Anda di halaman 1dari 15

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan

untuk melihat gambaran fenomena ( termasuk kesehatan ) yang terjadi di dalam

suatu populasi tertentu ( Notoatmodjo, 2014 ).

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kualitas

tidur pada lansia di masyarakat jaka purwa Rw 05 Buah Batu Bandung.

3.2 Definisi konseptual dan Operasional

3.2.1 Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah definisi teoritis dari teori yang mendukung

penelitian. Konsep ini merupakan penarikan batasan yang menjelaskan suatu

konsep secara singkat dan jelas. (Notoatmodjo, 2010).

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari

sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan

cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi


23

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran

konstrak yang lebih baik. (Sugiyono, 2013)

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian

tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,

pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2014). Variabel

pada penelitian ini adalah kualitas tidur pada lansia.


24

Tabel 1
Definisi konseptual dan definisi operasional
No Variabel Definisi Definisi Alat ukur Hasil Ukur Cara Ukur Skala
Konseptual Operasional Ukur
1. Kualitas Kualitas tidur lansia Kualitas Tidur Dalam penelitian 1. skor ≤5: Membagikan Ordinal
diukur dari 7
tidur pada merupakan komponen; ini menggunakan Kualitas kuesioner

lansia keadaan dimana 1. Kualitas kuesioner Tidur baik pada


tidur
seseorangterhadap Pittsburgh Sleep 2. skor >5: responden
subjektif
sesuatu menurun 2. Latensi tidur Quality Index Kualitas
3. Efisiensi
yang ditandai tidur (PSQI). Tidur Buruk
4. Penggunaan
dengan munculnya obat tidur Proses penilaian (Terstandar
5. Gangguan
perasaan PSQI didasarkan oleh
tidur
menyegarkan dan 6. Durasi tidur pemberian skor 0, University
7. Daytime
bersemangat untuk disfunction masing-masing Pittsburgh)

menjalani aktivitas komponen

selanjutnya setelah memiliki kisaran

bangun tidur. nilai 0–3, dengan

Kriteria dari 0 menunjukkan

kualitas tidur yaitu adanya kesulitan

latensi tidur, tidur dan 3

frekuensi menunjukkan

terbangun, durasi tidak adanya

tidur, efisiensi tidur kesulitan tidur

dan aspek subjektif

tidur seperti

kedalaman tidur dan

ketentraman dalam

tidur.
25

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah masyarakat Jaka Purwa Rw 05 Kujang

Sari Kidul Buah Batu. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai bulan juni

2019.

3.3.2 Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karakteristik tertentu yang

akan diteliti (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang

berusia lebih dari 60 tahun di wilayah masyarakat Jaka Purwa.

3.3.3 Sampel

Sampel adalah populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Teknik pengambilan sampel

menggunakan probability sample dengan menggunakan teknik proportional simple

random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk

menjadi sampel. (Sugiyono, 2012). Sampel diambil dari seseorang yang sudah

lanjut usia di wilayah Jaka Purwa Rw 05 yang memiliki kriteria inklusi sebagai

berikut :
26

Rumus sampel menggunakan rumus slovin dalam nursalam (Nursalam, 2013).

𝑛=𝑁

1 + 𝑁 (𝑑)₂

Keterangan :
N = Jumlah Populasi
n = Jumlah sampel
d = Tingkat signifikansi (p=0,05)
Besarnya sampel yang digunakan:
N (populasi) = 198
D (tingkat kesalahan) = 0,05

𝑛=𝑁 𝑛 = 198
1 + 𝑁 (𝑑)2 1 + 198 (0,05)2

𝑛 = 198
𝑛 = 132
1,495

Jadi jumlah sampel yang akn diteliti adalah sebanyak 132 orang

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang memiliki

kriteria subjek penelitian sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010).

1) Berusia sama dengan 60 tahun keatas

2) Jenis kelamin laki – laki dan perempuan


27

3) Mampu berkomunikasi dengan baik

4) Mampu diajak berkomunikasi mengisi kuesioner penelitian

5) Bersedia menjadi responden

6) Bertempat tinggal secara menetap di wilayah Rw 05 Jaka Purwa Purwa

b. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab sehingga tidak dapat menjadi

responden penelitian (Notoatmodjo, 2010).

1) tidak mengalami disorientasi

2) tidak dalam perawatan khusus

3) tidak dalam mengalami penyakit berat

Populasi yang ada, disaring berdasarkan kriteria inklusi yang pertama yaitu

seorang lanjut usia laki – laki dan wanita yang berumur sama dengan diatas 60

tahun. Setelah itu dari jumlah populasi yang diinginkan diambil sampel sesuai

dengan perhitungan sebanyak 132 jiwa lansia.

Maka dari total sampel sebanyak 132 jiwa lansia dapat diketahui jumlah sampel

perwakilan dari tiap RT menggunakan rumus sebagai berikut: Menurut Swarjana

(2016)

𝑋
𝑛𝑖 = ×𝑆
𝑁

Keterangan:

ni : Jumlah sampel perwakilan dari tiap RT


28

X : Jumlah lansia dalam tiap RT

N : Total populasi

S : Total sampel

Tabel 2
Distribusi Sampel Masyarakat Lansia di Rw 05 Jaka Purwa
Buah Batu Bandung
No. RT Jumlah Lansia Jumlah Sampel

01 70 jiwa 70
1. X 132 = 47 Responden
198

2. 02 54 jiwa 54
X 132 = 36 Responden
198

3. 03 45 jiwa 45
X 132 = 30 Responden
198

04 29 jiwa 29
4. X 132 = 19 Responden
198

Total 132 Responden


Sumber: Swarjana (2016)

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan secara Random Sampling

dengan teknik Stratified Random Sampling, teknik ini adalah suatu cara

pengambilan sampel yang digunakan bila anggota populasinya heterogen yang

memiliki strata atau lapisan yang homogen. Karena banyaknya siswa dalam setiap

kelas jumlahnya tidak sama, maka dinamakan Proportional Stratified Random

Sampling (Hidayat, A. 2017).

Untuk mempermudah pengambilan sampel yang mewakili dari tiap RT nya

menggunakan cara undian yaitu dengan cara menuliskan setiap nama pada

potongan kertas kecil. Kemudian kertas itu digulung. Setelah itu lakukan undian,

nama yang keluar itu yang akan dijadikan sampel. Banyaknya undian yang

dilakukan sesuai dengan hasil distribusi sampel diatas (Arikunto, 2013).


29

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner

sebagai instrumen penelitian. Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadi atau hal -

hal yang ia ketahui (Arikunto, 2013). Jenis instrument dalam penelitian ini adalah

kuesioner untuk mengetahui kualitas tidur pada lansia. Kuesioner nya yaitu dengan

Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang sudah dibakukan oleh University of

Pittsburg (Smith & Segal, 2010). Skala kualitas tidur (PSQI) yang telah

diterjemahkan ke Bahasa Indonesia ini mengukur kualitas tidur dengan mengacu

pada tujuh aspek, yaitu: kualitas tidur subjektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi

tidur sehari-hari, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi aktivitas

siang hari. Proses penilaian PSQI didasarkan pemberian skor 0, masing-masing

komponen memiliki kisaran nilai 0–3, dengan 0 menunjukkan tidak ada kesulitan

tidur dan 3 menunjukkan adanya kesulitan tidur. Skor dari ketujuh komponen

tersebut dijumlahkan menjadi 1 (satu) skor global dengan kisaran nilai 0–21.

3.4.2 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan, mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
30

tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,

2010).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical

Program for Social Science) Ver. 17,0. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% (Ghozali, 2009). Uji validitas The

Pittsburgh Sleep Quality Indekx (PSQI) telah dilakukan dalam penelitian Agustin

(2012) dengan hasil bahwa r hitung (0,410 - 0,831) > r tabel (0,361).

3.4.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan

alat ukur yang sama (Notoadmojo, 2010).

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas

karena skala PSQI telah memiliki konsistensi internal dan koefisien reliabilitas

(Cronbach Alpha) sebesar 0,830. Hal ini juga diperkuat dari penelitian Komalasari,

dkk (2012) dalam penelitiannya tentang kualitas tidur sudah tidak melakukan uji

validitas karena kuesioner yang digunakan diadopsi dari kuesioner baku yaitu

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur, memiliki konsistensi

internal dan koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) hasilnya sebesar 0,83.


31

3.4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dengan cara

mengedarkan daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah

responden untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan hasil studi kasus

ini, yaitu melalui Data Primer. Data primer diperoleh dari lembar kuesioner yang

telah dibagikan secara langsung kepada responden.

Adapun langkah-langkah pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

a. Peneliti meminta persetujuan dari ketua Rw 05 Jaka Purwa Buah Batu untuk

melakukan penelitian pada lansia di wilayah rw 05 dengan memberikan surat

permohonan izin sebagai tempat dilakukannya penelitian.

b. Peneliti menjelaskan kepada lansia mengenai tujuan, manfaat, prosedur

penelitian, hak untuk menolak dan jaminan kerahasiaan sebagai responden.

c. Peneliti menyeleksi lansia yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi

d. Peneliti memohon persetujuan para lansia di wilayah rw 05 Jaka Purwa Buah

Batu untuk bersedia menjadi responden penelitian, bila lansia bersedia diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan atau informed consent.

e. Setelah responden menyetujui akan dilaksanakannya penelitian, peneliti

menyiapkan lembar kuesioner

f. Sebelum melakukan pengisian kuesioner, peneliti memberikan penjelasan cara

pengisian kuesioner yang telah disusun.


32

g. Peneliti menyebarkan kuisioner pada responden dan meminta responden untuk

mengisi kuisioner sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh responden

selama 30 menit.

h. Setelah waktu pengisian kuisioner habis, responden langsung diminta untuk

mengumpulkan kembali kuisioner berikut untuk menilai kualitas tidur

responden.

3.5 Pengolahan Data dan Analisis Data

3.5.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting, karena

data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan

informasi apa-apa, dan belum siap disajikan. Untuk memperoleh penyajian data

sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data

(Notoatmodjo, 2010).

a. Editing

Editing yaitu memeriksa hasil pengumpulan pemeriksaan data yang peneliti

lakukan dengan cara memeriksa banyaknya lembaran daftar pertanyaan yang telah

diisi responden untuk mengetahui kesesuaian jumlah sampel yang telah ditentukan

oleh peneliti yaitu sebanyak 132 sampel. Pada proses editing ini, peneliti melakukan

pemeriksaan terhadap data yang terkumpul apabila ada yang belum lengkap maka

dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi (Swarjana, 2016).


33

b. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan. Peneliti memberikan kode yang dikategorikan kedalam 3 kategori

untuk memberikan kode tentang kualitas tidur pada lansia, yaitu <5 = baik, >5 =

buruk

c. Tabulating

Membuat tabulasi dalam penelitian ini yaitu dengan memasukan data ke dalam

stabel yang digunakan yaitu tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini peneliti

akan melakukan tabulasi data dengan menggunakan program komputer yang

bernama IBM SPSS Statistics 20.

e. Pembersihan Data

Cleaning yaitu mengecek kembali data dari sumber data atau responden untuk

melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya

kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi. Pada penelitian ini, peneliti bisa

langsung mengecek atau meneliti kuesioner yang telah diisi oleh reponden dari

ketidak lengkapan dalam mengisi atau kesalahan kode di tempat penelitian tersebut.

Untuk mempermudah dalam penyusunan ke dalam instrumen.

3.5.2 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat

(Analisis Deskriptif) yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya


34

menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari setiap variabel

(Notoatmodjo, 2014).

Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase data yang

telah dikumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

Analisis data kemudian dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian dengan

menggunakan teori dan kepustakaan yang ada. Selanjutya hasil scoring tersebut

masuk dalam kategori berikut masuk dalam kategori baik dan buruk. Presentaste

dapat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus sebagai berikut menurut

Notoatmodjo (2012).

𝑓
𝑝= 𝑥 100%
𝑛

Keterangan : p : Jumlah presentase


𝑓: Jumlah responden
n : Jumlah sampel

Setelah diperoleh hasil, kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam kriteria

absolut untuk mengukur kualitas tidur menurut Smyth, Carole (2007). The

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The Hartford Institute for Geriatric Nursing

New York University, College of Nursing

1. Kualitas tidur yang baik jika nilainya ≤ 5

2. Kriteria tidur yang buruk jika nilainya < 5


35

Setelah dilakukan perhitungan melalui item diatas, maka peneliti melakukan

menginterpretasikan dengan kriteria berikut menurut Arikunto 2013 :

0 = Tidak satupun
1 – 25% = sebagian kecil
26 – 49% = Hampir setengahnya dari responden
50 % = setengahnya dari responden
51 – 74 = sebagian besar dari responden
75 – 99% = hampir seluruh responden
100% = seluruhnya

3.6 Etika Penelitian

Etika adalah ilmu atau pengetahuan yang membahas manusia, terkait

dengan perilakunya terhadap manusia lain atau sesama manusia. Seorang peneliti

dalam menjalankan tugasnya hendaknya memegang teguh sikap ilmiah serta

berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun mungkin penelitian yang

dilakukan tidak akan merugikan ataupun membahayakan bagi subjek penelitian

(Notoatmodjo, 2010).

Menurut Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah 2018 Poltekkes

Kemenkes Bandung. Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan

adanya rekomendasi dari institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonan

ijin. Setelah mendapatkan persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika yang meliputi: inform consent, anonimity dan

confidentiality.
36

3.6.1 Inform Concent (persetujuan)

Prinsip yang harus dilakukan sebelum mengambil data atau wawancara kepada

subjek adalah didahulukan meminta persetujuannya (Notoatmodjo, 2010)..

Peneliti tidak memaksa pasien yang menolak untuk diteliti dan menghormati

keputusan pasien. Pasien diberi kebebasan untuk ikut serta ataupun

mengundurkan diri dari keikutsertaannya

3.6.2 Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden.

Namun memberikan kode untuk setiap responden.

3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Identitas responden tidak akan diketahui oleh orang banyak. Karena hanya

peneliti saja yang mengetahui identitas klien sehingga identitas klien akan tetap

terjaga kerahasiannya.

Anda mungkin juga menyukai