Anda di halaman 1dari 5

Profil

Usaha Penggilingan Padi

Tahun berdiri : 1982


Skala usaha : usaha mikro
Volume usaha : 60 ton gabah kering giling/tahun
Tahun Pengamatan : 2005

Deskripsi Usaha :

Penggilingan padi ini menyediakan jasa menggiling gabah bagi petani di wilayah
sekitarnya. Usaha ini tidak membeli gabah petani lalu menjualnya dalam bentuk
beras, namun hanya menyediakan jasa penggilingan bagi gabah yang dibawa oleh
petani. Ongkos giling dibayar berdasarkan jumlah gabah yang digiling.

Usaha ini memiliki lantai jemur yang disediakan bagi petani yang ingin menjemur
gabahnya tanpa dipungut biaya pengeringan. Namun kebanyakan petani (sekitar
60%) datang membawa gabah dalam keadaan kering siap giling. Kebiasaan petani
sekitar adalah membawa gabah dalam jumlah kecil, yaitu sekitar 40 kg. Tidak seluruh
gabah hasil panen langsung digiling, namun digiling sedikit demi sedikit sesuai
dengan kebutuhan konsumsi.

Pengeringan di atas lantai jemur

Petani di sekitarnya tidak selalu menanam padi. Pola tanam yang dilaksanakan
adalah padi dan palawija dengan jadwal tanam tidak teratur, terserah kepada petani
masing-masing. Dengan demikian tidak ada musim tanam dan musim panen yang
jelas. Sepanjang tahun selalu ada saja gabah yang digiling. Tetapi dari pengalaman,
jumlah panen yang tinggi biasanya terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Harga jual
gabah di tingkat petani dalam bentuk gabah kering panen (GKP) berkisar antara Rp.
1000 – 1200/kg bergantung pada kualitas gabah. Kualitas gabah dipengaruhi oleh
jumlah gabah hampa, gabah rusak, dsb.

Gabah yang telah kering dikupas dengan mesin pecah kulit atau huller. Hasilnya
adalah beras pecah kulit (beras PK) dan sekam. Sekam dihembus keluar dari
bangunan penggilingan, dan tertumpuk di belakang penggilingan. Selanjutnya sekam
boleh diambil secara gratis oleh masyarakat sekitar, atau jika ada peternak ayam
yang membeli, sekam dijual dengan harga Rp. 300/karung. Jika tertumpuk terus,
sekam dibakar begitu saja.

Beras pecah kulit selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin penyosoh (polisher) untuk
dipoles/diputihkan. Hasilnya adalah beras sosoh dan dedak. Dedak merupakan hak
pemilik gabah, biasanya diambil oleh pemilik gabah untuk makanan ternak atau ikan.

Pengupasan sekam Pemutihan


Akhirnya beras sosoh ditimbang untuk menentukan ongkos giling. Dari pengalaman
nilai rendemen gabah-beras adalah 60%, yaitu 100 kg gabah kering giling (GKG)
menghasilkan 60 kg beras sosoh. Tarif ongkos giling yang ditetapkan adalah Rp. 350
per kg beras. Jumlah gabah yang diolah per tahun diperkirakan sebanyak 60 ton
GKG. Kapasitas penggilingan (dari pecah kulit hingga penyosohan) diperkirakan 83
kg gabah/jam (50 kg beras/jam). Penggilingan bekerja sekitar 20 hari per bulan.

Penimbangan beras
Fasilitas Usaha:

Terdapat fasilitas lantai jemur (lamporan), sebuah bangunan sederhana, sebuah


mesin pemecah kulit (huller), sebuah mesin penyosoh/pemutih (polisher), sebuah
mesin penggerak, dan sebuah timbangan. Mesin penggerak digunakan untuk
menggerakkan huller dan polisher secara bergantian.

Bangunan penggilingan :

Proses penggilingan dilakukan di dalam sebuah bangunan dengan luas 6 x 12


m2. Pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp 7.000.00 dengan
perkiraan dapat dipakai sekitar 20 tahun. Harga akhirnya diperkirakan sebesar
Rp 700.000. Pemilik usaha ini dikenakan pajak bumi dan bangunan sebesar Rp
30.000 per tahun.

Lantai jemur :
Lantai penjemuran padi seluas 6 x 10 m2 ini dapat menampung 800 kg padi.
Lantai jemur ini diperkirakan bisa dipakai sampai sekitar 20 tahun dengan
perkiraan harga akhir sebesar Rp 300.000.

Mesin penggerak :

Mesin penggerak berupa mesin bensin 19 Hp dengan merek Yanmar, dibeli pada
tahun 1996 seharga Rp 8.500.000. Konsumsi bahan bakar sekitar 1.5 liter/jam,
dan penggantian oli dilakukan setiap bulan sebanyak 3.5 liter. Mesin penggerak
diperkirakan rusak 2 kali/tahun dengan biaya perbaikan masing-masing Rp
100.000. Umurnya diperkirakan dapat mencapai 10 tahun.

Huller (mesin pemecah kulit) :

Mesin dengan merek Kuda Terbang, QUICK, dibeli pada tahun 1991 dengan
harga awal sebesar Rp 2.500.000. Mesin ini diperkirakan mempunyai umur pakai
mencapai 15 tahun. Penggantian rol karet sebanyak 2 buah setiap 2.5 bulan (per
20 ton gabah) dengan biaya Rp 95.000/buah. Harga akhir mesin ini diperkirakan
sebesar Rp 250.000.

Polisher :

Mesin dengan merek ITCHI ini dibeli pada tahun 1989 dengan harga awal Rp
2.000.000 dan diperkirakan dapat dipakai sekitar 15 tahun. Harga akhir mesin ini
diperkirakan sebesar Rp 200.000.

Alat pendukung :

Alat pendukung yang dimiliki usaha penggilingan padi ini adalah timbangan
duduk dengan harga awal sebesar Rp 300.000 dan diperkirakan dapat dipakai
sekitar 35 tahun dengan harga akhir sekitar Rp 30.000.

Operator :
Operator yang dimiliki usaha penggilingan padi ini hanya 1 orang

Anda mungkin juga menyukai