Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap hari kita sering memanfaatkan adanya potensial listrik dalam sebuah perangkat
kelistrikan contohnya radio, televisi dan bahkan komputer atau laptop. Kita juga sering
menggunakan alat yang terdiri dari komponen bernama kapasitor. Namun kita sering tidak mau
tahu tentang apa dan bagaimana alat yang kita gunakan bekerja, sehingga bila ada kerusakan atau
kesalahan dalam menggunakan kita sering tidak sadar dan berakibat fatal bagi perangkat tersebut.
Selain itu kita sering susah membedakan antara potensial listrik dengan medan
listrik,tegangan listrik, hambatan listrik maupun kuat arus listrik. Namun bukan itu yang akan kami
jelaskan dalam makalah kali ini, melainkan apa itu potensial listrik dan kapasitor serta apa
hubungan potensial listrik dan kapasitor itu sendiri dalam judul makalah Potensial Listrik dan
Kapasitor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu potensial listrik ?
2. Bagaimana prinsip kerja potensial listrik?
4. Apa itu kapasitor ?
5. Bagaimana prinsip kerja kapasitor ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Pembaca dapat memahami apa itu potensial listrik dan kapasitor.
2. Pembaca dapat memahami prinsip kerja potensial listrik dan kapasitor.
3. Pembaca dapat memahami cara menghitung potensial listrik.
4. pembaca dapat memahami cara menghitung kapasitas kapasitor

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian potensial listrik
Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial listrik per satuan muatan listrik.
Misalkan ketika berada pada titik a, muatan q mempunyai energi potensial listrik sebesar EPa ,
maka potensial listrik pada titik a dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan : V = potensial listrik, EP = energi potensial listrik, q = muatan listrik.


Potensial listrik tidak hanya ada di titik a tetapi juga pada semua titik dalammedan listrik. Titik a
digunakan sebagai contoh. Sebagaimana akan dijelaskan kemudian, potensial listrik tidak
bergantung pada muatan q.Energi potensial listrik dan muatan listrik merupakan besaran skalar
sehingga potensial listrik juga termasuk besaran skalar.
Satuan sistem internasional energi potensial listrik adalah Joule dan satuan sistem
internasional muatan listrik adalah Coulomb, sehingga satuan sistem internasional potensial listrik
adalah Joule per Coulomb (J/C). Nama lain J/C adalah Volt, berasal dari nama ilmuwan Italia dan
penemu baterai listrik, Alessandro Volta (1745-1827).

2.2 Beda potensial listrik


Potensial listrik di suatu titik misalnya potensial listrik di titik a yakni EPa, tidak dapat
diketahui nilainya karena yang bermakna adalah perubahan potensial listrik. Perubahan potensial
listrik dapat diketahui nilainya baik melalui perhitungan maupun pengukuran. Potensial listrik
berubah ketika muatan q bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Misalkan muatan q bergerak
dari titik a ke titik b maka perubahan potensial listrik adalah :

Vab adalah beda potensial listrik antara dua titik dalam medan listrik, misalnya titik a dan
b. Beda potensial listrik antara titik a dan b (Vab) sama dengan usaha yang dilakukan oleh gaya

2
listrik pada muatan listrik ketika bergerak dari titik a ke titik b, per satuan muatan (Wab/q).

Perlu diketahui bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya listrik pada muatan q ketika
bergerak dari titik a ke titik b (Wab) sama dengan perubahan energi potensial listrik muatan q
(ΔEP). Karenanya pada persamaan di atas ΔEP bisa diganti dengan Wab.
Ketika suatu benda berada pada ketinggian tertentu di atas permukaan tanah maka benda
itu mempunyai energi potensial gravitasi, di mana permukaan tanah digunakan sebagai titik
acuan. Dalam hal ini ketinggian permukaan tanah dan energi potensial gravitasi tepat di
permukaan tanah ditetapkan bernilai nol.
Serupa dengan energi potensial gravitasi, ketika kita menyatakan suatu titik mempunyai
potensial listrik tertentu maka harus adalah titik lain yang digunakan sebagai titik acuan,
mengingat hanya perbedaan potensial listrik yang dapat dihitung nilainya. Biasanya tanah
(ground) atau konduktor listrik yang dihubungkan ke tanah dipilih sebagai titik acuan, di mana
potensial listrik pada konduktor itu atau potensial listrik di dalam tanah, ditetapkan bernilai nol.
Jadi apabila suatu titik mempunyai potensial listrik senilai 12 Volt maka beda potensial
listrik antara titik tersebut dengan tanah adalah 12 Volt. Pada baterai 6 Volt, beda potensial
listrik antara terminal positif dengan terminal negatif adalah 6 Volt. Karena satuan beda potensial
listrik adalah Volt maka beda potensial listrik di antara dua titik biasanya disebut sebagai
tegangan listrik (voltage).
Persamaan beda potensial listrik di atas dapat ditulis lagi seperti di bawah ini :

Apabila muatan q melewati beda potensial listrik Vab maka energi potensialnya berubah
sebesar ΔEP. Misalnya muatan 2 Coulomb melewati beda potensial listrik sebesar 12 Volt
maka energi potensial listriknya berubah sebesar (2 C)(12 V) = 24 Joule. Demikian juga bila
muatan 4 Coulomb melewati beda potensial listrik sebesar 24 Volt maka energi potensial
listriknya berubah sebesar (4 C)(24 V) = 96 Joule.
Jadi perubahan energi potensial listrik (ΔEP) sebanding dengan muatan (q) dan tegangan
listrik (Vab). Semakin besar muatan listrik dan/atau tegangan listrik, semakin besar perubahan
energi potensial listrik. Energi potensial berkaitan dengan kemampuan melakukan usaha
sehingga jika perubahan energi potensial listrik besar maka kemampuan melakukan usaha juga
besar.
Persamaan beda potensial listrik di atas masih bersifat umum. Untuk mendapatkan
persamaan potensial listrik yang lebih detail maka tinjau beda potensial listrik di dalam medan
listrik homogen dan beda potensial listrik yang ditimbulkan oleh sebuah muatan tunggal.

3
2.3 Potensial listrik dalam medan listrik homogen

Beda potensial listrik antara dua titik di dalam medan listrik homogen, misalnya titik a
dan titik b, dapat dihitung menggunakan persamaan di bawah :

Keterangan : Vab = beda potensial listrik antara dua titik,


E = medan listrik dan s = jarak antara dua titik.

2.4 Potensial listrik yang ditimbulkan oleh muatan tunggal

Potensial listrik pada suatu titik akibat adanya muatan tunggal yang menghasilkan medan
listrik, dapat dihitung menggunakan persamaan :

Keterangan : Vab = beda potensial listrik antara dua titik,


k = konstanta Coulomb,
Q = muatan tunggal yang menimbulkan medan listrik,
r = jarak antara muatan Q dan titik di mana potensial listrik dihitung.
2.5 Hubungan antara medan listrik dan potensial listrik

Medan listrik merupakan besaran vektor sedangkan potensial listrik merupakan besaran
skalar. Besaran vektor melibatkan arah sehingga lebih sulit dihitung dibandingkan dengan
menghitung besaran skalar. Untuk mempermudah perhitungan medan listrik maka digunakan
persamaan yang menyatakan hubungan antara medan listrik dengan potensial listrik.
Persamaan beda potensial yang telah dijelaskan sebelumnya ditulis kembali seperti di bawah :

4
Secara matematis, usaha merupakan hasil kali gaya dengan perpindahan, di mana gaya
merupakan hasil kali muatan dan medan listrik. Hubungan antara usaha, gaya dan perpindahan
dinyatakan melalui persamaan di bawah :

Jika kedua persamaan di atas disatukan maka dihasilkan persamaan baru seperti di bawah :

Keterangan : E = Medan listrik,


Vab= beda potensial listrik antara dua titik misalnya titik a dan b, d = jarak
antara dua titik.
Satuan beda potensial adalah Volt dan satuan jarak adalah meter sehingga medan listrik
dapat dinyatakan dalam satuan Volt per meter (V/m).
Persamaan ini dapat digunakan untuk menentukan medan listrik (homogen) jika diketahui
beda potensial antara dua titik dan jarak antara kedua titik. Berdasarkan persamaan, medan listrik
sebanding dengan potensial listrik dan berbanding terbalik dengan jarak. Ini artinya semakin
besar potensial listrik maka semakin besar medan listrik dan semakin besar jarak maka semakin
kecil medan listrik.
DielektrikSuatu kapasitor dapat berfungsi jika kedua pelat/lembar konduktor tidak saling
bersentuhan sehingga muatan listrik tidak berpindah dari satu konduktor ke konduktor lainnya.
Demikian juga agar muatan listrik tidak berpindah dari konduktor ke udara maka ruang di antara
kedua konduktor harus hampa udara. Pada tulisan tentang kapasitor keping sejajar telah dibahas
kapasitansiKapasitor keping sejajar yang kedua pelatnya dipisahkan oleh ruang hampa udara.
Kapasitansi kapasitor dalam ruang hampa udara mempunyai keterbatasan sehingga untuk
memperbesar kapasitansi maka di antara kedua pelat/lembar konduktor ditempatkan dielektrik.
Dielektrik adalah isolator yang memisahkan kedua pelat/lembar konduktor pada kapasitor.
Isolator merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, misalnya plastik, kaca,
kertas atau kayu. Fungsi dielektrik adalah memperbesar kapasitansi sehingga kapasitor dapat
menyimpan banyak muatan listrik dan energi potensial listrik.

5
BAB III
CONTOH SOAL DAN JAWABAN POTENSIAL LISTRIK
1. Tentukan potensial listrik pada suatu titik berjarak 1 cm dari muatan q = 5,0 μC.
Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2, 1 μC = 10−6 C.

Pembahasan
Diketahui : Jarak dari muatan (r) = 1 cm = 1/100 m = 0,01 m = 10-2 m
Muatan (q) = 5,0 μC = 5,0 x 10-6 Coulomb
Ditanya : Potensial listrik (V)
Jawab :
Potensial listrik :

Potensial listrik adalah 4,5 x 106 Volt


2. Muatan Q1 = 5,0 μC dan muatan Q2 = 6,0 μC. Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109
Nm2C−2, 1 μC = 10−6 C. Titik A berada di tengah kedua muatan.
Tentukan potensial listrik pada titik A!

Pembahasan

Diketahui : Muatan Q1 = -5,0 μC = -5,0 x 10-6 C


Jarak titik A dari Q1 = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m
Muatan Q2 = 6,0 μC = 6,0 x 10-6 C
Jarak titik A dari Q2 = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m
Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2
Ditanya : Potensial listrik pada titik A
Jawab :
Potensial listrik 1 :

6
Potensial listrik 2 :

Potensial listrik pada titik A :


V = V2 – V1
V = (54 – 45) x 104
V = 9 x 104
Potensial listrik pada titik A adalah 9 x 104 Volt
3. Muatan q1 = 5,0 μC dan muatan q2 = 6,0 μC. Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2, 1
μC = 10−6 C. Tentukan potensial listrik pada titik A!
Pembahasan

Diketahui :
Muatan Q1 = -5,0 μC = -5,0 x 10-6 C
Jarak titik A dari Q1 = 40 cm = 0,4 m = 4 x 10-1 m
Muatan Q2 = 6,0 μC = 6,0 x 10-6 C
Jarak titik A dari Q2 = 50 cm = 0,5 m = 5 x 10-1 m
Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2
Ditanya : Potensial listrik pada titik A
Jawab :
Potensial listrik 1 :

7
Potensial listrik 2 :

Potensial listrik pada titik A :

V = V1 + V2
V = (-11,25 + 10,8) x 104
V = -0,45 x 104
V = -4,5 x 103

Potensial listrik pada titik A adalah -4,5 x 103 Volt

8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahawa potensial listrik
adalah beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan sehingga membentuk
perputaran muatan listrik dari positif ke negatif, potensial listrik disebut juga tegangan listrik,
dimana
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan dan
energi listrik dengan kapasitas kapasitansinya adalah .
Dengan begitu hubungan antara potensial listrik dengan kapasitor adalah kapasitor digunakan
untuk menyimpan muatan dimana muatan itu sendiri bergerak, dan muatan itu disebut potensial
listrik. Tanpa potensial listrik sutatu rangkaian tertutup tidak akan bekerja karena tidakada listrik
yang bergerak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fungsi, jenis dan pengertian kapasitorhttp://www.tugasku4u.com/2013/03/kapasitor.html


Konsep dan Pengertian Arus dan Tegangan pada Rangkaian Listrik - Elang
Saktihttp://www.elangsakti.com/2013/03/konsep-dan-pengertian-arus-dan-tegangan.html
fisikaunram08: Laporan Praktikum Fisdas
IIhttp://fisikaunram08.blogspot.com/2010/05/laporan-praktikum-fisdas-ii.html

10

Anda mungkin juga menyukai