Aqidah Terhadap Nabi Dan Rasul
Aqidah Terhadap Nabi Dan Rasul
A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk
menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki
beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya’qub
kepadanya. Kepada kedua masing-masing telah Kami beri petunjuk, dan
kepada Nuh sebelum itu juga telah Kami beri petunjuk dan kepada
sebagian dari keturunannya yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa
dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang
berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk
orang-orang yang saleh. Dan Ismail, Ilyasa’, Yunus dan Luth. Dan
masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya diatas umat.” (Q.S Al-
An’am 6:83-86).2
Begitu juga dengan Nabi dan Rasul yang lainnya dijelaskan dalam
Al-Qur’an.
Sesuai tugas para Rasul yaitu memimpin umat manusia, maka
semenjak adanya manusia pertama dan keluarganya, Tuhan telah
mengirimkan Rasul-Rasul-Nya. Jumlah para Rasul itu secara pasti tidak
dapat diketahui. Hanya saja umat Islam diharuskan mengenal tokoh-tokoh
1
Yunahar Ilyas, kuliah akidah islam, 1993, halaman 129-131
2
Ibid.,131-132
Nabi dan Rasul yang penting sebanyak 25 orang sesuai dengan keterangan
Al-Qur’an. Mereka itu adalah:
1. Adam as 11. Yusuf as 21. Yunus as
2. Idris as 12. Ayyub as 22. Zakariya as
3. Nuh as 13. Syu’aib as 23. Yahya as
4. Hud as 14. Musa as 24. Isa as
5. Shaleh as 15. Harun as 25. Muhammad saw.3
6. Ibrahim as 16. Dzulkifli as
7. Luth as 17. Daud as
8. Isma’il as 18. Sulaiman as
9. Ishaq as 19. Ilyas as
10. Ya’qub as 20. Ilyasa’ as
Diantara 25 orang Nabi dan Rasul diatas ada yang diberi mushaf
dan kitab suci dan ada yang tidak diberi, hal itu berarti bahwa ajaran-
ajaran Rasul ada yang sudah tercatat dan ada yang tidak tercatat. Dan ada
pula Raasul yang ajarannya mengikuti salah satu Rasul yang lain yang
semasa, misalnya Nabi Harun as diperintahkan mengikuti ajaran kitab suci
Taurat Nabi Musa as. Dan diantara para Nabi dan Rasul diatas Nabi
Muhammad saw merupakan Rasul terbesar dan paling penting, karena:
3
A Malik Fadjar, Kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi, lembaga penerbit Universitas
Brawidjaya, Malang, 1981, halaman 54-55.
4
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, 1995, halaman 134.
3. Ajaran Muhammad saw menyempurnakan ajaran para Rasul
terdahulu.5
5
A Malik Fadjar, Kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi, lembaga penerbit Universitas
Brawidjaya, Malang, 1981, halaman 55-56.
menyebabkan tidak adanya orang yang akan membenarkan
risalahnya. Sedangkan orang biasa saja yang mempunyai sifat
pendusta tidak akan dipercaya oleh orang apalagi seorang
Rasul.
2. Al-Amanah (dipercaya). Artinya seorang Rasul selalu menjaga
dan menunaikan amanah yang dipikulkan kepundaknya. Dia
akan selalu menjaga amanah kapan dan dimanapun, baik dilihat
dan diketahui oleh orang lain maupun tidak. Oleh sebab
itu,mustahil seorang Rasul berkhianat,melanggar amanat atau
tidak seia-kata dan perbuatan. Seseorang yang memiliki sifat
khianat tidak pantas menjadi Nabi, apalagi Rasul.
3. At-Tabligh (menyampaikan). Artinya seorang Rasul akan
menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Allah SWT
untuk disampaikan. Tidak akan ada satupun bujukan atau
ancaman yang menyebabkan dia menyembunyikan sebagian
dari wahyu yang wajib disampaikannya. Mustahil seorang
Rasul menyembunyikan wahyu Illahi.
4. Al-Fathanah (cerdas). Artinya seorang Rasul memiliki tingkat
kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh kearifan dan
kebijaksanaan. Ia akan mampu mengatasi persoalan yang palin
dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkankejujuran dan
kebenaran.
Pribadi para Nabi ialah bahwa mereka itu berfitrah tinggi, berakal
pikiran cerdas dan sehat, berbicara benar dan jujur,dan terpecaya dalam
menyampaikan risalah, terpelihara dari kekurangan pada jasmani yang
tidak sedap dipandang mata atau yang tidak mengenakkan selera yang
sehat. Wajib dipercaya pula,bahwa jiwa para Nabi telah mendapat bantuan
dan perlindungan Illahi hingga tidak mungkin mereka jatuh di bawah
pengaruh atau kekuasaan rohani dari seseorang. Selain hal-hal tersebut
Nabi adalah manusia biasa yang mengalami segala yang dialami manusia. 7
6
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, 1995, halaman 135-136.
7
Didiek Ahmad Supadie, Pengantar Studi Islam, Jakarta:RajaWali Pers, 2011.halaman 168.
4. TUGAS DAN MU’JIZAT PARA RASUL
Semua Rasul yang diutus oleh Allah SWT mempunyai tugas yang
sama yaitu menegakkan kalimat tauhid, mengajak umat manusia hanya
beribadah kepada Allah SWT semata, menjauhi segala macam thaghut dan
menegakkan agama (iqamatu ad-din) islam dalam seluruh kehidupan.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan:
Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT
dengan memberinya berita (wahyu).
Rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT untuk
menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
Sebanyak 25 Nabi dan Rasul sesuai dengan keterangan Al-Qur’an.
Mereka itu adalah:
11. Adam as 11. Yusuf as 21. Yunus as
12. Idris as 12. Ayyub as 22. Zakariya as
13. Nuh as 13. Syu’aib as 23. Yahya as
14. Hud as 14. Musa as 24. Isa as
15. Shaleh as 15. Harun as 25. Muhammad saw.
16. Ibrahim as 16. Dzulkifli as
17. Luth as 17. Daud as
18. Isma’il as 18. Sulaiman as
19. Ishaq as 19. Ilyas as
20. Ya’qub as 20. Ilyasa’ as
Nabi Muhammad saw merupakan Rasul terbesar dan paling penting,
karena:
Muhammad adalah Rasul terakhir yang bertugas mengemban
manusia sampai hari kiamat
Ajaran Nabi Muhammad saw mencakup keseluruhan ajaran
para Rasul terdahulu
Ajaran Muhammad saw menyempurnakan ajaran para Rasul
terdahulu.
Secara umum setiap Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat yang mulia,
yaitu:
As-shidqu (benar)
9
Sayyid Sabiq, Aqidah Islam(IlmuTauhid), 2005, halaman 354-357.
Al-amanah (percaya)
At-tabligh (dipercaya)
Al-fathanah (cerdas)
Para Rasul dilengkapi dengan mu’jizat yaitu suatu kejadian yang luar
biasa (khawariqul ‘adah) atas izin Allah.
Mu’jizat Nabi Ibrahim as, tidak hangus terbakar di dalam api
besar yang menyala, bahkan beliau merasakan kenyamanan
berada di dalamnya.
Mu’jizat Nabi Musa as antara lain, membelah lautan dengan
tongkat, lalu terbentang jalan raya di tengah-tengahnya atau
sebelumnya tongkatnya menjadi ular besar yang melahap habis
ular-ular tukang sihir suruhan Fir’aun.
Mu’jizat Nabi Isa as bisa menyembuhkan bermacam-macam
penyakit berat yang tidak bisa disembuhkan dokter-dokter ahli,
yang waktu itu sesuai dengan kecenderungan dan prestasi
pengobatan masa itu.10
Mu’jizat Nabi Muhammad SAW dibekali dan dikokohkan
dengan mu’jizat yang berbentuk ilmiah, hujjah secara akal.
Mu’jizat yang terpenting adalah kitab suci Al-qur’an yang dapat
kita saksikan sampai saat ini dan sampai kapanpun. Sebagai
bukti bahwa Al-qur’an benar-benar sebagai mu’jizat adalah
tantangan yang dikemukakan sendiri oleh Allah SWT, dalam
firman-Nya yang berbunyi (Q.S Al-Isra’:88).
2. Saran :
10
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, 1995, halaman 139-140.
DAFTAR PUSTAKA
A Malik Fadjar. Kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi. Malang: Lembaga penerbit
Universitas Brawidjaya