal 135-148 mEq/Lt

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2)      Keseimbangan kalium/potassium (K+)

Kalium adalah kation yang paling banyak pada intraseluler. Ion kalium 98% berada pada
cairan intasel, hanya 2% berada pada cairan ekstrasel. Kalium dapat diperoleh melalaui
makanan seperti daging, buah-buahan dan sayuran. Jumlah normal 3,5-5,5 mEq/Lt.

3)      Keseimbangan Kalsium (Ca2+)

Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, terutama berikatan dengan
fosfor membentuk mineral untuk pembentukan tulang dan gigi. Diperoleh dari
reabsorpsi usus dan reabsorpsi tulang. Dikeluarkan melalui ginjal, sedikit melalui
keringat dan disimpan dalam tulang. Pengaturan konsentrasi kalsium dilakukan hormon
kalsitonin yang dihasilkan oleh kelnjar tiroid dan hormon paratiroid. Jika kadar kalsium
rendah maka hormon paratiroid dilepaskan sehingga terjadi peningkatan reabsorpsi
kalsium pada tulang dan jika terjadi peningkatan kadar kalsium maka hormon kalsitonin
dilepaskan untuk menghambat reabsorpsi tulang. Jumlah normal 4-5mEq/Lt.

4)      Keseimbangan Magnesium (Mg2+)

Magnesium biasanya ditemukan pada cairan intrasel dan tulang, berperan dalam
metabolisme sel, sintesis DNA, regulasi neuromuscular dan fungsi jantung. Sumbernya
didapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging dan ikan. Magnesium Diabsorpsi dari
usus halus, peningkatan absorpsi dipengaruhi oleh vitamin D dan hormon paratiroid.

5)      Keseimbangan Fosfor (PO4–)

Fosfor merupakan anion utama cairan intasel, ditemukan juga di cairan ekstrasel, tulang,
otot rangka dan jaringan saraf. Fosfor sangat berperan dalam berbagai fungsi kimia,
terutama fungsi otot, sel darah merah, metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,
pembentukan tulang dan gigi, regulasi asam basa, regulassi kadar kalsium. Di reabsorpsi
dari usus halus dan banyak ditemukan dari makanan daging, ikan dan susu. Disekresi
dan reabsorpsi melalui ginjal. Pengaturan konsentrasi fosfor oleh hormon paratiroid dan
berhubungan dengan kadar kalsium. Jika kadar kalsium meningkat akan menurunkan
kadar fosfat demikian sebaliknya. Jumlah normal sekitar 2,5-4,5 mEq/Lt.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
6)      Keseimbangan Klorida (Cl–)

Klorida merupakan anion utama pada cairan ekstrasel. Klorida berperan dalam
pengaturan osmolaritas serum dan volume darah bersama natrium, regulasi asam basa,
berperan dalam bu fer pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sel darah merah.
Disekresi dan direabsorpsi bersama natrium diginjal. Pengaturan klorida oleh hormon
aldosteron. Kadar klorida yang normal dalam darah orang dewasa adalah 95-108mEq/Lt.

7)      Keseimbangan Bikarbonat

Bikarbonat berada di dalam cairan intrasel maupun di dalam ekstrasel dengan fungsi
utama yaitu regulasi keseimbangan asam basa. Disekresi dan direabsorpsi oleh ginjal.
Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk
menurunkan PH. Nilai normal sekitar 25-29mEq/Lt.

b.      Pengaturan dan Fungsi Elektrolit

Elektrolit Pengaturan Fungsi

Sodium (  ) » Reabsorpsi dan sekresi


ginjal
» Aldosteron,meningkatkan
reabsorpsi natrium di duktus
kolekting nefron
» Pengaturan dan distribusi
volume cairan ekstrasel
» Mempertahankan volume
darah
» Menghantarkan impuls
saraf dan kontraksi otot

Potassium (  ) » Sekresi dan konservasi oleh


ginjal

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
» Aldosteron meningkatkan
pengeluaran
» Pemindahan dalam dan luar
sel
» Insulin membantu
memindahkan   ke dalam sel
dan luar sel,jaringan yang
rusak
» Mempertahankan
osmolaritas dan cairan
intrasel
» Transmisi saraf dan impuls
elektrik
» Pengaturan transmisi
impuls jantung dan kontraksi
otot
» Pengaturan asam basa
» Kontraksi tulang dan otot
polos

Kalsium ( ) » Distribusi antara tulang dan


cairan ekstrasel
» Hormon paratiroid
meningkatkan serum
,kalsitonin menurunkan
kadar serum
» Pembentukan tulang dan
gigi
» Transmisi impuls saraf
» Pengaturan kontraksi otot

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
» Mempertahankan pace
maker jantung
» Pembekuan darah
» Aktivitas enzim
pancreas,seperti lipase

Magnesium ( ) » Dipertahankan dan


dikeluarkan oleh ginjal
» Meningkan adsorpsi oleh
vitamin D dan hormon
paratiroid
» Metabolisme intrasel
» Pmpa sodium-potasium
» Relaksasi kontraksi otot
» Transmisi impuls saraf
» Pengaturan fungsi jantung

Klorida ( ) » Pengeluran dan reabsorpsi


bersama sodium dalam ginjal
» Aldosteron meningkatkan
adsorpsi klorida dengan
sodium
» Produksi HCl
» Pengaturan keseimbangan
cairan ekstrasel dan volume
vaskuler
» Keseimbangan asam-basa

Pospat (  ) » Eksresi dan reabsorpsi oleh


ginjal

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
» Paratiroid hormon
menurunkan kadar serum
dengan meningkatkan sekresi
ginjal
» Pembentukan tulang dan
gigi
» Metabolism
karbohidrat,lemak,dan
protein
» Metabolisme seluler
produksi ATP dan DNA
» Fungsi otot,saraf,dan sel
darah merah
» Pengaturan asam-basa
» Pengaturan kadar kalsium

Bikarbonat (  ) » Eksresi dan reabsorpsi oleh


ginjal
» Pembentukan oleh ginjal
» Bu fer utama dalam
keseimbangan asam-basa

Jenis Cairan Elektrolit

Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap.
Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan  hipertonik. Konsentrasi isotonik
disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan. Contohnya:

a.       Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl–, dan Ca2+

b.      Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl–, Ca2+, dan HCO3–

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
c.       Cairan Bu fer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl–,  dan HCO3–

Gangguan/Masalah Kebutuhan Elektolit

a.       Hiponatremia

Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah
yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/Lt, mual,
muntah dan diare.

b.      Hipernatremia

Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi
yang ditandai dengan addanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan
permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi,
suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/Lt. kondisi
demikian dapat disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan, air yang berlebihan
sedangkan asupan garamnya sedikit.

c.       Hipokalemia

Hipoklemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.


Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang
mengalami diare yang berkepanjangan dan juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi,
turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perut kembung, lemah
dan lunaknya otot, denyut jantung tidak beraturan (aritmia), penurunan bising usus,
kadar kalium plasma menurun kurang dari 3,5 mEq/L.

d.      Hiperkalemia

Hiperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi,
sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pembe:rian
kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual,
hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine sedikit sekali, diare,

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
adanya kecemasan dan irritable (peka rangsang), serta kadar kalium dalam plasma
mencapai lebih dari 5 mEq/L.

e.       Hipokalsemia

Hipokalsemia me:rupakan keekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai
de:ngan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma
kurang dari 4,3 mEq/L dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan
oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium karena
sekresi intestinal.

f.      Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu ke;adaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang
dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan
vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot,
batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.

g.      Hipomagnesia

Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah yang ditandai


dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi,
disorientasi dan konvulsi. Kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L.

h.     Hipermagnesia
Ilipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah yang
ditandai dengan adanya, koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari
2,5 mEq/L.

Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara
lain :

a.       Umur

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh
pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih
mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia
lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal
atau jantung.

b.      Iklim

Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah
memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan
seseorang yang berakti tas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai
dengan 5 L per hari.

c.       Diet

Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d.      Stress

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen
otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah

e.       Kondisi Sakit

Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh. Misalnya :

         Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.

         Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator


keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
         Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan            intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya
secara mandiri.

f.       Tindakan Medis

Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

g.      Pengobatan

Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan
dan elektrolit tubuh.

h.      Pembedahan

Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan


keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama
pembedahan.

Keseimbangan Asam Basa

Disamping air dan elektrolit cairan tubuh juga mengandung asam-basa, seperti asam
karbonat (  ). Keadaan asam dan basa ditentukan oleh adanya pH cairan tubuh. pH adalah
sImbol dari adanya ion hydrogen dalam larutan pH netral adalah 7, jika dibawah 7 maka
disebut asam dan diatas 7 disebut basa. Sedangkan pH plasma normal aldalah 7,35-7,45.
Untuk memperthankan pH plasma normal dalam tubuh terdapat bu fer asam-basa yaitu
larutan yang terdiri dari dua atau lebih zat kimia untuk mencegah terjadinya perubahan
ion hydrogen.

Keseimbangan asam-basa ditentukan oleh pengaturan bu fer pernafasan dan ginjal.

a.       Sistem Bu fer

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Bu fer membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan menetralisir
kelebihan asam melalui pemindahan atau pelepasan ion hydrogen. Jika terjadi kelebihan
ion hydrogen pada cairan tubuh maka bu fer akan meningkat ion hydrogen sehingga
perubahan pH dapat diminimalisir. Sistem bu fer utama pada cairan ekstraseluler adalah
bikarbonat ) dan asam karbonat (  ). Selain itu untuk mempertahankan keseimbangan pH
juga berperan plasma protein,hemoglobin,dan posfat.

b.      Pengaturan pernapasan

Paru-paru membantu mengatur keseimbangan asam-basa dengan cara mengeluarkan


karbondioksida. Karbondioksida secara kuat menstimulasi pusat pernapasan. Ketika
karbondioksida dan asam bikarbonat dalam darah meningkat pusat pernapasan
distimulasi sehingga menjadi meningkat. Karbondioksida dikeluarkan dan asam
karbonat menjadi turun.  Apabila bikarbonat berlabihan maka jumlah pernapasan akan
diturunkan.

Pengaturan pernapasan dan ginjal saling bekerja sama dalam mempertahankan


keseimbangan asam basa. Di paru-paru karbondioksida bereaksi dengan air membentuk
asam karbonat, yang kemudian asam karbonat akan dipecah di ginjal menjadi hidrogen
dan bikarbonat.

Paru-Paru                                                                                                     Ginjal

CO2 + H2O                  ↔                        H2CO3                                 ↔           H + HCO3

(asam karbonat)

c.       Pengaturan oleh Ginjal

Pengaturan keseimbangan asam-basa oleh ginjal relative lebih lama dibandingkan dengan
pernapasan dan sistem bu fer yaitu beberapa jam atau beberapa hari stelah adanya
ketidak-seimbangan asam-basa. Ginjal mempertahankan keseimbangan asam-basa

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
dengan pengeluaran selektif bikarbonat dan ion hydrogen. Ketika kelebihan hydrogen
terjadi dan pH menjadi turun (asidosis) maka ginjal mereabsorpsi bikarbonat dan
mengeluarkan ion hydrogen. Pada  keadaaan alkalosis atau pH tinggi,maka ginjal akan
mengeluarkan bikarbonat dan menahan ion hydrogen. Normalnya kadar serum
bikarbonat 22-26 mEq/L.

Keseimbangan Asam dan Basa dalam darah


Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh
lainnya.
Satuan derajat keasaman adalah pH:
# pH 7,0 adalah netral
# pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
# pH dibawah 7,0 adalah asam.
Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan suatu basa
kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0).
Darah memiliki pH antara 7,35-7,45.
Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH
yang sangat kecilpun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa
darah:
1.    Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia
Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang
biasanya berlangsung selama beberapa hari.
2.    Tubuh menggunakan penyangga pH (bu fer) dalam darah sebagai pelindung terhadap
perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah.
Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu
larutan.
Penyangga pH yang paliing penting dalam darah menggunakan bikarbonat.
Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida
(suatu komponen asam).
Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih
banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit
bikarbonat.
3.    Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus
menerus yang dihasilkan oleh sel.
Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut
dikeluarkan (dihembuskan).
Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan
mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan.
Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksidadarah menurun dan darah menjadi
lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah
menjadi lebih asam.
Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan
paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu
asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu
akibat dari sejumlah penyakit.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah
metabolisme yang serius.

Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung


kepada penyebab utamanya.
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam
pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-
paru atau kelainan pernafasan.

Gangguan keseimbangan asam dan basa


A. Asidosis Respiratorik
1. Pengertian

Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan


karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat.

Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam


darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan
darah menjadi asam.

Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur


pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
2. Penyebab

Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida


secara adekuat. Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi
paru-paru, seperti :
a. Em sema
b. Bronkitis kronis
c. Pneumonia berat
d. Edema pulmoner
f. Asma.

Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat
tidur yang kuat, yang menekan pernafasan Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila
penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme
pernafasan.

3. Gejala

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk. Jika keadaannya memburuk,
rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma. Stupor
dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika pernafasan
sangat terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu. Ginjal
berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses
ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.

4. Diagnose

Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran


karbondioksida dari darah arteri.

5. Pengobatan

Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru.


Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita penyakit
paru-paru seperti asma dan em sema.

Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu
diberikan pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.

B. Asidosis Metabolik

1. Pengertian

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem
penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat
sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida.

Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara
mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan
keadaan koma.

2. Penyebab

Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama      adalah :


a. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam.

Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).Overdosis
aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

b. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.Tubuh dapat
menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah
satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan
baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang
berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari
metabolisme gula.

c. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya.

Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus
renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang
mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
1. Penyebab utama dari asidois metabolik : Gagal ginjal
2. Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
3. Ketoasidosis diabetikum
4. Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
5. Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid,
asetazolamid atau amonium klorida

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
6. Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare,
leostomi atau kolostomi.
3. Gejala

Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita
merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit
lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini.

Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar
biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis
semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian.

4. Diagnosa

Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang


diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan
sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah.

Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan


bikarbonat dalam darah. Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu
menentukan penyebabnya.

Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya
menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah
menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau
overdosis. Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan
pengukuran pH air kemih.

5. Pengobatan

Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh, diabetes


dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati
overdosis atau keracunan yang berat.

Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.Bila terjadi asidosis ringan, yang
diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya.

Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi
bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.
C. Alkalosis Respiratorik

1. Pengertian

Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah.

2. Penyebab

Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab lain dari
alkalosis respiratorik adalah :

a. Rasa nyeri
b. Sirosis hati
c. Kadar oksigen darah yang rendah
d. Demam
e. Overdosis aspirin.

3. Gejala

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan
rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi
kejang otot dan penurunan kesadaran.
4. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah


arteri. pH darah juga sering meningkat.
5. Pengobatan

Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan.


Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit
ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.

Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali
karbondioksida yang dihembuskannya.

Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin,
kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal
ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar
karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi
kecemasan penderita dan menghentikan serangan     alkalosis           respiratorik.

D. Alkalosis Metabolic

1. Pengertian

Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat.

2. Penyebab

Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh
adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang
dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).

Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi
terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.

Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam
jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan
keseimbangan asam basa darah.

Penyebab utama akalosis metabolik :

a. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)


b. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
c. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan 
   kortikosteroid).

3. Gejala

Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot berkedut


dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali. Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat
terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).

4. Diagnosa

Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.

5. Pengobatan

Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan
kalium) . Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.

Adaptasi Fisiologi Cairan dan Elektrolit pada Ibu Hamil

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Cairan dan elektrolit pada masa kehamilan sangat penting dipertahankan,karena pada
awal kehamilan sering mengalami mual dan muntah serta diare yang berakibat pada
kekurangan cairan dan elektrolit. Perasaan mual dan muntah pada awal kehamilan
disebabkan karena peningkatan hormon human Chorionic Gonadotropin ( hCG). Selama
kehamilan sekitar 500-900 mEq sodium dipertahankan untuk kebutuhan fetus. Untuk
mencegah pengeluaran sodium yang berlebihan,ginjal meningkatkan reabsorpsi tubular.

Pada ibu hamil sering disertai penimbunan cairan pada ekstremitas bawah karena
terhambatnya aliran darah sehingga menyebabkan ltrasi glomerulus rate menurun,hal
ini menyebabkan edema.

Prinsip Kebutuhan Cairan pada Ibu Hamil

a.       Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari adalah sekitar  6-8
gelas (1500-2000 ml).

b.      Pada wanita hamil kebutuhan air akan meningkat sampai 10-12 gelas per hari. atau 
paling tidak minum setiap 15 menit sekali.

c.       Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketubah.

d.      Jika mual-mual dan muntah di trimester pertama tidak diimbangi dengan      usaha
memasukkan kembali makanan dan minuman, maka terjadi dehidrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Aris, Setiawan dkk. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mhasiswa Kebidanan. Jakarta: TIM

Sacharin,Rosa M. 1994. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Uliyah, Musrifatul dkk. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika

Kuntarti. 2005. Keseimbangan Cairan, Elektrolit Asam dan Basa. Diunduh dari
http://sites.google.com/site/asidosis/Home/keseimbangan-cairan-elektroli (Diakses 14

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
November 2011)

Elis. 2009. Kebutuhan Cairan pada Ibu Hamil. Diunduh dari


http://elisdcabi.blogspot.com/2009/11/kebutuhan-cairan-pada-ibu-hamil.html (Diakses 15
November 2011)

Yasir. 2009. Keseimbangan Cairan Tubuh dan Asam-Basa. Diunduh dari


http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/02/keseimbangan-cairan-tubuh-dan-
asam-basa.html (Diakses 14 November 2011)

Siswanto. 2006. Kebutuhan cairan dan elektrolit. Diunduh dari


http://www.sisroom.blogspot.com/2006/05/kebutuhan-cairan-dan-elektrolit.html
(diakses 14 November 2011)

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kekuatan-asam-dan-
basa/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/konsep-ph-poh-
dan-pkw/

http://www.smkn1bandung.com/modul/adaptip/adaptif_kimia/larutan_asam_dan_basa.pdf

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifat-sifat-asam-
basa-dan-garam/

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Advertisements

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Share this:

 Twitter  Facebook 34

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Like

Be the first to like this.

Leave a Reply

Enter your comment here...

Search …
GO

Recent Posts
KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN
ELEKTROLIT SERTA
KESEIMBANGAN
ASAM BASA

Recent Comments

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Archives
June 2013

Categories
Uncategorized

Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com

Blog at WordPress.com.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD

Anda mungkin juga menyukai