Anda di halaman 1dari 12

RESUME CH 10

Behavioral Aspects of Accumulating And Controlling Cost

ASPEK KEPRILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN DAN PENGENDALIAN


BIAYA

SISTEM BIAYA TRADISIONAL VS BIAYA STANDAR


Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengidentifikasikan,
menguantifikasikan, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan
dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui
akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani
kebutuhan pengguna eksternal.
Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu dan relevan,
akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional
harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu. Data biaya juga memainkan peranan dalam
analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat diinginkannya suatu alternatif keputusan.
Sistem Biaya Tradisional (Historis)
Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya
historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk atau
jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya
per unit produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data
biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk pelaporan keuangan eksternal.
Sistem biaya tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena
akumulasi dta biaya historis semata-mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah
ditentukan sebelumnya tidaklah sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer.
Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan
akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua
biaya; baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu
periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya.
Kelemahan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya tradisional untuk
tujuan pengendalian adalah bahwa satu-satunya dasar untuk pengendalian adalah perbandingan
kinerja saat ini dengan kinerja dari periode sebelumnya. Semakin jelas, bahwa informasi yang
diberikan oleh sistem biaya tradisional adalah tidak sesuai dengan tujuan pengendalian modern.
Sistem tersebut juga memberikan sedikit. informasi yang bermanfaat untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan manajerial. Kelemahannya yang terbesar adalah sistem tersebut
berbahaya karena mendorong respons yang tidak diinginkan dan dsetruktif ketika digunakan
dalam mengevaluasi kinerja dari individu yang diberikan tugas untuk melaksanakan berbagai
aktivitas dalam batasan anggaran tersebut.

Sistem Biaya Standar


Ruang Lingkup
Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi
dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya
per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara alamiah, yang dikembangkan
melalui studi teknik dan akuntansi. Aspek pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya
standar adalah kapabilitasnya untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data reguler,
kinerja aktual dengan standar yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians
(menguntungkan atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut. Untuk
menghasilkan manfaat pengendalian yang optimal dan untuk mempertahankan relevansi, biaya
standar harus diperbaharui secar kontinu.
Kompabilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Menurut Edwin Caplain, langkah-langkah pengendalian berikut ini adalah penting dalam
mengembangkan kerangka kerja untuk biaya standar yang sesuai dengan konsep teori
organisasi modern:
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
3. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang mewakili
kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya.
4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi
lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal.
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi relevan,
dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.
6. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi
kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuaian
yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.
Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel
Filosofi yang mendasari
Metode akuntansi biaya tradisional mengabaikan fakta bahwa biaya overhead tertentu
akan tetap konstan tanpa memedulikan kuantitas dari unit yang dihasilkan atau jasa yang
diserahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi terhadap volume. Untuk
mengatasi hal ini, penyusunan anggaran fleksibel dan analisis biaya-volume-laba diperkenalkan.
Untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa perlu untuk
menyusun laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi perhitungan biaya
baru diperkenalkan sejak tahun 1930 yang disebut metode perhitungan biaya langsung atau biaya
variabel yang dianggap memberikan hasil yang lebih berarti bagi manajemen dan bagi mereka
yang berhadapan dengan pengambilan keputusan sehari-hari berdasarkan hasil akuntansi biaya.
Dorongan keperilakuan
Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja menajerial
dan konsekuensinya, keputusan manajemen. Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, dan
praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip, atau
praktik tersebut :
a. Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak
menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternative akuntansi
b. Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi
kinerja.
Pengendalian Biaya
Membagi biaya ke dalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih baik
untuk pengendalian biaya.
 Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead variabel
 Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah seluruh biaya
organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi tanpa
merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
 Biaya diskresioner yang muncul dari keputusan periodic yang tidak memiliki
hubungan optimum yang dapat ditunjukkan antara input dan output
Pengambilan Keputusan
Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi akan
mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang
lebih baik. Beberapa situasi pengambulan keputusan yang umum akan dijelaskan berikut ini.
1) Keputusan bauran produk
Keputusan mengenai bauran produk, manajer penjualan yang mengetahui margin
kontribusi dari produk – produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan produk
mana yang akan didorong dan mana yang harus dikurangi atau ditolerir hanya karena
penjualannya menguntungkan produk lain.
2) Penentuan harga produk baru
Produk baru umumnya diterima dipasar stelah diuji coba secara ekstensif oleh perusahaan
yang memiliki reputasi dal;am industry tersebut.
3) Penghapusan produk
Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah akan
menghentikan suatau produk atau hanya berhenti menjualnnya dipasar tertentu.
4) Pesanan khusus
Dalam pemesanan khusus terdapat dua jenis situasi pemesanan khusus. Situasi tersebut
dapat melibatkan akomodasi untuk pelanggan istimewa atau persyaratan khusus untuk
ukuran. Metode pengiriman, atau pengepakan.
5) Kampanye iklan dan promosi
Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat meluncurkan kampaye
ikalan dan promosi khusus. Semakin tinggi margin kontribusi dari produk yang
dipromosikan atau diiklankan, maka semakin bersar manfaat bersih potensialnya ,
semakin rendah margin kontribusinya, maka semakin banyak tambahan unit yang harus
dijual menutupi tambahan biaya.
6) Keputusan mengurangi biaya
Pengetahuan ini akan mendorong manajemen untuk sangat waspada terhadap biaya dan
juga memperkenalkan alat dan prosedur untuk menghemat biaya.
ASPEK KEPRILAKUAN DARI LANGKAH AKUNTANSI BIAYA YANG DIPILIH
Penetapan standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan sistem biaya
adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja . Standar memiliki fungsi ganda yaitu
berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja.
Partisipasi dalam penetapan standar
Dalam salah satu studi empiris mereka, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk
mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai kenapa partisipasi lebih efektif dalam penetapan
standar kinerja. Dalam konteks penetapan standar, teori ini mengimplikasikan bahwa jika
manajemen menginginkan komitmen yang pasti terhadap standar maka individu yang
dikendalikan harus memiliki pilihan.
Standar yang ketat vs standar yang longgar
Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan
tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada dipenuhi.
Variasi yang dihasilkan mungkin tidak secara adil berhubungan dengan kinerja yang buruk dan
tidak diidentifikasikan sebagai sesuatu yang disebabkan oleh standar yang ketat. Standar yang
ketat berguna bagi mandor atau manajer saja yang akan termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi
yang luar biasa. Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional
apapun karena standar begitu mudah dicapai, sehingga mandor dan manajer mengabaikan
standar tersebut karena dianggap tidak berarti. Tingkat keketatan yang diharapkan haruslah
dievaluasi dalam setiap situasi berdasarkan jenis proses produksi, produkatau jasa yang akan
diserahkan, dan kepribadian dari orang-orang yang terlibat didalamnya. Tanpa memperdulikan
partisipasi dan keketatanny, setelah standar ditetapkan , maka standar itu harus diperbarui
sehingga dapat mempertahankan relevansinya.
Penyerapan Overhead
Bidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan overhead. Praktik
umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk pada tariff
estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya.

Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan
sebelumnya, maka varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi.
Alokasi Biaya Tidak Langsung
Literatur mengenai alokasi biaya tidak langsung kebanyakan berhubungan dengan aspek
perhitungan alokasi. Literatur tersebut benar-benar mengabaikan sensitivitas keperilakuan yang
merupakan komponen terbesar ketika digunakan sebagai evaluasi kinerja dan pengambilan
keputusan. Satu-satunya rekomendasi yang ditawarkan oleh peneliti dan pendidik adalah bahwa
perusahaan harus menghindari untuk membebankan kepada pusat pertanggungjawaban biaya
terhadap mana pusat pertanggungjawaban tersebut tidak memiliki baik langsung maupun tidak
langsung.
ANALISIS VARIANS
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya aktual
dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran maupun
standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah varians karena mustahil bahwa
biaya aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasional yang
dikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil dari berbagai penyebab, beberapa
diantaranya dapat dijelaskan dan dikendalikan, sementara yang lain tidak dapat dijelaskan
maupun dikendalikan.
Keputusan investigasi varians
Ada beberapa metode keputusan yang direkomendasikan, tetapi tidak ada satupun
diantaranya digunakan secara luas dalam membuat keputusan investigasi. Sebaliknya manajemen
masih menggunakan penilaian subjektif dan aturan-aturan berdasarkan pengalaman ketika
memutuskan apakah investigasi dan tindakan perbaikan diinginkan atau dibenarkan secara
ekonomi.
Aspek keperilakuan
Semua model akuntansi untuk investigasi varians biaya didasarkan pada pandangan
pengendalian struktural. Komponen khusus dari kebijakan pengendalian dapat memengaruhi
respon manusia adalah faktor-faktor seperti :
 Batas pengendalian
Kisaran hasil kinerja yang dianggap dapat diterima oleh manajer adalah batasan
pengendalian. Batasan ini menetukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang
dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak
ruang yang mereka miliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat toleransi ini dapat
memengaruhi kinerja aktual mereka.
 Hasil umpan balik
Umpan balik mengenai kinerja manusia akan menimbulkan perasaan keberhasilan atau
kegagalan dalam diri individu yang dikendalikan.
 Keketatan pemaksaan
Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam
diri individu yang dikendalikan namun pemaksaan yang longgar akan menurunkan
motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian tujuan.
 Struktur penghargaan
Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak diinginkan ketika
mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai
dengan penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik.
PEMBAHASAN ARTIKEL
The Impact of Principles-Based versus Rules- Based Accounting Standards on Auditors’
Motivations and Evidence Demands (JURNAL BRIA)

1. Identifikasi masalah yang secara implicit maupun eksplisit diteliti /dibahas


Penelitian ini membahas ini kesenjangan dalam literatur, yang penting karena laporan
keuangan adalah produk bersama manajemen dan tindakan auditor. Penelitian dilakukan
dengan AS dan auditor Belanda untuk meneliti cara di mana prinsip-berbasis versus berbasis
aturan standar akuntansi mempengaruhi auditor akuntabilitas proses, motivasi epistemik, dan
menuntut untuk bukti audit.
Penelitian akuntansi telah mengakui pentingnya pengaruh standar akuntansi
pada penilaian auditor (Segovia, Arnold, dan Sutton 2009; Cohen, Krishnamoorthy,
Peytcheva, dan Wright 2013; Backof, Bamber, dan Carpenter 2012). Auditor harus mampu
membenarkan penilaian mereka kepada khalayak evaluatif (seperti regulator, investor, atau
juri) tentang apakah transaksi sesuai dengan standar akuntansi yang spesifik; Namun, standar
mungkin berbeda di presisi dan kompleksitas mereka. Memahami proses kognitif auditor dan
motivasi bawah berbagai jenis standar akuntansi sangat penting, mengingat hasil yang
bertentangan disediakan oleh penelitian sebelumnya tentang bagaimana standar akuntansi
mempengaruhi penilaian auditor. Beberapa penelitian telah memberikan bukti bahwa yang
lebih luas, standar kurang tepat memberikan auditor kesempatan untuk memenuhi tuntutan
klien mereka, dan karena itu auditor memungkinkan pelaporan yang lebih agresif dengan
mereka klien, karena tidak ada aturan yang terang-line untuk membatasi pelaporan agresif
(Trompeter 1994; Hackenbrack dan Nelson 1996; Ng dan Tan 2003). Sebaliknya, studi
terbaru menemukan bahwa auditor membatasi pelaporan agresif oleh klien mereka ke tingkat
yang lebih besar di bawah prinsip-berdasarkan standar daripada di bawah standar aturan
berbasis (misalnya, Segovia et al 2009;. Cohen et al 2013.). Backof et Al. (2012) menemukan
bahwa kemampuan auditor untuk membatasi pelaporan agresif berdasarkan prinsip-
berdasarkan standar adalah tergantung pada kejelasan substansi ekonomi transaksi (yaitu,
lebih besar kemampuan ketika substansi jelas dibandingkan ambigu) dan jenis kerangka
penilaian yang digunakan oleh auditor.
2. Identifikasispecific questions yang ingin dijawab oleh artikel/paper
1. untuk mengatasi ini kesenjangan yang ada dalam literatur akuntansi berbasis aturan
berbasis prinsip dan standar, dengan memberikan bukti-bukti tentang pengaruh jenis
standar akuntansi pada motivasi dan tuntutan bukti profesional audit.
2. Penelitian ini mengembangkan dan menguji model proses teoritis untuk efek prinsip vs
aturan-berdasarkan standar akuntansi pada akuntabilitas proses auditor, motivasi
epistemik, dan tuntutan bukti audit.
3. Metoda penelitian yang digunakan
Penelitian dilakukan dengan sampel profesional auditor dari AS dan dari Belanda. AS auditor
terutama bekerja dengan AS standar akuntansi, yang dianggap relatif aturan berbasis. Peserta
kemudian diminta untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari lease dan diberi
kesempatan untuk meminta bukti audit tambahan dari menu item bukti. Akhirnya,
peserta menyelesaikan akuntabilitas proses dan langkah-langkah motivasi epistemik, dan diisi
kuesioner pasca-percobaan memberikan informasi dan manipulasi demografis pemeriksaan.
4. Tunjukkan hasil dan simpulan yang disajikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun auditor memakai IFRS selama jangka waktu
lama (misalnya, auditor Belanda) mungkin mengalami proses akuntabilitas yang lebih rendah
dan motivasi epistemik saat bekerja dengan prinsip-berdasarkan standar dari auditor AS,
prinsip-berdasarkan standar akuntansi masih mendorong motivasi epistemik lebih besar dari
standar akuntansi berbasis aturan di auditor ini, menunjukkan keinginan yang lebih besar
untuk mendapatkan pemahaman yang kaya materi di tangan. penelitian masa depan mungkin
mengkonfirmasi harapan kami bahwa auditor mengalami kontak yang terlalu lama untuk
berbasis prinsip standar menampilkan tingkat yang lebih tinggi dari motivasi (proses
akuntabilitas dan motivasi epistemic) daripada ketika menerapkan aturan berbasis standar.
5. Evaluasilah kontribusi yang diberikan paper
standar berbasis prinsip memiliki efek langsung pada epistemik auditor motivasi, terlepas dari
kekhawatiran untuk membenarkan proses pengambilan keputusan. Hasil ini menunjukkan
bahwa prinsip berbasis standar merangsang auditor keinginan untuk mendapatkan kaya dan
beragam pemahaman tentang isu-isu mereka memeriksa. Temuan ini sangat informatif kepada
regulator di pertimbangan mereka adopsi IFRS atau konvergensi, mengingat banyak positif
pengambilan keputusan efek motivasi epistemik tinggi seperti diungkapkan oleh penelitian
sebelumnya (meningkat ketelitian dalam menghadiri untuk informasi yang relevan
[Kruglanski 1989], lebih mendalam pengolahan informasi [De Dreu et al. 2006], analisis
detail-oriented [Bodenhausen et al. 2003 hipotesis], dan peningkatan generasi dan kepekaan
terhadap hipotesis alternatif [Mayseless dan Kruglanski 1987]).
6. Saran-saran yang diperlukan untuk memperbaiki paper
Dampak standar akuntansi pada proses keputusan, sifat bukti yang diberikan adalah
dikendalikan, yaitu, semua peserta melihat jumlah yang sama dari bukti. Sebagai penutup,
sebuah jalan penting untuk penelitian masa depan adalah untuk menguji dampak dari jenis
standar akuntansi pada kinerja keputusan auditor. Fokus pada penelitian ini adalah untuk
memeriksa motivasi auditor dan pencarian bukti, sehingga peserta memiliki kesempatan untuk
memilih, tapi tidak untuk memeriksa, bukti tambahan.
7. Future research yang bisa dikembangkan lebih lanjut dari paper
Penelitian masa depan harus menyelidiki penting masalah apakah bukti tambahan yang
dikumpulkan pada keseimbangan meningkatkan atau penilaian bias auditor, misalnya, sebagai
akibat dari efek dilusi potensial (Hackenbrack 1992; Glover 1997). Itu potensial untuk standar
berbasis prinsip untuk meningkatkan permintaan auditor untuk bukti nondiagnostik adalah
perusahaan sesuatu harus diingat ketika pelatihan auditor mereka, sebagai standar di AS
mendapatkan lebih banyak berbasis prinsip dari waktu ke waktu dari konvergensi dengan
IFRS. Akhirnya, penelitian kami tidak melibatkan negosiasi auditor-klien, sehingga tidak
meneliti apakah auditor akan lebih mampu untuk mempertahankan keputusan mereka
mencapai menggunakan standar berbasis prinsip kepada klien audit mereka.
Analisis Efesiensi Pengendalian Biaya Kualitas Pada Akasan Bakery Manado
(JURNAL SNA)
1. Identifikasi masalah yang secara implicit maupun eksplisit diteliti /dibahas
Prawironegoro dan Purwanti (2013:19) mengemukakan bahwa biaya kualitas adalah biaya
yang timbul karena produk yang dihasilkan mutunya jelek sehingga tidak disukai oleh
konsumen. Ada empat kategori biaya kualitas menurut Garrison (2012:80-81) yaitu biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Untuk
menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap
kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Untuk itu dalam mengatasi masalah yang
dihadapi oleh perusahaan, maka perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap biaya
kualitas.
2. Identifikasispecific questions yang ingin dijawab oleh artikel/paper
Menganalisis efisiensi pelaksanaan pengendalian biaya kualitas yang dilakukan pada Aksan Bakery.
3. Identifikasi metoda penelitian yang digunakan
Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif yaitu metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk menggunakan kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono 2011:21). Dan metode
analisis rasio presentase biaya kualitas, yakni suatu rasio yang membandingkan antara biaya
kualitas dengan penjualan.
4. Tunjukkan hasil dan simpulan yang disajika
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian biaya
kualitas pada Aksan Bakery belum dilakukan secara efisien karena biaya kualitas yang efisien
adalah 2,5% terhadap penjualan sedangkan biaya kualitas yang dikeluarkan oleh Aksan
Bakery adalah 13,89% dari total penjualan sebesar Rp 1.606.400.000 yang terdiri dari 3,14%
biaya pencegahan, 4,02% biaya penilaian, 4,71% biaya kegagalan internal dan 2,02% biaya
kegagalan eksternal. Meskipun biaya kendali lebih besar dibandingkan dengan biaya
kegagalan namun ini belum bisa menekan terjadinya produk cacat sebelum sampai ketangan
konsumen yang dilihat dari besarnya biaya kegagalan eksternal. Hal ini didasarkan pada
biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi
perusahaan belum mengidentifikasi, mengelompokkan dan melaporkan biaya kualitas secara
terpisah. Biaya tersebut masih tergabung dengan laporan biaya produksi. Sehingga biaya
kualitas tidak dapat terkontrol oleh perusaahaan. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Aksan Bakery dikelompokkan menjadi 4 golongan. Biaya Pencegahan yang meliputi: Biaya
tenaga kerja pemeliharaan dan perbaikan mesin serta Biaya pemeliharaan dan perbaikan
mesin. Biaya Penilaian yang meliputi: Biaya tenaga kerja pengawas produksi dan biaya
pemeriksaan bahan baku. Biaya Kegagalan yang meliputi Biaya pengerjaan ulang dan Biaya
Kegagalan Eksternal yang meliputi biaya keluhan pelanggan.
5. Saran-saran yang diperlukan untuk memperbaiki paper
 Aksan Bakery hendaknya mengidentifikasi dan melaporkan biaya kualitas secara terpisah karena
biaya kualitas masih tergabung dengan laporan biaya produksi. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengetahui biaya kualitas yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sehingga dapat dilakukan
pengendalian biaya kualitas secara lebih baik agar tercipta efisiensi biaya kualitas.
 Diharapkan perusahaan lebih meningkatkan aktivitas pencegahan sebagai upaya peningkatan dan
pengendalian terhadap kualitas produk agar dapat mencapai tingkat kerusakan nol sehingga tidak
ada biaya kegagalan yang harus ditanggung oleh perusahaan.
 Perusahaan sebaiknya meningkatkan training secara berkelanjutan agar karyawan dapat
melakukan proses produksi secara benar serta menekan tingkat kecacatan suatu produk akibat
faktor manusia, serta mengadakan pemeliharaan mesin secara berkala dan terjadwal.

Anda mungkin juga menyukai